Anda di halaman 1dari 8

Pengukuran kebersihan gigi dan mulut menurut Grene dan Vemillion (dalam Putri,

Herijulianti, dan Nurjanah, 2012), dapat menggunakan index yang dikenal dengan Oral Hygiene
Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S). Oral Hygiene Index (OHI) pada tahun
1960 dan Oral Hygiene Index- Simplified (OHI-S) pada tahun 1964 diperkenalkan Greene dan
Vermillion.
Oral Hygiene Index (OHI) adalah indeks untuk mengukur daerah permukaan gigi yang
tertutup oleh debris dan kalkulus, dengan demikian OHI merupakan penjumlahan dari Debris
Index dan Calculus Index. Setiap indeks, baik Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI)
menggunakan skala nilai 0-3.
Oral Hygiene Index- Simplified (OHI-S) adalah indeks untuk mengukur daerah
permukaan gigi yang tertutup oleh debris dan kalkulus. Pemeriksaan debris dan kalkulus
dilakukan pada OHI-S dilakukan pada gigi tertentu (gigi indeks) dan pada permukaan tertentu
dari gigi tersebut. Pengukuran OHI-S terdiri dari dua komponen, yaitu penjumlahan dari Debris
Index (DI) dan Calculus Index (CI). Indeks ini memiliki 4 faktor yang berasal dari masing-
masing individu yang akan mempengaruhi kebiasaan hidupnya yaitu pengetahuan yang
dimilikinya, keyakinan, kemauan, dan perilaku

A. Oral Hygiene Index (OHI)


OHI merupakan gabungan dari indeks debris dan indeks kalkulus, masing-masing
didasarkan pada 12 angka pemeriksaan skor debris atau kalkulus pada permukaan bukal dan
lingual dari 6 segmen, yaitu:
1) Segmen pertama, mulai dari molar ketiga sampai distal caninus kanan rahang atas
2) Segmen kedua, mulai dari caninus kanan dan kiri rahang atas
3) Segmen ketiga, mulai dari distal caninus sampai molar ketiga kiri rahang atas
4) Segmen keempat, mulai dari molar ketiga sampai distal caninus kiri rahang bawah
5) Segmen kelima, mulai dari caninus kiri dan kanan rahang bawah
6) Segmen keenam, mulai dari distal caninus sampai molar ketiga kanan rahang bawah
Gambar 1. Pembagian Segmen dalam OHI

Rahang atas dan rahang bawah masing-masing dibagi 3 segmen. Pemberian skor debris
dan kalkulus pada setiap segmen didasarkan pada permukaan bukal dan lingual yang paling
banyak tertutup debris atau kalkulus, sehingga skor bukal dan lingual tidak harus diambil dari
gigi yang sama. Pemberian skor juga diambil dari gigi permanen yang sudah erupsi penuh.
Oral Hygiene Index (OHI) diperoleh dengan menjumlahkan nilai indeks debris dan indeks
kalkulus.
Masing-masing skor debris dan kalkulus dijumlahkan secara terpisah, kemudian didapat
12 angka untuk debris dan 12 angka untuk kalkulus. Skor total dari pemeriksaan debris atau
kalkulus berkisar dari 0 sampai 36. Indeks debris perorangan didapat dari skor total debris
dibagi jumlah segmen yang diperiksa (berkisar dari 0 sampai 6), sehingga indeks debris
minimum 0 dan maksimum 6. Hal ini berlaku juga untuk indeks kalkulus. Kedua indeks
tersebut digabung sebagai Oral Hygiene Indeks yang berkisar antara 0 sampai 12.
Dalam pemeriksaan debris, kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:
a. Nilai 0, jika pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris lunak dan tidak ada
pewarnaan ekstrinsik
b. Nilai 1, jika pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang menutupi permukaan
gigi seluas < 1/3 permukaan atau pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris
lunak, akan tetapi ada pewarnaan ektsrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau
seluruhnya
c. Nilai 2, jika pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang menutupi permukaan
tersebut, seluas > 1/3 gigi tetapi < 2/3 permukaan gigi
d. Nilai 3, jika pada pemukaan gigi yang terlihat, ada debris yang menutupi permukaan
tersebut seluas > 2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi

Gambar 2. Debris Index

Menghitung Debris Indeks (DI)

Jumlah skor debris di bukal dan lingual RA dan RB


DI =
Jumlah segmen yang diperiksa

Dalam pemeriksaan calculus, kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:


a. Nilai 0, jika tidak terdapat calculus
b. Nilai 1, jika terdapat calculus supraginggiva pada sepertiga permukaan gigi.
c. Nilai 2, jika terdapat calculus supraginggiva lebih dari sepertiga tetapi tidak lebih dari dua
pertiga permukaan gigi atau terdapat titik calculus subginggiva pada cervical gigi.
d. Nilai 3, jika terdapat kalkulus supraginggiva lebih dari dua pertiga permukaan gigi atau
terdapat calculus subginggiva disepanjang cervical gigi.

Gambar 3. Calculus
Menghitung Calculus Index (CI)
Jumlah skor kalkulus di bukal dan lingual RA dan RB
CI =
Jumlah segmen yang diperiksa

OHI merupakan hasil penjumlahan dari DI dengan CI:

OHI = Skor DI + Skor CI

a. 0,0-2,4 = Baik
b. 2,5-6,0 = Sedang
c. 6,1-12 = Buruk

B. Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)

Indeks Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) adalah indeks untuk mengukur daerah
permukaan gigi yang tertutup oleh oral debris dan kalkulus. OHI-S bertujuan untuk
mengetahui keadaan kebersihan rongga mulut seseorang yang dinilai dari adanya sisa
makanan dan kalkulus (karang gigi) pada permukaan gigi dengan menjumlahkan indeks
debris (DI) dan indeks kalkulus (CI) (Basuni et al., 2014). DI adalah skor (nilai) dari endapan
lunak yang terjadi karena adanya sisa makanan yang melekat pada gigi penentu. CI adalah
skor (nilai) dari endapan keras (karang gigi) terjadi karena adanya debris yang mengalami
pengapuran yang melekat pada gigi penentu. Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi
oleh food debris atau kalkulus. Untuk pemeriksaan OHI-S, Greene dan Vermillion (1960)
menetapkan bahwa gigi indeks yang digunakan adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior.
Gambar 4. Indeks Gigi dalam OHI-S

Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas (16),
permukaan labial gigi I1 kanan atas (11) dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas (26).
Pemeriksaan dilakukan di permukaan bukal karena saluran muara kelenjar saliva yaitu pada
glandula parotis terletak di darah bukal.
Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah (36),
permukaan labial gigi I1 kiri bawah (31) dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah (46).
Pemeriksaan pada permukaan lingual karena saluran muara untuk kelenjar saliva yaitu pada
glandula sublingualis terletak di daerah lingual.
Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian
dapat dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili:
1. Apabila gigi M1 Rahang Atas (RA) atau Rahang Bawah (RB) tidak ada, maka penilaian
dilakukan pada gigi M2 RA atau RB.
2. Apabila gigi M1 dan M2 RA dan RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M3
RA atau RB.
3. Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak dapat
dilakukan.
4. Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kiri RA.
5. Apabila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian.
6. Apabila gigi I1 kiri RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kanan RB.
7. Apabila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian.

OHI-S dihitung dengan cara menjumlahkan Debris Index Simplified (DI-S) dan Calculus
Index Simplified (CI-S)

OHI-S = Debris Indeks Simplified (DI-S) + Calculus Indeks Simplified (CI-S)

Pemeriksaan DI-S dan CI-S dilakukan dengan memeriksa 6 gigi yang telah dijelaskan di
atas. Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada ⅓ insisal atau oklusal gigi
dan kemudian digerakkan ke arah ⅓ gingival. Kriteria penilaian debris mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
1) 0 = tidak ada debris lunak
2) 1 = terdapat selapis debris lunak menutupi tidak lebih dari ⅓ permukaan gigi
3) 2 = terdapat selapis debris lunak menutupi lebih dari ⅓ permukaan gigi tetapi tidak
lebih dari ⅔ permukaan gigi
4) 3 = terdapat selapis debris lunak menutupi lebih dari ⅔ permukaan gigi

Jumlah penilaian debris


DI-S=
Jumlah gigi yang diperiksa

Sedangkan kriteria indeks kalkulus yang digunakan adalah Calculus Indeks (C.I)
Greene dan Vermillion (1964) yaitu:

1) 0 = tidak ada kalkulus


2) 1 = kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari ⅓ permukaan gigi
3) 2 = kalkulus supragingiva menutupi lebih dari ⅓ permukaan gigi tetapi tidak lebih dari
⅔ permukaan gigi atau kalkulus subgingival berupa bercak hitam di sekitar leher gigi
atau terdapat keduanya
4) 3 = kalkulus supragingiva menutupi lebih dari ⅔ permukaan gigi atau kalkulus
subgingiva berupa cincin hitam di sekitar leher gigi atau terdapat keduanya

Jumlah penilaian kalkulus


CI-S=
Jumlah gigi yang diperiksa
Menurut Greene dan Vermillion (1960), kriteria penilaian debris dan kalkulus sama yaitu
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) 0,0 - 0,6 = baik

2) 0,6 – 1,8 = sedang

3) 1,9 – 3,0 = buruk

Tingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) 0,0 – 1,2 = baik

2) 1,3 – 3,0 = sedang

4) 3,1 – 6,0 = buruk

C. Perbedaan Oral Hygiene Index (OHI) dengan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)
1. Seleksi gigi OHI (pemeriksa harus menyeleksi gigi yang paling banyak debris dan
kalkulus pada setiap segmen) sedangkan OHI-S (menilai enam indeks gigi).
2. Jumlah permukaan OHI (12 permukaan) sedangkan OHIS 6 permukaan.
3. Skoring OHI 0-12 sedangkan OHI-S 0-6
DAFTAR PUSTAKA

Kaban, M. 2015. Oral Hygiene Index ( Greene and Vermilion,1960).

Basuni, Cholil, Deby Kania Tri Putri. 2014. Gambaran Indeks Kebersihan Mulut Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Masyarakat Di Desa Guntung Ujung Kabupaten Banjar. Dentino
(Jur. Ked. Gigi), Vol II. No 1. Maret 2014 : 18 – 23

Wiworo, H. 2015. Promosi Kesehatan Gigi Meningkatkan Status Kebersihan Gigi Mahasiswa. J
Tekno Kes.11(2): 122.

Putri. MH., Herijulianti, F, Nurjannah, N. 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai