Anda di halaman 1dari 3

Pada dasarnya pengobatan RAS ataupun ulser di rongga mulut adalah relief of

pain atau mengurangi rasa sakit sebagai keluhan pasien dan mengurangi reaksi
inflamasi. Pengobatan dengan anti inflamasi menjadi perawatan yang bersifat
simptomatis dengan tujuan menekan sel-sel radang, menekan rasa sakit di derah lesi
dan mempercepat penyembuhan (Naliani dan Lelyana, 2019). Pada perawatan RAS
yang dipicu oleh adanya trauma lokal, selain mengurangi rasa sakit penting pula
untuk mengeliminasi faktor lokal tersebut, misalnya trauma kronis karena gigi yang
tajam atau tumpatan overhanging.
Sediaan yang dipakai pada ulser biasanya berupa salep atau gel yang
memberikan sensasi sejuk dan menyelimuti bagian yang terbuka. Prinsip dasar
penggunaan medikamentosa seperti covering agent adalah untuk membantu
menghilangkan gejala yang muncul karena lesi terselimuti dari iritan (Violeta, dkk,
2020). Pemilihan bahan dan sediaan terapi berdasarkan pada ukuran, jumlah, lama da
n lokasi lesi. Selain terapi simptomatis juga dapat diberikan terapi suportif berupa pe
mberian multivitamin. Pasien juga perlu diberikan KIE mengenai cara menjaga kebers
ihan rongga mulut, konsumsi makanan bernutrisi, istirahat yang cukup dan juga manaj
emen stress.
Perawatan pada kasus ini diberikan obat oles anti inflamasi non steroid untuk
mengurangi peradangan yaitu Aloclair in oral solution yang mengandung ekstrak aloe
vera. Aloclair mengandung Aqua, maltodextrin, propylene glycol, polvinylptrolidone
(PVP), aloe vera ekstrak, kalium sorbate, natrium benzoat, hydroxyethylcellulose,
PEG 40, hydrogenerated castor oil, disodiumedetate, benzalkonium, klorida,
saccharin natrium, natrium hyaluronate, glycyrrhetic acid. Bahan yang dapat
mempercepat penyembuhan antara lain PVP dapat berfungsi sebagai antibakteri dan
menurunkan infeksi, memiliki aktivitas mukoprotektif bekerja dengan membentuk
lapisan diatas ulkus yang akan melindungi ujung saraf yang terkena sehingga dapat
mencegah iritasi dan mengurangi rasa nyeri pada ulkus. Kandungan asam hialuronat
dan aloe vera pada Aloclair mendukung terjadinya proses penyembuhan yang alami
dari jaringan yang mengalami kerusakan dengan cara mempercepat reepitelisasi.
Auxin dan giberelin mempunyai efek anti inflamasi dan antiseptik (Hernawati, 2020).
Pasien juga diberi multivitamin Becomzet yang mengandung vit E 30 iu, vit C
750 mg, vit B1 15 mg, vit B2 15 mg, vit B6 20 mg, vit B12 12 mcg, folic acid 400
mg, panthothenic acid 20 mg, Zn 22.5 mg, niacin 100 mg. Fungsi dari masing-masing
multivitamin dan mineral ini adalah vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, perbaika
n sistem imun, mempercepat penyembuhan luka, pembentukan jaringan ikat, vitamin
C untuk regenerasi jaringan, vitamin B1 (Tiamin ), vitamin B2 (riboflavin), niacin
berfungsi metabolisme karbohidrat, vitamin B6 (piridoksin) berfungsi untuk
metabolisme protein dan glikogen., vitamin B12 (cobalamin) dan asam folat berfungsi
untuk pembentukan sel darah merah, dan sintesis DNA, asam pantotenat berfungsi
untuk sistesis lemak, zinc berfungsi untuk regenerasi sel, metabolisme karbohidrat,
membantu mempercepat regenerasi jaringan yang rusak, meningkatkan proses
penyembuhan luka (Sari, 2019 dan Hernawati, 2020).
Alternatif terapi yang dapat diberikan yaitu penggunaan anti inflamasi steroid
topikal seperti triamcinolone acetonide 0,1% in orabase. Obat ini termasuk
kortikosteroid topikal yang mempunyai efek menekan intensitas reaksi imun,
mengontrol perluasan nekrosis, mengurangi tanda dan gejala inflamasi pada mukosa
oral (Violet dkk, 2020). Penggunaan kortokosteroid topikal dapat diberikan sebagai
terapi apabila ukuran lesi besar, terdapat beberapa lesi dalam rongga mulut, lesi belum
mengalami penyembuhan setelah 7-14 hari.

 Antiinflamasi Non Steroid Topikal


R/ Aloe vera + Hyaluronic acid in oral sol. 5 ml. No. I
§ lit.or 3 dd I
 Multivitamin B complex
R/ Multivitamin B complex+zinc No. X
§ 1 dd I p.c

Prognosis pasien RAS adalah baik, karena RAS memiliki sifat self limi
ting disease yang bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Prognosis dik
atakan baik pula jika pasien tidak memiliki penyakit sistemik yang me
nyertainya, pasien juga kooperatif dalam menerima perawatan dan mengi
kuti instruksi yang diberikan.

Naliani S, Lelyana S. 2019. Perawatan Kompreensif Nyeri Myofungsional pada


Pasien Reccurent Aphtous Stomatitis: Suatu Laporan Kasus. Jakarta. Sound of
Dentistry Vol.2 No.1
Violeta B.V, Hartono B.T. 2020. Tata Laksana Perawatan Ulkus Traumatikus pada
Pasien Oklusi Traumatik: Laporan Kasus. Purwokerto. E-Gigi Vol.8 No.2
Hernawati, Sri. 2020. Management of Reccurent Aphtous Stomatitis in a Patiente with
High Recurrence Frequency. Jember. Health Nations Vol.4 No. 4
Sari, Rina; Ernawati, Diah; Soebadi, Bagus. 2019. Reccurent Apthous Stomatitis
Related to Phychological Stress, Food Allergy and GERD. Surabaya. ODONTO
Dental Journal Vol.6 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai