Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. E DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III


DENGAN EPILEPSI DILAKSANAKAN TANGGAL 8-13
MARET 2021
DI RUANG POLI KEHAMILAN RSD Dr. SOEBANDI

NAMA : ANIS DWI AISAH, S.Kep


NIM : 2001031011

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020/2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Kehamilan Trimester III dengan Epilepsi dilaksanakan
tanggal 8-13 Maret 2021 di Ruang Poli Kehamilan RSD Dr. Soebandi

Oleh
Nama : Anis Dwi Aisah, S.Kep
Nim : 2001031011

Jember, 10 Maret 2021

Anis Dwi Aisah, S.Kep


NIM. 2001031011
Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

Bd. Suyanti., S.Tr.Keb Ns. Siti Kholifah, S.Kep., M.Kep


NPK. 19880925 1 1703822

Kepala Ruangan Dahlia PJMK Departemen Maternitas


RSD Dr. Soebandi Jember Fikes UNMUH Jember

Bd. Aulia Darma Susanti., S.ST Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat
NIP. 19740321 200012 20001 NIP. 19701213 200501 2001
LEMBAR KONSULTASI

NO MATERI YANG DIKONSULATASIKAN DAN NAMA & TANDA


URAIAN PEMBIMBING TANGAN PEMBIMBING
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KLIEN DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN
EPILEPSI DI RUANGAN POLI KEHAMILAN PERIODE 8-13 MARET
2021 RSUD Dr. SOEBANDI JEMBER

NAMA : Anis Dwi Aisah, S.Kep


NIM : 2001031011

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN EPILEPSI
A. Konsep Kehamilan Trimester III
1. Pengertian
Kehamilan merupakan serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau
pertemuan antara ovum dan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi
dan implantasi. Lama kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 10 hari) (Sulistyawati, 2012).
Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga
masa kehamilan terakhir. Trimester iga merupakan periode kehamilan dari bulan
ketujuh sampai Sembilan bulan (28-40 minggu). Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari)
2. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sistem reproduksi
1) Hormonal Pada ovum yang mengalami fertilisasi, sinsitiofoblast yang berada
disekitar blastosis akan menghasilkan hormon HCG untuk mempertahankan
korpus luteum menjadi korpus luteum kehamilan akan menghasilkan estrogen
dan progesteron sekitar 8-9 minggu pertama kehamilan dan hormon Human
chorionic gonadoprin, estrogen, progesteron, dan human chorionic
somatomammotropin (human placental lactogen) dihasilkan selama kehamilan
(Astuti et al, 2017).
2) Payudara Payudara mengalami pembesaran dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Keluarnya cairan dari payudara
yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.
Hormon estrogen mempengaruhi hiperpegmentasi areola dan puting yang
muncul keluar (Padila, 2014).
3) Uterus Letak uterus pada kehamilan akan berubah. Pada usia kehamilan 12
minggu, uterus akan naik keluar panggul ke dalam rongga abdomen, serta akan
lebih condong ke sisi kanan hal ini kemungkinan disebabkan adanya
rektosigmoid di sisi kiri. Usia 24 minggu uterus mencapai imbilikus dan
mencapai processus xiphoideuspada usia kehamilan 36 minggu.Bentuk uterus
menjadi bulat (globular) karena cavum uterus terisi oleh embrio yang sedang
tumbuh, sebagai penyesuaian dengan pertumbuhan janin, antara minggu ke-12
dan ke-36, maka panjang isthmus menjadi 3 kali lipat. Perubahan uterus terkait
dengan hormon estrogen dan progesteron, hormon ini mempengaruhi
pembesaran uterus dengan cara meningkatkan vaskulariasi dan dilatasi
pembuluh darah, hiperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis
baru), hipertrofi (pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastin yang telah
ada), serta perkembangan desidua. Uterus yang cukup usia kehamilan
mempunyai panjang 30 cm, lebar 23 cm, dan tebal 20 cm berat uterus akan
meningkat dari 57 gram menjadi 1000 gram(Astutiet al, 2017).Pembesaran
uterus akan menekan vena besar (vena cava inferior) dibagain belakang
sebelah kanan spina yang mengembalikkan aliran darah ke tubuh bagian
bawah ke jantung terhambat yang dapat menyebkan edema kaki (Safitri,
2012).
4) Vagina dan vulva Peningkatan vaskularisasi yang diakibatkan peningkatan
hormon estrogen menimbulkan warna unggu kebiruan pada mukosa vagina
dan serviks yang disebut dengan Chadwick dapat muncul pada minggu ke-8
kehamilan. Sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan
berwarna keputihan yang disebut leukore (Bobak, 2004).
b. Sistem Kardiovaskuler
Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan peruabhan sistem
kardiovaskuler baik aspek anatomis maupun fisiologis. Hipertrofi (pembesaran)
atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah
dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas.
Derajat pergeseran tergantung pada lama kehamilan dan ukuran serta posisi
uterus. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan
perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama kehamilan. Bunyi splitting
S1dan S2 lebih jelas terdengar S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 2 getasi
dan terjadi peningkatan denyut secara perlahan pada minggu ke-14 dan ke-20
mencapai 10-15 kali per menit.Penurunan tekanan darah kemungkinan
merupakan akibat dari perubahan hormonal yang menyebabkan vasodilatasi
perifer. Tekanan vena antecubiti cenderung tetap dan tidak berubah selama masa
kehamilan. Namun tekanan vena femoralis meningkat dalam posisi terlentang
dari sekitar 8 mmHgpada awal kehamilan sampai 24 mmHg pada kehamilan
anterm. Posisi miring dapat meringankan tekanan mekanis dari uterus pada
kehamilan, meningkatnya aliran Darah dari ektremitas bawah, dan
mengembalikan tekanan vena femoralis yang meningkat menjadi normal (Astuti
et al, 2017).
c. Sistem hematologi
1) Volume Darah Setelah usia kehamilan 32-34 minggu, ibu akan mengalami
hipovelemia. Volume darah wanita yang bertubuh kecil hanya meningkat 20%
sedangkan wanita yang bertubuh besar dapat meningkat hingga 100% (rata-
rata 45-50%).
Fungsi penting terjadinya hipovolemia pada ibu hamil yaitu
a) Memenuhi kebutuhan metabolik dari dua uterus dengan hipertrofi
sistem vaskuler
b) Memberikan nutrisi serta elemen untuk menunjang pertumbuhan cepat
plasenta dan janin
c) Melindungi ibu serta janin terhadap efek buruk dari gangguan aliran
balik vena saat posisi terlentang dan tegak
d) Melindungi ibu terhadap efek samping dari kehilangan darah saat
persalinan
Volume darah ibu akan meningkat selama trimester pertama.
Peningkatan terjadi paling cepat selama trimester kedua, kemudian naik pada
tingkat yang jauh lebih lambat selama trimester ketiga. Selanjutnya volume
darah akan stabil selama beberapa minggu terakhir kehamilan. Penyebab dari
peningkatan volume darah kemungkinan karena faktor homonal kemudian,
terjadi peningkatan resistensi cairan oleh ginjal oleh akibat aldosteron dan
estrogen yang sama-sama meningkat dalam kehamilan. Selain itu, sumsum
tulang belakang menjadi lebih aktif yang akan menghasilkan sel darah merah
tambahan dengan volume cairan berlebih (Astutiet all, 2017).
2) Hemoglobin dan Hematrokit
Plasma menyumbang sebesar 75% (± 1000 ml) dari kenaikan tersebut
dan volume sel darah merah akan meningkat sebesar 33% (± 450 ml) dari nilai
sebelum hamil akibat dari perubahan volume darah. Ekspansi yang relatif
besar dari volume plasma dibadingkan dengan peningakatan volume sel darah
merah akan menyebabkan penurunan kadar hemoglobin. (Astuti et al, 2017).
3) Leukosit danTrombosit
Sel darah putih (leukosit) total akan meningkat selama trimester kedua
dan mencapai puncaknya selama trimester ketiga, terutama granulosit dan
limfosit T CD8. Peningkatan leukosit ini bervariasi selama kehamilan yaitu
berkisar antara 5000-10.000/L dan akan tampak nyata peningkatannya pada
persalinan, serta pada awal masa nifas hingga 25.000/L atau lebih (Astuti et al,
2017).
d. Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk memenuhi kebutuhan
O2dalam tubuh, disamping itu terjadi gesekan diagfragma karena dorongan rahim
yang membesar, sehingga pernapasan 2 kali lebih cepat (Padila, 2014).
Pembesaran uterus akan menyebabkan sekitar 4 cm selama kehamilan. Selain itu
panjang paru juga akan berkurang diameter transversal kerangka toraks akan
meningkat sekitar 2 cm, dan lingkar dada meningkat sekitar 6 cm (Astuti et al,
2017).
e. Sistem urinaria
Selama kehamilan ginjal akan mengalami dilatasi. Laju filtrasi glomerulus
(LFG) dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Peningakatn ini
diduga akibat efek dari relaksin dan sintesis neural nitrit oksida. LFG meningkat
sebesar 25% pada minggu kedua setelah konsepsi dan akan meningkat menjadi
50% pada awal trimester kedua dan berlanjut sampai kehamilan aterm.
Ureter Sejak minggu ke-10 kehamilan ureter akan mengalami dilatasi
(hidroureter) yang tampak jelas di pintu atas panggul (PAP) karena uterus keluar
dari panggul dan masuk ke dalam abdomen, serta menekan ureter saat melewati
tepi panggul. Pelvis dan ureter akan mampu menampung urin dalam volume
besar dan akan memperlambat laju aliran urin. Kondisi ini akan mengakibatkan
adanya selang waktu antara pembentukan urin sampai urin mencapaikandung
kemih.
Kandung Kemih dan Uretra Kandung kemih akan bergeser ke arah atas
sehingga uretra akan memanjang sekitar 7,5 cm. Kongesti panggul akan
menyebabkan hiperemia kandung kemih dan uretra. Selain itu mukosa kandung
kemih sangat mudah terluka dan berdarah akibat peningkatan vaskularasi
tersebut, dan menurunnya tonus otot kandung kemih sehingga memungkinkan
terjadinya distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 mL. Pembesaran uterus
juga akan menekan kandung kemih sehingga akan menimbulkan rasa ingin
berkemih, walaupun urin yang berada di dalam kandung kemih hanya sedikit.
Pada ibu hamil pola berkemih terjadi pada malam hari (nokturnal). Pada siang
hari ibu hamil akan mengalami penumpukan cairan (air dan natrium) berupa
edema karena posisi ibu hamil pada siang hari lebih banyak duduk atau berdiri,
segingga terjadi tekanan uterus padapembuluh darah panggul dan vena cava
inferoir (Astuti et al, 2017).
f. Sistem integument
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasialat-alat tertentu akibat
peningkatan MSH (Melanophore Stimulating Hormon). Hiperpigmentasi dapat
terjadi di wajah, leher, alveolar mammae dan abdomen (Padila,2014).g.Sistem
neuromuscular
1) Muskuloskeletal Pada ibu hamil perubahan muskuloskeletal
disebabkanoleh peningkatan berat badan yang mengakibatkan postur dan
gaya berjalan ibu hamil akan berubah.Pada sebagian ibu hamil
pemisahansimfisis pubis serta ketidakstabilan sakroliaka biasanya akan
menimbulkan nyeri dan kesulitan berjalan. Otot rectus abdominalis dapat
mengalami pemisahan sehingga isi abdomen akan menonjol pada
garistengah tubuh (Astuti et al, 2017).
2) Neurologi Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat
menyebabkan timbulnya gejala neurologis dan neuromoskuler berikut :
a) Kompresi saraf panggul atau stasis vaskuler akibat perubahan
sensori di tungaki bawah.
b) Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada saraf atau kompresi akar saraf.
c) Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal
tunnel syndromeselama trimester akhir kehamilan. Edema
menekan saraf median dibagian ligamentum karpalis di
pergelanagn tangan. Sindrom ini ditandai oleh paratesia (sensasi
abnormal seperti rasa terbakar atau gatal akibat gangguan pada
sistem saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku.
Tangan yang dominan biasanyayang paling banyak terkena.
d) Akroestesia (rasa baal atau gatal di tangan) yang tibul akibat posisi
bahu yang membungkuk dirasakan oleh beberapa wanita selama
hamil. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pasa segmen pleksus
brakialis.
e) Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa
cemas dan tidak pasi tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat
dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahan
refraksi, sinusitis, atau migren.
f) Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan san bahkan pingsan (sikop)
sering terjadi pada awal kehamilan. Keridakstabilan vasomotor,
hipertensi postural, atau hipoglikemia mungkin merupakan
keadaan yang bertanggung jawab atasgejala ini.
g) Hipokalasemia dapat menyebabkan timbulnya masalah
neuromuskular seperti kram otot atau tetani (Bobak, 2004).
g. Sistem gastrointestinal
Fungsi saluran cerna selama masa hamil menunjukkan gambaran yang
sangat menarik. Nafsu makan meningkat, sekresi usus berkurang, fungsi hati
berubah dan absorbsi nutrien meningkat. Usus besar bergeser ke arah lateral atas
posterior. Aktivitas peristaltik (motilitas) menurun. Akibatnya, bising usus
menghilang dan konstipasi, mual, serta muntah umum terjadi. Aliran darah ke
panggul dan tekanan vena meningkat, menyebabkan hemoroid terbentuk pada
akhir kehamilan ( Bobak, 2004).
h. Sistem Endokrin
1) Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi
globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid.
2) Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofisis anterior meningkat samapi 30-50% yang
menyebabkan wanita hamil menderita pusing. Sekresi hormon prolaktin,
adrenokortikotropik, tiroytropik, dan melanocyt stimulating hormone meningkat.
Produksi hormon perangsang folikel dan LH dihambat oleh estrogen dn
progesteron plasenta. Efek meningkatnya sekresi prolaktin adalah ditekannya
produksi estrogen dan progesteron pada masa kehamilan.
3) Kelenjar Tiroid
Dalam kehamilan, normal ukurankelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran kira-kira 13% karena adanya hyperplasia dari jaringan glandula dan
peningkatan vaskularasi. Secara fisilogi akan terjadi peningkatan iodine sebagai
kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkanya lajufiltrasi
glomelurus. Walaupun kadang kadang kehamilan dapat menunjukan hipertiroid,
fungsi tiroid biasanya normal. Namun, peningakatan konsentrasi T4 (tiroksin) dan
T3 (Triodotironin) juga dapat merangsang peningkatan laju basal. Hal ini
disebabkan oleh produksi estrogen stimulated hepatic dari tiroksin yang menekan
glubolin.4)Kelenjar AdrenalKarena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar
adrenal memproduksi lebih banyak kortikosteroid termasuk ACTH dan hal ini
terjadi usia kehamilan 12 minggu sampai dengan aterm (Jannah, 2012).
3. Perubahan Psikologis Trimester III
Perubahan psikologis yang terjadi akan menyebabkan sejumlah wanita
mengalami ambivalen, perubahan mood, kecemasan dan reaksi suka cita. Perubahan
bentuk tubuh dan perubahan peran yang akan dialami, serta pengalaman kehamilan
sebelumnya berkontribusi dalam adaptasi perubahan psikologis yang terjadi.
a. Kekhawatiran / Kecemasan dan Waspada Rasa cemas dapat timbul jika ibu
memikirkan dan khawatir bayinya akan lahir sebelum waktunya, sehingga
akan lebih memperhatikan serta waspada terhadap munculnya tanda
persalinan. Rasa khawatir akan kehilangan perhatian khusus yang ia terima
dari orang sekitarnya saat ia hamil dapat membuat ibu merasa sedih selain
merasa akan berpisah dengan bayinya. Dukungan serta perhatian dari suami
dan keluarga sangat berguna pada saat ini(Astuti, 2017).
b. Support Keluarga
Keluaraga dan suami dapat memberikan dukungan dengan memberikan
keterangan tentang persalinan.
Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama menunggu
persalinannya.
Bersama-sama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap mewaspadai
komplikasi yang mungkin terjadi.
c. Support dari tenaga kesehatan
1) Memberikan penjelasan bahwa yang diaraskan oleh ibu adalah normal.
2) Menenangkan ibu.
3) Membiacarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda persalinan
yang sebenarnya.
4) Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk membantu
melahirkan bayinya.
d. Persiapan menjadi orang tua Segala persiapan menjadi orang tua harus
direncanakan sedini mungkin.
1) Bersama-sama dengan pasangan selama kehamilan dan saat melahirkan
untuk saling berbagi pengalaman yang unik tentang setiap kejadian yang
dialami oleh masing-masing.
2) Berdiskusi dengan pasangan tentang apa yang akan dilakukan untuk
menghadapi status berbagai orang tua, seperti : Akomodasi bagi calon
bayi
3) Menyiapkan tambahan penghasilan
4) Bagaimana bila nanti tibanya saat ibu harus kembali bekerja
5) Apa saja yang diperlukan untuk merawat bayi (Pantikawati dan Saryono,
2010).
e. Persiapan Menunggu Kelahiran Menjelang akhir trimester ketiga, umumnya
ibu hamil tidak sabar untuk menjalani persalinan dengan perasaan suka cita
dan rasa takut. Sebagian besar ibu akan aktif mempersiapkan diri untuk
menghadapi proses persalinanya dan terkadang tidak sabar menunggu
kelahiran anaknya. Umunya ibu hamil pada saat ini akan mencari informasi,
nasihat, arahan, dan dukungan, memilih nama, mempersiapkan kebutuhan
bayi, menduga-duga tentang jenis kelamin dan bayi mirip siapa (Astuti, 2017)
4. Tanda bahaya Kehamilan Trimester III
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut
sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
b. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri
sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat pula terjadi
setiap saat dalam kehamilan. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio
plasenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis atau bisa juga
hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas disebut rupture sinus marginalis.
c. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaanjalan lahir. Pada keadaan normal
plasenta terletak pada bagian atas uterus.
d. Keluar cairan pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan kemungkinan mulainya
persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa mucus bercampur darah dan mungkin
disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa
cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD). Menegakkan diagnosis
KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan speculum untuk melihat darimana asal
cairan, kemudian pemeriksaan reaksi Ph basa.
e. Gerakan janin tidak terasa
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau
selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan
kematian janin dalam uterus.Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi
pada solusio plasenta dan ruptur uteri.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio plasenta. Nyeri
perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock, perdarahan intra abdomen dan
atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
g. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm.
5. Perkembangan Janin Pada Trimester III
a. Minggu ke-28
Pada akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun bokong adalah sekitar 25 cm dan berat
janin sekitar 1.100 g. Masuk trimester ke-3, dimana terdapat perkembangan otak yang
cepat, sistem saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata mulai membuka.
Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada usia 26 minggu, rambut kepala makin
panjang, kukukuku jari mulai terlihat.
b. Minggu ke-32
Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi
setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm dan panjang ubun-ubun bokong sekitar 28 cm
dan berat sekitar 1.800 gr Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor. Bila bayi
dilahirkan ada kemungkinan hidup 50-70 %
c. Minggu ke-36
Berat janin sekitar 1.500-2.500 gram. Lanugo mulai berkurang, saat 35 minggu paru telah
matur, janin akan dapat hidup tanpa kesulitan. Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia
tidak bisa bergerak atau berputar banyak. Kulit menjadi halus tanpa kerutan, tubuh
menjadi lebih bulat lengan dan tungkai tampak montok. Pada janin laki-laki biasanya
testis sudah turun ke skrotum
d. Minggu ke-38
Usia 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi seluruh uterus. Air
ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas normal
B. Konsep Dasar Epilepsi
1. Pengertian
Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai
etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya
muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksimal.13Terdapat dua kategori
dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal (parsial) dan kejang umum. Kejang fokal
terjadi karena adanya lesi pada satu bagian dari cerebral cortex, di mana pada kelainan
ini dapat disertai kehilangan kesadaran parsial. Sedangkan pada kejang umum, lesi
mencakup area yang luas dari cerebral cortexdan biasanya mengenai kedua hemisfer
cerebri. Kejang mioklonik, tonik, dan klonik termasuk dalam epilepsi umum.
epilepsi adalah manifestasi klinis dari bangkitan serupa (stereotipik) yang
berlebihan dan abnormal, berlangsung mendadak dan sementara, dengan atau tanpa
perubahan kesadaran. Disebabkan oleh hiperaktifitas listrik sekelompok sel saraf di
otak dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut.
Kejang epilepsi harus dibedakan dengan sindrom epilepsi. Kejang epilepsi
adalah timbulnya kejang akibat berbagai penyebab yang ditandai dengan serangan
tunggal atau tersendiri.1Sedangkan sindrom epilepsi adalah sekumpulan gejala dan
tanda klinis epilepsi yang ditandai dengan kejang epilepsi berulang, meliputi berbagai
etiologi, umur, onset, jenis serangan, faktor pencetus, kronisitas.
Kejang adalah kejadian epilepsi dan merupakan ciri epilepsi yang harus ada,
tetapi tidak semua kejang merupakan manifestasi epilepsi. Seorang anak terdiagnosa
menderita epilepsi jika terbukti tidak ditemukannya penyebab kejang lain yang bisa
dihilangkan atau disembuhkan, misalnya adanya demam tinggi, adanya pendesakan
otak oleh tumor, adanya pendesakan otak oleh desakan tulang cranium akibat trauma,
adanya inflamasi atau infeksi di dalam otak, atau adanya kelainan biokimia atau
elektrolit dalam darah. Tetapi jika kelainan tersebut tidak ditangani dengan baik maka
dapat menyebabkan timbulnya epilepsi di kemudian hari.
2. Penyebab
Etiologi dari epilepsi adalah multifaktorial, tetapi sekitar 60 % dari kasus
epilepsi tidak dapat ditemukan penyebab yang pasti atau yang lebih sering kita sebut
sebagai kelainan idiopatik. Terdapat dua kategori kejang epilepsi yaitu kejang fokal
dan kejang umum. Secara garis besar, etiologi epilepsi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kejang Fokal
 Trauma kepala
 Stroke
 Infeksi
 Malformasi vaskuler
 Tumor (Neoplasma)
 Displasia
 Mesial Temporal Sclerosis
b. Kejang Umum
 Penyakit metabolic
 Reaksi obat
 Idiopatik
 Faktor genetic
 Kejang fotosensitif
3. Gejala

Gejala dan tanda dari epilepsi dibagi berdasarkan klasifikasi dari epilepsi,
yaitu :
a. Kejang parsial
Lesi yang terdapat pada kejang parsial berasal dari sebagian kecil dari otak atau
satu hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada satu sisi atau satu bagian tubuh dan
kesadaran penderita umumnya masih baik.
1) Kejang parsial sederhana Gejala yang timbul berupa kejang motorik fokal,
femnomena halusinatorik, psikoilusi, atau emosional kompleks. Pada
kejang parsial sederhana, kesadaran penderita masih baik.
2) Kejang parsial kompleks Gejala bervariasi dan hampir sama dengan
kejang parsial sederhana, tetapi yang paling khas terjadi adalah penurunan
kesadarandan otomatisme.
b. Kejang umum
Lesi yang terdapat pada kejang umum berasal dari sebagian besar dari otak atau
kedua hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada seluruh bagian tubuh dan kesadaran
penderita umumnya menurun.
1) Kejang Absans Hilangnya kesadaran sessat (beberapa detik) dan
mendadak disertai amnesia. Serangan tersebut tanpa disertai peringatan
seperti aura atau halusinasi, sehingga sering tidak terdeteksi.
2) Kejang Atonik Hilangnya tonus mendadak dan biasanya total pada otot
anggota badan, leher, dan badan. Durasi kejang bisa sangat singkat atau
lebih lama.
3) Kejang Mioklonik Ditandai dengan kontraksi otot bilateral simetris yang
cepat dan singkat. Kejang yang terjadi dapat tunggal atau berulang.
4) Kejang Tonik-Klonik Sering disebut dengan kejang grand mal. Kesadaran
hilang dengan cepat dan total disertai kontraksi menetap dan masif di
seluruh otot. Mata mengalami deviasi ke atas. Fase tonik berlangsung 10 -
20 detik dan diikuti oleh fase klonik yang berlangsung sekitar 30 detik.
Selama fase tonik, tampak jelas fenomena otonom yang terjadi seperti
dilatasi pupil, pengeluaran air liur, dan peningkatan denyut jantung.
5) Kejang KlonikGejala yang terjadi hampir sama dengan kejang mioklonik,
tetapi kejang yang terjadi berlangsung lebih lama, biasanya sampai 2
menit.
6) Kejang TonikDitandai dengan kaku dan tegang pada otot. Penderita sering
mengalami jatuh akibat hilangnya keseimbangan
4. Faktor Risiko
a. Prenatal
 Umur ibu saat hamil terlalu muda (<20 tahun) atau terlalu tua (>35 tahun)
 Kehamilan dengan eklamsia dan hipertensi
 Kehamilan primipara atau multipara
 Pemakaian bahan toksik
b. Natal
 Asfiksia
 Bayi dengan berat badan lahir rendah (<2500 gram)
 Kelahiran prematur atau postmatur
 Partus lama
 Persalinan dengan alat
c. Postnatal
 Kejang demam
 Trauma kepala
 Infeksi SSP
 Gangguan metabolik
5. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
Program PPIA mempunyai program pencegahan HIV dari ibu kepada bayinya
yang bertujuan untuk : mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi dan mengurangi
dampak epidemi HIV terhadap ibu dan bayi. Adapun bentuk-bentuk intervensi dari
PPIA adalah melakukan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. Intervensi
yang baik maka risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 25-45 % bisa ditekan
menjadi kurang dari 2 % (Gondo, 2011). Adapun intervensi tersebut terdiri dari 4
konsep dasar yang antara lain adalah :
a. Mengurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif
b. Menurunkan viral load/kadar virus serendah-rendahnya
c. Meminimalkan paparan janin/bayi terhadap cairan tubuh ibu
d. Mengoptimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif
6. Penatalaksanaan pada
kehamilan Penatalaksanaan
pada Antenatal
Standart pemeriksaan 10T dalam antenatal care:
1) Timbang berat badan dan tinggi badan
2) Tekanan darah
3) Tinggi fundus uteri
4) Skrining status imunisasi Tetanus dan pemberian imunisasi TT
(TetanusToksoid)
5) Table zat besi (Fe)
6) Tetapkan status gizi
7) Tes laboratorium
8) Tentukan presentasi janin dan detak jantung janin (DJJ)
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara persiapan rujukan
7. Pemeriksaan Penunjang : Urine, Darah : Hb, Ht, golongan darah, USG, dan
kultur getah serviks.
Pathway

Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh Ansietas
menigkat volume plasma darah
Gangguan meningkat,
Perub.pusat pola nafas tekanan TD meningkat
gravitasi tubuh hidrostatik
menurun Hipertrofi
Menekan saraf ventrikel
sekitar Edema
ekstremitas Penurunan
Pelepasan cardiac output
mediator nyeri Kelebihan
(prostaglandin, volume cairan Resiko cidera
histamin) janin &
maternal
Nyeri
C. Asuhan Keperawatan Pengkajian
1. Pengkajian
a. Pengkajian riwayat menstruasi.
b. Riwayat obstetric.
c. Riwayat kontrasepsi.
d. Riwayat penyakit dan operasi.
e. Keluhan utama : anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan
utama ibu hamil, keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya
(Manurung et al., 2011)
f. Riwayat kesehatan keluarga : data ini meliputi penyakit keluarga yang bersifat
penyakit keturunan (asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan kembar) dan
penyakit kronis (Manurung et al., 2011)
g. Riwayat menstruasi : menarche, lama haid, siklus, jumlah darah haid,
dismenorrhae, keluhan haid (Manurung et al., 2011), hari pertama haid terakhir
(HPHT) guna menentukan taksiran persalinan (TP) (Ratnawati, 2017).
h. Riwayat obstetri : memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan saat ini.
Riwayatobstetri pada kehamilan dan persalinan sebelumnya antara lain, gravida,
para- abortus, dan anak hidup (GPAH), berat badan bayi saat lahir dan usia
gestasi, pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan
penolong persalinan, jenis anastesi dan kesulitan persalinan, komplikasi
maternal, komplikasi pada bayi, riwayat nifas sebelumnya (Ratnawati, 2017).
i. Riwayat kontrasepsi : penggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat
berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan kontrasepsi oral
sebelum kelahilan dan berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat
berakibat buruk pada pembentukan organ janin (Ratnawati, 2017).
j. Riwayat pola hidup sehari-hari : data yang perlu dikaji pemenuhan kebutuhan
fisiologis dalam kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan meliputi :
kebutuhan nutrisi, eliminasi, seksualitas, aktivitas dan istirahat tidur, imunisasi
dan pola gaya hidup (penggunaan zat adiktif, alkohol dan merokok)
k. Pemerikassan fisik
1) Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
2) Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan
3) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin
4) Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera biologis dibuktikan dengan adanya
kontraksi uterus
b. Risiko cedera janin / maternal berhubungan dengan penurunan cardiac output
c. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan rasa tidak nyaman pada akhir
kehamilan, kecemasan menghadapi persalinan
d. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan pemahaman tentang
perubahan dan kebutuhan trimester 3 yang tidak adekuat, kekhawatiran yang
meningkat tentang persalinan
e. Gangguan pola nafas
f. Kelebihan volume cairan
g. Risiko cedera janin / maternal
h. Ansietas
DAFTAR PUSTAKA
Kapita Selekta Kedokteran, 1999, Editor: Arif Mansjoer dkk, Edisi 3, Jilid 1,. Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Ilmu Kandungan, 1999, Editor : Hanifa Wiknjosastro dkk, Edisi II, Cetakan 3, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Doengoes Marillyn E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa : I Made Kariasa dan Ni
Made Sumarwati, Editor : Monica Ester, Edisi 3, EGC, Jakarta.
Carpenitto Linda Jual, 2000, Asuhan Keperawatan, Edisi 2, EGC, Jakarta.
DEPARTEMEN
MATERNITAS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
Jl. Karimata No. 49 Telp.(0331) 336728 Fax. 337957 Kotak Pos 104 Jember 68121
Website : http://www.unmuhjember.ac.id, E-mail : Kantorpusat@unmuhjember.ac.id

PENGKAJIAN ANTENATAL

1. Identitas

Nama klien : Ny. E Nama Suami : Tn. H


Umur : 24 tahun Umur : 27 tahun
Pekerjaan : Ibu RT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Tidak tamat Pendidikan : SD
SD
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Indonesia Suku : Indonesia
Alamat : Sumber baru Alamat : Sumber bar
Status perkawinan : Kawin Status perkawianan : Kawin
Bahasa yang digunakan : Madura Bahasa yang digunakan : Madura
Status obstetrik : G1P0000 37-38 minggu

2. Keluhan utama :
Tidak ada keluhan
3. Riwayat-riwayat :
a. Riwayat Kesehatan
Sekarang Alasan mencari
pertolongan : Klien pernah mengalami epilepsi saat
usia kehamilan 7 bulan, saat ini
sedang kontrol kehamilannya
Keluhan yang dirasakan : tidak ada

Persepsi terhadap
kesehatan : tidak ada
Upaya yang sudah
dilakukan : Klien rutin memeriksakan kesehatannya
ke puskemas terdekat 1 minggu 1 kali,
terkadang pihak dari puskesmas yang
mendatangi rumah klien. 1 bulan sekali
kontrol di poli hamil RSD Dr. Soebandi
karena rawat jalan

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Penyakit masa kecil : Klien dari kecil sering mengalami kejang
dan klien mengalami gangguan dalam
berkomunikasi
Imunisasi :-
Riwayat MRS : tidak pernah MRS
:-
Kapan :-
Penyebab :-
Lama :-
Pengobatan
Upaya yang dilakukan
bila
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH
Jember
DEPARTEMEN
MATERNITAS

sakit : Sebelum hamil klien tidak pernah


memeriksakan kesehatannya tetapi pada
saat hamil sering kontrol karena dipantau
oleh pihak puskesmas
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keluarga yang
empengaruhi kehamilan :
Penyakit kardiovaskuler : tidak ada
Penyakit ginjal : tidak ada
Kelainan darah : tidak ada
Gangguan mental : tidak ada
Penyakit endokrin : tidak ada
Kelainan kongenital : tidak ada
TBC : tidak ada
Preeklampsia/eklampsia : tidak ada
Penyebab meninggalnya
anggota keluarga : tidak ada
Keturunan kehamilan kembar
: tidak ada
d. Riwayat Obstetri
1) Riwayat obstetric yang lalu
Jumlah anak : ini merupakan kehamilan yang pertama
Jenis kelamin
anak :-
Tempat persalinan : -
Penolong
persalinan :-
Tanggal
persalinan :
- Kehamilan
direncanakan/tidak :
-
Komplikasi
selama kehamilan : -
Kompliksai
selama nifas :
- Jenis persalinan
Spontan :-
pervaginam :-
Forceps :-
Vakum :-
Oksitosin drip :-
Section caesaria :-
Pengobatan
selama :
Kehamilan :-
Persalinan :-
nifas :-
Alasan diberi
pengobatan :
- Riwayat ANC
Tempat :-
Pemeriksa :-
Keteraturan :-
Imunisasi :-

Dok Prodi Ners


FIKes UNMUH
Jember
2) Riwayat kehamilan sekarang
Kehamilan keberapa : pertama
Menstruasi terakhir : 20 Juni 2020
Keluhan perdarahan,
nyeri, spotting sejak
menstruasi teakhir : tidak ada
Persepsi klien tentang
mulainya kehamilan : Klien mengatakan tidak ada persepsi
apapun mengenai kehamilannya
Kehamilan
direncanakan/tidak : direncanakan
Test kehamilan : tespek
Keluhan lain selama
kehamilan : Kejang dan terkadang nyeri perut
bagian bawah

e. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat menstruasi

Menarche : Usia 12 tahun


Siklus : 28 hari
Teratur/tidak teratur : Teratur
Lama : 5-7 hari
Banyaknya :-
Keluhan selama
menstruasi : Terkadang nyeri mentruasi
HPHT : 20 Juni 2020

2) Riwayat seksual
 Hubungan kasih saying diantara anggota keluarga : Suami dan Keluarga
 Pola hubungan sexual (frekuensi, lama, jumlah pasangan seksual) :
-
 Kepuasan selama melakukan hubungan seksual : -
 Keyidaknyaman selama hubungan seksual : -
 Alat dan obat yang digunakan dalam melakukan hubungan
seksual:-
 Penyakit yang muncul akibat hubungan seksual : tidak ada

3) Riwayat kontrasepsi

Alat kontrasepsi yang digunakan :-


Lama menggunakan :-
Masalah yang timbul karena kontrasepsi :
- Waktu terakhir menggunakan kontrasepsi :
-
Alasan berhenti menggunakan
kontrasepsi :-
Jumlah anak yang diharapkan :-

4) Riwayat penyakit kandungan


 Infeksi saluran reproduksi yang pernah dialami : tidak ada
 Pembedahan payudara dan saluran reproduksi yang pernah dialami :
tidak pernah
 Pemeriksaan pap smear terakhir : -
 Masalah yang timbul dari hasil pap smear : -
4. Pengkajian Gaya Hidup/Kebiasaan
a. Nutrisi
Frekuensi makan : 3-4 kali sehari
Komposisi/jenis makanan : sayuran dan tahu tempe
Jumlah makanan : 1 porsi
Alergi makanan :-
Budaya
makanan/pantangan : tidak ada

b. Merokok
Jumlah perhari : tidak merokok
Mulai mengkonsumsi
rokok :-
Jenis rokok :-

c. Penggunaan alcohol/obat terlarang


Jumlah konsumsi alcohol : -
Sejak kapan/lamanya :-

d. Konsumsi kaffein
Jumlah konsumsi
kaffein/hari :
-
Sejak kapan/lamanya :-

e. Aktifitas /istirahat
Kegiatan fisik dalam
sehari : Ibu rumah tangga
Jumlah waktu
istirahat/tidur : 7-8 jam/hari
Masalah yang timbul saat
melakukan
aktivitas/istirahat : tidak ada

f. Eliminasi
Kebiasaan BAB/BAK : BAB 1x/hari, BAK 5-7
x/hari Keluhan yang
berhubungan dengan
eliminasi :
Oliguria :-
Konstipasi/diare :-
Nyeri waktu BAK :-

5. Pengkajian Psikososial Kultural dan Spiritual


a. Status psikologi dan perkembangan
 Perasaan ambivalen, kecemasan, kegembiraan selama kehamilan :
Klien kurang mampu mengekspresikan perasaannya, Keluarga klien
mengatakan bahwa klien memang susah diajak berbicara, susah untuk
menjawab pertanyaan dari orang lain, klien tampak kurang responsif.
Keluarga dan Klien mengatakan bahwa tidak mengetahui mengenai tanda
bahaya bayi baru lahir
Keluarga dan Klien mengatakan bahwa tidak mengetahui mengenai
persiapan persalinan
 Perubahan peran menjadi orangtua : -
 Upaya mengatasi stress : -
b. Social ekonomi
 Support system : Suami, keluarga dan petugas kesehatan
 Peran masing-masing anggota keluarga yang mempengaruhi kehamilan :
Saling membantu
 Kebutuhan tentang pendidikan kesehatan selama kehamilan :
Klien selalu kontrol ke puskesmas dan melakukan rawat jalan di poli RSD
Dr. Soebandi sejak bulan Januari
 Sumber penghasilan keluarga : Suami
 Pengeluargan ekonomi selama sebulan : <1.500.000
 Kondisi tempat tinggal : -
 Adanya paparan zat kimia yang mempengaruhi kehamilan :
-
 Sarana transportasi dan komunikasi yang digunakan :
-

c. Budaya
 Nilai budaya yang diyakini berkaitan dengan kehamilan
(makanan, aktivitas, pakaian, seksual) : tidak ada
 Budaya penggunaan fasilitas kesehatan : puskesmas

d. Spiritual
 Harapan terhadap kehamilan : Lahir dengan sehat
 Keyakinan terhadap sumber kekuatan : -
 Praktek keagamaan yang dilakukan: -
 Larangan agama yang berkaitan dengan kehamilan: -

6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
Keadaam umum : Baik
TB/BB, IMT : 149 cm/ 61 kg
Penggunaan alat
Bantu :-
Status emosional : Kurang mampu berkomunikasi dengan baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 121/71 mmHg
Nadi : 79 kg
Pernapasan 22
suhu : 36,6.

b. Kulit dan kuku


Kebersihan kulit : Bersih
Warna kulit : Putih
Tekstur kulit : Kenyal
Elastisitas kulit : Elastis
Warna kuku : Putih
c. Kepala dan muka
Kebersihan kulit
kepala : tidak terkaji klien menggunakan kerudung
Warna rambut :-
Tekstur rambut :
- Jumlah dan
distribusi rambut :
- Kekuatan akar
rambut :
-
Bruit arteri
temporalis :-
Warna kulit muka : Putih
Lesi/acne :-
Cloasma
Gravidarum :-
Expresi wajah : Expresi wajah tidak responsif

d. Telinga
Warna daun telinga : Putih kemerahan
Kebersihan : Bersih
Lesi/bengkak/serumen : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Tinnitus : Tidak
Perubahan
pendengaran selama
kehamilan : Klien mampu mendengar dengan baik tetapi kurang
mampu berkomunikasi dengan baik

e. Mata
Alis mata : bentuk
dan distribusinya : Simetris
Bentuk bola mata : Simetris dan normal
Double vision : tidak ada
Adanya ptosis : tidak ada
Warna : Coklat kehitaman
konjungtiva : Tidak anemis
Sclera : putih
Edema pada
Palpebra : tidak ada
Kontak mata : Kontak mata kurang

f. Hidung dan sinus


Kemerahan pada membrane
mukosa hidung : tidak ada
Perubahan sensasi penciuman : tidak ada
Nyeri tekan pada sinus : tidak ada nyeri
Tenderness : tidak ada

g. Mulut, gigi dan tenggorokan


Mukosa bibir : Lembab
Eritema dan lesi pada bibir : tidak ada
Pembengkakan/perdarahan
gusi : tidak ada
Kesulitan menelan : tidak ada
Kebersihan gigi : bersih
Karies gigi : tidak ada
h. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Distensi vena jugularis : tidak terkaji

i. Kelenjar lymfe
Pembesaran kelenjar lymfe : tidak terkaji

j. Payudara
Kebersihan : bersih
Bentuk
payudara : simetris
Penonjolan
putting susu : puting
menonjol Areola
mammae : coklat kehitaman
Kelenjar
Montgomery : tidak ada
Adanya masa : tidak ada
Pengeluaran
kolostrum : belum ada

k. Jantung
Denyut jantung : s1 s2 tunggal
Suara jantung : vesikuler
Batas-batas
jantung :

l. Paru
Irama : reguler
Pergerakan diafragma dan
pengembangan paru : baik
Suara paru : sonor
m. Punggung
 Bentuk tulang belakang (scoliosis, lordosis, kiposis) : tidak ada
 Nyeri tulang belakang/pinggang : tidak ada

n. Abdomen
1) Inspeksi
Adanya striae
gravidarum : ada
Linea alba/linea
nigra : ada samar
Jaringan
parut/bekas operasi : tidak ada
Bentuk perut : cembung
2) Palpasi
Leopold I (TFU) : 3 jari dibawah px ( 31 cm)
Leopold II : Letak Punggung kiri
Leopold III : letak kepala dibawah
Leopold IV : 1/5 bagian masuk PAP
Merasakan
gerakan janin : Terasa
His : Palsu
Adanya Braxton : Klien mengatakan terasa jika janinya bergerak
hicks :-
Frekuensi his : tidak menentu
Kekuatan : kuat
Lama : 5 detik
relaksasi : napas dalam

3) Auskultasi
DJJ : 135 x/menit
Punctum
maksimum : normal
Tempat : kuadran kiri
Frekuensi : reguler
Tertur atau tidak : teratur
Peristaltic usus : bising usus +

o. Perineum dan vagina


Bentuk perineum : normal

Pengeluaran
pervaginam,gatal, bau : tidak ada keluhan
Perubahan warna vulva : hitam
Varises, edema, lesi : tidak ada

p. Rectum
Adanya hemorrhoid : tidak ada

q. ekstremitas
Warna kulit : putih
Edema : tidak ada
Lesi : tidak ada
Varises : tidak ada
Refleks patella :-
Pergerakan/gangguan pergerakan : tidak ada

7. Pemeriksaan panggul : normal, teraba tulang panggul

8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Test kehamilan : plano test dan usg
Hb : 12, 9
Golongan darah : A+
HbsAg : Negatif
Sypilis : Negatif
Rapid test : Reaktif
Protein Urine : Negatif
DEPARTEMEN
MATERNITAS

b. Cardiotocografi (CTG) :
c. USG :

Keterangan :
- Janin Tunggal Hidup
- EFW / TBJ : 3000 gr
- Ketuban : Cukup
- Plasenta : Letak di Fundus grade III
- Kehamilan : 37-38 minggu
d. Pemeriksaan lain : -

Jember, 09 Maret 2021


Mahasiswa

(Anis Dwi Aisah)

Dok Prodi Ners


FIKes UNMUH
Jember
ANALISA DATA

Tgl/j DATA ETIOLOGI MASALAH


am
09 DS : Perubahan Neurologis Gangguan Interaksi
Maret - Keluarga klien mengatakan bahwa sosial
2021 klien memang susah diajak
/ berbicara, susah untuk menjawab
10.00 pertanyaan dari orang lain

DO :
- Kurang responsif
- Kontak mata kurang
- Expresi wajah tidak responsif
- Klien mampu mendengar dengan
baik tetapi kurang mampu
berkomunikasi dengan baik
- Status emosional : kurang mampu
berkomunikasi dengan baik
09 DS : Penyakit Penyerta Risiko Cedera pada
Maret - Keluarga mengatakan bahwa kehamilan : Epilepsi Janin
2021 / usia kehamilan klien 37-38
10.00 minggu
- Keluarga klien mengatakan Klien
pernah mengalami epilepsi saat usia
kehamilan 7 bulan
- Saat ini klien rutin memeriksakan
kehamilannya dan selalu dikontrol
oleh pihak puskesmas
- Keluarga dan Klien mengatakan
bahwa tidak mengetahui
mengenai tanda bahaya bayi baru
lahir
- Keluarga dan Klien mengatakan
bahwa tidak mengetahui
mengenai persiapan persalinan

DO :
- Leopold I (TFU) : 3 jari dibawah
px ( 31 cm)
- Leopold II : Letak Punggung kiri
- Leopold III : letak kepala dibawah
- Leopold IV : 1/5 bagian masuk
PAP
- DJJ : 135 x/menit
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
SESUAI PRIORITAS

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Cedera pada Janin berhubungan dengan penyakit penyerta kehamilan: epilepsi
dibuktikan dengan Keluarga klien mengatakan Klien pernah mengalami epilepsi saat usia
kehamilan 7 bulan
2. Gangguan Interaksi sosial berhubungan dengan Perubahan Neurologis dibuktikan dengan
kontak mata kurang
DEPARTEMEN
MATERNITAS

RENCANA KEPERAWATAN
TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
9 maret Risiko Cedera pada Janin Tujuan : Risiko Cedera Observasi 1. Memantau aktivitas janin melalui DJJ
2021 berhubungan dengan penyakit Janin diharapkan normal 1. Pemantauan frekuensi denyut janin
penyerta kehamilan: epilepsi dalam waktu 1x24 jam, jantung janin. 2. Penggunaan obat, diet dan merokok dapat
dibuktikan dengan Keluarga dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi adanya penggunaan mempengaruhi kesehatan janin
klien mengatakan Klien pernah 1. Posisi janin tidak obat,diet dan merokok. 3. Tanda vital ibu menandakan kondisi ibu
mengalami epilepsi saat usia terganggu (4) 3. Monitor tanda vital ibu. dan janin
kehamilan 7 bulan 2. Dasar denyut jantung Nursing Treatment 4. Posisi ibu mempengaruhi kenyamanan ibu
janin (120-160) 4. Atur posisi ibu. dan janin
normal (4) 5. Anjurkan berbaring ditempat tidur. 5. Mobilisasi yang berlebihan dapat
3. Kemampuan Edukasi mempengaruhi kondisi ibu dan janin
menjelaskan 6. Ajarkan mengenai tanda-tanda 6. Meningkatkan sirkulasi darah ibu ke janin
pengetahuan persalinan 7. DJJ menandakan kondisi janin
tentang tanda- 7. Ajarkan mengenai tanda bahaya 8. Dengan pemberian obat-obatan dapat
tanda persalinan bayi baru lahir mengurangi masalah yang terjadi
(4) Kolaborasi
4. Perilaku sesuai 8. Periksa denyut jantung bayi selama
anjuran (4) 1 menit
9. Berikan terapi obat-obatan (Fentri
2x1, Vit B6 2x1, Asam Folat 3x1)
9 maret Gangguan Interaksi sosial Tujuan : Interaksi sosial Observasi 1. Mengetahui penyebab terjadinya masalah
2021 berhubungan dengan meningkat dalam waktu 1. Identifikasi penyebab kurangnya 2. hubungan saling percaya merupakan dasar
Perubahan Neurologis 1x24 jam, dengan kriteria keterampilan sosial interaksi, sehingga klien mau
dibuktikan dengan kontak mata hasil: 2. Bina hubungan saling percaya mengungkapkan perasaannya
kurang 1. Responsif pada orang Nursing Treatment 3. Meningkatkan kemampuan interaksi klien
lain (3) 3. Motivasi untuk berlatih 4. Meningkatkan harga diri klien atau member
2. Mampu kemampuan keterampilan sosial masukan positif kepada klien
mengkomunikasikan 4. Beri umpan balik positif misalnya 5. Keluarga merupakan support sistem yang
perasaannya (3) pujian terdekat dengan klien
3. Kontak mata 5. Libatkan keluarga disetiap 6. Meningkatkan pengetahuan klien
meningkat (3) tindakan 7. Dapat mengatasi masalah yang terjadi
4. Expresi wajah Edukasi
DEPARTEMEN
MATERNITAS

responsif (3) 6. Jelaskan tujuan melatih


keterampilan sosial
Kolaborasi
7. Kolaborasikan pemberikan obat-
obat
IMPLEMENTASI

TGL/JAM Dx. TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF


09 Maret 1 1. Mengukur TTV klien
2021 1 2. Mengatur posisi ibu dengan senyaman
10.25 mungkin
2 3. Mengajak ibu berkomunikasi
2 4. Memberikan pujian kepada ibu
1 5. Melakukan pemeriksaan palpasi pada ibu
dengan Leopold I-IV
1 6. Mengukur TFU
1 7. Mengukur DJJ
11.00 2 8. Memberikan motivasi kepada ibu dan
keluarga untuk berlatih kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain
2 9. Menjelaskan tujuan melatih berkomunikasi
dengan orang lain
1 10. Memberikan Edukasi mengenai Persiapan
persalinan
1 11. Memberikan Edukasi mengenai tanda-tanda
bahaya bayi baru lahir
EVALUASI
TGL/JAM DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN
09 Maret Risiko Cedera Janin S: Anis
2021 berhubungan dengan - Keluarga mengatakan bahwa usia
penyakit penyerta kehamilan klien 37-38 minggu
kehamilan: epilepsi - Keluarga klien mengatakan Klien pernah
dibuktikan dengan Keluarga mengalami epilepsi saat usia kehamilan 7
klien mengatakan Klien bulan
pernah mengalami epilepsi - Keluarga mengatakan bahwa proses
saat usia kehamilan 7 bulan persalinan klien harus di rujuk ke RS

O:
- Leopold I (TFU) : 3 jari dibawah px ( 31
cm)
- Leopold II : Letak Punggung kiri
- Leopold III : letak kepala dibawah
- Leopold IV : 1/5 bagian masuk PAP
- DJJ : 135 x/menit

A : Masalah Risiko Cedera Janin tidak teratasi

P : Hentikan Intervensi, Klien dilakukan rawat


jalan
09 Maret Gangguan Interaksi sosial S: Anis
2021 berhubungan dengan - Keluarga klien mengatakan bahwa klien
Perubahan Neurologis memang susah diajak berbicara, susah
dibuktikan dengan kontak untuk menjawab pertanyaan dari orang
mata kurang lain

O:
- Kurang responsif
- Kontak mata kurang
- Expresi wajah tidak responsif
- Klien mampu mendengar dengan baik
tetapi kurang mampu berkomunikasi
dengan baik
- Status emosional : kurang mampu
berkomunikasi dengan baik

A : Masalah Gangguan Interaksi sosial tidak


teratasi

P : Hentikan Intervensi, Klien dilakukan rawat


jalan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSIAPAN PERSALINAN
Pokok Bahasan : Persiapan Persalinan
Sasaran : Ny. E dan Keluarga Ny. E
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Maret 2021
Waktu : 15 menit
Tempat : Poli Hamil RSD Dr. Soebandi
Pemberi Materi : Anis Dwi Aisah

A. Latar Belakang
Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan
tabah, walaupun tidak jarang mereka merasa cemas dalam menghadapi
masalah tersebut. Sebelum persalinan dimulai leher rahim akan melebar 1
atau 2 cm (atau bahkan lebih jika ibu hamil sudah pernah melahirkan).
Jaringan ikat dan tulang rawan pada panggul akan rileks, memungkinkan
gerakan sendi yang lebih besar. Agar tulang panggul bisa membuka selam
persalinan dan pelahiran untuk memberi bayi ruang lebih banyak pada jalan
lahir. Pada saat bersamaan, sekresi vagina meningkat dan jaringan dinding
vagina menjadi lebih elastis.
Selama minggu akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami
perubahan yang mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan. Payudara
akan memproduksi banyak kolostrum. Rahim akan menjadi lebih sensitif
dan berkontraksi lebih sering, baik spontan atau sebagai respon terhadap
aktivitas dan gangguan ringan seperti gangguan berjalan, bersin dan
benturan pada perut.
Kesiapan bayi ibu untuk hidup di luar tubuh ibu bertepatan dengan
kemampuannya memproduksi berbagai substansi yang akan memberi umpan
balik pada peredaran darah ibu dan memainkan peran penting dalam memicu
perubahan yang mengawali persalinan. Kesiapan ibu itu sendiri secara fisik
maupun emosional untuk menghadapi persalinan sangat penting. Agar
persalinan berjalan lancar dan tidak khawatir dalam menghadapi proses
persalinan,oleh karena itu penulis menyusun makalah satuan acara
penyuluhan dengan judul “Persiapan Persalinan”.
B.   Tujuan
1.   Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 15 menit,
diharapkan ibu dan keluarga dapat memahami tentang persiapan dan
tanda-tanda persalinan
2.   Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu dan keluarga mampu:
a. Pengertian persalinan siaga
b. Hal yang harus dipersiapkan saat persalinan
c. Tanda-tanda persalinan
C.   Materi
a. Pengertian persalinan siaga
b. Hal yang harus dipersiapkan saat persalinan
c. Tanda-tanda persalinan
D.   Media
Leaflet (Terlampir)
E. Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
G.   Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON
PENYULUH
1. 3 Menit a. Pembukaan: Memperhatikan   dan
b. Memberi salam mendengarkan.
c. Menjelaskan tujuan pembelajara
n
d. Menyebutkan materi/pokok

2. 10 Menit e. bahasan yang akan disampaikan Mendengarkan dan


Pelaksanaan:
a. Menjelaskan   materi   penyuluh memperhatikan.
an secara berurutan dan teratur Bertanya
b. Sesi tanya jawab

3. 2 Menit Penutup: Menjawab salam


Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam
H.   Rencana Evaluasi Kegiatan
1.   Evaluasi Struktur Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan yaitu zoom meeting dengan
leaflet yang digunakan penyuluhan
2.   Evaluasi Proses
a.  Proses   penyuluhan   dapat   berlangsung   dengan   lancar  dan   peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
c.  Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dengan sasaran

Anda mungkin juga menyukai