BAB II
“pour apprendre, l’élève doit être attentif, écouter, suivre, imiter, répéter et
appliquer” yang dalam bahasa Indonesia berarti : untuk belajar, siswa harus
belajar secara optimal melalui berbagai kegiatan edukatif yang dilakukan oleh
guru.
lingkungan hidup, harapan dan cita yang tumbuh, (2) fenomena dunia
pengalaman dan pengetahuan murid, dan (3) kelas sebagai fenomena sosial.
1) Manusia, yang terlibat dalam sistem pembelajaran antara lain: guru, siswa,
pustakawan.
pembelajaran.
dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat
pembelajaran bahasa.
diharapkan bisa membantu seseorang dalam hal ini adalah peserta didik untuk
kelas awal tentunya masih berlajar membaca dahulu sebelum belajar menulis.
orang lain dengan kata dan frasa dengan ejaan, tanda baca dan struktur yang
grafik dari sebuah bahasa. Hal tersebut sejalan dengan apa yang
gagasan, dan perasaan kepada orang lain ataupun diri sendiri melalui
Oleh karena itu, pada prinsipnya hasil (tulisan) yang paling utama
dilihat dari dua segi, yaitu segi kegunaan dan segi perannya dalam
mengarang.”
Oleh karena itu, pada prinsipnya hasil dari tulisan yang paling utama
13
1) Melukiskan
olah melihat sendiri atau mengalami sendiri. Fungsi ini terdapat dalam
karangan lukisan.
2) Memberi petunjuk
3) Memerintahkan
4) Mengingat
14
seperti ini biasanya, diperlukan untuk penulis itu sendiri atau bisa saja
5) Berkorespondensi
karangan surat.
1) Fungsi penataan
2) Fungsi pengawetan
3) Fungsi penciptaan
15
4) Fungsi penyampaian
lain.
wacana persuasi ;
informative ;
(Rusyana, 1986:20-21)
karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan
rasional.
1) Tujuan penugasan
2) Tujuan altrustik
3) Tujuan persuasif
4) Tujuan penerangan
Adapun ciri-ciri tulisan yang baik adalah sebagai berikut Tarigan (1985 :
26) :
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
béhavioriste, dont Skinner fut l’un des fondateurs, part du principe que
Bagan II. 1
(:http://pbsindonesia.fkipuninus.org/media.php?module=detailmateri&id=20).
dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak
guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar
untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia
berbagai sikap positif dan kemampuan kognitif yang sesuai dengan tujuan
des eleves en misant sur la qualite des relations interpersonnelles lors des
Ibrahim et, al. dalam Isjoni (2009 :27) mengemukakan tujuan dari
secara rasional
kehidupan
sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa
yang sama.
senang serta memiliki sikap yang positif, baik pekerjaannya maupun terhadap
dirinya sendiri.
positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan
adalah falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia
penting bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerjasama tidak akan ada individu,
2005 :31):
akademik.
25
seluruh bagian. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota merasa
3) Tatap muka
dari satu kepala saja. Inti dari sinergi ini adalah menghargai
masing-masing.
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
pembelajaran.
Table II.1
3) Memperbaiki sikap.
4) Memperbaiki kehadiran.
(3) Berpikir berpasangan berempat, (4) Berkirim salam dan soal, (5) Kepala
bernomor, (6) Kepala bernomor terstruktur, (7) Dua tinggal dua tamu, (8)
Lingkaran kecil lingkaran besar, (12) Tari bamboo, (13) Jigsaw, dan (14)
Bercerita berpasangan.
(Widdiharto, 2004:16).
http://pendidikan.infogue.com/pembelajaran_kooperatif_tipe_teams_games
mengandung permainan.
permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim
orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras
yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok
dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain
meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang
meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari
secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja
turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. Hal ini dapat
ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh pada saat pre-test. Skor
yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik dicatat pada lembar
http://pendidikan.infogue.com/pembelajaran_kooperatif_tipe_teams_games_t
1) Presentasi kelas
materi pelajaran dibuat sedemikian rupa dengan maksud agar dapat disajikan
lembar kerja siswa (yang akan dipelajari siswa dalam belajar kelompok),
2) Kelompok belajar
yang ada dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin dan ras.
kelompok telah belajar, yang lebih khusus lagi bahwa fungsi sebuah
bahan ajar dan LKS (lembar kerja siswa) serta dapat mengerjakan latihan ,
Kegiatan utama pada tahap ini adalah siswa mempelajari bahan ajar
sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dan mengerjakan LKS secara
3) Turnamen akademik
untuk menguji pengetahuan yang telah dicapai setiap siswa. Soal turnamen
yang dipelajari. Setiap anggota dalam satu kelompok menuju meja turnamen
yang berbeda, setiap meja turnamen dilakukan oleh tiga atau empat orang
digunakan untuk turnamen adalah “kartu soal” dan “kartu jawaban”. Siswa
apabila tidak bisa menjawab, siswa bisa menyatakan lewat dan dilemparkan ke
Bagan II.2
(http://pendidikan.infogue.com/pembelajaran_kooperatif_tipe_teams_games_t
ournaments_tgt)
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4
Tinggi Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Rendah
C1 C2 C3 C4
Tinggi Sedang Sedang rendah
35
kemampuan tertinggi dalam kelompok, sebagai meja turnamen, maka meja ini
permainan ini.
yang memperoleh skor tertinggi dari setiap meja turnamen posisinya digeser
satu tingkat ke meja turnamen yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi
dari meja semula, sedangkan siswa yang memperoleh skor terendah akan
bergeser kemeja turnamen yang mempunyai tingkatan lebih rendah dari meja
semula. Siswa yang mempunyai skor tertinggi pada meja yang tingkatannya
tertinggi, posisinya tidak dapat digeser lagi. Begitupun siswa yang memperoleh
skor terendah pada meja turnamen yang tingkatannya rendah, tidak dapat
digeser lagi.
4) Penghargaan kelompok
5) Bumping (pergeseran)