Anda di halaman 1dari 23

Modul 5

BMP PAJA3338 PEMBELANJAAN

Rina Windrati, SE, MM.


Email : rinwindra@gmail.com
Modul 5

Keputusan Investasi

Capaian Pembelajaran :
Mahasiswa diharapkam dapat :
• menjelaskan pertimbangan unsur risiko dalam menilai suatu investasi ;
• menjelaskan cara menganalisis risiko dalam investasi ;
• menghitung biaya modal.
KB 1. Pertimbangan Unsur Risiko dalam Menilai Investasi

Risiko merupakan penyimpangan hasil (return) yang


diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan .

Risiko suatu proyek investasi ?


Fluktuasi variability arus kas (cashflow) dari berbagai
proyek yang dihasilkan terhadap arus kas yang diharapkan
dari masing-masing proyek investasi tersebut.

Risiko Proyek
Investasi ? • Semakin besar variabilitas atau fluktuasi itu semakin
tinggi risiko proyek tersebut.
• Sebaliknya semakin kecil variabilitas fluktuasi cash flow
suatu proyek, berarti semakin rendah risiko proyek
tersebut.
KB 1. Pertimbangan Unsur Risiko dalam Menilai Investasi

Beberapa Cara untuk Mengukur Tingkat


Dispersi (Penyebaran) Arus-arus Kas Proyek
Investasi

• Gambar Grafik
• Range
Menunjukkan perbedaan antara arus kas
tertinggi dan terendah dari masing-masing
Cara Mengukur usulan proyek investasi
• Deviasi Standar atau Standard Deviation (SD)
Tingkat Dispersi Suatu ukuran keketatan distribusi probabilitas
Cashflow Proyek penyebaran arus kas.
• Koefisien Variasi atau Coefficient of Variation (CV)
Menunjukkan kadar (ukuran) besar kecilnya risiko
suatu proyek dari nilai yang diharapkan.
KB 1. Pertimbangan Unsur Risiko dalam Menilai Investasi

Cara Mengukur Tingkat Dispersi Cashflow Proyek Investasi

Koefisien Variasi atau Coefficient of Variation (CV).

σ = deviasi standar dari nilai aliran kas.


Vi = arus kas untuk kemungkinan arus ke i.
Ev = nilai yang diharapkan (expected value) dari arus-arus kas tersebut.
Pi = probabilitas yang terjadi pada arus tersebut.
n = banyaknya kemungkinan.

(Vi - Ev) merupakan besarnya penyimpangan tiap-tiap aliran kas yang terjadi yang
dihitung lebih besar dari selisih antara nilai aliran kas yang terjadi dengan nilai
aliran kas yang diharapkan.
KB 1. Pertimbangan Unsur Risiko dalam Menilai Investasi

Cara Mengukur Tingkat Dispersi Nilai yang diharapkan


Cashflow Proyek Investasi (expected value) aliran kas

Deviasi Standar atau Standard Deviation (SD)

Ev = Expected value
atau nilai aliran kas
yang diharapkan
Vi = Aliran kas pada
σ = deviasi standar dari nilai aliran kas. tiap kemungkinan yang
Vi = arus kas untuk kemungkinan arus ke i. terjadi.
Ev = nilai yang diharapkan (expected value) Pi = Probabilitas
dari (kemungkinan) dari tiap
arus-arus kas tersebut. aliran kas yang terjadi
Px = probabilitas yang terjadi pada arus tersebut.
n = banyaknya kemungkinan.

(Vi - Ev) merupakan besarnya penyimpangan tiap-tiap


aliran kas yang terjadi yang dihitung lebih besar dari
selisih antara nilai aliran kas yang terjadi dengan nilai
aliran kas yang diharapkan.
KB 1. Pertimbangan Unsur Risiko dalam Menilai Investasi

Leverage Operasi (operating leverage) 


• Leverage operasi timbul sebagai suatu akibat dari adanya
Risiko beban-beban tetap yang ditanggung dalam operasional
dan perusahaan.
Leverage • Operating leverage juga dapat diartikan sebagai
Operasi penggunaan dana dengan biaya tetap dengan harapan
pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan dana
tersebut dapat menutup biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya Tetap (fixed cost) Biaya Variabel (variable cost)


Biaya yang selalu tetap dan • Jenis biaya yang selalu berubah sesuai
tidak terpengaruh oleh volume dengan perubahan volume penjualan.
penjualan, melainkan • Biaya Variabel berubah secara proporsional
dihubungkan dengan waktu sesuai dengan besarnya penjualan.

Analisis Break Even Point (BEP)


Biaya Tetap (fixed cost) Biaya Variabel (variable cost)

Pengertian Biaya yang tetap sama, terlepas dari Biaya yang berubah dengan perubahan hasil
volume yang dihasilkan

Sifat Tergantung waktu Tergantung volume

Terjadinya Biaya tetap itu pasti, biaya tetap terjadi Biaya variable terjadi hanya ketika unit
baik unit yang dihasilkan ada atau tidak dihasilkan

Biaya Biaya tetap berubah pada unit, yaitu Biaya variable tetap sama, tiap unit
satuan sebagaimana unit yang dihasilkan
menambah, biaya tetap per unit turun dan
sebaliknya, jadi biaya tetap per unit
berbanding terbalik dengan jumlah hasil
yang diproduksi

Perilaku Tetap konstan untuk periode waktu Berubah seiring perubahan level output
tertentu

Kombinasi Biaya Overhead Produksi, Biaya Overhead Berubah seiring perubahan level output
dari Administrasi dan Overhead Distribusi dan Material Lansung, Pekerja Langsung,
Penjualan Tetap Pengeluaran Langsung, Overhead Produksi
Tetap, Overhead Distribusi dan Penjualan
Variabel

Contoh Depresiasi, sewa, gaji, asuransi, pajak, dll Material yang dipakai, upah, komisi penjualan,
biaya packing, dll
KB 1. Pertimbangan Unsur Risiko dalam Menilai Investasi

Break Even Point (BEP) ?


• Suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
Titik Impas
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan
atau dan tidak menderita kerugian.
Break Even Point (BEP) • Pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama
dengan nol.
• BEP dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya
menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan
hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya
variabel.

Analisis BEP ?
• Adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara Baiaya Tetap, Biaya Variabel,
Keuntungan dan Volume aktivitas. 
• Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume Analysis”
(CPV analysis).
KB 1. Pertimbangan Unsur Risiko dalam Menilai Investasi

Analisa Titik Impas / Break Even Point (BEP)

Manfaat/Kegunaan Analisa BEP


Untuk mengetahui :
• Jumlah penjualan minimal yang harus
dipertahankan agar perusahaan tidak
Rumus BEP : mengalami kerugian.
• Jumlah penjualan yang harus dicapai
untuk memperoleh keuntungan
tertentu.
• Seberapa jauhkah berkurangnya
penjualan agar perusahaan tidak
menderita rugi.
• Untuk mengetahui bagaimana efek
perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap
keuntungan yang diperoleh.
KB 2. Risiko dalam Pengertian Portofolio

PORTOFOLIO Portofolio
(Portfolio) suatu kumpulan aset investasi yang bisa berupa
saham, emas, deposito, obligasi, properti, dan
instrumen lainnya.

Manajemen Portofolio Tujuan Investasi


cara mengelola kumpulan aset untuk mendapatkan keuntungan
untuk mencapai tujuan yang maksimal dengan risiko
investasi. seminim mungkin

Diversifikasi Saham
Strategi diversifikasi ini akan efektif bila kita
Diversifikasi Portofolio membelisaham dari sektor yang berbeda-
diartikan sebagai pembentukan beda.
portofolio sedemikian rupa
sehingga dapat mengurangi risiko
Diversifikasi Instrumen Investasi
portofolio, tanpa mengorbankan Biasanya dapat meminimalisir risiko kerugian
penghasilan yang dihasilkan yang mungkin akan dialami saat bursa saham
sedang bearish
KB 2. Risiko dalam Pengertian Portofolio

Risiko Risiko portofolio


Portofolio ? • Adalah varian return sekuritas-sekuritas yang
membentuk portofolio tersebut.
• Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar
(standard deviation) atau varian (variance) yang
merupakan kuadrat dari deviasi standar.

Risiko yang Dapat Risiko yang Tidak Dapat


Diversifikasi (Diversifiable risk) Risiko Diversifikasi (Nondiversifiable risk)
Portfolio • Istilah lain : risiko pasar atau
• Istilah lain :
risiko perusahaan  atau risiko risiko umum atau risiko
spesifik  atau risiko yang tidak sistematik.
sistematik.
• Bagian dari risiko sekuritas yang + • Bagian dari risiko sekuritas yang
tidak dapat dihilangkan dengan
dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio.
membentuk potofolio. • Risiko ini terjadi karena
• Contoh al. : pemogokan buruh, kejadian-kejadian diluar
tuntutan oleh pihak lain, penelitian Risiko Total kegiatan perusahaan
yang tidak berhasil. • Contoh: Inflasi, resesi, kenaikan
harga BBM, perang
KB 2. Risiko dalam Pengertian Portofolio

Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau


Mengukur Risiko Portofolio sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset
financial yang dimiliki oleh investor. 

Risiko portofolio tidak bisa dihitung hanya dengan


menjumlahkan risiko masing – masing sekuritas yang
ada dalam portofolio

Rumus penentuan risiko portofolio :


KB 3. Biaya Penggunaan Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal (Cost of Capital) ?


• Adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik hutang,
saham preferen, saham biasa,
Alasan Pentingnya Perhitungan maupun laba diatahan untuk
Biaya Penggunaan Modal mendanai suatu investasi
perusahaan.
1. Maksimisasi nilai perusahaan
mengharuskan biaya-biaya (termasuk • Karena sifatnya sebagai biaya,
biaya modal) diminimumkan. maka biaya modal juga diartikan
2. Capital budgeting memerlukan sebagai batas minimum tingkat
estimasi tentang biaya modal. hasil yang harus dicapai
3. Keputusan lain juga memerlukan perusahaan (minimum required
estimasi biaya modal, seperti leasing, rate of return) agar perusahaan
modal kerja. tidak dinyatakan merugi.
KB 3. Biaya Penggunaan Modal (Cost of Capital)

Apa Biaya Apa guna • Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran
Modal yang Biaya Modal ? untuk menentukan diterima/ditolak-nya suatu
tepat ? usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu
Bagaimana dengan membandingkan rate of return dari
cara menghitung usulan investasi tersebut dengan biaya
Biaya Modal ?
modalnya.
• Biaya modal disini adalah overall cost of capital.

• Biaya modal yang tepat untuk


semua keputusan adalah rata-rata
tertimbang dari seluruh komponen
modal (weighted cost of capital
Biaya modal dapat diukur dengan “rate of atau WACC).
return” minimum dari investasi baru • Biaya modal harus dihitung
yang dikeluarkan perusahaan, dengan berdasar basis setelah pajak, karena
asumsi bahwa tingkat risiko dari arus kas  setelah pajak adalah yang
investasi baru sama dengan risiko dari paling relevan untuk keputusan
aktiva yang dimiliki saat ini. investasi.
KB 3. Biaya Penggunaan Modal (Cost of Capital)

Perhitungan cost of capital melibatkan debt


(utang) dan equity (ekuitas), maka
perhitungan cost of capital dilakukan
menggunakan angka cost of debt dan cost
of equity
Perhitungan Cost of Capital

cost of debt cost of equity


• merupakan tingkat suku bunga yang • merupakan tingkat kembalian
disyaratkan oleh institusi keuangan (rate of return) minimum yang
atau pihak lainnya. secara teoritis mampu diberikan
• dihitung berdasarkan tingkat suku perusahaan kepada pemilik
bunga (interest rate) yang mesti saham
dibayar.  • diberikan sebagai kompensasi
• suku bunga yang digunakan dapat resiko yang bersedia diambil oleh
ditentukan berdasarkan tingkat risk- investor untuk menanamkan
free ditambah risk-premium. modal ke perusahaan.
KB 3. Biaya Penggunaan Modal Perhitungan
(Cost of Capital) Cost of Capital

1. Cost of Debt (kd)

Biaya hutang setelah pajak (kd) dihitung dengan formula ki(1-t) untuk mencerminkan
tingkat bunga atas hutang dikurangi dengan penghematan pajak yang timbul karena
pembayaran bunga (pembayaran bunga bersifat mengurangi pajak) atau dengan kata
lain biaya bunga obligasi didasarkan pada prinsip after tax basis.

Rumus :

Rumus secara short cut yang digunakan untuk menghitung biaya hutang ki :
KB 3. Biaya Penggunaan Modal Perhitungan
(Cost of Capital) Cost of Capital

2. Cost of Preferred Stock (kp)

• Untuk menghitung biayanya, diperlukan data berapa besarnya deviden saham


preferen.
• Deviden ini tidak mengurangi pajak (non tax deductible), karena pembayaran
dilakukan setelah pajak.
• Biaya modal saham preferen dihitung dengan cara membagi deviden saham preferen
per tahun (dp) dengan keuntungan bersih penjualan saham preferen.

Rumus :

kp = biaya saham preferen


dp = deviden saham preferen
Np  = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah
dikurangi biaya emisi/flotation cost)
KB 3. Biaya Penggunaan Modal Perhitungan
(Cost of Capital) Cost of Capital

3. Cost of Common Stock (ke)

• Perusahaan dapat meningkatkan modal saham


melalui dua cara, yaitu dengan menahan laba dan
atau menerbitkan saham biasa baru.
• Jika ekspansi perusahaan berlangsung secara cepat
hingga laba ditahan sudah digunakan seluruhnya,
perusahaan akan menerbitkan saham baru. Jika
demikian, saham biasa akan memiliki biaya modal
yang lebih tinggi dibandingkan laba ditahan, karena
melibatkan adanya biaya emisi (flotation cost).
• Adanya biaya emisi akan memperkecil jumlah rupiah
yang dapat digunakan dari penjualan saham biasa,
dan akibatnya akan memperbesar biaya modal.

Flotation/floating cost, kadangkala disebut juga issuance cost, adalah biaya total
untuk menerbitkan dan menjual suatu sekuritas, seperti biaya percetakan, biaya legal
(legal fee), biaya akunting.
KB 3. Biaya Penggunaan Modal Perhitungan
(Cost of Capital) Cost of Capital

3. Cost of Apabila tidak melakukan emisi saham baru


Common Stock (ke)

Apabila melakukan emisi saham baru


KB 3. Biaya Penggunaan Modal (Cost of Capital)

5. Weighted Average Cost of Capital (WACC)


4. Cost of Retained Earning (kr)
• Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari
berbagai sumber pendanaan, maka biaya
• Biaya modal untuk laba di tahan modal dihitung berdasarkan rata-rata
sama dengan tingkat tertimbang.
pengembalian yang diinginkan • Struktur modal perusahaan yang optimal,
pemegang saham atas modal merupakan bauran atau perpaduan hutang,
ekuitas yang bersumber pada laba saham preferen dan saham biasa yang
ditahan. dapat memaksimumkan harga saham
• Rumus yang digunakan untuk perusahaan.
menghitung biaya modal untuk
laba ditahan sama halnya dengan
rumus perhitungan biaya modal
saham biasa :

Anda mungkin juga menyukai