Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN PRATIKUM IPA DI SD

DENGAN BIMBINGAN

Disusun Oleh :
ELIANA
856971077

UPBJJ KALIREJO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
MODUL 1
CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP

A. Judul

Ciri – cirri makhluk hidup

B. Tujuan Penelitian

Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.

C. Dasar Teori

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut

membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah

bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,tumbuh dan berkembang.

D. Alat dan Bahan

1. Alat-alat tulis

2. Tabel pengamatan

3. Alam sekitar.

E. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan

2. Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal

3. Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan)

4. Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar  pengamatan

5. Mengamati ciri – ciri setiap mahluk hidup

6. Member tanda cek ( √ ) sesuai dengan cirri – cirri yang telah diamati pada tabel.
F. Hasil Pengamatan

Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami

menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup

Nama Makhluk Ciri-Ciri Makhluk Hidup *)


No
Hidup 1 2 3 4 5

1 Ayam √ √ √ √ √

2 Burung Murai √ √ √ √ √

3 Kelinci √ √ √ √ √

4 Kucing √ √ √ √ √

5 Sapi √ √ √ √ √

6 Tanaman Putri Malu √ √ √ √ √

7 Bunga Anggrek √ √ √ √ √

8 Pohon Sirsak √ √ √ √ √

9 Bunga Kamboja √ √ √ √ √

10 Pohon Mangga √ √ √ √ √

*) Keterangan :

1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang

2. Bernapas

3. Perlu Makan

4. Tumbuh

5. Berkembang
G. Pembahasan

Ciri-ciri makhluk hidup:

1. Bernafas

Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup

mengambil oksigen ( zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida )

serta uap air.

2. Tumbuh kembang

Tumbuh   :  suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan

penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.

Kembang :  proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan

lingkungan.

3. Perlu makan dan air

Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat

mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk

hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat

membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak

dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup lainnya.

4. Berkembang biak

Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian

jenisnya.

5. Menanggapi rangsang

Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan

dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk

hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.


H. Kesimpulan

Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup.

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda,

juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal

berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh

kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.

a. Jawaban Pertanyaan

1. Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal

ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan,

daunnya akan menutup.


2. Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan
No Perbedaan
Persamaan
. Tumbuhan Hewan
1 Sama sama melakukan  Tidak memiliki alat  Umumnya memiliki alat
pernapasan pernapasan khusus pernapasan khusus\
  Mengambil dan  Mengambil dan
mengeluarkan gas mengeluarkan gas secara
secara pasif aktif
2 Sama-sama memerlukan  Dapat menyusun  Makan makhluk hidup lain
makanan dan air makanan sendiri dari  Makanan diambil dalam
zat – zat sederhana bentuk padat dan cair
yang ada
dilingkungannya
 Makanan diambil
dalam bentuk gas
dan cair
3 Sama-sama dapat  Tumbuh kembang  Masa tertentu serempak
tumbuh dan berkembang berlangsung selama pada seluruh bagian tubuh
hidupnya, ada di  Bentuk tubuh tertentu,
daerah tumbuh jumlah bagian tubuh
tertentu tertentu.
 Bentuk tubuh
menyebar dan
bercabang, jumlah
bagian tubuh tak
tentu
4 Sama-sama dapat  Pembuahan terjadi di  Pembuahan dapat terjadi di
melakukan dalam alat dalam tubuh maupun luar
perkembangbiakan perkembanganbiakan tubuh
secara kawin atau tak betina  ·         Umumnya jumlah
kawin  Umumnya jumlah anak terbatas dipelihara
anak banyak, tidak dan dilindungi
dipelihara induk dan
dilindungi induk
5 Sama-sama menerima  Reaksi lambat,  Reaksi terhadap rangsang
dan memberikan terbatas, dan lebih cepat, simultan dan aktif
tanggapan terhadap pasif  Dapat berpindah tempat
rangsang  Umumnya menetap
atau bergerak
sebagian tubuh

I. DAFTAR PUSTAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Semoga postingan Laporan Praktikum Ciri-ciri Mahkluk Hidup ini bisa memberi
manfaat. Amiin YRA.

J. Foto Pratikum
Tahap awal/pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
MODUL 1
PERTUMBUHANB DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

1.    Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini
banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. Alat dan Bahan


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila  perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan  air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air
tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
E. Data Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Pertumbuhan Panjang
Hari
Kecambah Kacang Keterangan
Ke Akar Batang
Merah
1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat
1-1,5
2 Tumbuh akar 8-10 mm Jelas terlihat
mm
Biji kacang
3 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm
terangkat
4 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat
perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal
itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari
aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada ujung
akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan
dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh
menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya
batang kecambah.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh
tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang
pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

H. Foto- foto
Tahap awal/pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


A. Tujuan
1. Mengamatipertumbuhandanperkembanganlalatbuah (Drosophila sp) dari telursampai
imago (dewasa).
2. Mengetahuilamanyasiklushiduplalatbuah.

B. Dasar Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti
hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor).  Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur
memberi informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum
fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-
larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus
hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol
pemeliharaan, intensitas cahaya.

C. Alat dan Bahan


1. Plastiktransparanpembungkusukuranbesar 1 buah
2. Botol selai 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah ± 20 ekor

D. Cara Kerja
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d. Masukkan kertas  saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
2. Menangkap lalat buah
a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam
kantong plastik
3. Mengkultur lalat buah
a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda
kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya
diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah
akan siuman
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman
e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00
dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah
warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda
pada lembar kerja.

E. Tabel Pengamatan
Hari Ke Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan
1 Siang Belum ada perkembangan
2 Siang Belum ada perkembangan
3 Siang Belum ada perkembangan
4 Siang Ada embrio

F. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 7 Oktober 2020 dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur
sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari
setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat
tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang
tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih/ telur berubah
menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi
bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva
mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak
semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari
ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna
putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase
pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen
tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk
drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap unutk
dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

G. Kesimpulan
Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah
serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan
ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur  larva pupa lalat muda  lalat dewasa/
imago.
H. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
I. Foto – foto

Tahap awal/pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

MODUL 2
EKOSISTEM DARAT
I. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

II.  Alat dan Bahan


1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

III. Cara Kerja


1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6. Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-
hewan yang berukuran kecil
7. Mencatat data pada lembar kerja
8. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

IV. DasarTeori
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara
komponen biotic dengan komponen abiotik.
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

V. Hasil Pengamatan
Tabel.Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponanabiotik Kondisi/keadaan
.
1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup 
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Tabel. Komponen Biotik ekosistem alami


No
Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
.
1 Rumput Teki Ular Rayap
2 Pohon Pinus BurungElang Cacing
3 Rumut Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat

Tabel Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
.
1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC

Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


No
Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
.
1 Padi Ayam Kampung
2 RumputPegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 RumputTeki Katak
5 Pohonpisang Tikus
VI. Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah
populasi komponen biotiknya.

VII. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat
alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

VIII. Jawaban Pertanyaan


Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

IX. Daftar Pustaka


 Sumardi,yosaphat,dkk(2009).KonsepDasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta:
Universitas Terbuka.
 Ichan,M.dkk.(2001). IlmukesehatandanGizi.Jakarta :Universitas Terbuka.
 Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga.
Jakarta

X. FOTO PRAKTIKUM

Tahap awal/pembukaan
Proses Kegiatan

Tahap Akhir

MODUL 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN(KACANG HIJAU)
A. TUJUAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. TEORI DASAR
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang
menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan
muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap
air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel
embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air
didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:      
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:    
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding
dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci
yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan
garam Natrium dari asam sulfonat.

C. HASIL PENGAMATAN
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 3 3 4 6 3 4 0
2. 2 0 4 5 3 0 2
3. 1 3 4 0 3 0 0
4. 1 2 2 0 3 0 4
5. 2 3 2 2 2 2 3
6. 1 3 2 2 4 3 0
7. 1 3 3 2 4 3 0
8. 1 4 2 2 3 4 3
9. 1 2 3 3 2 3 5
10. 0 2 2 3 4 4 5
jml 14 25 28 25 31 26 26
Rata
1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7
-rata
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 4 5 7 8 4 6 0
2. 3 0 6 7 4 6 4
3. 2 5 4 0 6 0 0
4. 2 3 4 0 5 0 7
5. 3 3 3 4 6 5 8
6. 3 4 5 4 6 4 5
7. 2 5 3 3 5 5 0
8. 2 5 6 4 4 4 6
9. 1 4 5 5 4 5 6
10. 0 5 4 5 5 6 8
Jml 22 41 46 40 49 49 44
Rata
2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
-rata
Grafik rata-rata pertumbuhan kacang hijau per konsentrasi pada 24 jam dan 48 jam

D. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari
pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah
1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata
panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata
panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm.
Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding,
panjang akar mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang
pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari
pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada
larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm
begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari
3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.

E. KESIMPULAN
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.

F. PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen. 
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang
cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

G. DAFTAR PUSTAKA
 Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
 Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau,
dalam http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
diakses pada 15                     April 2019
 Lembar kerja: Praktikum IPA dasar di SD, dalam
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-perkecambahan-
ipa-sd.html,                 diakses pada 15 April 2019

H. FOTO KEGIATAN
Tahap awal/pembukaan
Proses Kegiatan

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai