Nurhidayati, SPd.
Judul Modul MODUL 6 Klasifikasi Materi, Sifat, dan Kegunaannya
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Partikel dan Materi
2. Larutan dan Sifatnya
3. Senyawa Organik dan Anorganik
4. Senyawa Aditif
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah A. Partikel dan Materi
dan definisi) di modul ini 1. Materi: Segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang.
2. Partikel : bagian terkecil dari suatu materi dapat
berupa ato,. molekul atau ion
3. Difusi : perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi
ke rendah
4. Osmosis : perpindahan pelarut melalui
semipermeabel dari konsentrasi rendah ke tinggi
5. Atom : partikel terkecil yg tdk dpt dibelah lagi.
- Elektron merupakan partikel dasar penyusun atom
yang bermuatan negatif.
- Proton merupakan partikel dasar penyusun atom
yang bermuatan positif.
- Neutron merupakan partikel dasar penyusun atom
yang tidak bermuatan.
6. Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom-
atom yang berasal dari unsur yang sama atau
dengan atom unsur yang berbeda jenis.
-Molekul unsur : gabungan atom-atom sejenis
-Molekul senyawa : gabungan atom atom beda
jenis
7. Rumus molekul ; rumus kimia yang memberikan
atom-atom unsur secara tepat dalam molekul.
8. Rumus struktur : bagaimana atom-atom terikat
satu sama lain secara kimia dalam molekul.
9. Anion: ion negatif
10. Kation: ion positif
11. Senyawa ion: senyawa yang terdiri dari kation
dan anion
12. Sifat fisika: perubahan yang dialami suatu benda
tanpa membentuk zat baru, seperti rasa, titik didih,
titik leleh, viskositas, kalor jenis, kekerasan.
13. Sifat kimia : perubahan yang dialami suatu benda
yang membentuk zat baru seperti keterbakaran,
pelapukan, perkaratan
14. Unsur adalah zat murni yang tidak dapat
dipisahkan kembali menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana menggunakan reaksi kimia biasa
15. Senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih
yang terdapat dalam suatu materi yang dihasilkan
melalui reaksi kimia biasa.
16. Campuran adalah materi yang tersusun atas dua
atau lebih zat dengan komposisi tidak tetap dan
masih memiliki sifa-sifat zat awalnya
- Campuran homogen : campuran yang tidak ada
bidang batasnya
- Campuran heterogen : campuran yang ada
bidang batasnya
17. Koloid : campuran yang secara makroskopis
homogen sebenarnya heterogen
18. Pemisahan campuran : proses yang diterapkan
untuk memisahkan campuran
19. Filtrasi : pemiahan berdasarkan padatan dan
cairan
20. Sublimasi : pmisahan brdasarkan sifat materi yang
dapat menyublim
21. Kristalisasi : pemisahan berdaarkn sifat materi
yang dapat mengkristal
22. Destilasi : pmisaha berdasarkan titik didih
23. Dekantasi : pemisahan berdasarkan densitasnya
degan cara di tuang
24. Kromatografi : pemisahan berdasarkan perbedaan
daya serap
25. Sentrifugasi : pemisahan dengan cara pengendapan
dengan gaya sentrifugasi diputar.
D. Senyawa Aditif
1. Zat Aditif: zat-zat yang sengaja ditambahkan dan
dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk
maksud memperbaiki tampilan makanan,
meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan
gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk
2. Zat Pewarna: zat kimia yang ditambahkan pada
makanan atau minuman yang berfungsi untuk
memberikan warna agar tampak menarik
3. Zat Pemanis: zat kimia yang ditambahkan pada
makanan atau minuman yang berfungsi untuk
memberikan rasa manis
4. Zat Pengawet: zat yang sengaja ditambahkan ke
dalam makanan atau minuman agar makanan atau
minuman tersebut lebih awet atau tahan lama
5. Zat Penyedap rasa: zat yang dapat meningkatkan
cita rasa makanan. Penyedap berfungsi menambah
rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan
dari suatu bahan makanan
6. Zat pemberi aroma: zat yang dapat memberikan
aroma yang khas pada makanan atau minuman
7. Antioksidan: zat yang digunakan untuk mencegah
ketengikan pada makanan yang mengandung lemak
atau minyak
8. Pengemulsi: Fungsi pengemulsi dapat membantu
sistem dispersi (adonan) makanan agar lebih
homogen dan stabil
9. Pengembang: Fungsi pengembang adalah untuk
mengembangkan adonan kue
10. Pengental: Fungsi pengental adalah untuk
mengentalkan makanan,
11. Pengeras: Fungsi pengeras adalah untuk mencegah
melunaknya makanan
12. Pengatur Keasaman: zat ini adalah untuk
mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan
derajat keasaman makanan
13. Zat adiktif dan Psikotropika: zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetik maupun semisintetik, yang apabila dimakan,
diminum, dihisap/dihirup, atau dimasukkan
(disuntikkan) ke dalam tubuh manusia dapat
menurunkan kesadaran atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan dalam berbagai golongan dan
tingkatan
14. Zat adiktif: zat-zat yang dalam pemakaiannya dapat
menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug
dependence)
15. Stimulan: Zat ini merangsang sistem saraf pusat,
gejala yang muncul akibat penggunaan zat jenis
stimulan adalah denyut jantung, frekuensi
pernapasan, dan tekanan darah yang meningkat,
pengguna akan merasa lebih bertenaga dan riang
gembira setelah mengkonsumsi zat jenis stimulan
16. Depresan: Zat adiktif ini bersifat menurunkan
kesadaran, gejala yang muncul setelah
mengkonsumsi depresan adalah menurunkan denyut
jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, suhu
tubuh, dan kontraksi otot, depresan digunakan untuk
terapi insomnia
17. Halusinogen: Zat adiktif ini akan mempengaruhi
sistem saraf pusat sehingga menyebabkan efek
halusinasi dimana melihat atau mendengar sesuatu
yang tidak nyata atau khayal
18. Narkotika Golongan I: digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan
19. Narkotika Golongan II: berkhasiat untuk
pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
20. Narkotika Golongan III: narkotika yang memiliki
daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat
untuk pengobatan dan penelitian, serta dalam terapi
dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan
21. Nikotin: senyawa organic alkaloid, yang umumnya
terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan
terkadang juga Oksigen, memiliki efek kuat dan
bersifat stimulant terhadap tubuh manusia
22. Tar: bentukan dari senyawa kimia berbahaya yang
ada pada asap rokok, zat ini akan mengendap
didalam paru paru dan mengganggu fungsi rambut
rambut kecil yang melapisi permukaan paru-paru
23. Psikotropika Golongan I: mempunyai potensi yang
sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan
dinyatakan sebagai barang terlarang
24. Psikotropika Golongan II: mempunyai potensi
yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan
25. Psikotropika Golongan III: mempunyai potensi
sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat
digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan
resep dokter
26. Psikotropika Golongan IV: mempunyai potensi
ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat
digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan
resep dokter
27. LSD (Lysergic Acid Diethylmide): zat psikotropika
dari golongan psikodelik yang dapat menimbulkan
halusinasi. digunakan untuk membantu pengobatan
gangguan jiwa orang-orang yang sakit ingatan, zat
ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang
semula tegang menjadi rileks tetapi dapat
menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai
suatu benda yang sebenarnya tidak ada)
28. Amfetamin: jenis psikotropika bahan dasar dalam
pembuatan ekstasi, shabu, dan lainnya
D. Senyawa Aditif
1. Membedakan golongan Narkotika
2. Membedakan golongan psikotropika