Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik sehat fisik maupun sehat akal fikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi
Perkembangan dengan judul “Konsep Perkembangan Dewasa Awal”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kami ucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses
penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Jakarta , 01 Desember
2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.................................................................................................6
C. Tujuan penelitian...................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................................7
1. Mobilitas Sosial..................................................................................................8
2. Status Sosio-Ekonomi........................................................................................8
4. Kelas Sosial........................................................................................................9
5. Lingkungan.........................................................................................................9
6. Jenis Kelamin.....................................................................................................9
8. Urutan Kelahiran..............................................................................................10
1. Masa Pengaturan..............................................................................................10
2. Usia Reproduksi...............................................................................................11
3. Masa Bermasalah.............................................................................................11
4. Ketegangan Emosional.....................................................................................11
5. Keterasingan Sosial..........................................................................................11
6. Masa Komitmen...............................................................................................12
7. Masa Ketergantungan.......................................................................................12
E. Kesadaran beragama............................................................................................18
BAB III........................................................................................................................20
PENUTUP...................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa awal merupakan transisi dari remaja menuju dewasa yang berawal
dari usia 18-25 tahun yang disebut dengan beranjak dewasa dan berakhir pada usia 35
- 40 tahun. Dewasa awal ditandai oleh adanya eksperimen dan eksplorasi. Bagi
banyak orang, pada masa ini terjadi transisi dari SMA ke perguruan tinggi yang
melibatkan pergerakan ke arah struktur yang lebih besar dan impersonal, interaksi
dengan teman - teman dari latar belakang geografis dan etnis yang lebih beragam, dan
peningkatan fokus terhadap pencapaian. Pada masa ini juga terjadi puncak performa
fisik yang mulai dialami oleh seseorang (Santrock, 2012). Pada tahun perkembangan,
tugas - tugas perkembangan dewasa awal yaitu menjadi warga negara yang baik,
mencari pekerjaan, mencari pasangan hidup, menikah dan mengasuh anak.
tampil lebih cantik dan menarik. Menurut Sunartio, Sukamto, & Dianovinina ,
penampilan dianggap penting dan utama bagi seorang wanita. Oleh sebab itu, wanita
sering membandingkan penampilan fisiknya, khususnya bentuk tubuhnya, dengan
tubuh wanita lain yang dianggap lebih menarik. Munculnya pandangan negatif wanita
pada dirinya dikarenakan banyaknya wanita yang merasa tidak puas dengan
tubuhnya.
Penilaian negatif menjadi kebiasaan serta terus menerus muncul secara
otomatis, sering dan menetap dalam benak seseorang sehingga dapat menurunkan
self esteem serta membuat seseorang rentan untuk mengalami gangguan kecemasan
dan depresi. Self esteem, merupakan aspek yang sangat penting dalamberfungsinya
manusia, sebagian karena manusia memang sangat memperhatikan berbagai hal
tentang dirinya, termasuk siapa dirinya, seberapa positif atau negatif seorang individu
memandang dirinya, bagaimana citra yang ditampilkan pada orang lain, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
PEMBAHASAN
istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescence-
adolescere yang berarti tumbuh menjadi kedewasaan. Akan tetapi, kata adult berasal
dari bentuk lampau kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan
atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Jadi, orang dewasa orang
yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam
masyarakat bersama dengan dewasa lainnya. Masa dewasa awal dimulai pada usia
18-40 tahun saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif [CITATION Hur09 \l 1033 ].1
Menurut santrock masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin
hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya.
Bagi kebanyakan individu,, menjadi dewasa melibatkan periode transisi yang
panjang. Baru-baru ini, transisi dari masa remaja ke dewasa disebut sebagai masa
beranjak dewasa yang terjadi dari usia 18-25 tahun. Dimana banyak individu masih
mengeksplorasi jalur karir yang ingin mereka ambil, ingin menjadi individu yang
seperti apa, dan gaya hidup apa yang mereka inginkan.
Individu yang tergolong dewasa muda ialah mereka yang berusia 20-40 tahun
pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggung jawab yang lebih
berat. Pada tahap ini pula hubungan intim mulai berlaku dan berkembang, individu
1
[ CITATION Hur09 \l 1033 ], Hal 137
tidak tergantung secara ekonomis, sosiologis maupun psikologis pada orang
tuannya[ CITATION Dar03 \l 1033 ].2
1. Mobilitas Sosial
2. Status Sosio-Ekonomi
Dengan status sosial-ekonomi yang lebih baik, orang dewasa cenderung dapat
berperan dalam berbagai kegiatan sosial, baik ituuntuk orang dewasa yang
telah menikah atau pun yang belum menikah.
2
[CITATION Dar03 \l 1033 ], Hal 59
3. Lamanya Tinggal dalam Suatu Kelompok Masyarakat
Banyak pula orang dewasa yang pindah dari satu lingkungan ke lingkungan
lainnya untuk dapat menemukan teman baru melaluipartisipasi aktif dalam
kegiatan sosial atau organisasi masyarakat.
4. Kelas Sosial
Orang dewasa yang memiliki kelas sosial lebih tinggi dan menengah sering
aktif dalam berbagai organisasi masyarakat dibandingkan dengan yang kelas
sosialnya rendah.
5. Lingkungan
6. Jenis Kelamin
Jika pria yang telah menikah lebih aktif berkecimpung dalam organisasi
masyarakat dibanding saat mereka lajang, berbeda halnya dengan wanita yang
justru lebih aktif saat mereka masih lajang dan belum berumah tangga.
Pria yang lebih cepat dewasa lebih aktif dalam kegiatan masyarkat dibanding
dengan pria yang terlambat dewasa. Sedangkan wanita yang cepat dewasa
dapat tetap aktif di bidang sosial apabila memungkinkan.
8. Urutan Kelahiran
Anak pertama sering memiliki perasaan tidak aman, dan setelah dewasa
cenderung menjadi “pengikut” dan lebih aktif kegiatan-kegiatan masyarakat
dibandingkan anak yang lahir belakangan.
1. Masa Pengaturan
Fase ini adalah masa ketika seseorang mulai dapat menentukan jati diri
dan karakternya mengenai tanggung jawab. Orang yang sudah memasuki
masa dewasa dini dianggap telah melewati masa – masa kebebasannya dan
telah tiba waktunya untuk bertanggung jawab sebagai orang dewasa.
Seseorang di masa dewasa dini harus telah dapat menentukan kemantapan
pilihan untuk memutuskan. Sebab itulah orang yang berada di fase ini akan
terus mencoba berbagai pola dalam kehidupan. Ketika ia sudah menemukan
pola tersebut, ia akan mengembangkan pola – pola perilaku dan menetapkan
sikap serta nilai – nilai yang dianutnya.
2. Usia Reproduksi
Selain perkembangan psikologi pada masa dewasa ini, ciri – ciri masa
dewasa dini juga dianggap sebagai masa usia produktif yang ditandai dengan
pembentukan rumah tangga, yang bisa ditunda dengan beberapa alasan.
Beberapa orang dewasa dalam fase ini belum membentuk keluarga hingga
mereka dapat menyelesaikan dan memulai karir mereka sendiri dalam bidang
tertentu.
3. Masa Bermasalah
4. Ketegangan Emosional
Banyak ciri – ciri masa dewasa dini yang mengalami kegagalan emosi
sehubungan dengan berbagai persoalan yang dihadapi seperti masalah
pekerjaan, perkawinan, keuangan dan lainnya dan mempengaruhi emosi pada
dewasa. Seringkali ketegangan emosional ini tampak dalam ketakutan atau
kekhawatiran, yang bersumber dari penyesuaian terhadap persoalan yang
dihadapi pada saat tertentu atau sejauh mana kesuksesan dan kegagalan yang
dialami dalam mengatasi berbagai persoalan yang timbul. Pada masa ini bisa
terjadi gangguan pada masa dewasa awal.
5. Keterasingan Sosial
7. Masa Ketergantungan
Ciri – ciri masa dewasa dini ini adalah ketika ketergantungan di masa
dewasa terus berlanjut. Bisa berupa ketergantungan kepada orang tua,
lembaga tertentu seperti lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
Ketergantungan ini akan terjadi jika pada masa remaja mereka tidak dilatih
untuk berperan serta, mandiri dan bertanggung jawab.
Ciri – ciri masa dewasa dini berupa perubahan nilai adalah ketika
terjadi penyesuaian dan perubahan dari nilai yang dianut ketika masa kanak –
kanak dan nilai pada masa remaja. Dengan terjadinya perubahan nilai ini,
seseorang pada masa dewasa dini akan memandang nilai – nilai tersebut
secara berbeda dari pandangan orang dewasa. Perubahan pandangan akan
nilai – nilai kehidupan terjadi karena pengalaman dan hubungan sosial yang
semakin meluas seiring dengan pertambahan usia.
9. Masa Penyesuaian Diri
Ciri – ciri masa dewasa dini juga ditandai oleh fokus yang kuat kepada
diri sendiri. Ini adalah waktu untuk hidup dengan sedikit kewajiban sehari –
hari dan komitmen kepada orang lain. Selama masa sekolah menengah,
kebanyakan remaha memiliki tanggung jawab kepada orang tua dan
saudaranya. Kedewasaan biasanya termasuk tanggung jawab pada pasangan
atau anak, tetapi pada masa dewasa dini banyak orang yang bebas dari
tanggung jawab tersebut.
Secara garis besar ada dua istilah yang selalu digunakan dalam
psikologi yang berikaitan dengan perubahan pada diri individu, yaitu kata
“pertumbuhan” dan kata “perkembangan”. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Hal ini karena pertumbuhan
merupakan proses yang berjalan sejajar dengan perkembangan. Namun
demikian, antara istilah pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan
berdasarkan perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup, khussnya
manusia.
E. Kesadaran beragama
PENUTUP