Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Konsep Perkembangan Dewasa Awal

Dosen pengampu :

Ike Utia Ningsih, M.A.

Disusun oleh :

Abdullah Sumarsa Agung (1907015215)

Muhammad Raihan Kurniawan (1907015107)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik sehat fisik maupun sehat akal fikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi
Perkembangan dengan judul “Konsep Perkembangan Dewasa Awal”

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kami ucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses
penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap supaya makalah


yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta , 01 Desember
2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................5

PENDAHULUAN.........................................................................................................5

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................5

B. Rumusan Masalah.................................................................................................6

C. Tujuan penelitian...................................................................................................6

BAB II...........................................................................................................................7

PEMBAHASAN............................................................................................................7

A. Pengertian pada Masa Dewasa Awal....................................................................7

B. Faktor perkembangan Pada Masa Dewasa Awal..................................................8

1. Mobilitas Sosial..................................................................................................8

2. Status Sosio-Ekonomi........................................................................................8

3. Lamanya Tinggal dalam Suatu Kelompok Masyarakat.....................................9

4. Kelas Sosial........................................................................................................9
5. Lingkungan.........................................................................................................9

6. Jenis Kelamin.....................................................................................................9

7. Umur Kematangan Seksual..............................................................................10

8. Urutan Kelahiran..............................................................................................10

C. ciri-ciri perkembangan pada masa dewasa awal.................................................10

1. Masa Pengaturan..............................................................................................10

2. Usia Reproduksi...............................................................................................11

3. Masa Bermasalah.............................................................................................11

4. Ketegangan Emosional.....................................................................................11

5. Keterasingan Sosial..........................................................................................11

6. Masa Komitmen...............................................................................................12

7. Masa Ketergantungan.......................................................................................12

8. Masa Perubahan Nilai......................................................................................12

9. Masa Penyesuaian Diri.....................................................................................13

10. Masa Kreatif...................................................................................................13

11. Masa Eksplorasi Identitas...............................................................................13

12. Masa Ketidakstabilan.....................................................................................14

13. Masa Fokus Kepada Diri Sendiri...................................................................14


14. Berada Antara Dua Dunia..............................................................................15

15. Masa Pilihan Tidak Terbatas..........................................................................15

D.Pengertian Perkembangan fisik remaja...............................................................16

E. Kesadaran beragama............................................................................................18

BAB III........................................................................................................................20

PENUTUP...................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa awal merupakan transisi dari remaja menuju dewasa yang berawal
dari usia 18-25 tahun yang disebut dengan beranjak dewasa dan berakhir pada usia 35
- 40 tahun. Dewasa awal ditandai oleh adanya eksperimen dan eksplorasi. Bagi
banyak orang, pada masa ini terjadi transisi dari SMA ke perguruan tinggi yang
melibatkan pergerakan ke arah struktur yang lebih besar dan impersonal, interaksi
dengan teman - teman dari latar belakang geografis dan etnis yang lebih beragam, dan
peningkatan fokus terhadap pencapaian. Pada masa ini juga terjadi puncak performa
fisik yang mulai dialami oleh seseorang (Santrock, 2012). Pada tahun perkembangan,
tugas - tugas perkembangan dewasa awal yaitu menjadi warga negara yang baik,
mencari pekerjaan, mencari pasangan hidup, menikah dan mengasuh anak.

Salah satu tugas perkembangan yaitu mencari pasangan hidup menyebabkan


mulai munculnya keinginan individu khususnya wanita untuk

tampil lebih cantik dan menarik. Menurut Sunartio, Sukamto, & Dianovinina ,
penampilan dianggap penting dan utama bagi seorang wanita. Oleh sebab itu, wanita
sering membandingkan penampilan fisiknya, khususnya bentuk tubuhnya, dengan
tubuh wanita lain yang dianggap lebih menarik. Munculnya pandangan negatif wanita
pada dirinya dikarenakan banyaknya wanita yang merasa tidak puas dengan
tubuhnya.
Penilaian negatif menjadi kebiasaan serta terus menerus muncul secara
otomatis, sering dan menetap dalam benak seseorang sehingga dapat menurunkan
self esteem serta membuat seseorang rentan untuk mengalami gangguan kecemasan
dan depresi. Self esteem, merupakan aspek yang sangat penting dalamberfungsinya
manusia, sebagian karena manusia memang sangat memperhatikan berbagai hal
tentang dirinya, termasuk siapa dirinya, seberapa positif atau negatif seorang individu
memandang dirinya, bagaimana citra yang ditampilkan pada orang lain, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

1) apa tugas-tugas pada masa dewasa awal ?


2) perubahan apa yang terjadi pada masa dewasa awal ?
3) apa saja faktor perkembangan pada masa dewasa awal ?

C. Tujuan penelitian

1) agar mahasiswa dapat memahami tugas-tugas pada masa dewasa awal


2) agar mahasiswa dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada masa dewasa
awal
3) agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan yang terjadi pada masa
dewasa awal
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pada Masa Dewasa Awal.

istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescence-
adolescere yang berarti tumbuh menjadi kedewasaan. Akan tetapi, kata adult berasal
dari bentuk lampau kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan
atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Jadi, orang dewasa orang
yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam
masyarakat bersama dengan dewasa lainnya. Masa dewasa awal dimulai pada usia
18-40 tahun saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif [CITATION Hur09 \l 1033 ].1

Menurut santrock masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin
hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya.
Bagi kebanyakan individu,, menjadi dewasa melibatkan periode transisi yang
panjang. Baru-baru ini, transisi dari masa remaja ke dewasa disebut sebagai masa
beranjak dewasa yang terjadi dari usia 18-25 tahun. Dimana banyak individu masih
mengeksplorasi jalur karir yang ingin mereka ambil, ingin menjadi individu yang
seperti apa, dan gaya hidup apa yang mereka inginkan.

Individu yang tergolong dewasa muda ialah mereka yang berusia 20-40 tahun
pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggung jawab yang lebih
berat. Pada tahap ini pula hubungan intim mulai berlaku dan berkembang, individu

1
[ CITATION Hur09 \l 1033 ], Hal 137
tidak tergantung secara ekonomis, sosiologis maupun psikologis pada orang
tuannya[ CITATION Dar03 \l 1033 ].2

Berdasarkan pendapat para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa dewasa


awal merupkan masa dimana individu siap berperan dan bertanggung jawab serta
menerima kedudukan didalam masyarakaat, masa untuk bekerja, terlibat dalam
hubungan sosial masyarakat, dan menjalin hubungan dengan lawan jenis.

B. Faktor perkembangan Pada Masa Dewasa Awal

Berikut ini akan diuraikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi


perkembangan pada masa dewasa awal, yaitu:

1. Mobilitas Sosial

Orang dewasa yang memiliki keinginan untuk meningkatkan status sosialnya,


cenderung akan giat untuk mengikuti organisasiorganisasi masyarakat yang
dapat membantu untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Status Sosio-Ekonomi

Dengan status sosial-ekonomi yang lebih baik, orang dewasa cenderung dapat
berperan dalam berbagai kegiatan sosial, baik ituuntuk orang dewasa yang
telah menikah atau pun yang belum menikah.

2
[CITATION Dar03 \l 1033 ], Hal 59
3. Lamanya Tinggal dalam Suatu Kelompok Masyarakat

Banyak pula orang dewasa yang pindah dari satu lingkungan ke lingkungan
lainnya untuk dapat menemukan teman baru melaluipartisipasi aktif dalam
kegiatan sosial atau organisasi masyarakat.

4. Kelas Sosial

Orang dewasa yang memiliki kelas sosial lebih tinggi dan menengah sering
aktif dalam berbagai organisasi masyarakat dibandingkan dengan yang kelas
sosialnya rendah.

5. Lingkungan

Lingkungan perkotaan dan pedesaan membawa dampak bagi orang dewasa


muda. Contohnya, bila orang dewasa muda yang hidup di kota cenderung
memusatkan sesuatu pada keluarga dan sanak saudara, sedangkan orang
dewasa muda yang hidup di desa, mereka lebih mengenal keakraban antar
tetangga dan keramah tamahan.

6. Jenis Kelamin

Jika pria yang telah menikah lebih aktif berkecimpung dalam organisasi
masyarakat dibanding saat mereka lajang, berbeda halnya dengan wanita yang
justru lebih aktif saat mereka masih lajang dan belum berumah tangga.

7. Umur Kematangan Seksual

Pria yang lebih cepat dewasa lebih aktif dalam kegiatan masyarkat dibanding
dengan pria yang terlambat dewasa. Sedangkan wanita yang cepat dewasa
dapat tetap aktif di bidang sosial apabila memungkinkan.
8. Urutan Kelahiran

Anak pertama sering memiliki perasaan tidak aman, dan setelah dewasa
cenderung menjadi “pengikut” dan lebih aktif kegiatan-kegiatan masyarakat
dibandingkan anak yang lahir belakangan.

C. ciri-ciri perkembangan pada masa dewasa awal

1. Masa Pengaturan

Fase ini adalah masa ketika seseorang mulai dapat menentukan jati diri
dan karakternya mengenai tanggung jawab. Orang yang sudah memasuki
masa dewasa dini dianggap telah melewati masa – masa kebebasannya dan
telah tiba waktunya untuk bertanggung jawab sebagai orang dewasa.
Seseorang di masa dewasa dini harus telah dapat menentukan kemantapan
pilihan untuk memutuskan. Sebab itulah orang yang berada di fase ini akan
terus mencoba berbagai pola dalam kehidupan. Ketika ia sudah menemukan
pola tersebut, ia akan mengembangkan pola – pola perilaku dan menetapkan
sikap serta nilai – nilai yang dianutnya.

2. Usia Reproduksi

Selain  perkembangan psikologi pada masa dewasa ini, ciri – ciri masa
dewasa dini juga dianggap sebagai masa usia produktif yang ditandai dengan
pembentukan rumah tangga, yang bisa ditunda dengan beberapa alasan.
Beberapa orang dewasa dalam fase ini belum membentuk keluarga  hingga
mereka dapat menyelesaikan dan memulai karir mereka sendiri dalam bidang
tertentu.

3. Masa Bermasalah

Fase dewasa dini merupakan tahap yang penuh dengan masalah


sehingga jika ada orang yang kesulitan ketika memasuki tahap ini maka dia
akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya dan
akan sulit mematangkan pribadi serta karakternya. 

4. Ketegangan Emosional

Banyak ciri – ciri masa dewasa dini yang mengalami kegagalan emosi
sehubungan dengan berbagai persoalan yang dihadapi seperti masalah
pekerjaan, perkawinan, keuangan dan lainnya dan mempengaruhi emosi pada
dewasa. Seringkali ketegangan emosional ini tampak dalam ketakutan atau
kekhawatiran, yang bersumber dari penyesuaian terhadap persoalan yang
dihadapi pada saat tertentu atau sejauh mana kesuksesan dan kegagalan yang
dialami dalam mengatasi berbagai persoalan yang timbul. Pada masa ini bisa
terjadi gangguan pada masa dewasa awal.

5. Keterasingan Sosial

Berakhirnya pendidikan formal pada masa ini mengharuskan


seseorang terjun ke dalam kehidupan orang dewasa. Pola tersebut adalah karir
serta perkawinan, yang merenggangkan keompok teman – teman sebaya. Di
masa ini salah satu ciri – ciri masa dewasa dini adalah bahwa keterlibatan
dalam kegiatan kelompok yang bertempat di luar rumah terus berkurang.
Sebagai akibatnya seseorang bisa saja mengalami keterasingan sosial atau
keterpencilan sosial.
6. Masa Komitmen

Bardwick dalam Hurlock menyatakan bahwa tidak mungkin orang


akan berkomitmen untuk selamanya karena tanggung jawabnya terlalu berat
untuk dipikul. Akan tetapi masih banyak komitmen yang bersifat demikian
sehingga banyak orang yang saling membantu untuk membangun komitmen
lagi. Sebagai seorang dewasa dini yang perannya berubah dari seorang pelajar
dan tergantung menjadi orang dewasa yang mandiri, mereka akan
membangun pola baru dari kehidupan, tanggung jawab baru dan mengambil
komitmen baru untuk diri mereka sendiri dan pasangannya.

7. Masa Ketergantungan

Ciri – ciri masa dewasa dini ini adalah ketika ketergantungan di masa
dewasa terus berlanjut. Bisa berupa ketergantungan kepada orang tua,
lembaga tertentu seperti lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
Ketergantungan ini akan terjadi jika pada masa remaja mereka tidak dilatih
untuk berperan serta, mandiri dan bertanggung jawab.

8. Masa Perubahan Nilai

Ciri – ciri masa dewasa dini berupa perubahan nilai adalah ketika
terjadi penyesuaian dan perubahan dari nilai yang dianut ketika masa kanak –
kanak dan nilai pada masa remaja. Dengan terjadinya perubahan nilai ini,
seseorang pada masa dewasa dini akan memandang nilai – nilai tersebut
secara berbeda dari pandangan orang dewasa. Perubahan pandangan akan
nilai – nilai kehidupan terjadi karena pengalaman dan hubungan sosial yang
semakin meluas seiring dengan pertambahan usia.
9. Masa Penyesuaian Diri

Fase dewasa dini adalah tahap kedewasaan yang paling banyak


mengalami perubahan termasuk dalam gaya hidup dan perkembangan kognitif
pada masa dewassa awal. Yang paling menonjol adalah pada peran orang tua
dan perkawinan, yang dimasuki tanpa persiapan sebelumnya. Sangat jarang
orang menyiapkan diri untuk peran dan tahap baru dalam hidupnya baik itu
dari rumah ataupun persiapan dalam bidang pendidikan, sehingga banyak
yang melalui perubahan ini dengan kurang lancar.

10. Masa Kreatif

Kreatifitas akan tergantung kepada minat dan kemampuan masing –


masing individu yang disalurkan lewat hobi atau pekerjaan. Namun tidak
semua bisa menyalurkan kreatifitasnya pada tahap ini, karena banyak
terhalang oleh pekerjaan rumah tangga, pekerjaan sehari – hari, dan kesibukan
lainnya.

11. Masa Eksplorasi Identitas

Eksplorasi pada identitas diri dimulai bahkan sebagai anak – anak


dengan berusaha membuat keputusan mereka sendiri, dan menjadi semakin
jelas selama masa remaja. Walaupun demikian, perkembangan otak yang
muncul selama masa remaja memungkinkan para dewasa dini untuk
mengeksplorasi kehidupan mereka lebih dalam daripada sebelumnya. Para
dewasa dini harus menemukan siapa sebenarnya mereka dalam ideologi,
pekerjaan, juga nilai spiritual dan budayanya.
12. Masa Ketidakstabilan

Kehidupan dari seorang dewasa dini ditandai oleh ketidakstabilan dan


perubahan dalam persahabatan, hubungan, pengaturan hidup, tujuan
pendidikan, juga pengaturan pekerjaan yang membuat fase ini penuh dengan
transisi yang akan membuat mereka sulit membuat rencana atau berkomitmen.
Kehidupan masa dewasa dini ditandai oleh perubahan, memerlukan
fleksibilitas yang luar biasa untuk mereka yang memilih bekerja bersama para
dewasa dini. Ketidakstabilan ini juga sering mencegah para dewasa dini dari
membuat komitmen jangka panjang pada lembaga atau masyarakat. Seseorang
pada tahap ini akan dapat mengetahui cara menghilangkan sifat labil jika
berhasil melaluinya dengan baik.

13. Masa Fokus Kepada Diri Sendiri

Ciri – ciri masa dewasa dini juga ditandai oleh fokus yang kuat kepada
diri sendiri. Ini adalah waktu untuk hidup dengan sedikit kewajiban sehari –
hari dan komitmen kepada orang lain. Selama masa sekolah menengah,
kebanyakan remaha memiliki tanggung jawab kepada orang tua dan
saudaranya. Kedewasaan biasanya termasuk tanggung jawab pada pasangan
atau anak, tetapi pada masa dewasa dini banyak orang yang bebas dari
tanggung jawab tersebut.

14. Berada Antara Dua Dunia

Para dewasa dini selalu akan mempertanyakan apakah mereka akan


diperlakukan sebagai orang dewasa atau sebagai anak – anak, karena alasan
usia 17 tahun dianggap dewasa. Biasanya mereka tidak yakin mengenai apa
yang diharapkan dari mereka oleh orang lain di sekelilingnya. Dalam labirin
yang berisi berbagai sinyal kontradiktif, sangat sulit untuk memiliki perasaan
yang jelas akan apa yang diharapkan pada diri sendiri atau pada orang lain
sebagai orang dewasa dan masih mengira – ngira bagaimana cara menjadi
pribadi yang dewasa.

15. Masa Pilihan Tidak Terbatas

Ciri – ciri masa dewasa dini memiliki berbagai kemungkinan yang


tidak terhingga. Menghadapi perluasan kesempatan ini bisa membawa
seseorang menjadi penuh harapan atau justru putus asa. Tidak seperti
membuat keputusan di bawah pengawasan orang tua, para dewasa dini
mengalami kesempatan yang relatif tidak terbeban akan kebebasan
sesungguhnya. Hubungan mereka dengan keluarga dan teman tidak terancam
oleh keputusan mereka yang seringkali disembunyikan.

Para dewasa dini dengan tingkat pendidikan tinggi, dukungan


kesehatan yang baik dan bimbingan dari pasangan serta anggota keluarga,
memiliki ambisi tinggi dan tujuan yang realistis, mampu menerima
kesuksesan atau kegagalan dengan baik, mampu dan mau berkomunikasi
dengan yang lain, hormat kepada yang lain dan berpartisipasi aktif dalam
komunitas prestisius akan dengan mudah mencapai tangga kesuksesan
ekonomi dan status sosial. Buruknya kondisi kesehatan atau kondisi fisik pada
ciri – ciri masa dewasa dini bisa berbahaya bagi penyesuaian sosial dan
pribadi, akan tetapi kendala ini bisa diatasi dengan dukungan yang didapat
dari keluarga dan teman. Banyak penyesuaian yang harus dibuat oleh para
dewasa dini, yang terpenting adalah penyesuaian terhadap perkawinan,
menjadi orang tua dan pada lingkaran keluarga yang meluas.
D.Pengertian Perkembangan fisik remaja

Secara garis besar ada dua istilah yang selalu digunakan dalam
psikologi yang berikaitan dengan perubahan pada diri individu, yaitu kata
“pertumbuhan” dan kata “perkembangan”. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Hal ini karena pertumbuhan
merupakan proses yang berjalan sejajar dengan perkembangan. Namun
demikian, antara istilah pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan
berdasarkan perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup, khussnya
manusia.

Di samping itu, perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan


kualitatif akibat dari perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari
perubahan fisik. Perubahan kualitatif tersebut sering disebut dengan
“perkembangan”, seperti; perubahan dari tidak mengetahui menjadi
mengetahuinya, dari kekanak-kanakan menjadi dewasa, dan sebagainya.
Sedangkan perubahan kuantitatif sering disebut dengan “pertumbuhan’,
seperti; perubahan tinggi dan berat badan. Persoalan yang menjadi topik
bahasan psikologi adalah pertumbuhan kualitatif atau perkembangan, sebab
hal itu sangat terkait dengan fungsi struktur kejiwaan yang konpleks beserta
dinamika prosesnya, walaupun demikian, disadari bahwa pertumbuhan fisik
bagi individu tetap berkorelasi dengan pertumbuhan psikis. Jadi,
perkembangan dalam tulisan ini dapat diartikan sebagai proses menuju
tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada individu.
Berbeda dengan pertumbuhan. Proses perkembangan tidak dapat diukur
sehingga tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan dapat
dinyatakan secara kualitatif.

12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan


atas tahap, yaitu: 12 sampai 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun =
masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi
Monks, Knoers dan Haditono (2001) membedakan masa remaja atas empat
bagian, yaitu; (1). Masa pra-remaja atau pra-pubertas (10 – 12 tahun), (2).
Masa remaja awal atau pubertas (12 – 15 tahun), (3). Masa remaja
pertengahan (15 – 18 tahun), dan (4). Masa remaja akhir (18- 21 tahun).
Remaja awal hingga remaja akhir inilah yang disebut masa
adolesen[ CITATION Des07 \l 1033 ]. 3

Demikian pertumbuhan dan perkembangan individu disetiap fasenya


ada proses yang sistematik, progresif dan berkesinambungan. Allah swt.,
menjelaskan bagimana proses individu tumbuh dan berkembang menjalni fase
demi fase, maka berdasarkan fase-fase tersebut Zakiah Daradjat
mendefinisikan fase tentang remaja adalah “Masa peralihan di antara masa
kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami masa
pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
pskisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara
berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula dewasa yang telah
matang[ CITATION zak89 \l 1033 ].4

E. Kesadaran beragama

Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi


akibat proses kematangan dan pengalaman, perkembangan bukan sekedar
perubahan beberapa centimeter tinggi badan seseorang atau peningkatan
kemampuan seseorang melainkan suatu proses integrasi dan banyak stuktur
dan fungsi yang komplek. Perkembangan sebagai rentetan perubahan jasmani
dan rohani manusia menuju kea rah yang lebih maju dan sempurna.5
3
[CITATION Des07 \l 1033 ], Hal 169
4
[CITATION zak89 \l 1033 ], Hal 297
kesadaran beragama meliputi rasa keagamaan, pengalaman ketuhanan,
keimanan, sikap, dan tingkah laku keagamaan, yang terorganisasi dalam
sistem mental dari kepribadian. Keadaan ini dapat dilihat melalui sikap
keberagamaan yang terdefernisasi yang baik, motivasi kehidupan beragama
yang dinamis, pandangan hiduup yang komprehansif, semangat pencarian dan
pengabdiannya kepada Tuhan, juga melalui pelaksanaan ajaran agama yang
konsisten, misalnya dalam melaksanakan shalat, puasa, dan sebagainya.

Dalam ajaran agama Islam, bahwa kebutuhan terhadap agama


disebabkan manusia sebagai makhluk Tuhan dibekali dengan berbagai potensi
(fitrah) yang dibawa sejak lahir. Salah satu fitrah tersebut adalah
kecenderungan terhadap agama. Salah satu fitrah inilah, bahwa manu sia
meneria Allah sebagai Tuhan, dengan kata lain, manusia itu adalah dari asal
mempunyai kecenderungan beragama, sebab agama itu sebagian dari fitrah-
Nya . Dengan demikian, anak yang baru lahir sudah memiliki potensi untuk
menjadi manusia yang ber-Tuhan. Fiman Allah SWT dalam Q.S. Al-Rum 30,
yang artinya:

ٰ ٰ ْ ِ‫ك لِلدِّي ِن َحنِيفًا ۚ ف‬


ِ َّ‫ق ٱهَّلل ِ ۚ َذلِكَ ٱلدِّينُ ْٱلقَيِّ ُم َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر ٱلن‬
‫اس اَل‬ ِ ‫اس َعلَ ْيهَا ۚ اَل تَ ْب ِدي َل لِ َخ ْل‬
َ َّ‫ط َرتَ ٱهَّلل ِ ٱلَّتِى فَطَ َر ٱلن‬ َ َ‫فَأَقِ ْم َوجْ ه‬
َ‫يَ ْعلَ ُمون‬

Terjemah Arti: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada


agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Kebutahan manusia terhadap agama karenanya manusia disebut


sebagai makhluk yang beragama (homo religious). Manusia selalu
membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa
bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha
kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Hal semacam ini
terjadi pada masyrakat moderen, maupun masyarakat primitif. Dari segi ilmu
jiwa Agama, dapat dikatakan bahwa perubahan jiwa agama pada orang
dewasa bukanlah suatu hal yang terjadi secara kebetulan saja, dan tidak pula
merupakan pertumbuahan yang wajar, akan tetapi adalah suatu kejadian yang
didahului oleh suatu proses dan kondisi yang dapat diteliti dan dipelajari.
Perkembangan jiwa agama pada orang dewasa, yang terpenting ialah yang
dinamakan konversi Agama. Keyakinan yang berupa mistik, dan perubahan
kearah acuh terhadap ajaran agama
BAB III

PENUTUP

ransisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa .


Seperti masa muda, rentang usia bagi tumbuh dewasa kira – kira di antara usia
18 hingga 25 tahun. Percobaan dan pecarian menandai seseorang yang berada
pada masa tumbuh dewasa.

Perkembangan fisik pada masa dewasa awal berada di puncak


kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan
motorik. Masa dewasa tengah baik pria maupun wanita selalu terdapat
ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat
kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi
daya tarik lawan jenis. Masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa
penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia
sebelumnya.

Perkembangan kognitif pada masa dewasa awal terjadi peralihan dari


pendalaman informasi dan keterampilan ( apa yang perlu saya tahu) ke
integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan ( bagaimana menerapkan apa
yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa saya harus
tahu). Pada masa dewasa tengah perkembangan intelektual dewasa sudah
mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap
sebelumnya (tahap pemuda).
DAFTAR PUSTAKA

Dariyo. (2003). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru.

Desmita. (2007). Psikologi Agama. .

Hurlock. (2009). Development Psychology a life-span approach.

zakiah, D. (1989). ilmu jiwa Agama. .

Anda mungkin juga menyukai