Perhitungan dilakukan dengan mendiskontokan semua aliran kas yg diharapkan dimasa datang dengan
tingkat diskontosebesar tingkat return yang diharapkan
Pendekatan nilai sekarang sama dengan perhitungan obligasi jadi dibahasnya pada saat menghitung nilai
obligasi
Model ini menghitung nilai saham dengan mendiskontokan semua aliran deviden yang akan diterima
dimasa yang akan datang
Contoh
PT. XYZ merencanakan akan membayarkan deviden sebesar Rp.450/lembar dengan tingkat
pengembalian yg diharapkan oleh investor adalah 20%. Harga saham setelah dibagikan deviden
diperkirakan Rp. 4500. Berapakah harga saham yang layak dibeli
Apabila pada tahun kedua PT XYZ membayarkan deviden sebesar Rp 500/lembar selanjutnya investor
menjual saham pada akhir tahun ke-2 karena diperkirakan harga saham menjadi Rp 5500/lembar.
Berapakah harga saham yang layak dibeli investor
Contoh.
Pada awal tahun Tn. A membeli saham PT. XYZ seharga Rp 6000/lembar pada akhir tahun diharapkan
perusahaan membayarkan deviden Rp. 500/lembar. Dan harga pasar setelah dibagikan deviden menjadi
Rp. 7000/lembar. Bila saham tersebut dimiliki selama setahun berapakah tingkat pengembalianya
Model ini digunakan bila pertumbuhan deviden tidak konstan maksudnya ada pertumbuhan yang tidak
sama .
Contoh
Arus kas yg digunakan adalah arus kas yg beba digunakan utk ivestasi (Free Cash Flow)
1. Free cash flow to equity : semua arus kas yg siap diberikan dan dimiliki oleh equitas
2. Free cash flow to firm : semua arus kas yg siap diberikan kepada semua penuntut klaim perusahaan
yaitu ekuiyasutang
FCF = EBIT .91-tax rate) – (capital expenditure – depreciatioin) – change in non cash working capital
Dengan menggunakan data laporan keuangan PT. Indofood dengan bunga pd tahun 2002 Rp. 634,78 dan
tahun 2003 Rp. 815,98
Dalam laporan keuangan disebutkan perusahaan melakukan investasi (Capital Ependiture) sebesar Rp.
987,7M dan depresiasi sebesar Rp. 406,8 serta perubahan Noncash modal kerja sebesar Rp.1557,25M
pada tahun 2003 dan untuk tahun 2002 sebesar Rp. 908,08M untuk investasi dan Rp. 362,20M untuk
depresiasi serta pengeluaran noncash Rp.251,78M dengan asumsi pajak 25%. Biaya modal 0,25
PORTOFOLIO OBLIGASI
Penerbit Obligasi
1. Pemerintah
2. Perusahaan(swasta)
3. Perusahaan Asing
Yieid Obligasi
Yield merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima oleh investor yg cendrung bersifat
tidak tetap
Contoh
1. Sebuah obligasi dg umur 20thn, kupon sebesar 10% dengan nilai Pari RP. 1000 dan yield yang
diharapkan 12%. Hitunglah harga obligasi jika kupon dibagikan persemester
I = 1000 x10%/2 = 50
N= 20 x2 =40
P0 = 50(6A.40) + 1000(6,40)
50(15,046) + 1000(0,097)
= 849,3
2. Sebuah obligasi akan jatuh tempo 10tahun yg akan datang dengan nilai pari Rp. 1000 dan tingkat
kupon 18%. Obligasi dibeli dg harga Rp. 914,99> hitunglah yield sampai jatuh tempo
I = 1000x0,18 = 180
180+(1000−914,99)
YTm = x 100% = 19,69%
1000+ 914,99/2
Dalam obligasi ada ketentuan yg harus diingat
1. Jika nilai YTM(k) lebih besar dari kupon maka nilai obligasi akan lebih kecil dari nilai nominal/pari
(contoh 1)
2. Begitu pula kebalikannya jika YTM(k) lebih kecil dari kupon maka nilai obligasi lebih besar dari nilai
nominal/pari