Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PERSEDIAAN SELURUH

PRODUK KATEGORI DRY FOOD DENGAN


PENDEKATAN METODE PROBABILISTIK
CONTINUOUS REVIEW (S,S) SYSTEM
DI GUDANG RETAIL PT XYZ BANDUNG
1
Ratna Wulan Sari, 2Dida Diah Damayanti, 3Budi Santosa
1, 2
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
1
ratnawulan57@gmail.com, 2didadiah@gmail.com, 3budi.s.chulasoh@gmail.com

Abstrak—PT XYZ adalah salah satu perusahaan retail yang terletak di jenis barang Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan sasaran
Bandung. Salah satu produk yang dijual adalah produk kategori yaitu utamanya adalah end customer yang merupakan pelanggan yang
Dry food. Lokasi penyimpanan produk kategori Dry food dibagi menjadi membeli kebutuhan untuk penggunaan pribadi. Produk yang dijual
tiga lokasi yaitu General Area, Sensitive Area, dan Cold storage. Selama oleh PT XYZ adalah berbagai produk kebutuhan yang digunakan
ini persediaan produk kategori dry food yang berada di dalam gudang
dalam kehidupan sehari-hari seperti bahan makanan, pakaian mainan,
PT XYZ belum dikelola dengan baik, sehingga persedian yang disimpan
melebihi kapasitas gudang. Hal tersebut menyebabkan terjadinya elektronik, peralatan rumah tangga, dan barang lainnya.
overstock yang berdampak pada meningkatnya total biaya persediaan PT XYZ memiliki permintaan pelanggan yang berubah-ubah
pada PT XYZ. Permintaan konsumen pada PT XYZ cenderung setiap waktunya yang menimbulkan permasalahan dalam
fluktuatif sehingga penjualan bersifat probabilistik. Pada penelitian ini memprediksi permintaan pelanggannya. Untuk mengatasi lost sale
dilakukan penerapan metode probabilistik model Continuous review atau permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi, PT XYZ membuat
(s,S) System yang bertujuan untuk menentukan parameter persediaan kebijakan untuk meningkatkan ukuran pemesanan ke pihak supplier
yang mendekati optimal dengan interval dan ukuran jumlah pemesanan dan penentuan jumlah persediaan di PT XYZ hanya berdasarkan dari
yang optimum untuk setiap SKU pada kategori Dry food, sehingga dapat data hasil penjualan masa lalu, sehingga jumlah persediaan terkadang
meminimasi total biaya persediaan. Hasil dari metode probabilistik
tidak sesuai dengan permintaan. Langkah tersebut dapat mengurangi
model Continuous review (s,S) System ini dapat mengetahui ukuran lot
persediaan, cadangan pengaman (safety stock), reorder point yang tingkat lost sale dan menutupi permintaan yang melonjak di waktu
optimal, dan meminimasi ongkos total persediaan. Pemilihan model tertentu, tetapi dapat mengakibatkan permasalahan pada
Continuous review (s,S) System memberikan penurunan sebesar 52% penyimpanan di gudang PT XYZ, yaitu gudang mengalami
pada General Area, 75% pada Sensitive Area, dan 62% pada Cold peningkatan persediaan atau overstock. Masalah overstock dapat
storage. meningkatkan ongkos penyimpanan pada gudang PT XYZ dan
tingkat kerusakan ataupun kehilangan akibat banyaknya barang yang
Kata kunci: Inventori, Probabilistik, Overstock, Continuous review (s,S) menumpuk semakin tinggi.
System PT XYZ mengelompokkan produk yang dijualnya dalam tiga
kategori yaitu kategori Dry food, Fresh food, dan Non food. Produk
I. PENDAHULUAN kategori dry food memiliki nilai budget dan value tertinggi di
bandingkan dengan produk kategori fresh food dan non food.
Industri retail pada pasar modern Indonesia mengalami Tingginya nilai value dan budget pada kategori dry food perlu
pertumbuhan dan persaingan yang pesat, terdapat 62 perusahaan diimbangi dengan pencatatan persediaan di gudang, tetapi PT XYZ
retail dengan sekitar 2.700 gerai yang tersebar di seluruh wilayah memiliki masalah lain yaitu persediaan produk di gudang yang
Indonesia. Retail adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi mengalami overstock.
semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung Berdasarkan Gambar 1 dan Tabel I menunjukkan bahwa
ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. selama enam bulan terakhir, produk kategori dry food, fresh food, dan
Secara umum format bisnis retail yang saat ini berkembang pesat di nonfood memiliki persentase stock di setiap periode, yang
Indonesia adalah hypermarket, supermarket, minimarket atau menunjukkan perlunya penyimpanan untuk stock tersebut dalam
convenience store, departement store, dan specialty store. jangka waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan pemesanan
Perkembangan yang begitu pesat menyebabkan persaingan untuk produk. Persentase stock ini menggambarkan jumlah produk yang
memenuhi tuntutan customer menjadi semakin kompetitif. Customer disimpan di gudang dari setiap jenis produk dari bulan Mei-Oktober
tidak hanya menuntut produk yang murah, berkualitas, dan bervariasi, 2014. Berikut ini data nilai budget dan value dari setiap kategori
tetapi juga menuntut aspek kecepatan respon [1] . selama enam bulan.
Perusahaan XYZ merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri retail yang berada di wilayah Bandung.
PT XYZ adalah sebuah Hypermarket yang menjual berbagai macam

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 3, Juli 2016 1
produk memiliki karakteristik yang berbeda. Manajemen persediaan
Sale vs Stock Bulan Mei - Oktober yang baik akan mengurangi biaya-biaya untuk proses pengadaan
20000000 persediaan seperti biaya simpan (holding cost), biaya pesan (ordering
15000000 cost), dan biaya kekurangan barang (stockout cost) [3]. Perencanaan
10000000
5000000 persediaan yang baik dibutuhkan oleh PT XYZ untuk meminimasi
0
Sale masalah tersebut.

Fresh Food
Fresh Food

Fresh Food
Dry Food
Non Food

Dry Food
Non Food

Dry Food
Non Food
Stok 1400000
1200000
1000000
Mei Juni Juli Agsts Sept Okt 800000
600000
Gambar 1 Perbandingan Sale dan Stock Bulan Mei-Oktober 400000 Sale
(sumber : PT XYZ, bulan Mei-Oktober 2014) 200000
0 Stock

Drinks

Drinks

Drinks

Drinks

Drinks

Drinks
Biscuit/Snacks

Biscuit/Snacks

Biscuit/Snacks

Biscuit/Snacks

Biscuit/Snacks

Biscuit/Snacks
TABEL I GAP
PERSENTASE STOCK BULAN MEI – OKTOBER 2014
SETIAP KATEGORI
Dry food Fresh food Non food
Persentase Stock 58.45% 9.76% 31.79% Mei Juni Juli Agsts Sept Okt
Gambar 2 Perbandingan Sale, Stock, dan Gap Dari Subkategori Dry Food
TABEL II (Sumber: PT XYZ bulan Mei-Oktober)
BUDGET DAN VALUE SETIAP KATEGORI BULAN MEI-OKTOBER
Fresh food Dry food Nonfood Dengan menggunakan perencanaan persediaan, tingginya
Rp Rp Rp jumlah stok dan tidak adanya stok yang terjadi pada gudang PT XYZ
Budget
10.826.971.012 53.539.431.657 51.768.331.865 dapat diatasi. Untuk dapat memperbaiki manajemen persediaan
Rp Rp Rp system pengendalian produk kategori dry food di gudang PT XYZ
Value
11.907.596.766 60.839.004.739 53.528.600.422
perlu dilakukan optimasi periode waktu antarpemesanan (T) dan
besarnya persediaan maksimum serta persediaan minimum. Oleh
Tabel II menunjukkan produk kategori dry food memiliki karena itu, akan dilakukan suatu pengendalian persediaan produk
nilai budget dan value tertinggi di PT XYZ dari bulan Mei- kategori dry food dengan menggunakan metode Continuous review
Oktober tahun 2014 dibandingkan dengan produk kategori (s,S) System yang bertujuan untuk meminimalkan biaya yang
nonfood dan fresh food. Melihat tingginya nilai budget, value dan dikeluarkan perusahaan dan sebagai alternatif usulan rencana
stock dari produk kategori dry food jika dibandingkan dengan penjualan di masa yang akan datang.
kategori fresh food dan non food maka penelitian ini difokuskan pada
produk kategori dry food. Produk kategori dry food memiliki jumlah II. METODE PENELITIAN
Stock Keeping Unit (SKU) sebanyak 8.210 unit pada bulan Oktober
2014. Secara garis besar produk dari kategori dry food dapat dibagi Berdasarkan Gambar 3, data yang menjadi masukan pada
menjadi enam subkategori yaitu biscuit/snacks, bulk product, dairy penelitian ini berasal dari data keluar masuk produk kategori dry food
and frozen, drinks, milk, dan sauces and spices. Produk kategori dry pada PT XYZ. Data yang digunakan untuk perhitungan berupa data
food selalu mengalami overstock di setiap periodenya, hal ini terjadi waktu ancang pengiriman barang, data biaya pemesanan, biaya
karena fluktuasi demand dari customer yang tidak menentu yang penyimpanan, biaya kekurangan, biaya penjualan, dan biaya
ditunjukkan pada Gambar 2. pembelan produk kategori dry food. Selanjutnya akan dilakukan
Gambar 2 menunjukkan data penjualan, stock serta GAP dari pengolahan terhadap data-data tersebut.
subkategori dry food dari bulan Mei hingga bulan Oktober yang Pada tahap pertama yang dilakukan adalah data penjualan
berfluktuasi setiap bulannya dan mengakibatkan terjadinya overstock. produk diuji distribusinya dengan menggunakan uji Kolmogorov
Pengendalian persediaan yang baik sangat dibutuhkan agar dapat Smirnov. Uji ini merupakan tahap yang penting karena
mengantisipasi fluktuasi permintaan dari customer. Tujuan dari mempengaruhi metode yang akan digunakan. Selanjutnya, dilakukan
manajemen persediaan adalah untuk memiliki jumlah barang yang proses penghitungan dengan menggunakan teori sistem probabilistik
cukup di tempat yang tepat, di waktu yang tepat, dan dengan biaya model countinuous review (s,S) system. Beberapa alasan penggunaan
yang rendah [2]. metode probabilistik model continuous review (s,S) system pada
Mengendalikan persediaan perlu memperhatikan keterbatasan penelitian di PT XYZ adalah pola permintaan produk kategori dry
dalam kapasitas gudang, budget, dan waktu. Persediaan yang terlalu food berpola probabilistik dengan berdistribusi normal, leadtime
banyak dapat menyebabkan overstock karena akan berpengaruh bersifat tetap dalam kurun waktu tertentu untuk setiap jenis SKU
terhadap tingginya biaya penyimpanan. Persediaan yang tidak kategori dry food, biaya pesan konstan untuk setiap kali pemesanan.
mencukupi di sisi lain juga dapat mengakibatkan terjadinya out of persediaan selalu ditinjau ketersediaanya secara terus-menerus oleh
stock. Perusahaan dapat mengalami kerugian akibat tidak dapat pegawai bagian gudang, waktu pemesanan dapat dilakukan kapan
memenuhi permintaan customer. saja, lotsize pemesanan berubah-ubah setiap melakukan pemesanan,
Untuk pengelolaan persediaan sebaiknya dilakukan dengan dan PT XYZ ini meerupakan sebuah perusahaan retail yang menjual
mempertimbangkan karakteristik dari setiap produk, karena setiap produk FMCG dengan sasaran pembelinya adalah end customer.

Perencanaan Persediaan Seluruh Produk Kategori Dry Food dengan Pendekatan Metode Probabilistik
2 Continuous Review (S,S) System di Gudang Retail PT XYZ Bandung
Ratna Wulan Sari, Dida Diah Damayanti, Budi Santosa (hal.1 – 8)
x Biaya x Biaya
x Biaya Listrik
Listrik Listrik
x Biaya Operator
x Biaya x Biaya x Biaya
x Biaya Rak
Operator Operator Internet
x Biaya Pallet x Biaya
x Biaya Rak x Biaya Rak x Biaya Listrik
x Biaya Gembok Kekurangan
Sale x Biaya x Biaya x Biaya
x Biaya Pagar Barang yang
Pallet Pallet Administrasi
Tralis Dipesan
x Biaya MH x Biaya MH x Biaya
x Biaya MH
x Biaya x Biaya Operator
x Biaya Sewa
Sewa Sewa
Gudang
Gudang Gudang

Uji
Lead Holding Cost Holding Cost Holding Cost Ordering Shortage
Normal
Time General Area Sensitive Area Cold Storage Cost Cost
isasi

x Ukuran pemesanan optimal


x Safety stock
x Reorder point
x Perhitungan total inventory cost

Usulan perencanaan persediaan untuk PT. XYZ Bandung

Gambar 3 Model konseptual

Dengan menggunakan model continuousreview dapat 1. Biaya Pembelian (Ob)


menentukan kebijkan persediaannya saja, dan dalam menentukan
ukuran lot pemesanan ‫ݍ‬௢ ‫ כ‬dan titik pemesanan kembali r* dapat ܱܾ=‫݌ ݔ ܦ‬ (1)
dicari dengan cara iteratif diantaranya dengan metode Hadley-
Within. 2. Biaya Pesan (Op)

Model formulasi continuous review (s,S) ܱ‫ܣ ݔ ݂=݌‬ (2)


Notasi yang digunakan dalam perhitungan metode
probabilistik model continuous review (s,S) system, yaitu: Besarnya ekspektasi frekuensi pemesanan per tahun
bergantung pada ekspektasi kebutuhan per tahun (D) dan
D : Demand/bulan
besarnya ukuran lot pemesanan (qₒ),
S : Standar deviasi demand
A : Biaya pesan produk (Rp) ஽
L : Lead time atau waktu ancang ݂= (3)
୯ᩳ
h : Biaya simpan produk (Rp)
Cu : Biaya kekurangan produk (Rp) sehingga besarnya biaya pengadaan per tahun (Op)
α : Kemungkinan kekurangan persediaan dapat diperoleh:
Zα : Deviasi normal
f(Zα) : Ordinat ܱ‫=݌‬
஺஽
(4)
ψ(Zα) : Ekspektasi Parsial ୯ᩳ

N : Jumlah kekurangan persediaan setiap siklusnya


SS : Safety stock atau persediaan pengaman 3. Biaya Simpan (Os)
r : Reorder point atau titik pemesanan kembali ଵ
qon* : Ukuran lot pemesanan ܱ‫ݍ (= ݏ‬ₒ+‫݄ ݔ )ݏ‬ (5)

T : Periode antar waktu pemesanan
η : Service level atau tingkat pelayanan Dalam kasus lost sale, formula dari biaya simpan
Op : Ongkos pemesanan produk (Rp) adalah sebagai berikut:
Os : Ongkos penyimpanan produk (Rp)
Ok : Ongkos kekurangan produk (Rp) ଵ
ܱ‫ݍ (= ݏ‬ₒ+r-‫ܦ‬௅ ൅ ܰ) ‫݄ ݔ‬ (6)
OT : Ongkos total persediaan produk (Rp) ଶ

Pada model ini, s merupakan titik pemesanan kembali 4. Biaya Kekurangan Persediaan (Ok)
(reorder point) atau lebih dikenal dengan simbol r, sehingga
(s,S) dapat menjadi (r,S) dengan r merupakan batas bawah ܱ௞ =
஼᤼Ǥ஽ ஶ
‫׬‬௥ ሺš െ ”ሻˆሺšሻ†š (7)
persediaan, dan S merupakan batas atas persediaan. ௤ᩳ

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 3, Juli 2016 3
A. Hadley Within Model b. Maksimum Persediaan (S) [4]:
Dalam menentukan nilai ukuran lot pemesanan ‫ݍ‬௢ ‫ כ‬dan
titik pemesanan kembali r* dapat dicari dengan cara iteratif S = ‫ݍ‬଴ ൅ ‫ݎ‬ (16)
diantaranya dengan metode Hadley-Within dimana nilai lot
pemesanan ‫ݍ‬௢ ‫ כ‬dan titik pemesanan kembali r* diperoleh c. Tingkat pelayanan η:
dengan cara sebagai berikut:

1. Hitung nilai ‫ݍ‬௢ଵ ‫ כ‬awal sama dengan nilai ‫ݍ‬௢௪ ‫ כ‬dengan η = 1- x 100% (17)

formula Wilson
d. Total biaya persediaan (்ܱ ):
ଶ஺஽
‫ݍ‬௢ଵ ‫ݍ = כ‬௢௪ ‫ = כ‬ට (8)

்ܱ = ܱ௣ + ܱ௦ + ܱ௞ (18)
2. Berdasarkan nilai ‫ݍ‬௢ଵ ‫ כ‬yang diperoleh akan dapat dicari
besarnya kemungkinan kekurangan inventori α yang
selanjutnya akan dapat dihitung nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan persamaan berikut:
A. Hasil
α=
௛௤೚భ ‫כ‬
(9) Salah satu contoh perhitungan SKU BENG BENG
௖ೠ ஽ା௛௤೚భ ‫כ‬
PEANUT 25G menggunakan model continuous review. Dalam
menentukan nilai ukuran lot pemesanan ‫ݍ‬௢ ‫ כ‬dan titik
Nilai ܼఈ dicari melalui Tabel Normal A pemesanan kembali r* dapat dicari dengan cara iteratif
diantaranya dengan metode Hadley-Within dimana nilai lot
‫ݎ‬ଵ‫ = כ‬DL + ܼఈ S ξ‫ܮ‬ (10) pemesanan ‫ݍ‬௢ ‫ כ‬dan titik pemesanan kembali r* diperoleh
dengan cara sebagai berikut [3]:
3. Dengan diketahui ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬yang diperoleh akan dapat dihitung
‫כ‬
nilai berdasarkan ‫ݍ‬଴ଶ formula berikut ini:
ITERASI 1

ଶ஽ቂ஺ା஼ೠ ‫׬‬ೝభ ሺ௫ି௥ଵ‫כ‬ሻ௙ሺ௫ሻௗ௫ቃ 1. Menghitung nilai ‫ݍ‬଴ଵ * awal sama dengan ‫ݍ‬଴௪ *
‫כ‬
‫ݍ‬଴ଶ =ට (11) menggunakan formulasi Wilson

ଶ஺஽
‫ݍ‬଴ଵ * = ‫ݍ‬଴௪ * = ට
dimana: ௛
ଶ௫ோ௣ସǤସଷଵǡହ଴௫ସ଺ହଽ
ஶ ‫ݍ‬଴ଵ * = ‫ݍ‬଴௪ * = ට
‫׬‬௥ଵ ሺ‫ ݔ‬െ ‫כ ͳݎ‬ሻ݂ሺ‫ݔ‬ሻ݀‫ = ݔ‬Sl [f (ܼఈ ሻ - ܼఈ φ(ܼఈ ሻ] = N ோ௣ଷǤ଴଻଼ǡ଻଼

(12) ‫ݍ‬଴ଵ * = 116


2. Berdasarkan nilai ‫ݍ‬଴ଵ * yang diperoleh akan dapat dicari
Nilai f(ܼఈ ሻ dan φ(ܼఈ ሻdapat dicari dari Tabel B besarnya kemungkinan kekurangan inventori α dengan
௛௤
menggunakan persamaan ߙ ൌ బ dan selanjutnya akan
஼ೠ ஽
N = Sl[f (ܼఈ ሻ - ܼఈ φ(ܼఈ ሻ] (13) dapat dihitung nilai rΌ* dengan menggunakan persamaan
௛௤೚భ ‫כ‬
berikut:
4. Hitung kembali besarnya nilai α = dan nilai ߙൌ
௛௤బ
௖ೠ஽
௛௤బ ା஼ೠ ஽
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dengan menggunakan: ܴ‫͵݌‬ǤͲ͹ͺǡ͹ͺ‫ͳͳݔ‬͸
ߙൌ
ሺܴ‫͵݌‬ǤͲ͹ͺǡ͹ͺ‫ͳͳݔ‬͸ሻ ൅ ሺܴ‫ͳ݌‬ǤʹͳͲ‫ݔ‬Ͷ͸ͷͻሻ
‫ݎ‬ଶ‫ = כ‬DL + ܼఈ Sξ‫ܮ‬ (14) ߙ ൌ 0,0596
Setelah mendapatan nilai α, selanjutnya mencari nilai dari
5. Bandingkan nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan ‫ݎ‬ଶ‫ ; כ‬jika harga relatif sama dengan Zα yang didapatkan melalui tabel normal, maka
‫ݎ‬ଵ‫ כ‬iterasi selesai dan akan diperoleh ‫ݎ‬ଵ‫ݎ= כ‬ଶ‫ כ‬dan q*= ‫ݍ‬଴ଶ‫כ‬
. didapatkan nilai Zα = 1,56. Selanjutnya nilai rΌ* dapat
Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan menggantikan dicari dengan menggunakan persamaan berikut:
nilai ‫ݎ‬ଵ‫ݎ = כ‬ଶ‫ כ‬dan ‫ݍ‬௢ଵ ‫ݍ= כ‬଴ଶ
‫כ‬
rΌ* = DL + Zα S ξ‫ܮ‬
Dengan melakukan perhitungan dari hasil model
Hadley-within, maka dapat diperoleh kebijakan inventori rΌ*= ሺͶ͸ͷͻ‫Ͳݔ‬ǡͲͳ͸͹ሻ ൅ ሺͳǡͷ͸‫ݔ‬Ͷͳ͸ǡͶ͹‫ݔ‬ξͲǡͲͳ͸͹ሻ
optimal, tingkat pelayanan dan ekspektasi total biaya rΌ* = 162 unit
persediaan sebagai berikut: 3. Dengan diketahui rΌ* yang diperoleh akan dapat dihitung
a. Nilai Safety stock (ss): nilai ‫ݍ‬଴ଶ * berdasarkan formula yang diperoleh dari
persamaan berikut ini:

ss = ܼఈ Sξ‫ܮ‬ (15) ଶǤ஽ሾ஺ା஼ೠ ‫׬‬ೝభ ‫כ‬ሺ௫ି௥ భ ‫כ‬ሻ௙ሺ௫ሻௗ௫ሿ
‫ݍ‬଴ଶ *=ට 

Perencanaan Persediaan Seluruh Produk Kategori Dry Food dengan Pendekatan Metode Probabilistik
4 Continuous Review (S,S) System di Gudang Retail PT XYZ Bandung
Ratna Wulan Sari, Dida Diah Damayanti, Budi Santosa (hal.1 – 8)
Dimana: ‫כ‬ ଶൈଶହହଶሾோ௣ସǤସଷଵǡହ଴ାሺோ௣ଷଵଶൈ଺ሻሿ
ஶ ‫ݍ‬଴ଶ ൌට
ܰ ൌ ‫׬‬௥Ό‫כ‬ሺ‫ ݔ‬െ  ‫ݎ‬ଵ ‫כ‬ሻ݂ሺ‫ݔ‬ሻ݀‫ ݔ‬ൌ  ܵ௅ ሾ݂ሺܼఈ ሻ െ ܼఈ ߰ሺܼఈ ሻሿ ோ௣ଷǤ଴଻଼ǡ଻଼
‫כ‬
Sebelumnya nilai α telah didapatkan, selanjutnya adalah ‫ݍ‬଴ଶ ൌ 189
mencari nilai ܼఈ ǡ ݂ሺܼఈ ሻ, dan ߰ሺܼఈ ሻ, nilai tersebut dapat 2. Hitung kembali nilai α dan nilai ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dengan menggunakan
dicari melalui tabel normal, persamaan:
௛Ǥ௤బమ
α = 0,0595 ܼఈ = 1,56 Ƚ ൌ
௛Ǥ௤బమ ା஼௨Ǥ஽
݂ሺܼఈ ሻ = 0,1184 ߰ሺܼఈ ሻ = 0,0256 ܴ‫͵݌‬ǤͲ͹ͺǡ͹ͺ ൈ ͳͺͻ
ܰ ൌ  ܵ௅ ሾ݂ሺܼఈ ሻ െ ܼఈ ߖሺܼఈ ሻሿ Ƚ ൌ
ሺܴ‫͵݌‬ǤͲ͹ͺǡ͹ͺ ൈ ͳͺͻሻ ൅ ሺܴ‫ ʹͳ͵݌‬ൈ ʹͷͷʹሻ
ܰ ൌ Ͷͳ͸ǡͶ͹‫ݔ‬ξͲǡͲͳ͸͹ሾ0,1184– (1,56 x0,0256)] Ƚ ൌ ͲǡͲͻ͵͸
ܰ ൌ5 Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya adalah mencari
Maka nilai q02* : nilai dari ܼఈ , dimana nilai tersebut dapat dicari melalui
‫כ‬
‫ݍ‬଴ଶ ൌට
ଶൈସ଺ହଽሾோ௣ସǤସଷଵǡହ଴ାሺோ௣ଵǤଶଵ଴ൈହሻሿ
ൌ 179 tabel normal, maka didapat nilai ܼఈ ൌ ͳǡ͵ʹǤTahap
ோ௣ଷǤ଴଻଼ǡ଻଼
selanjutnya mencari nilai ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dengan menggunakan
4. Hitung kembali nilai α dan nilai ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dengan menggunakan persamaan :
persamaan: ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ‫ܦ‬Ǥ ‫ ܮ‬൅ ܼఈ Ǥ ܵξ‫ܮ‬
௛Ǥ௤బమ
Ƚ ൌ ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ሺʹͷͷʹ ൈ ͲǡͲͳ͸͹ሻ ൅ ൫ͳǡ͵ʹ ൈ ͵ͻͷǡͳͻඥͲǡͲͳ͸͹൯
௛Ǥ௤బమ ା஼௨Ǥ஽
ܴ‫͵݌‬ǤͲ͹ͺǡ͹ͺ‫ͳݔ‬͹ͻ ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ͳͶͻ—‹–
ߙൌ
ሺܴ‫͵݌‬ǤͲ͹ͺǡ͹ͺ‫ͳݔ‬͹ͻሻ ൅ ሺܴ‫ͳ݌‬ǤʹͳͲ‫ݔ‬Ͷ͸ͷͻሻ 3. Bandingkan nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬, jika harga ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬relatif sama
Ƚ ൌ ͲǡͲͺͻͳ dengan ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬iterasi selesai dan akan diperoleh ‫ כ ݎ‬ൌ  ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dan
Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya adalah mencari ‫ݍ‬଴‫ כ‬ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ‫כ‬
. Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan
nilai dari ܼఈ , dimana nilai tersebut dapat dicari melalui menggantikan nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬ൌ  ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dan ‫ݍ‬଴ଵ ‫כ‬ ‫כ‬
ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ . Dikarenakan
‫כ‬ ‫כ‬
tabel normal, maka didapat nilai ܼఈ ൌ ͳǡ͵ͷǤTahap nilai ‫ݎ‬ଵ ൌ ͳͷͳ—‹–†ƒ‫ݎ‬ଶ ൌ ͳͶͻ—‹–, dari
selanjutnya mencari nilai r2* dengan menggunakan perbandingan nilai‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬terdapat perbedaan yang
persamaan : cukup besar. Oleh karena itu, iterasi dilanjutkan dengan
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ‫ܦ‬Ǥ ‫ ܮ‬൅ ܼఈ Ǥ ܵξ‫ܮ‬ ‫ݎ‬ଵ‫ݎ = כ‬ଶ‫ = כ‬149 dan nilai ‫ݍ‬଴‫ כ‬ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ
‫כ‬
ൌ189 unit.
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ሺͶ͸ͷͻ ൈ ͲǡͲͳ͸͹ሻ ൅ ͳǡ͵ͷ ൈ Ͷͳ͸ǡͶ͹ඥͲǡͲͳ͸͹
ITERASI 3
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ͳͷͳ—‹–
5. Bandingkan nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬, jika harga ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬relatif sama 1. Dengan diketahui ‫ݎ‬ଵ‫ = כ‬64, maka dapat dihitung nilai ‫ݍ‬଴ଶ
‫כ‬

dengan ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬iterasi selesai dan akan diperoleh ‫ כ ݎ‬ൌ  ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dan berdasarkan persamaan berikut:
‫ݍ‬଴‫ כ‬ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ‫כ‬
. Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan ಮ
ଶǤ஽ሾ஺ା஼ೠ ‫׬‬ೝΌ‫כ‬ሺ௫ି௥ భ ‫כ‬ሻ௙ሺ௫ሻௗ௫ሿ
menggantikan nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬ൌ  ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dan ‫ݍ‬଴ଵ ‫כ‬ ‫כ‬
ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ . Dikarenakan ‫ݍ‬଴ଶ * = ට

‫כ‬ ‫כ‬
nilai ‫ݎ‬ଵ ൌ ͳ͸ʹ—‹–†ƒ‫ݎ‬ଶ ൌ ͳͷͳ—‹–, dari
Dimana:
perbandingan nilai‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬terdapat perbedaan yang

cukup besar. Oleh karena itu, iterasi dilanjutkan dengan ܰ ൌ ‫׬‬௥Ό‫כ‬ሺ‫ ݔ‬െ  ‫ݎ‬ଵ ‫כ‬ሻ݂ሺ‫ݔ‬ሻ݀‫ ݔ‬ൌ  ܵ௅ ሾ݂ሺܼఈ ሻ െ ܼఈ ߰ሺܼఈ ሻሿ
‫ݎ‬ଵ‫ݎ = כ‬ଶ‫ = כ‬151 dan nilai ‫ݍ‬଴‫ כ‬ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ
‫כ‬
ൌ179 unit.
nilai α telah didapatkan, selanjutnya adalah mencari nilai
ITERASI 2 ܼఈ ǡ ݂ሺܼఈ ሻ, dan ߰ሺܼఈ ሻ, nilai tersebut dapat dicari melalui
tabel normal,
1. Dengan diketahui ‫ݎ‬ଵ‫ = כ‬151, maka dapat dihitung nilai ‫ݍ‬଴ଶ
‫כ‬
α = 0,0936 ܼఈ = 1,32
berdasarkan persamaan berikut: ݂ሺܼఈ ሻ = 0,1671 ߰ሺܼఈ ሻ = 0,0437

ଶǤ஽ሾ஺ା஼ೠ ‫׬‬ೝΌ‫כ‬ሺ௫ି௥ భ ‫כ‬ሻ௙ሺ௫ሻௗ௫ሿ ܰ ൌ  ܵ௅ ሾ݂ሺܼఈ ሻ െ ܼఈ ߖሺܼఈ ሻሿ
‫ݍ‬଴ଶ * = ට ܰ ൌ ͵ͻͷǡͳͻ‫ݔ‬ξͲǡͲͳ͸͹ሾ0,1671– (1,32 x 0,0437)]

Dimana: ܰ ൌ6
ஶ Maka nilai q02* :
ܰ ൌ ‫׬‬௥Ό‫כ‬ሺ‫ ݔ‬െ  ‫ݎ‬ଵ ‫כ‬ሻ݂ሺ‫ݔ‬ሻ݀‫ ݔ‬ൌ  ܵ௅ ሾ݂ሺܼఈ ሻ െ ܼఈ ߰ሺܼఈ ሻሿ
‫כ‬
ʹ ൈ ʹͷͷʹሾܴ‫݌‬ͶǤͶ͵ͳǡͷͲ ൅ ሺܴ‫ ʹͳ͵݌‬ൈ ͸ሻሿ
nilai α telah didapatkan, selanjutnya adalah mencari nilai ‫ݍ‬଴ଶ ൌඨ
ܴ‫͵݌‬Ǥ͸͹͸ǡͷʹ
ܼఈ ǡ ݂ሺܼఈ ሻ dan ߰ሺܼఈ ሻ, nilai tersebut dapat dicari melalui ‫כ‬
tabel normal, ‫ݍ‬଴ଶ ൌ 189
α = 0,0891 ܼఈ = 1,35 2. Hitung kembali nilai α dan nilai ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dengan menggunakan
݂ሺܼఈ ሻ = 0,1611 ߰ሺܼఈ ሻ = 0,0412 persamaan:
௛Ǥ௤బమ
ܰ ൌ  ܵ௅ ሾ݂ሺܼఈ ሻ െ ܼఈ ߖሺܼఈ ሻሿ Ƚ ൌ
௛Ǥ௤బమ ା஼௨Ǥ஽
ܰ ൌ ͵ͻͷǡͳͻ‫ݔ‬ξͲǡͲͳ͸͹ሾ0,1611– (1,35 x 0,0412)] ܴ‫͵݌‬Ǥ͸͹͸ǡͷʹ ൈ ͳͺͻ
ܰ ൌ6 Ƚ ൌ
ሺܴ‫͵݌‬Ǥ͸͹͸ǡͷʹ ൈ ͳͺͻሻ ൅ ሺܴ‫ ʹͳ͵݌‬ൈ ʹͷͷʹሻ
Maka nilai q02* : Ƚ ൌ ͲǡͲͻ͵͸

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 3, Juli 2016 5
Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya adalah mencari Berdasarkan Tabel III menunjukkan biaya pesan produk
nilai dari ܼఈ , dimana nilai tersebut dapat dicari melalui kategori dry food di semua lokasi penyimpanan pada kondisi
tabel normal, maka didapat nilai ܼఈ ൌ ͳǡ͵ʹ aktual sebesar Rp 820.164.869,79 dan pada kondisi usulan
Tahap selanjutnya mencari nilai r2* dengan menggunakan sebesar Rp 244.170.583,61. Ongkos pesan dengan
persamaan : menggunakan metode usulan mengalami penurunan sebesar
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ‫ܦ‬Ǥ ‫ ܮ‬൅ ܼఈ Ǥ ܵξ‫ܮ‬ Rp 575.994.286,18 atau 70,23 % dari kondisi aktualnya.
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ሺʹͷͷʹ ൈ ͲǡͲͳ͸͹ሻ ൅ ൫ͳǡ͵ʹ ൈ ͵ͻͷǡͳͻඥͲǡͲͳ͸͹൯ Ongkos simpan (Os) adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang timbul akibat adanya penyimpanan produk
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬ൌ ͳͶͻ—‹–
kategori dry food di gudang. Dalam perhitungan ongkos
3. Bandingkan nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬, jika harga ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬relatif sama
simpan, parameter yang berperan penting adalah ongkos
dengan ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬iterasi selesai dan akan diperoleh ‫ כ ݎ‬ൌ  ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dan
simpan per buah dan jumlah sisa persediaan yang belum terjual
‫ݍ‬଴‫ כ‬ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ‫כ‬
. Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan
pada akhir bulan yang terdapat di dalam gudang pada akhir
menggantikan nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬ൌ  ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬dan ‫ݍ‬଴ଵ ‫כ‬ ‫כ‬
ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ . Dikarenakan interval pemeriksaan. Sisa persediaan tersebut sangat
‫כ‬ ‫כ‬
nilai ‫ݎ‬ଶ ൌ ͳͶͻ—‹–†ƒ‫ݎ‬ଵ ൌ ͳͶͻ—‹– dari perbandingan dipengaruhi oleh order quantity (OQ), apabila OQ yang
nilai‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan ‫ݎ‬ଶ‫ כ‬tidak terdapat perbedaan antara nilai ‫ݎ‬ଵ‫ כ‬dan dipesan terlalu banyak, dapat mengakibatkan biaya simpan
‫ݎ‬ଶ‫ כ‬. Oleh karena itu, iterasi dihentikan dan didapatkan nilai yang dikeluarkan oleh perusahaan juga akan meningkat.
‫ݎ‬ଵ‫ݎ = כ‬ଶ‫ = כ‬149 dan nilai ‫ݍ‬଴‫ כ‬ൌ  ‫ݍ‬଴ଶ
‫כ‬
ൌ 189 unit. Biaya simpan produk kategori dry food pada PT XYZ
terbagi menjadi tiga lokasi penyimpanan karena ada beberapa
Kebijakan Inventori SKU BENG BENG PEANUT 25G:
SKU yang perlu penanganan khusus dalam penyimpanannya.
1. Maximum Inventory Level
Ketiga lokasi penyimpanan tersebut adalah lokasi
ܵ ൌ ‫ݍ‬଴ ൅ ‫ ݎ‬ൌ ͳͺͻ ൅ ͳͶͻ ൌ338
penyimpanan di general area, sensitive area, dan cold storage.
2. Safety stock
Perbandingan ongkos simpan di setiap lokasi penyimpanan
ܵܵ ൌ ܼఈ Ǥ ܵξ‫ ܮ‬ൌ ͳǡ͵ʹ ൈ Ͷͳ͸ǡͶ͹‫ݔ‬ξͲǡͲͳ͸͹ ൌ5 dapat dilihat pada Tabel IV.
3. Service Level
ே ଺
Ʉൌ ͳെ ‫ͲͲͳݔ‬Ψ ൌ ͳ െ ‫ͲͲͳݔ‬Ψ ൌ ͻ͸ǡͺ TABEL IV
௤଴‫כ‬ ଵ଼ଽ PERBANDINGAN ONGKOS SIMPAN
Continuous
Sedangkan untuk ekspektasi biaya total persediaan selama Lokasi
Kondisi Aktual review (s,S)
6 bulan adalah: Penyimpanan
System
OT = Op + Os + Ok
General area Rp2.472.635.228,92 Rp759.852.195,00
OT =ܴ‫ͻͲͳ݌‬ǤʹͶͲǡͲ͹ ൅ ܴ‫ͳͻʹ݌‬ǤͲͳ͸ǡͲͲ+ ܴ‫ͳ݌‬͹ͺǤͻ͸Ͷǡ͹͸
Sensitive area Rp110.713.364,70 Rp20.055.165,00
OT = Rp 579.220,83
Cold strorage Rp187.736.764,76 Rp52.810.760,00
Total Rp2.771.085.358,38 Rp832.718.120,00
B. Pembahasan
Hasil perhitungan total biaya persediaan dengan
menggunakan metode usulan dan kondisi aktual PT XYZ Pada perhitungan model continuous review (s,S) system,
membandingkan tiga komponen ongkos, yaitu ongkos simpan, penghematan pada general area sebesar 69%, sensitive area sebesar
ongkos pesan, dan ongkos kekurangan. Pada penelitian ini, PT 82%, dan cold storage sebesar 72% untuk ongkos simpan
XYZ memiliki tiga lokasi penyimpanan yang berbeda yaitu perusahaan.
general area, sensitive area dan cold storage. Lokasi Ongkos kekurangan persediaan (Ok) merupakan biaya yang
penyimpanan yang berbeda berpengaruh terhadap data biaya timbul akibat tidak tersedianya persediaan ketika sedang dibutuhkan.
penyimpanan dan SKU yang disimpannya. Ada dua kemungkinan yang dapat disebabkan oleh kekurangan
Ongkos pemesanan (Op) adalah biaya yang dikeluarkan persediaan, yaitu: terjadinya lost sale dan back order. Pada kondisi
oleh PT XYZ untuk melakukan pemesanan kepada supplier. aktual perusahaan selama bulan Mei-Oktober 2014 tidak terdapat
Salah satu yang berpengaruh pada ongkos pemesanan adalah data lost sale karena kondisi gudang overstock dan perusahaan selalu
interval atau frekuensi pemesanan dilakukan karena semakin melakukan pemesanan tiap minggunya dengan quantity pemesanan
sering melakukan pemesanan maka semakin besar biaya yang tinggi. Perbandingan ongkos kekurangan di setiap lokasi
pemesanan yang harus dikeluarkan. Perbandingan ongkos penyimpanan dapat dilihat pada Tabel V.
pesan di setiap lokasi penyimpanan dapat dilihat pada Tabel TABEL V
III. PERBANDINGAN ONGKOS KEKURANGAN
TABEL III Lokasi Kondisi Continuous review (s,S)
PERBANDINGAN ONGKOS PESAN
Penyimpanan Aktual System
Lokasi Continuous review General area Rp - Rp541.955.677,43
Kondisi Aktual
Penyimpanan (s,S) System
Sensitive area Rp - Rp9.532.524,82
General area Rp695.781.440,47 Rp204.380.956,10
Cold strorage Rp - Rp19.894.860,28
Sensitive Area Rp45.289.961,80 Rp9.799.978,71
Total Rp - Rp571.383.062,54
Cold Strorage Rp 79.093.467,53 Rp 29.989.648,80
Total Rp 820.164.869,79 Rp 244.170.583,61

Perencanaan Persediaan Seluruh Produk Kategori Dry Food dengan Pendekatan Metode Probabilistik
6 Continuous Review (S,S) System di Gudang Retail PT XYZ Bandung
Ratna Wulan Sari, Dida Diah Damayanti, Budi Santosa (hal.1 – 8)
Dengan menggunakan model continuous review (s,S) system supplier dan batas jumlah persediaan untuk melakukan pemesanan
pada kondisi usulan untuk menghitung ongkos kekurangan secara kembali yang tepat.
agregat didapat sebesar Rp 571.383.062,54. Namun, pada Safety stock atau persediaan pengaman diperlukan karena
kenyataannya tidak menghasilkan penghematan terhadap kondisi adanya ketidakpastian dalam sistem persediaan. Adanya fenomena
aktual. Hal ini dikarenakan pada kondisi aktual di PT XYZ Bandung probabilistik akan mengakibatkan perlunya cadangan pengaman
yang mengalami overstock atau kelebihan persediaan. Biaya yang akan digunakan untuk meredam fluktuasi permintaan dan
kekurangan pada model continuous review ini merupakan fluktuasi pasokan selama waktu lead time atau selama kurun waktu
probabilitas sehingga hanya untuk persiapan perusahaannya saja tertentu [3]. Tabel VIII menunjukkan contoh hasil perhitungan
bukan nilai aktual yang pasti terjadi jika menggunakan model ini. persediaan dengan menggunakan metode probabilistik model
Total biaya persediaan adalah biaya yang dikeluarkan oleh continuous review (s,S) system pada produk kategori dry food di
perusahaan untuk melakukan pengadaan dan pengelolaan terhadap setiap lokasi penyimpanan. Pada model continuous review (s,S)
persediaannya. Perbandingan total biaya persediaan antara kondisi system, safety stock digunakan untuk meredam fluktuasi kebutuhan
eksisting dengan metode probabilistik model continuous review (s,S) selama lead time.
system dapat dilihat pada Tabel VI. TABEL VIII
CONTOH USULAN SAFETY STOCK
TABEL VI
Lokasi Safety
PERBANDINGAN ONGKOS TOTAL PERSEDIAAN Nama Produk
Penyimpanan stock
Lokasi Continuous review
Kondisi Aktual ULTRA MILK
Penyimpanan (s,S) System General area 108
General area Rp3.168.416.669 Rp1.506.188.828,53 CHOCOLATE 1000 ML
Sensitive area Rp156.003.326,5 Rp39.387.688,54 Sensitive area DELFI NOCKERS 30G 93
Cold strorage Rp259.031.302,2 Rp102.695.269,09 FIESTA SPICY WING
Cold storage 38
Total Rp3.583.451.298 Rp1.648.271.766,15 500GR

Secara agregat, untuk total biaya persediaan produk kategori IV. KESIMPULAN
dry food di semua lokasi penyimpanan pada kondisi aktual sebesar
Rp3.583.451.298,03 dan pada kondisi usulan sebesar Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah dirumuskan dan
Rp1.648.271.766,15. Total biaya persediaan dari semua lokasi pengolahan data menggunakan metode probabilistik model
penyimpanan dengan menggunakan metode usulan lebih rendah Continuous review (s,S) System, maka dapat diperoleh kebijakan
dibandingkan dengan total biaya persediaan pada kondisi aktual. persediaan yaitu jumlah quantity yang optimum dalam setiap kali
Dapat disimpulkan bahwa, jika PT XYZ menggunakan metode pemesanan, besarnya cadangan pengaman (safety stock), titik
probabilistik continuous review (s,S) system maka perusahaan akan pemesanan ulang (reorder point), dan meminimasi total biaya
melakukan penghematan sebesar 54% dari kondisi aktual. persediaan produk kategori dry food pada gudang PT XYZ.
Penghematan pada total biaya persediaan dipengaruhi oleh beberapa Pada kondisi eksisting jumlah quantity dalam melakukan
variabel yaitu biaya simpan, biaya pesan, dan biaya kekurangan. pemesanan cukup tinggi, setelah melakukan perhitungan usulan
Reorder point adalah titik pada waktu tertentu bagi perusahaan menggunakan metode continuous review dapat mengurangi total
harus mengadakan pemesanan produk kembali, sehingga datangnya quantity pemesanan ke pihak supplier. Secara agregat tingkat
pesanan tersebut dapat tepat dengan habisnya produk yang dibeli dan penurunan jumlah quantity pemesanan berkurang sebesar 38,97%,
tidak mengalami keterlambatan sehingga mengganggu pemenuhan sedangkan besarnya cadangan pengaman (safety stock) PT XYZ
kebutuhan pelanggan [5]. Di bawah ini merupakan contoh hasil tidak memiliki datanya dari setiap SKU yang dimiliki sehingga dapat
perhitungan persediaan dengan menggunakan metode probabilistik terjadi tidak tersedianya produk di gudang ketika waktu tunggu
model continuous review (s,S) system pada produk kategori dry food barang dikirim dari supplier.
di setiap lokasi penyimpanan. Pemesanan pada kondisi aktual dari perusahaan retail PT XYZ
tidak konstan baik dari segi kuantitas maupun waktu. Selain itu, tidak
TABEL VII
USULAN JUMLAH PEMESANAN DAN REORDER POINT adanya perhitungan yang tepat ketika menentukan waktu pemesanan
Lokasi serta jumlah pemesanan membuat tingkat kesalahan dalam
Nama Produk qo r menentukan pemesanan produk kepada pihak supplier semakin
Penyimpanan
bertambah. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
ULTRA MILK
General area 340 312 metode probabilistik model continuous review (s,S) system untuk
CHOCOLATE 1000 ML
produk kategori dry food, perusaan retail PT XYZ Bandung harus
Sensitive area DELFI NOCKERS 30G 264 208 melakukan pemesanan sebesar (q*) setiap kali melakukan
FIESTA SPICY WING pemesanan dan melakukan pemesanan kembali produk pada saat
Cold storage 105 105
500GR persediaan digudang sebesar r*.
Berdasarkan total biaya persediaan di lokasi penyimpanan
Dari Tabel VII menunjukkan besarnya jumlah kuantitas general area dapat meminimasi sebesar 52%, di sensitive area sebesar
pemesanan (q΋) yang optimal untuk setiap pemesanan kepada 75%, dan di cold storage sebesar 62%. Secara agregat penghematan

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 3, Juli 2016 7
total biaya persediaan produk kategori dry food di PT XYZ sebesar
Rp1.942.978.462,02 atau sebesar 54%.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pujawan, I. N., Supply Chain Management, Guna Widya,


Surabaya, 2005.
[2] Tersine, R. J., Principles of Inventory and Materials
Management Fourth Edition, 1994.
[3] Bahagia, S. N., Sistem Inventori, ITB, Bandung, 2006.
[4] Silver, E. A., Inventory Managemant and Production Planning
and Schedulling, John Willey & Sons, New York, 1998.
[5] Yamit, Z. Manajemen Persediaan, Ekonesia, Yogyakarta, 2003.

Perencanaan Persediaan Seluruh Produk Kategori Dry Food dengan Pendekatan Metode Probabilistik
8 Continuous Review (S,S) System di Gudang Retail PT XYZ Bandung
Ratna Wulan Sari, Dida Diah Damayanti, Budi Santosa (hal.1 – 8)

Anda mungkin juga menyukai