Anda di halaman 1dari 7

ACARA 10

EKOLOGI TUMBUHAN

A. Pelaksanaan Praktikum

a.Tujuan praktikum : Untuk mengetahui indeks keanekaragaman


tumbuhan di kawasan Universitas Mataram.

b. Hari, tanggal praktikum : Sabtu, 27 Desember


2008

c.Tempat praktikum : Kawasan Universitas Mataram.

B. Landasan Teori

Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dengan


lingkungannya. Reiter mengemukakan istilah tersebut pada tahun 1865, dengan
menggabungkan dua kata dari bahasa yunani, logos yang berarti pengetahuan tentang,
dan oikos yang berarti rumah. Dua kata ini merupakan focus fundamental dari ekologi
yang membedakannyadengan ilmu biologi yang lainnya. Tahun berikutnya setelah Reiter
memperkenalkan masalah tersebut, Haeckle mendefinisikan ekologi sebagai suatu
keseluruhan pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan – hubungan total antara
organisme dengan lingkungannya tang bersifat organic maupun anorganik ( Menaughton,
1990 : 1 ).

Beberapa tumbuhan memiliki penyebaran yang luas, beberapa jenis terdapat di


kawasan pesisisr, dan beberapa lagi berada di puncak gunung, sedangkan yang lainnya
lagi bahkan hanya tumbuh di kebun- kebun. Meskipun alasan – alasan yang tepat tentang
kehadiran dan ketidakhadiran berbagai tumbuhan dalam suatu komunitas tertentu sukar
untuk ditemukan karena adanya interaksi antara berbagai faktor yang mengendalikannya.
Agar suatu tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik, semau
keperluannya harus terpenuhidan lingkungan menyediakannya. Alasan mengapa berbagai
tumbuhan yang berbeda terdapat bersama- sama dalam suatu komunitas adalah karena
kisaran toleransinya terletak dalam cakupan atau meluas sampai ke batas – batas
lingkungan suatu tempat tertentu. Dengan demikian, pengaruh lingkungan terhadap
komposisi floristik suatu komunitas adalah terutama pengaruh yang selektif, yaitu kondisi
lingkungan pada suatiu tempat memungkinkan pertumbuhan sebagian tumbuhan yang
ada dalam daerah tersebut ( Loveless, 1989 : 241-242 ).

Bentuk suatu komunitas ( Fisionomi ) biasanya tergantung pada komposisi


stuktural baru tumbuhan penyusunnya, termasuk pepohonan, semak, golongan epifit,
herba, dan tumbuhan tingkat rendahnya. Misalnya pepohonan berdaun lebar, berdaun
semoit, dan lainnya. Dengan demikian, masing – masing komunitas memiliki ciri
komposisi sendiri – sendiri. Misalnya, komunitas prairi yang terdiri atas padang rumput
yang luas tetapi semak – semakdan tumbuhan jenis lainnyahanya sedikit dan tidak ada
pepohonannya. Komposisi structural tumbuhan dalam suatu komunitas secara tidak
langsung menentukan komposisi komponen hewan di dalam komunitas tersebut, Tekstur
ukuran, dan kedudukan daun mempengaruhi produktivitas tumbuhan, yang selanjutnya
mempengaruhi jenis herbivora pemakan daun – daunnya, di samping juga menentukan
jenis hewan lain yang menggnakan daun tersebut untuk bersembunyi dari predator, untuk
membuat sarang, dan aktivitas lainnya. Adanya pengaruh timbal balik antar anggota
komunitas dengan keadaan lingkungannya (faktor-faktor abiotik) menyebabkan struktur
komunitas bersifat dinamis. Secara perlahan-lahan, struktur komunitas akan mengalami
perubahan sesuai dengan bertambahnya waktu. Dengan demikian pengamatan seri waktu
(time series observation) fisionomi suatu komunitas dan faktor-faktor abiotiknya akan
membatu memahami funsi masing-masing organisme penyusun biotic tersebut ( Nasir,
1993 : 157 ).

C. Alat dan Bahan

1. Alat
a. Tali rapia
b. Plastik
c. Patok / kayu
d. Kertas label

2. Bahan
a. Tumbuhan di kawasan Universitas Mataram.

D. Cara Kerja

a. Membuat transel sepanjang 50 m.

b. Membuat plot dengan ukuran 1m x 1m, 5m x 5m, 10m x 10m.

c. Menghitung dan mengidentifikasi tumbuhan pada tiap plot.

d. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel.

e. Menghitung indeks keanekaragamannya dengan menggunakan indeks Shannon-


Wener.
f. Jika H’ < 1 maka indeks keanekaragaman di kawasan Universitas Mataram
rendah.
Jika 1 < H’ < 3 maka indeks keanekaragaman di kawasan Universitas Mataram
sedang.
Jika H’ > 3 maka indeks keanekaragaman di kawasan Universitas Mataram
tinggi.
E. Hasil pengamatan

Data kelompok
1. Tabel hasilpengamatan
a. Tabel hasil pengamatan keanekaragaman pohon di kawasan Universitas
Mataram.

Nama Pohon Jumlah Pi In Pi Pi In Pi

Jati 6 0,188 -1,674 -0,314


Sawo 4 0,125 -2,079 -0,260
Kamboja 2 0,062 -2,773 -0,173
Jated 1 0,031 -3,466 -0,108
Giadokan 1 0,031 -3,466 -0,108
Jambu 1 0,031 -3,466 -0,108
Mahoni 1 0,031 -3,466 -0,108
Ayu api 2 0,062 -2,773 -0,173
Asoka 1 0,031 -3,466 -0,108
A 1 0,031 -3,466 -0,108
B 1 0,031 -3,466 -0,108
C 1 0,031 -3,466 -0,108
D 1 0,031 -3,466 -0,108
E 5 0,156 -0,156 -0,290
F 1 0,031 -3,466 -0,108
G 1 0,031 -3,466 -0,108
H 1 0,031 -3,466 -0,108
I 1 0,031 -3,466 -0,108
Jumlah 32 1 -56,210 -2,618
H’ (Indeks 2,618
Shanon-
Winer)
b. Tabel hasil pengamatan keanekaragaman perdu di kawasan Universitas
Mataram.

Nama perdu Jumlah Pi In Pi Pi In Pi

Putri malu 30 0,159 -1,840 -0,292


Asongan 61 0,323 -1,131 -0,365
A 1 0,005 -5,242 -0,028
B 26 0,138 -1,984 -0,273
C 16 0,085 -2,469 -0,209
D 1 0,005 -5,242 -0,028
E 1 0,005 -5,242 -0,028
F 1 0,005 -5,242 -0,028
G 1 0,005 -5,242 -0,028
H 7 0,038 -3,296 -0,122
I 4 0,021 -3,855 -0,081
J 11 0,058 -2,844 -0,166
K 17 0,089 -2,409 -0,217
L 9 0,048 -3,044 -0,145
M 3 0,0159 -4,143 -0,066
Jumlah 189 1 -53,224 -3,074
H’(Indeks 3,074
Shanon-
Winer)
c. Tabel hasil pengamatan keanekaragaman rumput di kawasan Universitas
Mataram.
Jenis rumput Jumlah Pi In Pi Pi In Pi

A 33 0,0114 -4,472 -0,051


B 11 0,004 -5,572 -0,021
C 50 0,017 -4,056 -0,070
D 94 0,032 -3,425 -0,111
E 34 0.012 -4,442 -0,052
F 2160 0,748 -0,290 -0,217
G 2 0.001 -7,276 -0,005
H 353 0,122 -2,102 -0,256
I 33 0,011 -4,472 -0,051
J 3 0,001 -6,869 -0,007
K 3 0,001 -6,869 -0,007
L 23 0,008 -4,833 -0,039
M 41 0,014 -4,255 -0,060
N 4 0,001 -6,582 -0,009
O 4 0,001 -6,582 -0,009
P 18 0,006 -5,078 -0032
Q 11 0,004 -5,572 -0,021
R 1 0,001 -7,969 -2,758
S 3 0,001 -6,860 -0,007
T 7 0,002 -6,023 -0,015
Jumlah 2888 1 -103,610 -3,790
H’(Indeks 3,790
Shanon-Winer

F. Pembahasan

Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan organisme dengan


lingkungannya. Beberapa tumbuhan memiliki penyebaran yang luas, beberapa jenis
terdapat di kawasan pesisir, puncak gunung atai hanya tumbuhan di kebun-kebun, bentuk
suatu komunitas biasanya tergantung pada komposisi struktural dan tumbuhan
penyusunnya. Termasuk pepohonan, semak, golongan epifit, herba dan tumbuhan tingkat
rendah lainnya. Masing-masing komunitas memiliki ciri komposisi sendiri-sendiri.
Adanya pengaruh timbal balik antara anggota komunitas dengan keadaan lingkungannya
(faktor abuotik) menyebabkan struktur komunitas bersifat dinamis. Secara perlahan-lahan
struktur komunitas akan mengalami perubahan sesuai dengan bertambahnya waktu.

Pengamatan tumbuhan di Kawasan Universitas Mataram menemukan 3 jenis


tumbuhan yang berbeda yaitu rumput, perdu dan pohon. Rumput yang ditemukan ada 20
jenis, semuanya tidak teridentifikasi ada yang berjumlah sama dan tudak sama antara satu
sama lain.Jumlah rumput yang paling banyak adalah 2160 dan yang paling sedikit adalah
berjumlah 2, jumlah seluruh jenis rumput di Kawasan Universitas Mataram adalah 2888
rumput perdu yang ditemukan ada 15 jenis, 2 diantaranya teridentifikasi dan sisanya tidak
teridentifikasi, 5 jenis perdu memiliki jumlah yang sama yaitu satu dan merupakan
jumlah jenis rumput paling sedikit, jumlah jenis rumput paling banyak adalah 61 yaitu
Asengon. Jumlah keseluruhan jenis perdu di Kawasan Universutas Mataram adalah 189.
Harga indeks shanon winernya 3,190. Hal ini menunjukkan tingkat keanekaragaman
rumput di kawasan Universitas Mataram tinggi.

Pohon yang ditemukan ada 18 jenis, 9 diantaranya dapat diidentifikasi dan sisanya
9 tidak bisa diidentifikasi. Banyak yang memiliki jumlah sama, jumlah rumput paling
sedikit adalah ( 13 jenis rumput diantaranya jatep, glodokan, jambu, mahoni, dan asoka ),
dan yang paling banyak 6 yaitu jati jumlah keseluruhan jenis pohon di Kawasan
Universitas Mataram adalah 32. Tumbuhan yang paling banyak ditemukan adalah rumput
dan paling sedikit adalah pohon. Harga indeks shanon winernya 3,074. Hal ini
menunjukkan tingkat keanekaragaman perdu di kawasan Universitas Mataram tinggi.

Sesuai dengan teori bahwa ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang


hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
beberapa tumbuhan memiliki penyebaran yang luas. Agar tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang biak dengan baik, semua keperluannya harus terpenuhi dan lingkungan
menyediakannya. Alasan mengapa berbagai tumbuhan yang berbeda terdapat bersama-
sama dalam suatu komunitas adalah karena kisaran toleransinya terletak dalam cakupan
atau meluas sampai ke bata-batas lingkungan suatu tempat tertentu. Harga indeks shanon
winer untuk pohon adalah 2,618. Hal ini menunjukkan tingkat keanekaragaman pohon di
kawasan Universitas Mataram sedang.

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa ksimpulan,


sebagai berikut ;

1. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dengan


lingkungannya.
2. Agar suatu tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik, semua
keperluannya harus terpenuhi dan lingkungan menyediakannya.
3. Alasan mengapa berbagai tumbuhan yang berbeda terdapat bersama-sama dalam
suatu komunitas adalah karena kisaran toleransinya terletak dalam cakupan atau
meluas sampai ke batas lingkungan satu tempat tertentu.
4. Beberapa tumbuhan memiliki penyebaran yang luas, beberapa jenus terdapat di
kawasan pesisir, dan beberapa lagi berada di puncak gunung, sedangkan yang
lainnya lagi bahkan hanya tumbuh di kebun-kebun.
5. Pengamatan tumbuhan di Kawasan Universitas Mataram menemukan 3 jenis
tumbuhan yang berbeda yaitu rumput, perdu dan pohon.
6. Rumput yang ditemukan ada 20 jenis, semuanya tidak teridentifikasi ada yang
berjumlah sama dan tudak sama antara satu sama lain.Jumlah rumput yang paling
banyak adalah 2160 dan yang paling sedikit adalah berjumlah 2.
7. Jumlah seluruh jenis rumput di Kawasan Universitas Mataram adalah 2888
rumput perdu yang ditemukan ada 15 jenis, 2 diantaranya teridentifikasi dan
sisanya tidak teridentifikasi, 5 jenis perdu memiliki jumlah yang sama yaitu satu
dan merupakan jumlah jenis rumput paling sedikit, jumlah jenis rumput paling
banyak adalah 61 yaitu Asengon. Jumlah keseluruhan jenis perdu di Kawasan
Universutas Mataram adalah 189.
8. Pohon yang ditemukan ada 18 jenis, 9 diantaranya dapat diidentifikasi dan sisanya
9 tidak bisa diidentifikasi. Banyak yang memiliki jumlah sama, jumlah rumput
paling sedikit adalah ( 13 jenis rumput diantaranya jatep, glodokan, jambu,
mahoni, dan asoka ), dan yang paling banyak 6 yaitu jati jumlah keseluruhan jenis
pohon di Kawasan Universitas Mataram adalah 32.
9. Harga indeks shanon winer untuk pohon adalah 2,618374, untuk perdu 3,074277,
dan untuk rumput adalah 3,799815.

Anda mungkin juga menyukai