Anda di halaman 1dari 5

1. 1.

Do’a

Adapun Doa terbagi menjadi dua antara lain,yaitu:

Pertama, doa masalah (‫ )دعاء المسألة‬atau doa permintaan. Maksudnya, seseorang berdoa kepada Allah
Ta’ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada Allah Ta’ala agar mendapatkan kebaikan yang dia
inginkan atau agar terhindar dari suatu keburukan (bahaya). Inilah pengertian doa yang banyak
dipahami oleh kaum muslimin.

Kedua, doa ibadah (‫)دعاء العبادة‬. Maksudnya, semua jenis ibadah yang kita lakukan pada hakikatnya adalah
doa. Buktinya, kalau kita bertanya kepada seseorang yang beribadah kepada Allah Ta’ala, “Apa
tujuanmu mendirikan shalat, berpuasa, menunaikan zakat, dan menunaikan hak-hak Allah Ta’ala?”

2.Usaha

Saat orang mencari pertolongan kepada Allah dengan di sertai berbagai usaha yang sekiranya dapat
menyampaikannya kepada tujuannya, yakni dengan menempuh jalannya. Maka hal demikian itu wajib
dilakukan olehnya.

Namun, bila usaha-usaha manusiawinya ini sudah tidak memungkinkan lagi, maka pada saat yang
demikian itu hendaklah, ia menyerahkan diri sebulat-bulatnya dengan menadahkan harapan kepada
Allah SWT saja seraya memanjatkan do’a.

َ‫ض َوا ْبتَ ُغوا ِم ْن فَضْ ِل هَّللا ِ َو ْاذ ُكرُوا هَّللا َ َكثِيرًا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬
ِ ْ‫صاَل ةُ فَا ْنتَ ِشرُوا فِي اأْل َر‬
َّ ‫ت ال‬ ِ ُ‫فَإِ َذا ق‬
ِ َ ‫ضي‬

Artinya : “Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia
allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” ( QS Al-Jumu’ah Ayat 10 ).

3.Ikhtiar

Ikhtiar adalah salah satu upaya manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam hidupnya, baik
material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan
akhirat terpenuhi.

‫إِ َّن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّرُوا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri
mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS ar-Ra’d 11).

2.Pengertian Budaya Akademik.


Cara hidup masyarakat ilmiah yang majemuk, multikultural yang bernaung dalam sebuah institusi yang
mendasarkan diri pada nilai-nilai kebenaran ilmiah dan objektifitas.

Budaya Akademik (Academic Culture) dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan
kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga
pendidikan tinggi dan lembaga penelitian.

Kehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang, bergerak maju bersama dinamika
perubahan dan pembaharuan sesuai tuntutan zaman. Perubahan dan pembaharuan dalam kehidupan
dan kegiatan akademik menuju kondisi yang ideal senantiasa menjadi harapan dan dambaan setiap
insan yang mengabdikan dan mengaktualisasikan diri melalui dunia pendidikan tinggi dan penelitian,
terutama mereka yang menggenggam idealisme dan gagasan tentang kemajuan. Perubahan dan
pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila digerakkan dan didukung oleh pihak-pihak yang saling
terkait, memiliki komitmen dan rasa tanggung-jawab yang tinggi terhadap perkembangan dan kemajuan
budaya akademik.

Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang
melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun budaya akademik bukan perkara yang
mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi kebiasaan di kalangan
akademisi untuk melakukan norma-norma kegiatan akademik tersebut.

Penghargaan Al-Quran terhadap orang-orang yang berilmu

(berbudaya akademik):

a.Allah meninggikan derajat orang yang berilmu

seperti dalam firmannya:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. al-Mujâdilah: 11)

Jadi, ilmu yang disertai iman adalah ukuran derajat manusia.

b.Manusia diberi kesempatan menjadi pemimpin/ khalifah serta lebih tingginya kedudukan manusia dari
makhluk lain

disebabkan karena ilmu yang dimiliki.


c.Untuk memperoleh petunjuk al-Qur’an bukan saja diperlukan ketaqwaan dan keimanan, melainkan
juga ilmu pengetahuan.

d.Allah melarang manusia untuk mengikuti

sesuatu yang tidak ada ilmu tentangnya sebagaimana Dia menegur Nabi Nuh ketia

ia memohon sesuatu yang tidak ia ketahui.

e.Syaithan bahkan lebih takut kepada orang yang berilmu dibandingkan orang yang hanya ahli ibadah

3.Keutamaan ilmu, belajar dan mengajarkan ilmu sangat penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur'an juga
disebutkan beberapa keutamaan ilmu.

Rasulullah SAW bersabda,

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


‫ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬

Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin
Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913)

1. Orang Berilmu Diangkat Derajatnya

Allah SWT berfirman:

"...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
Allah SWT sudah memberikan banyak kenikmatan. Jika kita tidak gunakan dengan baik, maka kita akan
menjadi salah satu orang yang merugi. Seperti tercantum dalam surat Al-Mulk ayat 10.

2. Orang Berilmu Takut Kepada Allah SWT

Dalam surat Fatir ayat 28, Allah SWT berfirman:

"Dan demikian pula diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada
yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya
hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun."

Ayat ini menjelaskan tentang, dengan ilmu, seseorang akan lebih memahami bagaimana kehidupan ini
diciptakan dan mendalami pengetahuan tentang kuasa Allah SWT sebagai sang maha pencipta. Orang
berilmu akan takut melakukan hal-hal yang mengandung dosa karena ia memiliki pengetahuan akan
kekuasaan dan juga kebesaran Allah SWT.

3. Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat

Dalam surat Al-Baqarah [2]: 269, Allah SWT berfirman:

"Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah)."

4. Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya ke Surga

Dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda:
‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسه ََّل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َو َم ْن َسل‬

Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699)

Anda mungkin juga menyukai