Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No.

1 (2016)

PENERAPAN METODE TURNAMEN MEMBACA UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN SISWA DALAM MENEMUKAN INFORMASI MELALUI
MEMBACA MEMINDAI

Iko Yolanda1, Ani Nur Aeni,2, Dede Tatang Sunarya,3

123
Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang
Jl. Mayor Abdurahman No. 211 Sumedang
1
Email: iko.yolanda@student.upi.edu
2
Email: aninuraeni@upi.edu
3
Email: dedetatangsunarya@gmail.com

Abstrak
Berdasarkan pengambilan data awal peneliti melakukan observasi yang dilaksanakan pada
siswa kelas V A di SDN Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang. Permasalahan
dalam penelitian ini rendahnya keterampilan siswa membaca memindai. Tindakannya
menggunakan metode turnamen membaca yang dilakukan secara kooperatif. Penelitan ini
menggunakan metode Turnamen Membaca. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan
perencanaan, pelaksanaan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian tindakan kelas, dengan desain model Kemmis dan Mc.
Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara, dan catatan
lapangan. Pada subjek penelitian ini adalah siswa kelas V A SDN Cikoneng I yang berjumlah 35
siswa. Dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus, dengan target yang sudah
ditentukan yaitu 85%. Penelitian ini mencapai target pada siklus III. Dengan demikian untuk
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan penerapan metode turnamen membaca
untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menemukan informasi melalui membaca
memindai dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Keterampilan Membaca, Membaca Memindai, Metode Turnamen Membaca.

PENDAHULUAN pendekatan komunikatif yang artinya pada


Bahasa dapat dikatakan suatu alat yang saat pembelajaran berlangsung harus dapat
dapat digunakan untuk menyampaikan menciptakan pembelajaran yang komunikatif
sesuatu yang ingin diungkapkan pada suatu dan fungsional, yang harus diajarkan ialah
pikiran seseorang. Jadi dapat disimpulkan bahasa sebagai alat komunikasi. Bagaimana
bahwa bahasa adalah suatu yang sangat siswa diajak untuk berkomunikatif untuk
penting dalam penyampaian informasi bekal kecakapan hidupnya, sehingga bahasa
khususnya pada suatu pembelajaran yang merupakan sesuatu yang fungsional bagi
harus benar-benar untuk dapat dipahami kehidupan siswa. Selain menganut
dan dapat dimaknai. Hal tersebut sesuai pendekatan komunikatif, pendekatan
dengan pernyataan dari Djuanda (2009, hlm. komunikatif adalah sistem pembelajaran
50) mengatakan bahwa pembelajaran yang menekankan pada aspek komunikasi,
bahasa Indonesia di Sekolah Dasar menganut interaksi, dan kebahasaan serta keterampilan

1081
Iko Yolanda, Ani Nur Aeni, Dede Tatang Sunarya

berbahasa (menyimak, membaca, menulis, pemancungan terhadap segala potensi yang


dan membaca). Pembelajaran bahasa dimiliki siswa. Pandangan pembelajaran
Indonesia juga menganut pendekatan sebagai kegiatan yang hanya berorientasi
terpadu atau tematik, pendekatan terpadu pada pewarisan pengetahuan sudah
merupakan seperangkat wawasan dan selayaknya kita tinggalkan.
aktivitas guru dalam merancang butir-butir
pembelajaran yang diharapkan dapat Pada berbahasa terdapat empat macam
menguntai tema, topik, konsep, maupun keterampilan yaitu menyimak, membaca,
pemahaman dan keterampilan yang menulis, dan berbicara. Pada pelaksanaaan
diperoleh murid secara utuh. penelitian ini peneliti mengambil pada aspek
keterampilan membaca, pada aspek ini
Idealnya dalam proses pembelajaran di peneliti menemukan beberapa
Sekolah Dasar harus dilakukan secara aktif permasalahan pada saat proses
dan inovatif agar siswa yang belajar akan pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
merasakan nyaman dan tidak mudah bosan. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
Setiap mata pelajaran yang diajarkan keterampilan membaca peneliti lakukan
seharusnya memiliki kenangan tersendiri yaitu mengenai menemukan informasi dari
bagi siswa sehingga akan mudah untuk berbagai teks khusus yang dilakukan melalui
diingat, namun pada kenyataanya tidak membaca memindai pada kelas V A di SDN
semua pembelajaran yang dilakukan Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten
dilaksanakan secara aktif melibatkan siswa Sumedang dengan subjek penelitian yaitu 35
sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak orang siswa. Pada pelaksanaan penelitian ini
akan bermakna bagi siswa maupun bagi guru mengambil kompetisi dasar 7.2 yaitu
yang bersangkutan. Guru dalam proses menemukan informasi secara cepat dari
pembelajaran harus bisa menggunakan berbagai teks khusus (buku petunjuk
media atau metode yang bisa memuat telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan
sebuah pembelajaran bermakna bagi dirinya acara, daftar menu, dll.) yang dilakukan
dan bagi siswa sehingga akan melahirkan melalui membaca memindai. Rahim (2007,
generasi penerus bangsa yang cemerlang. hlm. 52) mengatakan bahwa “Membaca
memindai disebut juga dengan membaca
Sebagai seorang guru sudah selayaknya cepat. Ketika seseorang membaca memindai
untuk menguasai apa yang akan diajarkannya ia akan melampaui banyak kata”.
pada saat di kelas, selain itu juga guru yang
profesional haruslah memiliki landasan Dalam pembelajaran menemukan informasi
pengetahuan yang kuat agar apa yang akan secara cepat dari berbagai teks khusus yang
diajarkannya mudah dipahami dan mudah dilakukan membaca memindai dengan
diserap oleh siswa. menggunakan metode turnamen membaca
Sesuai dengan pendapat Abidin (2012, hlm. peneliti menerapkan target proses yang
3) mengatakan bahwa “Pembelajaran diharapkan 85% siswa aktif dan bekerja sama
bukanlah proses yang didominasi oleh guru. dalam proses pembelajaran. Dengan
Pembelajaran adalah proses yang secara mencapai semua kriteria aspek penilaian
kreatif menurut siswa melakukan sejumlah yaitu skor tiga untuk aspek keaktifan; siswa
kegiatan sehingga siswa benar-benar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
membangun pengetahuannya secara diajukan guru, siswa mengajukan pertanyaan
mandiri dan berkembang pula yang terkait materi pelajaran pada saat
kreativitasnya”. Pembelajaran yang pembelajaran berlangsung, siswa
didominasi kerja guru adalah sebuah proses memberikan pendapat pada saat

1082
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

pembelajaran berlangsung, dan siswa kegiatan untuk mengerjakan soal evaluasi


mengikuti pembelajaran dengan antusias. masih banyak siswa yang bekerjasama
Kemudian skor tiga untuk aspek kerjasama; dengan teman sebangkunya, dan siswa
siswa menunjukkan sikap kooperatif, siswa masih kebingungan untuk mengerjakan soal
memberikan dorongan kepada temannya mengenai membaca memindai. Adapun hasil
untuk berpartisipasi aktif, dan siswa analisis dalam proses pembelajaran yang
mengerjakan tugas dengan baik dalam telah dilakukan oleh peneliti pada kegiatan
kelompok sesuai dengan waktu yang telah guru yaitu pada saat pembelajaran guru
ditentukan. tidak menggunakan media atau metode
pembelajaran yang menunjang untuk
Adapun proses kinerja guru untuk membantu pemahaman siswa, proses
membantu target siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan kurang
pembelajaran dengan menggunakan metode menarik bagi siswa karena masih
turnamen membaca diharapkan 85% guru menggunakan metode konvensional, dan
dapat merumuskan tujuan pembelajaran, ketika pengerjaan kelompok disini guru
dapat mengembangkan materi kurang bisa menguasai kelas dikarenakan
pembelajaran, guru dapat memilih metode kondisi siswa yang sulit untuk dikendalikan.
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran, guru dapat menggunakan Dengan demikian maka peneliti berinisiatif
media pembelajaran yang sesuai dengan untuk memperbaiki pembelajaran pada
tujuan pembelajaran, guru dapat memilih materi membaca memindai dengan
sumber belajar yang sesuai dengan tujuan menggunakan metode turnamen membaca
pembelajaran, dan guru dapat menentukan yang diharapkan agar proses pembelajaran
penilaian sesuai dengan tujuan di kelas menjadi lebih menyenangkan dan
pembelajaran. Kemudian peneliti juga tidak membuat siswa menjadi bosan pada
menerapkan target hasil belajar diharapkan saat belajar. Pembelajaran membaca harus
85% siswa berhasil mencapai KKM. Dengan ditunjang oleh metode yang mendukung
mencapai semua kriteria aspek penilaian supaya pembelajarannya menjadi lebih
yakni skor empat untuk setiap aspek menyenangkan dan lebih variatif lagi.Metode
penilaian. Aspek penilian terdiri dari dapat pembelajaran turnamen membaca
menemukan informasi secara cepat dari merupakan merupakan metode yang
berbagai teks khusus yang dilakukan melalui diturunkan dari model kooperatif Team
membaca memindai dengan tepat. Game Turnament yang digagas oleh Slavin
namun sudah banyak perubahan. Adapun
Pada saat pengambilan untuk tes data awal tahapan dalam metode Turnamen membaca
ternyata hanya satu orang siswa saja yang menurut Abidin (2012, hlm.112-113) yaitu :
dapat mencapai nilai KKM yaitu 73, Prabaca yang tediri dari (1) Tahap
sedangkan 34 siswa lainnya belum dapat persiapan dan (2) Tahap penyajian
mecapai nilai KKM. Berikut ini adalah materi, kemudian b) Tahap
permasalahan-permasalahan yang terjadi Membaca yang terdiri dari (3) Tahap
pada saat proses pembelajaran berlangsung, kegiatan kelompok, (4) Tahap
guru tidak menggunakan metode atau media turnamen akademik, (5) Tahap
dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga perhitungan skor, (6) Tahap
siswa kurang memperhatikan materi yang penghargaan kelompok dan yang
sedang disampaikan oleh guru, kondisi kelas terakhir c) Tahap Pascabaca yang
yang sangat gaduh pada saat proses terdiri dari (7) Penutup.
pembelajaran berlangsung, pada saat

1083
Iko Yolanda, Ani Nur Aeni, Dede Tatang Sunarya

Secara keseluruhan dari permasalahan- pembelajaran nanti seperti lembar kerja


permasalahaan yang terjadi pada saat proses proses dan perlengkapan turnamen. Dalam
pembelajaran dapat dirumuskan sebagai pembagian kelompok tersebut berdasarkan
berikut. skor awal (nilai rata-rata harian) siswa
Pertama bagaimana rencana pembelajaran dengan kemampuan akademik yang
keterampilan membaca menggunakan bervariasi, kemudian guru memberikan
metode turnamen membaca dalam gambaran umum mengenai isi bacaan yang
menemukan informasi secara cepat dari akan dikaji oleh siswa.
berbagai teks khusus yang dilakukan melalui
membaca memindai di kelas V A SDN Selanjutnya ada kegiatan inti guru mulai
Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten memberikan penjelasan materi pelajaran
Sumedang? mengenai menemukan informasi secara
cepat dari berbagai teks khusus yang
Kedua bagaimana peningkatan aktivitas dilakukan melalui membaca memindai.
siswa pada pelaksanaan pembelajaran Setelah menjelaskan kemudian guru
keterampilan membaca menggunakan membagi siswa ke dalam 6 kelompok,
metode turnamen membaca dalam masing-masing terdiri dari 5-6 siswa
menemukan informasi secara cepat dari perkelompok. Pada saat guru membagikan
berbagai teks khusus yang dilakukan melalui kelompok terjadi kegaduhan hal ini
membaca memindai di kelas V A SDN dikarenakan siswa belum mengetahui
Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten kelompok belajaranya yang sudah ditentukan
Sumedang? oleh guru wali kelas. Setelah siswa
berkumpul dengan kelompoknya masing-
Ketiga bagaimana meningkatkan kinerja guru masing kemudian guru membagikan
pada pelaksanaan pembelajaran beberapa lembar soal yang sudah disiapkan
keterampilan membaca menggunakan guru untuk dikerjakan oleh siswa. Setelah
metode turnamen membaca dalam siswa selesai mengerjakan soal-soal
menemukan informasi secara cepat dari kemudian guru memerintahkan siswa untuk
berbagai teks khusus yang dilakukan melalui menukarkan hasil kerja dengan kelompok-
membaca memindai di kelas V A SDN kelompok lain dan guru memerintahkan
Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten siswa untuk langsung mengoreksinya.
Sumedang? Selanjutnya guru memerintahkan siswa
untuk membacakan perolehan hasil kerja
Keempat bagaimana peningkatan kelompok yang sudah dikoreksi. Lalu guru
keterampilan membaca menggunakan memerintahkan perwakilan dari setiap
metode turnamen membaca dalam kelompok untuk maju ke depan dan duduk di
menemukan informasi secara cepat dari meja turnamen. Setelah itu guru mulai
berbagai teks khsusus yang dilakukan melalui memberitahukan aturan permainan yang
membaca memindai di kelas V A SDN harus siswa taati. Setelah siswa selesai
Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten mengerjakan soal turnamen tersebut guru
Sumedang? memerintahkan siswa untuk menukarkan
jawaban dengan teman yang lainnya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Kemudian guru menghitung hasil skor yang
dengan menggunakan metode turnamen diperoleh setiap perwakilan perkelompok
menurut Slavin sebagai berikut. dan akhirnya ada salahsatu kelompok yang
Langkah pertama guru menyiapkan segala dapat memenangkan turnamen membaca
sesuatu yang akan dbibutuhkan pada saaat tersebut. Kemudian guru memberikan

1084
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

pernghargaan terhadap kelompok yang Penelitian dilakukan di SDN Cikoneng I yang


sudah berhasil menjuarai turnamen terletak di Dusun Cinungku Desa Cikoneng
membaca dengan memberikan tepuk Kulon Kecamatan ganeas Kabupaten
tangan. Setelah mengadakan pelaksanaan Sumedang. SDN Cikoneng I dijadikan tempat
pembelajaran dengan menggunakan penelitian dikarenakan lokasi sekolah yang
turnamen membaca disini guru mencoba terletak strategis, adapun alasan lain peneliti
menanyakan kepada siswa di kelas apakah melakukan penelitian di SDN Cikoneng I ini
sudah memahami materi pelajaran yang adalah dikarenakan siswa kelas V A masih
sudah disampaikan. Kemudian guru kurang untuk memahami pada materi
memberikan soal evaluasi guna mengetahui menemukan informasi secara cepat dari
dan mengukur kemampuan siswa dalam berbagai teks khusus.
menerima pembelajaran yang sudah
disampaikan oleh guru. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
METODE PENELITIAN kelas V A di SDN Cikoneng I Kecamatan
Metode Ganeas Kabupaten Sumedang yang
Metode penelitian yang dilaksanakan adalah berjumlah 35 orang. Siswa laki-laki berjumlah
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 18 orang dan siswa perempuan berjumlah 17
Wiraatmadja (2012, hlm. 13) mengatakan orang pada periode 2015/2016.
bahwa “Penelitian Tindkan Kelas adalah
bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktek Teknik Pengumpul Data
pembelajaran mereka, dan belajar dari Pada penelitian ini peneliti menggunakan
pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat teknik dengan cara wawancara, observasi,
mecoba suatu gagasan perbaikan dalam dan tes hasil belajar.
praktek pembelajaran mereka, dan melihat
pengaruh nyata dari upaya itu”. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Adapun alasan peneliti memilih PTK Pada teknik pengolahan data ini dibagi
dikarenakan siswa kelas V A SD Cikoneng I menjadi dua bagian yaitu teknik pengolahan
masih kurangnya dalam memahami materi data proses dan teknik pengolahan data
menemukan informasi secara cepat dari hasil. Pada teknik pengolahan data proses ini
berbagai teks khusus melalui membaca didapati dari hasil wawancara guru dan
memindai. Sebagaimana yang telah siswa, observasi, serta dari catatan lapangan
dikemukakan dalam permasalahan kinerja guru dan aktivitas siswa. Untuk
bahwasanya masalah yang ditemukan pengolahan data kinerja guru peneliti
merupakan masalah yang berada dalam menggunakan pedoman yang telah dibuat
kelas dan disebabkan oleh pembelajaran oleh peneliti. Dari pedoman observasi
yang masih belum ideal, maka dari itu harus tersebut kemudian dimasukan kedalam
dilakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas. bentuk persentase yang kemudian di
Penelitian Tindakan Kelas diawali dengan deksripsikan. Sedangkan teknik pengolahan
suatu kajian terhadap masalah yang ada data hasil yaitu didapat dari hasil belajar
secara sistematis, kajian ini kemudian siswa yang terdiri dari aspek kognitif dan
dijadikan landasan untuk mengatasi masalah psikomotor.
tersebut. Data-data yang sudah diperoleh maka perlu
harus di analaisis terlebih dahulu. Pada
Lokasi Penelitian kegiatan analisis data yang harus
diperhatikan adalah pemeriksaan data secara

1085
Iko Yolanda, Ani Nur Aeni, Dede Tatang Sunarya

terus menerus untuk meyakinkan bahwa


analisis data ini tetap akurat. Siklus II
Paparan data siklus II ini didapatkan setelah
HASIL DAN PEMBAHASAN peneliti melakukan kegiatan analisis dari data
HASIL siklus I yang diperoleh dari hasil observasi
Peneliti melakukan penelitian sebanyak tiga dalam pembelajaran menemukan informasi
siklus. Pada setiap pelaksanaan di setiap secara cepat dari berbagai teks khusus yang
siklusnya dalam pelaksanaannya peneliti dilakukan melalui membaca memindai pada
bertindak sebagai guru sedangkan guru wali siswa kelas V A SDN Cikoneng I Kecamatan
kelas V A menjadi observer bersama seorang Ganeas Kabupaten Sumedang. Tindakan
rekan peneliti yang juga sedang siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan
melaksanakan penelitian. dengan alokasi waktu 3x35 menit.
Pelaksanaannya pada hari Selasa tanggal 24
Siklus I Mei 2016.
Paparan data siklus I ini didapatkan setelah
peneliti melakukan kegiatan analisis data Pada hasil perencanaan pembelajaran
awal yang diperoleh dari hasil observasi mendapatkan perolehan dengan persentase
dalam pembelajaran menemukan informasi 77,7% dengan kriteria penilaian BAIK.
secara cepat dari berbagai teks khusus yang Adapun hasil data proses yang terdiri dari
dilakukan melalui membaca memindai pada kinerja guru dan aktivitas siswa. Hasil dari
siswa kelas V A SDN Cikoneng I Kecamatan kinerja guru mendapatkan perolehan dengan
Ganeas Kabupaten Sumedang. Waktu persentase 73,3% dengan kriteria penilaian
pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari BAIK. Selanjutnya untuk hasil aktivitas siswa
Jum’at, 29 April 2016. mendapatkan dengan perolehan 28 siswa
(80%) mendapat nilai baik, 7 siswa (20%)
Pada hasil perencanaan pembelajaran mendapatkan nilai cukup, dan tidak ada
mendapatkan perolehan dengan persentase siswa yang mendapatkan kriteria penilian
77% dengan kriteria penilaian BAIK. Adapun kurang. Selanjutnya untuk hasil belajar siswa
hasil data proses yang terdiri dari kinerja mendapatkan perolehan dengan persentase
guru dan aktivitas siswa. Hasil dari kinerja 82,86% atau 29 siswa yang dapat mencapai
guru mendapatkan perolehan dengan KKM yaitu 73. Dengan demikian, untuk hasil
presentase 61% dengan kriteria penilaian perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
BAIK. Kemudian untuk hasil aktivitas siswa pembelajaran, aktivitas siswa, dan hasil
mendapatkan perolehan 31 siswa (88,58%) belajar siswa pada siklus II ini sudah terlihat
mendapat nilai cukup, dan 4 siswa (11,42%) adanya peningkatan namun masih belum
mendapatkan nilai kurang, serta tak ada bisa mencapai target yang sudah ditentukan
satupun siswa yang mendapatkan nilai baik. yaitu 85%. Maka harus diperbaiki di siklus
Selanjutnya untuk hasil belajar siswa berikutnya yaitu siklus III.
mendapatkan perolehan dengan persentase
28,58% atau 10 siswa yang sudah mencapai Siklus III
KKM yaitu 73. Dengan demikian, untuk hasil Paparan data siklus III ini didapatkan setelah
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan peneliti melakukan kegiatan analisis dari data
pembelajaran, aktivitas siswa, dan hasil siklus II yang diperoleh dari hasil observasi
belajar siswa pada siklus I ini belum bisa dalam pembelajaran menemukan informasi
mencapai target yang sudah ditentukan yaitu secara cepat dari berbagai teks khusus yang
85%. Maka harus diperbaiki di siklus dilakukan melalui membaca memindai pada
berikutnya yaitu siklus II. siswa kelas V A SDN Cikoneng I Kecamatan

1086
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

Ganeas Kabupaten Sumedang. Tindakan pemancungan terhadap segala potensi yang


siklus III dilaksanakan dalam satu pertemuan dimiliki siswa. Pandangan pembelajaran
dengan alokasi waktu 3x35 menit. sebagai kegiatan yang hanya berorientasi
Pelaksanaannya pada hari Sabtu tanggal 28 pada pewarisan pengetahuan sudah
Mei 2016. selayaknya kita tinggalkan.

Pada hasil perencanaan pembelajaran Penerapan metode turnamen membaca


mendapatkan perolehan dengan persentase pada materi menemukan informasi secara
91,1% dengan kriteria penilaian SANGAT cepat dari berbagai teks khusus yang
BAIK. Adapun hasil data proses yang terdiri dilakukan melalui membaca memindai
dari kinerja guru dan aktivitas siswa. Hasil menunjukan peningkatan dalam kinerja guru,
dari kinerja guru mendapatkan perolehan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada
dengan persentase 85% dengan kriteria saat proses pembelajaran. Alasan peneliti
penilaian SANGAT BAIK. kemudian untuk menggunakan metode turnamen membaca
hasil aktivitas siswa dengan mendapatkan ini untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
perolehan 30 siswa (85%) mendapat nilai pembelajaran membaca memindai.
baik, dan 5 siswa (15%) mendapatkan nilai Pembelajaran membaca harus ditunjang oleh
cukup, dan tidak ada siswa yang metode yang mendukung supaya
mendapatkan kriteria penilian kurang. pembelajarannya menjadi lebih
Selanjutnya untuk hasil belajar siswa menyenangkan dan lebih variatif lagi.
mendapatkan perolehan dengan persentase Metode pembelajaran turnamen membaca
94,28% atau 33 siswa yang sudah dapat merupakan metode yang diturunkan dari
mencapai KKM yaitu 73. Dengan demikian, model kooperatif Team Game Turnament
untuk hasil perencanaan pembelajaran, yang digagas oleh Slavin namun sudah
pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, banyak perubahan. Berikut ini akan
dan hasil belajar siswa pada siklus III ini dipaparkan empat hal penting dari hasil
sudah mencapa target yang sudah penelitian sebagai berikut.
ditentukan yaitu 85%. Maka peneliti
memutuskan untuk menghentikan penelitian
di siklus III ini. Perencanaan
PEMBAHASAN Dari data awal yang diperoleh dengan
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan melakukan observasi proses pembelajaran
seorang guru mengondisikan siswa untuk dan wawancara kepada guru dan siswa, yang
belajar. Terdapat beberapa komponen masih belum memahami materi menemukan
penting dalam pembelajaran, seperti guru, informasi secara cepat dari berbagai teks
siswa, materi pembelajaran, strategi, tujuan, khusus yang dilakukan melalui membaca
dan lingkungan belajar. Antar komponen ini memindai. Data awal ini dijadikan bahan
saling berhubungan satu sama lain. Abidin untuk melaksanakan penelitian tindakan
(2012, hlm. 3) mengatakan bahwa kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus.
pembelajaran bukanlah proses yang di
dominasi oleh guru. Pembelajaran adalah Kemudian pada perencanaan siklus I, II, dan
proses yang secara kreatif menurut siswa III tidak begitu banyak terjadi perubahan.
melakukan sejumlah kegiatan sehingga siswa Aspek yang selalu berubah tiap siklusnya
benar-benar membangun pengetahuannya adalah mengenai teks bacaan yang dipelajari
secara mandiri dan berkembang pula oleh siswa dan adanya pengembangan soal
kreativitasnya. Pembelajaran yang evaluasi guna untuk memudahkan siswa.
didominasi kerja guru adalah sebuah proses Selain itu, perubahan lainnya adalah

1087
Iko Yolanda, Ani Nur Aeni, Dede Tatang Sunarya

tambahan atau perubahan pada langkah-


langkah proses pembelajaran. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa juga meningkat dari setiap
Pada setiap tindakan dari siklus I hingga siklusnya. Diterapkannya metode Turnamen
siklus III, guru melakukan tahapan metode membaca dalam pembelajaran ini sangat
Turnamen Membaca dari siklus I ke siklus- memberikan perubahan pada kegiatan siswa
siklus berikutnya dengan baik dan semakin dalam proses pembelajaran sehingga hasil
menguasai cara-cara dalam melaksanakan dari penilaian aktivitas siswa meningkat
pembelajaran dengan menggukana metode karena banyak siswa yang terlibat aktif pada
Turnamen Membaca. Selain itu juga kinerja proses pembelajaran. Meningkatnya aktivitas
guru pada setiap siklus mengalami dalam pembelajaran tidak dipungkiri
peningkatan hingga mencapai 91% dan merupakan hasil persiapan dengan matang
bahkan telah melebihi target yang sudah yang guru lakukan dapat dilihat dengan
ditentukan yaitu 85%. pengembangan materi yang pembelajaran
Kinerja guru yang meningkat memberikan yang diajarkan oleh guru sehingga siswa
pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil dapat belajar dengan baik karena terjadinya
belajar siswa dari siklus pertama hingga umpan balik antara kesiapan guru dan
terakhir mengalami peningkataan. Hal aktivitas belajar yang siswa tunjukan. Adapun
tersebut membuat banyak siswa yang peningkatan aktivitas siswa pada setiap
nilainya mencapai kriteria ketuntasan siklusnya dapat dilihat pada diagram di
minimal bahkan melebihi target yang bawah ini:
ditentukan oleh peneliti
100%
80% Target
60%
Baik
40%
Cukup
20%
0% Kurang
Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 1. Diagram Persentase Hasil Nilai Aktivitas Siswa Guru


Siklus I, II, dan III

ditunjang oleh metode yang medukung agar


pembelajaran bisa menjadi lebih
menyenangkan dan lebih variatif. Pada
kinerja guru di setiap siklusnya selalu
Kinerja Guru mengalami peningkatan.
Berdasarkan pelaksanaan kinerja guru pada
pembelajaran keterampilan membaca Hasil Belajar Siswa
menggunakan metode turnamen membaca Berdasarkan hasil penilaian terhadap
dalam menemukan informasi secara cepat pembelajaran pada materi menemukan
dari berbagai teks khusus yang dilakukan informasi secara cepat yang dilakukan
melalui membaca memindai di kelas V A SDN melalui membaca cepat di SDN Cikoneng I
Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten pada data awal menunjukan hasil yang
Sumedang. Pembelajaran membaca harus sangat tidak memuaskan hal itu dikarenakan

1088
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

hanya satu siswa yang nilainya tuntas. Oleh terlihat dari banyaknya siswa yang nilainya
karena itu, peneliti perlu melakukan sudah mencapai KKM. Pada data awal hanya
perbaikan di dalam proses pembelajaran 1 siswa yang nilainya tuntas, kemudian pada
pada materi membaca memindai dengan siklus I terdapat 10 siswa yang nilainya
menggunakan metode turnamen membaca. tuntas, siklus II 29 orang siswa yang nilainya
tuntas, siklus III terdapat 33 orang siswa
Hasil belajar yang diperoleh siswa yang nilainya tuntas. Dengan demikian, pada
mengalami peningkatan dari data awal hasil belajar pada penelitian ini sudah
hingga siklus III. Peningkatan terjadi pada mencapai target bahkan melebihi target
pembelajaran menemukan informasi secara yang sudah ditentukan. Adapun peningkatan
cepat dari berbagai teks khusus yang hasil belajar siswa pada setiap siklusnya
dilakukan melalui membaca memindai dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
dimana pada siklus I hal tersebut dapat
100%
80%
60%
40% Target
20% Hasil
0%
data Siklus I Siklus II Siklus
Awal III

Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Siswa dari Data Awal, Siklus I, II, dan III
Setelah dilaksanakan tindakan hingga tiga
SIMPULAN siklus, kinerja guru terhadap perencanaan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembelajaran mencapai target yang telah
pembahasan yang dilakukan terhadap ditentukan bahkan melebihi target dengan
pelaksanaan dan hasil tindakan persentase 91,1%.
pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi
membaca memindai dengan penerapan Gambaran peningkatan aktivitas siswa pada
metode Turnamen Membaca untuk pelaksanaan pembelajaran keterampilan
meningkatkan hasil belajar siswa, maka membaca menggunakan metode turnamen
dapat disampaikan kesimpulan di bawah ini. membaca dalam menemukan informasi dari
berbagai teks khusus melalui membaca
Gambaran perencanaan pembelajaran memindai di kelas V A SDN Cikoneng I
keterampilan membaca menggunakan Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang,
metode turnamen membaca dalam adapun aktivitas siswa selama pelaksanaan
menemukan informasi secara cepat dari yang diamati dan dinilai adalah keaktifan
berbagai teks khusus yang dilakukan melalui siswa dalam mengikuti pembelajaran yang
membaca memindai di kelas V A SDN berlangsung, disiplin dalam mendengarkan
Cikoneng I Kecamatan Ganeas Kabupaten penjelasan guru dengan seksama pada saat
Sumedang, perencanaan pembelajaran pembelajaran, dan kerjasama dalam
dapat dibuat secara optimal sesuai dengan menjawab soal dengan kelompoknya serta
tahapan metode Turnamen Membaca yaitu: terlibat secara langsung dalam mengikuti
a) Tahap persiapan, b) Tahap penyajian kegiatan turnamen membaca. Setelah
materi, c) Tahap kegiatan kelompok, d) menjalani tindakan hingga tiga siklus
Tahap turnamen akademik, e) tahap aktivitas siswa juga telah mencapai target
perhitungan skor, f) tahap penghargaan. yang telah ditentukan yaitu 85%.

1089
Iko Yolanda, Ani Nur Aeni, Dede Tatang Sunarya

Gambaran peningkatan kinerja guru pada Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca Di


pelaksanaan pembelajaran keterampilan Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
membaca menggunakan metode turnamen
membaca dalam menemukan informasi Wiraatmadja, R. (2005). Metode Penelitian
secara cepat dari berbagai teks khusus yang Tindakan Kelas. Bandung: PT. Rosdakarya.
dilakukan melalui membaca memindai di
kelas V A SDN Cikoneng I Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang, adapun kinerja guru
dalam pelaksanaan pembelajaran sudah
mencapai target yang sudah ditentukan
yaitu 85%.

Gambaran peningkatan keterampilan


membaca menggunakan metode turnamen
membaca dalam menemukan informasi
secara cepat dari berbagai teks khusus yang
dilakukan melalui membaca memindai di
kelas V A SDN Cikoneng I Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang, yaitu sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Adapun tujuan pembelajaran tersebut
adalah melalui aktivitas membaca siswa
dapat menemukan informasi secara cepat
dari teks jadwal keberangkatan kereta api
dengan tepat, melalui metode turnamen
membaca siswa dapat menemukan
informasi secara cepat dari teks jadwal
siaran televisi dengan tepat, melalui metode
penugasan siswa dapat menemukan
informasi secara cepat dari teks daftar menu
makanan dengan tepat. Berdasarkan hasil
tes belajar bahwa pada siklus I terdapat 10
siswa yang tuntas dengan presentase 28,5%,
selanjutnya pada siklus II terdapat 29 siswa
yang tuntas dengan perentase 82,86%, dan
pada siklus III terdapat 33 siswa yang tuntas
dengan persentase 94,28%.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin. Y. (2012). Pembelajaran Membaca
Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:
Refika Aditama.

Djuanda, D. (2009). Berbahasa Indonesia Di


Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka
Latifah.

1090

Anda mungkin juga menyukai