Anda di halaman 1dari 4

Sekapur Sirih

Gerakan literasi nasional perlu didukung oleh setiap daerah dengan mencanangkan
program terkait literasi. Program ini wajib direncanakan dan dijalankan secara intens mengingat
UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah soal literasi
dunia. Hal ini berarti minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Menurut data UNESCO,
minat baca masyarakat Indonesia sangat mengkhawatirkan yakni berada di tingkat 0,001% yang
juga berarti dari 1.000 orang yang ada di Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.

Selanjutnya, riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh


Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, mendapatkan hasil bahwa Indonesia
menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, tepat berada di bawah Thailand
(59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung
membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. Selain data secara nasional,
Provinsi NTT sendiri juga masih terkategori provinsi rendah literasi yakni 10,13% sesuai data
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2012.

Data di atas menunjukkan bahwa jika tidak ada penanganan serius dari pemerintah
maupun seluruh stakeholder terkait, maka generasi masa depan Indonesia pada umumnya dan
NTT khususnya akan sulit menjadi cerdas, sulit memiliki daya pikir kritis, kurang kreatif dan
sulit untuk inovatif. Di sisi lain rendahnya kemampuan literasi juga akan memengaruhi tingkat
persaingan generasi masa depan bangsa di dunia global.

Dengan demikian karya yang dihasilkan oleh siswa/i SMA….. perlu diapreasi sebagai
langkah untuk meningkatkan semangat literasi nasional dan lokal. Para siswa sebagai komponen
terpenting dalam pembangunan bangsa mulai menumbuhkan semangat membaca dan menulis
serta telah menunjukkan kemampuan mengidentifikasi masalah di lingkungan sekitar,
menentukan lingkup topik yang akan dibahas, menemukan detail pembahasan dalam tulisan,
mengevaluasi hingga menciptakan tulisan baik dalam buku ini.

Langkah positif generasi muda NTT ini patut dicontoh dan didukung agar ke depannya
anak-anak NTT dan generasi muda pada umumnya mulai sadar membaca dan menulis demi
menciptakan gereasi kreatif dan inovatif ke depannya. Kerjasama dengan media pendidikan
Cakrawala NTT perlu terus digalang sebagai program untuk meningkatkan minat anak-anak
pada dunia literasi.

Mari bersama pertahankan langkah baik ini. Bersama mari mulai sadar membaca dan
menulis agar mampu menghasilkan kualitas SDM yang baik dengan pikiran kritis, kreatif dan
inovatif untuk NTT dan Indonesia. Maju literasi nasional, maju literasi NTT!
Kata Pengantar

Literasi menjadi jantung utama penggerak kualitas sumber daya manusia. Penanaman
literasi sejak dini menjadi modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya.
Memahami hal itu maka generasi muda sebagai agent of change perlu mulai berliterasi dasar
(membaca dan menulis) sejak dini.

Dalam puisi-puisi ini para siswa berusaha merangsang pikiran dan mencoba menuangkan
ide berdasarkan pengalaman untuk bercerita sebagai perwujudan gerakan sadar literasi. Ini juga
merupakan wujud dari keberhasilan pendidikan di sekolah.

Kehadiran buku ini penting untuk menanamkan semangat literasi di kalangan generasi
muda, dengan demikian apresiasi dan terimakasih untuk seluruh pihak yang terlibat:

1.

2.

3.

Akhir kata, kiranya langkah awal para siswa menuju kesadaran berliterasi untuk
kemajuan bangsa ini terus didukung oleh semua pihak. Para siswa yang sudah mulai mencintai
kegiatan membaca dan menulis ini kiranya terus dituntun, didampingi dan dibakar semangatnya
untuk semakin intim dengan semua kegiatan literasi serta menghasilkan lebih banyak karya
kreatif dan inovatif.
Kata Pengantar

Anda mungkin juga menyukai