Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KE-NUAN II

NUBUWWAH: KITAB-KITAB YANG DITURUNKAN KEPADA PARA


NABI

DOSEN PENGAMPU

Dr. M. Syaifudin, M.A

DISUSUN OLEH:

Rachmat Hidayat 19102021091


Elly Isviana Fatmawati 19102021104

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL

2020/2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT, sebagai
petunjuk dan jalan hidup bagi unmat manusia. Tidak diturunkan sedikitpun di
dalamnya kecuali dengan adanya tujuan dan hikmah. Di antara tujuan yang
terkandung dalam Al-Quran adalah memperbaiki akidah yang mengukuhkan
akal sehat, ibadh yang mendekatka diri kepada Tuhan-Nya dan mensucikan
jiwa hamba-Nya, serta ajaran untuk menegkkan hubungan antar manusa
dengan asas kebenaran dan keadilan.

Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran
Islam yang pertama dan utama yang harus diimani dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari agar memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat. Karena itu tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak
hanya mempelajari isi dan pesan-pesan Al-Qur’an, akan tetapi juga menjaga
secara maksimal autentisitasnya.

Al-Qur’an adalah kitab yang datang dari Tuhan alam semesta, tidak
ada keraguan di dalamnya, tidak mungkin dibuat oleh selain Allah SWT,
sebagai pembenaran terhadap kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan apa
yang telah ditetapkannya. Jika Al-Qur’an bukan dari sisi Allah SWT, tentu
akan banyak pertentangan di dalamnya.

Al-Qur’an merpakan kitab suci terakhir agama samawi yang berfungsi


sebagai penutub, pelengkap dan sekaligus korektor terhadap kitab kitab suci
yang dibawa oleh para rosul sebelum Muhammad SAW (570-632 M) yaitu
kitab Taurat, Injil dan Zabur. Sebagai penutup, maka tidak mungkin ada kitab
suci lagi setelahnya sebagaimana tidak mungkin ada rasul dan nabi setelah
Muhammad SAW. Sebagai pelengkap, Ia membawa beberapa syari’ah dan
informasi baru yang tidak termuat dalam kitab-kitab suci sebelumnya. Sebagai
korektor, ia mengungkap serta mengoreksi penyimpangan dan kesalahan yang
dilakukan umat-umat terdahulu terhadap kitab-kitab suci mereka. Oleh karena
itu, Al-Qur’an mengandung banyak hal yang secara tidak langsung menuntut
mereka yang ingin menafsirkannya untuk menguasai aneka ragam disiplin
ilmu.

Kitab yang pertama di turunkan adalah kitab Taurat, Kitab ini


merupakan kumpulan firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada
Nabi Musa as. Kitab ini hanya berlaku bagi Nabi Musa AS dan Bani Israil.

Kitab yang kedua yang diturunkan adalah Kitab Zabur, Kitab ini
diwahyukan kepada Nabi Daud as. Kitab ini berisi kumpulan mazmur, Yakini
nyanyian rohani yang dianggap suci yang berasal dari Nabi Daud as. 150
nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang seluruh peristiwa
dan pengalaman hidup Nabi Daud as. Mulai dari mengenal kejatugannya atas
musuh Allah, sampai kemuliaan mesias yang akan datang.

Jadi kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau


syariat (peraturan agama), karena Nabi Daud as diperintahkan oleh Allah SWT
mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.

Yang ke 3 ialah Kitab Injil, firman-firman Allah SWT yang berada di


kitab Injil diwahyukan kepada Nabi Isa as. Kata Injil berasal dari bahasa
Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudia diterjemahkan dalam
bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah
karena Nabi Isa as, menggembirakan para umat engan berita akan kedatangan
Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh
alam.

Nabi Isa as mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama


tiga tahun, tepatnya sejak usia 30 sampai 33 tahun. Lalu ia diangkat
/diselamatkan oleh Allah SWT dari pengejaran kaum yahudi yang igin
menyalibnya.

Pada dasarnya semua kitab yang diturunkan oleh Allah SWT adalah
sebuah peraturan dan sebuah pedoman untuk menjalani hidup bagi manusia
pada zaman itu. Tidak menutup kemungkinan bahwa adanya saling keterkaitan
antara kitab tersebut, maka dari pada itu kami ingin menjelaskan beberapa
pertanyaan yang sudah kami rangkum menjadi rumusan masalah seperti
halaman setelah ini.
B. Rumusan Masalah

1. Deskripsikan masing-masing dari ke 4 kitab tersebut!

2. Apa isi kandungan pada masing-masing kitab?

3. Apa hubungan satu kitab dengan lainnya?

4. Apa implikasi dalam kehidupan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT


dan dapat mengimaninya
2. Agar bermanfaat oleh pembaca dan mengiplementasikannya di kehidupan
sehari hari
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kitab
1. Kitab Taurat

Kitab Taurat adalah Kitab ini merupakan kumpulan firman-firman


Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Musa as. Kitab ini hanya berlaku
bagi Nabi Musa AS dan Bani Israil. Kitab Taurat ini hanyalah satu bagian dari
kitab suci agama yahudi yang disebut biblia/Al Kitab (terdiri dari thora, nabiin
dan khetubiin). Di kemudian hari orang Kristen menamainya perjanjian lama
(old testament). Konon taurat yang tertuang dalam perjanjian lama tersebut
berasal dari Nabi Musa as dan dibagi menjadi lima kitab, yaitu: Kitab
Kejadian, Kitab Keluaran , Kitab Imamat, Kitab Bilangan dan Kitab Ulangan.

Kitab Taurat berasal dari bahasa Ibrani “Thora” yang berarti syariat
atau hukum. Kitab ini diturunkan dalam bahas ibrani. Nama Taurat disebut
dalam Al-Qur’an sebanyak 18 kali.

2. Kitab Zabur

Kitab Zabur, Kitab ini diwahyukan kepada Nabi Daud as. Kitab ini berisi
kumpulan mazmur, Yakini nyanyian rohani yang dianggap suci yang berasal dari
Nabi Daud as. 150 nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang
seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud as. Mulai dari mengenal
kejatugannya atas musuh Allah, sampai kemuliaan mesias yang akan datang.

Jadi kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat
(peraturan agama), karena Nabi Daud as diperintahkan oleh Allah SWT mengikuti
peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.
3. Kitab Injil

firman-firman Allah SWT yang berada di kitab Injil diwahyukan kepada


Nabi Isa as. Kata Injil berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar
gembira. Kemudia diterjemahkan dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari
kabar gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as, menggembirakan para
umat engan berita akan kedatangan Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT
yang terakhir untuk seluruh alam.

Nabi Isa as mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga
tahun, tepatnya sejak usia 30 sampai 33 tahun. Lalu ia diangkat /diselamatkan
oleh Allah SWT dari pengejaran kaum yahudi yang igin menyalibnya.

Sebagai umat islam kita wajib mempercayai bahwa injil merupakan kitab
dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Isa as. Akan tetapi umat Kristen
berpendapat lain. menurut mereka, Injil adalah kisah atau laporan yang disusun
oleh para pengikut Isa Almasih tentang kehidupan Almasih, termasuk tentang
pengajarannya kepada bani Israil atau Bangsa Yahudi agar mereka beragama
secara benar.

4. Kitab Al-Qur’an

Kitab suci Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan terakhir oleh
Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dalam rentang
waktu lebih kurang 23 tahun meliputu periode Mekkah dan Madinah.

Secara etimologis Qur’an artinya bacaan atau yang dibaca. Berasal dari
kata qa-ra-a yang berarti membaca. Secara terminologis, Al-Qur’an adalah wahtu
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Berbeda dengan kitab-kitab Suci sebelumna, Al-Qur’an terjamin keutuhan


dan keasliannya. Al-Qur’an dijamin oleh Allah SWT keutuhannya sampai akhir
zaman karena memang Al-Qur’an bersifat universal. Berlaku untuk seluruh
manusia di mana dan kapan saja. Berbeda dengan kitab sebelumnya yang bersifat
untuk umat tertentu.

Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir isinya meliput seluruh kitab-kitab


terdahulu dan melengkapi aturan-aturan yang belum ada. Pada dasarnya kitab-
kitab Allah itu mengandung ajaran yang sama yaitu ajaran tentang tauhid atau
mengesakan Allah. Selain itu, tujuan diturunkan kitab-kitab tersebut agar menjadi
pedoman hidup guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Yang
membedakannya hanya tentang tata cara atau syariatnya, disebabkan adanya
perbedaan waktu dan tempat.

B. Isi dan Kandungan Kitab


1. Kitab Taurat

Isi Pokok dan Kandungan kitab Taurat adalah 10 firmat atau perintah
Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as Ketika berada di puncak gunung
Thursina. 10 firman yang mencangkup asas-asas akidah dan asas-asas syariat,
sebagai berikut;

1. Kehrusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya


2. Larangan menyembah patung atau berhala sebab Allah SWT tidak
dapat diserupakan dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di
langit di darat maupun di air
3. Perintah menyebut nama Allah Swt dengan hormat
4. Perintah memuliakan hari sabtu
5. Peritah menghormati ayah dan ibu
6. Larangan membunuh sesame manusia
7. Larangan berbuat zina
8. Larangan mencuri
9. Larangan berdusta
10. Larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain
dengan cara yan tidak benar
2. Kitab Zabur

Isi dan kandungan dari kitab ini adalah sekumpuan puji puian atau nyanyi-
nyanyian. Secara garis besar nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi
Daud as terdiri dari 5 macam:

1. Ratapan dan doa individu


2. Ratapan-ratapan Jemaah
3. Nyanyian untuk raja
4. Nyanyian liturgy kebaktian untuk memuji tuhan
5. Nyanyian perorangan sebagai rasa syukur.

3. Kitab Injil

Isi dan kandungan dalam Injil berbeda dengan kitab-kitb terdahulu. Kitab
taurat mengajarkan tentang tauhid dan zabur mengajarkan puji-pujian kepada
Allah SWT. Sedangkan injil mengajarkan tentang pembersihan jiw raga dari
kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain injil mengajak manusia untuk hidp
zuhud , yaitu pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.

4. Kitab Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT
kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Alquran menjadi
pedoman dan petunjuk utama bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Karena perannya itu, Alquran mengandung isi pokok yang lengkap dan
kompleks. Adapun isi kandungan Alquran terdiri dari akidah, ibadah dan
muamalah, hukum, sejarah, akhlak, dan ilmu pengetahuan.
C. Hubungan Satu Dengan Lainnya (Al-Qur,An, Taurat, Zabur Dan
Injil)

Hubungan Al-Qur’an dengan kitab lain

Al-Qur’an dalam pandangan islam memiliki posisi yang sangat jelas


berkaitan dengan keberadaan teks-teks keagamaan yang termasuk dalam
kitab-kitab yang diturunkan kepada kaum sebelum kaum Nabi Muhammad
SAW. Berkaitan dengan hal ini dalm doktrin islam, Al-Qur’an dalam
beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut.

Berikut adalah pernyataan Al-Qur’an yang tentunya menjadi doktrin bagi


ummat Islam mengenai hubungan al-Qur’an dengan kitab-kitab tersebut.

- Menegaskan eksistensi kitab terdahulu

Secara eksplisit dalam surah Al-Baqarah ayat 2-4 ditegaskan bahwa


salah satu ciri orang yang bertaqwa (muttaqin) adalah mereka yang
percaya pada al-Qur’an dan wahyu yang diturunkan sebelum al-Qur’an
diturunkan kepada Rasulullah SAW. Berikut adalah petikan
terjemahan bagian tersebut.

“ kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi


mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang
ghaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezki yang
kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada
kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka
yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (Al-Baqarah 2-4)

- Pembenar dan ujian


Al-qur’an juga diposisikan sebagai pembenar (mushaddiq) dan batu
ujian (muhaymin) terhadap kitab-kitab yang lain. Hal ini terdapat pada
surah Al-Ma’idah ayat 48 yang artinya:

“ Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa


kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah dating kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
(Al-Ma’idah 48) “

- Referensi utama

Dalam Islam dipercayai bahwa setiap bangsa memiliki nabi yang


diutus kepada mereka sebagaimana terdapat dalam surat Yunus ayat 47
yang artinya:

“ Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah dating rasul


mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka
(sedikitpun) tidak dianiaya. (Yunus 47) “

Dan bila tiap umat tersebut berselisih mengenai sesuatu hal maka Al-
Qur’an dapat menjadi hakim atau referensi untuk menerangkan hal-hal
yang mereka perselisihkan tersebut. Dalam Al-Qur’an mengenai hal
ini dijelaskan lebih lanjut dalam surat An Nahl ayat 63 dan 64 yang
artinya:

“ Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami


kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-
umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka
syaitan menjadi pemimpin mereka pada hari itu dan bagi mereka azab
yang sangat pedih Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab
(Al-Qur’an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada
mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman. (An Nahl 63-64) “

- Sejarah yang benar

Maksudnya ialah bahwa Al-Qur’an meluruskan sejarah. Dalam Al-


Qur’an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu,
juga mengenai beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul
tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda dengan
versi yang terdapat pada teks-teks lain yang memiliki baik oleh kaum
Yahudi dan Nasrani.

Taurat, Zabur, Injil, beserta Al-Qur’an merupakan kesatuan utuh yang


saling berkaitan dalam keimanan terhadap kitab-kitab Allah SWT

D. Implikasi Dalam Kehidupan

Fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan manusia

- Sebagai petunjuk jalan yang lurus

Al-Qur’an memberikan petunjuk agar umat manusia dapat terus


berjalan di jalan yang lurus. Di dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan
mana yang salah dan mana yang benar, serta peringatan-peringatan
agar terus bertakwa kepada allah.

- Merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW

Berbeda dengan nabi-nabi lainnya yang diberikan mukjizat seperti


berbicara dengan binatang, menyembuhkan penyakit, dan lain
sebagainya. Al-Qur’an merupakan sumber dari segala sumber hukum
dan penyempurna dari kitab-kitab yang terdahulu.

- Menjelaskan kepribadian manusia

- Merupakan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya

- Menjelaskan masalah yang pernah diperselisihkan umat sebelumnya

Didalam al-qur’an terdapat cerita-cerita dari masa lalu yang kemudian


berdasarkan kisah umat terdahulu kita bisa belajar agar tidak
mengulangi kesalahan yang pernah mereka buat sebelumnya.

- Al-Qur’an memantapkan iman Islam

Dengan memebaca Al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya,


kita bisa memantapkan iman kita.

- Tuntunan dan hukum untuk menjalani kehidupan


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Yang dimksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf


(lembaran-embaran wahyu) yang didalamnya tertulis firman Allah Ta’ala
yang diwahyukan kepada rosul-rosul-Nya.

Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita Imani secara khusus adalah
kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh
Rasullillah SAW.

Pada dasarnya semua kitab yang diturunkan oleh Allah SWT adalah
sebuah peraturan dan sebuah pedoman untuk menjalani hidup bagi manusia
pada zaman itu. Sebaiknya kita tidak usah mencela kitab yang lainnya yang
bukan menjadi pedoman hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://april-suwarno.blogspot.com/2014/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

http://digilib.uinsby.ac.id/4543/4/Bab%201.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hubungan_Al-Qur%27an_dengan_kitab_lain

https://m.merdeka.com/sumut/7-fungsi-al-quran-bagi-umat-manusia-beri-
petunjuk-kehidupan-kln.html?page=all

Anda mungkin juga menyukai