NPM : C3218110042
KELAS: PVTM 6 B
dan penilaian hasil belajar�[1]. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses dijelaskan bahwa �RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
ke�giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD)�[2]. Setiap
guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi�[3]. RPP
prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen
Mulyasa, mengartikan RPP sama dengan Kasful dan Harmi. Bahwa Rencana
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan
dalam silabus�[6].
guru dalam menjabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran yang siap dijadikan
pedoman pembentukan kompetensi peserta didik. �Agar guru dapat membuat RPP yang
efektif, dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan
hakikat, fungsi, prinsip, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektivitas
jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran. dengan demikian RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan
dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi
dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau
lebih.
prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar
yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai
dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang
lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang
harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar
dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar
pembelajaran. Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang
hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian pengajar dapat mempertahankan
situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah
diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa RPP atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak tertulis,
seorang pengajar akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya.
Seorang pengajar yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang
sebagai berikut[9]:
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: nama sekolah, mata pelajaran, kelas�, semester, standar kompetensi,
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar
kompetensi � Kompetensi Dasar � Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait
- ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah
- penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
daerah.
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam
jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk
mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali
manusia�. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran,
d. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan
pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat
memberikan hasil.
Contoh:
a. Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
b. Materi pembelajaran:
c. Ciri-Ciri Kehidupan:
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
dan/atau strategi yang dipilih�[10]. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan
pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta
didik:
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
dasarnya merupakan kegiatan yang harus ditempuh guru dan siswa pada setiap kali
menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat
salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada
yang tidak hadir. Melalui kegiatan ini, siswa akan termotivasi untuk aktif berbicara dan
mengeluarkan pendapatnya sehingga pada akhirnya akan muncul rasa ingin tahu dari setiap
anak. Dengan demikian, melalui kegiatan pendahuluan siswa akan tergiring pada kegiatan
inti baik yang berkaitan dengan tugas belajar yang harus dilakukannya maupun berkaitan
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
a. Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan diajarkan, dengan cara
menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar,
b. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan
diajarkan.
d. Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat
berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
2. Kegiatan Inti
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik�[14]. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses
tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku
Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis
ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus
dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif
3. Kegiatan penutup
Yang dimaksud dengan penutupan adalah �kegiatan untuk mengakhiri kegiatan inti
pelajaran. Kegiatan penutup ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan
tentang apa yang telah dipelajari selalama proses pembelajaran�[15]. Kegiatan yang dapat
kita lakukan antara lain: Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut. Kegiatan ini terdiri dari:
b. Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes
lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau
dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil � 25% peserta didik sebagai sampelnya.
c. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah
menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap
pertemuan.
Sumber belajar adalah �segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk penggalian
informasi. Sumber belajar ini dapat berupa dosen (sebagai nara sumber), buku teks, jurnal
belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber
belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang
digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan
halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama
file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang
7. Menentukan Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik; Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan; Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.[18]
ukuran atau kriteria tertentu, seperti Baik, Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk
pengajar perlu menentukan batas lingkup materi sub pokok bahasan mana saja yang akan
diajarkan setiap kali pertemuan dengan melihat estimasi waktu dalam silabusnya. Bila suatu
sub pokok bahasan dalam silabus membutuhkan waktu lebih dari sekali pertemuan atau
beberapa kali pertemuan, maka sub pokok bahasan itu perlu dirinci lagi. Bila hal ini tidak
mungkin, karena akan mengganggu keutuhan materi, maka dapat dibuat satu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan untuk dua kali pertemuan atau lebih. �Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harus disusun secara sistemik dan sistematis, utuh dan
mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran hendaknya disusun secara sederhana dan fleksibel, serta dapat
1) Kegiatan pendahuluan
yang ditunjukkan unuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik
2) Kegiatan Inti
untuk memotivasi peserta didik berpartisi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. �Kegiatan inti merupakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi
3) Kegiatan Penutup
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup guru :
a) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
b) Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram
c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajara remidi, program pengayaan ,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai
hasil belajar peserta didik
e) Menyampaikan rencana pembalajaran pada pertemua berikutnya.[26]
mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui
tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus dilakukan
guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir setiap penggal kegiatan dari
inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Seperti halnya kegiatan membuka
pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin seperti
memberi tugas dirumah, tetapi kegiatan yang ada kegiatan langsung dengan penyampaian
materi pelajaran.
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang ditetapkan.
a. Kegiatan Pendahuluan: meruapakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujuakn untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti: merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
c. Penutup; merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang
dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan
balik, dan tindak lanjut.[27]
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar Penilaian. �Penilaian dilakukan oleh
guru terhadap proses dan hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
peserta didik yang meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotor, serta digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa ugas, proyek dan/atau produk, portopolii, dan
penilaian diri, Penilaian hasil pembelajaran menggunakan standar penilaian pendidikan dan
panduan penilaian kelompok mata pelajaran.Bagi siswa kelas 1, 2, dan 3 (kelas awal)
penilaian tidak menggunakan pendekatan tematik lagi, melainkan sudah dilaksanakan secara
pembelajarannya saja.
hendaknya dipilih yang sesuai dengan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan
media pembelajaran yang tepat dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik, sehingga akan
pembelajar, pengajar dan bahan ajar�[29]. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan
sarana penyampai pesan atau media, sehingga saya menyimpulkan bahwa media
Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang lebih tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media
bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai.
dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
�Sumber belajar sebagai salah satu komponen dalam system dan desain
siswa (student centred). Orientasi pembelajaran modern ini ikut mempengaruhi keharusan
ketersediaan sumber-sumber belajar yang mendukung siswa dalam belajar. Baik belajar
Tidak bisa dipubgkiri bahwa dalam era global ini, pemanfaatkan sumber belajar
tidak hanya berfokus pada guru. Sebenarnya banyak hal yang bisa dijadikan sebagai sumber
belajar. Namun karena pengelolaan dan penyediaan sumber belajar yang tidak tepat membuat
sumber-sumber yang sebenarya tersedia melimpah itu tidak termanfaatkan. Banyak guru
yang kurang memahami secara menyeluruh dan komprehensif tentang sumber belajar,
peranan sumber belajar, perkembangan sumber belajar, dan cara-cara mengopimalkan
sumber belajar.
5. Alokasi Waktu
kompetensi dasar. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperlukan untuk pencapaian KD
dan beban belajar. �Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar
mengajar juga menentukan teknik dan metode yang akan diterapkan oleh guru�[31].
Kaitannya dengan waktu yang tersedia, guru perlu melakukan aktivitas yang bervariasi untuk
mencapai sasaran pembelajaran serta mendorong motivasi siswa. Guru harus berperan
sebagai pengatur waktu yang baik untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapat
Komponen terakhir dalam strategi pembelajaran adalah waktu, yaitu jumlah waktu
dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan setiap
langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengajar,
terbatas kepada waktu yang digunakan pengajar dalam pertemuan dengan peserta didik.
digunakan dalam setiap fase pembelajaran. Tidak ada ketentuan yang pasti berapa lama
waktu yang seharusnya digunakan pada setiap fase pembelajaran. Akan tetapi sebaga
petunjuk dasar, fase penyajian akan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan
Misalnya, apabila waktu yang tersedia untuk satu aktivitas pembelajaran adalah 35
menit maka pembagiannya adalah sekitar 5 menit untuk pembukaan, 25 menit untuk
penyajian, dan sisanya 5 menit untuk penutupan. Alokasi waktu dalam setiap fase
pembelajaran, akan lebih baik lagi apabila dirinci menjadi satuan alokasi waktu yang lebih
perencanaannya disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan
oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai illustrasi dapat kita
gunakan profesi seorang Insinyur bangunan. Rancang bangun yang disusunnya dapat
dilaksanakan dengan baik oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan beberapa
orang buruh bangunan. Mengapa? Karena rancang bangun yang disusun Insinyur tersebut
cukup lengkap dan operasional,sehingga seorang tukang yang tidak memiliki pendidikan
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama ketika guruyang bersangkutan
tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa
jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-
borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP
cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadikomponen utama untuk sebagai acuan kegiatan
pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa
mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak
berubah jauh.
mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.
Adapun tujuan dan manfaat pembuatan RPP yaitu; untuk memberikan landasan
pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator, memberi
gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek, karena disusun dengan menggunakan
merupakan kepanjangan dari rencana pelaksanaan pembelajaran. RPP dibuat oleh seorang
guru agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan terkontrol dengan baik.
Beberapa guru mengunakan RPP sebagai panduan dalam mengajar, sehingga pada saat terjun
di kelas, guru semakin mantap dalam mengajar. Selain itu, guru yang rajin membuat RPP
berarti telah menjalankan kegiatan administrasi guru dengan baik. Jadi, bagi guru yang ingin
naik pangkat harus memiliki RPP yang lengkap dan update tiap tahun. Beberapa format RPP
telah kami siapkan untuk para guru agar bisa digunakan sebagai rujukan dalam mengajar.
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang guru dapat mengetahui kemampuan yang telah
dikuasai oleh para peserta didiknya[34]. Selain itu seorang guru harus mengetahui
kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah dikuasai oleh peserta didik dan segera mengambil
tindakan perbaikan ketika nilai peserta didiknya lemah atau kurang sesuai dengan harapan.
Dari penilaian yang dilakukan oleh guru itulah, guru melakukan perenungan diri dari apa
yang telah dilakukan. Setiap siswa adalah juara, dan guru harus mampu mengantarkan peserta
Menurut Wijaya Kusumah bahwa, ada 4 kesadaran yang penting bagi seorang guru
1) Sense of goal (tujuan)
2) Sense of regulation (keteraturan)
3) Sense of achievement (berprestasi)
4) Sense of harmony (keselarasan)[35]
penilaian. Pendidik harus sudah tahu tujuan penilaian itu adalah mengukur kemampuan atau
penilaian akan terlihat nanti kemampuan setiap siswa setelah guru melaksanakan test atau
Ketika guru telah memahami benar tujuan pembuatan soal yang sesuai dengan
indikator dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai
oleh siswa, maka guru yang bersangkutan akan dengan mudah membuat soal-soal test yang
akan diujikan. Dari situlah guru melakukan bobot penilaian yang telah ditentukan lebih
dahulu dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bila semua itu telah direncanakan
dengan baik, maka tujuan pembelajaran akan tercapai dan hal ini terlihat dari prestasi siswa
yang menggembirakan.
E. Komponen-Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
tindakan apakah yang akan dilakukan dalam pembelajaran, baik oleh pengajar maupun
perserta didik untuk mencapai suatu kompetensi yang sudah ditetapkan. Dalam RPP harus
jelas Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai oleh peserta didik, apa yang harus
dilakukan, apa yang harus dipelajari, dan bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana
pengajar mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek
tersebutlah yang merupakan unsur utama yang harus ada dalam setiap RPP.
�RPP terdiri dari komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan
program. Komponen program mencakup KD, materi standar, metode pembelajaran, media
pembelajaran, sumber belajar, dan waktu belajar�[36]. Dengan demikian, RPP pada
hakekatnya merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling
pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yaitu membentuk kompentensi yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Adapun format RPP yang telah dirumuskan dalam berbagai kajian di Lembaga
Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret (LPP UNS) terlampir dalam panduan
�perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak�[38]. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik
ketrampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat
Kompetensi dasar adalah �kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang
harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru
Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas. Semakin kongkrit kompetensi
akan semakin mudah diamati, dan akan semakin mudah atau semakin tepat pula
Perlu diketahui bahwa beberapa materi standar mungkin memiliki lebih dari satu KD.
Disamping itu, perlu ditetapkan pula fokus kompetensi yang diharapkan dari peserta didik
sebagai hasil akhir pembelajaran. Kompetensi ini juga akan menjadi pedoman bagi pengajar
dalam menentukan materi standar yang akan digunakan dan pendekatan pembelajaran yang
2. Materi standar
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang harus
dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu
mata pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk
suatu mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa,
kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata pelajaran tertentu.
Standar Kompetensi terdapat dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi.
Materi standar yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian peserta didik harus
serta disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan, institusi, dan daerah.
3. Kegiatan Pembelajaran
kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
pembelajaran adalah interaksi guru dan siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran
unsur diantaranya adalah pembelajaran sebagai sebuah proses yang bertujuan untuk
membelajarkan siswa di dalam kelas. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi
yang bersifat edukatif antara guru dengan siswa. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut
bermuara pada satu tujuan yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap muka
dilakukan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan suatu materi standar yang
pembelajaran yang telah ditentukan. Tahap kegiatan tersebut terdiri dari tahap Pendahuluan,
4. Metode Pembelajaran
�Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, oleh
karena itu penggunaan metode yang digunakan hendaknya sesuai dengan tujuan
memberi contoh, memberi latihan dan lain-lain) suatu bahan kajian kepada peserta didik.
Tidak semua metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam mencapai kompetensi
tertentu�[44].
pembela�jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator
yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak
dicapai pada setiap mata pelajaran. Oleh karena itu harus dipilih metode pembelajaran yang
paling tepat untuk suatu kompetensi yang ingin dicapai. Berbagai contoh metode
pembelajaran yang sering digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi,
5. Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah �alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
belajar�[46]. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
disampaikan oleh pengajarnya. Media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar,
buku dan sebagainya. Sedangkan alat pembelajaran adalah benda-benda atau alat-alat yang
Alat-alat itu tidak disebut media pembelajaran karena tidak dimaksudkan untuk membawa
pesan.
6. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah �rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya�[48]. Penentuan sumber belajar didasarkan pada
yang dapat dimanfaatkan untuk penggalian informasi. Sumber belajar ini dapat berupa dosen
(sebagai nara sumber), buku teks, jurnal ilmiah, laporan penelitian, internet, dan lain-lain.
Sumber belajar dalam RPP ditentukan dengan mengacu pada sumber belajar yang
terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan
7. Alokasi Waktu
kompetensi dasar�[50]. �Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar
mengajar juga menentukan teknik dan metode yang akan diterapkan oleh guru�[51].
Kaitannya dengan waktu yang tersedia, guru perlu melakukan aktivitas yang bervariasi untuk
mencapai sasaran pembelajaran serta mendorong motivasi siswa. Guru harus berperan
sebagai pengatur waktu yang baik untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapat
kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Jumlah waktu dalam menit
yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan setiap langkah pada