6 Kasus Pemicu KD - Ii-2020
6 Kasus Pemicu KD - Ii-2020
Ny.P, umur 52 th, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, pasien
datang ke RSMS via IGD dengan keluhan lemes dan terdapat luka di kaki kanan, luka
bernanah dan berdarah, bau, sudah dilakukan perawatan luka sejak 3 bulan yang lalu
tetapi tidak kunjung sembuh malah bertambah parah. Luka makin luas, bengkak,
keluar darah dan nanah, berbau dan kehitaman di jari-jari kakinya. Hasil pengkajian
diperoleh data keadaan luka ukuran luka : panjang 5cm lebar 3 cm, kedalaman 4cm,
tepi luka berbatas tegas, terdapat banyak jaringan nekrotik di dalam luka, eksudat
banyak, bermau, warna kulit sekitar luka pucat dan kehitaman, tampak oedema
disekitar luka, terdapat undurasi dan tanel, luka sejak 3 bulan yang lalu tetapi tidak
kunjung sembuh.
Setelah dilakukan penkajian lebih lanjut diperoleh data pasien mengatakan dia
senang sekali minum manis (medang), pasien mengatakan dia hanya mengurangi
sedikit gula dalam makannya tanpa mengurangi porsi makan, pasien mengatakan
makan sehari-hari disiapkan oleh anaknya yang juga tidak mengerti tentang diet bagi
penderita diabetes, pasien mengatakan merasa mual, tidak nafsu makan, abdomen
pasien tampak besar, teraba gumpalan-gumpalan feses, suara abdomen redup, bising
usus < 15x/menit, ada penurunan BB ± 10 kg dalam 1 th terakhir, nafsu makan
menurun, mual, selama di RS porsi yang disediakan habis ½ porsi, mukosa bibir
kering,konjungtiva anemis, turgor kulit kurang elastis, diit program RS : diit DM
1650 Kkal. Pasien mengatakan kalau aktivitasnya selalu dibantu oleh keluarga dan
tidak bisa sendiri, aktivitas sehari-hari pasien dapat dilakukan dengan bantuan orang
lain. Pasien mengatakan takut bila luka yang dialami bertambah parah, tidak bisa
melakukan ibadah sholat seperi orang sehat, karena tidak bisa berwudhu, pasien
mengatakan ingin cepat dioperasi, pasien mengatakan malu karena kakinya luka, bau
dan bernanah. pasien tampak ragu-ragu menjawab pertanyaan perawat, pasien tampak
putus asa dengan keadaan penyakitnya. Bila ada petugas lebih sering diam dan
banyak tidur.
Pengobatan / terapi :
Tn.K berusia 58 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan tani saat ini mengeluhkan linu
pada area lutut dan terasa pegal ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Saat ini pasien datang
ke Puskesmas Kalibobor Kulon, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oelh perawat
diperoleh data : Tn.K sering merasa pegal linu pada bagian lutut hingga hampir setiap hari
minta di pijet dan sempat mengalami kesulitan berjalan karena tiba-tiba terasa kaku. Namun
pada saat pengkajian klien hanya merasakan pegal linu namun masih bisa di kontrol. Q :
seperti tersayat dengan kala nyeri 3(1-10), yang hilang timbul. Hasil pemeriksaan TTV
didapatkan TD 120/80mmHg, Naadi 84x/menit, RR 21x/menit, suhu 36,7 0C, BB : 63 kg,
TB : 163 cm, IMT : 23,3. Terlihat adanya benjolan pada area sendi jempol kaki kiri dan sendi
jari tangan kanan, tidak ada kemerahan disekitar sendi dan area benjolan, teraba tidak
berpindah dan keras. Klien mengatakan benjolan itu sudah ada sejak 1 bulan yang lalu tidak
terasa nyeri namun cukup mengganggu dan tidak nyaman saat beraktivitas. Klien mengatakan
tidak rutin untuk kontrol dan tidak tahu dampak dari pengobatan yang tidak rutin serta tidak
pantang terhadap makanan yang di gemarinya. Pasien mengatakan apabila makan tidak ada
ikan, seafood,atau daging pasien merasa nafsu makannya berkurang dengan frekuensi 2-3
kali sehari namun apabila ada ikan, frekuensi makan pasien sehari bisa sampai 4-5 kali
makan.
Berdasarkan wawancara tentang riwayat penyakit dahulu didapatkan bahwa Tn.K
memiliki riwayat asam urat sejak 3 tahun lalu namun tidak rutin kontrol dan tidak pantang
makanan, serta sangat menyukai ikan daging atau seafood.
Berdasarkan riwayat keluarga pasien mengatakan anggota keluarganya ada yang
pernah mengalami asam urat. Pola makan ayah dan ibu pasien terdahulunya sangat gemar
mengkonsumsi ikan, serta rajin bertani hingga larut malam.
Pasien merupakan seorang yang peiang dan mudah bergaul, selama wawancara pasien
selalu kooperatif menjawab dan bertanya bila ada hal yang belum dipahami. Secara sosial
pasien sangat aktif mengikuti kegiatan di lingkungan RT nya tetapi setelah sakit tidak pernah
lagi, hal ini menyebabkan pasien merasa kurang berguna terhadap lingkungan Rtnya. Pasien
merasa sedih tidak bisa lagi bergi berjama’ah sholat fardhu kemushola karena kakinya tidak
bisa dilipat saat sholat harus duduk. Pasien merasa Allah sedang memberikan ujian untuk
mengurangi dosa yang sudah dilakukan sebelumnya selama kehidupan serta sedang menguji
keikhlasan keluarga dalam merawatnya.
KASUS PEMICU : 4
SISTEM PERSARAFAN : ENCHEPALITIS
Ny. H, mur : 32 tahun, agama : islam, pendidikan : SMA, pekerjaan ibu rumah
tangga. Saat ini mengeluhkan nyeri di bagian lengan tangan kanan nyeri saat di gerakan dan
mengangkat benda berat. Pasien datang ke RSUD. Prof. Dr. Margono soekarjo purwokerto
pada tanggal 9 April 2020 dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kanan setelah
jatuh dari kamar mandi, klien mengatakan pada saat jatuh lengan tangan kanan menahan
tubuhnya sehingga klien merasa kesakitan pada daerah tersebut pada saat terpleset klien
masih sadar tidak merasa pusing dan masih mampu untuk berkomunikasi dengan orang
sekitar. Kemudian pasien mengatakan skit di bagian lengan bawah kanan dan sulit di
gerakan.
Hasil pengkajian lanjutan diperolah data penglihatan buram dan tidak jelas , kesulitan
melihat pada jarak jauh atau jarak pendek, pandangan ganda, pasien juga merasa cemas,
dan takut akan dilakukan operasi, pasien takut bila pada operasinya terjadi suatu hal yang
tidak diinginkan, namun pasien berharap bisa melihat dengan jelas setelah operasi. Td :
130/70 mmHg, N : 100, RR : 20x/m. S : 36,5, Pasien mengatakan merasa takut dan
khawatir karena matanya akan di operasi, pasien takut bila pada operasinya terjadi suatu
hal yang tidak diinginkan, Pasien berharap dapat melihat dengan baik setelah dilakukanya
operasi, Pasien tampak gelisah dan gugup, Pasien mengeluhkan mata penglihatanya tidak
jelas/ kabur, buram, dan seperti ada kabut serta terkadang pasien merasa silau saat melihat
cahaya. Pasien juga mengalami kesulitan melihat pada jarak jauh ataupun dekat,
pandangan ganda, susah melihat pada malam hari. pupil berwarna putih dan ada dilatasi
pupil,lensa keruh menyeluruh. Mata sebelah kanan tidak dapat melihat objek dengan jelas
hingga jarak < 20 cm, mata sebelah kiri dapat melihat jelas dengan jarak 3 meter. Terapi
yang diperoleh : cefrodroxil : 2 x 500 mg IV, Asam afenemat 2 x 500mg Oral, polidemicin
500mg setiap 6jam sekali sampai pasien operasi.