Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGAWETAN PANGAN/HASIL PERTANIAN


DENGAN MENGGUNAKAN
SUHU TINGGI

OLEH:
KELOMPOK IV

Khoirul Amri Siregar (2004310005)


Satria Anatra Zebua (2004310012)
Visyanda Ari Prayoga (2004310019)
Wahyudi alamsyah lbs (2004310030)

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hadiahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah pengantar teknologi hasil pertanian pengawetan
pangan/hasil pertanian dengan menggunakan suhu tinggi ini. Dan juga tidak lupa
saya berterima kasih kepada dosen mata kuliah pengantar teknologi pertanian.
Penulis sangat berharap tugas makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun bagi orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 30 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................2
1.3 Tujuan & Manfaat Penelitian...............................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Pengertian Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, & Mineral..............3
2.2 Fungsi dan manfaat dari mempelajari Karbohidrat, Protein, Lemak,
Vitamin dan Mineral tersebut untuk kesehatan............................................3
2.3 Sumber Tanaman...................................................................................4
2.4 Manfaat..................................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................5
5.1 Kesimpulan............................................................................................5
5.2 Saran.......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh manusia di dunia.
Tetapi, tidak semua bahan pangan dapat dikonsumsi secara langsung. Terdapat
sebagian besar bahan pangan hasil pertanian memerlukan proses pengolahan
terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Pengolahan bahan pangan tidak hanya
ditujukan untuk menyiapkan bahan pangan siap dikonsumsi, melainkan juga
untuk pengawetan pangan (Rizka, 2016).
Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan terhadap bahan pangan juga
meningkat. Oleh karena itu diperlukan pengawetan terhadap bahan pangan
sehingga daya simpan bahan pangan menjadi lama. Pengawetan sendiri adalah
suatu teknik atau tindakan yang digunakan oleh manusia pada bahan pangan
sedemikian rupa sehingga bahan tersebut tidak mudah rusak (Eddy Suprayitno,
2017).
Pengawetan bahan pangan sendiri dapat dilakukan dengan pengolahan
bahan pangan pada suhu rendah dan tinggi, tergantung dengan jenis bahan pangan
tersebut. Secara umum, pengolahan bahan pangan pada suhu tinggi dapat
mematikan mikroorganisme pathogenic dan pembusuk pada bahan pangan.
Sedangkan, pengolahan bahan pangan pada suhu rendah dapat menghambat
pertumbuhan mikroorganisme dan menghambat reaksi metabolisme bahan
pangan. Tetapi, ada pula yang sama sekali terhenti bila suhu penyimpanan berada
di bawah suhu kritis tertentu (Rizka, 2016). Oleh karena itu pengolahan suhu
tinggi dan suhu rendah terhadap bahan pangan harus benar dan tepat supaya daya
simpan bahan pangan semakin lama.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Kenapa adanya pengawetan untuk memperpanjang masa simpan dari
bahan pangan atau hasil pertanian?
2. Jelaskan peranan matahari sebagai pengawet alami dan ada yang dimaksud
dengan pengawet dengan peng-ovenan atau dengan menggunakan alat
mekanis?
3. Apa manfaatnya menurut saudara/I kalau kita mengetahui cara
pengawetan dengan suhu tinggi dan apa saja contoh bahan yang hasil
pertaniannya?
4. Apakah ada kerugiannya kalau kita melakukan pengawetan dengan suhu
tinggi atau apa saja kerugiannya?
5. Menurut saudara/I apa kerugiannya kalau kita tidak mengenal pengawetan
dengan suhu tinggi atau pengeringan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mahasiswa/I diharapkan memahami dan mengetahui adanya pengawetan
untuk memperpanjang masa simpan dari bahan pangan atau hasil
pertanian.
2. Jelaskan peranan matahari sebagai pengawet alami dan ada yang dimaksud
dengan pengawet dengan peng-ovenan atau dengan menggunakan Alat
mekanis.
3. Apa manfaatnya menurut saudara/I kalau kita mengetahui cara
pengawetan dengan suhu tinggi dan apa saja contoh bahan yang hasil
pertaniannya.
4. Apakah ada kerugiannya kalau kita melakukan pengawetan dengan suhu
tinggi atau apa saja kerugiannya.
5. Menurut saudara/I apa kerugiannya kalau kita tidak mengenal pengawetan
dengan suhu tinggi atau pengeringan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengawetan
Pengawetan Pangan ditujukan untuk memperpanjang masa simpan dan
untuk mencegah terjadinya perubahan-perubahan yang tidak diinginkan pada
produk pangan, yaitu menurunnya nilai gizi dan mutu sensori bahan pangan,
dengan cara mengontrol pertumbuhan mikroorganisme, mengurangi terjadinya
perubahan-perubahan kimia, fisik dan fisiologis alami yang tidak diinginkan, serta
mencegah terjadinya kontaminasi. Ada tiga konsep metoda pengawetan yang
umum dijalankan yaitu Pengawetan secara kimiawi, Pengawetan secara biologis
dan Pengawetan secara fisik.Upaya memperpanjang masa simpan produk pangan
segar asal tumbuhan sangat diperlukan.
2.2 Peran matahari sebagai pengawet alami
Peran matahari sebagai pengawet alami untuk mematikan atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan. Pengawetan
peng-ovenan adalah pengawetan yang menggunakan alat oven dengan cara
dipanaskan atau mengeringkan bahan pangan agar menghilangkan kelembapan
berlebih yang bisa menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme pada pangan.
Pengawetan dengan menggunakan alat mekanis adalah pengawetan yang
menggunakan alat mekanis dengan menggunakan pemanasan dari hasil
pembakaran Kelebihan menggunakan pengering mekanis adalah dapat
menghasilkan produk berkualitas, suhu terkendali, dan laju bisa dipercepat.
Pengeringan juga tidak tergantung iklim dan cuaca (tidak harus siang hari tetapi
bisa malam hari), cocok untuk komoditas tinggi, serta ukuran dan kapasitas dapat
dibuat besar. Sedangkan kelemahannya adalah biaya yang tinggi terutama bahan
bakar.
2.3 Manfaat pengawetan dengan suhu tinggi

3
Manfaat cara pengawetan dengan suhu tinggi dapat memperoleh cita rasa
yang diinginkan dan berfungsi untuk memperpanjang umur suatu yg disimpan,
umur menjadi lebih panjang dikarenakan aktivitas mikroba dan aktivis biokimia
benar-benarberhenti pada proses dengan suhu yang tinggi.
2.4 Kerugian pengawetan dengan suhu tinggi
Kerugian cara pengawetan dengan suhu tinggi dapat merusak bahan
pangan apabila penggunaannya berlebihan, oleh karena itu suhu yang digunakan
harus disesuaikan dengan tujuan pengolahan dan karakteristik pangan yang
diolah.
2.5 Kerugian jika kita tidak mengenal pengawetan dengan suhu tinggi atau
pengeringan
Akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti:
-Terdapat banyak bakteri didalam suatu bahan pangan
-Menyebabkan suatu bahan pangan tidak tahan lama
-Dapat mengurangi cita rasa suatu bahan pangan

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh manusia di
dunia. Tetapi, tidak semua bahan pangan dapat dikonsumsi secara langsung.
Terdapat sebagian besar bahan pangan hasil pertanian memerlukan proses
pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Pengolahan bahan pangan
tidak hanya ditujukan untuk menyiapkan bahan pangan siap dikonsumsi,
melainkan juga untuk pengawetan pangan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para
pembaca dapat memahami materi pada tema yang diangkat. Sehingga menambah
pengetahuan bagi mahasiswa dengan mudah. Saran dari penyusun agar para
pembaca dapat menguasai teori singkat dalam makalah ini dengan baik, kemudian
dilanjutkan dengan praktik langsung sesuai teori yang berhubungan agar semakin
menguasai teori.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.


Anonim. 1993. Metabolisme Zat Gizi 1. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Anonim. 1995. Biokimia. Jakarta: Binarupa Aksara
Budiyanto, Agus Krisno. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: Universitas
Muhamadiyah Malang.
Hamid A.2001. Biokimia Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfabeta.
Martoharsono, Seoharsono. 2000. Biokimia jilid 2. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.

Anda mungkin juga menyukai