Anda di halaman 1dari 6

A.

BIDANG INTERDISIPLINER
Bidang interdisipliner merupakan kajian gabungan dua disiplin ilmu, yakni kajian
bahasa dan kajian ilmu lain. Yang termasuk dalam bidang interdisipliner adalah:
1) Fonetik
Menurut J.W.M. Verhaar dalam Asas-Asas Linguistik Umum (2008: 10),
fonetik meneliti bunyi bahasa menurut cara pelafalannya, dan menurut sifat-sifat
akustiknya.

Fonetik adalah bagian dari linguistik yang mempelajeri proses ujaran. Yang
termasuk ke dalam studi fonetik antara lain, Akustik, Auditoris, Organis atau artikulasi. (
Linguistik Suatu Pengantar: A. Chaedar Alwasilah ).

2) Stilistika
Stilistika adalah ilmu yang menyelidiki bahasa yang dipergunakan dalam karya
sastra ,ilmu interdisipliner antara linguistik dan kesusastraan Stilistika adalah cabang
linguistik yang mempelajari ragam bahasa seperti dialek, aksen, laras, dll. Ilmu ini juga
mencoba menerangkan alasan pemilihan ragam bahasa yang digunakan oleh individu
atau kelompok sosial tertentu, produksi dan penerimaan makna, analisis wacana, serta
kritik sastra.

3) Filsafat Bahasa
Filsafat bahasa adalah ilmu gabungan antara linguistik dan filsafat. Ilmu ini
menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar
konseptual dan teoretis linguistik. Filsafat bahasa dibagi menjadi filsafat bahasa ideal dan
filsafat bahasa sehari-hari. Filsafat bahasa ialah teori tentang bahasa yang berhasil
dikemukakan oleh para filsuf, sementara mereka itu dalam perjalanan memahami
pengetahuan konseptual. Filsafat bahasa ialah usaha para filsuf memahami conceptual
knowledge melalui pemahaman terhadap bahasa.

4) Psikolinguistik
Istilah Psikolinguistik lahir pada tahun 1954. Psikolinguistik mencoba
menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan
kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi, dan bagaimana
kemampuan berbahasa itu diperoleh oleh manusia (Slobin,1974; Meller,1964; Slama
Cazahu, 1973). Maka secara teoritis tujuan utama psikolinguistik adalah mencari satu
teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan
hakikat bahasa dan pemerolehannya. Dengan kata lain, psikolinguistik mencoba
menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur itu diperoleh, digunakan
pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.
.(Abdul Chaer dalam Psikolinguitik Kajian Teoritik,2009: 5)

5) Sosiolinguistik
Sosiolinguistik adalah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan
penutur bahasa itu sendiri sebagai anggota masyarakat (atau membahas perbedaan-
perbedaan yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan factor-faktor
kemasyaraatan) atau suatu kelompok yang mempunyai norma-norma yang sama
mengenai bahasa. Masalah utama yang dibahas oleh atau dikaji dalam sosiolinguistik: 1)
mengaji bahasa dalam konteks social dan kebudayaan, 2) menghubungkan factor-faktor
kebahasaan, ciri-ciri dan ragam bahasa dengan situasi serta factor-faktor social dan
budaya, 3) mengaji fungsi-fungsi social dan penggunaan bahasa dalam masyarakat
(Nababan, 1984). Sedangkan Kridalaksana mendefinisikan sebagai ilmu yang memelajari
ciri dan pelbagai variasi bahasa, serta hubungan di Antara para bahasawan dengan ciri-
ciri fungsi variasi itu di dalam suatu masyarakat bahasa (1978:94). Sosiolinguistik juga
didefinisikan sebagai kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi variasi bahasa
dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling
mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat tutur (Fishman, 1972:4). Dalam
Sosiolinguitik karangan Dr. Mansoer Pateda (1987:2) mengemukakan arti sosiolinguistik
menurut beberapa ahli:

C. Criper dan H.G. Widdowson (J.P.B. Allen dan S.Pit Corder Ed. 1975: 156)
mengatakan sosiolinguistik adalah studi bahasa dalam pelaksanaannya yang bermaksud
mempelajari bagaimana konvensi bahasa berhubungan dengan aspek- aspek lain dari
tingkah laku sosial. Menurut G.E. Booij, J.G. Kerstens, H.J. Verkuyl (1975: 139)
mengatakan sosiolinguistik adalah cabang linguistic yang mempelajari faktor-faktor
sosial yang berperan dalam pemakaian bahasa dan yang berperan dalam pergaulan.
Menurut Rene Appel, Gerard Hubers, Greus Meijer (1976: 10)
mengatakan sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa dan pemakaian bahasa
dalam konteks social dan kebudayaan.

6) Etnolinguistik
Etnolinguistik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur
bahasa berdasarkan cara pandang dan budaya yang dimiliki masyarakat. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Humboldt bahwa perbedaan persepsi kognitif dan perbedaan
pandangan dunia dari suatu masyarakat dapat dilihat dari bahasanya. Etnolinguistik yaitu
sebuah studi yang menekankan pada aspek adat kebiasaan dan aturan-aturan berbahasa
(Nababan, 1984). Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etnolinguistik
merupakan cabang linguistik yang menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat
pedesaan atau masyarakat yang belum mempunyai tulisan (1991).

7 )Dialektologi
Adalah cabang ilmu bahasa yang khusus mempelajari variasi- variasi bahasa
dalam semua aspeknya. ( Linguistik Bandingan Historis: Gorys Keraf ).

Dialektologi adalah cabang linguistic yang membuat dialek sebagai pusat


perhatiannya. Dialektologi ini mengaji atau mempelajari persamaan dan perbedaan
ragam-ragam suatu bahasa dalam hubungan daerah pemakaian bahasa itu (Nababan,
1984).

8) Filologi
Filologi adalah suatu pengetahuan tentang sastra-sastra dalam arti yang luas yang
mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan. Dapat juga diartikan sebagai
suatu disiplin yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan
mengungkapkan makna teks tersebut dalam segi kebudayaan (Baried, 1985:3).
Filologi di Indonesia diterapkan pada teks-teks yang menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa-bahasa daerah, seperti bahasa Melayu, Aceh, Batak, Minangkabau,
Sunda, Jawa, Bali, Bugis, dan lain-lain. Naskah yang mendukung teks dalam bahasa-
bahasa tersebut terdapat pada kertas atau lontar (Baried, 1985:3).

Filologi ialah historical and comparative linguistics (linguistic sejarah dn


perbandingan) atau “The study of chronological development of language” yaitu studi
perkembangan kronologis (berturut-turut) dari bahasa. Jadi, filologi perbandingan atau
filologi komparatif ialah satu cabang studi bahasa yang telah lama berkembang, namun
baru pada akhir abad ke-18 lah studi ini mempunyai bentuk perkembangan yang
sistematik. Karena filologi mempelajari perbandingan bahasa, sering ia harus menekuni
bahasa-bahasa mati, yaitu yang tinggal berbentuk tulisan saja baik dalam bentuk naskah
sastra atau yang lainnya. (A. Chaedar Alwasillah dalam Linguistik Suatu Pengantar,
1993:57)

9) Semiotika
Semiotik mengkaji semua makna yang ada dalam kehidupan manusia seperti
makna-makna yang dikandung oleh berbagai tanda dan lambang serta isyarat-isyarat
lainnya (gerak-gerik tubuh dan anggota tubuh, serta mimic, dan sebagainya ( Abdul
Chaer dalam Psikolinguistik Kajian Teoritik, 2009: 268).

10) Epigrafi
Epigrafi adalah ilmu mengenai tulisan kuno yang dituliskan pada benda budaya
yang berisikan angka maupun tulisan. Umumnya benda budaya yang dimaksud adalah
prasasti (baik batu, logam, maupun tulang) ataupun pada dinding bangunan kuno, nisan,
dan artefak lain. Kajian epigrafi sangat luas tidak hanya mencakup aksara kuno saja,
melainkan hubungan antara prasasti dan raja pada waktu tertentu, kaitan antara prasasti
dan benda budaya sezaman, kondisi ekonomi, sosial, religi, teknologi, pendidikan pada
waktu tertentu. Benda-benda budaya (benda arkeologi) yang lebih menceritakan banyak
hal bila ditambah dengan keterangan yang ada di dalam prasasti (khusus era sejarah). Hal
tersebut menambah kuat keterkaitan antara epigrafi dan arkeologi (Kridalaksana, 1993).

Kajian utama Epigrafi adalah prasasti. Prasasti ialah benda budaya yang ditulisi
angka ataupun aksara kuno. Menurut ahli Epigrafi Indonesia, Prof.Dr.Boechari, ialah
sumber-sumber sejarah dari masa lampau yang tertulis di atas batu atau logam [1]. Tidak
hanya sebatas mengkaji dan membaca prasasti saja, tugas epigraf meliputi kajian bentuk
maupun bahan prasasti, hiasan prasasti, tahun dibuatnya prasasti, raja yang mengeluarkan
prasasti, dan isi prasasti yang dapat mengkaji hubungan antara prasasti dengan benda
maupun bangunan budaya lainnya. Epigrafi bak detektif masa lampau yang berada di
masa kini. Membuat benda budaya tersebut bercerita banyak tentang apa yang
dikandungnya. Tentang bagaimana kehidupan masyarakat pada masa lampau, apa saja
yang terjadi, agar dikemudian hari kita tidak menghadapi hal yang sama.Kita dapat
mengambil banyak pelajaran dari masa lampau, karena sejarah ada bukan untuk
dilupakan, namun sebagai kisah tentang jati diri bangsa serta pembelajaran kita dalam
menghadapi persoalan hidup.

11) Paleografi
Adalah ilmu yang meneliti perkembangan bentuk tulisan atau tulisan kuno. Tugas
pokok paleografi adalah meneliti sejarah tulisan untuk dapat melukiskan dan
menerangkan perubahan-perubahan bentuk tulisan dari masa ke masa. Peran lain dari
paleografi adalah sebagai ilmu bantu untuk beberapa ilmu lain seperti:
epigrafi,sejarah,filologi,dll.

Fungsinya adalah untuk membaca teks-teks kuna, memberi tanggal dokumen


yang tidak bertanggal, menjelaskan terjadinya penyimpangan tertentu dalam prosess
penyalinan naskah atau teks. Tujuan paleografi ada 2 (Niermeyer, 1974:47):

1. Menjabarkan tulisan-tulisan kuna karena beberapa tulisan kuna sangat sulit dibaca.
2. Menempatkan berbagai peninggalan tertulis dalam rangka perkembangan umum
tulisanya dan atas dasar itu menentukan waktu dan tempat terjadinya tulisan tertentu.Hal itu
penting untuk mempelajari tulisan tangan karya sastra yang biasanya tidak menyebutkan
bilamana dan dimana suatu karya sastra ditulis, serta siapa pengarangnya (perlu juga
diperhatikan ciri-ciri lain seperti panjang dan jarak baris, bahan naskah, ukuran, tinta, dll.

Paleografi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulisan-tulisan kuno. Ilmu ini mutlak
dikuasai oleh para peneliti untuk penelitian tulisan kuno yang terdapat dibatu, logam, tulang
dan bahan-bahan lainnya. Paleografi bertujuan menjabarkan tulisan kuno karena beberapa
tulisan kuno sangat sulit di baca. Disamping itu, Paleografi juga menempatkan berbagai
peninggalan tertulis dalam rangka perkembangan umum tulisannya.

B. BIDANG TERAPAN
1) Pengajaran Bahasa
Pengajaran bahasa menurut Richards, dkk. (1985:176) adalah cara mengajarkan
suatu bahasa yang didasarkan kepada prinsip dan prosedur yang sistematis, yakni
penerapan pandangan tentang cara bahasa diajarkan dan dipelajari.

2) Penerjemahan
Penerjemahan berasal dari Bahasa Arab Tarjammah yang berarti
mengalihbahasakan suatu bahasa ke bahasa lain. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) edisi ketiga terjemah/ menerjemahakan merupakan menyalin
/memindahakan suatu bahasa ke bahasa lain atau mengalihbahasakan. Selain itu,
penerjemahan menurut Hoed (23:2006) adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis
pesan dari teks suatu bahasa (misalnya bahasa Inggris) ke dalam tekas bahasa lain
(misalnya bahasa Indonesia). Memang bukan suatu hal yang mudah untuk
menerjemahkan suatu teks. Menyampaikan pesan merupakan kegiatan menerjemahkan
yang paling utama wajib dilakuakan.

Larson menuliskan bahwa pada dasarnya penerjemahan ialah suatu perubahan


bentuk dari suatu bahasa. Perubahan ini dapat berupa frasa, klausa, kalimat, paragraf dsb.
dalam kaitan lisan maupun tulisan. Ini dilihat dari struktur luarnya saja. Artinya, selain
membawa pesan, kegiatan menerjemahkan juga merupakan kegiatan mengubah bentuk
bahasa dengan tujuan hasil terjemahan dapat dipahamai sebagai teks yang dapat
dinikmati pembaca dan bahkan teks dirasa tidak seperti teks hasil terjemahan.
Jadi, penerjemahan itu proses mengalihbahasa atau mengaliheja secara tulisan
suatu bahasa ke bahasa lain tanpa mengubah pesan yang ingin disampaikan. Walaupun
terjadi perubahan bentuk (frasa, klausa, kalimat dan paragraf). Seperti yang ditulis Nida
dan Taber (12:1974) penerjemahan harus bertujuan untuk menyampaikan pesan. Tetapi
penyampaian pesan ini akan mengalami penyesuaian bentuk leksikal dan gramatikal.

3) Leksikografi
Leksikografi disebut juga ilmu perkamusan adalah ilmu yang mempelajari bahasa
dalam konteks leksikon dalam bentuk kamus, ensiklopedia. (Ferdinan de Sausure)

Menurut J.W.M. Verhaar dalam Asas-Asas linguistik Umum ( 2008: 13)


menguraikan bahwa leksikografi tidak lain adalah bentuk “terapan” dari leksikologi, yang
merupakan cabang linguistik yang berurusan dengan leksikon (perbendaharaan kata-kata
itu sendiri yang sering disebut “leksem”). Istilah leksikologi agak jarang dipakai, karena
urusan utama para ahli leksikologi adalah penyusunan kamus, dan penyusunan kamus
disebut “leksikografi”.

4) Fonetik Terapan
Fonetik terapan merupakan bidang linguistik terapan yang mencakup metode dan
teknik pengucapan bunyi dengan tepat misalnya untuk melatih orang gagap atau untuk
melatih pemain drama.

5) Sosiolinguistik Terapan
Menurut Drs. Suwito dalam Sosiolinguistik Teori dan Problema yang dimaksud
linguistic terapan adalah peranan sosiolinguistik sebagai sarana bantu untuk turut
memecahkan masalah-masalah kebahasaan dalam hubungannya dengan masalah-masalah
luar bahasa merupakan cirri utama sosiolinguistik terapan yang banyak berperan
menentukan bahasa kebijaksanaan bahasa, perencanaan bahasa, pendidikan dan
pengajaran bahasa.

6) Pembinaan Bahasa Internasional


Pembinaan bahasa khusus adalah pengajaran bahasa yang diberikan dengan
tujuan sebagai bekal untuk orang-orang yang hendak belajar / tugas ke luar negeri.

7) Pembinaan Bahasa Khusus


Pembinaan bahasa khusus bidang linguistic terapan yang mencakup penyusunan
peristilahan dan gaya bahasa dalam bidang-bidang khusus misalnya dalam bidang
kalangan militer, dalam dunia penerbangan, dalam dunia pelayaran.

8) Linguistik Medis
Linguistik Medis (Language Pathology) adalah bidang linguistik terapan yang
mencakup cacat bahasa, dan sebagainya. Linguistik medis disebut juga patologi bahasa.

9) Grafologi
Merupakan kajian mengenai system symbol yang digunakan untuk
menyampaikan pesan bahasa dalam bentuk tertulis. Mengkaji tentang jenis, jumlah,
penggunaan symbol dengan bahasa lisan. (Pengantar Linguistik Umum:
Nadia Indasatanti). Graphology merupakan salah satu cabang ilmu yang juga digunakan
untuk “membaca” karakter diri seseorang melalui bentuk tulisan tangan. Menurut
wikipedia, graphology adalah ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan. Graphology
berasal dari bahasa Yunani, yaitu grafo yang berarti saya menulis dan logos yang artinya
ilmu.

10) Mekanolinguistik
Mekanolinguistik merupakan bidang linguistik terapan yang mencakup
penggunaan linguistik dalam ilmu computer dan usaha untuk membuat mesin
penerjemahan dan juga usaha memanfaatkan computer dalam penyelidikan bahasa missal
dalam penyusunan konkordans teks-teks , dalam perhitungan frekuensi kata-kata ( untuk
perkamusan dan untuk pengajaran bahasa ). Bidang ini disebut juga linguistik komputasi.

PE
a

Anda mungkin juga menyukai