Berdasarkan data dari bps.go.id. seperti di atas, menunjukkan sumber pertumbuhan PDB Triwulan yang
sama tahun sebelumnya dari tahun 2010 sampai tahun 2020. Dari masing-masing sektor, setiap sektornya
selalu berkontribusi terhadap pendapatan nasional Indonesia baik itu besar maupun kecil. Apabila dilihat
dari tahun ke tahun, yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan nasional Indonesia ada pada
sektor Industri, kemudian disusul oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran, sektor Kontruksi, sektor
Pertanian-Kehutanan-Perikanan, dan sektor-sektor lainnya. Sedangkan dilihat dari tahun terakhir (tahun
2020) yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan nasional Indonesia ada pada sektor
Informasi dan Komunikasi, disusul sektor Pertanian-Kehutanan-Perikanan, sektor Jasa Kesehatan dab
Kegiatan Sosial dan sektor-sektor lainnya.
2.) Serapan Tenaga Kerja Sektoral
Isu deindustrialisasi terkonfirmasi pada penyerapan tenaga kerja di sektor industri yang
memperlihatkan penurunan. Jika pada Februari 2014, sektor industri menyerap 15,39% tenaga kerja,
pada Februari 2019, lima tahun kemudian, penyerapan tenaga kerja di sektor ini menurun ke 14%.
Penurunan signifikan terjadi di sektor pertanian. Pada Februari 2014, pertanian menyerap 40,83%
tenaga kerja. Sedang pada Februari 2019, sektor ini hanya menyerap 29,46% tenaga kerja. Ke mana
sekitar 10% tenaga kerja berpindah? Idealnya ke sektor industri karena Indonesia sedang dalam
pembangunan industri. Namun, daya serap sektor industri justru menunjukkan penurunan.
Data BPS menunjukkan, tenaga kerja beralih ke sektor aneka jasa, mulai dari jasa konstruksi,
transportasi keuangan, hingga kesehatan dan pendidikan. Di negara maju, tenaga kerja terbesar
terserap di sektor jasa. Namun, buat negara berkembang seperti Indonesia yang tengah menikmati
bonus demografi, tenaga kerja mestinya terserap di sektor industri. Pengangguran terbesar terjadi di
kota, sedang pengangguran di desa menunjukkan penurunan. Kondisi ini menunjukkan kemajuan di
perdesaan. Masuknya dana desa Rp 1 miliar per desa memberikan kontribusi signifikan pada
pembukaan lapangan pekerjaan.
Pengangguran di desa pada Februari 2019 sebesar 3,45%, turun dari 3,72% tahun 2018, dan 4%
tahun 2017. Sedang pengangguran di perkotaan pada Februari 2019 sebesar 6,3% hanya turun
0,04% dari tahun sebelumnya. Dari 129,36 juta penduduk yang bekerja per Februari 2019, sebesar
39,13% adalah buruh, karyawan, dan pegawai, 19,17% berusaha sendiri, 16,19% berusaha dibantu
butuh tidak tetap, 13,73% pekerja keluarga, yang tak dibantu.