Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, seperti penerapan Manajemen


Berbasis Sekolah ( MBS ) sebagai bentuk alternative pengelolaan sekolah dalam
rangka desentralisasi pendidikan yang ditandai adanya kewenangan pengambilan
keputusan yang lebih luas di tingkat sekolah dan partisipasi masyarakat yang
relative tinggi, Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) merupakan
spesifikasi teknis sebagai patokan pelayanan minimal yang wajib dilakukan oleh
daerah / sekolah dalam menyelenggarakan persekolahan, penerapan paradigma
pendidikan yang berorientasi pada life skills melalui pendekatan berbasis
masyarakat luas, tentu saja berimplikasi pada daerah / sekolah untuk dapat
menyelesaikan tugas yang tidak ringan ini secara efisien sekaligus efektif.
Seiring dengan inovasi pendidikan, pemerintah memberlakukan Undang –
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai dasar
hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional untuk
mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan
berdaya saing dalam kehidupan global.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu acuan dasar
( benchmark ) bagi setiap penyelenggara dan satuan pendidikan Oleh karena itulah
pemerintah memberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang memuat kriteria minimal tentang komponen
pendidikan untuk memacu pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan agar
dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
bermutu serta mendorong terwujudnya transparasi dan akuntabilitas public dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional.
Untuk membantu pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan dalam
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai amanat PP Nomor 19
Tahun 2005, maka diberlakukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional sebagai
acuan untuk melaksanakan delapan Standar Nasional Pendidikan, sehingga KTSP
yang disusun oleh satuan pendidikan akan lebih sesuai dengan kondisi sekolah dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Disamping itu pula, karena Satuan Pendidikan merupakan pusat
pengembangan budaya, maka Kurikulum SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 1


juga mengembangkan nilai – nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu
kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah, sehingga terwujud budaya
sekolah.Adapun nilai – nilai tersebut adalah : Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokrastis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya
disebut Kurikulum SD Debong Kidul ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah
dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara,
mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa
dan berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik (Education For
All) yang mengacu pada visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal yaitu
“ Terwujudnya Masyarakat yang cerdas produktif dan berbudi pekerti luhur.”

Kurikulum SD Debong Kidul pada tahun pelajaran 2018 / 2019 menerapkan


prinsip - prinsip pengembangan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Adapun
pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pada kurikulum
2013 peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21 yang diistilahkan
4C yaitu Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving
dan Creativity and Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting
khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis.
Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi
PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran terutama 5 Nilai
Karakter yaitu religiositas, nasionalisme,mandiri, gotong royong dan integritas serta
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis
melainkan mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik
cetak, visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher
Order of Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan
yang melatih kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik
dapat bersaing dalam kancah dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan
yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur`

Mengingat pentingnya KTSP dalam pengelolaan pendidikan sehingga


dapat mengawal tercapainya tujuan pendidikan, maka Civitas Academica SD
Negeri Debong Kidul Kota Tegal mengadakan Analisis Kontek dengan
menggunakan Analisis SWOT sebagai berikut.

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 2


1. Analisis Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.

KONDISI
NO ASPEK UPAYA PENCAPAIAN KET
SEKOLAH
1. Struktur a. Jumlah jam a. Perlu mempertahankan
Kurikulum belajar efektif dan memanfaatkan
per Mapel sudah dengan sebaik-baiknya
memenuhi jam belajar efektif
ketentuan
2. Mulok a. Silabus dan a. Perlu diadakan
RPP Mulok pembinaan peningkatan
Bahasa Jawa kemampuan guru dalam
menggunakan mengembangkan
Silabus dan RPP Silabus dan RPP Mulok
dari Dinas Bahasa Jawa
Propinsi Jawa
Tengah.
3. Pengemban a. Belum a. Perlu diadakan
gan Diri memasukkan musyawarah
Program Green memasukkan Program
School ke dalam Green School ke dalam
pengembangan Pengembangan diri,
diri. serta menyusun
program kerjanya.
b. Bahasa b. Program dialihkan
Inggris yang menjadi Ekstra
semula Kurikuler. Perlu
merupakan penyesuaian program
Mulok Kota dan alokasi waktu.
menjadi Ekstra
Kurikuler. c. Program dialihkan
c. TIK yang menjadi Ekstra
semula Kurikuler. Perlu
merupakan penyesuaian program
Mulok Kota dan alokasi waktu.
menjadi Ekstra
Kurikuler. d. Perlu diadakan
d. Belum pembinaan cara
mencantumkan penulisan nilai
nilai rapor pengembangan diri
pengembangan dalam buku rapor.
diri.
4. Ketuntasan Belum memenuhi Perlu dikaji dan dinaikkan
Belajar ketentuan SNP agar setiap tahunnya ada

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 3


peningkatan
5. Kecakapan Belum ada Silabus Perlu ada Workshop
Hidup dan RPP penyusunan dan
pengintegrasian kecakapan
hidup
6. Unggulan Belum ada Silabus Perlu ada Workshop
Lokal dan dan RPP penyusunan dan atau
Global pengintegrasian Unggulan
lokal Global
7. Kalender Mulai disesuaikan Perlu ada pemantauan
Pendidikan dengan kebutuhan penyesuaian Kaldik dan
sekolah kebutuhan sekolah
8. SKL Belum memenuhi Perlu dikaji dan dinaikkan
Sekolah ketentuan SNP agar setiap tahunnya ada
peningkatan

2. Analisis Kondisi Sekolah.


NO ASPEK KEKUATAN KELEMAHAN KET
1. Peserta a.Kehadiran a. Motivasi peserta didik
didik peserta didik ke dalam belajar masih
sekolah tinggi rendah
2. Pendidik a. Semua a. Kompetensi
dan tendik Pendidik telah Pedagogik Pendidik
mengikuti diklat masih rendah.
peningkatan
mutu.
b. Kinerja b. Kompetensi
pendidik dan Profesional pendidikan
tekdik tinggi. masih rendah.
3. Orang Tua a. Kepedulian a. Adanya program
Siswa orang tua sekolah geratis yang
berpartisipasi melarang sekolah
dlm kegiatan menarik iuran
sekolah tinggi
4. Biaya a. Adanya bantuan a. Bantuan dana
dana dari APBD APBD II masih
II minim.
b. Kepedulian b. Adanya larangan
orang tua meminta sumbangan
berpartisipasi kepada orang tua.
memenuhi
kebutuhan dana
tinggi.
5. Sarana dan Telah tersedia a. Semangat dan
Prasarana sarana prasarana kemauan guru

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 4


yang cukup memanfaatkan sarana
dan prasarana masih
rendah
b. Kekurangan Ruang
Kelas dan
Perpustakaan yang
memadai belum
terpenuhi

3. Analisis Masyarakat Sekitar.

NO ASPEK PELUANG TANTANGAN KET


1. Komite Telah dibentuk Kurang maksimal
Sekolah Komite Sekolah peranan komite sekolah
dengan personil
yang potensial.
2. Dewan Telah dibentuk Kepedulian Dewan
Pendidikan Dewan Pendidikan Pendidikan terhadap
dengan personil pendidikan di level bawah
yang potensial. sangat kurang.
3. Dinas Personil dan Program dari Dinas untuk
Pendidikan kebijakan Dinas mengawal peningkatan
sangat mendukung mutu belum menyentuh
peningkatan mutu seluruh guru.
4. Asosiasi Personil dan Kurang adanya
Profesi Program pendampingan dari
Organisasi Profesi Asosiasi Profesi untuk
sangat mendukung mengawal peningkatan
peningkatan mutu mutu
5. Dunia Banyak dunia Kepedulian terhadap
Industri dan industri dan dunia pendidikan dan
Dunia Kerja kerja di sekitar peningkatan mutu masih
sekolah rendah.
6. Sumber Banyak sumber Guru belum bisa
Daya Alam alam yang dapat memanfaatkan dengan
dijadikan sebagai maksimal sebagai sumber
sumber belajar di belajar
sekitar.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Civitas Akademika SD


Negeri Debong Kidul Kota Tegal termasuk di dalamnya Komite Sekolah berusaha
menyusun Kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah
serta akan diterapkan dalam pengelolaan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di
SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal Tahun pelajaran 2018/2019.

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 5


B. Dasar Hukum
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.  Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.  
Landasan yuridis KTSP Kurikulum 2016 dan Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
3. Permendikbud No. 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,
Kepala Sekolah dan Pengawas.
4. Permendikbud No 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,
Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
5. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 32 tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
21 tahun 2016 tentang Standar Isi
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22 tahun 2016 tentang Standar Proses
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
53 tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
24 tahun 2016 tentang Standar KI KD mata Pelajaran Kurikulum 2013
12. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar
Dan Pendidikan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
15. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
16. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
pendidikan Dasar dan Menengah
17. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 Penguatan Pendidikan Karakter
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 6


23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
19. Permendikbud No 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
22. SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tanggal 27 Januari 2010
tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai mulok wajib di
Provinsi Jawa Tengah
23. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No.
423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan
lokal Bahasa jawa untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/
MTs,SMA dan SMK Negeri dan Swasta di Propinsi Jawa Tengah
24. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
25. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1982 tentang
Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda
26. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan.
27. Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Koperasi – UKM dan Menteri
Pendidikan Nasional No. 02/SKB/MENEG/VI/2000 dan No. 4/U/SKB/2000
tanggal 29 Juni 2000 tentang Pendidikan Perkoperasian
28. Instruksi Presiden (Inpres) No 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
29. Kemendiknas Tgl. 8 Maret 2010 No. 03/III/KB/2010 dan No. B/9/III/2010
tentang Pendidikan Berlalu Lintas
30. Peraturan menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan program adiwiyata.
31. Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah No.
660.I/BLH,I/0414 tanggal 1 Maret tentang Pelaksanaan Adipura dan
Adiwiyata.
32. Peraturan Mendikbud No 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah (jumlah
hari,jam yang digunakan oleh guru,tenaga pendidik,dan peserta didik dalam
menyelenggarakan pendidikan di sekolah)

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada
Delapan Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 7


Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan masyarakat
sekitar. Dengan demikian, sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang
dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar,
cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
Adapun Tujuan Pengembangan Kurikulum SD Negeri Debong Kidul Kota
Tegal adalah;
1. Sebagai acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program – program
yang akan dilaksanaan di sekolah.
2. Menjadikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah, dan
masyarakat sekitar.
3. Menciptakan suasana kehidupan sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan, dan mengembangkan kreatifitas siswa dengan pelaksanaan
pendekatan PAKEM.
4. Memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memahami dan menghayati, melaksanakan dan berbuat secara efektif.
c. Hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
d. Membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.

D. Acuan Konseptual
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran
dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi
dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 8


4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat,
serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan
warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang
keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,
kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan
hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan
dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
8. Perkembangan IPTEK
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan
secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh
karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 9


itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah
dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu
yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal dilaksanakan dengan
berpegang pada Tujuh Prinsip Pengembangan sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan jender.Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 10


mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

F. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.


1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 11


Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk
itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas
sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 12


dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah
harus dilakukan secara proporsional.
10 Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
mendukung upaya kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan.
G. Prosedur Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi:
1. Analisis mencakup :
a. Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum
b. Analisi kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan
c. Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan
2. Penyusunan mencakup
a. Perumusan visi,misi, dan tujuan satuan pendidikan
b. Pengorganisasia muatan kurikuler satuan pendidikan
c. Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas
d. Penyusunan kalender pendidik satuan pendidikan
e. Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal
f. Penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran
3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya

H. Mekanisme
1. Pengembangan
Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan satuan
pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja satuan pendidikan dan/atau
kelompok satuan pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.
Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1)
penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi;
serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 13


dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang
kurikulum satuan pendidikan.
Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melakukan
koordinasi dan supervisi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur
satuan pendidikan yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
3. Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:
a. Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan kewenangan dan tanggung
jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena itu untuk dapat
mengembangkan dan melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan satuan
pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan pendidikan dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan proses perwujudan
kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik merupakan
unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai.
Selain itu tenaga kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan KTSP.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana
satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang
diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Selain itu unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana
olahraga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya sangat diperlukan
sebagai unsur penunjang yang memberikan kemudahan pelaksanaan KTSP.

I. Pihak yang Terkait


Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP antara lain :
1. Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas: tenaga pendidik,
konselor (kecuali SD/SDLB/MI), dan kepala sekolah/madrasah sebagai ketua
merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan KTSP, tim pengembang
kurikulum satuan pendidikan dapat mengikutsertakan komite
sekolah/madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
2. Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya melakukan koordinasi dan supervisi.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 14


A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Seperti kita ketahui bersama, bahwa Fungsi dan Tujuan Pendidikan


Nasioal tersirat dalam Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003, yaitu “ Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
perdaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulai, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab “.
Tujuan pendidikan nasional tersebut di atas merupakan muara dari semua
kegiatan pengelolaan pendidikan di Indonesia dan sebagai acuan perumusan
serta pencapaian tujuan di setiap jenjang pendidikan.

B. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR


Tujuan Pendidikan Dasar dirumuskan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan nasional dan Tujuan Pendidikan Dasar ini pun menjadi acuan serta
muara dari semua tujuan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan jenjang
pendidikan dasar, baik SD maupun SMP.
Adapun Tujuan Penidiikan dasar yang tercantun dalam Peraturan
Pememrintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal
26 ayat 1 adalah sebagai berikut :
“ Standar Kompetensi Lulusan pada jenjang Pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut “.

C. VISI SEKOLAH

Visi SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal adalah


“4 AS”
Cerdas, Tangkas, Tuntas, dengan pribadi Berkualitas

Visi Indikator Visi


Cerdas  Pembelajaran dengan optimalisasi potensi kecerdasan
 Menanamkan konsep dasar lebih kuat
 Memanfaatkan teknologi terbuka terkendali
 Memeperoleh nilai evaluasi yang membaik
 Meningkatnya kualitas akademik kelulusan
Tangkas  Pembelajaran dengan optimalisasi potensi ketangkasan
 Melatih gerak motorik halus dan motorik kasar
 Melatih kemampuan ketrampilan dasar
 Meningkatnya prestasi bidang olah raga dan
ketrampilan
 Berkembangnya life skill dalam pembelajaran

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 15


Tuntas  Penentuan KKM dan SKL yang memadai
 Tercapainya KKM dan SKL lebih baik
Pribadi Berkualitas  Bersikap dan perilaku sesuai dengan norma agama,
budaya lokal, nusantara, dan global yang sesuai.
 Bertoleransi dalam keragaman kebhinekaan Indonesia.
 Menghargai dan mengembangkan estitika universal.
 Lingkungan sosial sekolah lebih familier

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke


depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan
masayarakat.
Untuk mewujudkannya, Sekolah menentukan langkah-langkah strategis
yang dinyatakan dalam Misi berikut:

D. MISI SEKOLAH

Dalam rangka mewujudkan visi sekolah, maka SD Negeri Debong Kidul


mengemban misi sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan akademis secara optimal
2. Melatih potensi kesenian, ketrampilan, dan ketangkasan
3. Meningkatkan ketuntasan belajar secara menyeluruh
4. Mengembangkan perilaku berkualitas sesuai norma agama, budaya lokal,
nusantara, dan universal yang sesuai dengan kepribadian bangsa.

Misi Indikator Misi


1. Mengembangkan  Mendorong dan membantu setiap peserta
kemampuan akademis didik untuk mengenali potensi dirinya
secara optimal sehingga dapat dapat dikembangkan secara
optimal.
 Mengupayakan tercapainya target Capaian
Kelas dalam hal membaca, menulis, dan
berhitung.
 Mengupayakan strategi, media dan bahan
ajar khusus dalam membaca, menulis dan
berhitung
 Mengupayakan strategi, media, dan bahan
ajar khusus dalam mencapai hasil penilaian
dan ujian sekolah maksial
 Melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan secara efektif (PAKEM-
SAINTIFIC)
 Melaksanakan diklat atau mengikutkan
guru-guru dalam diklat pembelajaran

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 16


 Melengkapi administrasi pembelajaran
 Menggunakan ICT dalam pembelajaran
pada kelas yang sesuai
2. Melatih potensi kesenian,  Meningkatkan kemempuan gerak motorik
ketrampilan, dan halus dan motorik kasar melalui pelajaran
ketangkasan oleh raga
 Meningkatkan kemampuan ketrampilan
dasar
 Meningkatkan prestasi bidang olah raga dan
ketrampilan
 Mengembangkan kemampuan life skill
 Melaksanakan kegiatan kesenian lokal
secara intensif
 Mengikuti lomba-lomba kesenian lokal dan
nusantara
 Melakukan pertunjukan kesenian lokal dan
nusantara sesuai momentum
3. Meningkatkan ketuntasan  Menetapkan KKM dan SKL yang memadai
belajar secara menyeluruh  Mengupayakan tercapainya KKM dan SKL
lebih baik
4. Mengembangkan perilaku  Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran
berkualitas sesuai norma agama yang dianut sebagai dasar
agama, budaya lokal, berperilaku.
nusantara, dan universal  Menumbuhkan nilai positif budaya bangsa
yang sesuai dengan sehingga menjadi sumber kearifan dalam
kepribadian bangsa. bertindak.
 Mengupayakan lingkungan sekolah yang
bersih, asri, dan nyaman.
 Mewujudkan lingkungan pergaulan sosial
disekolah yang santun dan familiar.
 Membangun kerjasama dengan lembaga
dan instansi terkait.

Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, sekolah berusaha menerapkan


peraturan yang ketat sesuai dengan kedudukan masing-masing dan menjalin
komunikasi yang baik untuk menjamin hubungan kerja yang harmonis.

E. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan misi
sekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan SD Negeri Debong
Kidul :
Tujuan Sekolah pada akhir tahun pelajaran 2018/2019 adalah Sekolah dapat :

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 17


1. Terwujudnya kemampuan akademis secara optimal sesuai potensi diri
2. Terwujudnya kemampuan kesenian, ketarampilan dan ketangkasan dengan
maksimal sesuai dengan potensi diri.
3. Tercapainya ketuntasan belajar lebih optimal secara menyeluruh.
4. Terwujudnya pribadi berkualitas yang tercermin dari perilaku warga sekolah
sesuai norma agama, budaya lokal, nusantara, dan universal yang sesuai
dengan kepribadian bangsa.

Tujuan Indikator Tujuan


Terwujudnya kemampuan  Meningkatnya kemampuan akademis pada
akademis secara optimal seluruh kelas.
sesuai potensi diri  Tercapainya kemampuan dasar membaca,
menulis, dan berhitung sesuai atau diatas
standar minimal setiap jenjang.
 Meraih kejuaraan dalam lomba akademis
 Nilai rata-rata US meningkat.
 Semua lulusan yang melanjutkan ke sekolah
yang lebih tinggi
Terwujudnya kemampuan  Meningkatnya kemampuan di bidang
kesenian, ketarampilan dan kesenian, ketrampilan, dan olah raga.
ketangkasan dengan maksimal  Meningkatnya prestasi bidang kesenian,
sesuai dengan potensi diri. ketrampilan, dan olah raga melalui
kejuaraan yang diraih.
 Terlaksananya kegiatan kesenian sesuai
momentum
Tercapainya ketuntasan belajar  Ditetapkannya KKM dan SKL yang
lebih optimal secara memadai
menyeluruh.  Tercapainya KKM dan SKL yang lebih
baik.
 Tercapainya nilai akademis yang
meningkat.
 Terealisasinya peningkatan nilai US
 Tercapainya nilai rata rata US yang lebih
baik.
Terwujudnya pribadi  Tumbuhnya perilaku yang berkualitas sesuai
berkualitas yang tercermin dari dengan penghayatan terhadap agama yang
perilaku warga sekolah sesuai dianut.
norma agama, budaya lokal,  Tumbuhnya nilai nilai positif dari budaya
nusantara, dan universal yang bangsa dan menjadi sumber kearifan dalam
sesuai dengan kepribadian bertindak dan bertingkah laku.
bangsa.  Terwujudnya lingkungan sekolah yang
bersih asri, aman, dan nyaman.
 Terwujudnya lingkungan pergaulan sosial

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 18


yang familier sesama warga sekolah dan
warga sekitar
 Terbangunnya kerjasama dengan lembaga,
instasi terkait dan stakeholder.

Secara berkelanjutan, tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi,


dan dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang optimal.

F. ANALISIS KESIAPAN

Analisis Kesiapan
DI SDN DEBONG KIDUL
Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata
Siap Tidak
1 Fungsi Perencanaan KTSP
1. Faktor Internal
1.1 Siswa Tamat TK Awal kelas 90 % √
tamat TK
1.2 kepala sekolah berijazah kepala sekolah √
sekurang- berijazah S1
kurangnya S1
1.3 Pendidik (Guru) Mengajar sesuai S-1=11 √
dangan latar
belakang
pedidikan dan
jenjang S1
1.4 Tata usah (TU) Ada tenaga TU Ada tenaga TU di √
disekolah sekolah

1.5 Sarana dan Jumlah buku Jumlah buku paket √


Prasarana paket 1 : 1 memenuhi 1 : 1

1.6 Biaya Perencanaan Perencanaan sudah √


kurikulum masuk dalam RKS
sekolah masuk dan RKAS
dalam RKS dan
RKAS
2. Faktor Eksternal
2.1 Komite sekolah Komite sekolah Komite tidak selalu √
berpartisipasi ikut serta dalam
aktif dalam perencanaan
perencanaan kurikulum sekolah
kurikulum
sekolah
2.2 Dewan Dewan Belum optimalnya √

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 19


pendidikan Pendidikan keterlibatan Dewan
proaktif dalam Pendidikan
mengawal
keterlaksanaan
kurikulum
sekolah
2.3 Dinas Ada instruksi sudah ada instruksi √
pendidikan resmi untuk resmi
melakukan
reviu kurikulum
sekolah setiap
tahunnya
2.4 Assosiasi Profesi Ada jalinan Sudah optimal √
(PGRI/APSI/K3 khusus dengan pelaksanaannya
S/ KKG organisasi
profesi

2.5 Dudi & Duker Adanya Belum optimal √


dukungan dana dukungannya
dan material
dari dudi dan
duker
2.6 SDA Lingkungan Kondisi lingkungan √
sekitar sekolah mudah dijangkau
sangat kondusif
2.7 Sosial dan Keberadaan Sosial budaya sekolah √
budaya sosial dan cukup kondusif dan
budaya sekitar mendukung
sekolah dapat
mendukung
perencanaan
awal
2 Fungsi Pelaksanaan KTSP
1. Faktor Internal
1.1 Siswa Kelas awal 70% siswa kelas awal √
100% tamat TK tamat TK

1.2 Pendidik (guru) Mengajar sesuai S-2 = 4 orang √


dengan latar S-1 = 11 orang
belakang
pendidikan dan
jenjang S-1
1.3 Kepala Sekolah Berijasah Berijazah S-1 √
sekurang-
kurangnya S-1

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 20


1.4 Tata Usaha Ada tenaga TU Ada tenaga TU wiyata √
berijazah S-1

1.5 Sarana dan Ruang belajar Ruang belajar hanya √


Prasarana siswa sesuai tersedia 8 ruang dan
dengan jumlah jumlah rombel 12
kelas dengan 1 ruang tidak
memadai.
1.6 Biaya Proses Tidak ada masalah √
pelaksanaannya dana untuk
didanai dari pembelajaran
dana sekolah
(RKAS)
2. Faktor Eksternal
2.1 Komite Sekolah Komite sekolah Komite sekolah belum √
membantu optimal sebagai
proses narasumber dalam
pelaksanaan pembelajaran, namun
kurikulum selalu memberi
sekolah, masukan tentang
misalnya keadaan lingkungan
sebagai pendidikan
narasumber
2.2 Dewan Memberi Belum optimal dan √
Pendidikan masukkan keter batasan waktu
dalam dan tenaganya
pelaksanaannya

2.3 Dinas Memberi Melakukan pelatihan √


Pendidikan bantuan teknis khusus tentang reviu
kurikulum

2.4 Assosiasi Profesi Dalam Hampir tidak pernah √


(PGRI/APSI/K3 pertemuan ada bahasan
S/ KKG) KKKS pelaksanaan
membahas kurikulum sekolah
berbagai
kendala dan
solusinya

2.5 Dudi & Duker Ketersediaan Belum ada upaya √


dudi dan duker untuk menjalin
dalam member hubungan dengan dudi
bantuan sebagai dan duker

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 21


narasumber
2.6 SDA Lingkungan Lingkungan sekolah √
sekolah dapat belum optimal
memberi dimanfaatkan
manfaat
keterlaksanaan
kurikulum
sekolah
2.7 Sosial dan Sosial budaya Sosial budaya √
Budaya sekitar member setempat belum
dampak positif optimal dimanfaatkan
keterlaksanaan
PBM
3 Fungsi Evaluasi Pelaksanaan KTSP
1. Faktor Internal
1.1 Siswa Mampu Baru sekitar 60% √
menunjukkan siswa terfasilitasi
kompetensi kompetensinya
dirinya.
1.2 Pendidik (guru) Semua guru Baru 80% guru yang √
tertib membuat progress
melakukan report.
progress report
perkembangan
sesuai dengan
bidang
tugasnya.
1.3 Kepala Sekolah Kepala sekolah Sudah memiliki √
memiliki jadwal jadwal. Sudah siap
monev dan membuat progress
validasi report.
Kepala sekolah
membuat
progress report
mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan,
dan evaluasi,
serta tindak
lanjut.
1.4 Tata Usaha Tata Usaha Karena tidak ada TU √
membantu maka pekerjaan
sepenuhnya diselesaikan oleh Tim
selesainya BangKur Sekolah.
evaluasi.

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 22


1.5 Sarana dan Tersedianya Papan laporan ada. √
Prasarana papan laporan.
1.6 Biaya Pelaksanaan Pelaksanaan evaluasi √
evaluasi didanai sekolah.
didukung dana
sekolah.
2. Faktor Eksternal
2.1 Komite Sekolah Komite sekolah Komite belum aktif √
ikutserta bersama sekolah
melaksanakan melakukan evaluasi.
monev dan
validasi.
Sudah Memberi usul
Memberikan dan saran pelaksanaan
usul dan saran ke depan.
alternatif jika
ada peluang dan
kendala.
2.2 Dewan Memberi Belum ada jadwal √
Pendidikan pelatihan pelatihan dari dewan
tentang pendidikan.
keterlibatan
PSM dalam
pembelajaran.
2.3 Dinas Dinas Dinas pendidikan √
Pendidikan pendidikan menagih laporan.
menerima
laporan tentang
hasil evaluasi
dan validasi
dari sekolah.
2.4 Assosiasi Profesi Dalam forum Pembahasannya √
(PGRI/APSI/K3 KKG sekolah terbatas waktu.
S/ KKG) dibahas hasil
evaluasi dan
validasinya.
2.5 Dudi & Duker Dudi dan duker Pelaksanaannya belum √
memberi optimal.
dukungan, baik
moral maupun
material
2.6 SDA Lingkungan Belum Cukup optimal √
alam sekitar mendukung
sekolah secara terselenggaranya
kondusif evaluasi dan validasi.

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 23


mendukung
pelaksanaan
evaluasi dan
validasi.
2.7 Sosial dan Budaya Masyarakat antusias √
Budaya transparan yang terhadap transparansi
ada di sekolah.
masyarakat
tumbuh cukup
baik.
Jumlah - - 33 6
- - 84,61 15,39
Prosentase
% %

Kurikulum 2018/2019 SD Debong Kidul 24

Anda mungkin juga menyukai