A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur dan Muatan kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Struktur dan
Muatan kurikulum SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal meliputi substansi
pembelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam satu jenjang pendidikan
selama enam tahun mulai Kelas I , II , III , IV , V , VI. Struktur Kurikulum SD
Debong Kidul Kota Tegal disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran, Standar Kompetensi Mata Pelajaran.
2. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk SD Negeri Debong Kidul dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SD Negeri Debong Kidul Kelas I dan IV
Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas IV
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima, menjalankan, dan
agama yang dianutnya menghargai ajaran agama yang
dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur,
tanggung jawab, santun, peduli, dan disiplin, tanggung jawab, santun,
percaya diri dalam berinteraksi peduli, dan percaya diri dalam
dengan keluarga, teman, dan guru berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dengan cara mengamati dan
[mendengar, melihat, membaca] menanya berdasarkan rasa ingin
dan menanya berdasarkan rasa tahu tentang dirinya, makhluk
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan dan benda-benda yang
benda-benda yang dijumpainya di dijumpainya di rumah, di sekolah
rumah dan di sekolah dan tempat bermain
4. Alokasi Waktu
Sedangkan Struktur Kurikulum SD Debong Kidul Kota Tegal adalah sebagai
berikut :
a. Struktur Kurikulum Kelas I dan IV
KELAS DAN ALOKASI WAKTU
NO KOMPONEN
I II III IV V VI
A. MATA PELAJARAN
1 Pendidikan Agama 4 4
Pendidikan
2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 7 6
4 Matematika 7 6
5 IPA 2 5
6 IPS 2 3
Seni Budaya dan
7 2 4
Keterampilan
8 PJOK 2 4
B. MUATAN LOKAL
1 Bahasa Jawa 2 2
2 Bahasa Inggris
Komputer / Pilihan
3
Sekolah
C. PENGEMBANGAN DIRI 2* 2*
JUMLAH 30 36
Keterangan :
1. Struktur Kurikulum SD Debong Kidul Kota Tegal meliputi 8 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri, seperti tercantum dalam tabel di atas.
2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
sesuaidengan ciri khas dan potensi daerah dengan alokasi seperti tabel di atas.
3. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran, tetapi kegiatan di
luar jam pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
Keterangan :
1. Struktur Kurikulum SD Debong Kidul Kota Tegal meliputi 8 mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri, seperti tercantum dalam tabel di atas.
2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi sesuaidengan ciri khas dan potensi daerah dengan
alokasi seperti tabel di atas.
3. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran,
tetapi kegiatan di luar jam pembelajaran yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan diri dapat berupa kegiatan ekstrakurikuler dan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah pribadi, sosial, belajar dan karier peserta didik.
Alokasi waktu pengembangan diri ekuivalen 2 jam pembelajaran.
4. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan
IPS Terpadu.
5. Pembelajaran pada kelas I , II, III dilaksanakan melalui pendekatan
Tematik, sedang kelas IV, V , VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
6. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit, sedangkan
minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, 24 Tahun
2006, beban pelajaran per minggu Kelas I - II = 27 jam pelajaran, Kelas III = 28 jam
pelajaran, sedangkan kelas IV, V , VI = 32 jam pelajaran.
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
d. Matematika
1. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-
2. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD Debong Kidul dilakukan melalui
pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I dan Kelas IV.
Kelas I mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,serta PJOK tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu. Dan kelas IV mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika,dan PJOK tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata
pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:
kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI1;
kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI2;
kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI3; dan
kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
4. Muatan Lokal
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri
atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal
yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal
didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi
maupun kabupaten/kota. Berdasarkan surat edaran Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah No. 423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum
Mata Pelajaran Muatan lokal Bahasa jawa untuk Jenjang Pendidikan
SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs,SMA dan SMK Negeri dan Swasta di
Propinsi Jawa Tengah. Maka Muatan lokal di SD Debong Kidul adalah Bahasa
Jawa yang merupakan muatan lokal tingkat provinsi Jawa Tengah dan wajib
dilaksanakan di satuan pendidikan SD/MI Kota Tegal termasuk di SD Negeri
Debong Kidul Kota Tegal.
Semua siswa mulai dari Kelas I , II, III, IV , V, dan VI wajib mengikuti
Mulok Bahasa Jawa dengan tujuan : Mengembangkan kompetensi barbahasa
Jawa dalam rangka melestarikan bahasa Jawa.
Adapun SKL yang diharapkan sesuai dengan aspek berbahasa di bawah
ini, adalah
a. Mendengarkan.
Memahami wacana lisan yang didengar, baik teks sastra maupun
non sastra dalam berbagai ragam bahasa berupa cerita teman, teks
karangan, pidato, pesan, cerita rakyat, cerita anak, geguritan, tembang
macapat, dan cerita wayang.
b. Berbicara.
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, baik sastra maupun non sastra dengan menggunakan berbagai
ragam bahasa, berupa menceritakan berbagai keperluan, mengungkapkan
keinginan, menceritakan tokoh wayang, mendeskripsikan benda,
menanggapi persoalan faktual / pengamatan, melaporkan hasil
pengamatan, berpidato, dan mengekspresikan tembang.
c. Membaca.
Menggunakan berbagai keterampilan membaca untuk memahami
teks sastra maupun non sastra dalam berbagai ragam bahasa, berupa teks
bacaan, pidato, cerita rakyat, percakapan, geguritan, cerita anak, cerita
wayang, dan huruf jawa.
d. Menulis.
Melakukan berbagai keterampilan menulis, baik sastar maupun
non sastra dalam berbagai ragam bahasa untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi berupa karangan sederhana, surat, dialog, laporan,
ringkasan, parafrase, geguritan, dan huruf jawa.
5. Pengembangan Diri
3. Green School
Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang bercocok tanam.
Mengembangkan kecintaan siswa pada tumbuhan, keindahan dan kerindangan
lingkungan.
Menciptakan dan melestarikan lingkungan sekolah yang indah, sejuk, rindang, dan
terhindar dari polusi udara.
4. Bahasa Inggris
Bahasa Inggris di SD Negeri Debong Kidul diharapkan sesuai
dengan aspek berbahasa di bawah ini.
Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang
disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan
lingkungan sekitar.
Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi
dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar
Membaca
Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi,
teks fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat
sederhana yang disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas,
sekolah, dan lingkungan sekitar.
Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat
sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.
6. Beban Belajar
Beban belajar satuan pendidikan SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal
menggunakan sistem paket dimana penyelenggaraan program pendidikan peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai struktur kurikulum yang berlaku
di Kota Tegal seperti tercantum pada bagian depan.
Adapun beban belajar setiap kelas pada satuan pendidikan SD Debong Kidul Kota Tegal
untuk Kelas I, II, III,IV,V,VI sebagai berikut :
Satu Jam Minggu
Jumlah Jam Waktu
Pembelajaran efektif
Pembelajaran Pembelajaran /
Kelas TatapMuka/ Per tahun
Per minggu Jam Per tahun
Menit Pelajaran
I 35 30 34 35,700
II 35 30 34 35,700
III 35 32 34 38,080
IV 35 36 34 42,840
V 35 36 34 42,840
VI 35 36 27 34,020
7. Ketuntasan Belajar
b. Tujuan
Secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan
pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta
didik dalam menghadapi perannya di masa mendatang.
Secara khusus bertujuan untuk:
1) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan
untuk memecahkan problema yang dihadapi, misalnya: masalah narkoba,
lingkungan sosial.
2) Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta
didik
3) Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual
5) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah,
dengan memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di
masyarakat sesuai prinsip MBS.
c. Konsep
Kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
1) Kecakapan Hidup Generik (generic life skill/GLS).
a. Kecakapan Personal ( Personal Skill ).
Kecakapan Memahami Diri ( Self Awareness Skill ).
Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan
diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota
masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal
dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat
bagi lingkungannya.
Kecakapan Berpikir ( Thingking Skill ).
Kecapakan berpikir mencakup antara lain kecakapan mengenali
dan menemukan informasi, mengolah, dan mengambil keputusan,
serta memecahkan masalah secara kreatif.
Mengenal diri
Personal skill
Berpikir rasional Generic life skill
Social skill
LIFE SKILL
Academic skill
Vokasional Khusus
b. Kecakapan bekerjasama
Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu kebutuhan
yang tidak dapat dielakkan sepanjang manusia hidup. Salah satu hal
yang diperlukan untuk bekerja dalam kelompok adalah adanya
kerjasama. Kemampuan bekerjasama perlu dikembangkan agar
peserta didik terbiasa memecahkan masalah yang sifatnya agak
kompleks. Kerjasama yang dimaksudkan adalah bekerjasama adanya
saling pengertian dan membantu antar sesama untuk mencapai tujuan
yang baik, hal ini agar peserta didik terbiasa dan dapat membangun
semangat komunitas yang harmonis.
Adapun tabel pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup di
SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal adalah sebagai berikut :
Pengembangan
Mata Kecakapan Hidup
No Tujuan Pendidikan
Pelajaran Kecakapan Kecakapan
Personal Sosial
1 Pendidikan Membentuk peserta didik
Agama menjadi manusia yang beriman
√ √
dan bertakwa kepada Tuhan
YME
2 Pendidikan Membentuk peserta didik
Kewargane menjadi warga negara yang
garaan memiliki wawasan dan rasa
√ √
kebersamaan, cinta tanah air,
serta bersikap dan berperilaku
demokratis
3 Bahasa Membentuk peserta didik
mampu berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai √ √
dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun
tulisan
4 Matematika Mengembangkan logika dan
kemampuan berpikir peserta √ √
didik
KELAS
ASPEK KECAKAPAN HIDUP
I II III IV V VI
Kecakapan Personal
- Beriman kepada Tuhan YME √ √ √ √ √ √
- Berakhlak mulia √ √ √ √ √ √
- Berpikir rasional √ √ √
KELAS MATERI
Memperkenalkan gambar-gambar motif batik
Memperkenalkan bahan –bahan dan alat-alat yang
I digunakan untuk membatik
Menggambar pola-poa motif batik sederhana dari bahan
kertas gambar
Menggambar pola-poa motif batik sederhana dari bahan
kertas gambar
II Memilih bahan kain untuk membuat pola-pola batik
Membuat pola-pola motif batik dari bahan kain.
c. Nilai-Nilai Utama
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selain merupakan
kelanjutan dan kesinambungan dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter
Bangsa Tahun 2010 juga merupakan bagian integral Nawacita. Dalam hal
ini butir 8 Nawacita: Revolusi Karakter Bangsa dan Gerakan Revolusi
Mental dalam pendidikan yang hendak mendorong seluruh pemangku
kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan
pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. Untuk itu, Gerakan
PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan
yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada
lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai
yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama
karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap
Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan
ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk
agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi
sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan
sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter
religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan
ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi,
menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian,
percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan,
antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan
kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2) Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap,
dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
Prinsip 4 – Partisipatif
Gerakan PPK dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan
publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai
pelaksana Gerakan PPK. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dapat menyepakati
prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah yang
diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan strategi
pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK.
Prinsip 5 – Kearifan Lokal
Gerakan PPK bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara
yang demikian beragam dan majemuk agar kontekstual dan membumi.
Gerakan PPK harus bisa mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal
g. Tujuan PPK
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan
makna dan nilai karakter sebagai jiwa atau generator utama
penyelenggaraan pendidikan.
2) Membangun dan membekali Generasi Emas Indonesia 2045
menghadapi dinamika perubahan di masa depan dengan keterampilan
abad 21.
3) Mengembalikan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi
pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik dan spiritual), olah rasa
(estetik), olah pikir (literasi dan numerasi), dan olah raga (kinestetik).
4) Merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan (kepala
sekolah, guru, siswa, pengawas, dan komite sekolah) untuk mendukung
perluasan implementasi pendidikan karakter.
i. Konsep-Konsep Dasar
NILAI DESKRIPSI
1. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
NILAI-NILAI KOMPETENSI
KARAKTERISTIK KEWIRA- KEWIRA-
DESKRIPSI
PESERTA DIDIK
USAHAAN USAHAAN
1. Kemampuan 1. Percaya diri Sikap dan 1. Berani tampil di
mengurutan objek tindakan yang depan kelas
menurut ukuran, menghargai 2. Berani
bentuk, atau ciri kemampuan diri menjelaskan
lainnya. dan berani tentang materi
menampilkan pelajaran di
kemampuannya depan kelas
tanpa bergantung
pada orang lain
2. Kemampuan 2. Disiplin Tindakan yang 1. Masuk kelas
memberi nama dan menunjukkan tepat waktu
mengidentifikasi perilaku tertib dan 2. Menyelesikan
serangkaian benda patuh pada tugas tepat
menurut tampilan, berbagai waktu
maupun ukuran. ketentuan dan
3. Mentaati
3. Mulai peraturan.
peraturan
mempertimbangka sekolah
n bebe-rapa aspek
4. Tertib
dari suatu
berpakaian
permasalahan
untuk bisa 3. Jujur Perilaku yang 1. Tidak nyontek
memecahkannya. didasarkan pada hasil kerja orang
4. Mulai memahami upaya menjadikan lain
bahwa jumlah atau dirinya sebagai 2. Menghasilkan
benda-benda dapat orang yang selalu sesuatu dengan
diubah. dapat dipercaya ide sendiri
dalam perkataan,
5. Mulai memahami 3. Menjawab
tindakan, dan
bahwa kuantitas, pertanyaan guru
pekerjaan.
tentang sesuatu