A. Struktur kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang
terkecil. Untuk kurikulum SD Negeri 10 Lembang organisasi Kompetensi
Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated
curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi
Kompetensi Dasar muatan pelajaran yang mengintegrasikan konten
muatan pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam muatan
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan
pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD Negeri 10 Lembang menjadi
lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk muatan pelajaran, posisi konten/muatan
pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/muatan pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk muatan pelajaran dan beban
belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah
juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran
mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta
didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh muatan pelajaran yang tercantum dalam struktur
ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah
muatan pelajaran, dan beban belajar.
1. Komptensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SD pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti
dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti,
sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi
vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama
pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
8. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD Negeri 10 Lembang terdiri atas mata pelajaran
umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata
pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai
dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat,
Struktur Kurikulum
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Muatan Lokal
1 Bahasa dan Sastra Sunda 2 2 2 2 2 2
2 Pendidikan Lingkungan Hidup 1 1 1 1 1 1
3 Rineka Budaya Sunda 1 1 1 1 1 1
Jumlah jam pelajaran per minggu 34 36 38 40 40 40
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri,
maksimal 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
g. Sekolah menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SD Negeri 10 Lembang meliputi sejumlah mata
pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik
pada satuan pendidikan yang memuat sejumlah mata pelajaran dan
muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk
kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping
itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dengan perubahannya
Nomor 32 Tahun 2013 dan Perubahan kedua Nomor 13 Tahun 2015
Satu jam
Jumlah jam Minggu
Kelas pembelaj Waktu
pembelajar Efektif
ara n pembelajaran
an per
tatap per tahun
tahun
muka/me Per Minggu ajaran
nit
36 1224 jam
1
35 34 pembelajaran
(42840 menit)
36 1296 jam
2
35 36 pembelajaran
(45360 menit)
36 1368 jam
3
35 38 pembelajaran
(47880 menit)
36 1440 jam
4
35 40 pembelajaran
(50400menit)
36 1440 jam
5
35 40 pembelajaran
(50400menit)
36 1440 jam
6
35 40 pembelajaran
(50400 menit)
7. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD Negeri 10 Lembang dilakukan
melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I
sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel
berikut ini.
Daftar Tema Kelas I, II, dan III
8. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan
masingmasing mata pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai
berikut:
a. Kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap
spiritual dalam rangka menjabarkan
KI1;
b. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial
dalam rangka menjabarkan KI2;
c. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar
pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI3; dan
d. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar
keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI4.
9. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,
dan ujian sekolah/madrasah,
10.Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara
0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing
idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan
belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-
rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteriaketuntasan
belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
No Aspek KKM
1 2 3 4
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam 70 B
2 Pendidikan Kewarganegaraan 67 B
3 Bahasa Indonesia 70 B
4 Matematika 65 B
5 Ilmu Pengetahuan Alam 67 B
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 66 B
Kelompok B
7 Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 B
8 SBDP 70 B
Muatan Lokal
9 Mulok
a. Bahasa dan Sastra Sunda 66 B
b. Pendidikan Lingkungan Hidup 67 B
c. Rineka Bahasa Sunda 65 B
3) Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai
kegiatan sbb :
a) Menerapkan pendekatan belajar aktif
b) Membina kaderisasi calon lomba ketrampilan agama
( Sapta Lomba)
c) Membina kaderisasi lomba Festival Kompetensi dan
Kreativitas peserta didik.
d) Mengadakan wajib baca di perpustakaan
e) Mengadakan wajib baca senyap ( 10 menit ) sebelum bel
masuk sekolah
13.Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan
daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain- lain, yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik.
b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan
pendidikan nonformal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dilakukan
meliputi :
a. Pemanfaatan limbah (barang bekas) dan kekayaan alam sekitar
menjadi barang kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual.
Contoh bentuk kerajinan yang dihasilkan diantaranya;
1) Anyaman dan keterampilan dari Kertas Dan Limbah
2) Bunga dari limbah plastik/bekas air gelas
3) Kompos
4) Bingkai foto dari bambu dan kayu
b. Program Pendidikan Keunggulan Lokal dan Global
KELAS MATERI
Memasarkan produk
2) Kelas II ;
Pendidik mengajak siswa untuk observasi di
lingkungan sekolah dan memilih bahan
limbah organik dan non oerganik untuk di
jadikan kompos dan kreasi hasil limbah.
3) Kelas III ; Pendidik mencampur bahan yang sudah
tersedia
4) Kelas IV ; Pendidik Mensimulasikan bahan yang telah
ada di depan siswa/siswi
5) Kelas V ; Pendidik mencampur bahan kompos dari
bahan organic Pendidik melakukan simulasi
membuat kreasi dari bahan Non organik
6) Kelas VI ; Pendidik mengevaluasi semua hasil kerja
siswa dan di implemetasikan di lingkungan
Sekolah.
c. Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat
Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam
kehidupan di Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan
segala karakteristiknya.
2) Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan
hidup di daerah masing-masing khususnya dan Provinsi Jawa
Barat pada umumnya.
3) Menampilkan kreativitas melalui kegiatan nyata dalam rangka