54
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 2: Kompetensi Inti SD Kelas I, II, dan III
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
jujur, disiplin, tanggung perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
jawab, santun, peduli, tanggung jawab, tanggung jawab,
dan percaya diri dalam santun, peduli, dan santun, peduli, dan
berinteraksi dengan percaya diri dalam percaya diri dalam
keluarga, teman, dan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
guru keluarga, teman, dan keluarga, teman, guru
guru dan tetangganya
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dengan cara dengan cara
mengamati mengamati mengamati
[mendengar, melihat, [mendengar, melihat, [mendengar, melihat,
membaca] dan membaca] dan membaca] dan
menanya berdasarkan menanya berdasarkan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk dirinya, makhluk dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan di sekolah dan di sekolah
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
55
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan
karya yang estetis, karya yang estetis, logis, dalam karya
dalam gerakan yang dalam gerakan yang yang estetis, dalam
mencerminkan anak mencerminkan anak gerakan yang
sehat, dan dalam sehat, dan dalam mencerminkan anak
tindakan yang tindakan yang sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku tindakan yang
anak beriman dan anak beriman dan mencerminkan perilaku
berakhlak mulia berakhlak mulia anak beriman dan
berakhlak mulia
56
menanya berdasarkan menanya dan menanya dan
rasa ingin tahu tentang mencoba berdasarkan mencoba berdasarkan
dirinya, makhluk rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang
ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk dirinya, makhluk
kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang kegiatannya, dan kegiatannya, dan
dijumpainya di rumah, benda-benda yang benda-benda yang
di sekolah dan tempat dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah,
bermain di sekolah dan tempat di sekolah dan tempat
bermain. bermain.
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dalam dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, bahasa yang jelas,
logis, dalam karya sistematis dan logis, sistematis dan logis,
yang estetis, dalam dan kritis dalam karya dan kritis dalam karya
gerakan yang yang estetis, dalam yang estetis, dalam
mencerminkan anak gerakan yang gerakan yang
sehat, dan dalam mencerminkan anak mencerminkan anak
tindakan yang sehat, dan dalam sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku tindakan yang tindakan yang
anak beriman dan mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku
berakhlak mulia anak beriman dan anak beriman dan
berakhlak mulia. berakhlak mulia.
57
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
a. Seni Budaya dan Prakarya
b. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
59
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan
berbangsa, dan bernegara, sistim hukum, dan peradilan nasional,
hukum, dan peradilan internasional.
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional, dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan
HAM.
Kebutuhan warga Negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kekebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi
diri, persamaan kedudukan warga Negara.
Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, kostitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, hubungan dasar Negara dengan konstitusi.
Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan
system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, system pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
Pancasila meliputi: Globalisasi di lingkungannya, politik luar negri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi
globalisasi.
3. Bahasa Indonesia
a. Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
Berkomunikasi secara efektif, dan efisiensi sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bangsa Negara.
Memahami bangsa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan social.
60
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan, dan kemampuan berbahasa.
Menghargai dan membanggakan serta Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
b. Ruang Lingkup
61
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
Bilangan
Geometrid an pengukuran
Pengolahan data
5. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaannya.
Mengembangkan pengetahuan dna pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Mengembangkan ketrampilan proses untuk meyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
b. Ruang Lingkup
Makhluk hidup, dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan
gas.
Energy dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
Bumi, dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.
62
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat, dan lingkungannya.
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam
kehidupan sosial.
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan
global.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek
sebagaiberikut:
Manusia, tempat, dan lingkungan
Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
Sistem socsial dan budaya
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
7. Seni Budaya dan Ketrampilan
a. Mata pelajaran Seni Budaya dan ketrampilan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan
Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan ketrampilan.
Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan.
Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan dalam
tingkat local, regional, maupun global.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
63
Seni rupa, mencakup pengetahuan, ketrampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
mencetak, dan sebagainya.
Seni music, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal,
memainkan alat music, apresiasi karya music.
Seni tari, mencakup ketrampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
Seni drama, mencakup ketrampilan pementasan dengan memadukan
seni music, seni tari, dan peran.
Ketrampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills)
yang meliputi ketrampilan personal, ketrampilan social, ketrampilan
vokasional. Dan ketrampilan akademik.
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Ketrampilan
a. Jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan, dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani, dan olahraga yang
terpilih.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
Meningkatkan kemampuan, dan keterampilan gerak dasar.
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang trekandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
Mengembangkan sikap sportif, jujur, displin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri, dan demokrasi.
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat, dan kebugaran, terampil, serta memiliki
sikap yang positif.
64
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
Permainan, dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan,
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor, dan
manipulative, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola
basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan
beladiri, serta aktivitas lainnya.
Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postor tubuh serta
aktivitas lainnya.
Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta
aktivitas lainnya.
Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya.
Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
Kesehatan, meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perwatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan, dan minuman yang sehat, mencegah, dan merawat
cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat, dan berperan aktif
dalam kegiatan P3K, dan UKS. Aspek kesehatan merupakan
aspek tesendiri, dan secara implicit masuk ke dalam semua aspek.
65
Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian di intergrasikan
kedalam tema-tema yang ada untuk kelas IV.
Keterangan:
a) Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.
c) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
d) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
f) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
66
g) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
h) Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
i) Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
j) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
k) Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri dipilih dan ditetapkan atas
dasar:
a. Muatan lokal yang pernah diberlakukan di Sumatera Barat, sebagai
realisasi keputusan Mendikbud RI No 14 tahun 1991.
b. Pelajaran Budaya Alam Minangkabau untuk sekolah dasar
diselanggarakan berdasarkan keputusan kepala dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat No KTSP. 001/08/KP/2002 tanggal 11 November 2002
tentang kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Dasar Provinsi Sumatera
Barat dan Peraturan Gubernur nomor 70 dan 71 tahun 2010 tentang
Kurikulum Mulok
c. Peraturan Gubernur Sumbar Nomor 70 Tahun 2010 tentang Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al-Qur’an dan Nomor 71 tahun 2010 tentang
Juklak Kurikulum Muata Lokal Pendidikan Al-Qur’an Tingkat Sekolah
Dasar.
67
d. Filsafat “Adat Basandi syara, syara’ basandi kitabullah” menjadi motivasi
untuk memasukkan Pendidikan Al-Qur’an sebagai muatan lokal. Apabila
kondisi di lapangan saat ini menggambarkan fenomena yang
memprihatinkan keadaan siswa SD belum mampu memaca Al-Qur’an
dengan fasih apalagi untuk memahami dan menghayati isi serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, mata pelajaran Pendidikan Al-Qur’an ini diajarkan agar siswa
mempunyai kemampuan untuk membaca, mengartikan dan memahami Al-
Qur’an dengan baik dan benar serta mampu mengamalkannya.
e. Hasil identifikasi kebutuhan sekolah terhadap lingkungan alam dan sosial
budaya oleh tim penyusun kurikulum sekolah.
Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan seluruh muatan lokal sama
seperti mata pelajaran yaitu kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur serta
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Diajarkan oleh guru kelas/guru bidang studi
berdasarkan jadwal pembelajaran yang telah disusun dan di syahkan oleh
kepala sekolah pada awal semester pada tiap-tiap kelas (III-VI). Sistim
penilaian muatan lokal juga disamakan dengan sistim penilaian yang
dilakukan pada mata pelajaran.
a. Latar Belakang
68
Pelajaran Budaya Alam Minangkabau untuk sekolah dasar
diselanggarakan berdasarkan keputusan kepala dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat No KTSP. 001/08/KP/2002 tanggal 11
November 2002 tentang kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Dasar
Provinsi Sumatera Barat.
Secara nasional, kurikulum muatan lokal pendidikan dasar
dipandang perlu berdasarkan undang-undang No. 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah No.
28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar. Sehingga kewajiban kita
sebagai guru untuk menjembatani antara kebutuhan siswa dan
undang-undang sistem pendidikan menjadikan proses pelestarian
nilai-nilai adat dan budaya alam minangkabau tidak hanya menjadi
slogan.
Berdasarkan uaraian diatas maka SDN 33 Koto Baru untuk
berkiprah melestarikan adat minangkabau melalui mata pelajaran
BAM (Budaya Alam Minangkabau) mulai dari kelas 3 sampai dengan
kelas 6. Setiap jenjang kelas dialokasikan waktu 2 jam
pelajaran/minggu (2 x 35 menit) kecuali kelas 3 (1 x 35 menit)
yang langsung diajarkan oleh guru kelas masing-masing.
69
kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku secara
nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta
kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang
bersangkutan.
b. Tujuan
c. Ruang Lingkup
70
Standar Kompetensi Lulusan Budaya Alam Minangkabau adalah
sebagai berikut :
1. Kelas III :
Sopan santun berbicara. - Rendah hati
Sopan santun waktu makan - Suka menolong
Sopan santu berpakaiyan - Bertanggung jawab
Saling homat- menghormati - Bertenggang rasa
2. Kelas IV :
Alam Minangkabau dan rantau minangkabau
Batas-batas wilayah Minangkabau menurut tambo
Adat sopan santu dalam pergaulan
Seni tradisional Minangkabau
3. Kelas V :
Peninggalan sejarah atau prasasti
Macam-macam upacara adat Minangkabau
4. Kelas VI :
Susunan kekerabatan di Minangkabau
Harta pusaka menurut Minangkabau
Harta adat Minangkabau
71
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.3. Mengenal dan mempraktikkan cara
Berpakaian yang sopan
1.4. Mengenal dan mempraktikkan cara
Berpergian dengan orang lain
dengan memperhatikan adat sopan
santun.
1.5. Mengenal dan mempraktikkan cara
bertamu dengan sopan.
2. Siswa mampu mengenal, 2.1. Mengenal dan mempraktikkan sifat-
memahami, dan melakukan sifat saling Mencintai dan saling
sifat- sifat terpuji dalam hormat menurut adat Minangkabau.
kehidupan sehari- hari 2.2. Mengenal dan mempraktikkan sifat
menurut adat Minangkabau. suka menolong
2.3. Mengenal dan mempraktikkan sifat
rendah hati.
2.4. Mengenal dan mempraktikkan cara
berhemat
2.5 Mengenal dan mempraktikkan cara
sifat jujur dan bertanggungjawab.
2.5 Mengenal dan mempraktikkan sifat
tengang rasa.
2.5 Mengenal dan mempraktikkan sifat
malu.
Kelas III Semester II
3. Mengetahui dan memahami 3.1 Menghindari duduk sumbang dalam
sifat- sifat yang tidak baik kehidupan sehari-hari.
yang harus dihindari dalam 3.2 Mampu untuk tidak berkata sumbang
kehidupan sehari- hari. 3.3 Mampu untuk tidak bertanya
sumbang
4. Memahami dan mengenal 4.1. Menggunakan kato mandaki dalam
sopan santun dalam pergaulan menurut adat
pergaulan Minangkabau.
72
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4.2. Menggunakan kato Malereng.
4.3. Menggunakan kato menurun.
4.4. Menggunakan kato mandata
Kelas IV Semester I
1. Mampu mengenal, 1.1.Mendeskripsikan sejarah Minangkabau.
mengetahui, dan 1.2.Mendeskripsikan asal usul orang
memahami sejarah Minangkabau.
Minangkabau serta asal
usulnya.
2. Memahami, mengenal, 2.1.Mendeskripsikan alam Minangkabau
mengetahui Alam dan rantaunya.
Minangkabau. 2.2. Mendeskripsikan Luhak nan Tigo.
2.3.Mendeskripsikan daerah rantau
Minangkabau.
2.4.Menunjukkan peta batas wilayah
Minangkabau.
Kelas IV Semester II
3. Mengetahui, memahami 3.1 Mengetahui, memahami Nak aluih
dan mempraktikkan Adat baso jo basi
Sopan santun untuk 3.2 Mengetahui, memahami Nak luruih
mencapai keharmonisan rantangkan tali
pergaulan 3.3 Mengetahui, memahami Nak tinggi
naikkan budi
3.4 Mengetahui, memahami Nak kayo
kuek mancari
4. Mengenal Seni tradisional 4.1 Pengenalan seni tradisional
Minangkabau Minangkabau
4.2 Mengenal Tarian daerah
4.3 Mengenal Pakaian daerah
4.4 Mengenal Randai / seni teater
4.5 Mengenal Bela diri
73
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas V Semester I
1. Mengenal Peninggalan 1.1. Mengenal Menhi
sejarah/prasasti 1.2. Mengenal Balai Saruang dan Balai
Nan Panjang
1.3. Mengenal Prasasti Kubu Rajo I dan II
1.4. Mengenal Batu batikam
1.5. Mengenal Prasasti Pagaruyung
1.6. Mengenal Prasasti Saruaso I dan II
1.7. Mengenal prasasti rambatan
2. Mengenal macam-macam 2.1. Mengenal Upacara adat
upacara adat Minangkabau 2.2. Mengenalupacara Pengangkatan
Penghulu/ malewakan gala
2.3. Mengenalupacara Batagak rumah
2.4. Mengenal Upacara perkawinan
Kelas V Semester II
3. Mengenal macam-macam 3.1. Mengenal Upacara kelahiran/ turun
Upacara-upacara adat mandi dan kekah
3.2. Mengenal Upacara sunat rasul,
mengaji ke surau dan tamat kaji
3.3. Mengenal Upacara kematian
3.4. Mengenal Seni tradisional Minang
Kabau
Kelas VI Semester I
1. Mengenal dan memahami A. Mengenal dan memahami Sistem
Sistim kekerabatan di kekerabatan di Minangkabau
Minangkabau B. Mengenal dan memahami Sistem
perkawinan
C. Mengenal dan memahami Fungsi dan
peranan urang sumando
D. Mengenal dan memahami Hubungan
mamak dan kemenakan
2. Mengenal dan memahami 2.1. Mengenal dan memahami Sistem
74
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
macam-macam Harta pemilikan harta
Pusaka menurut adat 2.2. Mengenal dan memahami Harta
Minangkabau Pusaka tinggi
Kelas VI Semester II
1. Mengenal dan memahami 2.1 Harta pusaka rendah
macam-macam Harta 2.2 Harta pencaharian
Pusaka menurut adat 2.3 Harta suarang
Minangkabau
2. Mengenal dan memahami 2.1 Mengenal dan memahami Sako
macam-macam Harta adat menurut ada Minangkabau
alam Minangkabau 2.2 Mengenal dan memahami Sangsako
menurut adat Minangkabau
2.3 Mengenal dan memahami Harta
warisan
A. Latar Belakang
75
guru dan siswa dalam menggali kandungan Al-Qur’an perlu diperjelas
dengan materi-materi yang dibutuhkan oleh siswa SD, sehingga
kemampuan siswa akan lebih cepat dipacu dengan pendidikan Al-Qur’an
dan kecemasan kita terhadap lemahnya kemampuan peserta didik dalam
membaca Al-Qur’an akan teratasi nantinya.
Oleh karena itu kurikulum ini disusun agar siswa di tingkat SD
mempunyai kemampuan untuk membaca, mengartikan dan memahami
Al-Qur’an dengan baik dan benar serta mampu mengamalkannya.
Kurikulum ini dapat dilaksanakan berdasarkan kebijakan Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat yang telah menetapkan peraturan daerah Nomor
3 Tahun 2007 tentang Pendidikan Al-Quran.Pada pasal 6 ayat 1
ditegaskan bahwa pendidikan Al-Qur’an merupakan bagian dari struktur
kurikulum pada semua jenjang pendidikan formal.Dan pada pasal 5 ayat 3
disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan Al-Qur’an merupakan
bahagian dari kurikulum Pendidikan Nasional.
Kurikulum tingkat SD yang dipersiapkan ini mengacu kepada aturan
pasal 13 ayat 3 dengan ketentuan bahwa kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh tamatan SD adalah pandai membaca, menulis dan
memahami ayat Al-Qur’an, mengenal tajwid dasar serta hafal 10 surat juz
‘Amma.
B. Tujuan
1. Peserta didik mampu dalam membaca dan menulis Al-Qur’an sesuai
kaedah penulisan Al-Qur’an dengan baik dan benar
2. Peserta didik gemar membaca dan menulis Al-Qur’an
3. Peserta didik mampu menghafal minimal sepuluh surat pendek yang telah
ditetapkan
4. Terbiasa membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar
C. Standar Kompetensi Lulusan
1. Membaca Al-Qur’an dengan baik, lancar dan benar menurut kaedah ilmu
tajwid
2. Menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai kaedahnya
3. Melafalkan 10 surat pendek pilihan dalam juz’amma
4. Menyimpulkan isi 10 surat pendek pilihan dalam juz’amma
76
5. Mengamalkan ajaran Al-Qur’an sesuai dengan kandungan ayat-ayat yang
sudah dipelajari.
D. Ruang Lingkup
1. Huruf Hijaiyah
2. Ilmu Tajwid
3. Surat Pendek pilihan Juz ‘Amma
4. Ayat-ayat pilihan
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar (SK dan KD)
Kelas II Semester I
77
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
terbalik.
1.4. Melafalkan kata dan kalimat yang
menggunakan huruf-huruf hijaiyah yang
bertanda baris tegak dan baris depan
terbalik.
Kelas IV Semester I
1. Mempraktikkan ahkamul 1.1 Membunyikan dan menyalin nun mati dan
huruf nun mati dan tanwin tanwin secara izhar dan ikhfa
pada ayat-ayat pendek 1.2 Membunyikan dan menyalin nun mati dan
tanwin secara idgam dan ikhfa
1.3 Membunyikan dan menyalin nun mati dan
tanwin secara izhar syafawi dan ikhfa
78
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
syafawi
1.4 Membunyikan bacaan idgham mimi
4. Memahami surat Al-Falaq 4.1 Membaca menghafal dan menyalin surat
dan An-Nas An-Nas dan Al-Falaq
4.2 Mengartikan dan memahami surat An-Nas
dan Al-Falaq
Kelas IV Semester II
1. Mengidentifikasi ra tafkhim 1.1 Membunyikan dan menulis bacaan ra dan
dan tarqiq: lafal jalalah lafal jalalah secara tafkhim dan tarqiq
tafkhim dan tarqiq; alim 1.2 Membunyikan dan menulis bacaan alif lam
syamsiyah dan qamariah; ketika bertemu huruf syamsiyah dan
serta macam-macam idgham qomariyah
1.3 Membunyikan dan menulis macam-macam
idgham
2. Memahami surat Quraisy dan 2.1 Membaca, menghafal dan menyalin surat
al-Hamzah Quraisy dan al-Humazah
2.2 Mengartikan dan memahami isi surat
Quraisy dan Al-Humazah
Kelas V Semester I
1. Mengaplikasikan ahkamul 1.1 Membunyikan mad thabi’i dan mad far’i
mad dan qashar yang panjangnya satu alif
1.2 Membunyikan mad far’i panjangnya satu
sampai tiga alif
1.3 Membunyikan mad far’i panjangnya tiga alif
2. Memahami surat at-Takatsur 2.1 Membaca menghafal dan menyalin surat at-
dan al-Qari’ah Takatsur dan al-Qari’ah
2.2 Mengartikan dan memahami surat at-
Takatsur dan al-Qari’ah
Kelas V Semester II
1. Mengaplikasikan ahkamul 1.1 Mempraktikkan cara waqaf dalam
79
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
waqaf dan ibtida’ membaca ayat-ayat alqur’an
1.2 Mempraktikkan waqaf pada tanda-tanda
waqaf dalam ayat-ayat Al-Qur’an
1.3 Mempraktikkan ibtida’ pada hamzah washal
2. Memahami surat al-Aadiyaat 2.3 Membaca menghafal dan menyalin surat al-
dan al-Zalzalah Aadiyaat dan al-Zalzalah
2.1 Mengartikan dan memahami surat al-
Aadiyaat dan al-Zalzalah
Kelas VI Semester I
1. Memahami surat at-Tiin al- 1.1 Membaca menghafal dan menyalin surat at-
Insyirah dan adh-Dhuha Tiin al-Insyirah dan adh-Dhuha
1.2 Mengartikan dan memahami surat at-Tiin
al-Insyirah dan adh-Dhuha
2. Memahami surat pendek 2.1 Membaca dan menuliskan surat pendek
pilihan (ali Imran 133-135 pilihan tentang tanda-tanda orang bertaqwa
dan 159 serta An-Nisa 142- dan orang-orang munafik (ali Imran 133-
145) 135 dan 159)
2.2 Mengartikan dan memahami isi surat
pendek pilihan (ali Imran 133-135 dan 159)
2.3 Membaca dan menuliskan surat pendek
pilihan tentang tanda-tanda orang orang-
orang munafik (An-Nisa 142-145)
2.4 Mengartikan dan memahami isi surat
pendek pilihan An-Nisa 142-145)
Kelas VI Semester II
1. Memahami surat an-Nisa / 1.1 Membaca dan memahami ayat pendek
4:36; al-Ahzab/ 33:21; dan pilihan tentang akhlak kepada Allah dan
Ash-Shaf / 61:2-3 sesama manusia (an-Nisa / 4:36)
1.2 Membaca dan memahami ayat pendek
pilihan tentang keteladanan (al-Ahzab/
33:21)
80
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.3 Membaca dan memahami ayat pendek
pilihan tentang kesesuaian antara
perkataan dan perbuatan (Ash-Shaf / 61:2-
3)
81
Sesuai dengan Jenis Pelajaran
Sesuai dengan Jenis Pelajaran
Sesuai dengan Jenis Pelajaran
An nashr November
Al kautsar Desember
Al kafirun Januari
Februari
Al ‘asr
Maret
Al quraisy
April
Al fiil
82
Al ma’un Mei - Juni
Ad duha Oktober
4 IV 1. Hafalan 6 surat
Al a’la Juli- agustus
At tariq September – oktober
Al buruj November – desember
83
2. Musabaqah Syahril Qur’an
(MSQ)
6 VI 1. Hafalan 3 surat
An naba’ Juli- september
An naaziat Oktober – desember
‘abasa Januari – maret
84
menciptakan Wiraswasta yang handal serta memberikan bekal dasar
siswanya untuk memasuki kantor pemerintahan dengan mempertimbangkan
segala lini aspek yang diperlukan maka SDN 33 Koto Baru Kecamatan
Kubung Kabupaten Solok menetapkan pendidikan berbasis keunggulan
diantaranya:
Bidang Pertanian
(Padi dan Palawija) berbasis keahlian yang menjadi ciri khas Kabupaten
Solok akan diusahakan semaksimal mungkin menjadi media
pembelajaran diberbagai mata pelajaran.
Bidang Keterampilan
(Industri rumah tangga bernilai jual) dan yang berbasis keahlian (Aneka
ketrampilan bernilai jual) untuk meningkatkan tingkat ekonomi nantinya
yang juga menjadi ciri khas Kabupaten Solok akan diusahakan
semaksimal mungkin menjadi media pembelajaran diberbagai mata
pelajaran sebagaimana tertera dalam tabel berikut:
Kelas Materi
I 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat bunga dari kulit jagung.
II 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat bunga dari kulit jagung.
1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
III 2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat anyaman sederhana dari kulit jagung
85
1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
IV 2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat tempat pensil dari botol minuman bekas
V 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat taplak meja dari bungkus minuman saset
(Bungkus energen saset, bungkus mie, bungkus kapucino,
dll)
VI 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat taplak meja dari bungkus minuman saset
(Bungkus energen saset, bungkus mie, bungkus kapucino,
dll)
Bidang Kesenian
86
Jenis Layanan Bimbingan Konsling yang dilaksanakan di SDN 33 Koto
Baru adalah: berupa layanan Belajar, Sosial, dan Kepribadian. Layanan
ini dilaksanakan oleh guru kelas masing-masing.
b) Strategi pelaksanaan Layanan BK.
87
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik
yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.
Demikian pula pendidikan menengah, diselenggarakan untuk melanjutkan
dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan
timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja.
2. Tanggung jawab keilmuan, yaitu tanggung jawab berdasarkan bentuk, isi dan
tujuan, serta tingkat pendidikan yang dipercayakan masyarakat kepadanya.
3. Tanggung jawab fungsional, yaitu bentuk tanggung jawab yang diterima
sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para
pendidik yang diserahi kepercayaan dan tanggung jawab melaksanakannya
berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pelimpahan wewenang dan
kepercayaan serta tanggung jawab yang diberikan oleh orang tua peserta
didik. Pelaksanaan tugas tanggung jawab yang dilakukan oleh para pendidik
profesional ini didasarkan atas program yang telah terstruktur yang tertuang
dalam kurikulum.
Sekolah dituntut untuk mampu menjalankan tiga bentuk tanggung jawab
tersebut secara optimal. Untuk itu, pada umumnya, sekolah tidak membatasi
tanggung jawab formal kependidikan dengan sekedar menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara rutin, tapi juga berupaya
mengembangkan keterampilan siswa melalui kegiatan-kegiatan terprogram
lainnya, dengan tujuan agar hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi lebih
maksimal.
Di antara kegiatan-kegiatan terprogram yang diselenggarakan oleh sekolah
dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswanya adalah program kegiatan
ekstrakurikuler, baik yang sama sekali tidak terkait dengan mata pelajaran
maupun yang masih memiliki kaitan dengan mata pelajaran tertentu.
Program kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran tertentu yang
diselenggarakan sekolah lebih sering untuk mata pelajaran ilmu-ilmu eksakta dan
bahasa, seperti matematika, fisika, kimia, dan bahasa Inggris. Sementara, mata
pelajaran lain sering diabaikan termasuk mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam. Padahal, bidang studi Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa
serta wujud pelaksanaan tanggung jawab sekolah terhadap orang tua yang
88
mempercayakan penanaman nilai-nilai agama anak kepada sekolah, terlebih
alokasi waktu untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam yang sangat minim,
yaitu hanya 2 jam pelajaran dalam satu minggu atau ± 90 menit dalam seminggu.
89
- Untuk meningkatkan ketertarikan yang besar pada masyarakat dan
dorongan mereka kepada sekolah.
4. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah :
- Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih efektif
antara personel dan penanggung jawab akademis siswa.
- Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi di sekolah.
- Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk membantu
siswa dalam memanfaatkan situasi guna memecahkan masalah yang
dihadapi.
90
1. Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi siswa.
2. Sejauh mana mungkin tidak terlalu membebani siswa.
3. Memanfaatkan potensi alam lingkungan.
4. Memanfaatkan kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memberikan banyak
manfaat tidak hanya terhadap siswa tetapi juga bagi efektivitas penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, seperti yang telah penulis kemukakan di atas.
Begitu banyak fungsi dan makna kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang
tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini akan terwujud, manakala pengelolaan
kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sebaik-baiknya khususnya pengaturan
siswa, peningkatan disiplin siswa dan semua petugas. Biasanya mengatur siswa
di luar jam-jam pelajaran lebih sulit dari mengatur mereka di dalam kelas. Oleh
karena itu, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler melibatkan banyak pihak,
memerlukan peningkatan administrasi yang lebih tinggi.Dalam beberapa kegiatan
ekstrakurikuler guru terlibat langsung dalam pelaksanaannya. Keterlibatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pengarahan dan pembinaan juga menjaga agar
kegiatan tersebut tidak mengganggu atau merugikan aktivitas akademis. Yang
dimaksud dengan pembina ekstrakurikuler adalah guru atau petugas khusus
yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk membina kegiatan ekstrakurikuler.
91
kondisinya masing-masing. Sehingga siswa terobsesi untuk mampu
mengembangkan kemampuan yang andal dalam dirinya untuk terus
dikembangkan secara optimal, dan berkelanjutan. Di SDN 33 Koto Baru
Kecamatan Kubung untuk menciptakan hal ini meliputi dua kegiatan intra
kulikuler, dan ekstrakulikuler. Dalam hal kegiatan intrakulikuler yang termasuk
dalam kegiatan pengembangan diri di sekolah. Siswa dilatih oleh guru sesuai
dengan bidang keahliannya. Sedangkan dalam hal kegiatan ekstra kurikuler
siswa dilatih, dan dibimbing oleh tenaga yang ahli dibidangnya, termasuk pelatih
yang didatangkan dari luar sesuai dengan bidang kecakapannya.
Pengembangan diri di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung terdiri atas:
Jenis Kegiatan Bidang Non Akademik :
- Pramuka
- UKS (dokter kecil)
- Kesenian (Seni Tari dan Seni Musik)
- Olah Raga (Bola Kaki, Bulu Tangkis, dan Catur)
- Keagamaan dan Pdd. Karakter
92
Sementara itu untuk kegiatan Esktrakurikuler yang lain yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Ektrakurikuler
a. Kewiraan
1. Pramuka
Jenis Kegiatannya :
- Materi Intelektual
1. Pengetahuan tentang Kepramukaan (Leadership, administrasi,
Human Relation)
2. Pengetahuan Umum
3. Pengetahuan Keagamaan
4. Pengetahuan tentang lingkungan
- Materi Ketangkasan Kreatifitas
1. PBB
2. Pionering
3. Perkemahan
- Materi Game (permainan) pramuka
IDMG ( In Door Management Game )
ODMG ( Out Door Management Game )
b. Keagamaan
Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Dasar Negeri 33 Koto Baru adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan yang memiliki kaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam
Dalam hal ini, kegiatan ekstrakurikuler tersebut diarahkan kepada kegiatan
pengayaan dan penguatan terhadap materi-materi pembahasan dalam
bidang studi Pendidikan Agama Islam, seperti program kegiatan
ekstrakurikuler membaca al-Qur’an (kursus membaca al-Qur’an). Kegiatan ini
sangat penting “mengingat kemampuan membaca al-Qur’an merupakan
langkah awal pendalaman dan pengakraban Islam lebih lanjut.
2. Kegiatan yang tidak memiliki kaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama
Islam
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat berupa:
- Kesenian
93
Kesenian sebagai kegiatan ekstrakurikuler Pendidiakn Agama Islam bisa
berupa seni baca Al-Qur’an, qasidah, kaligrafi, Dai cilik, dan
sebagainya. Di samping memberikan keterampilan kepada siswa, seni
seperti dinyatakan oleh Wardi Bachtiar, bisa membangun sesuatu
perasaan keagamaan atau mengganti perasaan yang telah melekat
dengan perasaan yang baru.
- Pesantren Kilat
Pesantren kilat adalah “kajian dasar Islam dalam jangka waktu tertentu
antara 2-5 hari tergatung situasi dankondisi. Kegiatan ini dapat diadakan
di dalam atau di luar kota asalkan situasinya tenang, cukup luas, dapat
menginap dan fasilitas memadai”.
c. Olah raga
1. Sepak Bola
2. Volly Ball
3. Bulu Tangkis
4. Takraw
5. Atletik
6. Catur
94
d. Kesenian
Materi ekstrakurikuler Kesenian menekankan pada pengembangan nilai-nilai
lokal pada masing-masing bentuk kesenian yang diajarkan.
a) Materi Seni Musik
Seni Musik terdiri dari dua materi, yaitu:Bernyanyi dan Bermain Musik.
Materi Bernyanyi dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu bernyanyi
tunggal (solo) dan kelompok. Bernyanyi tunggal (solo) adalah bernyanyi yang
dilakukan oleh satu orang. Penekanan utama dalam bernyanyi solo adalah
teknik dasar menyanyi. Lagu-lagu yang dapat digunakan dalam bernyanyi solo
disesuaikan dengan daerah setempat sebagai upaya untuk mendukung
pelestarian nilai-nilai lokal di daerah itu, contohnya Kampuang Nan Jauah di
Mato.
Bernyanyi berkelompok merupakan kegiatan bernyanyi yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam bentuk duet (2 orang), trio (3 orang), dan kuartet (4
orang), atau melibatkan lebih banyak penyanyi, seperti vocal group dan
paduan suara. Dalam prosesnya, bernyanyi berkelompok lebih memfokuskan
pada keseimbangan dan keselarasan atau sonoritas bunyi yang dihasilkan,
sedangkan bernyanyi solo memfokuskan pada penguasaan teknik bernyanyi
secara individual.
Materi Bermain Musik dapat dilakukan secara perorangan di Sekolah Dasar
terutama Rekorder, Pianika, Qasidah dan Drumband maupun berkelompok
dengan menggunakan beragam instrumen musik, termasuk suara manusia.
Bermain musik secara bersama/kelompok dapat disebut ansambel, yaitu
kegiatan bermain musik yang melibatkan dua orang atau lebih. Bermain musik
secara bersama/ansambel dapat dibagi menjadi dua sub-jenis, ansambel
sejenis dan ansambel gabungan. Materi musik yang dapat dimainkan dalam
kegiatan bermain musik perorangan dan kelompok dapat berupa musik tradisi
dan musik kreatif
b) Seni Tari
Seni Tari terdiri dari dua materi, yaitu: Tari Tradisi dan Tari Kreasi. Tari
Tradisi adalah bentuk, ragam, dan gaya tari yang diwariskan secara turun
temurun.Contoh dari bentuk tari tradisi adalah Tari Ka Sawah. Tari Tradisi yang
dipelajari dalam ekstrakurikuler tari disesuaikan dengan tari tradisi yang ada di
95
daerah masing-masing, misalnya: Tari Remo, tari Gandrung Banyuwangi, tari
Sekapur Sirih, tari Pendet, tari Saman, tari Galombang dan lain-lain.
Tari Kreasi adalah tari yang berpijak pada tari tradisi dan mengangkat
nilai-nilai tradisi, merupakan pengembangan dari gerak tari tradisi daerah
setempat dan/atau Nusantara. Contoh bentuk tari kreasi adalah poco-poco, tari
merak, rantak, dan jaipong. Berdasarkan jumlah penarinya, tari dapat
dibedakan menjadi tari tunggal, duet, trio, kwartet, dan tari kelompok.
c) Seni Rupa,
Materi seni rupa terdiri dari dua materi, yaitu berkarya seni rupa dua
dimensi, dan tiga dimensi. Materi berkarya seni rupa dua dimensi meliputi
kegiatan menyusun unsure rupa (garis, warna, bidang, tekstur, dan bentuk) di
atas bidang datar menggunakan berbagai media yang mencaku palat, bahan,
dan teknik untuk menghasilkan karya dua dimensi.Teknik berkarya seni rupa
dua dimensi di antaranya menggaris, menggores, mengarsir, mewarnai,
melukis, kolase, menggunting, memotong, menempel, membatik, mencap,
mencelup, menyiprat, menetes, meniup, menggosok, mengerik, finger painting,
mozaik, dll.
d) Seni Teater
(1) Teater Tutur
Pertunjukan teater yang dapat dikategorikan sebagai Teater Tutur
berhubungan dengan aktivitas bercerita secara tunggal (monolog), seperti
membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up comedy.
(2) Teater Gerak
Pertunjukan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak, misalnya
pantomime / tablo. Contoh Teater Gerak yang bersumber dari nilai-nilai local
adalah randai. Tema cerita dalamTeater Gerak adalah bagian dari cerita
rakyat.
96
2 Pengenalan Kepanduan dan Minggu III
Keterampilan Sandi kotak I,II Agustus 2017
3 Pengenalan Kepramukaan dan Minggu II
Keterampilan Sandi Morse September 2017
4 PBB ( Bagian I ) dan yel-yel Minggu IV
September 2017
5 Keterampilan Morse ( Sandi Minggu II
Rumput ) dan Semaphore Oktober 2017
6 Prakter Semaphore Minggu IV
Oktober 2017
7 IDMG dan ODMG Minggu I
Desember 2017
8 Pionering dan Tali-temali Minggu III
(Bagian I) Desember 2017
9 Pengetahuan Pramuka dan Minggu I
Ketrampilan Sandi (Jam & Kimia) Januari 2018
10 P3K ( bagian I ) Minggu III
Januari 2018
11 PBB ( Bagian II ) dan Pembuatan Minggu I
Drug Bar Februari 2018
12 Keterampilan Pengomposan dan Minggu III
Pemilahan sampah I Februari 2018
13 Keterampilan Pengomposan dan Minggu I
Pemilahan sampah II Maret 2018
14 PBB Tongkat Minggu III
Maret 2018
15 Struktur Organisasi Gerakan Minggu V
Pramuka dan Sandi A-N, Maret 2018
Koordinat, Paku, Bunga
16 IDMG dan ODMG Minggu II
April 2018
17 PBB II Minggu IV
April 2018
97
18 Ujian SKU I Minggu II
Mei 2018
19 Ujian SKU II Minggu IV
Mei 2018
20 Ujian TKK Minggu II
Juni 2018
21 Pelantikan dan Perkemahan di Minggu IV
alam terbuka Juni 2018
98
Di Sekolah Dasar Negeri 33 Koto Baru sistem paket yang digunakan adalah
yaitu pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
1. Tata Cara Pengaturan Alokasi waktu
Tata cara pelaksanaan sistem paket pembelajaran tatap muka yaitu
0%-40% untuk satuan pendidikan sekolah dasar, dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan dengan pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
Pemberian tugas pada siswa di luar jam pelajaran wajib tatap muka, dapat
diberikan berupa tugas rumah ataupun kegiatan kerja kelompok. Dimana
tugas yang diberikan telah disusun sedemikain rupa terkait antara satu sama
lainnya
99
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Memberikan tugas kepada siswa baik berupa pribadi/kelompok dalam
rangka pencapaian KKM dan dalam rangka kegiatan remedial dan
pengayaan
2) Penugasan Terstruktur
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Diantara yang dilakukan
dalam program terstruktur di SDN 33 Koto Baru adalah:
- Pengerjaan soal/latihan dirumah (PR)
- Penugasan proyek secara berkelompok
- Membuat hasil karya produk/keterampilan
- Dan lain –lain
100
untuk setiap mata pelajaran yanjg terdapat pada semester ganjil, dan genap
dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara felksibel dengan jumlah
beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk
mata pelajaran lain yang dianggap penting, dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam standar isi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan tersruktur, dan kegiatan mandiri tidak
testruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0 % - 40 % dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi, dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan
satu jam tatap muka.
2 Selasa Senam
101
6 Sabtu pramuka
- Kegiatan mingguan
No Waktu Kegiatan Keterangan
1 Minggu I Pramuka
2 Minggu II Kesenian
4 Minggu IV Keagamaan
- Kegiatan bulanan
No Waktu Kegiatan Keterangan
2 Minggu II KKKS
a. Pembiasaan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman ajaran islam yang
meliputi :
1. Tadarus Al-Qur’an (setiap hari di seluruh kelas)
2. Upacara bendera (setiap hari senin)
3. Apel pagi (setiap pagi)
4. Kuliah tujuh menit (setiap hari jum’at)
5. Asmaul usna (setiap hari kamis)
6. Senam pagi (hari selasa, kamis dan sabtu)
7. Menyanyikan lagu-lagu wajib dan pramuka (hari rabu)
b. Pembiasaan Terprogram
102
1. Kegiatan Keagamaan
Merupakan proses pembentukan ahklak dan penanaman /pengamalan
ajaran islam, adapun kegiatannya adalah:
a. Pesantren Ramadhan (1x setahun)
b. Memperingati hari-hari besar agama Islam
a) Maulid Nabi Muhammad SAW
b) Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
2. Kegiatan UKS
a. Pemeriksaan kuku, gigi, mulut dan telinga siswa
b. Pelatihan dokter kecil
c. Pemeriksaan kesehatan oleh tim medis lainnya
3. Kegiatan Keteladanan Sikap
a. Ketertiban berpakaian
b. Pembinaan kedisiplinan
c. Penanaman nilai akhlak islam
d. Penanaman budaya minat baca
e. Penanaman budaya keteladanan:
a) Penanaman budaya bersih diri
b) Penanaman budaya bersih lingkungan kelas dan sekolah
c) Penanaman budaya bersih lingkungan hijau
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan hari kemerdekaan RI
b. Peringatan hari pahlawan
c. Peringatan hari pendidikan nasional
5. Kegiatan Kreatifitas Siswa dan Lomba
6. Pembinaan dan bimbingan bagi calon siswa teladan dan siswa peserta
olympiade/lomba
7. Kunjungan belajar
103
Pelaksanaan muatan lokal di SDN 33 Koto Baru adalah sebagai berikut :
Kelasa / Alokasi Waktu
No Komponen I II III IV V VI Ket.
1 BAM - - 2 2 2 2
F. KETUNTASAN BELAJAR
1) Peminatan, lintas minat atau pendalaman minat
104
Mekanisme penetapan KKM di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung
adalah sebagai berikut mengikuti rambu-rambu:
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
KKM ditetapkan oleh forum KKG Sekolah
Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang
antara 0-100
Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator, idealnya berkisar 75
%
Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kriteria ideal tergantung
kebijakan sekolah masing-masing
Nilai KKM dapat dicantumkan dalam LHBS/Raport sesuai model yang
dipilih sekolah.
Kriteria Penetapan KKM:
1. Kompleksitas Indikator (kesulitan, dan kerumitan bahan ajar)
2. Daya dukung (sarana/prasarana pendukung, kemampuan guru,
lingkungan, dan biaya)
3. Intake siswa (rata-rata kemampuan siswa di kelas sebelumnya.
Dapat berkonsultasi dengan guru kelas sebelumnya.)
KKM KKM
Indikator KD
KKM
KKM
KI
MP
(Kesulitan dan kerumitan) setiap indikator yang harus dicapai oleh siswa.
Tingkat kompleksitas tinggi bila dalam pelaksanaannya menuntut:
a. SDM- Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa
b. Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran
c. Waktu (cukup lama karena memerlukan pengulangan materi)
d. Penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi.
106
Ketersediaan tenaga, sarana, prasarana pendidikan yang sangat
dibutuhkan, biaya, manajemen sekolah, komite sekolah, dan kepedulian
stakeholder suatu sekolah.
3. Intake (Tingkat Kemampuan rata-rata) Siswa
107
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung
pada komplekstitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
Penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam buku daftar nilai adalah
sebagai berikut:
1. Ulangan harian
2. Ulangan tengah semester
3. Tugas (penugasan,produk, pengamatan)
4. Ulangan akhir semester
5. Ulangan kenaikan kelas
108
6. Formulasi penilaian rapor
Penilaian akademik
Semester I
Nilai rapor semestr I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis ulangan
harian, ulangan tengah semester, tugas dan ulangan akhir semester.
109
Penilaian rapor semester I menggunakan formula sebagai berikut:
Nilai rapor semester I = Rata-rata UH + UTS + UAS + Rata-rata Tugas
4
Contoh pengolahan nilai rapor semester I = 67 + 68 + 65 + 67 = 267
4 4
= 66,75 dibulatkan menjadi 67
Semester II
Nilai rapor semester 2 diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis ulangan
harian, ulangan tengah semester, tugas dan ulangan kenaikan kelas.
Nilai Rapor semester 2 = Ulhar + URS + UKK + Tugas
4
Pembulatan nilai pada rapor diisi angka skala 0 – 100 tanpa desimal. Contoh : 65
Aturan pembulatan sebagai berikut:
a. Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah
Contoh : 65,45 dibulatkan menjadi 65
b. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas
Contoh : 75,5 dibulatkan menjadi 76
1) TEKNIK PENILAIAN
Tekhnik Penilaian hasil belajar siswa di SD Negeri 33 Koto
Baru sesuai dengan PP NO. 19/2005 tentang SNP, Pasal 22
adalah :
1. TES
o TULIS
110
Tes Tertulis (paper and pencil test)merupakan tes dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan.
o LISAN
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang
pertanyaan dan jawabannya atau pernyataan atau
tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan
o PERBUATAN
Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar
yang menuntut peserta didik
mendemontrasikankemahirannya atau menampilkan hasil
belajarnya dalam bentuk unjuk kerja.
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu.
2. NON TES
o PENGAMATAN
Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yangdilakukan
oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung.
Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen
yang sudah dirancang sebelumnya
Penilaian sikap adalah penilaian yang berupa sejumlah
pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya
dinyatakan secara berskala Biasanya lima skala. Contoh:
sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju, sangat
setuju
o TUGAS/PROYEK
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian
yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di
luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan
penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau
kelompok
o PRODUK
111
Penilaian terhadap kemampuan siswa dalam membuat suatu
hasil karya dan penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa.
Contoh: melulis, kerajinan tangan, makanan, pakaian, hasil
karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat
dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Penilaian hasil belajar masing-masing kelompok mata
pelajaran adalah sebagai berikut :
(1) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dilakukan melalui:
a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik;
serta
b. ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
(2) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan,
dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi
yang dinilai.
(3) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika
dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan
sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotorik peserta didik.
(4) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah
raga, dan kesehatan dilakukan melalui:
a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta
didik; dan
b. ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
112
2) BENTUK-BENTUK PENILAIAN
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar. Bentuk
penilaian yang dilakukan di SD Negeri 33 Koto Baru adalah :
a. Ulangan Harian
• Ulangan harian dilaksanakan oleh Guru Kelas/Guru mata pelajaran bila telah
mencapai batasan Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar untuk setiap mata
pelajaran, dan ulangan tersebut dilaksanakan pada buku latihan khusus anak
yang ditinggalkan di sekolah dan hasil dari pada Ulangan harian tersebut
dicatat oleh guru dalam buku nilai guru, dan juga buku anak tersebut
dicantumkan nilai yang didapat oleh anak. Soal disusun berdasarkan hasil
pemetaan KD tiap Subtema
• Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh
pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi
– PPKn 6 - 10
– MAT 11 - 15
– SBDP 16 – 20
113
– IPA dan IPS terintegrasi langsung pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia (kelas 1 s/d 3, lihat struktur kurikulum pada permendikbud
67 tahun 2013))
114
berarti baik, C berarti cukup, dan K berarti kurang.Nilai dari karakter/akhlak
mulia/kepribadian siswa tersebut dicantumkan di dalam rapor.
Adapun indikator penilaian karakter/akhlak mulia/kepribadian siswa
adalah:
a. Jujur
tidak mau berbohong atau tidak mencontek.
mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, tanpa menjiplak tugas
orang lain
mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau yang
dialaminya dalam kehidupan sehari-hari
mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan
b. Disiplin
mengikuti peraturan yang ada
hadir di sekolah tepat waktu
masuk kelas tepat waktu
menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan lingkungan
sekolah
mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik
mengambil dan mengembalikan peralatan belajar pada tempatnya
c. Tanggung jawab
menyelesaikan tugas yang diberikan
mengakui kesalahan
tidak pernah terlambat masuk kelas
mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan kepada teman
berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah
d. Santun
menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat
menghormati guru, pegawai sekolah, penjaga kebun, dan orang yang
lebih tua
berbicara atau bertutur kata halus, tidak kasar
115
dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah, tidak marah-
marah
mengucapkan salam ketika bertemu guru, teman, dan orang-orang di
sekolah
menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak cemberut
mengucapkan terima kasih apabila menerima bantuan dalam bentuk
jasa atau barang dari orang lain
e. Peduli
ingin membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran, perhatian
kepada orang lain.
berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, mis: mengumpulkan
sumbangan untuk membantu yang sakit atau kemalangan
meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki
melerai teman yang berselisih (bertengkar)
menjenguk teman atau guru yang sakit
H. Kenaikan Kelas
1. Kriteria kenaikan kelas
116
5. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak lebih dari 25% dari
jumlah mata pelajaran Kelompok A yang diajarkan di kelasnya masing-
masing.
6. Nilai di bawah KKM setiap semester maksimal 3 mata pelajaran.
7. Mata Pelajaran Agama,PKN, dan Bahasa Indonesia Nilai rata-rata siswa
minimal harus sama dengan KKM
8. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester yang
diikuti.
9. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada
kelas yang diikuti.
10. Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah melalui rapat
Majelis Guru dengan mempertimbangkan Kriteria yang telah ditetapkan.
11. Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas
berikutnya.
12. Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.
117
Semester II
Nilai rapor semester 2 diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis ulangan
harian, ulangan tengah semester, tugas dan ulangan kenaikan kelas.
Nilai Rapor semester 2 =
Rata-rata UH +Rata-rata Tugas + UTS + UKK
4
Pembulatan nilai pada rapor diisi angka skala 0 – 100 tanpa desimal.
Contoh : 65
Aturan pembulatan sebagai berikut:
a. Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah
Contoh : 65,45 dibulatkan menjadi 65
b. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas
Contoh : 75,5 dibulatkan menjadi 76
Untuk siswa kelas I-V yang dinyatakan naik kelas sesuai ketentuan
dituliskan naik kelas pada rapornya sesuai aturan yang berlaku juga
demikian pada siswa yang tinggal kelas. Masa penyerahan rapor sesuai
dengan aturan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Solok.
118
3. Pengisian Rapor
119
120
121
1. Uraian tentang pelaksanaan program remedial dan pengayaan
Hasil penilaian belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang
berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis hasil penilaian dilakukan
dengan memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada:
1. Ulangan harian
2. Ulangan tengah semester
3. Ulangan akhir semester
Analisis untuk ulangan harian dan tengah semester ditekankan untuk
pelaksanaan remedial dan pengayaan. Analisis untuk ulangan akhir semester I,
ulangan harian dan ulangan tengah semester untuk menentukan nilai rapor
semester I. Analisis untuk semester II ulangan harian dan ulangan tengah semester
untuk menentukan nilai rapor semester II dan kenaikan kelas serta mengetahui
ketuntasan belajar siswa.
Program remedial di SDN 33 Koto Baru dilaksanakan bagi siswa yang nilainya
berada di bawah ambang batas KKM sebanyak 2 kali remedial, jika perolehan nilai
pada saat remedi berada diatas batas KKM maka batas KKM itulah yang dijadikan
nilai akhir siswa. Jika dalam pemberian remedi itu siswa tetap gagal maka siswa
dianggap tidak tuntas dan itulah nilai siswa.
I. KELULUSAN
1) Kelulusan
122
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
1) Kriteria Kelulusan
Hasil ujian dibandingkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
1) Menjumlahkan dan mencari rata-rata nilai rapor semester 7 s/d 11
2) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran
6,00
123
a) Kelulusan
1. Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat
dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah,
sikap/prilaku/budi pekerti siswa yang bersangkutan dan memenuhi
kriteria kelulusan.
2. Siswa yang dinyakatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan
semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
3. Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan harus mengulang
dikelas terakhir.pada tahun berikutnya,
2) Pelaksanaan Ujian Nasional
d. Peserta Ujian UN
a) Persyaratan Peserta Ujian UN
1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir disatuan pendidikan berhak
mengikuti Ujian Nasional
124
2. Peserta didik yang memiliki rapor lengkap penilaian hasil pada satuan
pendidikan sampai semester XII
3. Peserta Ujian UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti Ujian UN disatuan pendidikannya,dapat mengikuti
UN di Sekolah lain pada jenjang dan jenis sama.
4. Peserta Ujian UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti Ujian UN utama dapat mengikuti ujian susulan.
5. Peserta yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran
2014/2015,dan/atau2015/2016 yang akan mengikuti Ujian UN pada tahun
pelajaran 2016/2017:
a. Harus mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah
penyelenggara UN.
b. Nilai Ujian UN dapat menggunakan nilai rapor semester VII sampai
dengan semester XI dijenjang SD.
e. Bahan Ujian UN
a) Penyusunan ujian UN Kisi-kisi Soal
Penyelenggara Ujian UN menyusun kisi-kisi soal praktek berdasarkan SKL
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan SKL mata pelajaran dari setiap mata pelajaran yang
diujikan pada kurikulum KTSP dan standar Isi(SI)sesuai dengan
Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.
125
2. Menentukan SKL irisan dari ketiga dokumen tersebut untuk dijadikan
sebagai SKLUN tahun pelajaran 2016/2017
3. Menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKLUN tahun pelajaran 2016/2017
dengan melibatkan guru,KKG disatuan Pendidikan.
4. Melakukan validasi kisi-kisi soal tahun pelajaran 2016/2017 dengan
melibatkan guru dan KKG.
Penyiapan Ujian UN
1. Penyelenggara Ujian UN Tingkat Pusat dan Propinsi membuat master copy
naskah soal dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merakit naskah soal UN mata pelajaran yang diluar tanggung jawabtim
KKKS kecamatan.
b. Menentukan paket-paket naskah Ujian UN dengan mempertimbangkan
kesetaraan antar paket yang masing-masing paket sudah didistribusikan
dari
Propinsi melalui Dinas Pendidikan Kabupaten langsung ke UPT dan ke
sekolah
masing-masing.
126
a. Budaya Alam Minangkabau 40 90 Menit
b. Pendidikan Alquran 3 120 Menit
3) Target Kelulusan
Sekolah Dasar Negeri 33 Koto Baru Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai pelayan
Pendidikan dan melaksanakan Kurikulum secara Efektif danEfesien yang akan
menghasilkan lulusan yang bermutu target 100% dengan nilai yang memuaskan.
a) Target kelulusan Ujian Nasional yang akan dicapai adalah :
1. Bahasa Indonesia = 5,0
2. IPA = 5,0
3. Matematika = 5,0
b) Target kelulusan Ujian Sekolah yang akan dicapai adalah :
1. PAI = 6,0
2. PKN = 6,0
3. IPS = 5,0
4. BAM = 6,0
5. SBDP = 6,0
6. PJOK = 6,0
7. PAQ = 6,0
127
4. Memiliki daya saing pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan
menghadapi tantangan di era globalisasi.
Sesuai dengan target kelulusan tahun 2016/ 2017 yang mana SDN 33 Koto
Baru menargetkan semua siswa lulus dengan hasil yang memuaskan maka
untuk itu beberapa hal yang dapat dilakukan sekolah diantaranya :
a) Meningkatkan disiplin dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
sesuai PP No. 53 Tahun 2010.
b) Mengoptimalkan PBM Bagi siswa kelas VIdengan melakukan belajar
tambahan pada semester ganjil dan genap.
c) Menyediakan layanan khusus bagi siswa yang mengalami lambat belajar.
d) Melaksanakan kegiatan belajar sebelum jadwal pembelajaran pagi masuk.
e) Menyelesaikan soal-soal tambahan berupa soal-soal tahun berlalu
f) Melibakan semua guru dalam rangka pelaksanaan belajar tambahan.
g) Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua dalam
rangka memotivasi siswa dalam belajar.
h) Menjalin kerjasama dengan komite serta masyarakat terutama yang berada
di lingkungan sekolah.
128