Anda di halaman 1dari 75

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Muatan Kurikulum Nasional


1. Mata Pelajaran
Daftar Mata Pelajaran Tingkat Nasional dan Muatan Lokal sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repunlik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum dan Permendikbud No 67 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar.
Struktur Kurikulum SDN 33 Koto Baru menggunakan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap dimana tahap pertama
dilaksanakan tahun 2013 pada kelas I dan IV tahap kedua pada tahun 2014 di
kelas II dan V dan tahapan ketiga pada tahun 2015 pada kelas III dan VI.
Sehingga SDN 33 Koto Baru telah melaksanakan Kurikulum 2013 pada
semua tingkatan.
Dengan demikian kurikulum 2013 adalah dirancang dengan tujuan
untuk mempersiapkan insan indonesia supaya memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan beradaban dunia.

Permendibud No.24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Kompetensi Inti Sekolah Dasar (SD)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar
antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang
sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

54
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 2: Kompetensi Inti SD Kelas I, II, dan III
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
jujur, disiplin, tanggung perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
jawab, santun, peduli, tanggung jawab, tanggung jawab,
dan percaya diri dalam santun, peduli, dan santun, peduli, dan
berinteraksi dengan percaya diri dalam percaya diri dalam
keluarga, teman, dan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
guru keluarga, teman, dan keluarga, teman, guru
guru dan tetangganya
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dengan cara dengan cara
mengamati mengamati mengamati
[mendengar, melihat, [mendengar, melihat, [mendengar, melihat,
membaca] dan membaca] dan membaca] dan
menanya berdasarkan menanya berdasarkan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk dirinya, makhluk dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan di sekolah dan di sekolah
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan

55
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan
karya yang estetis, karya yang estetis, logis, dalam karya
dalam gerakan yang dalam gerakan yang yang estetis, dalam
mencerminkan anak mencerminkan anak gerakan yang
sehat, dan dalam sehat, dan dalam mencerminkan anak
tindakan yang tindakan yang sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku tindakan yang
anak beriman dan anak beriman dan mencerminkan perilaku
berakhlak mulia berakhlak mulia anak beriman dan
berakhlak mulia

Tabel 3: Kompetensi Inti SD/MI Kelas IV, V, dan VI


Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menunjukkan 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab,
santun, peduli, dan santun, peduli, dan santun, peduli, dan
percaya diri dalam percaya diri dalam percaya diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru,
dan tetangganya dan tetangganya serta dan tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dan konseptual dengan dan konseptual dengan
mengamati dan cara mengamati, cara mengamati,

56
menanya berdasarkan menanya dan menanya dan
rasa ingin tahu tentang mencoba berdasarkan mencoba berdasarkan
dirinya, makhluk rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang
ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk dirinya, makhluk
kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang kegiatannya, dan kegiatannya, dan
dijumpainya di rumah, benda-benda yang benda-benda yang
di sekolah dan tempat dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah,
bermain di sekolah dan tempat di sekolah dan tempat
bermain. bermain.
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dalam dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, bahasa yang jelas,
logis, dalam karya sistematis dan logis, sistematis dan logis,
yang estetis, dalam dan kritis dalam karya dan kritis dalam karya
gerakan yang yang estetis, dalam yang estetis, dalam
mencerminkan anak gerakan yang gerakan yang
sehat, dan dalam mencerminkan anak mencerminkan anak
tindakan yang sehat, dan dalam sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku tindakan yang tindakan yang
anak beriman dan mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku
berakhlak mulia anak beriman dan anak beriman dan
berakhlak mulia. berakhlak mulia.

Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu


yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran
dan alokasi waktu untuk SD/MI sebagaimana berikut:
Kelompok A
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika

57
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelompok B
a. Seni Budaya dan Prakarya
b. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Struktur Kurikulum SD terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan


mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus
untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh
Kementerian Agama.
Muatan kurikulum nasioanal untuk kurikulum tingkat satuan pendidikan
memuat 8 mata pelajaran, yaitu :
1. Pendidikan Agama
a. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk:
 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan social serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
58
 Al-Qu’ran dan Hadist
 Aqidah
 Akhlak
 Fiqih
 Tarikh dan Kebudayaan Islam

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,


keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah
SWT, hubungan manusia dengan sesame manusia, hubungan manusia
dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
a. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
 Berpatisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara,serta anti-korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek berikut:
 Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, kebangsan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Partisipasi dalam pembelaan Negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
 Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,

59
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan
berbangsa, dan bernegara, sistim hukum, dan peradilan nasional,
hukum, dan peradilan internasional.
 Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional, dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan
HAM.
 Kebutuhan warga Negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kekebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi
diri, persamaan kedudukan warga Negara.
 Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, kostitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, hubungan dasar Negara dengan konstitusi.
 Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan
system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, system pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
 Pancasila meliputi: Globalisasi di lingkungannya, politik luar negri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi
globalisasi.
3. Bahasa Indonesia
a. Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
 Berkomunikasi secara efektif, dan efisiensi sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bangsa Negara.
 Memahami bangsa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan social.

60
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan, dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan serta Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup


komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis
4. Matematika
a. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola, dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
b. Ruang Lingkup

61
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
 Bilangan
 Geometrid an pengukuran
 Pengolahan data
5. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaannya.
 Mengembangkan pengetahuan dna pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
 Mengembangkan ketrampilan proses untuk meyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
b. Ruang Lingkup
 Makhluk hidup, dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
 Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan
gas.
 Energy dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
 Bumi, dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.

62
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat, dan lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam
kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan
global.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek
sebagaiberikut:
 Manusia, tempat, dan lingkungan
 Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
 Sistem socsial dan budaya
 Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
7. Seni Budaya dan Ketrampilan
a. Mata pelajaran Seni Budaya dan ketrampilan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan ketrampilan.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan dalam
tingkat local, regional, maupun global.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:

63
 Seni rupa, mencakup pengetahuan, ketrampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
mencetak, dan sebagainya.
 Seni music, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal,
memainkan alat music, apresiasi karya music.
 Seni tari, mencakup ketrampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
 Seni drama, mencakup ketrampilan pementasan dengan memadukan
seni music, seni tari, dan peran.
 Ketrampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills)
yang meliputi ketrampilan personal, ketrampilan social, ketrampilan
vokasional. Dan ketrampilan akademik.
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Ketrampilan
a. Jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan, dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani, dan olahraga yang
terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan, dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang trekandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, displin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri, dan demokrasi.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat, dan kebugaran, terampil, serta memiliki
sikap yang positif.

64
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
 Permainan, dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan,
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor, dan
manipulative, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola
basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan
beladiri, serta aktivitas lainnya.
 Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postor tubuh serta
aktivitas lainnya.
 Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta
aktivitas lainnya.
 Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya.
 Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
 Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
 Kesehatan, meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perwatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan, dan minuman yang sehat, mencegah, dan merawat
cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat, dan berperan aktif
dalam kegiatan P3K, dan UKS. Aspek kesehatan merupakan
aspek tesendiri, dan secara implicit masuk ke dalam semua aspek.

Sedangkan muatan kurikulum nasional untuk kurikulum 2013 untuk


kelas I menitegrasi kompetensi dasar IPA dan IPS didasarkan pada
keterdekatan makna dari konten Kompetensi dasar IPA dan IPS dengan
konten Pendidikan Agama dan Budi pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan berlaku untuk kelas I sedangkan untuk kelas IV,

65
Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian di intergrasikan
kedalam tema-tema yang ada untuk kelas IV.

2. Struktur kurikulum SDN 33 Koto Baru adalah sebagai berikut:


Tabel 4: Struktur Kurikulum SD/MI
Alokasi Waktu Perminggu
No Mata Pelajaran Jumlah
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4 24
Pendidikan 29
5 6 6 4 4 4
2 Kewarganegaraan
2 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7 47
4 Matematika 5 6 6 6 6 6 35
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3 9
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3 9
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5 27
Pendidikan Jasmani, 24
4 4 4 4 4 4
2 Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah Jam Tatap Muka/Minggu 30 32 34 36 36 36 204

Keterangan:
a) Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.
c) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
d) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
f) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

66
g) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
h) Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
i) Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
j) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
k) Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

B. MUATAN KURIKULUM DAERAH/ MUATAN LOKAL


1. Dasar hukum dan Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal

Mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri dipilih dan ditetapkan atas
dasar:
a. Muatan lokal yang pernah diberlakukan di Sumatera Barat, sebagai
realisasi keputusan Mendikbud RI No 14 tahun 1991.
b. Pelajaran Budaya Alam Minangkabau untuk sekolah dasar
diselanggarakan berdasarkan keputusan kepala dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat No KTSP. 001/08/KP/2002 tanggal 11 November 2002
tentang kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Dasar Provinsi Sumatera
Barat dan Peraturan Gubernur nomor 70 dan 71 tahun 2010 tentang
Kurikulum Mulok
c. Peraturan Gubernur Sumbar Nomor 70 Tahun 2010 tentang Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al-Qur’an dan Nomor 71 tahun 2010 tentang
Juklak Kurikulum Muata Lokal Pendidikan Al-Qur’an Tingkat Sekolah
Dasar.

67
d. Filsafat “Adat Basandi syara, syara’ basandi kitabullah” menjadi motivasi
untuk memasukkan Pendidikan Al-Qur’an sebagai muatan lokal. Apabila
kondisi di lapangan saat ini menggambarkan fenomena yang
memprihatinkan keadaan siswa SD belum mampu memaca Al-Qur’an
dengan fasih apalagi untuk memahami dan menghayati isi serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, mata pelajaran Pendidikan Al-Qur’an ini diajarkan agar siswa
mempunyai kemampuan untuk membaca, mengartikan dan memahami Al-
Qur’an dengan baik dan benar serta mampu mengamalkannya.
e. Hasil identifikasi kebutuhan sekolah terhadap lingkungan alam dan sosial
budaya oleh tim penyusun kurikulum sekolah.
Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan seluruh muatan lokal sama
seperti mata pelajaran yaitu kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur serta
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Diajarkan oleh guru kelas/guru bidang studi
berdasarkan jadwal pembelajaran yang telah disusun dan di syahkan oleh
kepala sekolah pada awal semester pada tiap-tiap kelas (III-VI). Sistim
penilaian muatan lokal juga disamakan dengan sistim penilaian yang
dilakukan pada mata pelajaran.

Muatan lokal berdasarkan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah


tidak diajarkan terpisah karena sudah tidak memungkinkan lagi mengingat
alokasi waktu maksimal telah terpenuhi. Namun untuk mengakomodasi
kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah, kebutuhan yang dimaksud
dikonversikan kepada muatan lokal yang relevan.

A. Budaya Alam Minangkabau (BAM)

a. Latar Belakang

Sumatera Barat salah satu propinsi di Indonesia, memiliki adat


istiadat, tata cara, tatakrama pergaulan, bahasa dan seni tradisional
serta keragaman pekerjaan dan kehidupan yang sudah diwariskan
secara turun- temurun. Semua itu merupakan cirri khas yang
memperindah dan memperkaya nilai kehidupan yang perlu
dilestarikan, dikembangkan serta dipertahankan melalui pendidikan.

68
Pelajaran Budaya Alam Minangkabau untuk sekolah dasar
diselanggarakan berdasarkan keputusan kepala dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat No KTSP. 001/08/KP/2002 tanggal 11
November 2002 tentang kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Dasar
Provinsi Sumatera Barat.
Secara nasional, kurikulum muatan lokal pendidikan dasar
dipandang perlu berdasarkan undang-undang No. 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah No.
28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar. Sehingga kewajiban kita
sebagai guru untuk menjembatani antara kebutuhan siswa dan
undang-undang sistem pendidikan menjadikan proses pelestarian
nilai-nilai adat dan budaya alam minangkabau tidak hanya menjadi
slogan.
Berdasarkan uaraian diatas maka SDN 33 Koto Baru untuk
berkiprah melestarikan adat minangkabau melalui mata pelajaran
BAM (Budaya Alam Minangkabau) mulai dari kelas 3 sampai dengan
kelas 6. Setiap jenjang kelas dialokasikan waktu 2 jam
pelajaran/minggu (2 x 35 menit) kecuali kelas 3 (1 x 35 menit)
yang langsung diajarkan oleh guru kelas masing-masing.

Pengenalan keadaan lingkungan alam sosial dan budaya


Minangkabau kepada peserta didik di sekolah memberikan
kemungkinan besar kepada mereka upaya akrab dengan
lingkungannya serta terhindar dari rasa keterasingan dari
lingkungannya sendiri. Pasal 37 Undang-Undang Republik
Indonesia No. 2 tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional
(UUSPN) mencantumkan bahwa kurikulum disusun untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang memperhatikan tahap
perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan
jenjang masing- masing satuan pendidikan. Pasal 38 menyatakan
bahwa pelaksanaan pendidikan dalam satuan pendidikan
didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan

69
kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku secara
nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta
kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang
bersangkutan.

b. Tujuan

Mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau bertujuan:


1) Memberikan pengetahuan dasar kepada siswa tentang budaya
alam Minangkabau sebai bagian budaya Nasional
2) Memupuk dan menumbuhkan rasa cinta terhadap alm
Minangkabau dalamrangka mencintai budaya nasional
3) Mendorong siswa agar menghayati dan menerapkan nilai-nilai
budaya alamMinangkabau dalam kehidupan sehari-hari.

c. Ruang Lingkup

Bahan kajian Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau


untuk Sekolah Dasar meliputi adat alam minangkabau, bahan
kajian ini tidak dipilah-pilah secara tajam karena bahan yang satu
dengan bahan yang lain saling berhubungan dan saling
mendukung. Bahan kajian dikembangkan dengan memperhatikan
kedalaman dan keluasan materi menurut tingkat kelas.

Ruang lingkup Budaya Alam Minang Kabau di SD adalah :


1) Bahasa dan pergaulan menurut adat Minangkabau
2) Sejarah Minangkabau
3) Peninggalan sejarah dan prasasti
4) Macam-macam upacara adat Minangkabau
5) Kesenian Tradisional Minangkabau
6) Sistim Kekerabatan di Minangkabau.
7) Harta pusaka menurut adat Minangkabau

d. Standar Kompensi Lulusan

70
Standar Kompetensi Lulusan Budaya Alam Minangkabau adalah
sebagai berikut :
1. Kelas III :
 Sopan santun berbicara. - Rendah hati
 Sopan santun waktu makan - Suka menolong
 Sopan santu berpakaiyan - Bertanggung jawab
 Saling homat- menghormati - Bertenggang rasa
2. Kelas IV :
 Alam Minangkabau dan rantau minangkabau
 Batas-batas wilayah Minangkabau menurut tambo
 Adat sopan santu dalam pergaulan
 Seni tradisional Minangkabau
3. Kelas V :
 Peninggalan sejarah atau prasasti
 Macam-macam upacara adat Minangkabau
4. Kelas VI :
 Susunan kekerabatan di Minangkabau
 Harta pusaka menurut Minangkabau
 Harta adat Minangkabau

e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

a) Budaya Alam Minangkabau

Kelas III Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Memahami, mengenal dan 1.1. Mengenal dan mempraktikkan cara
melakukan adat sopan Berbicara dan menjawab pertanyaan
santun yang berlaku secara sopan santun menurut adat
dilingkungan menurut adat Minangkabau
Minangkabau. 1.2. Mengenal dan mempraktikkan cara
Makan dan minum secara sopan
santun.

71
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.3. Mengenal dan mempraktikkan cara
Berpakaian yang sopan
1.4. Mengenal dan mempraktikkan cara
Berpergian dengan orang lain
dengan memperhatikan adat sopan
santun.
1.5. Mengenal dan mempraktikkan cara
bertamu dengan sopan.
2. Siswa mampu mengenal, 2.1. Mengenal dan mempraktikkan sifat-
memahami, dan melakukan sifat saling Mencintai dan saling
sifat- sifat terpuji dalam hormat menurut adat Minangkabau.
kehidupan sehari- hari 2.2. Mengenal dan mempraktikkan sifat
menurut adat Minangkabau. suka menolong
2.3. Mengenal dan mempraktikkan sifat
rendah hati.
2.4. Mengenal dan mempraktikkan cara
berhemat
2.5 Mengenal dan mempraktikkan cara
sifat jujur dan bertanggungjawab.
2.5 Mengenal dan mempraktikkan sifat
tengang rasa.
2.5 Mengenal dan mempraktikkan sifat
malu.
Kelas III Semester II
3. Mengetahui dan memahami 3.1 Menghindari duduk sumbang dalam
sifat- sifat yang tidak baik kehidupan sehari-hari.
yang harus dihindari dalam 3.2 Mampu untuk tidak berkata sumbang
kehidupan sehari- hari. 3.3 Mampu untuk tidak bertanya
sumbang
4. Memahami dan mengenal 4.1. Menggunakan kato mandaki dalam
sopan santun dalam pergaulan menurut adat
pergaulan Minangkabau.

72
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4.2. Menggunakan kato Malereng.
4.3. Menggunakan kato menurun.
4.4. Menggunakan kato mandata
Kelas IV Semester I
1. Mampu mengenal, 1.1.Mendeskripsikan sejarah Minangkabau.
mengetahui, dan 1.2.Mendeskripsikan asal usul orang
memahami sejarah Minangkabau.
Minangkabau serta asal
usulnya.
2. Memahami, mengenal, 2.1.Mendeskripsikan alam Minangkabau
mengetahui Alam dan rantaunya.
Minangkabau. 2.2. Mendeskripsikan Luhak nan Tigo.
2.3.Mendeskripsikan daerah rantau
Minangkabau.
2.4.Menunjukkan peta batas wilayah
Minangkabau.
Kelas IV Semester II
3. Mengetahui, memahami 3.1 Mengetahui, memahami Nak aluih
dan mempraktikkan Adat baso jo basi
Sopan santun untuk 3.2 Mengetahui, memahami Nak luruih
mencapai keharmonisan rantangkan tali
pergaulan 3.3 Mengetahui, memahami Nak tinggi
naikkan budi
3.4 Mengetahui, memahami Nak kayo
kuek mancari
4. Mengenal Seni tradisional 4.1 Pengenalan seni tradisional
Minangkabau Minangkabau
4.2 Mengenal Tarian daerah
4.3 Mengenal Pakaian daerah
4.4 Mengenal Randai / seni teater
4.5 Mengenal Bela diri

73
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas V Semester I
1. Mengenal Peninggalan 1.1. Mengenal Menhi
sejarah/prasasti 1.2. Mengenal Balai Saruang dan Balai
Nan Panjang
1.3. Mengenal Prasasti Kubu Rajo I dan II
1.4. Mengenal Batu batikam
1.5. Mengenal Prasasti Pagaruyung
1.6. Mengenal Prasasti Saruaso I dan II
1.7. Mengenal prasasti rambatan
2. Mengenal macam-macam 2.1. Mengenal Upacara adat
upacara adat Minangkabau 2.2. Mengenalupacara Pengangkatan
Penghulu/ malewakan gala
2.3. Mengenalupacara Batagak rumah
2.4. Mengenal Upacara perkawinan
Kelas V Semester II
3. Mengenal macam-macam 3.1. Mengenal Upacara kelahiran/ turun
Upacara-upacara adat mandi dan kekah
3.2. Mengenal Upacara sunat rasul,
mengaji ke surau dan tamat kaji
3.3. Mengenal Upacara kematian
3.4. Mengenal Seni tradisional Minang
Kabau
Kelas VI Semester I
1. Mengenal dan memahami A. Mengenal dan memahami Sistem
Sistim kekerabatan di kekerabatan di Minangkabau
Minangkabau B. Mengenal dan memahami Sistem
perkawinan
C. Mengenal dan memahami Fungsi dan
peranan urang sumando
D. Mengenal dan memahami Hubungan
mamak dan kemenakan
2. Mengenal dan memahami 2.1. Mengenal dan memahami Sistem

74
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
macam-macam Harta pemilikan harta
Pusaka menurut adat 2.2. Mengenal dan memahami Harta
Minangkabau Pusaka tinggi
Kelas VI Semester II
1. Mengenal dan memahami 2.1 Harta pusaka rendah
macam-macam Harta 2.2 Harta pencaharian
Pusaka menurut adat 2.3 Harta suarang
Minangkabau
2. Mengenal dan memahami 2.1 Mengenal dan memahami Sako
macam-macam Harta adat menurut ada Minangkabau
alam Minangkabau 2.2 Mengenal dan memahami Sangsako
menurut adat Minangkabau
2.3 Mengenal dan memahami Harta
warisan

b) Pendidikan Al-Quran (PAQ)

A. Latar Belakang

Muatan lokal pendidikan Al-qur’an diajarkan oleh guru agama.


Setiap mata pelajaran PAQ di Kurikulum 2013 terintegratif ke dalam
pelajaran agama. Pembelajaran pendidikan al-qur’an diajarkan mulai
dari kelas I s/d kelas VI.
Falsafah “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah”menjadi
motivasi terwujudnya kurikulum pendidikan Al-Qur’an pada tingkat
Sekolah Dasar di Sumatera Barat yang dilanjutkan ke tingkatan sekolah
menengah.Apalagi kondisi di lapangan saat ini menggambarkan
fenomena yang memprihatinkan, siswa SD sebahagian besar belum
mampu membaca Al-Qur’an dengan fasih, apalagi untuk memahami dan
menghayati isi serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Untuk itu, perlu diterapkan kurikulum Pendidikan Al-Qur’an yang
mengacu kepada tingkat kemampuan siswa pada tingkat SD. Kompetensi

75
guru dan siswa dalam menggali kandungan Al-Qur’an perlu diperjelas
dengan materi-materi yang dibutuhkan oleh siswa SD, sehingga
kemampuan siswa akan lebih cepat dipacu dengan pendidikan Al-Qur’an
dan kecemasan kita terhadap lemahnya kemampuan peserta didik dalam
membaca Al-Qur’an akan teratasi nantinya.
Oleh karena itu kurikulum ini disusun agar siswa di tingkat SD
mempunyai kemampuan untuk membaca, mengartikan dan memahami
Al-Qur’an dengan baik dan benar serta mampu mengamalkannya.
Kurikulum ini dapat dilaksanakan berdasarkan kebijakan Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat yang telah menetapkan peraturan daerah Nomor
3 Tahun 2007 tentang Pendidikan Al-Quran.Pada pasal 6 ayat 1
ditegaskan bahwa pendidikan Al-Qur’an merupakan bagian dari struktur
kurikulum pada semua jenjang pendidikan formal.Dan pada pasal 5 ayat 3
disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan Al-Qur’an merupakan
bahagian dari kurikulum Pendidikan Nasional.
Kurikulum tingkat SD yang dipersiapkan ini mengacu kepada aturan
pasal 13 ayat 3 dengan ketentuan bahwa kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh tamatan SD adalah pandai membaca, menulis dan
memahami ayat Al-Qur’an, mengenal tajwid dasar serta hafal 10 surat juz
‘Amma.
B. Tujuan
1. Peserta didik mampu dalam membaca dan menulis Al-Qur’an sesuai
kaedah penulisan Al-Qur’an dengan baik dan benar
2. Peserta didik gemar membaca dan menulis Al-Qur’an
3. Peserta didik mampu menghafal minimal sepuluh surat pendek yang telah
ditetapkan
4. Terbiasa membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar
C. Standar Kompetensi Lulusan
1. Membaca Al-Qur’an dengan baik, lancar dan benar menurut kaedah ilmu
tajwid
2. Menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai kaedahnya
3. Melafalkan 10 surat pendek pilihan dalam juz’amma
4. Menyimpulkan isi 10 surat pendek pilihan dalam juz’amma

76
5. Mengamalkan ajaran Al-Qur’an sesuai dengan kandungan ayat-ayat yang
sudah dipelajari.
D. Ruang Lingkup
1. Huruf Hijaiyah
2. Ilmu Tajwid
3. Surat Pendek pilihan Juz ‘Amma
4. Ayat-ayat pilihan
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar (SK dan KD)

Kelas II Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Mengidentifikasi bacaan dan 1.1. Melafalkan huruf Hijaiyah berharakat dari
tulisan huruf hijaiyah dalam alif sampai ya dalam berbagai bentuk
berbagai bentuk tulisan yang 1.2. Menyalin huruf Hijaiyah berharakat dari alif
memakai tanda baca. sampai ya dalam berbagai bentuk
1.3. Melafalkan huruf Hijaiyah “ba” sampai “ya”
bertanda sukun yang didahului huruf
Hijaiyah berharakat
1.4. Menyalin huruf Hijaiyah “ba” sampai “ya”
bertanda sukun yang didahului huruf
Hijaiyah berharakat
Kelas II Semester II
1. Mengapliaksikan bacaan dan 1.1. Melafalkan kata dan kalimat yang
penulisan huruf hijaiyah menggunakan huruf “ba” sampai “ya” yang
dalam berbagai bentuk bertanda tasydid yang didahului huruf
tulisan yang bertanda baca hijaiyah yang berharakat.
1.2. Menyalin kata dan kalimat yang
menggunakan huruf “ba” sampai “ya” yang
bertanda tasydid yang didahului huruf
hijaiyah yang berharakat.
1.3. Melafalkan kata dan kalimat yang
menggunakan huruf-huruf hijaiyah yang
bertanda baris tegak dan baris depan

77
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
terbalik.
1.4. Melafalkan kata dan kalimat yang
menggunakan huruf-huruf hijaiyah yang
bertanda baris tegak dan baris depan
terbalik.

Kelas III Semester I


1. Mengaplikasikan bacaan dan 1.1 Melafalkan dan menyalin kata dan kalimat
penulisan shifatul huruf berharakat fathah, kasrah, dhammah
(qalqalah) dan kata-kata 1.2 Melafalkan dan menyalin kata dan kalimat
yang bertanda baca (fathah, yang ada di dalamnya huruf bertanda sukun
kasrah, dhammah, sukun dan dan tasydid.
tasydid). 1.3 Melafalkan dan menyalin kata dan kalimat
yang ada di dalamnya huruf-huruf qalqalah.

Kelas III Semester II


5. Mengaplikasikan bacaan dan 5.1 Membunyikan dan menyalin nun dan mim
penulisan nun dan mim bertanda tasydid yang terdapat dalam kata
bertasydid, nun mati dan dan kalimat.
tanwin serta mim mati. 5.2 Membunyikan dan menyalin nun mati dan
huruf berharakat tanwin yang terdapat
dalam kata dan kalimat.
5.3 Membunyikan dan menyalin mim bertanda
mati yang terdapat dalam kata dan kalimat.

Kelas IV Semester I
1. Mempraktikkan ahkamul 1.1 Membunyikan dan menyalin nun mati dan
huruf nun mati dan tanwin tanwin secara izhar dan ikhfa
pada ayat-ayat pendek 1.2 Membunyikan dan menyalin nun mati dan
tanwin secara idgam dan ikhfa
1.3 Membunyikan dan menyalin nun mati dan
tanwin secara izhar syafawi dan ikhfa

78
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
syafawi
1.4 Membunyikan bacaan idgham mimi
4. Memahami surat Al-Falaq 4.1 Membaca menghafal dan menyalin surat
dan An-Nas An-Nas dan Al-Falaq
4.2 Mengartikan dan memahami surat An-Nas
dan Al-Falaq

Kelas IV Semester II
1. Mengidentifikasi ra tafkhim 1.1 Membunyikan dan menulis bacaan ra dan
dan tarqiq: lafal jalalah lafal jalalah secara tafkhim dan tarqiq
tafkhim dan tarqiq; alim 1.2 Membunyikan dan menulis bacaan alif lam
syamsiyah dan qamariah; ketika bertemu huruf syamsiyah dan
serta macam-macam idgham qomariyah
1.3 Membunyikan dan menulis macam-macam
idgham
2. Memahami surat Quraisy dan 2.1 Membaca, menghafal dan menyalin surat
al-Hamzah Quraisy dan al-Humazah
2.2 Mengartikan dan memahami isi surat
Quraisy dan Al-Humazah
Kelas V Semester I
1. Mengaplikasikan ahkamul 1.1 Membunyikan mad thabi’i dan mad far’i
mad dan qashar yang panjangnya satu alif
1.2 Membunyikan mad far’i panjangnya satu
sampai tiga alif
1.3 Membunyikan mad far’i panjangnya tiga alif
2. Memahami surat at-Takatsur 2.1 Membaca menghafal dan menyalin surat at-
dan al-Qari’ah Takatsur dan al-Qari’ah
2.2 Mengartikan dan memahami surat at-
Takatsur dan al-Qari’ah

Kelas V Semester II
1. Mengaplikasikan ahkamul 1.1 Mempraktikkan cara waqaf dalam

79
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
waqaf dan ibtida’ membaca ayat-ayat alqur’an
1.2 Mempraktikkan waqaf pada tanda-tanda
waqaf dalam ayat-ayat Al-Qur’an
1.3 Mempraktikkan ibtida’ pada hamzah washal
2. Memahami surat al-Aadiyaat 2.3 Membaca menghafal dan menyalin surat al-
dan al-Zalzalah Aadiyaat dan al-Zalzalah
2.1 Mengartikan dan memahami surat al-
Aadiyaat dan al-Zalzalah
Kelas VI Semester I
1. Memahami surat at-Tiin al- 1.1 Membaca menghafal dan menyalin surat at-
Insyirah dan adh-Dhuha Tiin al-Insyirah dan adh-Dhuha
1.2 Mengartikan dan memahami surat at-Tiin
al-Insyirah dan adh-Dhuha
2. Memahami surat pendek 2.1 Membaca dan menuliskan surat pendek
pilihan (ali Imran 133-135 pilihan tentang tanda-tanda orang bertaqwa
dan 159 serta An-Nisa 142- dan orang-orang munafik (ali Imran 133-
145) 135 dan 159)
2.2 Mengartikan dan memahami isi surat
pendek pilihan (ali Imran 133-135 dan 159)
2.3 Membaca dan menuliskan surat pendek
pilihan tentang tanda-tanda orang orang-
orang munafik (An-Nisa 142-145)
2.4 Mengartikan dan memahami isi surat
pendek pilihan An-Nisa 142-145)

Kelas VI Semester II
1. Memahami surat an-Nisa / 1.1 Membaca dan memahami ayat pendek
4:36; al-Ahzab/ 33:21; dan pilihan tentang akhlak kepada Allah dan
Ash-Shaf / 61:2-3 sesama manusia (an-Nisa / 4:36)
1.2 Membaca dan memahami ayat pendek
pilihan tentang keteladanan (al-Ahzab/
33:21)

80
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.3 Membaca dan memahami ayat pendek
pilihan tentang kesesuaian antara
perkataan dan perbuatan (Ash-Shaf / 61:2-
3)

C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan/ Kurikulum Unggulan SEkolah


Aspek Kecakapan Hidup
1. Kecakapan Personil
 Kesadaran Eksistensi Diri
 Kesadaran Potensi Diri
 Jujur
 Disiplin
 Bekerja keras
 Bertanggung jawab
 Toleran
 Suka menolong
 Peduli lingkungan
2. Kecakapan Berpikir
 Kecakapan Menggali
 Kecakapan Mengolah Informasi
 Kecakapan Mengambil Keputussan
 Kecakapan Memecahkan Masalah
3. Kecakapan Sosial
 Kecakapan Komunikasi Lisan
 Kecakapan Komunikasi Tulis
 Kecakapan Bekerja Sama
4. Kecakapan Akademik
 Kecakapan Identifikasi Variabel
 Kecakapan Mengembangkan
 Kecakapan Memutuskan Hipotesis
 Kecakapan Melaksanakan
5. Kecakapan Vocasional

81
 Sesuai dengan Jenis Pelajaran
 Sesuai dengan Jenis Pelajaran
 Sesuai dengan Jenis Pelajaran

Pendidikan kecakapan hidup di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung adalah:


Materi Kecakapan Hidup Per kelas
Kelas Materi

1 Kecakapan Personal, Kecakapan Berfikir, Sosial, Akadmeik, Vokasional

2 Kecakapan Personal, Kecakapan Berfikir, Sosial, Akadmeik, Vokasional

3 Kecakapan Personal, Kecakapan Berfikir, Sosial, Akadmeik, Vokasional

4 Kecakapan Personal, Kecakapan Berfikir, Sosial, Akadmeik, Vokasional

5 Kecakapan Personal, Kecakapan Berfikir, Sosial, Akadmeik, Vokasional

6 Kecakapan Personal, Kecakapan Berfikir, Sosial, Akadmeik, Vokasional

Selain Kecakapan Personal, dan Sosial, Pendidikan Kecakapan Hidup yang


juga diberikandi SDN 33 Koto Baru yaitu berhubungan dengan kecakapan bidang
keagamaan, antara lain:
Program tahfidz qur’an (juz’amma)
No Kelas Jenis Pendidikan Kecakapan Bulan pelaksanaan
1 I Hafalan 11 buah surat pendek
 Al ikhlas Juli
 An-nas Agustus
 Al falaq September
 Al lahab Oktober

 An nashr November

 Al kautsar Desember

 Al kafirun Januari
Februari
 Al ‘asr
Maret
 Al quraisy
April
 Al fiil

82
 Al ma’un Mei - Juni

2 II Hafalan 6 buah surat Pendek


 Al humazah Juli- agustus
 At takatsur September – oktober
 Al qari’ah November – desember

 Al adiyat Januari – februari

 Al zalzalah Maret – april

 Al bayyinah Mei – juni

3 III Hafalan 7 surat pendek


 Al qadar Juli
 Al insyirah Agustus
 At tiin September

 Ad duha Oktober

 Al alaq November – januari

 As syams Januari – maret

 Al lail April – juni

4 IV 1. Hafalan 6 surat
 Al a’la Juli- agustus
 At tariq September – oktober
 Al buruj November – desember

 Al balad Januari – februari

 Al gasyiyah Maret – april

 Al fajr Mei – juni

2. Pidato Cilik (Pidacil)


5 V 1. Hafalan 4 surat
 At takwir Juli – september
 Al infitar Oktober – desember
 Al mutaffifin Januari – maret
 Al insyiqaq April - juni

83
2. Musabaqah Syahril Qur’an
(MSQ)
6 VI 1. Hafalan 3 surat
 An naba’ Juli- september
 An naaziat Oktober – desember
 ‘abasa Januari – maret

2. Musabaqah Syahril Qur’an


(MSQ)

Tata cara pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup di atas


dilaksanakan didalam dan diluar jam pelajaran yang dilaksanakan oleh
guru PAI sebagai koordinator kegiatan dan dibantu oleh beberapa
orang guru yang terpilih, yang kemudian dibuatkan SK nya oleh
Kepala Sekolah. Jadwal kegiatannya disusun dan diberikan sebelum
tahun pelajaran baru di mulai oleh koordinator kegiatan. Sedangkan
anggarannya dibebankan kepada dana BOS dan Dana Infak.
Untuk mengukur ketercapaian program, maka sebelum ujian
kenaikan kelas siswa terlebih dahulu diuji kemempuannya sesuai
dengan kompetensi yang telah dibuat. Siswa yang telah menuntaskan
kegiatannya dapat mengikuti ujian namun bagi siswa yang belum harus
membuat perjanjian terlebih dahulu sehingga pada akhir semester II
seluruh siswa yang naik telah dapat menuntaskan pendidikan
kecakapan hidup yang dilaksanakan di kelasnya.

1. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


a. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal di SDN 33 Koto Baru

Kabupaten Solok memiliki kekhasan sebagai daerah sentral pertanian, dan


daerah Koto Baru yang terletak di daerah yang sangat strategies dekat
dengan Kota Solok, dengan tingkat ekonomi yang menengah keatas
sebagian besar, maka untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta
melestarikan keunggulan Kabupaten Solok, dan Nagari Koto Baru peserta
didik dituntut memiliki kemampuan pendidikan berwawasan Pertanian dan

84
menciptakan Wiraswasta yang handal serta memberikan bekal dasar
siswanya untuk memasuki kantor pemerintahan dengan mempertimbangkan
segala lini aspek yang diperlukan maka SDN 33 Koto Baru Kecamatan
Kubung Kabupaten Solok menetapkan pendidikan berbasis keunggulan
diantaranya:
 Bidang Pertanian

(Padi dan Palawija) berbasis keahlian yang menjadi ciri khas Kabupaten
Solok akan diusahakan semaksimal mungkin menjadi media
pembelajaran diberbagai mata pelajaran.
 Bidang Keterampilan

(Industri rumah tangga bernilai jual) dan yang berbasis keahlian (Aneka
ketrampilan bernilai jual) untuk meningkatkan tingkat ekonomi nantinya
yang juga menjadi ciri khas Kabupaten Solok akan diusahakan
semaksimal mungkin menjadi media pembelajaran diberbagai mata
pelajaran sebagaimana tertera dalam tabel berikut:
Kelas Materi
I 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat bunga dari kulit jagung.
II 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat bunga dari kulit jagung.
1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
III 2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat anyaman sederhana dari kulit jagung

85
1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
IV 2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat tempat pensil dari botol minuman bekas
V 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat taplak meja dari bungkus minuman saset
(Bungkus energen saset, bungkus mie, bungkus kapucino,
dll)
VI 1. Mengenalkan bahan-bahan untuk membuat keterampilan
dari sampah organik dan anorganik.
2. Mengenalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengolah
sampah organik dan anorganik.
3. Membuat taplak meja dari bungkus minuman saset
(Bungkus energen saset, bungkus mie, bungkus kapucino,
dll)

 Bidang Kesenian

Bidang Kesenian yang berbasis Kesenian tradisional dan kreasi untuk


meningkatkan Nilai Sekolah, dan juga bekal siswa untuk terjun dalam
kehidupan di era globalisasi akan diusahakan semaksimal mungkin
menjadi media pembelajaran diberbagai mata pelajaran.
 Kabupaten Solok mencanangkan gerakan babaliak ka Nagari maka
peserta didik SDN 33 Koto Baru diwajibkan mampu membaca, dan
menulis Al-qur’an.
D. PENGEMBANGAN DIRI
1. Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan Konsling.
a) Jenis Layanan Bimbingan Konsling.

86
Jenis Layanan Bimbingan Konsling yang dilaksanakan di SDN 33 Koto
Baru adalah: berupa layanan Belajar, Sosial, dan Kepribadian. Layanan
ini dilaksanakan oleh guru kelas masing-masing.
b) Strategi pelaksanaan Layanan BK.

Layanan Bimbinan Konsling di SDN 33 Koto Baru dilaksanakan lansung


oleh guru kelas masing-masing, 1 x dalam satu bulan baik itu layanan
belajar, social dan kepribadian.
2. Jenis dan Strategi Program Layanan TIK

Penyediaan sarana pendukung terkait Layanan TIK merupakan program


jangka Panjang, maka program Layanan TIK belum terlaksana di SDN 33
Koto Baru.

3. Jenis dan Strategi pelaksanaan Program Pengembangan Bakat dan


Prestasi peserta didik.
a) Ekstrakurikuler
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang melaksanakan pendidikan
dan pengajaran dengan sengaja, teratur, dan terencana. Dengan kata lain,
sekolah sebagai institusi pendidikan yang formal menyelenggarakan pendidikan
secara berencana, sengaja, terarah, dan sistematis oleh para guru profesional
dengan program yang dituangkan ke dalam kurikulum untuk jangka waktu
tertentu dan diikuti oleh para peserta didik pada setiap jenjang pendidikan
tertentu.
Sekolah melakukan pembinaan pendidikan untuk peserta didiknya didasarkan
pada kepercayaan dan tuntutan lingkungan keluarga dan masyarakat yang tidak
mampu atau tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan pendidikan di
lingkungan masing-masing, oleh karena berbagai keterbatasan para orang tua
anak.
Sebagai lembaga pendidikan formal, secara umum sekolah memiliki tiga
tanggung jawab yang mendasar, yaitu :
1. Tanggung jawab formal, di mana kelembagaan formal kependidikan sesuai
dengan fungsi, tugas, dan tujuan yang hendak dicapainya. Misalnya,
pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan serta memberikan pengetahuan keterampilan dasar yang

87
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik
yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.
Demikian pula pendidikan menengah, diselenggarakan untuk melanjutkan
dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan
timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja.
2. Tanggung jawab keilmuan, yaitu tanggung jawab berdasarkan bentuk, isi dan
tujuan, serta tingkat pendidikan yang dipercayakan masyarakat kepadanya.
3. Tanggung jawab fungsional, yaitu bentuk tanggung jawab yang diterima
sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para
pendidik yang diserahi kepercayaan dan tanggung jawab melaksanakannya
berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pelimpahan wewenang dan
kepercayaan serta tanggung jawab yang diberikan oleh orang tua peserta
didik. Pelaksanaan tugas tanggung jawab yang dilakukan oleh para pendidik
profesional ini didasarkan atas program yang telah terstruktur yang tertuang
dalam kurikulum.
Sekolah dituntut untuk mampu menjalankan tiga bentuk tanggung jawab
tersebut secara optimal. Untuk itu, pada umumnya, sekolah tidak membatasi
tanggung jawab formal kependidikan dengan sekedar menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara rutin, tapi juga berupaya
mengembangkan keterampilan siswa melalui kegiatan-kegiatan terprogram
lainnya, dengan tujuan agar hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi lebih
maksimal.
Di antara kegiatan-kegiatan terprogram yang diselenggarakan oleh sekolah
dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswanya adalah program kegiatan
ekstrakurikuler, baik yang sama sekali tidak terkait dengan mata pelajaran
maupun yang masih memiliki kaitan dengan mata pelajaran tertentu.
Program kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran tertentu yang
diselenggarakan sekolah lebih sering untuk mata pelajaran ilmu-ilmu eksakta dan
bahasa, seperti matematika, fisika, kimia, dan bahasa Inggris. Sementara, mata
pelajaran lain sering diabaikan termasuk mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam. Padahal, bidang studi Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa
serta wujud pelaksanaan tanggung jawab sekolah terhadap orang tua yang
88
mempercayakan penanaman nilai-nilai agama anak kepada sekolah, terlebih
alokasi waktu untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam yang sangat minim,
yaitu hanya 2 jam pelajaran dalam satu minggu atau ± 90 menit dalam seminggu.

b) Manfaat Program Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah, tentunya membawa
manfaat, baik bagi siswa, sekolah, pendidikan, maupun bagi masyarakat luas.
Secara terinci manfaat kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
1. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa :
- Untuk memberikan kesempatan bagi pemantapan ketertarikan yang
telah tertanam serta pembangunan ketertarikan yang baru.
- Untuk memeberikan pendidikan sosial melalui pengalaman dan
pengamatan, terutama dalam hal perilaku kepemimpinan, persahabatan,
kerjasama, dan kemandirian.
- Untuk membangun semangat dan mentalitas bersekolah.
- Untuk memberikan kepuasan bagi perkembangan jiwa anak atau
pemuda.
- Untuk mendorong pembangunan jiwa dan moralitas.
- Untuk menguatkan kekuatan mental dan jiwa siswa.
- Untuk memberikan kesempatan bergaul bagi siswa.
- Untuk memperluas interaksi siswa.
- Untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melatih kapasitas
kreativitas mereka lebih mendalam.
2. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi pengembangan kurikulum :
- Untuk memberikan tambahan pengayaan pengalaman di kelas.
- Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar yang baru yang mungkin
menunjung kurikulum.
- Untuk memberikan tambahan kesempatan dalam bimbingan kelompok
ataupun individu.
- Untuk memberikan motivasi dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi masyarakat :
- Untuk mempromosikan sekolah yang lebih baik dan hubungan
masyarakat.

89
- Untuk meningkatkan ketertarikan yang besar pada masyarakat dan
dorongan mereka kepada sekolah.
4. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah :
- Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih efektif
antara personel dan penanggung jawab akademis siswa.
- Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi di sekolah.
- Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk membantu
siswa dalam memanfaatkan situasi guna memecahkan masalah yang
dihadapi.

c) Prinsip-Prinsip Program Ekstrakurikuler


Dengan berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ektrakurikuler, menurut Oteng
Sutisna dalam bukunya Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritika Untuk Praktek
Profesional prinsip program ekstrakurikuler adalah :
 Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam
usaha meningkatkan program.
 Kerjasama dalam tim adalah fundamental.
 Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.
 Proses adalah lebih penting daripada hasil.
 Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi
kebutuhan dan minat semua siswa.
 Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
 Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai
pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.
 Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya
bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga
menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.
 Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral dari
kesekuruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekedar tambahan atau
sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.
Dalam usaha membina dan mengembangkan pogram ekstrakurikuler ada hal-
hal yang perlu diperhatikan yaitu diantaranya sebagai berikut :

90
1. Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi siswa.
2. Sejauh mana mungkin tidak terlalu membebani siswa.
3. Memanfaatkan potensi alam lingkungan.
4. Memanfaatkan kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memberikan banyak
manfaat tidak hanya terhadap siswa tetapi juga bagi efektivitas penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, seperti yang telah penulis kemukakan di atas.
Begitu banyak fungsi dan makna kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang
tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini akan terwujud, manakala pengelolaan
kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sebaik-baiknya khususnya pengaturan
siswa, peningkatan disiplin siswa dan semua petugas. Biasanya mengatur siswa
di luar jam-jam pelajaran lebih sulit dari mengatur mereka di dalam kelas. Oleh
karena itu, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler melibatkan banyak pihak,
memerlukan peningkatan administrasi yang lebih tinggi.Dalam beberapa kegiatan
ekstrakurikuler guru terlibat langsung dalam pelaksanaannya. Keterlibatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pengarahan dan pembinaan juga menjaga agar
kegiatan tersebut tidak mengganggu atau merugikan aktivitas akademis. Yang
dimaksud dengan pembina ekstrakurikuler adalah guru atau petugas khusus
yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk membina kegiatan ekstrakurikuler.

d) Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan


kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan ektrakulikuler difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan.
Kegiatan ektrakulikuler untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan
khusus peserta didik. Kegiatan ektrakulikuler bukan merupakan mata pelajaran.
Penilaian kegiatan ini dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran.
Kegiatan ektrakulikuler bukanlah sebuah mata pelajaran akan tetapi
merupakan sebuah pengembangan bakat dan kreatifitas siswa sesuai dengan

91
kondisinya masing-masing. Sehingga siswa terobsesi untuk mampu
mengembangkan kemampuan yang andal dalam dirinya untuk terus
dikembangkan secara optimal, dan berkelanjutan. Di SDN 33 Koto Baru
Kecamatan Kubung untuk menciptakan hal ini meliputi dua kegiatan intra
kulikuler, dan ekstrakulikuler. Dalam hal kegiatan intrakulikuler yang termasuk
dalam kegiatan pengembangan diri di sekolah. Siswa dilatih oleh guru sesuai
dengan bidang keahliannya. Sedangkan dalam hal kegiatan ekstra kurikuler
siswa dilatih, dan dibimbing oleh tenaga yang ahli dibidangnya, termasuk pelatih
yang didatangkan dari luar sesuai dengan bidang kecakapannya.
Pengembangan diri di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung terdiri atas:
Jenis Kegiatan Bidang Non Akademik :
- Pramuka
- UKS (dokter kecil)
- Kesenian (Seni Tari dan Seni Musik)
- Olah Raga (Bola Kaki, Bulu Tangkis, dan Catur)
- Keagamaan dan Pdd. Karakter

Jenis Kegiatan Bidang Akademik :


- Bahasa inggris
e) Prinsip Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan dibentuk kelas menurut minat/ bakat dan


kemampuan siswa. Guru pembinanya juga di tempatkan sesuai
kemampuan/kompetensi dan bakatnya masing-masing. Di kelas Esktrakurikuler
guru ditempatkan sesuai dengan SK Kepala Sekolah khusus untuk Kegiatan
Esktrakurikuler. Masing-masing guru yang telah ditetapkan dengan SK
menyusun program kegiatan Tahunan dan semester.
Kegiatan ini dilaksanakan adalah salah satu upaya untuk pembinaan siswa
berprestasi agar mereka dapat berkembang secara maksimal menurut
komprtensi yang dimilikinya. Disini siswa dibimbing dan dilatih belajar mandiri,
berfikir tinggi, dan bernalar sesuai kompetensinya masing-masing. Harapan
sekolah dari hasil kegiatan ini adalah prestasi pada OSN dan FLSN.
f) Jenis Kegiatan

92
Sementara itu untuk kegiatan Esktrakurikuler yang lain yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Ektrakurikuler
a. Kewiraan
1. Pramuka
Jenis Kegiatannya :
- Materi Intelektual
1. Pengetahuan tentang Kepramukaan (Leadership, administrasi,
Human Relation)
2. Pengetahuan Umum
3. Pengetahuan Keagamaan
4. Pengetahuan tentang lingkungan
- Materi Ketangkasan Kreatifitas
1. PBB
2. Pionering
3. Perkemahan
- Materi Game (permainan) pramuka
 IDMG ( In Door Management Game )
 ODMG ( Out Door Management Game )
b. Keagamaan
Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Dasar Negeri 33 Koto Baru adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan yang memiliki kaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam
Dalam hal ini, kegiatan ekstrakurikuler tersebut diarahkan kepada kegiatan
pengayaan dan penguatan terhadap materi-materi pembahasan dalam
bidang studi Pendidikan Agama Islam, seperti program kegiatan
ekstrakurikuler membaca al-Qur’an (kursus membaca al-Qur’an). Kegiatan ini
sangat penting “mengingat kemampuan membaca al-Qur’an merupakan
langkah awal pendalaman dan pengakraban Islam lebih lanjut.
2. Kegiatan yang tidak memiliki kaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama
Islam
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat berupa:
- Kesenian

93
Kesenian sebagai kegiatan ekstrakurikuler Pendidiakn Agama Islam bisa
berupa seni baca Al-Qur’an, qasidah, kaligrafi, Dai cilik, dan
sebagainya. Di samping memberikan keterampilan kepada siswa, seni
seperti dinyatakan oleh Wardi Bachtiar, bisa membangun sesuatu
perasaan keagamaan atau mengganti perasaan yang telah melekat
dengan perasaan yang baru.
- Pesantren Kilat
Pesantren kilat adalah “kajian dasar Islam dalam jangka waktu tertentu
antara 2-5 hari tergatung situasi dankondisi. Kegiatan ini dapat diadakan
di dalam atau di luar kota asalkan situasinya tenang, cukup luas, dapat
menginap dan fasilitas memadai”.

- Shalat Jum’at Berjamaah


Bagi sekolah yang memiliki fasilitas untuk menyelenggarakan shalat
Jum’at berjamaah, bisa menjadikan aktivitas ibadah ini sebagai bagian
dari program kegiatan esktrakurikuler. Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini,
siswa tidak hanya sekedar menjalankan shalat secara berjamaah, tapi
juga terlibat dalam penyelenggaraannya.
- Majalah Dnding
Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, majalah dinding memiliki dua fungsi,
yaitu : a) wahana informasi keislaman, b) pusat informasi kegiatan Islam
baik internal sekolah maupun eksternal. Agar efektif, muatan informasi
Islam dalam majalah dinding hendaknya yang singkat, padat, informatif,
dan aktual. dan Masih banyak lagi jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat diselenggarakan di sekolah tergantung kepada kebutuhan
sekolah dan siswa.

c. Olah raga
1. Sepak Bola
2. Volly Ball
3. Bulu Tangkis
4. Takraw
5. Atletik
6. Catur
94
d. Kesenian
Materi ekstrakurikuler Kesenian menekankan pada pengembangan nilai-nilai
lokal pada masing-masing bentuk kesenian yang diajarkan.
a) Materi Seni Musik
Seni Musik terdiri dari dua materi, yaitu:Bernyanyi dan Bermain Musik.
Materi Bernyanyi dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu bernyanyi
tunggal (solo) dan kelompok. Bernyanyi tunggal (solo) adalah bernyanyi yang
dilakukan oleh satu orang. Penekanan utama dalam bernyanyi solo adalah
teknik dasar menyanyi. Lagu-lagu yang dapat digunakan dalam bernyanyi solo
disesuaikan dengan daerah setempat sebagai upaya untuk mendukung
pelestarian nilai-nilai lokal di daerah itu, contohnya Kampuang Nan Jauah di
Mato.
Bernyanyi berkelompok merupakan kegiatan bernyanyi yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam bentuk duet (2 orang), trio (3 orang), dan kuartet (4
orang), atau melibatkan lebih banyak penyanyi, seperti vocal group dan
paduan suara. Dalam prosesnya, bernyanyi berkelompok lebih memfokuskan
pada keseimbangan dan keselarasan atau sonoritas bunyi yang dihasilkan,
sedangkan bernyanyi solo memfokuskan pada penguasaan teknik bernyanyi
secara individual.
Materi Bermain Musik dapat dilakukan secara perorangan di Sekolah Dasar
terutama Rekorder, Pianika, Qasidah dan Drumband maupun berkelompok
dengan menggunakan beragam instrumen musik, termasuk suara manusia.
Bermain musik secara bersama/kelompok dapat disebut ansambel, yaitu
kegiatan bermain musik yang melibatkan dua orang atau lebih. Bermain musik
secara bersama/ansambel dapat dibagi menjadi dua sub-jenis, ansambel
sejenis dan ansambel gabungan. Materi musik yang dapat dimainkan dalam
kegiatan bermain musik perorangan dan kelompok dapat berupa musik tradisi
dan musik kreatif
b) Seni Tari
Seni Tari terdiri dari dua materi, yaitu: Tari Tradisi dan Tari Kreasi. Tari
Tradisi adalah bentuk, ragam, dan gaya tari yang diwariskan secara turun
temurun.Contoh dari bentuk tari tradisi adalah Tari Ka Sawah. Tari Tradisi yang
dipelajari dalam ekstrakurikuler tari disesuaikan dengan tari tradisi yang ada di

95
daerah masing-masing, misalnya: Tari Remo, tari Gandrung Banyuwangi, tari
Sekapur Sirih, tari Pendet, tari Saman, tari Galombang dan lain-lain.
Tari Kreasi adalah tari yang berpijak pada tari tradisi dan mengangkat
nilai-nilai tradisi, merupakan pengembangan dari gerak tari tradisi daerah
setempat dan/atau Nusantara. Contoh bentuk tari kreasi adalah poco-poco, tari
merak, rantak, dan jaipong. Berdasarkan jumlah penarinya, tari dapat
dibedakan menjadi tari tunggal, duet, trio, kwartet, dan tari kelompok.
c) Seni Rupa,
Materi seni rupa terdiri dari dua materi, yaitu berkarya seni rupa dua
dimensi, dan tiga dimensi. Materi berkarya seni rupa dua dimensi meliputi
kegiatan menyusun unsure rupa (garis, warna, bidang, tekstur, dan bentuk) di
atas bidang datar menggunakan berbagai media yang mencaku palat, bahan,
dan teknik untuk menghasilkan karya dua dimensi.Teknik berkarya seni rupa
dua dimensi di antaranya menggaris, menggores, mengarsir, mewarnai,
melukis, kolase, menggunting, memotong, menempel, membatik, mencap,
mencelup, menyiprat, menetes, meniup, menggosok, mengerik, finger painting,
mozaik, dll.
d) Seni Teater
(1) Teater Tutur
Pertunjukan teater yang dapat dikategorikan sebagai Teater Tutur
berhubungan dengan aktivitas bercerita secara tunggal (monolog), seperti
membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up comedy.
(2) Teater Gerak
Pertunjukan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak, misalnya
pantomime / tablo. Contoh Teater Gerak yang bersumber dari nilai-nilai local
adalah randai. Tema cerita dalamTeater Gerak adalah bagian dari cerita
rakyat.

g) Teknis Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler


- Jadwal pelaksanaan kegiatan pramuka

No Materi / Jenis kegiatan Waktu Ket


1 Pembagian regu dan Game Minggu I
Ringan Agustus 2017

96
2 Pengenalan Kepanduan dan Minggu III
Keterampilan Sandi kotak I,II Agustus 2017
3 Pengenalan Kepramukaan dan Minggu II
Keterampilan Sandi Morse September 2017
4 PBB ( Bagian I ) dan yel-yel Minggu IV
September 2017
5 Keterampilan Morse ( Sandi Minggu II
Rumput ) dan Semaphore Oktober 2017
6 Prakter Semaphore Minggu IV
Oktober 2017
7 IDMG dan ODMG Minggu I
Desember 2017
8 Pionering dan Tali-temali Minggu III
(Bagian I) Desember 2017
9 Pengetahuan Pramuka dan Minggu I
Ketrampilan Sandi (Jam & Kimia) Januari 2018
10 P3K ( bagian I ) Minggu III
Januari 2018
11 PBB ( Bagian II ) dan Pembuatan Minggu I
Drug Bar Februari 2018
12 Keterampilan Pengomposan dan Minggu III
Pemilahan sampah I Februari 2018
13 Keterampilan Pengomposan dan Minggu I
Pemilahan sampah II Maret 2018
14 PBB Tongkat Minggu III
Maret 2018
15 Struktur Organisasi Gerakan Minggu V
Pramuka dan Sandi A-N, Maret 2018
Koordinat, Paku, Bunga
16 IDMG dan ODMG Minggu II
April 2018
17 PBB II Minggu IV
April 2018

97
18 Ujian SKU I Minggu II
Mei 2018
19 Ujian SKU II Minggu IV
Mei 2018
20 Ujian TKK Minggu II
Juni 2018
21 Pelantikan dan Perkemahan di Minggu IV
alam terbuka Juni 2018

Hari Sabtu jam 10.00 s/d 12.30 dengan rincian kegiatan:


a) Olah raga : 10.30 s/d 12.00
Bola kaki, Badminton, Bulu Tangkis, dan Catur
Pembina Guru Olahraga
b) Seni Musik : 10.30 s/d 12.30
Pianika, Qasidah, Drumband = Pembina Guru

h) Tata Cara Penilaian dan Pelaporan Kegiatan /ekstrakurikuler


Untuk melihat hasil dari Esktrakurikuler kesenian dan olah raga pada akhir
semester diadakan penilaian. Untuk kesenian diadakan pergelaran. Begitu juga
Olah Raga diadakan lomba pada kegiatan class meeting. Pada kegiatan
Esktrakurikuler olah raga dan kesenian siswa dibimbing dan dilatih sesuai
kompetensinya masing-masing. Harapan sekolah dari hasil kegiatan ini adalah
dapat berprestasi pada O2SN dan kegiatan lainnya. Dan pemberian
penghargaan berupa hadiah kepada siswa yang berprestasi

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

SISTEM PAKET ATAU SKS


Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam
struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan
genap dalam satu tahun pelajaran. Beban belajar pada sistem paket
berdasarkan Permendikbud nomor 67, 68, 69 dan 70 tahun 2013 terdiri dari
atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.

98
Di Sekolah Dasar Negeri 33 Koto Baru sistem paket yang digunakan adalah
yaitu pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
1. Tata Cara Pengaturan Alokasi waktu
Tata cara pelaksanaan sistem paket pembelajaran tatap muka yaitu
0%-40% untuk satuan pendidikan sekolah dasar, dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan dengan pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.

Pengaturan Beban Belajar di SDN 33 Koto Baru sebagai berikut:


a. Uraian tentang rasional pemanfaatan 4 jam pelajaran perminggu
b. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pelajaran perjam tatap muka
Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum yaitu:

Satu jam Jumlah Minggu


Waktu
pembelajaran jam efektif
Kelas pembelajaran/jam
tatap muka/ pelajaran pertahun
pertahun
menit perminggu ajaran
1 35 30 38 665
2 35 32 38 709
3 35 34 38 709
4 35 36 38 798
5 35 36 38 798
6 35 36 32 672

b. Uraian Tentang Pemanfaatan 40% Dari Jumlah Waktu Tatap Muka


1) Tugas Terstruktur

Pemberian tugas pada siswa di luar jam pelajaran wajib tatap muka, dapat
diberikan berupa tugas rumah ataupun kegiatan kerja kelompok. Dimana
tugas yang diberikan telah disusun sedemikain rupa terkait antara satu sama
lainnya

99
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Memberikan tugas kepada siswa baik berupa pribadi/kelompok dalam
rangka pencapaian KKM dan dalam rangka kegiatan remedial dan
pengayaan
2) Penugasan Terstruktur
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Diantara yang dilakukan
dalam program terstruktur di SDN 33 Koto Baru adalah:
- Pengerjaan soal/latihan dirumah (PR)
- Penugasan proyek secara berkelompok
- Membuat hasil karya produk/keterampilan
- Dan lain –lain

3) Kegiatan mandiri tidak terstruktur

Kegiatan mandiri tidak terstruktur di SDN 33 Koto Baru adalah kegiatan


pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dengan tetap
mempertimbangkan waktu, dan kemampuan peserta didik maka tugas mandiri
tidak terstruktur SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung adalah:
- Membuat ringkasan buku/cerita pendek
- Mengumpulkan/mengkliping berita tentang suatu topik aktual
- Mengikuti kegiatan di masyarakat dan melaporkan secara tertulis, porsi
waktu untuk tugas-tugas tersebut maksimum 40 % dari jumlah waktu.

Untuk SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung menggunakan pengaturan beban


belajar dengan sistim paket mangacu pada panduan penyusunan kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP.
a. Beban belajar dalam sistim paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan
SD/MI/SDLB, baik kategori standar maupun mandiri.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistim paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu

100
untuk setiap mata pelajaran yanjg terdapat pada semester ganjil, dan genap
dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara felksibel dengan jumlah
beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk
mata pelajaran lain yang dianggap penting, dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam standar isi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan tersruktur, dan kegiatan mandiri tidak
testruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0 % - 40 % dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi, dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan
satu jam tatap muka.

Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagaimana tertera


dalam struktur kurikulum adalah:
4) Kegiatan Pembiasaan di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung
1. Pembiasaan rutin :
a. Program terstruktur
- Kegiatan harian
No Hari Kegiatan Keterangan

1 Senin Upacara bendera

2 Selasa Senam

3 Rabu Lagu wajib


nasional
4 Kamis Bacaan ayat
pendek
5 Jumat Kultum

101
6 Sabtu pramuka

- Kegiatan mingguan
No Waktu Kegiatan Keterangan

1 Minggu I Pramuka

2 Minggu II Kesenian

3 Minggu III UKS / Olahraga

4 Minggu IV Keagamaan

- Kegiatan bulanan
No Waktu Kegiatan Keterangan

1 Minggu I KKGA, KKGO, KKTO

2 Minggu II KKKS

3 Minggu III Rapat Dinas

4 Minggu IV Rapat Dinas

a. Pembiasaan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman ajaran islam yang
meliputi :
1. Tadarus Al-Qur’an (setiap hari di seluruh kelas)
2. Upacara bendera (setiap hari senin)
3. Apel pagi (setiap pagi)
4. Kuliah tujuh menit (setiap hari jum’at)
5. Asmaul usna (setiap hari kamis)
6. Senam pagi (hari selasa, kamis dan sabtu)
7. Menyanyikan lagu-lagu wajib dan pramuka (hari rabu)
b. Pembiasaan Terprogram

102
1. Kegiatan Keagamaan
Merupakan proses pembentukan ahklak dan penanaman /pengamalan
ajaran islam, adapun kegiatannya adalah:
a. Pesantren Ramadhan (1x setahun)
b. Memperingati hari-hari besar agama Islam
a) Maulid Nabi Muhammad SAW
b) Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
2. Kegiatan UKS
a. Pemeriksaan kuku, gigi, mulut dan telinga siswa
b. Pelatihan dokter kecil
c. Pemeriksaan kesehatan oleh tim medis lainnya
3. Kegiatan Keteladanan Sikap
a. Ketertiban berpakaian
b. Pembinaan kedisiplinan
c. Penanaman nilai akhlak islam
d. Penanaman budaya minat baca
e. Penanaman budaya keteladanan:
a) Penanaman budaya bersih diri
b) Penanaman budaya bersih lingkungan kelas dan sekolah
c) Penanaman budaya bersih lingkungan hijau
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan hari kemerdekaan RI
b. Peringatan hari pahlawan
c. Peringatan hari pendidikan nasional
5. Kegiatan Kreatifitas Siswa dan Lomba
6. Pembinaan dan bimbingan bagi calon siswa teladan dan siswa peserta
olympiade/lomba
7. Kunjungan belajar

5. Tabel penambahan jam


Berdasarkan keputusan kepala kantor Wilayah Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan Propinsi Sumatera Barat no 011.08.C.1994 Tanggal 1
Februari 1994

103
Pelaksanaan muatan lokal di SDN 33 Koto Baru adalah sebagai berikut :
Kelasa / Alokasi Waktu
No Komponen I II III IV V VI Ket.
1 BAM - - 2 2 2 2

F. KETUNTASAN BELAJAR
1) Peminatan, lintas minat atau pendalaman minat

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu


kompetensi dasar berkisar antara 0-100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75 %. Satuan pendidikan harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Sekolah harus menentukan
Target Pencapaian Kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan segala
aspek kemungkinan dari segala sis baik siswa, guru, lingkungan serta daya
pendukung pembelajaran. Dan secara bertahap hal ini akan terus
ditingkatkan untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ideal.
Setiap tenaga pengajar (guru) waajib membuat suatu penilaian yang
matang dan dengan pengembangan yang matang pula, maka untuk itulah
dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006
tentang standar isi, dan standar kompetensi. Sekolah kini mendapat
keleluasaan untuk menyusun sendiri kurikulumnya yang disebut kurikulum
2013, dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SDN 33 Koto Baru
Kecamatan Kubung Kabupaten Solok.

2. Standar Ketuntasan Belajar Sdn 33 Koto Baru Kecamatan Kubung Untuk


Semua Tingkatan Kelas Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Mekanisme Penetapan KKM

104
Mekanisme penetapan KKM di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung
adalah sebagai berikut mengikuti rambu-rambu:
 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
 KKM ditetapkan oleh forum KKG Sekolah
 Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang
antara 0-100
 Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
 Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator, idealnya berkisar 75
%
 Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kriteria ideal tergantung
kebijakan sekolah masing-masing
 Nilai KKM dapat dicantumkan dalam LHBS/Raport sesuai model yang
dipilih sekolah.
 Kriteria Penetapan KKM:
1. Kompleksitas Indikator (kesulitan, dan kerumitan bahan ajar)
2. Daya dukung (sarana/prasarana pendukung, kemampuan guru,
lingkungan, dan biaya)
3. Intake siswa (rata-rata kemampuan siswa di kelas sebelumnya.
Dapat berkonsultasi dengan guru kelas sebelumnya.)

Tabel Ketuntasan Belajar SDN 33 Koto Baru Kurikulum 2013


N KLS Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
O PAI PK BI MTK IPA IPS PJOK SBdP BAM %
N
1 I 72 75
2 II 72 75
3 III 72 75
4 IV 75 75 75 73 74 73 75 75 73
5 V 75 75 75 73 75 75 75 75 75
6 VI 75 73 73 70 75 73 75 73 73
RR

Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rata-rata 70


sampai dengan 75. Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan
105
keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada modus untuk
sikap, skor rerata untuk pengetahuan dan capaian optimum untuk keterampilan.
 Mekanisme Langkah Pembuatan KKM:

KKM KKM
Indikator KD

KKM
KKM
KI
MP

 MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI


Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan:
I. Kompleksitas
- Tinggi = 1
- Sedang =2
- Rendah =3
II. Daya Dukung
- Tinggi = 3
- Sedang =2
- Rendah =1
III. Intake Siswa
- Tinggi = 3
- Sedang =2
- Rendah =1
1. Tingkat Kompleksitas

(Kesulitan dan kerumitan) setiap indikator yang harus dicapai oleh siswa.
Tingkat kompleksitas tinggi bila dalam pelaksanaannya menuntut:
a. SDM- Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa
b. Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran
c. Waktu (cukup lama karena memerlukan pengulangan materi)
d. Penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi.

2. Kemampuan Sumber Daya Pendukung

106
Ketersediaan tenaga, sarana, prasarana pendidikan yang sangat
dibutuhkan, biaya, manajemen sekolah, komite sekolah, dan kepedulian
stakeholder suatu sekolah.
3. Intake (Tingkat Kemampuan rata-rata) Siswa

Didasarkan pada tingkat pencapaian KKM siswa pada semester atau


kelas sebelumnya.
Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung
meliputi warga sekolah, sarana, dan prasarana dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah
sebagai berikut:
1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap
kelas
2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan
dengan kemampuan masing-masing aspek:
a. Aspek Kompleksitas
Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah
tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin
tinggi.
c. Aspek Intake
Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya
semakin tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk
menetukan KKM setiap KD.
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selajutnya dibagi dengan jumlah KD
untuk menentukan KKM mata pelajaran.

107
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung
pada komplekstitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.

2. Upaya Meningkatkan KKM


Berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan pencapaian
KKM di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung diantaranya adalah:
1. Pelaksanaan kegiatan belajar tambahan
2. Memberikan tugas-tugas yang memicu semangat kerja
3. Sebagian dari siswa mengikuti kegiatan les di berbagai tempat
4. Membawa siswa pada berbagai tempat rekreasi pada saat karya
wisata
5. Saling berkoordinasi dengan orang tua siswa
6. Memberikan arahan dan bimbingan bagi siswa bermasalah
7. Dll
G. RANCANGAN PENILAIAN

Penilaian Hasil Belajar di SDN 33 Koto Baru Kecamatan Kubung


Rancangan penilaian :
a) Kisi-kisi untuk setiap semester
- Mengidentifikasi pemetaan KD KI-3 dengan KD KI-4
- Menyusu/ mengidentifikasi indikator pencapaian KD
- Menentukan teknik penilaian sesuai KD/indikator
- Menysun tugas-tugas penilaian sesuai KD/indikator
b) Rubrik penilaian
- Menyusun rubrik penilaian
- Aspek-aspek penilaian sesuai KD
- Menyusun rubrik sesuai aspek penilaian

Penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam buku daftar nilai adalah
sebagai berikut:
1. Ulangan harian
2. Ulangan tengah semester
3. Tugas (penugasan,produk, pengamatan)
4. Ulangan akhir semester
5. Ulangan kenaikan kelas

108
6. Formulasi penilaian rapor

Penilaian akademik

1. Ulangan Tengah Semester ( Ulangan yang dilaksanakan setelah 8


sampai 9 minggu PBM dalam satu semester ) UTS di SDN 33 Koto
Baru dilaksanakan secara bersama dimana untuk naskah soal
disiapkan oleh masing masing guru kelas, untuk semester I akan
dilaksanakan pada Minggu ke 1 Bulan Oktober serta siswa akan
diberikan lapor hasil Ulangan Tengah semester dalam bentuk
lembaran yang ditanda tangani oleh masing-masing wali kelas dan
diketahui oleh Kepala Sekolah

2. Ulangan Akhir Semester ( Ulangan yang dilaksanakan pada akhir


semester ganjil, yang mana pelaksanaanya dilaksanakan secara
bersama serta soal disiapkan oleh KKKS Kecamatan IX Koto
Sungai Lasi, Pengawasannya dilaksanakan oleh guru disekolah
masing-masing. Pada akhir semester semua siswa diberikan
laporan hasil belajar dalam bentuk buku rapor.

3. Ulangan Kenaikan Kelas ( Ulangan yang dilaksanakan pada akhir


semester genap atau pada akhir tahun pelajaran ) sekaligus untuk
mengetahui apakah siswa dapat naik kelas ataukan mengulang
pada kelas yang sama. Ulangan akhir semester akan dilaksanakan
pada bulan juni setiap tahun.
Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori benar
atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil sikap
peserta didik.
Hasil belajar merupakan hasil kegiatan pembelajaran yang harus
dibuatkan laporannya agar orang tua, Kepala Sekolah dan Dinas
Pendidikan mengetahui hasil dari kegiatan pembelajaran, penilaian
sebagai nilai laporan hasil belajar disepakati sebagai berikut :

Semester I
Nilai rapor semestr I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis ulangan
harian, ulangan tengah semester, tugas dan ulangan akhir semester.

109
Penilaian rapor semester I menggunakan formula sebagai berikut:
Nilai rapor semester I = Rata-rata UH + UTS + UAS + Rata-rata Tugas
4
Contoh pengolahan nilai rapor semester I = 67 + 68 + 65 + 67 = 267
4 4
= 66,75 dibulatkan menjadi 67

Semester II
Nilai rapor semester 2 diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis ulangan
harian, ulangan tengah semester, tugas dan ulangan kenaikan kelas.
Nilai Rapor semester 2 = Ulhar + URS + UKK + Tugas
4
Pembulatan nilai pada rapor diisi angka skala 0 – 100 tanpa desimal. Contoh : 65
Aturan pembulatan sebagai berikut:
a. Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah
Contoh : 65,45 dibulatkan menjadi 65
b. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas
Contoh : 75,5 dibulatkan menjadi 76

Penilaian hasil belajar oleh pendidik di SDN 33 Koto Baru


dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. Penilaian digunakan untuk:
a. menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
b. bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
c. memperbaiki proses pembelajaran.

1) TEKNIK PENILAIAN
Tekhnik Penilaian hasil belajar siswa di SD Negeri 33 Koto
Baru sesuai dengan PP NO. 19/2005 tentang SNP, Pasal 22
adalah :
1. TES
o TULIS
110
Tes Tertulis (paper and pencil test)merupakan tes dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan.
o LISAN
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang
pertanyaan dan jawabannya atau pernyataan atau
tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan
o PERBUATAN
Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar
yang menuntut peserta didik
mendemontrasikankemahirannya atau menampilkan hasil
belajarnya dalam bentuk unjuk kerja.
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu.
2. NON TES
o PENGAMATAN
Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yangdilakukan
oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung.
Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen
yang sudah dirancang sebelumnya
Penilaian sikap adalah penilaian yang berupa sejumlah
pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya
dinyatakan secara berskala Biasanya lima skala. Contoh:
sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju, sangat
setuju
o TUGAS/PROYEK
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian
yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di
luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan
penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau
kelompok
o PRODUK

111
Penilaian terhadap kemampuan siswa dalam membuat suatu
hasil karya dan penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa.
Contoh: melulis, kerajinan tangan, makanan, pakaian, hasil
karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat
dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Penilaian hasil belajar masing-masing kelompok mata
pelajaran adalah sebagai berikut :
(1) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dilakukan melalui:
a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik;
serta
b. ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
(2) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan,
dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi
yang dinilai.
(3) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika
dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan
sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotorik peserta didik.
(4) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah
raga, dan kesehatan dilakukan melalui:
a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta
didik; dan
b. ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.

112
2) BENTUK-BENTUK PENILAIAN
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar. Bentuk
penilaian yang dilakukan di SD Negeri 33 Koto Baru adalah :

a. Ulangan Harian

• Ulangan harian dilaksanakan oleh Guru Kelas/Guru mata pelajaran bila telah
mencapai batasan Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar untuk setiap mata
pelajaran, dan ulangan tersebut dilaksanakan pada buku latihan khusus anak
yang ditinggalkan di sekolah dan hasil dari pada Ulangan harian tersebut
dicatat oleh guru dalam buku nilai guru, dan juga buku anak tersebut
dicantumkan nilai yang didapat oleh anak. Soal disusun berdasarkan hasil
pemetaan KD tiap Subtema

• Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara


periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah
menyelesaiakan satu KD atau lebih.

• Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan,


praktik/perbuatan, tugas dan produk.

• Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh
pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi

• Penyusunan Soal Ulangan

Disusun sesuai dengan muatan mapel selama pembelajaran 1 Subtema.


Misal jumlah soal 20, terdiri dari
– BI soal no 1 - 5

– PPKn 6 - 10

– MAT 11 - 15

– SBDP 16 – 20

113
– IPA dan IPS terintegrasi langsung pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia (kelas 1 s/d 3, lihat struktur kurikulum pada permendikbud
67 tahun 2013))

– Untuk kelas 4 s/d 6 sudah berdiri sendiri.

b. Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester atau yang dikenal dengan istilah MID


Semester dilaksanakan sesuai dengan instruksi dari instansi terkait
(Petunjuk Teknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten Solok, atau UPT
Pendidikan Pra Sekolah, dan SD Kecamatan Kubung.)

• Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh


pendidi untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
meliputi melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran
• Bentuk UTS selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan,
tugas dan produk
• Dilaksanakan setelah selesai 2 tema untuk kelas I, II, dan III dan 3
tema untuk kelas IV dan V dan VI

• Kisi-kisi disusun berdasarkan pada pemetaan KD 2 – 3 tema

c. Ulangan Akhir Semester Kurikulum 2013

Selesai semua tema satu semester. Hasil pemetaan KD semua tema


dalam satu semester. Mencakup muatan mapel yang dipadukan
o Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester satu.
o Bentuk UAS selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk.
1. Pelaksanaan penilaian karakter/ akhlak mulia dan kepribadian
Penilaian non akademikkarakter/ akhlak mulia/kepribadian siswa
Penilaian non akademik/ kepribadian siswa dilakukan oleh semua guru kelas
dan mata pelajaran yang dilaporkan dalam bentuk angka dengan
mencantumkan kategori huruf A, B, C, dan K. hruf A berarti sangat baik, B

114
berarti baik, C berarti cukup, dan K berarti kurang.Nilai dari karakter/akhlak
mulia/kepribadian siswa tersebut dicantumkan di dalam rapor.
Adapun indikator penilaian karakter/akhlak mulia/kepribadian siswa
adalah:
a. Jujur
 tidak mau berbohong atau tidak mencontek.
 mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, tanpa menjiplak tugas
orang lain
 mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau yang
dialaminya dalam kehidupan sehari-hari
 mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
 mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan
b. Disiplin
 mengikuti peraturan yang ada
 hadir di sekolah tepat waktu
 masuk kelas tepat waktu
 menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan lingkungan
sekolah
 mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
 mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik
 mengambil dan mengembalikan peralatan belajar pada tempatnya
c. Tanggung jawab
 menyelesaikan tugas yang diberikan
 mengakui kesalahan
 tidak pernah terlambat masuk kelas
 mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan kepada teman
 berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah
d. Santun
 menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat
 menghormati guru, pegawai sekolah, penjaga kebun, dan orang yang
lebih tua
 berbicara atau bertutur kata halus, tidak kasar

115
 dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah, tidak marah-
marah
 mengucapkan salam ketika bertemu guru, teman, dan orang-orang di
sekolah
 menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak cemberut
 mengucapkan terima kasih apabila menerima bantuan dalam bentuk
jasa atau barang dari orang lain
e. Peduli
 ingin membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran, perhatian
kepada orang lain.
 berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, mis: mengumpulkan
sumbangan untuk membantu yang sakit atau kemalangan
 meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki
 melerai teman yang berselisih (bertengkar)
 menjenguk teman atau guru yang sakit

H. Kenaikan Kelas
1. Kriteria kenaikan kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran,


dengan mempedomani nilai rapor yang diperoleh siswa pada semester I dan
II. Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai ko
kurikuler/terstruktur, nilai tugas, dan nilai tes akhir semester, nilai tersebut
kemudian diolah untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dan setiap mata
pelajaran.

Kriteria Kenaikan Kelas

1. Memiliki porsentase kehadiran tidak kurang dari 80%


2. Peserta didik dinyatakannaik kelasminimal 75% telah menyelesaikan
program pembelajaran pada dua semester dikelas yang diikuti.
3. Untuk kelas I s.d III mengedepankan kemampuan 3M (Membaca,
Menulis, Menghitung)
4. Tuntas pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS atau nilainya tidak boleh
kurang dari KKM yang telah ditetapkan.

116
5. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak lebih dari 25% dari
jumlah mata pelajaran Kelompok A yang diajarkan di kelasnya masing-
masing.
6. Nilai di bawah KKM setiap semester maksimal 3 mata pelajaran.
7. Mata Pelajaran Agama,PKN, dan Bahasa Indonesia Nilai rata-rata siswa
minimal harus sama dengan KKM
8. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester yang
diikuti.
9. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada
kelas yang diikuti.
10. Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah melalui rapat
Majelis Guru dengan mempertimbangkan Kriteria yang telah ditetapkan.
11. Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas
berikutnya.
12. Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.

2. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik

Untuk mengetahui perkembangan belajar siswa, pada setiap akhir


semester disusun laporan hasil belajar siswa dengan mencari rata-rata nilai
ulangan harian,tambah nilai tugas, tambah nilai ujian tengah semester,
tambah nilai ujian semester semuanya dijumlahkan dibagi empat atau
dengan rumus sebagai berikut:
Semester I
Nilai rapor semestr I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis ulangan
harian, ulangan tengah semester, tugas dan ulangan akhir semester.
Penilaian rapor semester I menggunakan formula sebagai berikut:
Nilai rapor semester I = Rata-rata UH + Rata-rata Tugas + UTS + UAS
4
Contoh pengolahan nilai rapor semester I = 67 + 68 + 65 + 67 = 267
4
= 66,75 dibulatkan menjadi 67

117
Semester II
Nilai rapor semester 2 diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis ulangan
harian, ulangan tengah semester, tugas dan ulangan kenaikan kelas.
Nilai Rapor semester 2 =
Rata-rata UH +Rata-rata Tugas + UTS + UKK
4

Pembulatan nilai pada rapor diisi angka skala 0 – 100 tanpa desimal.
Contoh : 65
Aturan pembulatan sebagai berikut:
a. Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah
Contoh : 65,45 dibulatkan menjadi 65
b. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas
Contoh : 75,5 dibulatkan menjadi 76

Untuk siswa kelas I-V yang dinyatakan naik kelas sesuai ketentuan
dituliskan naik kelas pada rapornya sesuai aturan yang berlaku juga
demikian pada siswa yang tinggal kelas. Masa penyerahan rapor sesuai
dengan aturan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Solok.

118
3. Pengisian Rapor

119
120
121
1. Uraian tentang pelaksanaan program remedial dan pengayaan
Hasil penilaian belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang
berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis hasil penilaian dilakukan
dengan memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada:
1. Ulangan harian
2. Ulangan tengah semester
3. Ulangan akhir semester
Analisis untuk ulangan harian dan tengah semester ditekankan untuk
pelaksanaan remedial dan pengayaan. Analisis untuk ulangan akhir semester I,
ulangan harian dan ulangan tengah semester untuk menentukan nilai rapor
semester I. Analisis untuk semester II ulangan harian dan ulangan tengah semester
untuk menentukan nilai rapor semester II dan kenaikan kelas serta mengetahui
ketuntasan belajar siswa.
Program remedial di SDN 33 Koto Baru dilaksanakan bagi siswa yang nilainya
berada di bawah ambang batas KKM sebanyak 2 kali remedial, jika perolehan nilai
pada saat remedi berada diatas batas KKM maka batas KKM itulah yang dijadikan
nilai akhir siswa. Jika dalam pemberian remedi itu siswa tetap gagal maka siswa
dianggap tidak tuntas dan itulah nilai siswa.

I. KELULUSAN
1) Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik


dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar, dan menengah
setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaran dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
d. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
e. Lulus Ujian Nasional

122
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA


DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI
SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM
SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji +


Mencipta

PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG


PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN
KONKRET

PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +


Mengevaluasi +Mencipta

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN,


TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN
PERADABAN

1) Kriteria Kelulusan

Hasil ujian dibandingkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
1) Menjumlahkan dan mencari rata-rata nilai rapor semester 7 s/d 11
2) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran
6,00

123
a) Kelulusan
1. Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat
dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah,
sikap/prilaku/budi pekerti siswa yang bersangkutan dan memenuhi
kriteria kelulusan.
2. Siswa yang dinyakatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan
semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
3. Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan harus mengulang
dikelas terakhir.pada tahun berikutnya,
2) Pelaksanaan Ujian Nasional

Seluruh siswa kelas VI wajib mengikuti US dan UN yang mekanisme dan


prosedurnya mengikuti mekanisme dan prosedur yang dikeluarkan oleh Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok.
1. Pelaksanaan ujian Nasional dan Ujian Sekolah diikuti oleh peserta didik
yang terdaftar pada sekolah ini dan telah menyelesaikan komponen mata
pelajaran yang terdapat dalam kurikulum satuan pendidikan.
2. Pelaksan Ujian Nasional hanya bisa dilaksanakan bagi sekolah yang sudah
terakreditasi.
3. Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Sekolah dilaksanakan sesuai dengan
Kalender Pendidikan.
4. Ujian Sekolah dilaksanakan terdiri dari : ulangan harian (formatif, ulangan
tengah semester, ulangan Semester dan ulangan kenaikan kelas) serta
ujian praktek.
SDN 33 Koto Baru merupakan sekolah penyelenggara ujian akhir dalam
kecamatan kubung termasuk kedalam Sub rayon X, sebagai sekolah
penyelenggara ujian SDN 33 Koto Baru tetap mengikuti ketentuan yang
berlaku.

d. Peserta Ujian UN
a) Persyaratan Peserta Ujian UN
1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir disatuan pendidikan berhak
mengikuti Ujian Nasional

124
2. Peserta didik yang memiliki rapor lengkap penilaian hasil pada satuan
pendidikan sampai semester XII
3. Peserta Ujian UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti Ujian UN disatuan pendidikannya,dapat mengikuti
UN di Sekolah lain pada jenjang dan jenis sama.
4. Peserta Ujian UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti Ujian UN utama dapat mengikuti ujian susulan.
5. Peserta yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran
2014/2015,dan/atau2015/2016 yang akan mengikuti Ujian UN pada tahun
pelajaran 2016/2017:
a. Harus mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah
penyelenggara UN.
b. Nilai Ujian UN dapat menggunakan nilai rapor semester VII sampai
dengan semester XI dijenjang SD.

b) Pendaftaran Peserta Ujian

1. Sekolah penyelenggara Ujian UN melakukan pendataan calon peserta


2. Peserta yang tidak lulus Ujian UN pada tahun pelajaran 2015/2016
berhak mengikuti Ujian UN 2016/2017 dengan mendaftar di
sekolah/madrasah asal atau sekolah lain yang menetapkan sebagai
penyelenggara Ujian UN
3. Kepala Sekolah penyelenggara Ujian UN menertibkan kartu peserta
ujian dan menandatangi serta membubuhkan stempel pada kartu
peserta Ujian UN yang telah ditempel foto peserta.

e. Bahan Ujian UN
a) Penyusunan ujian UN Kisi-kisi Soal
Penyelenggara Ujian UN menyusun kisi-kisi soal praktek berdasarkan SKL
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan SKL mata pelajaran dari setiap mata pelajaran yang
diujikan pada kurikulum KTSP dan standar Isi(SI)sesuai dengan
Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.

125
2. Menentukan SKL irisan dari ketiga dokumen tersebut untuk dijadikan
sebagai SKLUN tahun pelajaran 2016/2017
3. Menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKLUN tahun pelajaran 2016/2017
dengan melibatkan guru,KKG disatuan Pendidikan.
4. Melakukan validasi kisi-kisi soal tahun pelajaran 2016/2017 dengan
melibatkan guru dan KKG.

Penyiapan Ujian UN
1. Penyelenggara Ujian UN Tingkat Pusat dan Propinsi membuat master copy
naskah soal dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merakit naskah soal UN mata pelajaran yang diluar tanggung jawabtim
KKKS kecamatan.
b. Menentukan paket-paket naskah Ujian UN dengan mempertimbangkan
kesetaraan antar paket yang masing-masing paket sudah didistribusikan
dari
Propinsi melalui Dinas Pendidikan Kabupaten langsung ke UPT dan ke
sekolah
masing-masing.

2. Mata Pelajaran yang diujikan Sekolah adalah:


JUMLAH
ALOKASI
NO MATA PELAJARAN BUTIR
WAKTU
SOAL
1 Bahasa Indonesia 50 120 Menit
2 Matematika 40 120 Menit
3 Ilmu Pengetahuan Alam 40 120 Menit
4 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 Menit
5 Pendidikan Agama Islam 50 120 Menit
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 50 120 Menit
7 PJOK 40 90 Menit
8 SBK 3 120 Menit
Muatan Lokal

126
a. Budaya Alam Minangkabau 40 90 Menit
b. Pendidikan Alquran 3 120 Menit

3) Target Kelulusan

Sekolah Dasar Negeri 33 Koto Baru Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai pelayan
Pendidikan dan melaksanakan Kurikulum secara Efektif danEfesien yang akan
menghasilkan lulusan yang bermutu target 100% dengan nilai yang memuaskan.
a) Target kelulusan Ujian Nasional yang akan dicapai adalah :
1. Bahasa Indonesia = 5,0
2. IPA = 5,0
3. Matematika = 5,0
b) Target kelulusan Ujian Sekolah yang akan dicapai adalah :
1. PAI = 6,0
2. PKN = 6,0
3. IPS = 5,0
4. BAM = 6,0
5. SBDP = 6,0
6. PJOK = 6,0
7. PAQ = 6,0

. Program pasca Ujian Nasional


1. Siswa Sekolah Dasar yang telah mengikuti Ujian Nasional dan
telahberhasilmencapaiKelulusandiharapakan dapat melanjutkan dan
diterima pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMP, MTSN dan
sederajat ).
2. Siswa yang telah menamatkan sekolah ini diharapkan dapat membawa
nama baik sekolah dan merasa memiliki sehingga timbul keinginan dan
aspirasi positif.
3. Siswa yang telah menamatkan sekolah ini diharapkan beriman,berakhlak
mulia dan mempunyairasa harga menghargai,hormat menghormati sesama
terutama orang tua dan guru di sekolah.

127
4. Memiliki daya saing pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan
menghadapi tantangan di era globalisasi.

4) Upaya Meningkatkan Mutu, dan Kualitas Kelulusan di SDN 33 Koto Baru


Kecamatan Kubung

Sesuai dengan target kelulusan tahun 2016/ 2017 yang mana SDN 33 Koto
Baru menargetkan semua siswa lulus dengan hasil yang memuaskan maka
untuk itu beberapa hal yang dapat dilakukan sekolah diantaranya :
a) Meningkatkan disiplin dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
sesuai PP No. 53 Tahun 2010.
b) Mengoptimalkan PBM Bagi siswa kelas VIdengan melakukan belajar
tambahan pada semester ganjil dan genap.
c) Menyediakan layanan khusus bagi siswa yang mengalami lambat belajar.
d) Melaksanakan kegiatan belajar sebelum jadwal pembelajaran pagi masuk.
e) Menyelesaikan soal-soal tambahan berupa soal-soal tahun berlalu
f) Melibakan semua guru dalam rangka pelaksanaan belajar tambahan.
g) Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua dalam
rangka memotivasi siswa dalam belajar.
h) Menjalin kerjasama dengan komite serta masyarakat terutama yang berada
di lingkungan sekolah.

128

Anda mungkin juga menyukai