A. MuatanNasional
1. Struktur Kurikulum
a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar SD merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti,
sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama
dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran
yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SD Kelas I, II, dan III
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
1.Menerima dan menjalankan 1.Menerima dan menjalankan 1.Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya
2.Memiliki perilaku jujur, 2.Menunjukkan perilaku jujur,
2.Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, santun,
disiplin, tanggung jawab, santun,
santun, peduli, dan percaya diri peduli, dan percaya diri dalam
peduli, dan percaya diri dalam
dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan keluarga,
berinteraksi dengan keluarga,
keluarga, teman, dan guru teman, dan guru
teman, guru dan tetangganya
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
3.Memahami pengetahuan
3.Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual
faktual dengan cara mengamati
dengan cara mengamati dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
[mendengar, melihat, membaca] [mendengar, melihat, membaca]
membaca] dan menanya
dan menanya berdasarkan rasa dan menanya berdasarkan rasa
berdasarkan rasa ingin tahu
ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya,
tentang dirinya, makhluk
makhluk ciptaan Tuhan dan makhluk ciptaan Tuhan dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
kegiatannya, dan benda-benda kegiatannya, dan benda-benda
dan benda-benda yang
yang dijumpainya di rumah dan yang dijumpainya di rumah dan di
dijumpainya di rumah dan di
di sekolah sekolah
sekolah
4.Menyajikan pengetahuan faktual 4.Menyajikan pengetahuan faktual
4.Menyajikan pengetahuan
dalam bahasa yang jelas dan dalam bahasa yang jelas,
faktual dalam bahasa yang jelas
logis, dalam karya yang estetis, sistematis dan logis, dalam karya
dan logis, dalam karya yang
dalam gerakan yang yang estetis, dalam gerakan yang
estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan mencerminkan anak sehat, dan
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang dalam tindakan yang
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak mencerminkan perilaku anak
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia beriman dan berakhlak mulia
beriman dan berakhlak mulia
berdasarkan rasa ingin tentang berdasarkan rasa ingin tahu
dirinya, makhluk ciptaan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan
dan kegiatannya, dan benda- Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya
benda yang dijumpainya di benda-benda yang dijumpainya di
di rumah, di sekolah dan
rumah, di sekolah dan tempat rumah, di sekolah dan tempat
tempat bermain
bermain bermain
KI Kelas IV
3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal 4.3 Melafalkan bunyi vokal dan
dan konsonan dalam kata bahasa konsonan dalam kata bahasa
-
Indonesia atau bahasa daerahatau Indonesia atau bahasa daerah
bahasa daerah
3.4 Menentukan kosakata tentang 4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa
anggota tubuh dan pancaindra gambar dan tulisan) tentang
serta perawatannya melalui teks anggota tubuh dan panca indera
pendek (berupa gambar, tulisan, serta perawatannya menggunakan
slogan sederhana, dan/atau syair kosakata bahasa Indonesia dengan
lagu) dan eksplorasi lingkungan bantuan bahasa daerah secara
lisan dan/atau tulis
3.5 Mengenal kosakata tentang cara 4.5 Mengemukakan penjelasan tentang
memelihara kesehatan melalui teks cara memelihara kesehatan dengan
pendek (berupa gambar, tulisan, pelafalan kosakata Bahasa
dan slogan sederhana) dan/atau Indonesia yang tepat dan dibantu
eksplorasi lingkungan. dengan bahasa daerah
3.6 Menguraikan kosakata tentang 4.6 Menggunakan kosakata bahasa
berbagai jenis benda di lingkungan Indonesia dengan ejaan yang tepat
sekitar melalui teks pendek (berupa dan dibantu dengan bahasa daerah
gambar, slogan sederhana, tulisan, mengenai berbagai jenis benda di
dan/atau syair lagu) dan/atau lingkungan sekitar dalam teks tulis
eksplorasi lingkungan sederhana
3.7 Menentukan kosakata yang 4.7 Menyampaikan penjelasan dengan
berkaitan dengan peristiwa siang kosakata Bahasa Indonesia dan
dan malam melalui teks pendek dibantu dengan bahasa daerah
(gambar, tulisan, dan/atau syair mengenai peristiwa siang dan
lagu) dan/atau eksplorasi malam dalam teks tulis, Syair
lingkungan. lagu dan gambar
3.8. Merinci ungkapan penyampaian 4.8 Mempraktikan ungkapan
penyampaian terima
terima kasih, permintaan maaf,
kasih, permintaan maaf, tolong,
tolong, dan pemberian pujian,
dan pemberian pujian dan ajakan
ajakan, pemberitahuan, perintah,
dengan menggunakan bahasa yang
dan petunjuk kepada orang lain
santun kepada orang lain secara
dengan menggunakan bahasa yang
lisan dan tulis
santun secara lisan dan tulisan
yang dapat dibantu dengan kosakata
-
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain. dan berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
dan pemanfaatan sumber daya alam karakteristik ruang dan pemanfaatan
untuk kesejahteraan masyarakat dari sumber daya alam untuk
tingkat kota/kabupaten sampai kesejahteraan masyarakat dari
tingkat provinsi. tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
ekonomi, budaya, etnis, dan agama di mengenai keragaman sosial, ekonomi,
provinsi setempat sebagai identitas budaya, etnis, dan agama di provinsi
bangsa Indonesia; serta hubungannya setempat sebagai identitas bangsa
dengan karakteristik ruang. Indonesia; serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan
dan hubungannya dengan berbagai ekonomi dan hubungannya dengan
bidang pekerjaan, serta kehidupan berbagai bidang pekerjaan, serta
sosial dan budaya di lingkungan kehidupan sosial dan budaya di
sekitar sampai provinsi. lingkungan sekitar sampai provinsi.
3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu 4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan
dan/atau Buddha dan/atau Islam di Hindu dan/atau Buddha dan/atau
lingkungan daerah setempat,serta Islam di lingkungan daerah setempat,
pengaruhnya pada kehidupan serta pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat masa kini. masyarakat masa kini.
-
berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai
sampai dengan 99 sebagai banyak dengan 99 yang bersesuaian dengan
anggota suatu kumpulan objek banyak anggota kumpulan objek
yang disajikan
3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua 4.2 Menuliskan lambang bilangan
angka dan nilai tempat penyusun sampai dua angka yang menyatakan
lambang bilangan menggunakan banyak anggota suatu kumpulan
kumpulan benda konkret serta objek dengan ide nilai tempat
cara membacanya
3.3 Membandingkan dua bilangan 4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan
sampai dua angka dengan sampai dua angka dari bilangan
menggunakan kumpulan benda- terkecil ke bilangan terbesar atau
benda konkret sebaliknya dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret
3.4 Menjelaskan dan melakukan 4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan
penjumlahan dan pengurangan sehari-hari yang berkaitan dengan
bilangan yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan
cacah sampai dengan 99 dalam bilangan yang melibatkan bilangan
kehidupan sehari-hari serta cacah sampai dengan 99
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan
3.5 Mengenal pola bilangan yang 4.5 Memprediksi dan membuat pola
berkaitan dengan kumpulan bilangan yang berkaitan dengan
benda/gambar/gerakan atau kumpulan benda/gambar/gerakan
lainnya atau lainnya
3.6 Mengenal bangun ruang dan 4.6 Mengelompokkan bangun ruang
bangun datar dengan dan bangun datar berdasarkan
menggunakan berbagai benda sifat tertentu dengan menggunakan
konkret berbagai benda konkret
3.7 Mengidentifikasi bangun datar 4.7 Menyusun bangun-bangun datar
yang dapat disusun membentuk untuk membentuk pola
pola pengubinan pengubinan
Tabel 8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasma ni, Olahraga,
dan Kesehatan SD
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
-
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami gerak dasar lokomotor 4.1 Mempraktikkan gerak dasar
sesuai dengan konsep tubuh, lokomotor sesuai dengan konsep
ruang, usaha, dan keterhubungan tubuh, ruang, usaha, dan
dalam berbagai bentuk permainan keterhubungan dalam berbagai
sederhana dan atau tradisional
bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional
3.2 Memahami gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak dasar non-
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.3 Memahami pola gerak dasar 4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.4 Memahami menjaga sikap tubuh 4.4 Mempraktikkan sikap tubuh
(duduk, membaca, berdiri, jalan), (duduk, membaca, berdiri, jalan),
dan bergerak secara lentur serta dan bergerak secara lentur serta
seimbang dalam rangka seimbang dalam rangka
pembentukan tubuh melalui pembentukan tubuh melalui
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
-
3.5 Memahami berbagai gerak dominan 4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak
(bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam mendarat) dalam aktivitas senam
lantai lantai
3.6 Memahami gerak dasar lokomotor 4.6 Mempraktikkan gerak dasar
dan non-lokomotor sesuai dengan lokomotor dan non-lokomotor
irama (ketukan) tanpa/dengan sesuai dengan irama (ketukan)
musik dalam aktivitas gerak tanpa/dengan musik dalam
berirama aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami berbagai pengenalan 4.7 Mempraktikkan berbagai
aktivitas air dan menjaga pengenalan aktivitas air dan
keselamatan diri/orang lain dalam menjaga keselamatan diri/orang
aktivitas air*** lain dalam aktivitas air***
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, 4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang boleh dan tidak bagian tubuh yang boleh dan tidak
boleh disentuh orang lain, cara boleh disentuh orang lain, cara
menjaga kebersihannya, dan menjaga kebersihannya, dan
kebersihan pakaian kebersihan pakaian
-
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2 menunjukkan sikap kasih sayang
tartil dan peduli kepada sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S. al-
Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas
1.3 menerima adanya Allah Swt. yang 2.3 menunjukkan perilaku percaya diri
Maha Pengasih dan Maha sebagai implementasi pemahaman
Penyayang adanya Allah Swt.
1.4 menerima keesaan Allah Swt. 2.4 menunjukkan perilaku percaya diri
berdasarkan pengamatan terhadap sebagai implementasi pemahaman
dirinya dan makhluk ciptaan-Nya keesaan Allah Swt.
yang dijumpai di sekitar rumah dan
sekolah
1.5 menerima adanya Allah Swt. Maha 2.5 menunjukkan sikap kasih sayang,
Pengasih, Maha Penyayang, dan peduli, kerja sama, dan percaya diri
Maharaja sebagai implementasi pemahaman
al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-
Rahim, dan al-Malik
1.6 menerima dan mengakui makna 2.6 menunjukkan sikap teguh
dua kalimat syahadat pendirian sebagai implementasi
pemahaman makna dua kalimat
syahadat
1.7 terbiasa berdoa sebelum dan 2.7 menunjukkan sikap disiplin
sesudah belajar sebagai implementasi pemahaman
makna doa sebelum dan sesudah
belajar
1.8 meyakini bahwa perilaku hormat 2.8 menunjukkan perilaku hormat dan
dan patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua dan guru
guru sebagai cerminan dari iman
1.9 meyakini bahwa berkata yang baik, 2.9 menunjukkan sikap yang baik,
sopan, dan santun sebagai sopan, dan santun ketika berbicara
cerminan dari iman
1.10 meyakini bahwa bersyukur, 2.10 menunjukkan perilaku bersyukur,
pemaaf, jujur, dan percaya diri pemaaf, jujur, dan percaya diri
sebagai cerminan dari iman
1.11 terbiasa bersuci sebelum beribadah 2.11 menunjukkan perilaku bersih
badan, pakaian, barang-barang,
3.5 memahami makna al-Asmau al- 4.5 melafalkan al-Asmau al-Husna: ar-
Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan Rahman, ar-Rahim, danal-Malik
al-Malik
3.6 memahami makna dua kalimat 4.6 melafalkan dua kalimat syahadat
syahadat dengan benar dan jelas
3.7 memahami makna doa sebelum 4.7 melafalkan doa sebelum dan
dan sesudah belajar sesudah belajar dengan benar dan
jelas
3.8 memahami perilaku hormat dan 4.8 mencontohkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua dan guru
3.9 memahami berkata yang baik, 4.9 mencontohkan cara berkata yang
sopan, dan santun baik, sopan, dan santun
3.10 memahami makna bersyukur, 4.10 mencontohkan perilaku bersyukur,
pemaaf, jujur, dan percaya diri pemaaf, jujur, dan percaya diri
-
3.11 memahami tata cara bersuci 4.11 mempraktikkan tata cara bersuci
3.12 memahami salat dan kegiatan 4.12.1 melaksanakan salat dan kegiatan
agama yang dianutnya di sekitar agama di sekitar rumahnya melalui
rumahnya melalui pengamatan pengamatan
4.12.2 mencontohkan kegiatan agama di
sekitar rumahnya
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi 4.13 menceritakan kisah keteladanan
Adam a.s. Nabi Adam a.s.
3.14 memahami kisah keteladanan Nabi 4.14 menceritakan kisah keteladanan
Idris a.s. Nabi Idris a.s.
3.15 memahami kisah keteladanan Nabi 4.15 menceritakan kisah keteladanan
Nuh a.s. Nabi Nuh a.s.
3.16 memahami kisah keteladanan Nabi 4.16 menceritakan kisah keteladanan
Hud a.s. Nabi Hud a.s.
3.17 memahami kisah keteladanan Nabi 4.17 menceritakan kisah keteladanan
Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.
-
gagasan pendukung yang diperoleh teks berdasarkan keterhubungan
dari teks lisan, tulis, atau visual antargagasan ke dalam kerangka tulisan
3.2 Mencermati keterhubungan 4.2 Menyajikan hasil pengamatan
antargagasan yang didapat dari tentang keterhubungan
teks lisan, tulis, atau visual antargagasan ke dalam tulisan
3.3 Menggali informasi dari seorang 4.3 Melaporkan hasil wawancara
tokoh melalui wawancara menggunakan kosakata baku dan
menggunakan daftar pertanyaan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk 4.4 Menyajikan petunjuk penggunaan
penggunaan dua alat yang sama alat dalam bentuk teks tulis dan
dan berbeda visual menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 4.5 Mengomunikasikan pendapat
tentang isi buku sastra (cerita, pribadi tentang isi buku sastra
dongeng, dan sebagainya) yang dipilih dan dibaca sendiri
secara lisan dan tulis yang
didukung oleh alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 4.6 Melisankan puisi hasil karya
disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
dengan tujuan untuk kesenangan ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
3.7 Menggali pengetahuan baru yang 4.7 Menyampaikan pengetahuan baru
terdapat pada teks nonfiksi dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah 4.8 Menyampaikan hasil
diketahui dengan yang baru membandingkan pengetahuan
diketahui dari teks nonfiksi lama dengan pengetahuan baru
secara tertulis dengan bahasa
sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi
terdapat pada teks fiksi tokoh-tokoh yang terdapat pada
teks fiksi secara lisan, tulis, dan
visual
3.10 Membanding-kan watak setiap 4.10 Menyajikan hasil membanding-kan
tokoh pada teks fiksi watak setiap tokoh pada teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visua
-
Tabel 11 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan anak sehat, dan dalam tindakan
benda-benda yang dijumpainya di yang mencerminkan perilaku anak
rumah, di sekolah dan tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis hubungan antara 4.1 Menyajikan laporan hasil
bentuk dan fungsi bagian tubuh pengamatan tentang bentuk dan
pada hewan dan tumbuhan fungsi bagian tubuh hewan dan
tumbuhan
3.2 Membandingkan siklus hidup 4.2 Membuat skema siklus hidup
beberapa jenis makhluk hidup serta beberapa jenis mahluk hidup yang
mengaitkan dengan upaya ada di lingkungan sekitarnya, dan
pelestariannya slogan upaya pelestariannya
3.3 Mengidentifikasi macam-macam 4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya
gaya, antara lain: gaya otot, gaya dalam kehidupan sehari-hari,
listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya
dan gaya gesekan magnet, gaya gravitasi, dan gaya
gesekan
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak 4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang
pada peristiwa di lingkungan sekitar hubungan antara gaya dan gerak
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber 4.5 Menyajikan laporan hasil
energi, perubahan bentuk energi, pengamatan dan penelusuran
dan sumber energi alternatif (angin, informasi tentang berbagai
air, matahari, panas bumi, bahan perubahan bentuk energ
bakar organik, dan nuklir) dalam
-
kehidupan sehari-hari
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan 4.6 Menyajikan laporan hasil percobaan
keterkaitannya dengan indera tentang sifat-sifat bunyi
pendengaran
3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan 4.7 Menyajikan laporan hasil percobaan
keterkaitannya dengan indera tentang sifat-sifat cahaya
penglihatan
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya 4.8 Melakukan kegiatan upaya
keseimbangan dan pelestarian pelestarian sumber daya alam
sumber daya alam di lingkungannya bersama orang-orang di
lingkungannya
-
karakteristik ruang.
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan
dan hubungannya dengan berbagai ekonomi dan hubungannya dengan
bidang pekerjaan, serta kehidupan berbagai bidang pekerjaan, serta
sosial dan budaya di lingkungan kehidupan sosial dan budaya di
sekitar sampai provinsi. lingkungan sekitar sampai provinsi.
3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu 4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan
dan/atau Buddha dan/atau Islam di Hindu dan/atau Buddha dan/atau
lingkungan daerah setempat,serta Islam di lingkungan daerah setempat,
pengaruhnya pada kehidupan serta pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat masa kini. masyarakat masa kini
-
beragama di masyarakat sebagai keberagaman umat beragama di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa masyarakat dalam konteks
dalam konteks Bhineka Tunggal Bhinneka Tunggal Ika
Ika
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman suku bangsa, sosial, dalam berbagai bentuk
dan budaya di Indonesia yang keberagaman suku bangsa, sosial,
terikat persatuan dan kesatuan dan budaya di Indonesia yang
sebagai anugerah Tuhan Yang terikat persatuan dan kesatuan
Maha Esa
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami makna hubungan 4.1 Menjelaskan makna hubungan
simbol dengan sila-sila Pancasila simbol dengan sila-sila Pancasila
sebagai satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
kewajiban dan hak sebagai warga pelaksanaan kewajiban dan hak
masyarakat dalam kehidupan sebagai warga masyarakat dalam
sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan manfaat 4.3 Mengemukakan manfaat
keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan sehari- individu dalam kehidupan sehari-
hari hari
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk 4.4 Menyajikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, keberagaman suku bangsa, sosial,
dan budaya di Indonesia yang dan budaya di Indonesia yang
-
terikat persatuan dan kesatuan terikat persatuan dan kesatuan
-
dimodifikasi dan atau olahraga dimodifikasi dan atau olahraga
tradisional tradisional
3.4 Menerapkan gerak dasar 4.4 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor lokomotor dan non lokomotor untuk
untuk membentuk gerak dasar membentuk gerak dasar seni
seni beladiri** beladiri**
3.5 Memahami berbagai bentuk 4.5 Mempraktikkan berbagai aktivitas
aktivitas kebugaran jasmani kebugaran jasmani melalui berbagai
melalui berbagai latihan; daya bentuk latihan; daya tahan,
tahan, kekuatan, kecepatan, dan kekuatan, kecepatan, dan
kelincahan untuk mencapai berat kelincahan untuk mencapai berat
badan ideal badan ideal
3.6 Menerapkan variasi dan 4.6 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi berbagai pola gerak kombinasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam mendarat) dalam aktivitas senam
lantai lantai
3.7 Menerapkan variasi gerak dasar 4.7 Mempraktikkan variasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam aktivitas
aktivitas gerak berirama gerak berirama
3.8 Memahami gerak dasar satu gaya 4.8 Mempraktikkan gerak dasar satu
renang*** gaya renang ***
3.9 Memahami jenis cidera dan cara 4.9 Mendemonstrasikan cara
penanggulangannya secara penanggulangan jenis cidera secara
sederhana saat melakukan sederhana saat melakukan aktivitas
aktivitas fisik dan dalam fisik dan dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari hari.
3.10 Menganalisis perilaku terpuji 4.10 Mendemonstrasikan perilaku terpuji
dalam pergaulan sehari-hari (antar dalam pergaulan sehari-hari (antar
teman sebaya, orang yang lebih teman sebaya, orang yang lebih tua,
tua, dan orang yang lebih muda) dan orang yang lebih muda)
-
Tabel 16 Kompetensi Inti da n Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 menunjukkan sikap kerja sama dan
tartil peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. al-Falaq
dan Q.S al-Fīl
1.2 meyakini Allah itu ada melalui 2.2 menunjukkan sikap percaya diri
pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi pemahaman
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan Allah itu ada
sekolah
1.3 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap hati-hati,
Maha Melihat, Maha Adil dan Maha hormat dan kerja sama sebagai
Agung implementasi pemahaman makna
al-Asmau al-Husna: al-Basir, al-‘Adil,
dan al-‘Azim
1.4 meyakini keberadaan malaikat- 2.4 menunjukkan sikap patuh sebagai
malaikat Allah Swt. implementasi pemahaman makna
iman kepada malaikat-malaikat
Allah
1.5 meyakini adanya Rasul-rasul Allah 2.5 menunjukkan sikap yang
Swt. dipengaruhi oleh keimanan kepada
para Rasul Allah Swt. yang
tercermin dari perilaku kehidupan
sehari-hari
1.6 meyakini bahwa sikap santun dan 2.6 menunjukkan sikap santun dan
menghargai teman sebagai menghargai teman
cerminan dari iman
-
1.7 meyakini bahwa sikap rendah hati 2.7 menunjukkan sikap rendah hati
sebagai cerminan dari iman
1.8 meyakini bahwa perilaku hemat 2.8 menunjukkan perilaku hemat
sebagai cerminan dari iman
1.9 meyakini bahwa perilaku jujur 2.9 menunjukkan perilaku jujur dalam
sebagai cerminan dari iman kehidupan sehari-hari
1.10 meyakini bahwa perilaku amanah 2.10 menunjukkan perilaku amanah
sebagai cerminan dari iman dalam kehidupan sehari-hari
1.11 meyakini bahwa perilaku hormat 2.11 menunjukkan perilaku hormat dan
dan patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua dan guru
guru sebagai cerminan dari iman
1.12 meyakini bahwa perilaku gemar 2.12 menunjukkan sikap gemar
membaca sebagai cerminan dari membaca
iman
1.13 meyakini bahwa sikap pantang 2.13 menunjukkan sikap pantang
menyerah sebagai cerminan dari menyerah
iman
-
keteladanan Nabi Musa a.s.
1.20 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.20 menunjukkan sikap santun dan
Muhammad saw. menghargai teman, baik di rumah,
sekolah, dan di masyarakat sekitar
sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Muhammad
saw.
1.21 meyakini keimanan Wali Songo 2.21 menunjukkan perilaku peduli dan
kepada Allah Swt. rendah hati sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Wali
Songo
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 memahami makna Q.S. al-Falaq 4.1.1 membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S al-
dan Q.S. al-Fil dengan baik dan Fīl dengan tartil
benar 4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
al-Falaq dan Q.S al-Fīl dengan
benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. al-Falaq
dan Q.S al-Fīl dengan lancar
3.2 memahami Allah itu ada melalui 4.2 melakukan pengamatan terhadap
pengamatan terhadap makhluk makhluk ciptaan Allah di sekitar
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan rumah dan sekolah sebagai upaya
sekolah mengenal Allah itu ada
3.3 memahami makna al-Asmau al- 4.3 membaca al-Asmau al-Husna: Al-
Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al- Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim dengan
‘Azim jelas dan benar
3.4 memahami makna iman kepada 4.4 melakukan pengamatan diri dan
malaikat-malaikat Allah alam sekitar sebagai implementasi
berdasarkan pengamatan terhadap makna iman kepada malaikat-
dirinya dan alam sekitar malaikat Allah
3.5 memahami makna iman kepada 4.5 mencontohkan makna iman kepada
Rasul Allah Rasul Allah
3.6 memahami sikap santun dan 4.6 mencontohkan sikap santun dan
menghargai teman, baik di rumah, menghargai teman, baik di rumah,
sekolah, maupun di masyarakat sekolah, maupun di masyarakat
-
sekitar sekitar
3.7 mmemahami sikap rendah hati 4.7 mencontohkan sikap rendah hati
3.8 memahami perilaku hemat 4.8 mencontohkan perilaku hemat
3.9 memahami makna perilaku jujur 4.9 mencontohkan perilaku jujur dalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.10 memahami makna perilaku 4.10 mencontohkan perilaku amanah
amanah dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari
hari
3.11 memahami makna perilaku hormat 4.11 mencontohkan perilaku hormat dan
dan patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua dan guru
guru
3.12 memahami manfaat gemar 4.12 menunjukkan perilaku gemar
membaca membaca
3.13 memahami makna sikap pantang 4.13 menunjukkan sikap pantang
menyerah menyerah
3.14 memahami tata cara bersuci dari 4.14 mempraktikkan tata cara bersuci
hadas kecil sesuai ketentuan dari hadas kecil sesuai ketentuan
syari’at Islam syari’at Islam
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.15 memahami makna ibadah salat 4.15.1 menunjukkan contoh makna
ibadah salat
4.15.2 menceritakan pengalaman
melaksanakan salat di rumah dan
masjid lingkungan sekitar rumah
3.16 memahami kisah keteladanan Nabi 4.16 menceritakan kisah keteladan Nabi
Ayyub a.s. Ayyub a.s.
3.17 memahami kisah keteladanan Nabi 4.17 menceritakan kisah keteladan Nabi
Zulkifli a.s. Zulkifli a.s.
3.18 memahami kisah keteladanan Nabi 4.18 menceritakan kisah keteladan Nabi
Harun a.s. Harun a.s.
3.19 memahami kisah keteladanan Nabi 4.19 menceritakan kisah keteladanan
Musa a.s. Nabi Musa a.s.
3.20 memahami kisah keteladanan Nabi 4.20 menceritakan kisah keteladanan
Muhammad saw. Nabi Muhammad saw
3.21 memahami kisah keteladanan Wali Songo 4.21 menceritakan kisah keteladanan Wali
songo
-
A. Struktur dan Muatan Kurikulum
1. Struktur dan Muatan Kurikulum SD/MI Kurikulum 2013
Berdasarkan muatan kurikulum di atas maka disusun mata pelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. SD Bahrul Maghfiroh yang
mengimplementasikan kurikulum 2013. Struktur kurikulum jenjang SD/MI pernah diatur
dalam Permendikbud RI Nomor 57 Tahun 2014, sedangkan pada permendikbud penggantinya
yaitu Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, tidak
disebutkan secara tersurat tentang stuktur kurikulum jenjang SD/MI. Sehingga sekolah tetap
menggunakan struktur kurikulum menurut Lampiran 1 Permendikbud RI Nomor 57 Tahun
2014.
Kelompok A (Umum)
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B (Umum)
Penyelenggaraan PPK pada satuan pendidikan jalur pendidikan formal dapat dilaksanakan
selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 (satu) minggu. (Perpres No.87/2017 pasal
9)
SD Bahrul Maghfiroh telah bersepakat dengan komite sekolah, orang tua, dan tokoh
masyarakat dengan mempertimbangkan a) kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan, b)
ketersediaan sarana dan prasarana, c) kearifan lokal, dan d) pendapat tokoh masyarakat/agama,
maka menetapkan pelaksanaan pembelajaran terintegrasi PLH dan PPK dengan 5 (lima) hari
sekolah.
Prinsip-prinsip PPK yang dikembangkan di sekolah sebagai berikut:
a) Berorientasi pada berkembangnya potensi peserta didik secara menyeluruh dan terpadu
b) Keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada lingkungan pendidikan
c) Berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari
Pelaksanaan Gerakan PPK disesuaikan dengan kurikulum pada satuan pendidikan masing-
masing dan dapat dilakukan melalui 3 (tiga) cara, yaitu:
1. Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur kurikulum dan mata
pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Sebagai
kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru menyusun dokumen perencanaan
pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai mata
pelajarannya masing-masing. Nilai-nilai utama PPK diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
sesuai topik utama nilai PPK yang akan dikembangkan/dikuatkan pada sesi pembelajaran
tersebut dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
2. Mengimplementasikan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan. Pada kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan melakukan penguatan kembali
nilai-nilai karakter melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan, seperti PMI,
Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan/Puskesmas,
TPQ/madrasah diniyah, dan kreativitas satuan pendidikan.
3. Kegiatan pembiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses kegiatan rutin, spontan,
pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan-kegiatan dilakukan di luar jam
pembelajaran untuk memperkuat pembentukan karakter sesuai dengan situasi, kondisi,
ketersediaan sarana dan prasarana di setiap satuan pendidikan.
Selain struktur dalam kurikulum, gerakan PPK juga memiliki struktur pendukung lain yang
terdiri atas:
Ekosistem dan budaya sekolah; mewujudkan tata kelola yang sehat, hubungan antarwarga
sekolah yang harmonis dan saling menghargai, lingkungan sekolah yang bersih, ramah,
sehat, aman, dan damai.
Pendidikan keluarga dan masyarakat; menjalin keselarasan antara pendidikan di sekolah,
lingkungan keluarga, dan masyarakat.
Peduli lingkungan; melakukan gerakan jumat bersih secara berkala guna membiasakan
hidup bersih baik di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Program BAJASARI (Bahasa Jawa Satu Hari); merupakan kegiatan pembiasaan dalam
mengenal dan melatih berbahasa Jawa kepada semua warga sekolah guna melestarikan
khasanah budaya bangsa Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Kamis minggu
kedua setiap bulan.
Kelas Orang Tua dan Kelas Inspiratif; merupakan kegiatan yang melibatkan orang tua
peserta didik melalui Forum Orang Tua, alumni, tokoh masyarakat dan stakeholder yang
lain untuk meningkatkan semaangat dan motivasi peserta didik agar dapat memacu semangat
belajarnya guna meraih prestasi yang diinginkan.
Adapun tujuan pembelajaran PPK terintegrasi di SD Bahrul Maghfiroh adalah:
1) Mewujudkan warga sekolah yang berkarakter dalam segala pemikiran dan tindakan,
sehingga semakin tinggi ilmu yang didapatkan akan semakin tinggi pula karakter dalam
penerapan ilmu tersebut.
2) Membangun dan menguatkan karakter siswa yang meliputi religius, nasionalis, integritas,
gotong royong, dan mandiri melalui kegiatan pembiasaan, intrakurikuler, kokurikuler,
ekstrakurikuler, dan kegiatan keagamaan.
B. Mata Pelajaran
Berdasarkan uraian di atas, maka Struktur Kurikulum Terintegrasi PLH dan PPK di SD
Bahrul Maghfiroh Tahun Pelajaran 2017/2018, dijabarkan sebagai berikut.
Kelompok A (Umum)
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 - -
4 Matematika 5 6 6 6 - -
Kelompok B (Umum)
Pendidikan Jasmani,
8 4 4 4 4 - -
Olahraga, dan Kesehatan
2. Aqidah Akhlak 1 1 1 1 - -
3. Fiqih 1 1 1 1 - -
3. Qur’an Hadits 1 1 1 1 - -
4. Bahasa Arab - - - 1 - -
Tabel 3.4 Struktur Kurikulum Terintegrasi PLH dan PPK SD Bahrul Maghfiroh Tahun
Pelajaran 2017/2018
Catatan : *) Jumlah alokasi waktu per minggu merupakan hasil penambahan Bahasa Jawa
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
Mata pelajaran Kelompok C dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah ( Bahasa Jawa )
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti
salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti
setiap semesternya.
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan
sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi
masing-masing satuan pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
Untuk PJOK dan Matematika kelas 4 dan 5 juga dipisahkan dari Tematik.
Keterangan lanjutan :
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula
Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (wajib), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah
Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap
sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan
ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah
merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik
dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
C. Muatan Lokal
Muatan Sekolah ( Kelompok C )
a. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran
bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan,
dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan
berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni
kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang
direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk
menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena
itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam
bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
b. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI mencakup kemampuan
berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis.
Ketrampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang pembelajaran
komunikasi lisan.
Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang. Atas
dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan
Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar
kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus
dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran yang dapat
mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami
rukun iman dengan sederhana serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara
sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai
bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak
di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: a. Aspek akidah (keimanan) meliputi:
1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha illallaah, basmalah,
alhamdulillaah, subhanallaah, Allaahu Akbar, ta’awwudz, maasya Allah,
assalaamu’alaikum, salawat, tarji’, laa haula walaa quwwata illaa billah, dan istighfaar. 2)
Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Khaliq, arRahmaan,
ar-Rahiim, as- Samai’, ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, asySyakuur, al-Qudduus, ash-
Shamad, al-Muhaimin, al-‘Azhiim, al- Kariim, alKabiir, al-Malik, al-Baathin, al-Walii, al-
Mujiib, al-Wahhiab, al-’Aliim, azhZhaahir, ar-Rasyiid, al-Haadi, as-Salaam, al-Mu’min,
al-Latiif, al-Baaqi, al-Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit, al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, al-
Mushawwir, al-Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww, ash-Shabuur, dan al-Haliim. 3) Iman
kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thayyibah, alasma’ al-husna
dan pengenalan terhadap salat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah. 4)
Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan Hari akhir serta
Qada dan Qadar Allah) b. Aspek akhlak meliputi: a. Pembiasaan akhlak karimah
(mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu:
disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati,
jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh,
sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian,
dermawan, optimis, qana’ah, dan tawakal. b. Mengindari akhlak tercela (madzmumah)
secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor,
berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki,
membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan
murtad. c. Aspek adab Islami, meliputi: 1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi,
tidur, buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin,
belajar, dan bermain. 2) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan
beribadah. 3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, dan teman d.
Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan
tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa remaja Nabi Muhammad SAW,
Nabi Ismail, Kan’an, Tsa’labah, Masithah, Abu Lahab, Qarun.. Materi kisah-kisah teladan
ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak, sehingga tidak
ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam kompetensi dasar dan
indikator.
3. Kompetensi Fikih
a. Tujuan
Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI
yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman
tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-
hari, serta fikih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban,
serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata
pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai
perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah
SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun
lingkungannya. Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat: a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum
Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman
hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan
hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan
ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri
manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan
lingkungannya.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: a. Fikih
ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun
Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan
tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara
pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
NAMA-NAMA HADITS
Untuk KELAS 2
NAMA-NAMA HADITS
Untuk KELAS 4
Keterangan :
Kelas 1 hafalan surat no. 1 – 14 (Merah)
Kelas 2 hafalan surat no. 15 – 23 (Biru)
Kelas 3 hafalan surat no. 24 – 27 (Kuning)
Kelas 4 hafalan surat no. 28 – 31 (Ungu)
Kelas 5 hafalan surat no. 32 – 35 (Orange)
Kelas 6 hafalan surat no. 36 – 38 (Hijau)
b. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran
umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan
dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata
pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Struktur kurikulum SD adalah sebagai berikut :
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti
dapat diganti setiap semesternya.
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan
sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan
potensi masing-masing satuan pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Standar Kelulusan
Berdasarkan Permendikbud No. 54 tahun 2013 Lulusan SD Bahrul Maghfiroh diharapkan
memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuai
D. Ekstra Kurikuler
a. Pengertian
Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini sebagai berikut.
1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta
didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
b. Bentuk
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:
1) Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2) Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan
dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
3) Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa,
dan lainnya;
4) Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis alquran, retreat;
atau
5) Bentuk kegiatan lainnya.
c. Prinsip
Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip: (1)
partisipasi aktif yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik
secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing; dan (2) menyenangkan yakni
bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi
peserta didik.
d. Lingkup
Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
1) Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
2) Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara:
a) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
b) Berkelompok dalam kelas paralel
c)Berkelompok antarkelas.
e. Mekanisme
1) Pengembangan
Kegiatan Ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi Kegiatan Ekstrakurikuler wajib dan
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan. Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
merupakan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan
diperuntukan bagi seluruh peserta didik. Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan
organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan mengacu kepada Pedomandan Prosedur
Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan bagi peserta
didik sesuai bakat dan minat peserta didik. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan
di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang
diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan,
potensi, dan minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4)
mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan
pendidikan atau lembaga lainnya; (5) menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler yang merupakan
bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama
yang tersedia pada gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan orangtua/wali
pada setiap awal tahun pelajaran.
Sistematika Program Kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya memuat:
a. rasional dan tujuan umum;
b. deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;
c. pengelolaan;
d. pendanaan; dan
e. evaluasi
2) Pelaksanaan
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh
pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah.
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra
dan kokurikuler.
a) Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan
dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian
kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian
dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan Kepramukaan pada
setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal
perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
b) Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan
pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan satuan pendidikan.
Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai maupun
yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan
perbaikan rencana tindak lanjut untuk siklus kegiatan berikutnya.
c) Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler meliputi:
a) Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena itu untuk dapat
mengembangkan dan melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler diperlukan kebijakan
satuan pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan
komite sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak langsung.
b) Ketersediaan Pembina
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan pembina.
Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan
pembina.
c) Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa ketersediaan
sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana satuan pendidikan adalah
segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana seperti lahan,
gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler antara lain :
(1) Satuan Pendidikan
Kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan pembina
ekstrakurikuler, bersama-sama mewujudkan keunggulan dalam ragam Kegiatan
Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh tiap satuan pendidikan.
(2) Komite Sekolah/Madrasah
Sebagai mitra sekolah memberikan dukungan, saran, dan kontrol dalam mewujudkan
keunggulan ragam Kegiatan Ekstrakurikuler.
(3) Orangtua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan Kegiatan
Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan.pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
1. Ekstra Kurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan
a. Pengertian
1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2) Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan
pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan
tertentu.
3) Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program.
4) Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
5) Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengem-bangkan potensi diri
melalui proses Pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
6) Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan Peserta Didik di luar jam
belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar Peserta Didik dapat
mengembangkan kepribadian, minat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar
bidang akademik.
7) Ekstrakurikuler Wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali bagi Peserta Didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan untuk mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tersebut.
8) Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
9) Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan
serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
10) Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi
pekerti luhur (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017).
11) Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan
akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
12) Gugus Depan (Gudep) adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan
penyelenggara pendidikan kepramukaan.
13) Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin secara
kolektif pada setiap tingkatan wilayah.
14) Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan
organisasi Gerakan Pramuka.
15) Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka. Pem-bina bertugas
merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di
tingkat Gudep.
16) Model Blok adalah pola kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler
Wajib yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru.
17) Model Aktualisasi adalah pola Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali.
18) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar yang kemudian disebut KMD adalah
kursus yang diselenggarakan bagi anggota dewasa dan Pramuka Pandega yang akan
membina anggota muda di gugus depan.
19) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan yang kemudian disebut KML adalah
jenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka sebagai lanjutan dari KMD.
20) Pramuka Siaga adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 7 sampai 10 tahun.
21) Pramuka Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 11 sampai 15
tahun.
22) Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 16 sampai 20 tahun;
23) Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7 – 10 tahun yang disebut Pramuka
Siaga (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).
24) Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15 tahun yang
disebut Pramuka Penggalang (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).
25) Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16 – 20 tahun yang
disebut Pramuka Penegak (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).
26) Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yang menghimpun
barung dan dipimpin oleh Pembina perindukan (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).
27) Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yang menghimpun
regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).
28) Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yang menghimpun
sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendamping Pembina Ambalan (SK.
Kwarnas No. 231 Thn 2001).
29) Racana adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Pandega, dan dipimpin oleh
Ketua Dewan Racana Pandega dengan pendamping Pembina Racana (SK. Kwarnas No.
231 Thn 2001).
30) Karang Pamitran adalah pertemuan Pembina Pramuka untuk mempererat hubungan
kekeluargaaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinannya (SK. Kwarnas No. 056 Tahun 1982).
31) Intramural kegiatan dilaksanakan didalam lingkungan sekolah.
32) Ekstramural kegiatan dilaksanakan diluar lingkungan sekolah.
TUJUAN
DIKNAS
TUJUAN GUGUS
GERAKANPRAMU
DEPAN
GERAKA SATDIK
N
KURIKULUM 2013 PRAMUK
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
Pendidikan
Kepramukaan
sbg kegiatan
ekstra
UU No. 20/2003
UU No. 12/2010 kurikuler wajib
a. Muatan Nilai
1) Muatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013
Sesuai dengan landasan filosofis dan kerangka dasarnya, Kurikulum 2013, memiliki
karakteristik mengandung muatan sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan yang
sangat signifikan. Muatan sikap dan keterampilan dikemas secara generik dalam KI-
1, KI-2, dan KI-4.
Masing-masing Muatan Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut.
c. Prosedur Pelaksanaan
a. Prosedur Pelaksanaan Model Blok Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
1) Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi
oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
2) Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
3) Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepra-mukaan.
b. Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib..
1) Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran
yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
2) Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada
Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
3) Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka menyampaikan
hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.
d. Penilaian
1) Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta
didik.
c) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d) Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
e) Bagi peserta didik yang belum mencapai nilaiminimalperlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.
2) Teknik Penilaian
a) Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik.
b) Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi keterampilannya.
3) Media Penilaian:
a) Jurnal/buku harian.
b) Portofolio.
4) Proses penilaian:
a) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses
pembelajaran.
b) Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan merupakan
pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri.
c) Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d) Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan Kompetensi
Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai penguatan yang
bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.
e) Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
f) Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran selaku
Pembina Pramuka.
e. Mekanisme
1) Pola Implementasi pada Satuan Pendidikan
a) Perencanaan Program Kerja
(1) Program Kerja Gugus Depan
(a) Musyawarah Gugus Depan
Musyawarah gugus depan atau disingkat “Mugus” adalah kegiatan
yang sangat penting dalam upaya memajukan dan menjaga
kelangsungan kehidupan gugus depan.
Mugus dilaksanakan 3 tahun sekali, dengan kegiatan pokok sebagai
berikut:
(a) Evaluasi kegiatan 3 tahun sebelumnya.
(b) Merencanakan program gugus depan 3 tahun ke depan.
(c) Memilih pengurus gugus depan yang baru.
(b) Program Kerja Tahunan
Program kerja tahunan di gugus depan harus selalu diwujudkan sebagai
pedoman kegiatan. Program kerja adalah rencana kerja yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan hasil Mugus. Proses pelaksanaan pembuatan
program kerja tahunan dilakukan oleh Ketua Gudep, Pembina Satuan,
Pembina Pramuka, Pembantu Pembina, dengan pengarahan Majelis
Pembimbing Gudep. Penyusunan program kerja dengan menyerap
aspirasi peserta didik yang berasal dari Dewan: Siaga, Penggalang,
Penegak, Pandega.
(2) Program Kegiatan Satuan
Program kegiatan satuan meliputi program: Perindukan Siaga, Pasukan
penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega.
a) Program Kegiatan Siaga
(1) Pencapaian SKU (Siaga: Mula, Bantu, Tata).
(2) Peminatan SKK (Syarat Kecakapan Khusus yakni kecakapan
tertentu yang diminati dipilih sendiri oleh peserta didik).
(3) Pelantikan-Pelantikan. Kegiatan pelantikan dilakukan sebagai
apresiasi prestasi yang dicapai oleh peserta didik golongan Siaga.
(4) Pesta dan Pertemuan Besar Siaga. Contoh: Wide game, kunjungan
antar perindukan, pameran hasil karya Siaga, Bazar Siaga.
(5) Kegiatan partisipasi (mengikuti kegiatan tingkat Kwartir Ranting
dan Cabang).
(6) Persari (perkemahan satu hari-tanpa menginap).
(7) Pencapaian Syarat Pramuka Garuda.
(8) Pindah Golongan (dari Siaga menuju Penggalang).
b) Program Kegiatan Penggalang
(1) Pencapaian SKU (Penggalang Ramu, Rakit, Terap).
(2) Pengayaan peningkatan keterampilan SKK.
(3) Pelantikan.
(4) Partisipasi dan prestasi:
(a) Jambore (Tingkat: Ranting, Cabang, Daerah, Nasional, Asean,
Asia Pacific, Dunia).
(b) Lomba Tingkat atau LT (LT 1 - tingkat Gudep; LT 2 – tingkat
Ranting; LT 3 – Tingkat Cabang; LT 4 – Tingkat Daerah; LT
5 – Tingkat Nasional).
(c) Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru).
(d) Jota (Jamboree on the air).
(e) Joti (Jamboree on the internet).
(f) Pengenalan Saka.
(5) Pengembangan Wawasan:
(a) Latihan Gabungan.
(b) Orientasi Sosial.
(6) Kemah Bakti.
(7) Pencapaian Syarat Pramuka Garuda.
(8) Pindah Golongan.
c) Program Kegiatan Penegak:
(1) Pencapaian SKU (Penegak: Bantara, Laksana).
(2) Peminatan SKK.
(3) Pelantikan.
(4) Partisipasi dan prestasi:
(a) Raimuna (pertemuan pramuka penegak dan pandega putra dan
putri, dilaksanakan ditingkat kwartir: Ranting, Cabang,
Daerah, Nasional).
(b) Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp).
(c) Musppanitera (Musyawarahnya Penegak dan Pandega).
(d) Pertisaka (Perkemahan Bakti Satuan Karya).
(e) Geladian Pimpinan Satuan Penegak.
(f) Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK).
(g) Kursus Instruktur Muda.
(h) Kursus Pengelola Dewan Kerja (KPDK).
(i) Pendidikan Bela Negara (PBN).
(j) Sidang Paripurna (untuk dewan kerja).
(k) Pelatihan tanggap bencana.
(5) Gladian pemimpin satuan.
(6) Jota (Jamboree on the air).
(7) Joti (Jamboree on the internet).
(8) Unit-unit Kegaiatan yang sesuai dengan minat peserta didik dan
kebutuhan Kwartir (SAR/Brigade Penolong, Marching Band,
Protokol. Olahraga, Dll).
(9) Pengembangan Wawasan
(a) Latihan Gabungan
(b) Seminar, Simposium, Kolokium, Diskusi
(10) Pencapaian Syarat Pramuka Garuda
(11) Bakti Masyarakat
b) Program Latihan
Program pelaksanaan kegiatan Gugus Depan disusun menjadi:
1) Program Latihan Mingguan
2) Program Latihan Bulanan
3) Program Latihan Enam Bulanan
c) Pelaksanaan
1) Pelaksanaan Program Kerja Gugus Depan
a) Unsur Pelaksana
(1) Majelis pembimbing memberikan bantuan moril, materiil, dan
organisatoris.
(2) Ketua gudep memimpin terselenggaranya semua program kerja
gugus depan dan program latihan, dibantu Pembina satuan,
pembantu pembina satuan dan anggota pandega (jika Gudepnya
memiliki).
b) Unsur Pendukung
(1) Orangtua memberikan pengawasan dan bantuan sesuai
kesepakatan.
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai pasal 36, UU No. 12
Tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka.
c) Materi Kegiatan
Materi kegiatan gugus depan bersumber dari Prinsip dasar dan
metode kepramukaan, Nilai Kepramukaan, Keputusan: Munas,
Musda, Muscab, Musran, dan Mugus.
d) Sarana, prasarana dan pendanaan.
(1) Sarana prasarana disediakan oleh sekolah
(2) Dana diperoleh dari sumber-sumber yang sesuai dengan aturan
perundangan.
2) Pelaksanaan Program Latihan
Program latihan dibuat bersama oleh Ketua Gugus Depan, Pembina dengan
melibatkan peserta didik (Dewan: Siaga, Penggalang, Penegak)
a) Unsur pelaksana
(1) Pembina satuan, dan pembantu Pembina melaksanakan seluruh
program latihan.
(2) Pemimpin perindukan (sulung) – pemimpin pasukan (pratama) –
pemimpin ambalan (pradana) membantu proses pelaksanaan
kegiatan latihan.
b) Unsur Pendukung
Majelis pembimbing dan orangtua memberikan motivasi kegiatan
latihan.
c) Materi latihan
Semua aspek hidup yang berisikan nilai dan kecakapan, yang disusun
oleh Pembina dan peserta didik.
d) Tempat kegiatan
(1) Alam terbuka
(2) Tempat khusus (tempat ibadah, tempat bakti, tempat kegiatan
pendidikan lainnya)
e) Waktu kegiatan
(1) Sesuai yang ditetapkan dalam program kegiatan mingguan,
bulanan, dan 6 bulanan.
(2) Bila tidak tercapai bisa ditetapkan kemudian melalui
musyawarah dewan.
f. Daya Dukung
a. Kompetensi Kepala Sekolah, Guru Kelas Atau Guru Mata pelajaran, dan Pembina
Kepramukaan
1) Kompetensi Kepala Sekolah
Dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib, kepala sekolah
mempunyai tanggung jawab terhadap keterlaksanaan Kurikulum 2013 melalui
pendidikan Kepramukaan. Untuk itu kompetensi kepala sekolah dalam
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib adalah sebagai
berikut.
a) Minimal mempunyai sertifikat kursus orientasi Majelis Pembimbing Gugus
Depan Gerakan Pramuka dan atau berijasah KMD.
b) Memahami peran kepala sekolah selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus
Depan Gerakan Pramuka di sekolahnya.
c) Mengelola gugus depan dengan baik dan benar.
d) Memberikan bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
material, finansial, dan konsultatif kepada pembina pramuka, guru, peserta
didik, dan gudep di sekolahnya.
e) Memecahkan masalah-masalah organisatoris, moral, mental, psiko-logis,
finansial yang terjadi dalam pelaksanaan pendidikan kepra-mukaan gugus
depan yang berpangkalan di satuan pendidikan.
f) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana, dan sumber belajar
dalam pelaksanaan pendidikan kepramukaan.
g) Menyerap aspirasi masyarakat untuk pengembangan pendidikan
kepramukaan di sekolahnya.
h) Mengadakan hubungan koordinasi, kerjasama dan saling memberi
informasi dengan pemangku kebijakan, gugus depan dan kwartir
ranting/cabang.
i) Memberikan laporan pelaksanaan ekstrakurikuler pendidikan
Kepramukaan kepada orang tua melalui raport peserta didik dan lembaga
lain yang terkait secara periodik maupun secara insidentil.
j) Menghadiri musyawarah gugus gepan, musyawarah kwartir ranting dan
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh gugus depan atau di tingkat
kwartir.
2) Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata pelajaran yang menjadi Pembina Pramuka
Oleh karena pelaksanaan Kurikulum 2013 dikembangkan secara terpadu, guru
kelas/guru matapelajaran haruslah mempunyai kompetensi pendidikan
kepramukaan. Dengan begitu, guru dapat mengaitkan, menghubungkan, dan
memadupadankan tema/topik matapelajaran dengan menu Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib. Berkaitan dengan hal itu, berikut
ini kompetensi yang harus dikuasai guru.
a) Memahami pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstra-kurikuler
wajib di sekolahnya dan wahana penguatan sikap serta keterampilan peserta
didik.
b) mengaktualisasikan materi pembelajaran dengan pendidikan Kepramukaan.
c) Memiliki kemampuan membina peserta didik dalam pelaksanaan
pendidikan kepramukaan yang dibuktikan dengan sertifikat sekurang-
kurangnya KMD.
d) Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem
Among dan Kiasan Dasar dalam proses pembinaan.
e) Mengikuti perkembangan kegiatan kepramukaan bernuansa kekinian (up to
date), bermanfaat bagi peserta didik, dan masyarakat lingkungannya, serta
tetap berada dalam koridor ketaatan terhadap Kode Kehormatan Pramuka.
f) Memerankan diri sebagai:
a) Orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasihat, pengarahan, dan
bimbingan
b) Guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan
c) Kakak yang dapat melindungi, mendampingi, dan membimbing adik-
adiknya, yang memberi kesempatan untuk memimpin dan mengelola.
d) Mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan
kegiatan-kegiatan agar menarik, menyenangkan dan penuh tantangan
sesuai usia golongan Pramuka,
e) Konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai masalah
f) Motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri dengan
berkreativitas, berinovasi, dan aktualisasi diri, dan membangun
semangat untuk maju.
g) Fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik.
3) Kompetensi Pembina Pramuka
Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang memiliki komitmen tinggi
terhadap prinsip-prinsip dalam Kepramukaan, secara sukarela bergiat bersama
peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan peserta didik,
dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu, serta
memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta didik.
Berikut ini komptensi pembina Pramuka.
1) Mempunyai kemampuan membina yang dibuktikan oleh (sekurang-
kurangnya) berijasah KMD dan atau KML.
2) Memahami kebutuhan Kurikulum 2013 dalam menjalankan sikap dan
keterampilan yang harus dimiliki peserta didik.
3) Menjadi Teladan dan Panutan bagi peserta didik.
4) Memberikan pembinaan agar peserta didik:
a) memiliki berkepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani.
b) menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya
sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap
sesama hidup dan alam lingkungan.
5) Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem
Among dan Kiasan Dasar dalam proses pembinaan.
6) Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga kegiatan
kepramukaan bernuansa kekinian (up to date), bermanfaat bagi peserta
didik dan masyarakat lingkungannya, serta tetap berada dalam koridor
ketaatan terhadap Kode Kehormatan Pramuka.
7) Menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara
kerjasama yang baik dengan orang tua/wali Pramuka dan masyarakat.
8) Melaporkan hasil pendidikan kepramukaan kepada orang tua dan
masyarakat melalui nilai raport ektrakurikuler wajib.
9) Mempunyai tanggung jawab terhadap:
a) Terselenggaranya kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan
visi dan misi Gerakan Pramuka.
b) Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan pada semua kegiatan Pramuka
c) Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual,
emosional, dan sosial peserta didik, sehingga memiliki kematangan
dalam upaya peningkatan kemandirian serta aktivitasnya di
masyarakat.
d) Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi
pekerti luhur, dan sebagai warga yang setia, patuh dan berguna bagi
bangsa dan negaranya.
e) Dalam pengabdiannya, Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat, gugus depan, dan diri pribadinya
sendiri.
10) Memerankan diri sebagai:
a) Orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasehat, pengarahan dan
bimbingan
b) Guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan
c) Kakak yang dapat melindungi, mendampingi dan membimbing adik-
adiknya, yang memberi kesempatan untuk memimpin dan mengelola
satuannya
d) Mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan
kegiatan agar menarik, menyenangkan, dan penuh tantangan sesuai
usia golongan Pramuka,
e) Konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai masalah
f) Motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri dengan
berkreativitas, berinovasi, dan aktualisasi diri, membangun semangat
untuk maju.
g) Fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik
b. Pola Pengembangan dan Penyegaran Kompetensi
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan kepramukaan di satuan
pendidikan, diperlukan upaya peningkatan kemampuan kepala sekolah, guru, dan
pembina dalam mengelola pendidikan kepramukaan. Peningkatan kemampuan
tersebut dapat dilaksanakan melalui pola pengembangan dan penyegaran kompetensi
yang terarah, terpadu, terus menerus, dan berkenimbungan. Berikut ini aktivitas yang
perlu dilakukan untuk pengembangan dan penyegaran kompetensi pengelola
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
a. Mengikuti kursus-kursus yang dilakukan Gerakan Pramuka.
b. Mendiskusikan problematika yang terjadi saat pelaksanaan pendidikan
kepramukaan.
c. Mengikuti karang pamitran (pertemuan para pembina Pramuka dari pangkalan
lainnya) yang diselenggarakan kwartir ranting, cabang, atau daerah.
d. Mengikuti perkembangan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui
majalah, surat kabar, atau media lainnya.
e. Mengikuti bimbingan teknis pengelolaan gugus depan yang diadakan oleh dinas
pendidikan atau kementerian pendidikan dan kebudayaan.
f. Membaca buku-buku kepramukaan dan peraturan kepramukaan.
c. Sarana dan Prasarana
Secara umum sarana kepramukaan diartikan sebagai semua fasilitas yang menunjang
proses pendidikan kepramukaan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
kepramukaan termasuk personil dan kurikulum. Sedangkan prasarana kepramukaan
adalah fasilitas dasar untuk menjalani fungsi Gerakan Pramuka.
Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan pendidikan
kepramukaan di gugus depan. Sarana dan prasarana tersebut memerlukan sistem
pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran. Gugus depan harus memiliki
kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan dan pedoman tentang sistem klasifikasi, inventarisasi dan infromasi
keberadaannya.
Merujuk pada standar sarana dan prasarana gugus depan sebagaimana
dipersyaratkan dalam akreditasi gugus depan, idealnya gugus depan memiliki sarana
dan prasarana sebagai berikut:
a. Sanggar gugus depan
b. Bendera MerahPutih
c. Bendera gugus depan
d. Bendera WOSM
e. Bendera Semaphore
f. Bendera Morse
g. Peluit
h. Tongkat
i. Tali
j. Kompas
k. Peta Topografi
l. Tenda Regu
m. Tenda Dapur
n. Alat Kebersihan Lengkap
o. Alat dan Kotak P3K
p. Alat Dapur Lengkap dan Bok Penyimpanannya
q. Lemari dan Bok Penyimpanan Alat Kegiatan
r. Perpustakaan dan buku-buku Kepramukaan
Dalam pelaksanaan kegiatan latihan rutin, gugus depan hendaknya memiliki alat
pembelajaran. Pramuka golongan Siaga sekurang-kurangnya memiliki: (1) Teks
Pancasila, (2) Teks Dwi Satya, (3) Teks Dwi Darma. Sedangkan untuk Golongan
Penggalang, Penegak, dan Pandega memiliki: (1) Teks Pancasila, (2) Tri Satya, (3)
Teks Dasa Darma.
d. Sumber Belajar
Pendidikan Kepramukaan diharapkan mendukung pembentukan kompetensi sosial
peserta didik. Di samping itu juga dapat digunakan sebagai wadah dalam penguatan
pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya. Pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan
Prinsip Dasar Kepramukaan yang terdiri atas: (1) Iman dan Takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. (2) Peduli terhadap bangsa, tanah air, sesama hidup, dan alam
seisinya. (3) Peduli terhadap diri sendiri, dan (4) Taat kepada kode kehormatan
Pramuka. Oleh karena hal tersebut alam merupakan sumber belajar dalam
pendidikan Kepramukaan.
Pembina Pramuka sebagai pendidik wajib memahami bahwa semua kegiatan
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik merupakan pencerminan dari prinsip
dasar Kepramukaan. Selain itu Pembina Pramuka wajib memahami: (1) Pronsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang
membedakan pendidikan Kepramukaan dengan pendidikan lainnya. (2) Prinsip
Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu
yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
e. Pembiayaan
Agar pengelolaan gugus depan dapat berjalan secara berkesinambungan diperlukan
suatu pembiayaan gugus depan yang tetap. Usaha-usaha pemenuhan pembiayaan
gugus depan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain:
a. Iuran Anggota
Iuran anggota pada hakikatnya merupakan alat pendidikan bagi peserta didik
dengan tujuan untuk memupuk rasa kebersamaan dan memiliki rasa turut
memiliki Gerakan Pramuka. Besar iuran anggota ditentukan di dalam
musyawarah gugus depan.
b. Penggalangan Dana (fundrising)
Dalam pelaksanaan kegiatan, gugus depan dapat meminta dukungan bantuan
pendanaan. Caranya dengan melakukan pendekatan kepada perorangan maupun
kepada dunia usaha dan dunia industri (Dudi), masyarakat dan sumber lain yang
tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka.
c. Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), APBD
atau sumber dana lainnya.
d. Wirausaha
Aktivitas usaha yang dilakukan oleh Gugus Depan yang berupa jasa, pembuatan
produk, dan/atau kemitraan dengan pihak lain.
f. Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan kegiatan kepramukaan di tingkat
gugus depan, Pembina gugus depan perlu mengadakan hubungan dan kerjasama
dengan berbagai pihak, antara lain: orang tua, tokoh-tokoh masyarakat, dan dunia
usaha atau dunia industri (Dudi).
Demikian juga halnya dengan Mabigus. Agar Mabigus dapat berperan nyata dan
aktif, serta dapat memberi bimbingan dan bantuan secara konsepsional, efisien dan
efektif, maka perlu dibina hubungan kerja yang serasi dan erat antara Pembina
Gudep dengan Mabigus. Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam
waktu enam bulan, dipimpin oleh Ketua Mabigus.
g. Tabel Aktualisasi Nilai dan Penjabaran Kegiatan
Tabel aktualisasi nilai-nilai Kurikulum 2013 dan tabel penjabaran kegiatan
kepramukaan yang bersinergi dengan pengembangan nilai-nilai dan kecakapan
kurikulum 2013 pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK disajikan pada
halaman-halaman berikut.
3. Ekstra Kurikuler Pilihan
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan
pengembangan karir peserta didik
Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikler sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri
dari:
5. Budaya Sekolah
Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup ritual, harapan, hubungan,
demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, proses mengambil keputusan,
kebijakan maupun interaksi sosial antarkomponen di sekolah. Budaya sekolah adalah suasana
kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru,
konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antaranggota
kelompok masyarakat sekolah. Interaksi internal kelompok dan antarkelompok terikat oleh
berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah.
Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial,
kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam budaya sekolah.
Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah
mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi
ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah
E. Pengaturan Beban Belajar
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan
pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema
seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
KELAS I KELAS II
9. - 9. Kayanya Negeriku
1. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum
setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban
belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk
SD/MI, maksimal 50% untuk SMP/MTs, dan maksimal 60% untuk
SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
a. Beban Belajar Tambahan
SD Bahrul Maghfiroh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah, atas beban
pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya.
Struktur Kurikulum SD Bahrul Maghfiroh setelah di tambah beban belajar
tambahan sebagai berikut :
KELAS DAN WAKTU
KOMPONEN
I II III IV
Pend. Agama dan 4 4 4 4
1
Budi Pekerti
Pend. 5 5 6 5
2
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 8 9 10 7
3
*)
MATA 5 6 6 6
A 4 Matematika
PELAJARAN
5 IPA - - - 3
6 IPS - - - 3
Seni Budaya dan
7 4 4 4 4
Ketrampilan
8 Penjas dan Orkes 4 4 4 4
B 1 Bahasa Jawa 2 2 2 2
MUATAN LOKAL 2 Bahasa Inggris 1 1 1 1
3 Bahasa Arab - - - 2
1 Al Qur’an Hadits 1 1 1 1
MUATAN
C 2 Akidah Akhlak 1 1 1 1
LEMBAGA
3 Fiqih 1 1 1 1
JUMLAH 36 38 40 44
PENGEMBANGAN
D 1 Pramuka 2 2 2 2
DIRI WAJIB
PENGEMBANGAN Baca Tulis Al-
1 6 6 6 6
DIRI Qur'an
2 Juz ‘Amma 1 1 1 1
3 Futsal 2 2 2 2
E 4 Takraw 2 2 2 2
PEMBIASAAN/ Upacara,
PENDIDIKAN Shalat Dhuha dan
KARAKTER 1 Asmaul Husna, 5 5 5 5
Pembelajaran
Hadits
JUMLAH 18 18 18 18
2. Beban Jam Belajar Per Minggu
JAM BELAJAR BERDASAR KURIKULUM 2013
STRUKTUR JAM PELAJARAN PER MINGGU
KELAS
NO HARI
1 2 3 4
1 Senin 11 10 11 12
2 Selasa 10 11 11 12
3 Rabu 10 11 11 12
4 Kamis 10 11 12 11
5 Jumat 6 6 6 6
6 Sabtu 7 7 7 7
JUMLAH 54 56 58 60
3. Beban Kerja Pendidik
PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR DAN BEBAN MENGAJAR
TAHUN PELAJARAN 2018 /2019
1 1 23 Tematik 30
1 1 23 Bahasa Jawa 2
1 1 23 Agama 4
Agama
2 1 15 4
Siti Lailatus Agama
6 3 1 8 4
Sholihah, S.Pd
4 1 3 Agama 4
4 1 3 Bahasa Arab 2
1 1 23 PJOK 2
PJOK
2 1 15 2
7 Moh. Sahid, S.Pd
PJOK
3 1 8 2
PJOK
4 1 3 2
Kelompok A (Umum)
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
Kelas Dan Alokasi Waktu Per Minggu
Mata Pelajaran
I II III IV V VI
F. Ketuntasan Belajar
Kelas
No Muatan
1 2 3 4
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70
75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 70 75 75
70
3 Bahasa Indonesia 70 75 75
70
4 Matematika 70 70 75
70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7 Seni Budaya dan Prakarya 70 70 75 70
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70 70 75 75
No Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa 69 70 73 70
2 Bahasa Inggris 65 65 65 65
3 Bahasa Arab 70
No Muatan Lembaga
1 Qur’an Hadits 71 73 73 72
2 Aqidah Akhlak 73 73 73 73
3 Fiqih 70 70 70 70
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) didapatkan dari beberapa aspek yaitu kompleksitas
(tingkat kesulitan mata pelajaran), daya dukung (sarana, kemampuan guru, dll), intake siswa
(kemampuan rata-rata siswa.
Peserta didik yang belum mencapai KBM dalam setiap kompetensi dasar maka
dilakukan program remedial yang jadwalnya ditentukan oleh guru mata pelajaran masing-
masing. Program remedial bisa berbentuk tes atau penugasan. Sedangkan peserta didik yang
sudah mencapai KBM diberikan program pengayaan yaitu program pendalaman kompetensi
atau materi.
Kriteria Kelulusan
Dalam menetapkan kelulusan siswa kelas 6 menggunakan 2 aspek yaitu Aspek Akademis
dan Aspek Non Akademis.
1. Aspek Akademis
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai rapor lengkap dari
semester 1 (satu) sampai dengan semester 12 (dua belas)
b. Lulus Ujian Sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
- Kelulusan peserta didik dari Ujian Sekolah (US) ditentukan berdasarkan Nilai
Sekolah
- Nilai Sekolah (NS) diperoleh dari gabungan Nilai Rata-rata Rapor semester 1,2,3,4
dan 5 dengan Nilai US dari semua mata pelajaran yang diujikan di sekolah dengan
pembobotan 70% untuk Nilai Rata-rata Rapor dan 30% untuk Nilai US
- Pembulatan Nilai Sekolah (NS) dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila
desimal ke 3 ≥5, maka dibulatkan ke atas dan jika < 5, maka dibulatkan ke bawah.
- Peserta didik dinyatakan LULUS Ujian Sekolah (US) apabila nilai rata-rata semua
NS mencapai paling rendah 7,50 dan nilai setiap mata pelajaran minimal 7,00.
c. Lulus Ujian Nasional dengan ketentuan sebagai berikut:
- Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan Nilai Akhir (NA).
- NA diperoleh dari gabungan Nilai S (NS) sebagaimana yang ditetapkan dalam
Persyaratan Kelulusan Ujian Sekolah dari mata pelajaran yang diujinasional-kan
dengan nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk NS dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.
- Pembulatan nilai akhir (NA) dinyatakan dalam bentuk satu satu desimal, apabila
desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas dan jika < 5, maka dibulatkan ke bawah.
-
Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA mencapai
paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah
4,0 (empat koma nol).
- Memiliki minimal 1 jenis kegiatan ekstrakurikuler dengan nilai minimal baik.
2. Aspek Non Akademis
a. Memiliki nilai akhlak dan kepribadian minimal BAIK (B)
b. Jumlah alpa dalam 1 (satu) tahun pelajaran maksimal 12 (dua belas) hari
c. Jumlah ijin dalam 1(satu) tahun pelajaran maksimal 24 (dua puluh empat) hari.
6. H. Pendidikan Kecakapan Hidup
7. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik
pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi
8.
9. . Pendidikan Karakter
10.
11. Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pendidikan karakter adalah upaya
yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi
nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil.
12. Tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
13.
14. hasil pendidikan di sekolah melalui pembentukan karakter pe serta didik secara utuh,
terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan
15. 1) Substansi pendidikan karakter berupa
16.
17.
18. Mengamalkan ajaran agama yang dianut;
19.
20.
21. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
22.
23.
24. Menunjukkan sikap percaya diri;
25.
26.
27. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
28.
29.
30. Menghargai keberagaman;
31.
32.
33. Berpikir logis, analitis, kritis, inovatif, konstruktif, kreatif
34.
35.
36. 2) Pendidikan Karakter di SD Bahrul Maghfirah Malang terintegrasi dalam perencanaan,
proses, dan penilaian hasil pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
37.
38. Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan
sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan
budaya sekolah. Guru dan sekolah pe rlu mengintegrasikan nilai- nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah
ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator
sekolah dan kelas, dan (2) ind ikator untuk mata pelajaran.
39. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah,guru dan
personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai
lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter ban gsa. Indikator
40.
41.
42. ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-
hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik
berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dike mbangkan dalam indikator
pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut
berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya,
bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang
lebih kompleks.
43. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan
44.
45. proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di
kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa
dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasuk kan ke
Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah
sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra
kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta
tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
46. Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru d engan mengacu
47.
48. pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru
ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaa n
dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan nilai yang dimilikinya.
49. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
50.
51. dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan
kualitatif sebagai berikut ini.
52. 1. BT/D : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda -tanda
53.
54. awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
2. MT/C : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
4. MK/A : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator nilai karakter secara konsisten).
64.