Anda di halaman 1dari 20

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH


(SD/MI)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

SDN SADAGORI 1
KECAMATAN KESAMBI KOTA CIREBON
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Abad ke 21 telah kita masuki dengan segala permasalahan, tantangan


dan peluangnya. Dunia di abad 21 ini sungguh telah menampilkan
wajah yang amat berbeda dari abad sebelumnya. Kemajuan teknologi
dan informasi (IT) yang berhasil dicapai ikut mempengaruhi wajah
dunia dan segala interaksinya menjadi lebih praktis, maju, modern
serta mengunggulkan kepakaran dan pemahaman penggunaan
teknologi tinggi untuk memecahkan persoalan kehidupan sehari-hari.
Tantangan persaingan sumber daya manusia di berbagai negara
semakin ketat dan nyata, karena batas-batas negara sudah semakin
kabur dan semakin longgar. Dalam abad yang semakin mengglobal ini,
pendidikan perlu didorong untuk mampu membekali anak didik
dengan kompetensi yang dibutuhkan seperti kemampuan berpikir
kritis, kreatif, keterampilan berkomunikasi dan kemampuan
bekerjasama dengan orang lain.

Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat


menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi,
dan relevan dengan tantangan abad 21.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan salah


satu mata pelajaran pada Kurikulum 2013. PJOK merupakan bagian
integral dari program pendidikan nasional, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui pembekalan pengalaman belajar
menggunakan aktivitas jasmani terpilih dan dilakukan secara
sistematis yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

Pembekalan pengalaman belajar itu dilakukan dengan multi tujuan,


multi metode, multi sumber dan media dengan menjadikan peserta
didik sebagai subyek pembelajaran. Proses dan hasil pembelajaran
diukur menggunakan penilaian berbasis kinerja untuk menjamin
kompetensi yang diharapkan benar-benar telah dicapai. Dengan ini
diharapkan peserta didik sebagai bagian sumber daya bangsa
Indonesia masa depan siap menghadapi tantangan abad 21.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence)
materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan
prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum;
mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta
didik (learnable); terukur pencapaiannya (measurable); bermakna
(meaningfull); dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai
bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan


kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal.
Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi
dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian
pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif
kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut
merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat
mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik
masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru
diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat
perkembangan kemampuan peserta didik.

Pembelajaran di SD/MI dari Kelas I sampai dengan Kelas VI


dilaksanakan sebagai pembelajaran tematik terpadu. Silabus Tematik
Terpadu SD/MI telah disusun terpisah dengan dokumen ini sebagai
acuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan
di sekolah. Namun demikian, bagi guru yang ingin menyusun sendiri
pembelajaran tematik terpadu, dapat menggunakan dokumen Silabus
Mata Pelajaran PJOK SD ini dan silabus mata pelajaran lainnya di SD
sebagai acuan.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan (PJOK), peserta didik memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan fisik dan gerak, serta kebugaran jasmani yang dapat
digunakan untuk aktivitas hidup keseharian, rekreasi, dan
menyalurkan bakat dan minat berolahraga, hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat yang dilandasi oleh nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Esa, disiplin, menghargai perbedaan,
kerja sama, sportif, tanggung jawab, dan jujur, serta kearifan lokal
yang relevan.

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Pengembangan kompetensi mata pelajaran PJOK didasarkan pada


perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan peserta didik.
Khusus untuk pengembangan kompetensi pada ranah fisik dan
motorik, pengembangan kompetensi mata pelajaran PJOK didasarkan
pada prinsip pertumbuhan dan perkembangan fisik dan gerak.
Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran pada ranah fisik dan motorik
berbagai aktivitas di dalam PJOK pada jenjang pendidikan SD/MI pada
kelas rendah (kelas 1–3) diarahkan untuk mencapai kompetensi dalam
penyempurnaan dan pemantapan pola gerak dasar, pengembangan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai permainan
sederhana dan tradisional, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama,
aktivitas air, dan materi kesehatan. Pada kelas tinggi (4–6) diarahkan
pada pengembangan gerak dasar menuju kesiapan gerak spesifik,
pengembangan kebugaran jasmani serta gaya hidup sehat melalui
permainan bola besar, permainan bola kecil, atletik, beladiri, senam,
gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga,


dan Kesehatan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Kerangka pengembangan kurikulum PJOK SD/MI Kelas I s.d VI


mengikuti elemen pengorganisasi kompetensi dasar yaitu Kompetensi
Inti (Kompetensi Inti pada kelas I sd VI). Kompetensi inti dijadikan
sebagai payung untuk menjabarkan kompetensi dasar mata pelajaran.
Kompetensi inti tersebut adalah sebagai berikut:

Kompetensi Inti

Kelas I Kelas II Kelas III


1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya. dianutnya.
dianutnya.
2. Menunjukkan 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, jawab, santun,
jawab, santun,
peduli, dan percaya peduli, dan percaya
peduli, dan percaya diri dalam diri dalam
diri dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan
berinteraksi dengan keluarga, teman, keluarga, teman,
keluarga, teman, dan guru. guru dan
dan guru. tetangganya.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dengan cara dengan cara
mengamati mengamati
mengamati
[mendengar, [mendengar, melihat,
[mendengar, melihat, membaca] membaca] dan
melihat, membaca] dan menanya menanya
dan menanya berdasarkan rasa berdasarkan rasa
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ingin tahu tentang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk dirinya, makhluk
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan
ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang benda-benda yang
kegiatannya, dan dijumpainya di dijumpainya di
benda-benda yang rumah dan di rumah dan di
dijumpainya di sekolah. sekolah.
rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, jelas, sistematis dan
jelas dan logis,
dalam karya yang logis, dalam karya
dalam karya yang estetis, dalam yang estetis, dalam
estetis, dalam gerakan yang gerakan yang
gerakan yang mencerminkan anak mencerminkan anak
mencerminkan anak sehat, dan dalam sehat, dan dalam
sehat, dan dalam tindakan yang tindakan yang
tindakan yang mencerminkan mencerminkan
perilaku anak perilaku anak
mencerminkan
beriman dan beriman dan
perilaku anak berakhlak mulia.  berakhlak mulia.
beriman dan
berakhlak mulia.

Kelas IV Kelas V Kelas VI


1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.
2. Menunjukkan 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, jawab, santun, jawab, santun,
peduli, dan percaya peduli, dan percaya peduli, dan percaya
diri dalam diri dalam diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, keluarga, teman, keluarga, teman,
guru, dan guru, dan guru, dan
tetangganya. tetangganya serta tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dan konseptual dan konseptual
mengamati dan dengan cara dengan cara
menanya mengamati, mengamati,
berdasarkan rasa menanya dan menanya dan
ingin tahu tentang mencoba mencoba
dirinya, makhluk berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ciptaan Tuhan dan ingin tentang ingin tahu tentang
kegiatannya, dan dirinya, makhluk dirinya, makhluk
benda-benda yang ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
dijumpainya di kegiatannya, dan kegiatannya, dan
rumah, di sekolah benda-benda yang benda-benda yang
dan tempat bermain. dijumpainya di dijumpainya di
rumah, di sekolah rumah, di sekolah
dan tempat bermain. dan tempat bermain.
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dan konseptual
jelas, sistematis dan dalam bahasa yang dalam bahasa yang
logis, dalam karya jelas, sistematis, jelas, sistematis,
yang estetis, dalam logis dan kritis, logis dan kritis,
gerakan yang dalam karya yang dalam karya yang
mencerminkan anak estetis, dalam estetis, dalam
sehat, dan dalam gerakan yang gerakan yang
tindakan yang mencerminkan anak mencerminkan anak
mencerminkan sehat, dan dalam sehat, dan dalam
perilaku anak tindakan yang tindakan yang
beriman dan mencerminkan mencerminkan
berakhlak mulia. perilaku anak perilaku anak
beriman dan beriman dan
berakhlak mulia. berakhlak mulia.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak dibatasi oleh rumusan


Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran, kompetensi, lingkup materi dan psiko-pedagogi.

Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK untuk SD/MI terdiri atas:
1. Gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
2. Aktivitas permainan bola besar dan bola kecil
3. Aktivitas atletik
4. Aktivitas beladiri
5. Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
6. Aktivitas senam
7. Aktivitas gerak berirama
8. Aktivitas air dan keselamatan diri
9. Kesehatan

Peta Materi

No Lingkup Pembelajaran Materi


1 Gerak dasar lokomotor, Gerak dasar (Jalan, lari, lompat, lempar,
non-lokomotor, dan menekuk, mengayun, memilin, meregang,
manipulatif melempar, menangkap, memantul,
menendang) dalam bentuk permainan
2 Aktivitas permainan bola Gerak dasar dalam berbagai permainan bola
besar dan bola kecil besar dan bola kecil (Sepak bola, bola voli,
bola basket, kasti, rounders, permainan
sederhana dan /atau permainan tradisional
lainnya)
3 Aktivitas atletik Lari jarak pendek, jalan berbagai jarak dan
waktu, lempar dengan berbagai cara dan
alat, tolak dengan berbagai cara dan alat,
lompat dengan berbagai arah, jarak, dan
ketinggian.
4 Aktivitas seni beladiri Silat
5 Aktivitas pengembangan Kelentukan, kekuatan, kecepatan,
kebugaran jasmani kelincahan, keseimbangan, dan daya tahan.
6 Aktivitas senam Pola gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,
ayunan, melayang, dan mendarat)
7 Aktivitas gerak berirama variasi gerak dasar langkah dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik variasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik
8 Aktivitas air dan Keterampilan salah satu gaya renang dan
keselamatan diri dasar-dasar penyelamatan diri
9 Kesehatan 1. Bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang
boleh dan tidak boleh disentuh orang
lain, cara menjaga kebersihannya, dan
kebersihan pakaian
2. Cara menjaga kebersihan lingkungan
(tempat tidur, rumah, kelas, lingkungan
sekolah, dan lain-lain)
3. Perlunya memilih makanan bergizi dan
jajanan sehat untuk menjaga kesehatan
tubuh
4. Perilaku terpuji dalam pergaulan sehari-
hari (antar teman sebaya, orang yang
lebih tua, dan orang yang lebih muda)
5. Bahaya merokok, minuman keras, dan
narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) dan
obat berbahaya lainnya terhadap
kesehatan tubuh
6. Konsep pemeliharaan diri dan orang lain
dari penyakit menular dan tidak menular

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran
Kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan di dalam
kurikulum PJOK SD/MI dijabarkan dari ruang lingkup
pembelajaran. Kompetensi dasar pada lingkup permainan bola
besar dan bola kecil diberi tanda bintang satu (*) ini berarti
sekolah dapat memilih jenis permainan bola besar seperti
permainan sepakbola, bolavoli, bolabasket, dan permainan bola
besar lainnya; permainan bola kecil seperti kasti, rounders,
bulutangkis, tenis meja, dan permainan bola kecil lainnya; dan
aktivitas atletik disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan
prasarananya.

Kompetensi dasar pada lingkup bela diri diberi tanda bintang dua
(**) ini berarti sekolah dapat memilih jenis beladiri (pencak silat,
karate, taekwondo, dan/atau jenis bela diri lainnya) sesuai dengan
kompetensi tenaga pendidiknya, misalnya dipilih jenis olahraga
beladiri pencak silat. Kompetensi dasar pada lingkup aktivitas air
diberi tanda bintang tiga (***) ini berarti sekolah dapat
melaksanakan atau tidak sesuai ketersediaan sarana dan
prasananya.

Kompetensi dasar mata pelajaran PJOK meliputi kompetensi dasar


sikap (sikap spirituan dan sosial), kompetensi dasar pengetahuan
dan kompetensi dasar keterampilan. Kompetensi dasar
pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan harus diajarkan
secara bersamaan dalam pembelajaran praktik. Hal ini terkait pula
dengan ketersedian waktu pembelajaran PJOK pada jenjang
sekolah dasar, yaitu empat jam pembelajaran (@ 35 menit) per
minggu. Empat jam pembelajaran per minggu tersebut dapat
diatur sebagai berikut:
a. Jika di sekolah tidak tersedia/tidak ada guru khusus mata
pelajaran PJOK, maka pembelajaran dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan tematik;
b. Jika di sekolah terdapat guru PJOK, maka kegiatan belajar
mengajar dapat dilakukan 2 kali pertemuan dalam satu
minggu. Setiap pertemuan alokasi waktunya adalah 70 menit.
c. Jika di sekolah terdapat guru PJOK dan dilaksanakan
pembelajaran tematik, maka guru PJOK dan guru kelas
berkolaborasi, dengan alokasi waktu disepakati bersama.
d. Pelaksanaan pembelajaran PJOK tidak perlu menyediakan
alokasi waktu khusus untuk teori, kecuali pada kompetensi
dasar kesehatan.
Pembelajaran PJOK di SD/MI dilaksanakan dengan menggunakan
berbagai model dan pendekatan pembelajaran. Salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan adalah model Pendidikan
Gerak (Movement Education). Pendidikan Gerak adalah sebuah
model pembelajaran dalam Penjas yang menekankan pada
pengajaran konsep dan komponen gerak. Berbeda dengan model
pelajaran Penjas yang umumnya mengajarkan berbagai cabang
olahraga dengan seluruh teknik dasar, peraturan, serta
strateginya, dalam pendidikan gerak anak tidak diperkenalkan
dengan konsep dan komponen olahraga. Guru memperkenalkan
Konsep Gerak yang terdiri dari sub konsep tubuh (bagian tubuh
apa yang digunakan), konsep ruang (arah, bidang atau ketinggian),
konsep usaha (lambat, cepat, kasar, halus, lancar, tersendat, dan
sebagainya), serta konsep keterhubungan (seperti sendirian,
berpasangan, berkelompok, dengan alat, dan sebagainya).

Pembelajaran mata pelajaran PJOK dapat menggunakan berbagai


pendekatan, diantaranya adalah pendekatan saintifik yang
berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis,
pendekatan pola gerak dominan yang berorintasi pada
pengembangan pola-pola gerak yang sifatnya dominan, dan atau
pendekatan taktis yang berorintasi pada pengembangan
penguasaan aspek-aspek taktis dari permainan.

Pola pergerakan anak dalam pembelajaran PJOK dengan model


Pendidikan Gerak biasanya menggunakan pola pergerakan bebas.
Sedangkan pada pembelajaran konvensional biasanya Guru lebih
memilih pola pergerakan terstruktur.

Pergerakan bebas adalah pola pergerakan yang membebaskan


anak bergerak di seluruh ruangan tanpa harus diatur oleh guru.
Dengan pola pergerakan bebas, biasanya guru akan cukup leluasa
untuk menggunakan gaya mengajar yang memberi kesempatan
pada anak untuk mengambil keputusan. Sedangkan pola
pergerakan terstruktur biasanya mengatur anak dalam barisan
yang diinginkan guru (baik dalam bentuk saf maupun banjar)
serta dominan digunakan oleh guru yang masih menggunakan
gaya mengajar komando.

Setiap gaya mengajar tersebut memiliki anatomi, karakteristik,


serta langkah-langkah yang berbeda, misalnya penggunaan model
pembelajaran dengan gaya komando yang hanya sekedar memberi
contoh melalui demonstrasi lalu kemudian peserta didik
melakukan sesuai komando. Hal ini berbeda dengan langkah yang
ada pada gaya mengajar resiprokal yang menekankan pada umpan
balik langsung yang diberikan oleh teman pasangannya.

Setiap pelaksanaan pembelajaran dimulai dari penjelasan


mengenai tujuan, dan skenario pembelajaran kepada peserta
didik, dilanjutkan dengan langkah-langkah operasional inti
pembelajaran dengan berbagai model, pendekatan, metode,
strategi, dan gaya mengajar, serta penilaian, penyimpulan, dan
refleksi. Berikut adalah gambaran langkah langkah inti berbagai
gaya mengajar yang mudah untuk digunakan dalam pembelajaran
PJOK.
a. Komando, dimulai dari pemberian informasi dan peragaan
berbagai keterampilan yang akan dipelajari, memberi
kesempatan peserta didik untuk mencoba, mengatur giliran
untuk mempraktikkan berbagai keterampilan, dan
memberikan komando kepada peserta didik untuk bergerak
sesuai gilirannya. Guru memberikan umpan balik secara
langsung maupun tertunda kepada peserta didik yang
memerlukan secara klasikal.
b. Latihan/penugasan, Gaya ini memungkinkan anak untuk
mengambil keputusan tentang kapan, berapa lama, berapa
kali, serta kapan mengakhiri tugas yang diberikan guru.
Cirinya adalah, satu stimulus dari guru, respons siswa tidak
terbatas. Guru memberikan umpan balik secara langsung
kepada peserta didik selama proses pelaksanaan tugas
berlangsung. Peserta didik dapat diorganisir secara
perorangan, berpasangan, berkelompok, maupun klasikal
dalam melaksanakan tugas/ latihan.
c. Resiprokal, pembelajaran diawali dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran. Langkah
selanjutnya peserta didik dengan pasangannya membaca teks
dan mengamati gambar berbagai keterampilan pada lembar
kerja yang dibagikan guru, Pemeran pelaku mencobakan
keterampilan yang terdapat di dalam lembar kerja, dan
pengamat melakukan pengamatan terhadap keterampilan yang
dilakukan oleh pelaku. Jika terjadi kesalahan (keterampilan
yang tidak sesuai dengan LKS) tugas pengamat memberikan
masukan untuk dilakukan perbaikan. Langkah yang sama
dilakukan setelah terjadi pergantian peran peserta didik yang
semula menjadi pelaku akan berperan sebagai pengamat,
demikian juga sebaliknya. Umpan balik dalam pembelajaran
ini diperoleh dari sesama peserta didik (pasangannya).
d. Periksa sendiri (selfcheck), gaya mengajar ini memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk memeriksa
kemampuan dirinya dibandingkan dengan tugas gerak yang
ada pada lembar periksa (checksheets) sendiri. Pernyataan ini
berimplikasi bahwa guru harus menyediakan lembar periksa
sendiri sebelum pembelajaran dilaksanakan. Lembar ini
dibagikan, peserta didik menerima dan mempelajari serta
mempraktikkan sesuai jumlah pengulangan yang disarankan.
Jika peserta didik telah menguasai keterampilan ke-1, maka
dipersilahkan untuk melanjutkan menuju keterampilan
selanjutnya, dan jika belum maka harus mengulang kembali
keterampilan tersebut. Demikian selanjutnya hingga
keterampilan ke-n. Umpan balik dengan menggunakan gaya
mengajar ini disediakan dalam lembar periksa sendiri, dan
secara intrinsik (intrinsic feedback) oleh peserta didik.
e. Inklusi, gaya mengajar ini memerlukan analisis faktor-faktor
modifikasi sebelum diterapkan. Faktor-faktor modifikasi
diperlukan untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat
belajar secara aktif sesuai dengan kemampuannya.
Memiringkan mistar dalam pembelajaran lompat tinggi,
mendekatkan jarak garis dalam permainan bolavoli,
menurunkan keranjang pada pembelajaran shooting
bolabasket merupakan contoh modifikasi agar seluruh peserta
didik dapat belajar.

Dari penerapan berbagai gaya mengajar tersebut nilai-nilai yang


dapat dikembangkan adalah disiplin, tanggung jawab, kerja sama,
sportivitas, selain kecakapan hidup dalam berkomunikasi dengan
orang lain baik sebagai pembicara maupun pendengar yang baik,
serta nillai-nilai lain sebagai efek samping (nurturant effect) dalam
proses pembelajaran.

2. Penilaian
Substansi sikap yang dinilai selama proses pembelajaran adalah
perilaku sportif, jujur, kompetitif, sungguh-sungguh, bertanggung
jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan kerja sama), percaya
diri, dan berani.

Selain itu, yang perlu diperhatikan oleh guru dalam penilaian


pembelajaran adalah penilaian terhadap derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani peserta didik, serta sarana dan prasarana
pembelajaran untuk menjamin keamanan dan keselamatan peserta
didik. Penilaian kesehatan, kebugaran, dan sarana prasarana
dilakukan secara periodik, dimulai di awal tahun pelajaran sebagai
bagian dari proses diagnosis, serta pada pertengahan dan akhir
tahun pelajaran untuk melihat perkembangan dan sebagai dasar
penyusunan program selanjutnya.
Penilaian sikap digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut sesuai dengan
kondisi dan karakteristik peserta didik.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan


dan Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan


diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global
untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik
terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut
dimaksudkan agar peserta didik tetap berada pada budayanya,
mengenal dan mencintai alam dan sosial di sekitarnya, dengan
perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan
menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.

Untuk memperoleh profil siswa tersebut, sumber dan perangkat


pembelajaran tidak cukup hanya mengandalkan sumber dan
perangkat pembelajaran yang tradisional atau konvensional. Buku
teks pelajaran bukan satu-satunya sumber dan bahan ajar yang
harus digunakan dan dipedomani guru. Guru PJOK di dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran seharusnya mengikuti
perkembangan jaman dimana pemanfaatan kemajuan teknologi dan
informasi (IT) sebagi sumber pembelajaran sudah merupakan suatu
keniscayaan. Penggunaan perangkat IT sebagai sumber dan bahan
ajar dalam pembelajaran PJOK seperti : pengamatan melalui
tanyangan video, pengamatan melalui internet (kelas I s.d VI),
pemberian tugas melalui internet dan pengumpulan tugas melalui
internet (kelas IV s.d VI).

Sumber dan bahan ajar dapat berupa sumber dan bahan ajar yang
“dimanfaatkan” yaitu lingkungan dan sumber dan bahan ajar lain
yang “dirancang” yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di
antaranya adalah lembar kerja, lembar tugas, lembar periksa sendiri,
dan lembar faktor modifikasi. Berbagai bahan ini diperlukan sebagai
akibat dari penggunaan model atau gaya mengajar yang dipilih dan
digunakan.

Penggunaan bahan ajar akan efektif jika dirancang oleh guru yang
bersangkutan sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi
ajar yang akan disampaikan. Misalnya, lembar kerja siswa (LKS)
seharusnya berisi lembaran-lembaran berupa pekerjaan yang harus
dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang dipilih bukan
hanya sekedar latihan soal-soal pengetahuan dalam bentuk
menjodohkan, betul – salah, memilih, dan isian. Pemberian tugas
bukan hanya perintah yang disampaikan secara lisan oleh guru.
Penugasan yang baik disertai dengan penggunaan bahan ajar lembar
tugas. Lembar tugas yang dibuat oleh guru berisi tugas-tugas yang
harus diselesaikan oleh siswa sekaligus panduan pengerjaannya
sehingga pada akhir pembelajaran kompetensi yang diinginkan dapat
dicapai.
Kelas II
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
3.1 Memahami  Berjalan dan  Siswa menyimak informasi dan
prosedur gerak berlari melawati peragaan materi tentang berbagai
variasi pola rintangan gerak berjalan dan berlari melewati
 Berjalan dan rintangan gawang; melewati
gerak dasar
berlari merubah rintangan tali yang dibentangkan;
lokomotor sesuai arah melewati rintangan teman yang
dengan konsep  Lari berbelok- merangkak; melewati rintangan
tubuh, ruang, belok tongkat yang dipegang guru/teman;
usaha, dan  Variasi berjalan, melewati rintangan parit; berjalan
keterhubungan berlari, dan dan berlari merubah arah; lari
dalam berbagai melompat berbelok-belok; berjalan, berlari dan
melompat; berjalan, berlari, dan
bentuk
melompat setinggi-tingginya.
permainan  Siswa mencoba gerakan berbagai
sederhana dan variasi pola gerak dasar lokomotor
atau tradisional. yang telah diperagakan oleh guru
4.1 Mempraktik kan secara berulang-ulang.
gerak variasi  Siswa mempraktikkan secara
pola gerak dasar berulang berbagai variasi pola gerak
dasar lokomotor sesuai dengan
lokomotor sesuai
komando dan giliran yang diberikan
dengan konsep oleh guru dalam bentuk permainan
tubuh, ruang, sederhana dan atau tradisional
usaha, dan dilandasi nilai-nilai disiplin,
keterhubungan keberanian, kerja sama, dan
dalam berbagai tanggung jawab.
bentuk  Siswa menerima umpan balik
secara langsung maupun tertunda
permainan
dari guru secara klasikal.
sederhana dan  Hasil belajar siswa dinilai selama
atau tradisional. proses dan di akhir pembelajaran.
3.2 Memahami  Duduk mencium  Siswa menyimak informasi dan
prosedur gerak lutut peragaan materi tentang gerak
variasi pola  Duduk selunjur mencium lutut, duduk selunjur lalu
mencium lantai mencium lantai, dorong-mendorong
gerak dasar non-
 Mendorong dengan salah satu tangan, dorong-
lokomotor sesuai dinding/ teman mendorong dengan memegang
dengan konsep  Menarik tali bahu, bermain gerobak dorong
tubuh, ruang, berpasangan, tarik-menarik
usaha, dan berpasangan, memanjat
keterhubungan tali/tambang, tarik-menarik seutas
dalam berbagai tali berpasangan, dan tarik-menarik
seutas tali.
bentuk
 Siswa mencoba dan melakukan
permainan variasi pola gerak dasar non-
sederhana dan lokomotor secara berulang-ulang.
atau tradisional.  Siswa mendapatkan umpan balik
4.2 Mempraktik kan dari diri sendiri, teman dalam
gerak variasi kelompok, dan guru.
pola gerak dasar  Siswa memperagakan hasil belajar
tentang variasi pola gerak dasar
non-lokomotor
non-lokomotor dalam bentuk
sesuai dengan permainan sederhana dan atau
konsep tubuh, tradisional dilandasi nilai-nilai
ruang, usaha, tanggung jawab, disiplin dan kerja
dan sama.
keterhubungan  Hasil belajar siswa dinilai selama
dalam berbagai proses dan di akhir pembelajaran
bentuk
permainan
sederhana dan
atau tradisional.

3.3 Memahami  Melambungkan  Siswa menyimak informasi dan


prosedur variasi bola peragaan materi tentang berbagai
pola gerak dasar  Menangkap bola gerak melambungkan bola,
 Melempar dan menangkap bola, melempar dan
manipulatif
menangkap bola menangkap bola melambung,
sesuai dengan  Memantul kan memantulkan-mantulkan bola
konsep tubuh, bola berbagai ketinggian, memantul-
ruang, usaha,  Menendang bola mantulkan bola yang dihalangi
dan  Menahan bola teman, menendang bola, menahan
keterhubungan  Menendang dan bola, dan menendang dan menahan
dalam berbagai menahan bola bola dengan kaki bagian dalam.
 Siswa mencoba gerakan berbagai
bentuk
variasi pola gerak dasar manipulatif
permainan yang telah diperagakan oleh guru
sederhana dan secara berulang-ulang.
atau tradisional.  Siswa mempraktikkan secara
4.3 Mempraktik kan berulang berbagai variasi pola gerak
variasi pola dasar manipulatif sesuai dengan
gerak dasar komando dan giliran yang diberikan
oleh guru dalam bentuk permainan
manipulatif
sederhana dan atau tradisional
sesuai dengan
dilandasi nilai-nilai disiplin,
konsep tubuh, keberanian, kerja sama, dan
ruang, usaha, tanggung jawab.
dan  Siswa menerima umpan balik
keterhubungan secara langsung maupun tertunda
dalam berbagai dari guru secara klasikal.
 Hasil belajar siswa dinilai selama
bentuk
proses dan di akhir pembelajaran.
permainan
sederhana dan
atau tradisional.
3.4 Memahami  Latihan  Siswa menyimak informasi dan
prosedur keseimbangan peragaan materi tentang berbagai
bergerak secara  Latihan latihan keseimbangan (berdiri satu
kelenturan kaki dengan berbagai variasi,
seimbang,
 Latihan berjalan di atas garis lurus
lentur, dan kuat kekuatan keberbagai arah dan kecepatan),
dalam rangka latihan kelenturan (otot leher, sendi
pengembangan bahu, otot pinggang, sendi
pinggang, sendi lutut, dan sendi
kebugaran
pergelangan tangan), latihan
jasmani melalui kekuatan (jongkok bertumpu
permainan dengan telapak tangan, push-up,
sederhana dan gerobak dorong, bergantung dengan
atau tradisional. satu atau dua tangan, mendorong
4.4 Mempraktik kan benda bergerak dengan satu atau
bergerak secara dua tangan, mendorong punggung
secara berpasangan, berjalan
seimbang,
dengan satu kaki berkelompok, naik
lentur, lincah, turun bangku, jalan jongkok, squat
dan berdaya jump dan sit up).
tahan dalam  Siswa mencoba berbagai bergerak
rangka secara seimbang, lentur, dan kuat
pengembangan yang telah diperagakan oleh guru
kebugaran secara berulang-ulang secara
berulang-ulang.
jasmani melalui
 Siswa mempraktikkan secara
permainan berulang bergerak secara seimbang,
sederhana dan lentur, dan kuat sesuai dengan
atau tradisional. komando dan giliran yang diberikan
oleh guru dalam bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional
dilandasi nilai-nilai disiplin,
keberanian, kerja sama, dan
tanggung jawab.
 Siswa menerima umpan balik
secara langsung maupun tertunda
dari guru secara klasikal.
 Hasil belajar siswa dinilai selama
proses dan di akhir pembelajaran.
3.5 Memahami  Bertumpu  Siswa menyimak informasi dan
prosedur variasi  Bergantung peragaan materi tentang berbagai
berbagai pola  Keseimbangan variasi berbagai pola gerak dominan
 Berpindah/ senam lantai (bertumpu,
gerak dominan
lokomotor bergantung, keseimbangan,
(bertumpu,  Tolakan berpindah/ lokomotor tolakan,
bergantung,  Putaran putaran, ayunan, melayang, dan
keseimbangan,  Ayunan mendarat) dengan koordinasi yang
berpindah/  Melayang benar.
lokomotor  Mendarat  Siswa mencoba berbagai bergerak
tolakan, secara seimbang, lentur, dan kuat
yang telah diperagakan oleh guru
putaran,
secara berulang-ulang.
ayunan,  Siswa mempraktikkan secara
melayang, dan berulang variasi berbagai pola gerak
mendarat) dalam dominan senm lantai (bertumpu,
aktivitas senam bergantung, keseimbangan,
lantai. berpindah/ lokomotor tolakan,
4.5 Mempraktik kan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan koordinasi yang
variasi berbagai benar sesuai dengan komando dan
pola gerak giliran yang diberikan oleh guru
dominan dalam bentuk permainan sederhana
bertumpu, dan atau tradisional dilandasi nilai-
nilai disiplin, keberanian, kerja
bergantung,
sama, dan tanggung jawab.
keseimbangan,  Siswa menerima umpan balik
berpindah/ loko secara langsung maupun tertunda
motor tolakan, dari guru secara klasikal.
putaran,  Hasil belajar siswa dinilai selama
ayunan, proses dan di akhir pembelajaran.
melayang, dan
mendarat) dalam
aktivitas senam
lantai.
3.6 Memahami  Mengayun kan  Siswa menyimak informasi dan
prosedur tangan peragaan materi tentang berbagai
penggunaan  Memutar gerak mengayunkan tangan dari
tangan depan ke belakang, mengayunkan
variasi pola
 Menarik dan tangan ke samping, memutarkan
gerak dasar Mendorong tangan melalui samping badan,
lokomotor dan kedua tangan menarik dan mendorong kedua
non-lokomotor  Melangkah kan tangan, melangkahkan kaki ke
sesuai dengan kaki depan, belakang, samping
irama (ketukan)  Mengkoordinasik kiri/kanan, mengkoordi-nasikan
tanpa/dengan an ayunan mengayunkan tangan dan
tangan dan melangkahkan kaki.
musik dalam
langkah kaki  Siswa mencoba berbagai variasi
aktivitas gerak pola gerak dasar lokomotor dan
berirama. non-lokomotor sesuai dengan irama
4.6 Mempraktik kan aktivitas gerak berirama yang telah
penggunaan diperagakan oleh guru secara
variasi pola berulang-ulang.
gerak dasar  Siswa mempraktikkan secara
berulang variasi pola gerak dasar
lokomotor dan
lokomotor dan non-lokomotor
non-lokomotor sesuai dengan irama sesuai dengan
sesuai dengan komando dan giliran yang diberikan
irama (ketukan) oleh guru aktivitas gerak berirama
tanpa/dengan dilandasi nilai-nilai disiplin,
musik dalam keberanian, kerja sama, dan
aktivitas gerak tanggung jawab.
 Siswa menerima umpan balik
berirama.
secara langsung maupun tertunda
dari guru secara klasikal.
 Hasil belajar siswa dinilai selama
proses dan di akhir pembelajaran.

3.7 Memahami  Berjalan  Siswa menyimak informasi dan


prosedur berpegangan di peragaan materi tentang berbagai
menggunakan air gerak saling berpegangan tangan di
 Mencipratkan kolam renang, mencipratkan air ke
gerak dasar
air ke muka muka, kejar-kejaran di kolam
lokomotor, non-  Kejar-kejaran di renang, menyelam melewati
lokomotor,dan kolam renang rintangan, masuk ke dalam air
manipulatif  Menyelam dengan mata terbuka, dan melewati
rintangan atau simpai yang
dalam bentuk
dipegang oleh guru/teman.
permainan, dan  Siswa mencoba berbagai gerak
menjaga dasar lokomotor, non-
keselamatan lokomotor,dan manipulatif dalam
diri/ orang lain bentuk permainan, dan menjaga
dalam aktivitas keselamatan diri/orang lain dalam
air ***) aktivitas air yang telah diperagakan
oleh guru.
4.7Mempraktikkan
 Siswa mempraktikkan secara
penggunaan gerak berulang gerak dasar lokomotor,
dasar lokomotor, non-lokomotor,dan manipulatif
non-lokomotor, dalam bentuk permainan, dan
dan manipulatif menjaga keselamatan diri/orang
dalam bentuk lain dalam aktivitas air sesuai
permainan, dan dengan komando dan giliran yang
diberikan oleh guru dilandasi nilai-
menjaga
nilai disiplin, keberanian, kerja
keselamatan diri/ sama, dan tanggung jawab.
orang lain dalam  Siswa menerima umpan balik
aktivitas air ***) secara langsung maupun tertunda
dari guru secara klasikal.
 Hasil belajar siswa dinilai selama
proses dan di akhir pembelajaran.
3.8 Memahami  Manfaat  Siswa menyimak informasi dan
manfaat pemanasan peragaan materi tentang manfaat
pemanasan dan  Manfaat pemanasan dan pendinginan
pendinginan
pendinginan, (mencegah cidera, melenturkan
 Cara melakukan
serta berbagai pemanasan dan otot/ pesendian, agar tubuh siap
hal yang harus pendinginan menerima materi inti), cara
dilakukan dan  Akibat tidak melakukan dan akibat tidak
dihindari melakukan melakukan pemanasan dan
sebelum, selama, pemanasan dan pendinginan (otot yang diregangkan
dan setelah pendinginan harus sistematis dan sesui dengan
melakukan materi inti agar mecegah terjadinya
aktivitas fisik. cidera).
4.8 Menceritakan  Siswa melaporkan/ menceritakan
manfaat hasil pengamatan dihadapan guru
pemanasan dan dan teman sekelas tentang manfaat
pendinginan, pemanasan dan pendinginan, serta
serta berbagai berbagai hal yang harus dilakukan
hal yang harus dan dihindari sebelum, selama, dan
dilakukan dan setelah melakukan aktivitas fisik.
dihindari  Siswa mendapatkan umpan balik
sebelum, selama, dari diri sendiri, teman dalam
dan setelah kelompok, dan guru.
melakukan  Siswa membuat kesimpulan hasil
aktivitas fisik. diskusi tentang manfaat pemanasan
dan pendinginan, serta berbagai hal
yang harus dilakukan dan dihindari
sebelum, selama, dan setelah
melakukan aktivitas fisik secara
individual atau berkelompok
dilandasi nilai-nilai disiplin, kerja
sama, tanggung jawab, dan percaya
diri.
 Hasil belajar siswa dinilai selama
proses dan di akhir pembelajaran

3.9 Menerapkan  Menjaga  Siswa menyimak informasi dan


cara menjaga kebersihan peragaan materi tentang menjaga
kebersihan lingkungan kebersihan tempat tidur
tempat tidur (merapihkan bantal, guling, selimut
lingkungan
 Menjaga dan seprai), lingkunagan rumah
(tempat tidur, kebersihan (membersihkan tempat tidur dan
rumah, kelas, lingkungan mencuci piring bekas makan
lingkungan rumah sendiri), ruang kelas (melaksanakan
sekolah, dan  Menjaga piket kelas), lingkungan sekolah
lain-lain). kebersihan (membuang sampah pada
4.9 Menceritakan lingkungan kelas tempatnya dan tidak mencoret-coret
 Menjaga dinding sekolah).
cara menjaga
kebersihan  Siswa melaporkan/ menceritakan
kebesihan lingkungan hasil pengamatan dihadapan guru
lingkungan sekolah dan teman sekelas tentang menjaga
(tempat tidur, kebersihan tempat tidur
rumah, kelas, (merapihkan bantal, guling, selimut
lingkungan dan seprai), lingkunagan rumah
sekolah, dan (membersihkan tempat tidur dan
mencuci piring bekas makan
lain-lain).
sendiri), ruang kelas (melaksanakan
piket kelas), lingkungan sekolah
(membuang sampah pada
tempatnya dan tidak mencoret-coret
dinding sekolah).
 Siswa mendapatkan umpan balik
dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
 Siswa membuat kesimpulan hasil
diskusi tentang menjaga kebersihan
tempat tidur (merapihkan bantal,
guling, selimut dan seprai),
lingkunagan rumah (membersihkan
tempat tidur dan mencuci piring
bekas makan sendiri), ruang kelas
(melaksanakan piket kelas),
lingkungan sekolah (membuang
sampah pada tempatnya dan tidak
mencoret-coret dinding sekolah)
secara individual atau berkelompok
dilandasi nilai-nilai disiplin, kerja
sama, tanggung jawab, dan percaya
diri.
 Hasil belajar siswa dinilai selama
proses dan di akhir pembelajaran

Mengetahui Cirebon, Juli 2020


Kepala SD/MI ....................... Guru PJOK

................................................ ...............................................
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai