Anda di halaman 1dari 19

KOMPETENSI PPKn DALAM KURIKULUM 2013

Disusun Oleh :

1. Farah Ananda Muliasari (180210204234)


2. Agnestien Tantriasih (180210204281)
3. Zulfah Hunaini (180210204302)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1. Latar Belakang
Di dalam kurikulum 2013 Siswa diharapkan mampu mengembangkan
nalar di banding hafalan, Siswa di harapkan menjadi manusia mandiri dalam
kurikulum 2013 ini, siswa di arahkan untuk mampu mengeksplor dirinya sendiri
menuju arah perkembangan. Di samping itu Kurikulum 2013 menuntut guru
untuk lebih bisa mengembangkan cara pembelajaran yang asyik dan
menyenangkan. Proses ini mungkin tidak akan serta merta berubah dalam diri
guru yang selama ini biasa”mencekoki”siswa dengan penjelasan-penjelasan gaya
satu arah. Oleh karena itu guru harus bisa memposisikan diri sebagai pembimbing
siswa bukan sang otoriter kelas, masalah bakat dan minat hanya siiswa sendiri
yang bisa mengenali dirinya sendiri.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan
Nilai-nilai pancasila wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan Moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan menjadi
jati diri yang diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam kehidupan sehari-hari para
siswa sebagai individu,anggota masyarakat dan mahluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa. Hakikat pendidikan kewarganeraan adalah merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama,sosio-
kultur, bahasa, usia, dan suku untuk menjadi warga Negara Indonesia yang
cerdas,terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai
berikut : Memberikan pengertian pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila
yang benar dan sah. Meletakan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan
Pancasila dan ciri khas serta watak ke-Indonesiaaan.
Sejalan dengan itu Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar (SD) diarahkan
pada ketercapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sementara di sisi
lain kita tahu bahwa PKn merupakan ilmu yang memiliki kecenderungan
deduktif, aksiomatik,dan abstrak (fakta, konsep, dan prinsip) Kriteria PKn inilah
yang menyebabkan PKn menjadi suatu pelajaran yang sulit dan menjadi momok
bagi siswa. Oleh sebab itu pembelajaran PKn khususnya di Sekolah Dasar
membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh dari siswa, guru, dan instansi
pendidikan yang terkait. Dalam hal ini perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang
menyenangkan,sehingga proses pembelajaran PKn dapat menjadi kegiatan yang
diminati siswa.

2. Tujuan PPKn

Adapun tujuan dari pembelajaran PPKn yakni :

1. Menambah wawasan atau pengetahuan peserta didik akan segala hal yang

terkait dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dengan

benar melalui berbagai cara atau metode (aspek kognitif).

2. Membina dan membentuk sikap warga negara yang mau dan meyakini

akan pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan demikian, pengetahuan

yang telah dipahami, diyakini, dan diinternalisasikan dalam diri atau jiwa

peserta didik yang akan menjadi sikapnya dalam menanggapi persoalan

yang ada (aspek sikap).

3. Melatih keterampilan kewarganegaraan kepada peserta didik untuk dapat

menjadi warga negara yang terampil berdemokrasi. Hal ini dilakukan

dengan cara membiasakan kepada peserta didik untuk bersikap /

berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan

masyarakat sehari-hari.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran PPKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Pancasila, sebagai dasar negara,pandangan hidup, dan ideologi nasional
Indonesia serta etika dalam pergaulan Internasional.
2. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
3. Bhinneka Tunggal Ika,sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara
nasional danharmonis dalam pergaulan antarbangsa
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara
Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah
darah Indonesia.
Berkaca pada ruang lingkup di atas, paradigma Kurikulum 2013 yang saat
ini memasuki tahap implemetasi meluas, keempat ruang lingkup materi tersebut
diorganisasikan secara psikologis dan sosial kutural dengan menggunakan
pendekatan logika substantif dan spiral lingkungan semakin meluas mulai dari
kelas I SD sampai dengan kelas VI SD. Dengan menggunakan konsepsi adanya
integrator kompetensi yang menjadi jembatan atau tangga mendukung/ scafolder
dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yakni Kompetensi Inti (KI),
dikembangkan Kompetensi Dasar (KD) yang tidak lain merupakan kompetensi
bermuatan substansi mata pelajaran, yang bertujuan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang
dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, semangat Bhineka Tunggal Ika, dan komitmen Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PPKn K13


Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
KELAS I

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri ditetapkannya 2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri,
bintang, rantai, pohon dan percaya diri sesuai
beringin, kepala banteng, dan dengan sila-sila Pancasila
padi kapas sebagai gambar dalam lambang negara
pada lambang negara “Garuda “Garuda Pancasila” dalam
Pancasila” kehidupan sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang
agama yang dianut dalam berlaku dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari di sehari-hari di rumah
rumah
1.3 Menerima keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan
karakteristik individu sebagai dalam keberagaman
anugerah Tuhan Yang Maha karakteristik individu di
Esa di rumah rumah
1.4 Menerima keberagaman di 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
rumah sebagai anugerah dalam keberagaman di rumah
Tuhan Yang Maha Esa di
rumah
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar, melihat, logis, dalam karya yang
membaca dan menanya estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat,
tentang dirinya, makhluk dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengenal simbol sila-sila 4.1 Menceritakan simbol-simbol
Pancasila dalam lambang sila Pancasila pada Lambang
negara “Garuda Pancasila” Garuda sila Pancasila
3.2 Mengidentifikasi aturan yang 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai
berlaku dalam kehidupan dengan aturan yang berlaku
sehari- hari di rumah dalam kehidupan sehari-hari
di rumah
3.3 Mengidentifikasi keberagaman 4.3 Menceritakan pengalaman
karateristik individu di rumah kebersamaan dalam
keberagaman kehidupan
individu di rumah
3.4 Mengidentifikasi bentuk 4.4 Menceritakan pengalaman
kerjasama dalam keberagaman kerjasama dalam
di rumah keberagaman di rumah
 KELAS II

KOMPETENSI INTI 1(SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)

1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,


ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima hubungan gambar 2.1 Bersikap bekerja sama,
bintang, rantai, pohon disiplin, dan peduli sesuai
beringin, kepala banteng, dan dengan sila-sila Pancasila
padi kapas dan sila-sila dalam lambang negara
Pancasila sebagai anugerah “Garuda Pancasila dalam
Tuhan Yang Maha Esa kehidupan sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh 2.2 Melaksanakan aturan yang
aturan agama yang dianut berlaku di rumah dan tata
dalam kehidupan sehari-hari tertib yang berlaku di sekolah
di sekolah
1.3 Menerima keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan
karakteristik individu sebagai dalam keberagaman
anugerah Tuhan Yang Maha karakteristik individu di
Esa di sekolah sekolah
1.4 Menerima keberagaman di 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
sekolah sebagai anugerah dalam keberagaman di
Tuhan Yang Maha Esa sekolah
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati [mendengar, jelas dan logis, dalam karya
melihat, membaca] dan yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda anak beriman dan berakhlak
yang dijumpainya di rumah mulia
dan di
sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi hubungan 4.1 Menjelaskan hubungan
antara simbol dan sila-sila gambar pada lambang Negara
Pancasila dalam lambang negara dengan sila- sila Pancasila
“Garuda
Pancasila”

3.2 Mengidentifikasi aturan dan 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai


tata tertib yang berlaku di aturan dan tata tertib yang
sekolah berlaku di sekolah
3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis
keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik
individu di sekolah individu di sekolah
3.4 Memahami makna bersatu 4.4 Menceritakan pengalaman
dalam keberagaman di sekolah melakukan kegiatan yang
mencerminkan persatuan
dalam keberagaman di
sekolah
 KELAS III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan
tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih
beringin, kepala banteng, dan sayang sesuai dengan sila-sila
padi kapas pada lambang Pancasila dalam lambang
negara “Garuda Pancasila” negara “Garuda Pancasila”
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan
sebagai anggota keluarga dan hak sebagai anggota keluarga
warga sekolah sebagai wujud dan warga sekolah
rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan
karakteristik individu di dalam keberagaman
lingkungan sekitar sebagai karakteristik individu di
anugerah Tuhan Yang Maha lingkungan sekitar
Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
dalam keberagaman di sebagai wujud bersatu dalam
lingkungan sekitar sebagai keberagaman di lingkungan
anugerah Tuhan Yang Maha sekitar
Esa
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati [mendengar, jelas dan logis, dalam karya
melihat, membaca] dan yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda anak beriman dan berakhlak
yang dijumpainya di rumah mulia
dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada
lambang negara “Garuda Pancasila” lambang negara “Garuda Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
dan hak sebagai anggota kewajiban dan hak sebagai
keluarga dan warga sekolah anggota keluarga dan warga
sekolah
3.3 Menjelaskan makna 4.3 Menyajikan makna
keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik
individu di lingkungan sekitar individu di lingkungan sekitar
3.4 Memahami makna bersatu 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
dalam keberagaman di kebersatuan dalam
lingkungan sekitar keberagaman di lingkungan
sekitar
 KELAS IV

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab,
dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan
tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima makna hubungan 2.1 Bersikap berani mengakui
bintang, rantai, pohon kesalahan, meminta maaf,
beringin, kepala banteng, dan memberi maaf, dan santun
padi kapas pada lambang sebagai perwujudan nilai dan
negara “Garuda Pancasila” moral Pancasila.
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Menunjukkan sikap disiplin
warga masyarakat dalam dalam memenuhi kewajiban
kehidupan sehari-hari dalam dan hak sebagai warga
menjalankan agama masyarakat sebagai wujud
cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman umat 2.3 Bersikap toleran dalam
beragama di masyarakat keberagaman umat beragama
sebagai anugerah Tuhan Yang di masyarakat dalam konteks
Maha Esa dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman suku bangsa, dalam berbagai bentuk
sosial, dan budaya di keberagaman suku bangsa,
Indonesia yang terikat sosial, dan budaya di
persatuan dan kesatuan Indonesia yang terikat
sebagai anugerah Tuhan Yang persatuan dan kesatuan
Maha Esa
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar, melihat, logis, dalam karya yang
membaca dan menanya estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat,
tentang dirinya, makhluk dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami makna hubungan 4.1 Menjelaskan makna hubungan
simbol dengan sila-sila simbol dengan sila-sila
Pancasila Pancasila sebagai satu
kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
kewajiban dan hak sebagai pelaksanaan kewajiban dan
warga masyarakat dalam hak sebagai warga masyarakat
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan manfaat 4.3 Mengemukakan manfaat
keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan individu dalam kehidupan
sehari- hari sehari- hari
3.4 Mengidentifikasi berbagai 4.4 Menyajikan berbagai bentuk
bentuk keberagaman suku keberagaman suku bangsa,
bangsa, sosial, dan budaya di sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan persatuan dan kesatuan
 KELAS V

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama disiplin, tanggung jawab,
yang dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan
tetangganya serta cinta tanah
air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap tanggung jawab,
Maha Esa atas nilai-nilai cinta tanah air, dan rela
Pancasila dalam kehidupan berkorban sesuai nilai-nilai
sehari-hari sila Pancasila
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung
tanggug jawab sebagai warga jawab dalam memenuhi
masyarakat dan umat kewajiban dan hak sebagai
beragama dalam kehidupan warga masyarakat dalam
sehari-hari kehidupan sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3 Bersikap toleran dalam
budaya masayarakat sebagai keberagaman sosial budaya
anugerah Tuhan Yang Maha masyarakat dalam konteks
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
BhinekaTunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
dan kesatuan sebagai anugerah penerapan nilai-nilai
Tuhan Yang Maha Esa persatuan dan kesatuan untuk
membangun kerukunan di
bidang sosial budaya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati [mendengar, jelas dan logis, dalam karya
melihat, membaca] dan yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda anak beriman dan berakhlak
yang dijumpainya di rumah mulia
dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai 4.1 Menyajikan hasil identifikasi


Pancasila dalam kehidupan nilai-nilai Pancasila dalam
sehari hari kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami hak, kewajiban dan 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban,
tanggung jawab sebagai warga dan tanggung jawab sebagai
dalam kehidupan sehari-hari warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
3.3 Menelaah keberagaman sosial 4.3 Menyelenggarakan kegiatan
budaya masyarakat yang mendukung
keberagaman sosial budaya
masyarakat
3.4 Menggali manfaat persatuan 4.4 Menyajikan hasil penggalian
dan kesatuan untuk tentang manfaat persatuan dan
membangun kerukunan hidup kesatuan untuk membangun
kerukunan.
 KELAS VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama disiplin, tanggung jawab,
yang dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan
tetangganya serta cinta tanah
air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab
Maha Esa atas nilai-nilai sesuai nilai-nilai Pancasila
Pancasila secara utuh sebagai dalam kehidupan sehari-hari
satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak,
hak, dan tanggung jawab dan tanggung jawab sebagai
sebagai warga negara dalam warga negara sebagai wujud
menjalankan agama cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Bersikap toleran dalam
sosial, budaya, dan ekonomi keberagaman sosial, budaya,
masyarakat sebagai anugerah dan ekonomi masyarakat
Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap tanggung
kesatuan sebagai anugerah jawab terhadap penerapan
Tuhan Yang Maha Esa nilai persatuan dan kesatuan
beserta dampaknya dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati [mendengar, jelas dan logis, dalam karya
melihat, membaca] dan yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda- anak beriman dan berakhlak
benda yang dijumpainya di mulia
rumah dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis penerapan nilai- 4.1 Menyajikan hasil analisis
nilai Pancasila dalam pelaksanaan nilai-nilai
kehdupan sehari-hari
Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari

3.2 Menganalisis pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil analisis


kewajiban, hak, dan pelaksanaan kewajiban, ha,
tanggung jawab sebagai dan tanggung jawab sebagai
warga negara beserta warga masyarakat beserta
dampaknya dalam kehidupan dampaknya dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari
3.3 Menelaah keberagaman 4.3 Mengampanyekan
sosial, budaya, dan ekonomi manfaat keanekaragaman
sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat
3.4 Menelaah persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil telaah
kesatuan terhadap kehidupan persatuan dan kesatuan
berbangsa dan bernegara terhadap kehidupan berbangsa
beserta dampaknya dan bernegara beserta
dampaknya

5. Perbedaan PPKn KTSP dengan Kurikulum 2013


No. Kurikulum 2013 KTSP

1 SKL (Standar Stadar Isi ditentukan terlebih


. Kompetensi Lulusan) dahulu melalui Permendiknas No.
ditentukan terlebih 22 Tahun 2006. Setelah itu
dahulu, melalui ditentukan SKL (Standar
Permendikbud No. 54 Kompetensi Kelulusan) melalui
Tahun 2013. Setelah itu Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
baru ditentukan Standar
Isi, yang berbentuk
Kerangka Dasar
Kurikulum, yang
dituangkan dalam
Permendikbud No. 67,
68, 69, dan 70 Tahun
2013.
2 Aspek kompetensi Lebih menekankan pada aspek
. lulusan ada pengetahuan
keseimbangan soft
skills dan hard skills
yang meliputi aspek
kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan.
3 Di jenjang SD Tematik Di jenjang SD Tematik Terpadu
. Terpadu untuk kelas I- untuk kelas I-III
VI
4 Jumlah jam pelajaran per Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
. minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
dan jumlah mata banyak dibandingkan Kurikulum
pelajaran lebih sedikit 2013
dibandingkan KTSP
5 Proses pembelajaran Standar proses dalam pembelajaran
. setiap tema di jenjang terdiri dari Eksplorasi, dan
SD dilakukan dengan Konfirmasi
pendekatan ilmiah
(saintific approach),
yaitu standar proses
dalam pembelajaran
terdiri dari mengamati,
menanya, mengolah,
menjajikan,
menyimpulkan, dan
mencipta
6 Standar penilaian Penilaiannya lebih dominan pada
. menggunakan penilaian aspek pengetahuan
otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi
sikap, keterampiran,
dan pengetahuan
berdasarkan proses dan
hasil
7 Materi dalam Kurikulum Materi dalam Kurikulum KTSP
. 2013 pancasila 2006 mencakup dimensi
dimunculka kembali pengetahuan (knowledge),
dan lebih menekankan keterampilan (skills), dan nilai
kembali empat pilar (values)
kebangsaan.
8 Ruang lingkup: Ruang lingkup: persatuan dan
. pancasila sebagai dasar kesatuan bangsa; norma, hukum,
negara dan pandangan dan peraturan; hak asasi manusia;
hidup bangsa; UUD kebutuhan warga negara;
1945 sebagai hukum konstitusi negara; kekuasaan dan
dasar yang menjadi politik; pancasila; globalisasi.
landasan konstitusional
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan
bernegara dalam
keberagaman yang
kohesif dan utuh;
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI) sebagai bentuk
negara Indonesia

6. Kelebihan dari Kurikulum 2013


Sulit juga menyimpulkan kelebihan dari kurikulum 2013, mungkin yang
menjadi kelebihan dari kurikulum 2013 adalah setiap anak atau siswa dituntut
kreatif dan inovatif, selain itu ada juga yang namanya pengembangan karakter
yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.
Diantara keunggulan kurikulum 2013 yaitu siswa harus aktif dan kreaktif
tidak seperti kurikulum sebelumya, materi dikurikulum terbaru ini lebih
kepemecahan masalah. Jadi siswa untuk aktif mencari informasi agar tidak
ketinggalan mengikuti materi pembelajaran. Penilaian didapat dari semua aspek.
Jadi pengambilan nilai siswa bukan hanya didapat dari nilai ujianya saja, tetapi
juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap, pengetahuan,
keterampilan dan lain-lain.
Siswa dari Indonesia, hanya mampu menjawab soal-soal yang level
kategori rendah hingga menengah saja, artinya bisa mencapai 23 “intermediat”`,
sedangkan anak-anak dari berbagai negara seperti China, Korea dan Jepang
termasuk Singapura, sudah dapat menjawab soal yang sulit dan level lanjutan. Ia
mengatakan, jika dilihat data pada nilai matematika anak didik pada 2007-2011
lebih tinggi dibandingkan hanya mampu menjawab soal-soal hafalan. Oleh karena
itu, tiga mata pelajaran (bahasa, matematika dan sejarah) untuk tingkat SMA
menjadi wajib dan posisi terdepan dibandingkan yang lainnya.
Wamendikbud mengatakan, mencetak generasi yang berkualitas dan
berdaya saing dengan kompetisi sesuai tuntutan dunia abad 2021, maka perlu
dibentuk karakter dan keilmuan sejak sekarang. Seperti apa generasi yang
diinginkan dunia ke depan, katanya, perlu di didik dari sekarang agar dapat
digunakan oleh anak-anak yang tamat 20-30 tahun ke depan. “Kita ingin
mewujudkan bahwa kompetensi yang dibutuhkan masyarakat abad 21,
keseimbangan antara `soft skills dan hard skills`.
Maka dalam kurikulum 2013 memberikan ruang agar anak dapat
menguasai tiga kompetensi sekaligus, meliputi sikap, keterampilan dan
pengetahuan,” katanya”. “Belajar untuk mata pelajaran matematika khusus untuk
tingkat dasar akan lebih konkret lagi, seperti menghitung dengan menggunakan
lidi dan jenis lainnya. Selama ini yang diketahui tentang matematika hanya
menghitung dan ke depan bagaimana merumuskan,” katanya. Jadi, pembelajaran
yang cocok bisa merumuskan masalah, menanyakan dan bukan hanya
menyelesaikan masalah dan menjawab semata, karena kalau hafalan akan mudah
lupa. “Yang penting dalam kurikulum 2013 bukan jawabnya, tapi prosesnya
seperti apa peserta didik menyelesaikan persoalan itu, biar pun tidak benar, tapi
prosesnya benar-benar berjalan,” tegasnya.Selain itu, tambah dia, metode
pembelajaran ke depan menghindari pengerjaan yang mekanistis, tetapi lebih pada
analitikal sehingga tidak seperti pekerjaan sehari-hari

7. Kekurangan dari Kurikulum 2013


a) Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan
pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis.
Selain itu, kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga
dalam pelaksanaannya bisa membingungkan guru dan pemangku
pendidikan.
b) Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa
mempunyai kapasitas yang sama.
c) Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian
nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi
pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses
pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran
yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga
memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
d) Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar.
e) Tambahan dari kelemahan kurikulum 2013 yaitu guru jarang menjelaskan,
karena guru banyak yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru
ini guru sudah tidak perlu menjelaskan materi yang disampaikannya.
Padahal kita tahu bahwa belajar matematika, fisika,dll tidak cukup hanya
membaca saja. Apalagi buku paket dari pemerintah yang belum dibagikan
banyak siswa yang mengeluh karena tidak bisa memahami materi.
Maka dari itu kami menghimbau agar semua pihak dapat bekerjasama
termasuk dinas terkait, guru dan pemerintah agar kurikulum ini dapat berjalan
sebagaimana mestinya,bukan hanya rencana saja. Kami mendukung metode ini,
tetapi dengan kerjasama semua pihak seperti dewan pengajar dan pemerintah.
Daftar Pustaka

Samsuri. 2013. Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kurikulim


2013. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Hidayat, Yayat. 2013. Kekurangan dan Kelebihan Kurikulum 2013.


https://yayathidayat67.wordpress.com/. [diakses pada 15 Mei 2020, pukul 11.15
wib]

Aryu, Riksan. 2018. Lampiran18. KI dan KD K-13 SD-MI. PPKn.


https://www.academia.edu/35890552/Lampiran_18._KI_dan_KD_K-13_SD
MI._PPKn.pdf[diakses pada 15 Mei 2020, pukul 11.25 wib]

Winarto. 2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Isi, Strategi dan


Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.

Dasim Budimansyah. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk


Membangun karakter Bangsa. Widya Aksara Press: Bandung

Fathurrohman dan Wyei Wuryandari. 2010. Pembelajaran PKn di Sekolah


Dasar. Nuha Litera: Yogyakarta.

Winataputra. 2001. Jati diri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana


Pendidikan Demokrasi. Disertasi Sps UPI.

Anda mungkin juga menyukai