PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Lawang dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan
Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama , baik yang bersifat administratif , keuangan
dan organisasi mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah , berkewajiban untuk mempertanggung
jawabkan pelaksanaan tugas , fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya,
dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik.
Untuk itulah Rumah Sakit Umum Daerah Lawang membuat Laporan Kinerja
(LKj) Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014.
Adapun tujuan dari pembuatan pelaporan ini adalah untuk mengetahui berapa
prosen program dan kegitanan yang dilakukan bila dibandingkan dengan target kinerja
yang telah ditentukan dan disepakai.
4
C. Gambaran Umum
1. Organisasi
DIREKTUR
RUMAH SAKIT
KOMITE MEDIS
RUMAH SAKIT
SUB BAGIAN ADMINISTRASI
UMUM DAN KEUANGAN
Ket :
Garis Koordinasi :
5
2. Sumber Daya Aparatur
Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Lawang Seluruhnya berjumlah 220 (
Dua Ratus Dua Puluh ) Orang terdiri dari :
6
3. Capaian Kinerja RSUD Lawang Tahun 2013
7
D. Dasar Hukum
8
E. Sistimatika
Kata Pengantar
Daftar Isi
Ringkasan Eksklusif
Bab I : Pendahuluan
F. Latar Belakang
G. Maksud dan tujuan
H. Gambaran Umum
4. Organesasi Perangkat daerah
5. Sumber Daya Aparatur
6. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2013
I. Dasar Hukum
J. Sistematika
Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
C. Perencanaan Strategis
4. Visi
5. Misi
6. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program
D. Perjanjian Kinerja
Bab III : A. Capaian Kinerja Organesasi
E. Realisasi Anggaran
Bab IV: Penutup
Lampiran:
9
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
1. Visi
Rencana Stratejik RSUD lawang adalah merupakan bagian integral dari
Pemerintahan Kabupaten malang, oleh karena itu sistem perencanaan program
kegiatan RSUD Lawang juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari progam
kegiatan Pemerintahan Kabupaten Malang.
Sebagaimana diketahui Visi RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010 -
2015 : Terwujudnya masyarakata Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis,
Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (MADEP
MANTEB) yang disahkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 ini
menjadi dasar penyusunan rencana strategus (Jangka Menengah) RSUD
Lawang yang selaras dengan Visi RSUD Lawang;
"Menjadi Rumah Sakit yang mandiri dan Pilihan Masyarakat
kabupaten Malang Tahun 2015"
2. Misi
Misi merupakan penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan pada RPJMD
Kabupaten Malang, dengan demikian Misi RSUD Lawang merupakan
penjabaran dari Visi RSUD Lawang yakni:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada semua lapisan
masyarakat secara cepat, tepat, bermutu namun terjangkau dengan
dilandasi etika profesi dan ketulusan hati.
2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat
rujukan di Wilayah Kecamatan Lawang dan sekitarnya.
3. Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan fasilitas
Rumah Sakit guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan yang profesional kepada masyarakat.
4. Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan
kesehatan prima.
5. Mewujudkan Kesejahteraan karyawan Rumah Sakit.
10
3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program
Dari Visi Misi RSUD lawang bertujuan agar dapat terwujudnya suatu keinginan
untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen administrasi yang tertib,
lancar dan akuntabel di segala bidang, dengan menerapkan kebijakan RS yang sesuai
dengan peraturan menteri kesehatan tentang pelayanan kesehatan paripurna dan
disesuaikan dengan programnya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh Instansi Pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran,
triwulan atau bulanan. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, maka sasaran dan indikator
sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan oleh RSUD Lawang sebagai berikut:
11
B. Perjanjian Kinerja
PERJANJIAN KINERJA
12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah kewajiban
dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada suatu Instansi Pemerintah
untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan. Demikian juga, LAKIP dapat digunakan sebagai
alat untuk menilai kinerja pejabat dalam melaksanankan tugasnya.
Sedangkan pada Pengukuran Kinerja itu sendiri meliputi hal-hal berikut :
Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat
capaian) dari masing masing kelompok indikator kinerja kegiatan;
Tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target
(rencana tingkat capaian) dari masing - masing indikator sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Rencana Kerja.
Pengumpulan data kinerja diperoleh denganmenggunakanformulir Capaian
Indikator Kinerja Utama. Kualitas Indikator Kinerja Utama harus memenuhi
persyarata - persyaratan sebagai berikut:
IKU dapat diukur secara objektif
IKU menggambarkan hasil
IKU relevan dengan kondisi yang akan diukur
IKU cukup untuk mengukur kinerja
13
3.a.1 Perbandingan target dan realisasi kinerja tahun 2014
Tabel 1 : Tabel sasaran tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana
peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
Strategis 2014 2014
1 Tersedianya 1. Kapasitas Pelayanan
sumber daya Kesehatan perorangan di RS
manusia, a. Prosentase tingkat hunian 60-65% 54.70%
sarana rumah sakit (BOR)
prasarana b. Rata-rata lama pasien
peralatan dan dirawat (ALOS) 4-5 hari 3.75 hari
kebijakan untuk c. Rata-rata lama tempat
pengembangan tidur kosong/tidak terisi 1-2 hari 3,26 hari
jenis layanan (TOI)
d. Frekuensi pemakaian 30-40 kali 53 kali
tempat tidur dalam kurun
waktu (BTO)
2. Angka kematian pasien
dirawat di RS
a. Angka kematian umum
tiap 1000 pasien keluar ≤5 ‰ 10,70 ‰
(GDR)
b. Angka kematian ≥ 48 jam ≤ 2-5 ‰ 4,76 ‰
tiap 1000 pasien keluar
(NDR)
3. Pendapatan RS
a. Capaian pendapatan 100% 135%
tahun berjalan
14
Tabel 2: Tabel terpenuhinya standar ketenagaan, srana prasarana dan peralatan sesuai
dengan standar pelayanan RS
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
Strategis 2014 2014
15
3.a.2 Perbandingan target, realisasi dan capaian tahun 2014 dan 2013
Tabel 3: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan
kebijakan untuk pengembangan jenis layanan
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Realisasi
Strategis 2013 2014
1 Tersedianya 1. Kapasitas Pelayanan
sumber daya Kesehatan perorangan
manusia, di RS
sarana a. Prosentase tingkat 60-65% 72,56% 54,70%
prasarana hunian rumah sakit
peralatan dan (BOR)
kebijakan untuk b. Rata-rata lama 4-5 hari 3,5 hari 3,75 hari
pengembangan pasien dirawat
jenis layanan (ALOS)
c. Rata-rata lama 1-2 hari 1,4 hari 3,26 hari
tempat tidur
kosong/tidak terisi
(TOI)
d. Frekuensi pemakaian 30-40 kali 77 kali 53 kali
tempat tidur dalam
kurun waktu (BTO)
2. Angka kematian pasien
dirawat di RS
a. Angka kematian ≤5 ‰ 5.77‰ 10,70‰
umum tiap 1000
pasien keluar (GDR)
b. Angka kematian ≥ 48 ≤ 2-5 ‰ 2.15‰ 4,76‰
jam tiap 1000 pasien
keluar (NDR)
3. Pendapatan RS
a. Capaian pendapatan 100% 114,4% 135%
tahun berjalan
16
Angka kematian pasien jika dibandingkan dengan tahun 2013 juga mengalami
kenaikan hal ini dikarenakan semakin kompleknya jenis penyakit yang ada dan
sebagian besar pasien menolak untuk dirujuk jika ada kasus yang tidak bisa di
tangani di RSUD Lawang
Pendapatan RS jika dibandingkan dengan tahun 2013 juga mengalami kenaikan hal
ini dikarenakan semakin tingginya kunjungan RS dan jenis pelayanan yang
bertambah
Tabel 4: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan
kebijakan untuk pengembangan jenis layanan
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Realisasi
Strategis 2013 2014
17
3.a.3 Perbandingan Antara realisasi 2014 dan target Renstra
Tabel 5: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan
kebijakan untuk pengembangan jenis layanan
No Sasaran Indikator Kinerja Target Target Realisasi
Strategis Renstra 2014 2014
1 Tersedianya 1. Kapasitas Pelayanan
sumber daya Kesehatan perorangan di
manusia, RS
sarana a. Prosentase tingkat 60-65% 60-65% 54,70%
prasarana hunian rumah sakit
peralatan dan (BOR)
kebijakan untuk b. Rata-rata lama 4-5 hari 4-5hari 3,75 hari
pengembangan pasien dirawat
jenis layanan (ALOS)
c. Rata-rata lama 1-2 hari 1-2hari 3,26 hari
tempat tidur
kosong/tidak terisi
(TOI)
d. Frekuensi pemakaian 30-40 kali 30-40kali 53 kali
tempat tidur dalam
kurun waktu (BTO)
2. Angka kematian pasien
dirawat di RS
a. Angka kematian ≤5 ‰ ≤ 5‰ 10,70‰
umum tiap 1000
pasien keluar (GDR)
b. Angka kematian ≥ 48 ≤ 2-5 ‰ ≤ 2-5‰ 4,76‰
jam tiap 1000 pasien
keluar (NDR)
c. Pendapatan RS
a. Capaian pendapatan 100% 100% 135%
tahun berjalan
18
Tabel 6: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan
kebijakan untuk pengembangan jenis layanan
No Sasaran Indikator Kinerja Target Target Realisasi
Strategis Renstra 2014 2014
19
3.a.4 Perbandingan Antara realisasi dengan target sasaran Nasional
Tabel 7 : Tabel sasaran tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana
peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
Strategis Nasional 2014
1 Tersedianya 1. Kapasitas Pelayanan
sumber daya Kesehatan perorangan di RS
manusia, a. Prosentase tingkat hunian 60-85% 54.70%
sarana rumah sakit (BOR)
prasarana b. Rata-rata lama pasien 6-9 hari 3.75 hari
peralatan dan dirawat (ALOS)
kebijakan untuk c. Rata-rata lama tempat
pengembangan tidur kosong/tidak terisi 1-3 hari 3,26 hari
jenis layanan (TOI)
d. Frekuensi pemakaian
tempat tidur dalam kurun 40-50 kali 53 kali
waktu (BTO)
2. Angka kematian pasien
dirawat di RS
a. Angka kematian umum ≤ 45 ‰ 10,70%
tiap 1000 pasien keluar
(GDR)
b. Angka kematian ≥ 48 jam
tiap 1000 pasien keluar ≤ 25 ‰ 4.76%
(NDR)
3. Pendapatan RS
a. Capaian pendapatan 100% 135%
tahun berjalan
20
Angka kematian pasien dirumah sakit masih dibawah target, hal ini
dikarenakan target nasional jauh lebih tinggi dibandingkan dengan target RS.
Pendapatan RS lebih besar dari target yang telah disepakati
Tabel 8: Tabel terpenuhinya standar ketenagaan, srana prasarana dan peralatan sesuai
dengan standar pelayanan RS
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
Strategis Nasional 2014
21
Disamping mengalami keberhasilan baik dari segi pendapatan maupun
layanan yang ada, masih ada beberapa indicator yang tidak memenuhi
target, hal ini dikarenakan RSUD lawing di tahun 2014 naik klas dari klas D
menjadi klas C sehingga jumlah tempat tidur naik 100% semula hanya 50
tempat tidur menjadi 104 tempat tidur
3.a.6 Analisis efisiensi atas penggunaan SDM dan Anggaran
Perlu kita ketahui dengan meningkatnya klas RS maka pendapatan RS
meningkat, hal ini selain jumlah kunjungan meningkat juga adanya peserta BPJS
yang memanfaatkan fasilitas RSUD Lawang. Dari peserta BPJS yang
memanfaatkan fasilitas RSUD Lawang maka bisa merupakan keuntungan RS
type C, ini bisa dijelaskan klem Antara RS type C lebih besar dibandingkan
dengan RS type D sedangkan jenis pelayanannya tidak berbeda jauh antara type
C dan D, disamping hal tersebut diatas penganggaran yang ada diutamakan
pada jenis pelayanannya sehingga RSUD lawang bisa mengefisiensikan
anggaran yang ada.
Untuk ketenagaan RSUD lawing selalu menerapkan sistem meningkatkan
kinerja dengan berbasis no work no pay sehingga tenaga yang ada bias
dimaksimalkan, hal ini ditempuh dengan perhitungan remunerasi yang saling
menguntungkan dan tidak melangar undang-undang yang ada.
3.a.7 Analisis program dan kegiatan yang menjadi keberhasilan atau kegagalan
Pada tahun 2014 ini RSUD Lawang ada 3 yaitu:
Program standarisasi pelayanan kesehatan
Program pembinaan industry rokok dan tembakau
Program pengadaan, peningkatan sarana prasarana RS/RS jiwa/RS mata
Dari ketiga program tersebut selain untuk biaya operasional RS juga
untuk peningkatan sarana prasarana Rumah Sakit
Dari program standarisasi pelayanan kesehatan berfokus pada belanja
pegawai dan belanja barang dan jasa, sedangkan untuk program pembinaan
industry rokok dan tembakau untuk pembelian alat kesehatan dan pengandaan
gedung pelayanan. Untuk program pengadaan, peningkatan sarana prasarana
RS/RS jiwa/RS mata difokuskan untuk pengadaan alat keseatan penunjang.
22
Dengan ketiga program tersebut RSUD Lawang menunjukkan
keberhasilannya terutama pada pendapatan yang diatas target yang telah
ditentukan.
Namun demikian RSUD Lawang masih banyak kekurangan dalam hal
sarana prasarananya sehingga ada beberapa indikator yang belum memenuhi
target yang telah ditentukan.
B. Realisasi Anggaran
Program
Pengadaan,
Kegiatan Pengadaan
Peningkatan 2,000,000,000.00 1,969,000,000.00 98.45
alat-alat kesehatan
3 sarana dan
Rumah Sakit
Prasarana RS/RS
Jiwa/ RS (APBD I)
Program
Pengadaan,
Kegiatan Pengadaan
Peningkatan 1,336,458,700.00 1,262,005,000.00 94.43
alat-alat kesehatan
4 sarana dan
Rumah Sakit
Prasarana RS/RS
Jiwa/ RS (DAK)
23
3.c Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah
Permasalahan dan strategi pemecahan masalah yang dihadapi di RSUD
Lawang adalah sebagai berikut:
1. Jumlah tenaga belum sesuai dengan kebutuhan.
2. Sarana alat kesehatan yang belum sesuai standar pelayanan minimal.
Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut di atas diperlukan upaya -
upaya penanggulangan antara lain sebagai berikut:
1. Mengoptimalisasi tenaga yang telah ada
2. Jika ada kasus yang tidak bisa ditangani di RSUD Lawang karena
keterbatasan alat, maka pasien dirujuk ke RS yang lebih tinggi
24
BAB IV
Penutup
Laporan Kinerja Satuan Perangkat Kerja Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Lawang
Tahun 2014 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan
Tahun Anggaran 2014 dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Perangkat Kerja Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Lawang Tahun 2014 dapat dilaksanakan dengan baik, namun
demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan
pelayanan masyarakat yang semakin tinggi.
Mengenai keberhasilan, hambatan, dan cara pemecahan masalahnya dapat dilihat
sebagai berikut:
A. Keberhasilan
Keberhasilan yang telah dicapai antara lain :
1. Bertambahnya jenis layanan
2. Meningkatnya pendapan RS
3. Mendapatkan penghargaan dari Bupati tentang penilaian kinerja
B. Hambatan/masalah
Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain:
1. Jumlah tenaga medis dan paramenis juga administrasi yang belum memadai
2. Jumlah sarana prasarana yang belum sesuai dengan standar pelayanan minimal
RS type C
C. Pemecahan Masalah
Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara :
1. Mengoptimalisasi tenaga yang telah ada
2. Melakukan tindakan medis sesuai dengan kapasitas RS dan peralatan yang
tersedia
25