Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL

(Laporan Pendahuluan Stase Maternitas Program Profesi Ners)

PEMBIMBING :
Ns. Pawestri S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :
Andi Thalia (G3A020166)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
A. KONSEP TEORI
1. Pengertian

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini
dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan
trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42
minggu (Yuli, 2017).
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seseorang wanita sebagai calon
ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi
kehidupanya (Manuaba, 2010).

2. Anatomi dan Fisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar
sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat
yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah
salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan bayi mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta)
jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
a. Sel telur (ovum)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.


b. Sel mani (spermatozoa)

Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)

Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot- morula- balstula.
d. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
e. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan plasenta. Pada
akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.

Perubahan fisiologi kehamilan terhadap sistem tubuh menurut Sukarni dan Margareth
(2013), Fauziah dan Sutejo (2012), dan Yuli (2017), menuliskan bahwa perubahan-
perubahan fisiologi yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Sistem reproduksi
1) Uterus

Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi


intrauterin. Estrogen menyebabkan hyperplasia jaringan, progesteron berperan
untuk elastisitas/ kelenturan uterus.
2) Vulva/ vagina

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,


menyababkan warna menjadi merah kebiruan (tanda Chadwick).
3) Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan esterogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat.
4) Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem duktus dan jaringan


interstisial payudara. Mammae membesar dan tengang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanotor. Puting susu membesar dan menonjol.
b. Peningkatan berat badan

Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari pertumbuhan isi
konsepsi dan volume berbagai organ/ cairan intrauerin.
c. Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya:
1) Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%, selain itu diafragma
juga terdorok naik ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal akibat kompensasi
dada menurun. Volume tidal meningkat, volume residu paru dan kapasitas vital
menurun.
2) Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual
dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin makan terus.
3) Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan pertama masa
hamil, tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga
tekanan darah ibu hamil harus kembali kenilai tekanan pada trimester pertama.
4) Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.
5) Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan karies gigi.
6) Sistem perkemihan; sering berkemih.
7) Sistem hematologi; Menurut Gant (2010), perubahan yang terjadi pada sistem
hematologi terkadi pada volume darah, dimana volume darah pada atau mendekati
akhir kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak
hamil. Derajat peningkatan volume sangat bervariasi. Peningkatan terjadi pada
trimester pertama, meningkat paling cepat selama trimester kedua, kemudian
peningkatan dengan kecepatan lebih lambat selama trimester ketiga. Selain itu
terjadi peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi sebagai respons terhdap diet
tinggi natrium. Perubahan hematokrit dan hemoglobin sedikit menurun selama
kehamilan normal. Akibatnya viskositas darah berkurang.
d. Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil

Menurut Yuli (2017), Kehamilan merupakan saat terjadinya krisis bila keseimbangan
hidup ternggangu.
1) Teori krisis.

Tahap syok dan menyangkal, bingung dan preoccupation, tindakan dan belajar
dari pengalaman, intervensi memudahkan kembali keadaan keseimbangan.
2) Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak mengalami syok.
a) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.
b) Dukungan situsional penting untuk memberikan bantuan dan perhatian.
3) Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk mengatasi stress.
4) Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan
a) Trimester pertama (bulan 1-3)

Ditandai dengan adanya penyesuaian terhadap ide-ide menjadi orang tua,


tingkat hormon yang tinggi, mual dan muntah serta lebih.
b) Trimester kedua (bulan 4-6)

Waktu yang menyenangkan, respons seksual meningkat, quickening


memberikan dorongan psikologis.
c) Trimester ketiga (bulan 7-9)

Letih, tubuh menjadi besar dan terlihat aneh, kegembiraan yang menyusut
dengan kelahiran bayi.

3. Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum

Ovum adalah suatu sel dengan diameter sekitar 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nucleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
b. Spermatozoa

Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang bergerak
sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi

Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium.


e. Plasentasi

Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran
zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 2011)

4. Tanda dan Gejala

Keluhan yang terjadi pada ibu hamil biasanya seperti ibu merasa sakit kepala, rasa
mual dan muntah (morning sickness), produksi air liur yang berlebihan (ptialism),
mengidam, keringat bertambah, kelelahan, hidung tersumbat/berdarah, gatal-gatal,
frekuensi kemih meningkat (nokturia) dan diare (Hidayati, 2009).
Kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada wanita sehingga
menimbulkan perasaan tidak nyaman. Hal ini merupakan kondisi yang normal pada
wanita hamil. Berikut ini ketidaknyamanan saat seorang wanita hamil menurut Yunu
(2010) :
a. Ketidaknyamanan payudara

Tanda dan gejala :


1) Nyeri, rasa penuh atau tegang
2) Pengeluaran colostrums
3) Hiperpigmentasi (penghitaman kulit)
Penyebab :
1) Stimulasi hormonal yang menyebabkan pigmentasi
2) Adanya peningkatan pembentukan pembuluh darah (vaskularasi)
b. Peningkatan frekuensi urinasi
Tanda dan gejala :
Pengeluaran air kencing yang tidak dapat ditahan saat batuk, bersin dan tertawa
(stress incontinence).
Penyebab :
Berkurangnya kapasitas kandung kemih akibat penekanan rahim.
c. Rasa lemah dan mudah lelah

Penyebab :
1) Peningkatan metabolisme
2) Peningkatan hormone estrogen/progesterone, relaxin dan HCG (Human Chorionic
gonadotropin)
d. Mual dan muntah

Dapat terjadi sepanjang hari atau hanya pagi hari (morning sickness)
Penyebab :
Mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena respon emosional ibu terhadap
kehamilan dan adanya peningkatan hormone HCG
e. Pengeluaran air ludah berlebihan (Piyalism)

Penyebab :
1) Stimulasi kelenjar ludah oleh peningkatan hormone estrogen
2) Malas menelan ludah akibat mual
f. Keputihan, penyebab :
1) Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan pembentukan sel-sel
2) Peningkatan produksi lender akibat stimulasi hormonal pada leher Rahim\

5. Pathway
6. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Anamnesis
1) Identitas Pasien

Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat
pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada
kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur
penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda
juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi
obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.
2) Keluhan utama

Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil,


atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.
3) Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang

Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan hari pertama
haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk
memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat persalinan
menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.
Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum
(jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting
untuk data dasar inisial pemeriksaan kita). Apakah ada keluhan / masalah dari
sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan
maupun tidak.
4) Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh
kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi
makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum /
lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).
5) Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.


6) Riwayat khusus obstetri ginekologi

Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya (dinyatakan dengan


kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup. Ada/tidaknya
masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat
bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya. Penolong persalinan
terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru
lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
7) Riwayat menarche: siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya,
riwayat penyakit kandungan lainnya. kapan HPHT, hali ini penting untuk
memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan atau menentukan
tanggal persalinan menggunakan rumus Naegele:
 Januari – Maret: 7+9+0
 April – Desember: 7-3+1
 Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.
 Riwayat sosial / ekonomi
 Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
b. Objektif
1) Status generalis / pemeriksaan umum
 Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi.
 Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.
 Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan 75
kg. Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih
bermakna untuk prediksi sirkulasi plasenta).
 Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal,
hypertensive / tension headache nyeri suboksipital berdenyut).
 Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak.
 Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi, gigigeligi.
 Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum.
 Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri
(kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul). Jika ada luka
terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi masalah dan
direncanakan penatalaksanaannya.
2) Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetric
 Proses

Sebelum palpasi abdominal: Kosongkan kandung kemih. Baringkan ibu


terlentang dengan bagian atas tubuhnya disangga bantal
 Abdomen

Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen


mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan
palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus – pada kehamilan
lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak
antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).
Leopold I
Tujuan:
a) Menentukan umur kehamilan melalui tinggi fundus uteri dengan
menggunakan jari atau meteran.
b) Meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan
Menyimpulkan bagian yang teraba di fundus:
 Kepala: teraba keras, bundar dan melenting
 Bokong: kurang bundar dan kurang melenting
 Letak lintang: fundus uteri kosong

Leopold II
Tujuan:
a) Menentukan letak punggung janin dan letak bagian terkecil janin (letak
membujur)
b) Meraba kepala janin disebelah kanan atau kiri (letak lintang)

Menyimpulkan bagian punggung dan bagian terkecil:


 Punggung: bila pemeriksa merasakan adanya tahanan uterus dari atas
kebawah seperti memapan
 Bagian kecil: pada arah yang berlawanan dari punggung teraba
benjolan kecil (kaki dan tangan janin)
Leopold III
Tujuan:
Menentukan bagian janin apa yang terdapat dibagian bawah ibu
Menyimpulkan:
a) Kepala: besar, bulat, keras, melenting (bila belum masuk PAP)
b) Bokong: besar tidak keras
c) Lintang: tidak teraba bagian besar

Leopold IV
Tujuan: Menentukan sampai dimana bagian terbawah janin sudah masuk
PAP.
Menyimpulkan:
a) Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa bertemu) kepala
belum masuk PAP.
b) Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan tidak bisa
bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.
Taksiran berat janin (TBJ) Rumus “Johnson-Tossec”: TFU (cm) - (11/12) x
155 gram. Atau BB = (Md – 11/12) x 155 gram.
11: divergen (leopold 1-3)
12: convergen (leopold 4)
3) Auskultasi : Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang ditempelkan
di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan
kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu
menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin
dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin
normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi
kompensasi terhadap beban / stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi
menunjukkan kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat
janin).
4) Genitalia eksterna
 Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang, luka /
perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari
pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan
 spekulum (in speculo) : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat
spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertical
kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga horisontal, lalu dibuka.
Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan ostium,
ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan dinding dalam
vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainnya. Spekulum ditutup
horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari vagina.
5) Genitalia interna
 Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah tangan dan
BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen.
Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks.
Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
Ditentukan bagian terbawah Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu
dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan ada/tidaknya
disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
a) perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan
adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat
(hanya boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan cara perabaan
fornices dengan sangat hati-hati)
b) ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi
(korioamnionitis).
Pemeriksaan dalam (vaginal touché) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan
antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umumnya pemeriksaan dalam yang
sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan) adalah pemeriksaan
pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak,
presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri
klinik untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan
lainnya, pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak
sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi.
Pemeriksaan rektal (rektal touché) dilakukan atas indikasi.
6) Pemeriksaan panggul luar

Tujuan :
a) Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang

Pemeriksaan panggul dilakukan :


 Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
 Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
 Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara
7) Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
a) Distantia spinarum : Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri,
ukuran normal 23 –26 cm.
b) Distantia cristarum : Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri,
ukuran normal : 26 –29 cm
c) Distantia tuburum : Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara
tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
d) Conyugata eksterm : Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus
spinosus (ruas tulang lumbal lima).
e) Lingkar panggul : Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina
iliaca anterior superiormkiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal
: 80 – 90 cm.
8) Pertumbuhan janin
a) 0 – 4 minggu : pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung
mulai berdenyut, jari mulai keluar/nampak.
b) 4 – 8 minggu : Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna
mulai tampak tapi jenis kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
c) 8 – 12 minggu : mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg),
sirkulasi fetal lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas,
beberapa reflex primitive mulai.
d) 12 – 16 minggu: berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada,
spetum hidung dan palatum menyatu.
e) 16 – 20 minggu: quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari
dapat terlihat, selaput kulit.
f) 20 – 24 minggu : sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit
merah keriput.
g) 24 – 28 minggu : kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata
– respon pernapasan.
h) 28 – 32 minggu: mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak
ada di muka, kulit mulai putih dan keriput kurang.
i) 32 – 36 minggu: meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut
kepala panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
j) 38 – 40 minggu : batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat
k) Pemeriksaan lanjutan : Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali
setiap bulan, 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali dan di atas 36 minggu
setiap minggu sekali).
Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :
a) Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
b) Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak
janin, denyut jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion
dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan USG).
c. Riwayat Keperawatan
1) Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi
dmeningkat 10 – 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin
ada (terutama pada trimester terakhir).
2) Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri


3) Eliminasi

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi


perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
4) Makanan/cairan

Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 – 4 kg trimester pertama.
5) Nyeri/ketidaknyamanan

Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks
terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6) Pernapasan

Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan


dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
7) Keamanan

Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone
(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa
pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen
diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
8) Seksualitas

Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin


ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran
jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat
setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae
gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
9) Interaksi Sosial

Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap


maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan.
Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
10) Pemeriksaan Diagnostik
a) Golongan darah : ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
b) Usap vagina/rectal : Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
c) Tes serologi : Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d) Skrining : Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e) Titer rubella : > a : ad menunjukkan imunitas
f) Papanicoloan Smear : Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
g) Urinalisis : Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal).

d. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah,
tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
3) Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
6) Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
DAFTAR PUSTAKA

 Departemen Kesehatan. 2014. Survey Kesehatan Nasional. Laporan.Depkes RI Jakarta.


 Gloria M. B, at all, 2017. Nursing Intervention Classivication (NIC), Edisi Bahasa
Indonesia. Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli
Dprogramkan dengan RFID
 Ika, Saryono. 2010. Perawatan Maternitas. Edisi 4. EGC: Jakarta.
 Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
 Sue Moorhead, at all, 2017. Nursing Outcomes Classivication (NOC), Edisi Bahasa
Indonesia. Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli
Dprogramkan dengan RFID
 T. Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, 2015-2017. Diagnosis Keperawatan
(NANDA).
 Defenisi dan Klasifikasi, Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:EGC Buku KIA,
Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai