PEMBIMBING :
Ns. Pawestri S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh :
Andi Thalia (G3A020166)
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini
dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan
trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42
minggu (Yuli, 2017).
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seseorang wanita sebagai calon
ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi
kehidupanya (Manuaba, 2010).
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar
sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat
yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah
salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan bayi mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta)
jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
a. Sel telur (ovum)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot- morula- balstula.
d. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
e. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan plasenta. Pada
akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.
Perubahan fisiologi kehamilan terhadap sistem tubuh menurut Sukarni dan Margareth
(2013), Fauziah dan Sutejo (2012), dan Yuli (2017), menuliskan bahwa perubahan-
perubahan fisiologi yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Sistem reproduksi
1) Uterus
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan esterogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat.
4) Payudara
Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari pertumbuhan isi
konsepsi dan volume berbagai organ/ cairan intrauerin.
c. Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya:
1) Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%, selain itu diafragma
juga terdorok naik ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal akibat kompensasi
dada menurun. Volume tidal meningkat, volume residu paru dan kapasitas vital
menurun.
2) Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual
dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin makan terus.
3) Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan pertama masa
hamil, tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga
tekanan darah ibu hamil harus kembali kenilai tekanan pada trimester pertama.
4) Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.
5) Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan karies gigi.
6) Sistem perkemihan; sering berkemih.
7) Sistem hematologi; Menurut Gant (2010), perubahan yang terjadi pada sistem
hematologi terkadi pada volume darah, dimana volume darah pada atau mendekati
akhir kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak
hamil. Derajat peningkatan volume sangat bervariasi. Peningkatan terjadi pada
trimester pertama, meningkat paling cepat selama trimester kedua, kemudian
peningkatan dengan kecepatan lebih lambat selama trimester ketiga. Selain itu
terjadi peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi sebagai respons terhdap diet
tinggi natrium. Perubahan hematokrit dan hemoglobin sedikit menurun selama
kehamilan normal. Akibatnya viskositas darah berkurang.
d. Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil
Menurut Yuli (2017), Kehamilan merupakan saat terjadinya krisis bila keseimbangan
hidup ternggangu.
1) Teori krisis.
Tahap syok dan menyangkal, bingung dan preoccupation, tindakan dan belajar
dari pengalaman, intervensi memudahkan kembali keadaan keseimbangan.
2) Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak mengalami syok.
a) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.
b) Dukungan situsional penting untuk memberikan bantuan dan perhatian.
3) Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk mengatasi stress.
4) Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan
a) Trimester pertama (bulan 1-3)
Letih, tubuh menjadi besar dan terlihat aneh, kegembiraan yang menyusut
dengan kelahiran bayi.
3. Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter sekitar 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nucleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang bergerak
sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran
zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 2011)
Keluhan yang terjadi pada ibu hamil biasanya seperti ibu merasa sakit kepala, rasa
mual dan muntah (morning sickness), produksi air liur yang berlebihan (ptialism),
mengidam, keringat bertambah, kelelahan, hidung tersumbat/berdarah, gatal-gatal,
frekuensi kemih meningkat (nokturia) dan diare (Hidayati, 2009).
Kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada wanita sehingga
menimbulkan perasaan tidak nyaman. Hal ini merupakan kondisi yang normal pada
wanita hamil. Berikut ini ketidaknyamanan saat seorang wanita hamil menurut Yunu
(2010) :
a. Ketidaknyamanan payudara
Penyebab :
1) Peningkatan metabolisme
2) Peningkatan hormone estrogen/progesterone, relaxin dan HCG (Human Chorionic
gonadotropin)
d. Mual dan muntah
Dapat terjadi sepanjang hari atau hanya pagi hari (morning sickness)
Penyebab :
Mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena respon emosional ibu terhadap
kehamilan dan adanya peningkatan hormone HCG
e. Pengeluaran air ludah berlebihan (Piyalism)
Penyebab :
1) Stimulasi kelenjar ludah oleh peningkatan hormone estrogen
2) Malas menelan ludah akibat mual
f. Keputihan, penyebab :
1) Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan pembentukan sel-sel
2) Peningkatan produksi lender akibat stimulasi hormonal pada leher Rahim\
5. Pathway
6. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Anamnesis
1) Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat
pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada
kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur
penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda
juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi
obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.
2) Keluhan utama
Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan hari pertama
haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk
memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat persalinan
menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.
Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum
(jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting
untuk data dasar inisial pemeriksaan kita). Apakah ada keluhan / masalah dari
sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan
maupun tidak.
4) Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh
kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi
makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum /
lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).
5) Riwayat penyakit keluarga
Leopold II
Tujuan:
a) Menentukan letak punggung janin dan letak bagian terkecil janin (letak
membujur)
b) Meraba kepala janin disebelah kanan atau kiri (letak lintang)
Leopold IV
Tujuan: Menentukan sampai dimana bagian terbawah janin sudah masuk
PAP.
Menyimpulkan:
a) Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa bertemu) kepala
belum masuk PAP.
b) Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan tidak bisa
bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.
Taksiran berat janin (TBJ) Rumus “Johnson-Tossec”: TFU (cm) - (11/12) x
155 gram. Atau BB = (Md – 11/12) x 155 gram.
11: divergen (leopold 1-3)
12: convergen (leopold 4)
3) Auskultasi : Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang ditempelkan
di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan
kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu
menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin
dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin
normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi
kompensasi terhadap beban / stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi
menunjukkan kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat
janin).
4) Genitalia eksterna
Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang, luka /
perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari
pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan
spekulum (in speculo) : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat
spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertical
kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga horisontal, lalu dibuka.
Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan ostium,
ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan dinding dalam
vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainnya. Spekulum ditutup
horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari vagina.
5) Genitalia interna
Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah tangan dan
BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen.
Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks.
Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
Ditentukan bagian terbawah Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu
dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan ada/tidaknya
disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
a) perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan
adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat
(hanya boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan cara perabaan
fornices dengan sangat hati-hati)
b) ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi
(korioamnionitis).
Pemeriksaan dalam (vaginal touché) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan
antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umumnya pemeriksaan dalam yang
sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan) adalah pemeriksaan
pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak,
presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri
klinik untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan
lainnya, pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak
sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi.
Pemeriksaan rektal (rektal touché) dilakukan atas indikasi.
6) Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
a) Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 – 4 kg trimester pertama.
5) Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks
terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6) Pernapasan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone
(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa
pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen
diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
8) Seksualitas
d. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah,
tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
3) Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
6) Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
DAFTAR PUSTAKA