Anda di halaman 1dari 10

INDUSTRI 4.

0 DAN DAMPAKNYA TERHADAP FINANCIAL TECHNOLOGY SERTA


KESIAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA

Almatius Setya Marsudi, Yunus Widjaja


1
PPAK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jl. Jendral Sudirman 51 Jakarta
2
PPAK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jl. Jendral Sudirman 51 Jakarta

e-mail : almatius.marsudi@atmajaya.ac.id1
e-mail : yunus.widjaja@atmajaya.ac.id2

ABSTRACT

Industrial revolutions have changed the society by a development of key-technologies.


7KH WHUP ³,QGXVWU\ ´ ZDV ILUVW LQWUoduced by the German Industry-Science Research
Alliance in 2011. It refers to digitising industrial production. The vision of the 4th industrial
revolution describes the realization of the Internet of Things within the context of the factory
to realize a significantly higher flexibility and adaptability of production systems. The study
at hand will examine companies´ awareness, readiness and capability to meet this
challenge taking into account the special role of ,QGRQHVLD¶V ILQWHFK LQGXVWU\. A systematic
literature review was carried out to analyse the academic articles within the Industry 4.0 topic
that were published online until the end of August 2018 especially in Indonesia, This paper
classifies the 4th industrial revolution systematically and describes future changes for labor
policy within the company.

Keyword : industry 4.0, employees, fintech.

ABSTRAK

Revolusi industri telah mengubah masyarakat dengan pengembangan teknologi kunci.


Istilah revolusi industri 4.0 sendiri pertamakali diperkenalkan tahun 2011 oleh German
Industry-Science Research Alliance. Industri 4.0 mengacu pada digitalisasi produksi industri.
Visi revolusi industri 4.0 menggambarkan realisasi dari Internet of Things dalam konteks
pabrikasi untuk merealisasikan kemampuan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang
tinggi dari sistem produksi. Studi ini dilakukan untuk memeriksa kesadaran, kesiapan dan
kemampuan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dengan mempertimbangkan
peran khusus industri teknologi keuangan di Indonesia. Tinjauan literatur sistematis
dilakukan untuk menganalisis artikel akademis tentang topik industri 4.0 yang dipublikasikan
secara online sampai akhir agustus 2018 khususnya di Indonesia. Makalah ini
mengklasifikasikan revolusi industri ke-4 secara sistematis dan menggambarkan perubahan
masa depan untuk kebijakan tenaga kerja dalam perusahaan.

Kata kunci : industri 4.0, karyawan, teknologi keuangan

PENDAHULUAN yang dihadapi industri sesungguhnya.


Perkembangan pertama pada revolusi
Perkembangan sejarah revolusi industri industri 1.0 di tandai dengan revolusi
dimulai dari industri 1.0, 2,0,. 3.0 sampai industri yang membuat proses produksi
dengan revolusi industri 4.0. Perubahan secara mekanis agar dapat menciptakan
tersebut merupakan perubahan lingkungan efisiensi dan efektifitas aktivitas manusia.

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


Perkembangan berikutnya revolusi industri
2.0 yang mendorong produksi masal dan Perkembangan yang cepat menuju arah
standarisasi mutu, revolusi berikutnya perubahan tersebut mendorong penelitian
industri 3.0 di tandai dengan penyesuaian dan kajian akan manfaat dan peluang
masal dan fleksibilitas produksi yang gelombang perubahan industri 4.0.
berbasiskan otomatisasi dan robot. Dan
sekarang yang dihadapi dunia industri metodologi
adalah revolusi industri 4.0 yang berangkat
dari proyek pemerintah jerman untuk Penelitian ini adalah penelitian
mempromosikan komputerisasi pabrikasi deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan
dengan memanfaatkan cyber, fisik dan data, mengulas masalah terkait dengan
kolaborasi pabrikasi (Irianto, 2017; Herman revolusi industri 4.0, meneliti data,
et al, 2015). menganalisis dan ditutup dengan
kesimpulan . Penelitian ini juga
Dampak perubahan besar industri 4.0 menganalisis berbagai sumber untuk
telah diteliti dan dikaji oleh Mckinsey menjawab keterlibatan tenaga kerja
Global Institute dengan simpulan: Industri manusia dalam industri 4.0 dan mencoba
4.0 akan memberikan dampak yang luas memberikan solusi akan apa yang perlu
dalam dunia industri oleh karena dipersiapkan untuk memenangkan
pemanfaatan robotika dan mesin yang persaingan tenaga kerja di era global. Hasil
membuat dampak luas pada sektor tenaga analisis data berupa pemaparan mengenai
kerja khususnya. Akan tetapi sebaliknya kondisi dan situasi yang diteliti dan
akan diperoleh manfaat positif pada proses disajikan dalam bentuk uraian naratif
revolusi industri ini karena proses berdasarkan data yang diperoleh dari
digitalisasi dan robotika akan membuat seperti hasil pengamatan, hasil wawancara,
semakin meningkatnya efisiensi dan analisis dokumen, catatan lapangan,
efektifitas kerja. Oleh Mckensey di disusun oleh peneliti.
prediksikan revolusi industri 4.0 akan
menghilangkan 800 juta lapangan LANDASAN TEORI
pekerjaan yang saat ini ada di dunia.
Dengan diambil alihnya pekerjaan oleh Revolusi Industri
robot dan pemanfaatan yang menyeluruh Istilah industri 4.0 pertamakali tahun
pada proses digitalisasi sdampai tahun 2030 2011 di jerman yang ditandai dengan
proses revolusi industri bisa menjadi revolusi digital. Revolusi digital diadopsi
ancaman di Indonesia. Indonesia yang saat dari perkembangan teknologi komputer
ini memilki angkatan kerja dalam jumlah yang terus berkembang dari waktu ke
besar tapi sekaligus memiliki tingkat waktu. Revolusi industri sendiri dalam
pengangguran yang tinggi pula. perkembangannya di tandai dengan:
Pentingnya pemahaman akan lingkungan a. Revolusi industri 1.0:
teknologi berubah menjadi sebuah tuntutan Ditemukannya mesin uap dan kereta api
untuk mempersiapkannya, hampir semua tahun 1750-1930. Temuan akan mesin uap
profesiyang ada saat ini terdampak baik mendorong peningkatan ekonomi yang
langsung maupun tidak langsung, bahkan drastis di abad ke-18 sehingga dapat
profesi akuntan sekalipun. Pertanyaan besar meningkatkan pendapatan perkapita
yang muncul di dalamnya: negara-negara di dunia menjadi enam kali
Bagaimana dampak adanya lipat. Beberapa perkembangan yang lain
perkembangan revolusi industri 4.0 adalah pemanfaatan tenaga uap untuk
terhadap dunia bisnis khususnya keuangan? mekanisasi industri serta teknik menenun
Peluang apa yang harus dipersiapkan dengan mesin.
tenaga kerja akan perubahan tersebut?

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


b. Revolusi industri 2.0: contohnya pemanfaatan smart assistence
Ditemukannya listrik, alat komunikasi, systems yang membantu para pekerja untuk
kimia dan minyak tahun 1870-1900. Pada menentukan pekerjaan apa yang akan
masa revolusi industri kedua atau lebih dilakukan. Dari sudut pandang pekerja
dikenal sebagai revolusi industri teknologi, yang sudah tua pemanfaatkan teknologi
pada masa ini penggunaan produksi besi tersebut (smart assistance) akan
dan baja semakin meluas juga penggunaan mendorong produktifitas semakin
telegraph serta pemanfaatan minyak bumi meningkat dan mempertahankan
menjadi periode awal dimanfaatkannya kemampuan agar tidak semakin menurun.
listrik. Beberapa perkembangan industri Hal ini akan memungkinkan pemanfaatan
yang dapat dirasakan seperti penggunaan tenaga kerja yang sudah tua dan
energi listrik untuk menggerakan mesin dan memperpanjang masa kerja. Organisasi
produksi masal yang dilakukan dengan seharusnya lebih fleksibel menyikapi
memanfaatkan teknologi listrik pada ban perkembangan revolusi industri
berjalan dalam pabrikasi. (pemanfaatan smart assitance dan data
c. Revolusi industri 3.0: Ditemukannya komunikasi data jaringan) khususnya bagi
komputer, internet dan telpon genggam para pekerja, kombinasi teknologi dengan
tahun 1960 sampai sekarang. Pada revolusi pekerjaan, aktifitas sehari hari, dan
industri ke tiga industri manufaktur yang pengembangan berkelanjutan karyawan
dulu memanfaatkan mesin-mesin berubah akan mendorong keseimbangan antara
memanfaatan listrik dan kemudian menjadi pekerjaan dan kehidupan (Kagerman et al.
industri digital. Pola komunikasi dengan 2013).
teknologi digital mendorong percepatan
akses informasi dan komunikasi.
Perkembangan industri yang dapat Gambar 1: Lingkungan Komunikasi
dirasakan seperti otomatisasi produksi Industri 4.0
dengan memanfaatkan peralatan elektronik
dan komputer.
d. Revolusi industri 4.0: Ditandai
dengan dimanfattkannya teknologi digital
dan informasi sepenuhnya. Model bisnis
yang digunakan juga ikut berubah sehingga
mempengaruhi industri di masa sekarang
yang tidak hanya berfokus pada proses
produksi akan tetapi juga mempengaruhi
rantai nilai perusahaan. Perkembangan
yang dapat dirasakan seperti integrasi
Perkembangan digitasi dalam industri
pemanfaatan jaringan dengan teknologi
4.0 seperti mengantarkan kita ke dalam
internet dan cybernetika.
masa era mesin yang kedua
(Brynjolfsson/McAfee 2014a). Di masa
Revolusi Industri Dunia
datang organisasi yang mampu mengelola
Industri 4.0 sampai saat ini menjadi
data secara fleksibel, efisien dan dapat
perdebatan dikalangan para ahli khususnya
memanfaatkannya dengan baik akan
akan pandangan positif kehadiran revolusi
memenangkan persaingan. Industri 4.0
industri ke empat tersebut, munculnya
merupakan produk dari digitasi yang
anggapan industri 4.0 dapat memecahkan
sedang berlangsung saat ini di mana segala
persoalan sumber daya dunia yang semakin
sesuatu disepanjang rantai penciptaan nilai
menipis dengan efisiensi energi, proses
dihubungkan jaringan serta semua
produksi dan masalah perubahan
informasi yang relevan dapat secara
demografis (Pfeiffer 2016). Salah satu
independen dan langsung dipertukarkan.

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


Keunggulan akan kemampuan development teknologi dan inovasi, atau
menghubungkan orang, obyek, dan sistem, tujuh kali lipat dari saat ini. Dari prioritas
terciptanya jaringan yang dinamis, pemerintah akan kesiapan menghadapi
dioptimalkan secara real-time dan punya perubahan teknologi tersebut terlihat bahwa
kemampuan mengorganisir dirinya sendiri, belum diliriknya industri keuangan sebagai
meningkatkan nilai tambah perusahaan bagian penting dalam perubahan
yang dapat dioptimalkan sesuai dengan lingkungan bisnis di Indonesia, hal ini bisa
kriteria yang berbeda, misalnya biaya, menjadi peluang dan juga tantangan di
ketersediaan dan konsumsi sumber daya masa depan.
(Plattform Industrie 4.0 2014: 1). Jadi,
visinya adalah tentang efisiensi, Perkembangan Teknologi Keuangan
fleksibilitas maksimum dengan penciptaan (Fintech):
nilai tambah sepanjang rantai nilai. Di masa Berdasarkan Hsueh (2017), Teknologi
depan, obyek (baik itu orang, departemen Keuangan juga disebut sebagai FinTech,
maupun organisasi) dapat berkomunikasi merupakan model layanan keuangan baru
satu sama lain secara langsung dan yang dikembangkan melalui inovasi
independen (lihat gambar 1). Mereka teknologi informasi. Dampak revolusi
berkonsultasi satu sama lain tentang apa industri juga diarasakan dalam industri
yang bakan terjadi sehingga perilaku obyek finansial. Perkembangan tersebut
akan dapat di prediksi/dibaca oleh mesin. digambarkan sebagai berikut:
a. Revolusi Fintech 1.0 : merupakan
Revolusi Industri Di Indonesia gelombang pertama revolusi teknologi
Indonesia sebagai bagian dari dunia finansial yang berasal dari perubahan
terdampak pada perubahan teknologi yang transformasi informasi global dengan
mendorong revolusi industri, sehingga mau dibangunnya kabel bawah laut trans
tidak mau industri 4.0 perlu segera di atlantik tahun 1866. Sejak komunikasi
implementasikan untuk menjawab menjadi sarana transaksi elektronik di masa
tantangan sektor industri tersebut. tersebut mulai diperkenalkan telex dan
Revitalisasi yang sedang dilakukan oleh Diners Card sebagai taraf awal
pemerintah di harapkan nantinya dapat perkembangan transaksi kredit
mengejar ketertinggalan teknologi yang ada menggunakan kartu kredit.
saat ini. Kementrian perindustrian b. Revolusi Fintech 2.0 terjadi saat
menyatakan strategi indonesia memasuki dimanfaatkannya teknologi komputer dan
industri 4.0 dengan melakukan perkuatan data jaringan untuk komunikasi data
lima sektor manufaktur yang sudah ada elektronik seperti diluncurkan untuk
yaitu: Industri makanan dan minuman, pertama kali tahun 1967 mesin ATM
Industri Otimotif, Industri elektronik, (Automatic Teller Machine) oleh Barclays
Industri kimia, serta industri tekstil. Bank di Inggris, serta pemanfaatan online
banking
Dengan menerapkan Industri 4.0, c. Revolusi Fintech 2.5: adalah semakin
Menteri Perindustrian menargetkan, visi terintegrasinya penggunaan teknologi
besar nasional dapat tercapai. Visi tersebut sebagai bagian upaya mengembangkan
secara garis besar yaitu: membawa lembaga finansial yang ada. Salah satu
Indonesia menjadi 10 besar ekonomi pada tandanya dengan pemanfaatan elektronic
tahun 2030; mengembalikan angka net banking dan transaksi online saat
export industri 10 persen; peningkatan melakukan tranfer dana di perbankkan.
produktivitas tenaga kerja hingga dua kali Pada fintech 2.0 dan 2.5 Otoritas Jasa
lipat dibanding peningkatan biaya tenaga Keuangan secara penuh mengatur dan
kerja; dan pengalokasian dua persen dari melakukan regulasi untuk memastikan
GDP untuk aktivitas research and transaksi finansial tidak terganggu.

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


c. Revolusi Fintech 3.0 ditandai peminjam memenuhi kebutuhan masing-
dengan mulai maraknya perkembangan masing dan menghasilkan penggunaan
bisnis berbasiskan elektronik dengan uang secara efisien.
sepenuhnya menggunakan data jaringan
atau online system. Salah satu contohnya 3. Crowdfunding. Crowdfunding
adalah makin maraknya start-up adalah tipe FinTech di mana sebuah
(perusahaan finansial berbasiskan konsep atau produk seperti desain,
teknologi) yang bergerak di bidang program, konten, dan karya kreatif
keuangan seperti simpan pinjam dan dipublikasikan secara umum, pada akhirnya
lembaga pembiayaan. Untuk yang revolusi bagi masyarakat yang tertarik dan ingin
fintech 3.0 baru diatur regulasinya oleh mendukung konsep atau produk tersebut
OJK tahun 2016. dapat memberikan dukungan secara
finansial. Crowdfunding dapat digunakan
Financial Technology atau FinTech untuk mengurangi kebutuhan pendanaan
adalah salah satu fenomena yang beberapa bagi yang berwirausaha, dan memprediksi
tahun belakangan ini mengalami permintaan pasar.
peningkatan drastis di berbagai belahan
dunia. Dengan meningkatnya tren start-up
di dunia yang lebih mengkolaborasikan Kelebihan dan Kekurangan Financial
teknologi ke dalam bisnis, para pelaku Technology (FinTech)
start-up berhasil mengisi celah bisnis yang Menurut Otoritas Jasa Keuangan
terinspirasi dari pendalaman terhadap (2016), kelebihan dari Fintech adalah :
customer experience dalam menggunakan 1. Melayani masyarakat Indonesia
jasa keuangan dan menggunakan inovasi yang belum dapat dilayani oleh industri
tersebut untuk memenuhi apa yang di sebut keuangan tradisional dikarenakan ketatnya
oleh para pelaku start-up sebagai consumer peraturan perbankan dan adanya
pain. keterbatasan industri perbankan tradisional
dalam melayani masyarakat di daerah
tertentu.
Perkembangan Teknologi Keuangan 2. Menjadi alternatif pendanaan selain
(Fintech): jasa industri keuangan tradisional dimana
Hsueh (2017) mengungkapkan terdapat masyarakat memerlukan alternatif
tiga tipe financial technology yaitu : pembiayaan yang lebih demokratis dan
transparan.
1. Sistem pembayaran melalui pihak
ketiga (Third-party payment systems). Sedangkan kekurangan dari Fintech
Contoh - contoh sistem pembayaran adalah :
melalui pihak ketiga yaitu cross- border 1. Fintech merupakan pihak yang
EC, online-to-offline (O2O), sistem tidak memiliki lisensi untuk memindahkan
pembayaran mobile, dan platform dana dan kurang mapan dalam menjalankan
pembayaran yang menyediakan jasa usahanya dengan modal yang besar, jika
seperti pembayaran bank dan transfer. dibandingkan dengan bank.
2. Ada sebagian perusahaan Fintech
2. Peer-to-Peer (P2P) Lending. Peer- belum memiliki kantor fisik, dan kurangnya
to-Peer Lending merupakan platform yang pengalaman dalam menjalankan prosedur
mempertemukan pemberi pinjaman dan terkait system keamanan dan itegritas
peminjam melalui internet. Peer-to-Peer produknya.
Lending menyediakan mekanisme kredit
dan manajemen risiko. Platform ini
membantu pemberi pinjaman dan HASIL DAN PEMBAHASAN

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


Perkembangan Financial Technology meskipun resiko kredit cenderung
(FinTech) di Indonesia. mengalami peningkatan (Kontan, 2017).
Mengikuti perkembangan zaman, Melihat dari masa lalu, kesalahan dari
perusahaan tradisional akan menemukan perbankan di Indonesia adalah tidak
tantangan dalam melakukan aktivitas memiliki pengawasan dan regulasi yang
sehari-hari. Indonesia yang selalu jelas, hal tersebut mengakibatkan gejolak
mengikuti tren dunia pun juga terkena eksternal yang memberikan dampak buruk
imbas, dimulai pada tahun 2015, berupa krisis ekonomi dalam negeri. Oleh
munculnya AFI (Asosiasi Fintech sebab itu, banyak pembaharuan dan
Indonesia) menarik perhatian para pebisnis. perbaikan regulasi yang membuat kondisi
(Ardela, 2017) mengungkapkan bahwa keuangan di Indonesia menjadi lebih baik
berdirinya perusahaan ini tidak lain adalah sehingga bisa bertahan sampai saat ini
untuk menyediakan rekan bisnis yang (Lauserano, 2017).
terpercaya dan dapat diandalkan untuk
membangun ekosistem Fintech di Dengan datangnya Fintech, industri
Indonesia yang berasal dari perusahaan perbankan terlihat usang, tanpa perlu ke
Indonesia dan untuk Indonesia sendiri. bank maupun ATM, transaksi keuangan
Perkembangan Fintech tidak terjadi di dapat terjadi hanya melalui sentuhan jari.
bagian penyedia Fintech saja, namun juga Pendeknya urusan transaksi keuangan dapat
terhadap pengguna Fintech, dimulai dari dilakukan dengan menihilkan proses
tahun 2006-2007 sebesar 7% (tujuh administratif perbankan yang diketahui
persen), meningkat hingga 78% (tujuh masyarakat sebagai badan keuangan yang
puluh delapan persen) di tahun 2017 ini kaku dan berbelit (Rachman, 2017).
(Ardela, 2017). di akhir tahun 2016 Namun, dari pihak OJK mengatakan,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai bahwa kehadiran fintech masih butuh
mengeluarkan aturan transaksi uang secara waktu yang cukup lama untuk bisa
digital, sehingga para penyedia layanan menggantikan peran perbankan. Di sini
Fintech bisa melakukan aktifitas dengan juga dijelaskan sekali bahwa Fintech akan
resmi dan tidak merugikan pihak lain. digunakan oleh bank sebagai rekan untuk
menjangkau konsumen yang belum
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) saat ini tersentuh oleh lembaga keuangan seperti
menyebutkan bahwa kondisi perbankan di bank, salah satu usaha yang dilakukan oleh
Indonesia masih terjaga dengan kinerja pihak bank yaitu mendekati konsumen
yang terus membaik ditopang oleh yang belum tersentuh oleh pihak bank
peningkatan rentabilitas (kemampuan menggunakan program sosialisasi untuk
perusahaan untuk mencetak laba). mempermudah masyarakat mengakses
industri perbankan tanpa harus datang ke
Gambar 2. Tingkat Pertumbuhan bank dalam rangka literasi keuangan
Fintech di Indonesia (Apriyani, 2016).

100% Menurut Bank Indonesia, Perkembangan


80%
Fintech yang sangat pesat di Indonesia
dapat membawa banyak manfaat, manfaat
60%
tersebut dapat bagi peminjam, investor
40%
maupun perbankan di Indonesia :
20% 1. Bagi peminjam, manfaat yang dapat
0% dirasakan seperti mendorong inklusi
2006-2010 2011-2011 2013-2014 2015-2016 keuangan, memberikan alternatif pinjaman
Selain itu, kecukupan permodalan dan bagi debitur yang belum layak kredit,
likuiditas juga dinilai masih memadai prosesnya mudah dan cepat, dan persaingan

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


yang ditimbulkan mendorong penurunan pertumbuhan signifikan pengguna dalam
suku bunga pinjaman. memanfaatkan mobile payment seperti
2. Bagi investor FinTech, manfaat dalam riset yang dilakukan oleh financial
yang dapat dirasakan seperti alternatif time. Pertumbuhan terbesar pemanfaatan
investasi dengan return yang lebih tinggi mobile payment diungkapkan Financial
dengan risiko default yang tersebar di Time berurutan dari produk Go Pay sebesar
banyak investor dengan nominal masing - 70%, Pay Pal: 60%, GrabPay: 37%, dan T-
masing cukup rendah dan investor dapat Cash 32% seperti terlihat dalam gambar 3
memilih peminjam yang didanai sesuai (Asian Review 2017).
preferensinya.
3. Bagi perbankan, kerjasama dengan Gambar 3. Pertumbuhan Penggunaan
FinTech dapat mengurangi biaya seperti mobile Payment
penggunaan non-traditional credit scoring
untuk filtering awal aplikasi kredit,
menambah Dana Pihak Ketiga (DPK),
menambah channel penyaluran kredit dan
merupakan alternatif investasi bagi
perbankan

Perkembangan financial technology di


Indonesia sangat terkait dengan
pemanfaatan teknologi. Evolusi beberapa
diantaranya dapat dilihat saat pertamakali Jumlah pelaku mobile payment pun
uang kertas digunakan sebagai alat tukar, diprediksikan akan terus meningkat dari
dalam perkembangan adopsi teknologi waktu ke waktu, berdasarkan prospektus
kemudian merambah pada pemanfaatan Bank Mandiri menunjukkan pertumbuhan
teknologi yang memanfaatkan data operator mobile payment akan meningkat
perbankkan salah satu contohnya adalah dari tahun 2016 yang hanya 46 operator
pemanfaatan kartu kredit dan kartu ATM akan terus bertumbuh menjadi 230 operator
dalam bertransaksi. Perkembangan tahun 2019, pertumbuhan tersebut akan
berikutnya tidak berhenti pada kendali terus meningkat hingga tahun 2020 yang
perbankkan lewat produk kartu yang diperkirakan akan mencapai 459
dikeluarkan akan tetapi merambah pada operator(Mandiri Securitas 2018).
pemanfaatan perangkat bergerak seperti
pemanfaatan smarthphone lewat Pertumbuhan financial technology
perbankkan online, dan perkembangan berkembang sangat pesat oleh karena
terakhir dengan menggunakan perangkat pemanfaatan e-commerce. Dengan
lebih kecil dengan pemanfaatan gawai yang dukungan teknologi berbasiskan web e-
lebih kecil ukurannya seperti smart watch commerce dan akses data jaringan yang
untuk bertransaksi. semakin lancar nilai transaksi bertumbuh
cepat dari tahun 2014 yang hany 25, 1
Pertumbuhan pemanfaatan teknologi triliun menjadi 144,1 triliun di tahun 2018
tidak hanya berhenti dengan keterlibatan seperti di gambar 4:
peran perbankkan. Dalam perkembangan
berikutnya muncul industri baru di bidang
teknologi yang memanfaatkan teknologi
untuk mengumpulkan dana dari masyarakat
seperti pemanfaatan e-wallet dan buka
dompet dalam e-commerce. Dalam
beberapa survey menunjukkan

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


Gambar 4. Pertumbuhan Transaksi mendatang, karakteristik yang dibutuhkan
Pengguna e-commerce tersebut adalah sebagai berikut: mampu
menyelesaikan masalah masalah kompleks,
membutuhkan kemampuan berpikir kritis,
memiliki kreatifitas, mampu berkoordinasi
dengan orang lain, memiliki intelejensi
emosional, mampu membuat pengambilan
keputusan dan kebijakan yang baik,
berorientasi pada jasa, mampu bernegosiasi
dan fleksibel (wangsa 2018).
Berbagai kriterai dalam proses
perekrutan tenaga kerja juga didasarkan
atas perbedaan generasi yang telah
Perilaku Pengguna dan Tenaga Kerja di disebutkan di atas. Sehingga adalah penting
Industry 4.0 bagi calon tenaga kerja untuk dapat
Perubahan lingkungan industri akan menyiapkan diri dengan cara: pertama,
mempengaruhi perubahan pola perilaku menjual diri lebih baik dengan kemampuan
yang muncul dalam masyarakat, khususnya mengeksploitasi teknologi agar lebih dapat
perbedaan generasi bertumbuh dan mempromosikan diri sendiri semisal:
berkembang di lingkungan yang berbeda. memberikan rekam jejak yang
Perbedaan tersebut dijabarkan sebagai mencerminkan kemampuan positif akan
berikut: kriteria pekerjaan di media sosial seperti
Generasi Baby Boomer: generasi yang facebook, twiter, linkedlinlk dll. Ke-dua:
lahir tahun 1946-1964, mempunyai Mampu mensinergikan pengalaman dan
karakteristik etos kerja rajin, bekerja keras prestasi dengan kebutuhan tenaga kerja.
demi identitas, dan mementingkan kualitas Contohnya kebutuhan akan akuntan atau
Generasi X: generasi yang lahir tahun auditor, selayaknyalah calon tenaga kerja
1965-1976, mempunyai karakteristik etos memiliki kemampuan di bidang software
kerja: bekerja lebih pintar bukan lebih akuntansi dan audit sistem informasi. Ke-
lama, skeptis, bergantung pada diri sendiri tiga : Memiliki kemampuan untuk
Generasi Y: generasi yang lahir tahun melakukan evaluasi atas berbagai
1977-1995 memiliki karakteristik etos perubahan lingkungan yang terus
kerja: Ambisius, multi tasking, berkembang dengan memanfaatkan
kewirausahaan tinggi, dan gigih kemampuan kristis akan perubahan
Generasi Z: generasi yang lahir tahun teknologi. Ke-empat: Memiliki kemampuan
1996-sekarang memiliki karakteristik etos untuk mendemontrasikan kemampuan yang
kerja: hobi membuat pekerjaan, ada dengan peralatan berteknologi tinggi
kewirausahaan tinggi, dan mementingkan seperti kemampuan untuk
kualitas. mendemonstrasikan kemampuan dan
mempresentasikan dengan power point
Perbedaan generasi dan karakteristik ataupun bentuk presentasi modern dengan
yang disertai dengan bauran teknologi yang multimedia seperti video dan animasi.
kaya akan pemanfaatan komputer dan data
jaringan akan mendorong kebutuhan tenaga KESIMPULAN
kerja yang di harapkan mampu bersaing di
masa depan. Dizik (2017) mengungkapkan Era revolusi industri saat ini sudah
bahwa generasi z merupakan generasi yang mencapai ke babak baru yaitu revolusi
akan mengisi profesi yang belum industri 4.0 yang menuntut manusia untuk
terpetakan saat ini, akan muncul profesi dapat memanfaatkan teknologi digital dan
baru dengan karakteristik baru di masa informasi sepenuhnya dengan teknologi

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


jaringan dan komputer yang sudah semakin Ardela, Fransiska. (2017).
modern. Perkembangan teknologi lewat Perkembangan Fintech di Indonesia.
revolusi industri 1.0, 2.0, 3.0 sampai 4.0 (https://www.finansialku.com/perkembanga
sekarang ini juga mendorong perubahan n-fintech-di-indonesia/ , diakses 13 Juli
dalam dunia bisnis, salah satunya adalah 2018)
financial technology yang berkembang Brynjolfsson, Erik; McAfee, Andrew
seturut dengan perubahan lingkungan (2014a): The Second Machine Age:Work,
internal dan eksternal terdampak dari Progress, and Prosperity in a Time of
revolusi industry. Mulai dari perkembangan Brilliant Technologies, New York.
fintech 1.0 : yaitu berasal dari perubahan Dizik A. (2017). The next generation of
transformasi informasi (komunikasi) global jobs won't be made up of professions, BBC
dengan dibangunnya kabel bawah laut trans Capital. http://www.bbc.com/capital/
atlantik tahun 1866, fintech 2.0 yang terjadi story/20170424-the-next-generation-of-
saat dimanfaatkannya teknologi komputer jobs-wont-be-made-up-of-professions
dan data jaringan untuk komukasi data Hsueh, S. C., Kuo C. H. (2017).
elektronik, fintech 2.5 dengan penggunaan Effective Matching for P2P Lending by
teknologi sebagai bagian upaya Mining Strong Association Rules.
mengembangkan lembaga finansial yang Proceedings of the 3rd International
ada, dan fintech 3.0 ditandai dengan mulai Conference on Industrial and Business
maraknya perkembangan bisnis Engineering p 30-33.
berbasiskan elektronik dengan sepenuhnya Hermann, M., Pentek, T., & Otto, B.
pemanfaatan data jaringan atau online (2016). Design Principles for Industrie 4.0
system. Scenarios. Presented at the 49th Hawaiian
Revolusi Industri 4.0 yang berdampak International Conference on Systems
pada perubahan bisnis fintech menciptakan Science. Artikel dalam jurnal ilmiah dengan
hal positif salah satunya terbuka lapangan volume dan nomor (2 - 6 penulis)
pekerjaan dan bentuk baru kebutuhan Kagermann H, Wahl st e r W, Helbig J
tenaga kerja yang memiliki karakteristik: (2013). Recommendations for implementing
mampu mengeksploitasi teknologi agar the strategic initiative INDUSTRIE 4.0.
lebih dapat mempromosikan diri sendiri, Final report of the Industrie 4.0 working
mampu mensinergikan akan pengalaman group. Plattform 4.0, Frankfurt/M.
dan prestasi dengan kebutuhan tenaga kerja http://www.acatech.de/fileadmin/user_uplo
dengan memanfaatkan teknologi, memiliki ad/Baumstruktur_nach_We b s i t e /A c a t
kemampuan untuk melakukan evaluasi atas e c h / r o o t / d e /Mat e r i a l _ f u e r
berbagai perubahan lingkungan yang terus _Sonderseiten/Industrie_4.0/
berkembang dengan memanfaatkan Final_report__Industrie_4.0_accessible.
kemampuan kristis akan perubahan pdf. diakses 18 Agust 2018
teknologi, dan memiliki kemampuan untuk Kemenperin Luncurkan Roadmap
mendemontrasikan kemampuan yang ada Implementasi Industri 4.0.
dengan peralatan berteknologi tinggi (2018).( http://www.kemenperin.go.id/artik
. el/18967/Making-Indonesia-4.0:-Strategi-
RI-Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4),
DAFTAR PUSTAKA diakses 21 Agustus 2018.
Kontan. (2017). Kondisi Perbankan
Apriyani. (2016). Fintech mengancam Indonesia cenderung membaik.
perbankan. http://infoban- http://banjarmasin.
knews.com/irwan-lubis-fintech- tribunnews.com/2017/03/23/ojk-sebut-
mengancam-eksistensi-perbankan/ diakses kondisi-perbankan- indonesia-stabil-dan-
9 Agustus 2018. cenderung-membaik. diakses 12 September
2018.

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,


Laucerano, S. F. (2018). Fintech
Simpan Pinjam Online.
https://finance.detik.com/
moneter/d-3796478/selain-simpan-
pinjam-ini-yang- bisa-dilakukan-koperasi,
diakses 15 Januari 2018
Pfeiffer Sabine (2016). The Vision of
Industrie 4.0 in theMaking²a Case of
Future. Foreign Affairs 93 (4).
Rachman, F. (2017). Layanan Bank dan
Fintech. http://validnews.co/Fintech-Bikin-
Layanan-Bank-Terlihat-Vintage----
V0000194.
Told, Tamed, and Traded. Nanoethics
Vol.11 p.107±121.
Wangsa Wiwin (2018). Peluang karir
masa depan menghadapi era revolusi
industri 4.0. Dipaparkan dalam Seminar
Nasional GSB Atamajaya Jakarta.
Yahya, M., (2018). Era Industri 4.0:
Tantangan dan peluang Perkembangan
Pendidikan Kejuruan Indonesia. Disajikan
dalam Sidang Terbuka Luar Biasa Senat
Universitas Negeri Makassar.

,.5$,7+ (.2120,.$ 92/ 12 %8/$1 -8/,

Anda mungkin juga menyukai