Disusun Oleh :
Diagram 4. 1. Fishbone.................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai dasar yang dianut dan selalu menjadi pedoman bagi
seluruh pejabat dan staf Puskesmas dan sekaligus merupakan
budaya kerja Puskesmas merupakan modal utama untuk
mewujudkan visi dan misi Puskesmas. Nilai-nilai Puskesmas akan
dapat menjamin keberadaan dan kemajuan Puskesmas di masa
mendatang. Nilai dan keyakinan dasar yang dianut oleh Puskesmas
Pahauman diuraikan berikut ini:
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Puskesmas Pahauman selalu mendahulukan kepentingan rakyat
dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan
semua pihak (stakeholder) karena pembangunan kesehatan tidak
mungkin hanya dilaksanakan oleh puskesmas Pahauman saja
dengan demikian komponen masyarakat harus terlibat.
3. Responsif
Program puskesmas harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat serta tanggap mengatasi permasalahan di
daerah.
4. Berbasis keilmuan
Dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pembangunan
kesehatan perlu keilmuan dibidang kesehatan yang dilandasi
referensi data dan kompetensi.
Sesuai dengan kebijakan pembangunan Nasional di bidang
kesehatan yang menitikberatkan pada Upaya-upaya Pelayanan
Kesehatan Dasar dengan mengutamakan upaya Promotif,
Preventif, dan Rehabilitatif kepada masyarakat dengan tidak
mengesampingkan upaya kuratif. Untuk itu diperlukan upaya-upaya
kongkret yang harus dilakukan guna merubah paradigma dan pola
fikir petugas kesehatan yang selama ini masih cenderung selalu
mengutamakan upaya pelayanan kuratif saja dalam menangani
masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
Kebijakan yang selama ini ditetapkan sangat berpengaruh
terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan masyakarat
dimana pemerataan yang belum tercapai serta mutu pelayanan
kesehatan yang masih jauh dibawah standar, lebih dari itu
penyelenggaraan pembangunan kesehatan masih belum
sepenuhnya berprioritas bagi kepentingan masyarakat luas.
Dampak tersebut akan mempersulit masyarakat miskin dalam
memperoleh pelayanan kesehatan, apalagi untuk pelayanan
kesehatan yang baik.
Untuk mencapai tujuan dan Sasaran Pembangunan Kesehatan di
wilayah Puskesmas pahauman, maka upaya yang dilakukan antara
lain :
1. Mengoptimalkan pembangunan berwawasan kesehatan
dengan menjalin dan menggalang kerjasama lintas sektor untuk
ikut mensukseskan dan menunjang pembangunan bidang
kesehatan.
a. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat ditingkatkan
melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan, agar menjadi bagian dari norma hidup dan
budaya masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran
dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
b. Peningkatan kesehatan lingkungan, pemukiman, tempat
kerja, tempat-tempat umum ditingkatkan melalui
Penyediaan Serta Pengawasan Mutu Air yang memenuhi
persyaratan terutama perpipaan, tempat pembuangan
sampah, penyediaan sarana pembuangan limbah serta
sarana sanitasi lingkungan lainnya sehingga penduduk
dapat hidup sehat, produktif dan terhindar dari penyakit-
penyakit yang membahayakan yang ditularkan melalui atau
disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat.
c. Peningkatan Upaya Kesehatan, dalam rangka
mempertahankan status kesehatan masyarakat setelah
melalui krisis ekonomi, status kesehatan diusahakan
melalui upaya pencegahan dan pengurangan Morbiditas,
Mortalitas, dan Kecacatan, terutama pada bayi, anak balita,
wanita hamil, melahirkan dan nifas melalui upaya
peningkatan hidup sehat. Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular Serta Pengobatan Penyakit dan
Pemulihan Kesehatan. Prioritas utama diberikan kepada
penanggulangan penyakit menular dan wabah yang
cenderung meningkat.
2. Peningkatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan.
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu
ditingkatkan melalui peningkatan secara strategis kerjasama
antara sektor kesehatan dan sektor lainnya yang terkait dan
antara berbagai program kesehatan dan para pelaku dalam
pembangunan kesehatan itu sendiri.
3. Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan
dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh baik gizi, lingkungan, pemberantasan
penyakit dan sebagainya.
4. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan.
5. Pengembangan Tenaga Kesehatan harus dapat menunjang
seluruh upaya pembangunan kesehatan dan diarahkan untuk
menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berpegang teguh pada pengabdian pada bangsa dan negara
dan etika profesi.
D. Struktur Organisasi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas Pahauman sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatan di Kecamatan Sengah
Temila Kabupaten Landak memiliki tugas yaitu Melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya Kecamatan sehat, meliputi penyelenggaraan UKM dan
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam
menyelenggarakan fungsi, Puskesmas berwenang untuk :
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
di perlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait;
5. Melakukan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
askses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Tabel 2. 1Daftar Nama Pegawai Puskesmas Pahauman
KEPALA PUSKESMAS
Budi Santosa, SKM
A. Identifikasi Isu
Identifikasi berasal dari kata Identify yang artinya meneliti, menelaah.
Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan”
lapangan. Sedangkan Menurut kamus besar bahasa indonesia isu artinya
masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya).
Berdassarkan pengertian di atas maka identidikasi Isu adalah kegiatan
mencari masalah atau kesenjangan yang terjadi di tempat kita bertugas.
Berdasarkan hasil observasi penulis selama bertugaas di puskesmas
pahauman, masih ada hal-hal yang perlu dibenahi agar pelayanan
kesehatan dan penerapan asuhan keperawatan khususnya pada pasien di
ruang rawat inap puskesmas pahauman bisa menjadi lebih baik. Di
Puskesmas Pahauman khususnya di ruang rawat inap ada beberapa
kasus penyakit yang bisa ditemui, salah satunya penyakit gastritis. Hasil
pengamatan penulis selama orientasi di Puskesmas Pahauman dan juga
diskusi dengan mentor dan coach isu-isu yang terjadi antara lain: kurang
optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang
rawat inap Puskesmas Pahauman, kurang optimalnya pemilahan sampah
medik infeksi dan sampah medik non infeksi di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman, masih adanya kejadian plebitis pada pasien yang
terpasang infus di Ruang Rawat Inap Puskesmas Pahauman, dan kurang
optimalnya pembatasan pengunjung pasien diruang rawat inap
Puskesmas Pahauman.
Berdasarkan isu-isu yang ditemukan tersebut, peserta latsar
menganalisis lebih lanjut untuk menemukan satu core issue yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan dengan menggunakann alat bantu penetapan
kriteria isu melalui metode APKL, yaitu skala penilaian yang berpedoman
pada empat kriteria isu yang bersifat aktual, problematik, khalayak, dan
layak.
Penentuan isu prioritas ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert,
dengan rentang nilai 1-5, yaitu: (1) sangat kecil, (2) kecil, (3) sedang, (4)
besar, dan (5) sangat besar.
A P K L
1. Kurang Optimalnya 4 4 4 4 16 1
penerapan asuhan
keperawatan pada pasien
gastritis di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman
2. Kurang optimalnya pemilahan 4 4 4 3 15 2
sampah medik infeksi dan
sampah medik non infeksi di
ruang rawat inap puskesmas
pahauman
3. Masih adanya kejadian 4 3 3 3 13 3
plebitis pada pasien yang
terpasang infus di Ruang
Rawat Inap Puskesmas
Pahauman
4 Kurang optimalnya 4 3 3 2 10 4
pembatasan pengunjung
pasien diruang rawat inap
puskesmas pahauman
B. Analisis Isu
Berdasarkan prioritas isu APKL yaitu kurang optimalnya penerapan
asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap Puskesmas
Pahauman, adapun penyebab dari masalah tersebut dapat dilihat dari
diagram fishbone sebagai berikut:
Kurang pengetahuan tentang penyakit
Tingkat pendidikan rendah
Kurang pengetahuan tentang cara mengatasi
nyeri/ manajemen nyeri
Kurang pemahaman tentang perumusan
Lingkungan diagnosa
Man Pola makan tidak teratur
Gaya hidup tidak sehat
Stres
Budaya
Kurangnya sosialisasi
Berdasarkan isu dan penyebab yang telah dianalisis maka dapat diketahui keterikatan dengan substansi nilai – nilai
ANEKA yang dapat diaktualisasikan di Puskesmas Pahauman sebagai berikut:
Identifikasi Isu : 1. Kurang Optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap Puskesmas
Pahauman
2. Kurang optimalnya pemilahan sampah medik infeksi dan sampah medik non infeksi di ruang rawat inap
puskesmas pahauman
3. Masih adanya kejadian plebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap Puskesmas Pahauman
4. Kurang optimalnya pembatasan pengunjung pasien diruang rawat inap puskesmas pahauman
Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman
KONTRIBUSI PENGUATAN
OUTPUT/ KETERKAITAN
TERHADAP VISI NILAI NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL SUBSTANSI MATA
DAN MISI ORGANISASI
KEGIATAN PELATIHAN
ORGANISASI
1 Meriview SOP 1. Menyiapkan SOP SOP Berdasarkan Undang- Dengan mereview Dengan
Asuhan
Asuhan Keperawatan Asuhan undang No.38 tahun kembali mereview
Keperawatan 2. Mencari referensi keperawat 2014 Asuhan pengetahuan kembali
tentang SOP an yang keperawatan adalah tentang SOP tentang SOP
Asuhan telah rangkaian interaksi Asuhan Asuhan
keperawatan terreview antara perawat dan keperawatan keperawatan
3. Melakukan Laporan pasien dan lingkungan dengan kepala sesuai
diskusi/review SOP pelaksanaa
nya untuk mencapai puskesmas dan referensi
Asuhan n kegiatan
tujuan pemenuhan rekan sejawat , terpercaya
keperawatan meliputi
dengan kepala lembar kebutuhan dan maka berkontribusi dengan kepala
puskesmas dan absensi kemandirian pasien dalam puskesmas dan
rekan sejawat dan Foto dalam merawat dirinya, mewujudkan visi rekan sejawat,
4. Melakukan revisi dukumenta sedangkan SOP asuhan Puskesmas maka peserta
(jika ada) si kegiatan keperawatan Pahauman yakni latsar
5. Mencetak SOP review SOP adalahsuatu alur / cara tercapainya berkontribusi
Asuhan Asuhan kerja yang sudah kecamatan sehat terhadap
keperawatan keperawata terstandarisasi yang menuju terwujudnya
n digunakan sebagai terwujudnya nilai-nilai dasar
petunjuk dalam indonesia sehat , pelayanan
pemberian asuhan juga mendukung Puskesmas
keperawatan. Peserta misi puskesmas Pahauman
latsar melakukan pahauman yaitu: tentang nilai
diskusi dengan kepala Memelihara dan Berbasis
puskesmas dan rekan meningkatkan keilmuan
sejawat dalam meriview mutu pelayanan
SOP asuhan kesehatan
keperawatan
(nasionalisme:
musyawarah, kerja
sama) Dalam mencari
referensi peserta latsar
menggunakan sumber
yang terpercaya agar
format yang dibuat tidak
keliru (akuntabilitas:
tanggung
jawab)peserta latsar
menghormati masukan
dan pendapat kepala
puskesmas dan rekan
sejawat
(etika publik:
menghormati) peserta
latsar mengajak untuk
berdiskusi meriview
kembali tentang SOP
Asuhan keperawatan
agar mendapatkan
temuan pengetahuan
baru untuk
meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan
(komitmen mutu:
berorientasi mutu)
peserta latsar mencetak
SOP dengan fasilitas
yang sudah ada di
puskesmas dengan hati-
hati dan cermat agar
fasilitas tersebut tidak
mengalami kerusakan
(Anti Korupsi : Peduli)
2 Membuat 1. Mengumpulkan Adanya Diagnosa keperawatan Dengan membuat Membuat
format literatur tentang format adalah suatu penilaian format diagnosa format
diagnosa diagnosa diagnosa klinis menegenai reswpon keperawatan diagnosa
keperawatan keperawatan keperawata pasien terhadap masalah checklist, maka keperawatan
(diagnosa 2. Membuat draff n checklist kesehatan yang dialami peserta latsar checklist, maka
Keperawatan format diagnosa nya baik yang berlangsung berkontribusi peserta latsar
keperawatan
checklist) aktual maupun potensial ( dalam berkontribusi
checklist
SDKI DPP PPNI, 2017). mewujudkan visi terhadap
3. Konsultasi dengan
kepala puskesmas Puskesmas terwujudnya
Dalam membuat format
dan rekan sejawat Pahauman yakni nilai-nilai dasar
diagnosa keperawatan
tentang tercapainya pelayanan
checklist peserta latsar kecamatan sehat
pembuatan format Puskesmas
berkonsultasi dengan menuju Pahauman
diagnosa
keperawatan kepala puskesmas, saat terwujudnya tentang nilai
checklist berkonsultasi pesrta latsar indonesia sehat, berbasis
4. Merumuskan / menghormati masukan dan keilmuan
juga mendukung
merancang format pendapat dari kepala
misi puskesmas
diagnosa puskesmas (etika publik:
pahauman yaitu:
keperawatan menghormati. Dalam
Memelihara dan
checklist membuat draff format meningkatkan
5. Mencetak format diagnosa keperawatan dan
diagnosa mutu pelayanan
mengumpulkan literatur kesehatan
keperawatan peserta latsar
checklist sesuai menggunakan referensi
kebutuhan yang terpercaya
6. Mendistribusikan (akuntabilitas: tanggung
format diagnosa jawab). Peserta latsar
keperawatan mencetak format diagnosa
keperawatan dengan
fasilitas yang sudah ada di
puskesmas dengan hati-
hati dan cermat agar
fasilitas tersebut tidak
mengalami kerusakan
(Anti Korupsi : Peduli )
Dalam melakukan
pengkajian peserta latsar
mejaga privacy pasien
dengan tidak menceritakan
hasil pengkajian yang
peserta latsar dapat pada
orang lain kecuali tenaga
kesehatan yang terkait
(etika publik : menjaga
rahasia
Peserta latsar melakukan
pengkajian keperawatan
khususnya dalam
pemeriksaan fisik dan
observasi tanda – tanda
vital dengan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
ada dipuskesmas dengan
hati – hati dan cermat agar
alat kesehatan tersebut
tidak mengalami
kerusakan (anti korupsi :
peduli , akuntabilitas:
bertanggung jawab )
peserta latsar
merumuskan diagnosa
keperawatan sesuai
dengan keadaan dan
keluhan pasien serta
mengacu pada referensi
yang terpercaya
(komitmen mutu :
berorientasi mutu).
Dalam menyusun
intervensi keperawatan
pada pasien peserta latsar
mempertimbangkan
intervensi – intervensi
keperawatan yang
mungkin saya lakukan dan
dapat mengatasi masalah
kesehatan
pasien(komitmen mutu:
efektivitas) peserta latsar
melakukan implementasi
keperawatan sesuai
dengan intervensi
keperawatan yang sudah
disusun sebelumnya
( komitmen mutu:
efektivitas. Peserta latsar
mengevaluasi asuhan
keperawatan yang
diberikan pada pasien apa
adanya tanpa melebihkan
atau mengurangi
( akuntabilitas : jujur)
5 Membuat 1. Merancang Tersedianya Media leaflet adalah bahan Dengan membuat Dengan,
media leaflet konsep materi media leflet selembaran kertas yang media leaflet membuat
tentang yang akan di buat target 50 berisi tulisan tulisan tentang penyakit media leaflet
penyakit 2. Mencari Referensi lembar dengan kalimat-kalimat gastritis maka tentang
gastritis 3. Mengkonsultasika yang singkat,padat mudah peserta latsar penyakit
n pembuatan dimengarti dan gambar- berkontribusi gastritis, maka
media informasi /
gambar sederhana dalam peserta latsar
leaflet
(Notoadmojo,2010). Dalam mewujudkan visi berkontribusi
4. Membuat desain
leaflet memberikan pendidikan Puskesmas terhadap
5. Mencetak leaflet kesehatan tentang gastritis Pahauman yakni terwujudnya
kepada pasien dan tercapainya nilai-nilai dasar
keluarga peserta latsar kecamatan sehat pelayanan
menggunakan media menuju Puskesmas
leaflet, Saat membuat terwujudnya Pahauman
media leaflet peserta latsar indonesia sehat, tentang nilai
merancang konsep sesuai juga mendukung Berbasis
dengan referensi yang misi puskesmas keilmuan
terpercaya (Akuntabilitas pahauman yaitu:
: Tanggung Jawab) Memelihara dan
meningkatkan
Dalam menentukan isi mutu pelayanan
maupun pembuatan media kesehatan
peserta latsar
berkonsultasi dengan
kepala puskesmas agar
mendapat arahan
mengenai isi maupun
pembuatan media leaflet
(Nasionalisme :
Kerjasama)(Etika Publik
: Taat Perintah),
Sebelum mencetak media
peserta latsar mengecek
kembali isi dari media
leaflet. (Komitmen Mutu
= Efisien) peserta latsar
membuat media dengan
barang-barang yang
sudah ada di ruangan
(Anti Korupsi :
Kesederhanaan)
Manfaat:
Bukti fisik
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, Format Diagnosa Keperawatan tidak akan tersusun dengan
baik, kegiatan Perumusan Diagnosa Keperawatan menjadi tidak terarah
dan tidak fokus. Perawat juga kehilangan keprofesionalan sehingga pasien
tidak dapat menerima Asuhan Keperawatan dengan baik dan pasien juga
akan kehilangan kepercayaan terhadap perawat.
Kontribusi terhadap visi misi:
Dengan membuat format diagnosa keperawatan checklist, maka saya
berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas Pahauman yakni
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat,
juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu: Memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Bukti fisik
Manfaat :
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, sosialisasi penggunaan format diagnosa keperawatan
checklist tidak akan berjalan dengan baik,sehingga perawat kurang
memahami cara menggunakan format yang akan mengakibatkan kegiatan
pemberian Asuhan Keperawatan menjadi tidak terarah dan tidak fokus
pada masalah kesehatan yang dialami pasien. Perawat juga kehilangan
keprofesionalan sehingga pasien tidak dapat menerima Asuhan
Keperawatan dengan baik dan pasien juga akan kehilangan kepercayaan
terhadap perawat.
Kontribusi terhadap visi misi:
Dengan mensosialisasikan cara penggunaan format diagnosa checklist
pada perawat puskesmas pahauman , saya berkontribusi dalam
mewujudkan visi Puskesmas Pahauman yakni tercapainya kecamatan
sehat menuju terwujudnya indonesia sehat, juga mendukung misi
puskesmas pahauman yaitu: Memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
Bukti fisik
Manfaat :
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, maka leaflet tentang penyakit Gastritis tidak akan tersusun
dengan baik, sehingga pasien dan keluarga akan sulit memahami
pendidikan kesehatan yang diberikan. Perawat juga kehilangan
keprofesionalan sehingga pasien dan keluarga tidak menerima informasi
dengan baik .
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:
Dengan, membuat media leaflet tentang penyakit gastritis, maka
peserta latsar berkontribusi terhadap terwujudnya nilai-nilai dasar
pelayanan Puskesmas Pahauman tentang nilai Berbasis keilmuan
Dokumentasi
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, maka pendidikan kesehatan tentang Gastritis tidak akan berjalan
dengan baik,. Perawat juga kehilangan keprofesionalan sehingga pasien dan
keluarga tidak dapat menerima informasi dengan baik .
Kontribusi terhadap visi misi:
Dengan Melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis , maka
peserta latsar berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas Pahauman
yakni tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat,
juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu: Memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:
Dokumentasi
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, maka pemberian informasi tentang cara mengatasi / manajemen
nyeri tidak akan berjalan dengan baik,. Perawat juga kehilangan
keprofesionalan sehingga pasien dan keluarga tidak dapat menerima informasi
dengan baik .
Dokumentasi
A. Kesimpulan
Laporan Aktualisasi merupakan laporan yang memuat
tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh ASN ketika
kembali ke Instansi atau tempat tugas. Kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan selama ± 30 hari kerja yaitu dari tanggal 31 Maret
2021 hingga 06 Mei 2021 dan bertempat di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila kabupaten
Landak guna untuk mengoptimalkan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Gastritis.
Terdapat 7 (tujuh) kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh
peserta latsar, yaitu meriview SOP asuhan keperawatan, membuat
format diagnosa keperawatan checklist, mensosialisasikan cara
penggunaan format diagnosa keperawatan checklist, menerapkan
asuhan keperawatan pada pasien gastritis, membuat leaflet,
melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis , dan
mengajarkan cara mengatasi/ manajemen nyeri pada pasien.
Pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan aktualisasi dapat berjalan
dengan baik dan lancar karena adanya dukungan dari berbagai
pihak, walaupun ada beberapa kendala tehnis yang masih dapat
diatasi.
Dengan melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan tersebut, terjadi
pencapaian berupa lebih optimalnya pemberian asuhan
keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap Puskesmas
Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.
Kegiatan aktualisasi tersebut memuat nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA). ANEKA diharapkan menjadi karakter
dan jiwa dari seorang ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai
Abdi Negara. Pelaksanaan Aktualisasi di Instansi dibuktikan
dengan Laporan Aktualisasi.
B. Saran
Peserta latsar berharap agar kegiatan yang telah dilakukan
dalam realisasi aktualisasi ini dapat pula diterapkan di unit-unit
pelayanan keperawatan/kesehatan lainnya. Peserta latsar
menerima dengan lapang dada terhadap kritik dan saran dari
pembaca, khususnya rekan-rekan ASN yang tersebar di wilayah
Indonesia agar dapat menanamkan dan mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA dalam melaksanakan tugas
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat
serta pemersatu bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
DATA PRIBADI
NAMA : NS. AURELIA CITRA SILALAHI,S.KEP
TTL : PAHAUMAN, 29 APRIL 1988
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
ALAMAT : JL.P.HAJI HUSIN II
KOMP.GRIYA CARAKA TELKOM
RT 004/ RW 005 KEL. BANSIR DARAT
KEC. PONTIANAK TENGGARA
AGAMA : KATOLIK
NO. HP : 081345670204
EMAIL : skybot0506@gmail.com
E-mail. puskesmaspahauman17@gmail.com
Telepon 082124977496
ASUHAN KEPERAWATAN
2. Pengorganisasian Tempat
Keterangan :
2 1 : perawat
2 : keluarga pasien
1 2
\
2
3. Metode penyuluhan :
- Ceramah.
- Demonstrasi.
- Diskusi/tanya jawab.
- Evaluasi terhadap materi penyuluhan untuk mengetahui
seberapa paham peserta memahami materi penyuluhan.
4. Materi penyuluhan
- Pengertian gastritis
- Proses terjadinya gastritis
- Tanda dan gejala gastritis
- Penyebab gastritis
- Jenis- jenis gastritis
- Bahaya jika tidak ditangani
- Cara mencegah gastritis
- Cara perawatan gastritis .
5. Rencana evaluasi
Evaluasi Proses
a. Keluarga pasien dapat mengerti langkah-langkah mencuci tangan.
b. Penyuluh menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung
jawab.
Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan rencana yang telah
dirancang.
b. Peserta mampu menjelaskan tentang penyakit gastristis