Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN GASTRITIS DI RUANG RAWAT INAP
PUSKESMAS PAHAUMAN KECAMATAN SENGAH
TEMILA KABUPATEN LANDAK

Disusun Oleh :

Ns. Aurelia Citra Silalahi, S. Kep


NIP. 19880429 202012 2 008
No. Absen: 07

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN LXXV KABUPATEN LANDAK
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur peserta latsar panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa karena telah melimpahkan kasih dan anugerahNya sehingga
penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ini
dapat berjalan dengan baik dan lancar serta tepat waktu. Adapun laporan
penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXV tahun
2021 Kabupaten Landak di UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian
Anjongan Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur
Sipil Negara ini peserta latsar banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Maka dalam kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. Karolin Margret Natasa selaku Bupati Landak,
2. Bapak Marsianus, S.IP, M.Si Selaku Kepala Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak
sekaligus penguji,
3. Bapak Budi Santosa,SKM selaku Kepala Puskesmas Pahauman
Kabupaten Landak,
4. Bapak Wensislaus Joko, SE. MM selaku Kepala Bidang
Pengembangan Kompetensi Aparatur BKPSDM Kabupaten Landak,
5. Bapak Ir.Christian Tobing selaku coach yang telah memberikan
arahan, bimbingan, dan motivasi sehingga penyusunan Laporan
Aktualisasi ini dapat terselesaikan,
6. Bapak dr.Pius Edwin Wiwin selaku mentor yang telah memberikan
arahan, bimbingan, dan motivasi sehingga penyusunan Laporan
Aktualisasi ini dapat terselesaikan.
7. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIV dan
Angkatan LXXV Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2021 yang turut menyukseskan semua rangkaian kegiatan ini.
8. Orang tua dan keluarga tercinta, atas segala cinta, kasih sayang,
ketulusan, perjuangan, pengorbanan, dan doa terbaik yang selalu
diberikan sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan.
9. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan
LXXIVdan LXXVyang telah menjadi keluarga baru, memberi banyak
inspirasi dan motivasi selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS di
UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Provinsi Kalimantan Barat
di Anjongan Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat.

Anjongan, 09 mei 2021


Peserta Pelatihan Dasar

Ns. Aurelia Citra Silalahi, S. Kep


NIP. 19880429 202012 2 008
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................... ………. i


Halaman Persetujuan .................................................... …………… ii
Berita Acara Seminar......................................................................... iii
Halaman Pengesahan ....................................................................... iv
Kata Pengantar .............................................................. …………… v
Daftar Isi...................................................................................... …. vii
Daftar Tabel ................................................................................ …. viii
Daftar Gambar ........................................................................... ….. ix
Daftar Diagram........................................................................... ….. x
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..............................................................……. 1
B. Tujuan ...........................................................................……. 3
C. Tempat dan Waktu Kegiatan .........................................……. 3
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PAHAUMAN ................. 4
A. Profil Puskesmas Pahauman ............................................ … 4
B. Visi dan Misi Organisasi ................................................……. 5
C. Nilai – Nilai Organisasi ...................................................... … 6
D. Struktur Organisasi................................................................ 9
E. Tugas dan Fungsi Puskesmas .......................................... … 13
D. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Ahli Pertama ...........……. 14
BAB III KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) ........ 18
A. Identifikasi Nilai – Nilai Profesi ASN .................................. … 18
B. Peran dan Kedudukan ASN ..........................................……. 24
BAB IV RENCANA AKTUALISASI .................................................. 25
A. Identifikasi Isu ................................................................... … 25
B. Analisis Isu ....................................................................……. 26
C. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan............................... … 28
D. Jadwal Implementasi. ........................................................... 43
BAB V LAPORAN AKTUALISASI...................................................... 44
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi ................................................ 44
B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi.......................................... 59
C. Strategi Pembimbingan........................................................... 60
BAB VI PENUTUP ............................................................................ 62
A. Kesimpulan............................................................................. 62
B. Saran...................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Nama Pegawai Puskesmas Pahauman ............ .... 10
Tabel 4.1 Analisis APKL............................................................... .... 26
Tabel 4.2 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ......................... .... 28
Tabel 4.3 Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi .............. .... 42
Tabel 5.1 Capaian Aktualisasi Kegiatan 1......................................... 44
Tabel 5.2 Capaian Aktualisasi Kegiatan 2......................................... 46
Tabel 5.3 Capaian Aktualisasi Kegiatan 3.......................................... 48
Tabel 5.4 Capaian Aktualisasi Kegiatan 4.......................................... 50
Tabel 5.5 Capaian Aktualisasi Kegiatan 5.......................................... 53
Tabel 5.6 Capaian Aktualisasi Kegiatan 6.......................................... 55
Tabel 5.7 Capaian Aktualisasi Kegiatan 7.......................................... 57
Tabel 5.8 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi..................................... 59
Tabel 5.9 Pembimbingan Dengan Mentor.......................................... 60
Tabel 5.10 Pembimbingan Dengan Coach.......................................... 61
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Pahauman ............. .... 13


DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4. 1. Fishbone.................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang no. 5 Tahun 2014 diatur tentang


fungsi dan tugas ASN (Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan Publik, dan 3) Perekat
dan pemersatu bangsa dimana fungsi dan tugas tersebut harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (masyarakat). Untuk
mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang
profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan efektif
dan efisien.Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti
tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pelatihan Dasar (Latsar).
Pembentukan karakter untuk menjadi seorang aparatur sipil
negara (ASN) yang profesional dilakukan dengan diberikannya
pendidikan dan pelatihan mengenai nilai-nilai dasar yang patut
diinternalisasikan dalam setiap individu ASN. Pendidikan dan
pelatihan tersebut tertuang dalamPeraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan ini
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta
mampu untuk merencanakan, menerapkan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar juga peran dan kedudukan
PNS. Pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil ini diharapkan bisa
membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
secara berkesinambungan (continuous) dan menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi). PNS juga dituntut untuk meningkatkan
profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta
bersih dan bebas dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme).
Dalam tujuan mengimplementasikan nilai-nilai ASN tersebut,
maka dilakukan sebuah kegiatan aktulisasi diri oleh setiap CPNS
sesuai dengan kompetensi dan jabatannya. Penerapan aktualisasi
ini secara spesifik diarahkan pada isu-isu selama proses
pelaksanaan jabatan tugas di tempat tugas. Isu ini haruslah
mengandung sifat aktual, problematik, khalayak, dan layak (APKL).
Salah satu bagian dari CPNS adalah tenaga kesehatan yaitu
adalah perawat ahli pertama. Perawat ahli pertama mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Latar belakang penulisan rancangan aktualisasi ini agar
peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan LXXV Kabupaten Landak dapat memahami nilai-nilai
dasar dari ANEKA dan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
tersebut sesuai dengan indikatornya, serta dapat menerapkan nilai-
nilai dasar dari ANEKA di tempat tugas masing-masing.

Untuk mewujudkan segala harapan tersebut maka CPNS yang


mengikuti pelatihan dasar diwajibkan untuk melaksanakan lima
kegiatan pembelajaran Aktualisasi yaitu:

1. Merancang aktualisasi nilai dasar profesi


2. Mempresentasikan rancangan aktualisasi
3. Mengaktualisasikan nilai dasar ditempat tugas
4. Melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar
5. Mempersentasikan laporan aktualisasi
6. Menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi PNS

B. Tujuan

Yang menjadi tujuan dalam aktualisasi ini adalah:

1. Peserta latsar mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN


dalam melaksanakan setiap pekerjaan/ kegiatan yang
dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi
organisasi.
2. Peserta peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai
peserta pelatihn dasar yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ANEKA di instansi kerja masing-masing.
3. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam memberi solusi
terhadap isu atau masalah yang ada di tempat kerja.

C. Tempat dan waktu kegiatan


Aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Pahauman
Khususnya di Ruang Rawat inap dimulai tanggal 31 Maret 2021
sampai dengan tanggal 06 Mei 2021.
BAB II
GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS PAHAUMAN
A. Profil Puskesmas Pahauman
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah di
Daerah, maka kabupaten/kota dapat menetapkan dan
mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan
sumber daya termasuk ketersediaan ketersediaan tenaga
pelaksananya, yang dilandasi, kepentingan daerah dan nasional
termaksud konsesus global/kesepakatan dunia, yang termasuk di
dalamnya penangulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare,
kusta, DBD, dan lain-lain merupakan beberapa jenis program yang
dikembangkan di Puskesmas Pahauman.

Puskesmas Pahauman merupakan salah satu fasilitas


kesehatan yang ada di kecamatan sengah Temila kabupaten
Landak Propinsi Kalimantan Barat yaitu di desa Pahauman.
Kecamatan Sengah Temila terdiri dari 14 Desa, 84 Dusun dan 13
Ketemenggungan (Wilayah Adat) dengan luas wilayah 192,535,58
Ha. (Km2) sedangkan wilayah kerja Puskesmas Pahauman terdiri
dari 5 desa, 41 Dusun, 141 RT dan 8 RW dengan luas wilayah
kerja 709,59 Km2 yang terdiri dari : 2 Puskesmas Pembantu 2
Poskesdes dan 3 Polindes.

Batas-batas Kecamatan sengah Temila ( sesuai dengan peta


kecamatan) :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Menyuke


(Darit)
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ngabang
(Ngabang)

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sebangki.


4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mandor.

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pahauman :


1. Sebelah Utara berbatasan dengan Puskesmas Sidas
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Puskesmas Semata
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Sebangki
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Puskesmas Senakin

Apabila dilihat dari keadaan struktur tanah, Kecamatan Sengah


Temila terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah dengan iklim
tropis pada siang hari rata-rata mencapai suhu 29’ C dengan
musim kemarau dan penghujan yang tidak menentu.

B. Visi dan Misi Organisasi


1. Visi Puskesmas Pahauman:
“tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
indonesia sehat”
2. Adapun Misi Puskesmas Pahauman adalah sebagai berikut :
a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat diwilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di
selenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga masyarakat beserta lingkungannya.

C. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai dasar yang dianut dan selalu menjadi pedoman bagi
seluruh pejabat dan staf Puskesmas dan sekaligus merupakan
budaya kerja Puskesmas merupakan modal utama untuk
mewujudkan visi dan misi Puskesmas. Nilai-nilai Puskesmas akan
dapat menjamin keberadaan dan kemajuan Puskesmas di masa
mendatang. Nilai dan keyakinan dasar yang dianut oleh Puskesmas
Pahauman diuraikan berikut ini:
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Puskesmas Pahauman selalu mendahulukan kepentingan rakyat
dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan
semua pihak (stakeholder) karena pembangunan kesehatan tidak
mungkin hanya dilaksanakan oleh puskesmas Pahauman saja
dengan demikian komponen masyarakat harus terlibat.
3. Responsif
Program puskesmas harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat serta tanggap mengatasi permasalahan di
daerah.
4. Berbasis keilmuan
Dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pembangunan
kesehatan perlu keilmuan dibidang kesehatan yang dilandasi
referensi data dan kompetensi.
Sesuai dengan kebijakan pembangunan Nasional di bidang
kesehatan yang menitikberatkan pada Upaya-upaya Pelayanan
Kesehatan Dasar dengan mengutamakan upaya Promotif,
Preventif, dan Rehabilitatif kepada masyarakat dengan tidak
mengesampingkan upaya kuratif. Untuk itu diperlukan upaya-upaya
kongkret yang harus dilakukan guna merubah paradigma dan pola
fikir petugas kesehatan yang selama ini masih cenderung selalu
mengutamakan upaya pelayanan kuratif saja dalam menangani
masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
Kebijakan yang selama ini ditetapkan sangat berpengaruh
terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan masyakarat
dimana pemerataan yang belum tercapai serta mutu pelayanan
kesehatan yang masih jauh dibawah standar, lebih dari itu
penyelenggaraan pembangunan kesehatan masih belum
sepenuhnya berprioritas bagi kepentingan masyarakat luas.
Dampak tersebut akan mempersulit masyarakat miskin dalam
memperoleh pelayanan kesehatan, apalagi untuk pelayanan
kesehatan yang baik.
Untuk mencapai tujuan dan Sasaran Pembangunan Kesehatan di
wilayah Puskesmas pahauman, maka upaya yang dilakukan antara
lain :
1. Mengoptimalkan pembangunan berwawasan kesehatan
dengan menjalin dan menggalang kerjasama lintas sektor untuk
ikut mensukseskan dan menunjang pembangunan bidang
kesehatan.
a. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat ditingkatkan
melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan, agar menjadi bagian dari norma hidup dan
budaya masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran
dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
b. Peningkatan kesehatan lingkungan, pemukiman, tempat
kerja, tempat-tempat umum ditingkatkan melalui
Penyediaan Serta Pengawasan Mutu Air yang memenuhi
persyaratan terutama perpipaan, tempat pembuangan
sampah, penyediaan sarana pembuangan limbah serta
sarana sanitasi lingkungan lainnya sehingga penduduk
dapat hidup sehat, produktif dan terhindar dari penyakit-
penyakit yang membahayakan yang ditularkan melalui atau
disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat.
c. Peningkatan Upaya Kesehatan, dalam rangka
mempertahankan status kesehatan masyarakat setelah
melalui krisis ekonomi, status kesehatan diusahakan
melalui upaya pencegahan dan pengurangan Morbiditas,
Mortalitas, dan Kecacatan, terutama pada bayi, anak balita,
wanita hamil, melahirkan dan nifas melalui upaya
peningkatan hidup sehat. Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular Serta Pengobatan Penyakit dan
Pemulihan Kesehatan. Prioritas utama diberikan kepada
penanggulangan penyakit menular dan wabah yang
cenderung meningkat.
2. Peningkatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan.
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu
ditingkatkan melalui peningkatan secara strategis kerjasama
antara sektor kesehatan dan sektor lainnya yang terkait dan
antara berbagai program kesehatan dan para pelaku dalam
pembangunan kesehatan itu sendiri.
3. Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan
dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh baik gizi, lingkungan, pemberantasan
penyakit dan sebagainya.
4. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan.
5. Pengembangan Tenaga Kesehatan harus dapat menunjang
seluruh upaya pembangunan kesehatan dan diarahkan untuk
menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berpegang teguh pada pengabdian pada bangsa dan negara
dan etika profesi.

D. Struktur Organisasi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas Pahauman sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatan di Kecamatan Sengah
Temila Kabupaten Landak memiliki tugas yaitu Melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya Kecamatan sehat, meliputi penyelenggaraan UKM dan
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam
menyelenggarakan fungsi, Puskesmas berwenang untuk :
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
di perlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait;
5. Melakukan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
askses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Tabel 2. 1Daftar Nama Pegawai Puskesmas Pahauman

No. Nama Pegawai Ijazah /


Tugas
Jurusan
1. Budi Santosa, SKM S-1 Kesmas Kepala Puskesmas
2. D-4
Mamang, STR.Kep
Keperawatan Kasubag TU
3. D-3
Stepanus Eko, Amd.Kep Pustu Kuala Sangah
keperawatan
4. Issak Maryanto Tameon, D-4
Kepegawaian
STR.Kep Keperawatan
5. D-4
Parlianti, STR.Kep Keuangan
Keperawatan
6. D-3
Yuliana Eriati, Amd.Keb Kepala Ruangan VK
Kebidanan
7 D-4 UKM, KIA
Wilfrida, STR.Keb
Kebidanan
8 dr. Citra Meisya S-1 UKP, Kefarmasian,
Simbolon Kedokteran dan Laboratorium
Jejaring dan Jaringan
9 D-3
Suhar, A.md.Kep Puskesmas,
Keperawatan
Kesehatan Jiwa
10 Apralia, A.md. KL D-3 Kesling Kesling
11 Alek, Amd. Gz D-3 Gizi Gizi Kesmas
12 Presensius Tripeno, D-3
SP2TP
Amd. Kep Keperawatan
13 Neni Kusumawati, D-3
PTM
Amd.Kep Kebidanan
14 Albertus Supriyanto, D-3
P2P dan PJ DBD
Amd.Kep Keperawatan
15 Romaia Tiomora D-4
Promkes, PHBS
Br.S.S.Tr.Keb Kebidanan
16 D-4 PJ Kes-Olahraga/
Eliana, Str.Kep
Keperawatan Kes-ja
17 D-3 PJ TB
Degot
Keperawatan
18 D-3
Oktaviani, Amd.Kep PJ Diare
Keperawatan
19 Winda Ria Puspita, D-3
PJ Kusta
Amd.Kep Keperawatan
20 Regina Wanirda, D-3 HIV/AIDS, Kesehatan
Amd.Keb Kebidanan Ibu

21 Fabianus Donatus, D-3


PJ Rabies
Amd.Kep Keperawatan

22 Megasari Okta Ningsih, D-3


PJ Malaria,
Amd.Kep Keperawatan
23 D-3
Yuliana Desi, Amd.Kep Kecacingan
Keperawatan
24 D-3
Nitha Rianti, Amd.Kep Surveilans
Keperawatan
25 Teofilus,Amd.Far D-3 Farmasi Kefarmasian
26 D-3
Margaretha, Amd.Keb KB
Kebidanan
27 Maria Ambang Sari, D-3
Kesehatan Anak
Amd.Keb Kebidanan
28 Angelina, S.K.M S-1 Kesmas Kespro

29 Asteria Angelina, D-3


PKM
Amd.Kep Keperawatan
30 D-3 Perawat
Noverita Nenet, Amd.KG UKS, Gigi Mulut
Gigi
31 D-3 Perawat UKGS, Kesehatan
Sapariah, Amd. KG
Gigi Gigi
32 D-3
Angking, Amd.Kep Kesehatan Indera
Keperawatan
33 D-3
Yulia Purwanti, Amd.Kep Kesehatan Lansia
Keperawatan
34 Kurniawati D-3
KB
Winda,Amd.Keb Kebidanan
35 D-3 Kestra dan
Mila Mardila, Amd.Kep
Keperawatan Komplementer
36 Tarsisius Riandi, S.Kep S-1
Rawat Jalan
Ners Keperawatan
37 Frengky Ok Marop, D-3 Gawat Darurat,
Amd. Kep Keperawatan Jejaring Fasyankes
38 Adesispanti, S. Farm
S-1 Apoteker Kefarmasian
.Apt
39 D-3 Analis
Yanua, Amd AK Laboratorium
Kes
40 Siwi Yuni Purnamasari, D-3
KIA/KB
Amd. Keb Kebidanan
41 D-3 Analis
Aristo, Amd AK Laboratorium
Kes
42 D-3
Yuliana Eriati, Amd. Keb Persalinan
Kebidanan
43 Arsalnan Abdulah,
S-1 Apoteker Kefarmasian
S.Farm. Apt
44 Damayanti Rini, Amd. D-3 Kepala Ruangan
Kep Keperawatan Rawat Inap
45 Herculana Antonika D-3 Bidan Desa
Toret, Amd. Keb Kebidanan Pahauman
46 Dariana Sukartika, Amd. D-3
Bidan Desa Sebatih
Keb Kebidanan
47 D-3 Bidan Desa Keranji
Reni, Amd. Keb
Kebidanan Paidang
48 D-3
Linda, Amd. Keb Bidan Desa Paloan
Kebidanan
49 Yulianti Yuyun, Amd. D-3
Bidan Desa Saham
Keb Kebidanan
50 D-3
Diandi, Amd. Kep Pustu Oto banyiur
Keperawatan
51 Ananias Brilliant D-3
PJ Bencana
Jovianuari, Amd.Kep Keperawatan
52 Bonifasia Ermiyati S-1
PJ ISPA
Sundaria,S.kep.Ners Keperawatan
53 Sabrani,Amd.Far D-3 Farmasi Kefarmasian

54 Maternus,STR.,Gz D-4 Gizi PJ Gizi

55 Ns.Aurelia Citra S-1


PJ IGD
Silalahi,S.Kep Keperawatan
56 Donatila,SKM S-1 Kesmas P-Care

57 Uta Arya D-3


PJ Pusling
Dwinata,Amd.Kep Keperawatan

KEPALA PUSKESMAS
Budi Santosa, SKM

KEPALA TATA USAHA


Mamang, STR.Kep.

PJ UKM PJ UKP PJ JARINGAN


FASYANKES
Wilfrida, STR.Keb dr. Citra Meisya Simbolon
Dr. Rizqi Fajrin
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Pahauman

E. Tugas dan Fungsi Puskesmas


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
Puskesmas Pahauman sebagai salah satu penyelenggara
pembangunan kesehatan di Kecamatan Sengah Temila Kabupaten
Landak memiliki tugas yaitu Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya Kecamatan sehat, meliputi
penyelenggaraan UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas berwenang
untuk:
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang di
perlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait;
5. Melakukan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
askses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan
respon penanggulangan penyakit.

F. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Ahli Pertama


Tugas pokok perawat ahli pertama menurut PERMENPAN NO. 25
tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawat adalah sebagai berikut
:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
6. Membuat prioritas diagnosa keperawatan
7. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan
8. Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan
9. Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan
10. Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan
11. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
12. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif
13. Melaksanakan case finding/deteksi dini penemuan kasus baru
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif
14. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan
pada individu
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
16. Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarganya
17. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
18. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
19. Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan
dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam
rangka melakukan upaya promotif
20. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
21. Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi
22. Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi
23. Melakukan upaya membuat pasien tidur
24. Melakukan relaksasi psikologis
25. Melakukan tata kelola keperawatan perlindungan terhadap pasien
dengan risiko trauma/injury
26. Melakukan manajemen febrile neutropeni
27. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
28. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam
rangka tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah
29. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying
care)
30. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
31. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp
dalam rangka tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan
kondisi pasien
32. Merawat pasien dengan WSD
33. Memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi
34. Melakukan resusitasi bayi baru lahir
35. Melakukan tata kelola keperawatan pada pasien dengan
kemoterapi (pre, intra, post)
36. Melakukan perawatan luka kanker
37. Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi
38. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
39. Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana dalam
rangka melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga
40. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal
41. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian
42. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
43. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
44. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan
45. Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan
46. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
47. Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan
48. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
49. Melakukan preseptorship dan mentorship
50. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer
51. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan
52. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan
53. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan
54. Melakukan supervisi lapangan.
BAB III
KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
menerangkan bahwa pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan III diselenggarakan untuk membentuk PNS yang
profesional dan berkarakter. PNS yang berkarakter terbentuk oleh
sikap perilaku bela negara, nilai – nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI,
serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat. Peserta Pelatihan Dasar CPNS nantinya diharapkan
mampu menginternalisasikan nilai - nilai dasar profesi PNS dengan
cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada
tempat tugas melalui pembiasaan (habituasi), sehingga peserta
pelatihan dasar CPNS dapat merasakan manfaatnya secara
langsung.
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur sipil
Negara menerangkan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun aparatur sipil negara yang profesional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai
terciptanya aparatur sipil Negara seperti yang disebutkan di atas,
maka perlu adanya penerapan nilai - nilai dasar profesi PNS
melalui Pelatihan Dasar CPNS.
Berdasarkan Peraturan Kepala Administrasi Negara Nomor
22 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II menerangkan
bahwa kompetensi yang dibangun dalam pelatihan dasar CPNS
golongan II adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan
kemampuan :
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS
2. Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugas
Nilai – nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang
merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun
nilai – nilai dasar PNS tersebut adalah sebagai berikut :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan masing-masing nilai dari
ANEKA.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. (LAN-
RI, 2015:8)
Adapun Indicator akuntabilitas adalah sebagai berikut :
a. Tanggungjawab
b. Jujur
c. Kejelasan Target
d. Netral
e. Mendahulukan kepentingan public
f. Adil
g. Transparan
h. Konsisten
i. Partisipatif
2. Nasionalisme
Dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI,
2015,7). Indikator nilai dasar nasionalisme mencakup :
religius, hormat menghormati, kerja sama, tidak memaksakan
kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan
derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia,
tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin,
musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan,
tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial,
tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup
sederhana, kerja keras dan menghargai karya orang
lain.Indikator nilai dasar nasionlisme adalah sebagai berikut :
1) Religius (patuh ajaran agama)
2) Hormat menghormati
3) Kerjasama
4) Tidak memaksakan kehendak
5) Jujur
6) Amanah (dapat dipercaya)
7) adil
8) Persamaan derajat
9) Tidak diskriminatif
10) Mencintai sesama manusia
11) Tenggang Rasa
12) Membela kebenaran
13) Persatuan
14) Rela berkorban
15) Cinta tanah air
16) Memelihara ketertiban
17) Disiplin
18) Musyawarah
19) Kekeluargaan
20) Menghormati keputusan
21) Tanggung jawab
22) Kepentingan bersama
23) Gotong royong
24) Sosial
25) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
26) Hidup sederhana
27) Kerja keras
28) Menghargai karya orang lain
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai
dasar dari etika publik adalah:
a. Jujur
b. Bertanggung jawab
c. Integritas tinggi
d. Cermat
e. Disiplin
f. Hormat
g. Sopan
h. Taat pada perundang-undangan
i. Taat perintah
j. Menjaga rahasia.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai – nilai komitmen mutu
antara lain adalah mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara kualitas pelayanan. Adapun indikator yang terdapat pada
nilai dasar komitmen mutu yaitu efektivitas, inovasi, dan berorientasi
mutu (LAN-RI,2015:7). Adapun indikator yang terdapat pada nilai dasar
komitmen mutu yaitu :
a. Efektivitas
b. Efisiensi
c. Inovasi
d. Berorientasi mutu.
5. Anti Korupsi
Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena
korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa
berpengaruh secara jangka panjang dan merusak kehidupan (LAN-RI,
2015,6). Oleh karena itu, ASN perlu dibekali nilai dasar anti korupsi
agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Indikator nilai dasar anti korupsi adalah:
a. Jujur
b. Disiplin
c. Tanggungjawab
d. Kerja keras
e. Sederhana
f. Mandiri
g. Adil
h. Berani
i. Peduli.
B. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen Kepegawaian suatu proses pengelolaan
pegawai / karyawan mulai dari perekrutan / rekruitmen sampai
PHK (Putusan Hubungan Kerja) supaya pegawai memberikan
andil besar dalam lembaga untuk mencapai tujuan individu,
lembaga dan masyarakat. Ada beberapa asas untuk Pegawai
yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proposionalitas,
keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien,
keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan dan kesatuan,
keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.
2. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan - tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen, program dan pelayanan publik. Di dalam whole
of government terdapat beberapa nilai indikator yaitu
koordinasi, komunikasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi,
kolaborasi.
3. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan atau
pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat
beberapa asas yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian
waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana,
kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, dan kenyamanan.
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Identifikasi berasal dari kata Identify yang artinya meneliti, menelaah.
Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan”
lapangan. Sedangkan Menurut kamus besar bahasa indonesia isu artinya
masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya).
Berdassarkan pengertian di atas maka identidikasi Isu adalah kegiatan
mencari masalah atau kesenjangan yang terjadi di tempat kita bertugas.
Berdasarkan hasil observasi penulis selama bertugaas di puskesmas
pahauman, masih ada hal-hal yang perlu dibenahi agar pelayanan
kesehatan dan penerapan asuhan keperawatan khususnya pada pasien di
ruang rawat inap puskesmas pahauman bisa menjadi lebih baik. Di
Puskesmas Pahauman khususnya di ruang rawat inap ada beberapa
kasus penyakit yang bisa ditemui, salah satunya penyakit gastritis. Hasil
pengamatan penulis selama orientasi di Puskesmas Pahauman dan juga
diskusi dengan mentor dan coach isu-isu yang terjadi antara lain: kurang
optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang
rawat inap Puskesmas Pahauman, kurang optimalnya pemilahan sampah
medik infeksi dan sampah medik non infeksi di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman, masih adanya kejadian plebitis pada pasien yang
terpasang infus di Ruang Rawat Inap Puskesmas Pahauman, dan kurang
optimalnya pembatasan pengunjung pasien diruang rawat inap
Puskesmas Pahauman.
Berdasarkan isu-isu yang ditemukan tersebut, peserta latsar
menganalisis lebih lanjut untuk menemukan satu core issue yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan dengan menggunakann alat bantu penetapan
kriteria isu melalui metode APKL, yaitu skala penilaian yang berpedoman
pada empat kriteria isu yang bersifat aktual, problematik, khalayak, dan
layak.
Penentuan isu prioritas ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert,
dengan rentang nilai 1-5, yaitu: (1) sangat kecil, (2) kecil, (3) sedang, (4)
besar, dan (5) sangat besar.

Tabel 4.1 Analisis APKL


Liket Scale Total Peringkat
No Identifikasi Isu

A P K L
1. Kurang Optimalnya 4 4 4 4 16 1
penerapan asuhan
keperawatan pada pasien
gastritis di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman
2. Kurang optimalnya pemilahan 4 4 4 3 15 2
sampah medik infeksi dan
sampah medik non infeksi di
ruang rawat inap puskesmas
pahauman
3. Masih adanya kejadian 4 3 3 3 13 3
plebitis pada pasien yang
terpasang infus di Ruang
Rawat Inap Puskesmas
Pahauman
4 Kurang optimalnya 4 3 3 2 10 4
pembatasan pengunjung
pasien diruang rawat inap
puskesmas pahauman

Berdasarkan tabel diatas, maka isu yang menjadi prioritas adalah


kurang optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di
ruang rawat inap Puskesmas Pahauman.

B. Analisis Isu
Berdasarkan prioritas isu APKL yaitu kurang optimalnya penerapan
asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap Puskesmas
Pahauman, adapun penyebab dari masalah tersebut dapat dilihat dari
diagram fishbone sebagai berikut:
 Kurang pengetahuan tentang penyakit
 Tingkat pendidikan rendah
 Kurang pengetahuan tentang cara mengatasi
nyeri/ manajemen nyeri
 Kurang pemahaman tentang perumusan
Lingkungan diagnosa
Man  Pola makan tidak teratur
 Gaya hidup tidak sehat
 Stres
 Budaya

Kurang optimalnya penerapan


asuhan keperawatan pada
pasien gastritis di ruang rawat
inap puskesmas pahauman

 Kurangnya sosialisasi

 Kurang media untuk


Sarana pendidikan kesehatan
Metode  Belum adanya format
diagnosa keperawatan

Diagram 4.1 fishbone


C. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Berdasarkan isu dan penyebab yang telah dianalisis maka dapat diketahui keterikatan dengan substansi nilai – nilai
ANEKA yang dapat diaktualisasikan di Puskesmas Pahauman sebagai berikut:

Tabel 4.2 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Unit kerja : Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

Identifikasi Isu : 1. Kurang Optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap Puskesmas
Pahauman
2. Kurang optimalnya pemilahan sampah medik infeksi dan sampah medik non infeksi di ruang rawat inap
puskesmas pahauman
3. Masih adanya kejadian plebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap Puskesmas Pahauman
4. Kurang optimalnya pembatasan pengunjung pasien diruang rawat inap puskesmas pahauman
Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman

KONTRIBUSI PENGUATAN
OUTPUT/ KETERKAITAN
TERHADAP VISI NILAI NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL SUBSTANSI MATA
DAN MISI ORGANISASI
KEGIATAN PELATIHAN
ORGANISASI
1 Meriview SOP 1. Menyiapkan SOP  SOP Berdasarkan Undang- Dengan mereview Dengan
Asuhan
Asuhan Keperawatan Asuhan undang No.38 tahun kembali mereview
Keperawatan 2. Mencari referensi keperawat 2014 Asuhan pengetahuan kembali
tentang SOP an yang keperawatan adalah tentang SOP tentang SOP
Asuhan telah rangkaian interaksi Asuhan Asuhan
keperawatan terreview antara perawat dan keperawatan keperawatan
3. Melakukan  Laporan pasien dan lingkungan dengan kepala sesuai
diskusi/review SOP pelaksanaa
nya untuk mencapai puskesmas dan referensi
Asuhan n kegiatan
tujuan pemenuhan rekan sejawat , terpercaya
keperawatan meliputi
dengan kepala lembar kebutuhan dan maka berkontribusi dengan kepala
puskesmas dan absensi kemandirian pasien dalam puskesmas dan
rekan sejawat dan Foto dalam merawat dirinya, mewujudkan visi rekan sejawat,
4. Melakukan revisi dukumenta sedangkan SOP asuhan Puskesmas maka peserta
(jika ada) si kegiatan keperawatan Pahauman yakni latsar
5. Mencetak SOP review SOP adalahsuatu alur / cara tercapainya berkontribusi
Asuhan Asuhan kerja yang sudah kecamatan sehat terhadap
keperawatan keperawata terstandarisasi yang menuju terwujudnya
n digunakan sebagai terwujudnya nilai-nilai dasar
petunjuk dalam indonesia sehat , pelayanan
pemberian asuhan juga mendukung Puskesmas
keperawatan. Peserta misi puskesmas Pahauman
latsar melakukan pahauman yaitu: tentang nilai
diskusi dengan kepala Memelihara dan Berbasis
puskesmas dan rekan meningkatkan keilmuan
sejawat dalam meriview mutu pelayanan
SOP asuhan kesehatan
keperawatan
(nasionalisme:
musyawarah, kerja
sama) Dalam mencari
referensi peserta latsar
menggunakan sumber
yang terpercaya agar
format yang dibuat tidak
keliru (akuntabilitas:
tanggung
jawab)peserta latsar
menghormati masukan
dan pendapat kepala
puskesmas dan rekan
sejawat
(etika publik:
menghormati) peserta
latsar mengajak untuk
berdiskusi meriview
kembali tentang SOP
Asuhan keperawatan
agar mendapatkan
temuan pengetahuan
baru untuk
meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan
(komitmen mutu:
berorientasi mutu)
peserta latsar mencetak
SOP dengan fasilitas
yang sudah ada di
puskesmas dengan hati-
hati dan cermat agar
fasilitas tersebut tidak
mengalami kerusakan
(Anti Korupsi : Peduli)
2 Membuat 1. Mengumpulkan  Adanya Diagnosa keperawatan Dengan membuat Membuat
format literatur tentang format adalah suatu penilaian format diagnosa format
diagnosa diagnosa diagnosa klinis menegenai reswpon keperawatan diagnosa
keperawatan keperawatan keperawata pasien terhadap masalah checklist, maka keperawatan
(diagnosa 2. Membuat draff n checklist kesehatan yang dialami peserta latsar checklist, maka
Keperawatan format diagnosa nya baik yang berlangsung berkontribusi peserta latsar
keperawatan
checklist) aktual maupun potensial ( dalam berkontribusi
checklist
SDKI DPP PPNI, 2017). mewujudkan visi terhadap
3. Konsultasi dengan
kepala puskesmas Puskesmas terwujudnya
Dalam membuat format
dan rekan sejawat Pahauman yakni nilai-nilai dasar
diagnosa keperawatan
tentang tercapainya pelayanan
checklist peserta latsar kecamatan sehat
pembuatan format Puskesmas
berkonsultasi dengan menuju Pahauman
diagnosa
keperawatan kepala puskesmas, saat terwujudnya tentang nilai
checklist berkonsultasi pesrta latsar indonesia sehat, berbasis
4. Merumuskan / menghormati masukan dan keilmuan
juga mendukung
merancang format pendapat dari kepala
misi puskesmas
diagnosa puskesmas (etika publik:
pahauman yaitu:
keperawatan menghormati. Dalam
Memelihara dan
checklist membuat draff format meningkatkan
5. Mencetak format diagnosa keperawatan dan
diagnosa mutu pelayanan
mengumpulkan literatur kesehatan
keperawatan peserta latsar
checklist sesuai menggunakan referensi
kebutuhan yang terpercaya
6. Mendistribusikan (akuntabilitas: tanggung
format diagnosa jawab). Peserta latsar
keperawatan mencetak format diagnosa
keperawatan dengan
fasilitas yang sudah ada di
puskesmas dengan hati-
hati dan cermat agar
fasilitas tersebut tidak
mengalami kerusakan
(Anti Korupsi : Peduli )

3 Mensosialisasi 1. Menjelaskan  Perawat Merumuskan diagnosa Dengan Dengan,


kan cara kepada rekan mengeti keperawatan dengan mensosialisasikan membuat
penggunaan sejawat mengenai cara menggunakan Format cara penggunaan format
format cara penggunaan menggunak diagnosa keperawatan format diagnosa diagnosa
diagnosa format diagnosa an format checklist merupakan cara checklist pada keperawatan
checklist pada keperawatan diagnosa yang lebih mudah dalam perawat checklist, maka
checklist keperawata
perawat pendokumentasian asuhan puskesmas peserta latsar
2. Mendemonstrasika n checklist
puskesmas n cara penggunaan  Laporan keperawatan. pahauman , berkontribusi
pahauman format diagnosa peserta latsar terhadap
kegiatan Peserta latsar menjelaskan
keperawatan pelaksanaa berkontribusi terwujudnya
kepada rekan sejawat dalam nilai-nilai dasar
checklist n mengenai cara mewujudkan visi pelayanan
3. Melakukan sosialisasi penggunaan format
evaluasi cara meliputi Puskesmas Puskesmas
penggunaan format diagnosa keperawatan
lembar Pahauman yakni Pahauman
diagnosa checklist (Akuntabilitas:
absensi, tercapainya tentang nilai
keperawatan foto Kejelasan Target ).
kecamatan sehat Berbasis
checklist dengan dokumenta Peserta latsar
menuju keilmuan
berdiskusi si kegiatan menjelaskan kepada rekan terwujudnya
sosialisasi sejawat mengenai cara indonesia sehat,
penggunaan format juga mendukung
diagnosa keperawatan misi puskesmas
checklist dengan cara pahauman yaitu:
berkomunikasi dua arah Memelihara dan
sehingga terjadi interaksi meningkatkan
(Nasionalisme: kerja mutu pelayanan
sama). Peserta latsar kesehatan
mendemonstrasikan cara
penggunaan format
diagnosa keperawatan
checklist dengan bahasa
yang sopan dan santun
(Etika Publik: Sopan)

4 Menerapkan 1. Melakukan  pasien Berdasarkan Undang- Dengan Dengan


Asuhan pengkajian sembuh undang No.38 tahun 2014 menerapkan menerapkan
keperawatan keperawatan pada  Dokumenta Asuhan keperawatan Asuhan asuhan
pada pasien pasien gastritis si adalah rangkaian interaksi keperawatan pada keperawatan
Gastritis 2. Merumuskan Discharge antara perawat dan pasien pasien gastritis, pada pasien
diagnosa planning dan lingkungan nya untuk maka peserta gastritis ,
keperawatan pada
mencapai tujuan latsar maka peserta
pasien gastritis
pemenuhan kebutuhan berkontribusi latsar
3. Menyusun
intervensi dan kemandirian pasien dalam berkontribusi
keperawatan pada dalam merawat dirinya. mewujudkan visi terhadap
pasien gastritis Asuhan keperawatan Puskesmas terwujudnya
4. Melakukan terdiri dari 5 tahapan: Pahauman yakni nilai-nilai dasar
implementasi 1.Melakukan pengkajian tercapainya pelayanan
keperawatan pada keperawatan pada pasien kecamatan sehat Puskesmas
pasien gastritis menuju Pahauman
5. Melakukan ( mengkaji keluhan dan terwujudnya tentang nilai
evaluasi keadaan pasien , indonesia sehat, Responsif
keperawatan pada melakukan pemeriksaan
juga mendukung
pasien gastritis fisik dan mengobservasi
misi puskesmas
tanda-tanda vital pasien)
pahauman yaitu:
2.Merumuskan diagnosa Memelihara dan
( merumuskan masalah meningkatkan
kesehatan yang dialami mutu pelayanan
pasien )3.Menyusun kesehatan
intervensi keperawatan
pada pasien ( menyusuh
rencana tindakan
keperawatan untuk
mengatasi masalah
kesehatan pasien)
4.Melakukan implementasi
keperawatan pada pasien
( melaksanakan rencana
keperawatan yang sudah
disusun sebelumnya pada
pasien )
Dan 5.Melakukan evaluasi
keperawatan pada pasien
( melakukan evaluasi
dengan mengkaji ulang
keadaan dan keluhan
pasien, serta mengukur
tanda- tanda vital pasien ).
Dalam melakukan
pengkajian keperawatan
peserta latsar
mengucapkan salam dan
meminta izin pada pasien
dan keluarga (etika
publik: sopan,
nasionalisme : tidak
memaksakan kehendak)

Dalam melakukan
pengkajian peserta latsar
mejaga privacy pasien
dengan tidak menceritakan
hasil pengkajian yang
peserta latsar dapat pada
orang lain kecuali tenaga
kesehatan yang terkait
(etika publik : menjaga
rahasia
Peserta latsar melakukan
pengkajian keperawatan
khususnya dalam
pemeriksaan fisik dan
observasi tanda – tanda
vital dengan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
ada dipuskesmas dengan
hati – hati dan cermat agar
alat kesehatan tersebut
tidak mengalami
kerusakan (anti korupsi :
peduli , akuntabilitas:
bertanggung jawab )
peserta latsar
merumuskan diagnosa
keperawatan sesuai
dengan keadaan dan
keluhan pasien serta
mengacu pada referensi
yang terpercaya
(komitmen mutu :
berorientasi mutu).
Dalam menyusun
intervensi keperawatan
pada pasien peserta latsar
mempertimbangkan
intervensi – intervensi
keperawatan yang
mungkin saya lakukan dan
dapat mengatasi masalah
kesehatan
pasien(komitmen mutu:
efektivitas) peserta latsar
melakukan implementasi
keperawatan sesuai
dengan intervensi
keperawatan yang sudah
disusun sebelumnya
( komitmen mutu:
efektivitas. Peserta latsar
mengevaluasi asuhan
keperawatan yang
diberikan pada pasien apa
adanya tanpa melebihkan
atau mengurangi
( akuntabilitas : jujur)

5 Membuat 1. Merancang  Tersedianya Media leaflet adalah bahan Dengan membuat Dengan,
media leaflet konsep materi media leflet selembaran kertas yang media leaflet membuat
tentang yang akan di buat target 50 berisi tulisan tulisan tentang penyakit media leaflet
penyakit 2. Mencari Referensi lembar dengan kalimat-kalimat gastritis maka tentang
gastritis 3. Mengkonsultasika yang singkat,padat mudah peserta latsar penyakit
n pembuatan dimengarti dan gambar- berkontribusi gastritis, maka
media informasi /
gambar sederhana dalam peserta latsar
leaflet
(Notoadmojo,2010). Dalam mewujudkan visi berkontribusi
4. Membuat desain
leaflet memberikan pendidikan Puskesmas terhadap
5. Mencetak leaflet kesehatan tentang gastritis Pahauman yakni terwujudnya
kepada pasien dan tercapainya nilai-nilai dasar
keluarga peserta latsar kecamatan sehat pelayanan
menggunakan media menuju Puskesmas
leaflet, Saat membuat terwujudnya Pahauman
media leaflet peserta latsar indonesia sehat, tentang nilai
merancang konsep sesuai juga mendukung Berbasis
dengan referensi yang misi puskesmas keilmuan
terpercaya (Akuntabilitas pahauman yaitu:
: Tanggung Jawab) Memelihara dan
meningkatkan
Dalam menentukan isi mutu pelayanan
maupun pembuatan media kesehatan
peserta latsar
berkonsultasi dengan
kepala puskesmas agar
mendapat arahan
mengenai isi maupun
pembuatan media leaflet
(Nasionalisme :
Kerjasama)(Etika Publik
: Taat Perintah),
Sebelum mencetak media
peserta latsar mengecek
kembali isi dari media
leaflet. (Komitmen Mutu
= Efisien) peserta latsar
membuat media dengan
barang-barang yang
sudah ada di ruangan
(Anti Korupsi :
Kesederhanaan)

6 Melakukan 1. Mencari materi  Pasien dan Pendidikan kesehatan Dengan Dengan


pendidikan terkait dari keluarga merupakan suatu bentuk Melakukan Melakukan
kesehatan sumber memahami tindakanmandiri pendidikan pendidikan
tentang terpercaya penyakit keperawatan untuk kesehatan tentang kesehatan
penyakit 2. Merancang isi gastritis membantu klien baik penyakit gastritis , tentang
gastritis pendidikan  Laporan individu, kelompok, maka peserta penyakit
kesehatan kegiatan maupun masyarakat dalam latsar gastritis , maka
3. Membuat satuan pelaksanaa
mengatasi masalah berkontribusi peserta latsar
acara n
penyuluhan kesehatannya melalui dalam berkontribusi
sosialisasi
4. Melakukan meliputi pembelajaran yang mewujudkan visi terhadap
persiapan lembar didalamnya perawat Puskesmas terwujudnya
penyampaian absensi, sebagai perawat pendidik Pahauman yakni nilai-nilai dasar
materi foto (Suliha,dkk. 2002) tercapainya pelayanan
5. Meminta dokumenta kecamatan sehat Puskesmas
keluarga pasien Dalam melakukan menuju
si kegiatan Pahauman
berkumpul dalam sosialisasi, pendidikan kesehatan
terwujudnya tentang nilai
satu tempat video sebelumnya Tahapan indonesia sehat, Berbasis
6. Menyapa pasien pelaksanaa kegiatan yang akan di keilmuan
juga mendukung
dan keluarga n kegiatan lakukan ialah mencari
misi puskesmas
dengan ramah materi terkait dari sumber
pahauman yaitu:
7. Memperkenalkan terpercaya (Komitmen
diri Memelihara dan
mutu:orientasi mutu)
8. Menjelaskan meningkatkan
tujuan, Selanjutnya peserta latsar mutu pelayanan
melakukan merancang isi atau materi kesehatan
kontrak waktu dari pendidikan kesehatan
9. Menyampaikan yang akan saya sampaikan
pendidikan
kesehatan (Komitmen
10. Mempersilakan mutu:efisiensi) peserta
keluarga pasien latsar membuat satuan
untuk bertanya acara penyuluhan agar
11. Menjawab target dari kegiatan ini
pertanyaan jelas (Akuntabilitas:
12. Mengevaluasi
kejelasan target)
kegiatan
peserta latsar melakukan
pendidikan
kesehatan yang persiapan penyampaian
telah dilakukan materi di ruangan
(Akuntabilitas: Tanggung
Jawab) peserta latsar
meminta ijin kepada
keluarga untuk
berpartisipasi dalam acara
ini jika tidak ada keperluan
lain dan memintanya untuk
berkumpul dalam satu
tempat
(Nasionalisme:tidak
memaksakan kehendak)
Peserta latsar menyapa
pasien dan keluarga
dengan ramah, sopan dan
santun (Etika
public:sopan) peserta
latsar memperkenalkan
nama saya dan rekan saya
yang
terlibat(Nasionalisme:kerj
a sama) peserta latsar
menjelaskan tujuan
kegiatan ini dan melakukan
kontrak waktu target)
(Akuntabilitas:kejelasan
Peserta latsar
menyampaikan pendidikan
kesehatan dengan
jelas(Komitmen
mutu:orientasi pada
mutu) peserta latsar
mempersilakan keluarga
dan pasien untuk bertanya
mengenai materi yang
disampaikan (Komitmen
mutu:efektifitas) peserta
latsar menjawab
pertanyaan dengan sebaik
baiknya (Komitmen
mutu:orientasi mutu)
peserta latsar mengakhiri
sesi pendidikan kesehatan
jika sudah tidak ada yang
bertanya(Etika public:
cermat) peserta latsar
mengucapkan terima kasih
atas partisipasi yang telah
diberikan(Etika public
:Hormat) Setelah
menggunakan alat, peserta
latsar akan
mengembalikan alat alat
tersebut ditempat semula
dan dipastikan tidak ada
yang hilang
(Anti korupsi:peduli)

7 Mengajarkan 1. Menjelaskan  Pasien Manajemen nyeri atau cara Dengan Dengan


cara kepada pasien dan mengerti mengatasi nyeri pada Mengajarkan cara Mengajarkan
mengatasi / keluarga mengenai cara pasien bisa dilakukan mengatasi / cara mengatasi
manajemen cara mengatasi / mengatasi/ dengan dua cara yakni manajemen nyeri / manajemen
nyeri pada manajemen nyeri manajemen manajemen nnon pada pasien maka nyeri pada
pasien yaitu dengan nyeri farmakologi dan peserta latsar pasien , maka
tehnik relaksasi Pasien manajemen farmakologi. berkontribusi peserta latsar
nafas dalam dan dapat
tehnik distraksi/ dalam berkontribusi
melakukan Manajemen non
pengalihan mewujudkan visi terhadap
tehnik farmakologi merupakan
beserta tujuan nya Puskesmas terwujudnya
relaksasi tindakan menurunkan
2. Mendemonstrasika Pahauman yakni nilai-nilai dasar
nafas respon nyeri tanpa tercapainya
n cara melakukan pelayanan
dalam menggunakan agen kecamatan sehat
tehnik relaksasi Puskesmas
nafas dalam  Laporan farmakologi(Sulistyo,2013). menuju Pahauman
kepada pasien dan kegiatan terwujudnya tentang nilai
pelaksanaa Peserta latsar
keluarga menjelaskan cara indonesia sehat, Responsif
3. Melakukan n
sosialisasi mengatasi / manajemen juga mendukung
evaluasi dengan
menganjurkan meliputi nyeri yaitu dengan tehnik misi puskesmas
pasien melakukan lembar relaksasi nafas dalam dan pahauman yaitu:
tehnik relaksasi absensi, tehnik distraksi/ pengalihan Memelihara dan
nafas dalam foto beserta tujuannya meningkatkan
dokumenta (Akuntabilitas: Kejelasan mutu pelayanan
si kegiatan Target ) peserta latsar kesehatan
sosialisasi,
mendemonstrasikan cara
video
melakukan tehnik relaksasi
pelaksanaa
n kegiatan nafas dalam dengan cara
berkomunikasi dua arah
sehingga terjadi interaksi
antara perawat, pasien dan
keluarga pasien
(Nasionalisme: kerja
sama) peserta latsar
menjelaskan kepada
pasien dan keluarga
mengenai cara mengatasi /
manajemen nyeri yaitu
dengan tehnik relaksasi
nafas dalam dan tehnik
distraksi/ pengalihan
dengan memperhatikan
kode etik keperawatan
sehingga terjalin etika yang
baik kepada pasien dan
keluarga(Etika Publik:
Sopan) peserta latsar
melakukan evaluasi sesuai
dengan tujuan yang ingin
di capai(Komitmen Mutu :
efektifitas) peserta latsar
mendemonstrasikan cara
melakukan tehnik relaksasi
napas dalam dan tehnik
distraksi secara jujur dan
terbuka tidak mengurangi
setiap tahapan dalam
kegiatan(Anti Korupsi :
Jujur)
C. Jadwal Implementasi

Tabel 4.3 Jadwal Implementasi

Nama : Ns. Aurelia Citra Silalahi,S.Kep

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Landak

Tempat Aktualisasi : Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah


Temila
Kabupaten Landak

No Tanggal Kegiatan Bukti fisik

1 31 maret Meriview SOP asuhan  SOP Asuhan


2021s/d 01 Keperawatan keperawatan
april 2021  Laporan
kegiatan
( absensi dan
dokumentasi )

2 05 april Membuat format diagnosa  Format


2021s/d 06 keperawatan checklist diagnosa
april 2021 keperawatan
checklist
 Laporan
kegiatan
(absensi dan
dokumentasi)
3 07 april 2021 Mensosialisasikan cara  Laporan
penggunaan format kegiatan
diagnosa checklist pada (absensi dan
perawat puskesmas dokumentasi)
pahauman
4 08 april 2021 Menerapkan Asuhan  Dokumentasi
s/d 06 mei keperawatan pada pasien pelaksanaan
2021 Gastritis
5 08 april 2021 Membuat media leaflet  Leaflet
tentang penyakit gastritis
6 09 april 2021 Melakukan pendidikan  Satuan acara
s/d 06 mei kesehatan tentang penyakit penyuluhan
2021 gastritis  Laporan
kegiatan
(absensi dan
dokumentasi)i
penyuluhan
7 09 april 2021 Mengajarkan cara mengatasi  Dokumentasi
s/d 06 mei / manajemen nyeri pada pelaksanaan
2021 pasien
BAB V
LAPORAN AKTUALISASI

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi


Tabel 5.1 Capaian Aktualisasi Kegiatan 1

Kegiatan 1 : Meriview SOP Asuhan keperawatan


Tanggal Pelaksanaan : 31 maret 2021 s/d 01 april 2021
Lampiran : Foto pelaksanaan dan output.
Uraian Kegiatan Aktualisasi/ Pemaknaan nilai-nilai dasar:
Berdasarkan Undang-undang No.38 tahun 2014 Asuhan keperawatan
adalah rangkaian interaksi antara perawat dan pasien dan lingkungan nya
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian pasien
dalam merawat dirinya, sedangkan SOP asuhan keperawatan
adalahsuatu alur / cara kerja yang sudah terstandarisasi yang digunakan
sebagai petunjuk dalam pemberian asuhan keperawatan.
 Saya melakukan diskusi dengan kepala puskesmas dan rekan
sejawat dalam meriview SOP asuhan keperawatan
(nasionalisme: musyawarah, kerja sama),
 Dalam mencari referensi saya menggunakan sumber yang
terpercaya agar format yang dibuat tidak keliru (akuntabilitas:
tanggung jawab),
 Saya menghormati masukan dan pendapat kepala puskesmas dan
rekan sejawat (etika publik: menghormati),
 Saya mengajak untuk berdiskusi meriview kembali tentang SOP
Asuhan keperawatan agar mendapatkan temuan pengetahuan
baru untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
(komitmen mutu: berorientasi mutu),
 Saya mencetak SOP dengan fasilitas yang sudah ada di
puskesmas dengan hati- hati dan cermat agar fasilitas tersebut
tidak mengalami kerusakan (Anti Korupsi : Peduli).

Manfaat:

Manfaat dari meriview SOP adalah agar tersedianya SOP Asuhan


Keperawatan sebagai standarisasi cara yang dilakukan perawat dalam
melaksanakan Asuhan Keperawatan pada pasien, untuk mengurangi
kesalahan dan kelalaian.

Manfaat dari penerapan nilai-nilai ANEKA dalam meriview SOP Asuhan


Keperawatan adalah akan terciptanya SOP Asuhan Keperawatan yang
sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan perkembangan
keilmuan yang terbaru.

Dengan mereview SOP Asuhan Keperawatan, maka pasien


mendapatkan pelayanan yang lebih baik, karena tindakan keperawatan
yang diberikan kepada mereka adalah hasil dari koreksian dengan
keilmuan yang terbaru.
Analisis Dampak:
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, SOP Asuhan Keperawatan tidak akan tersusun dengan baik,
kegiatan pemberian Asuhan Keperawatan menjadi tidak terarah dan tidak
memiliki tujuan. Perawat juga kehilangan keprofesionalan sehingga pasien
tidak dapat menerima Asuhan Keperawatan dengan baik dan pasien juga
akan kehilangan kepercayaan terhadap perawat.

Kontribusi terhadap visi misi:


Dengan mereview kembali pengetahuan tentang SOP Asuhan
keperawatan dengan kepala puskesmas dan rekan sejawat , maka
berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas Pahauman yakni
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat,
juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu Memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:


Dengan mereview kembali tentang SOP Asuhan keperawatan sesuai
referensi terpercaya dengan kepala puskesmas dan rekan sejawat, maka
penulis berkontribusi terhadap terwujudnya nilai-nilai dasar pelayanan
Puskesmas Pahauman tentang nilai Berbasis keilmuan.

Bukti fisik

 Kegiatan: Meriview SOP


asuhan keperawatan
 Waktu: 31 maret - 01 april
2021
 Tempat: ruang perawat
Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas
dan ruang kepala
puskesmas pahauman
Melakukan diskusi / review SOP dengan
teman rekan sejawat
Tabel 5.2 Capaian Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan 2 : Membuat format diagnosa keperawatan
(diagnosa Keperawatan checklist)
Tanggal Pelaksanaan : 05 april 2021s/d 06 april 2021
Lampiran : Output.
Uraian Kegiatan Aktualisasi/ Pemaknaan nilai-nilai dasar:
Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis menegenai
reswpon pasien terhadap masalah kesehatan yang dialami nya
baik yang berlangsung aktual maupun potensial ( SDKI DPP
PPNI, 2017).
 Dalam membuat format diagnosa keperawatan checklist saya
berkonsultasi dengan kepala puskesmas, saat berkonsultasi saya
menghormati masukan dan pendapat dari kepala puskesmas
(etika publik: menghormati),
 Dalam membuat draff format diagnosa keperawatan dan
mengumpulkan literatur saya menggunakan referensi yang
terpercaya (akuntabilitas: tanggung jawab),
 Saya mencetak format diagnosa keperawatan dengan fasilitas yang
sudah ada di puskesmas dengan hati- hati dan cermat agar
fasilitas tersebut tidak mengalami kerusakan (Anti Korupsi :
Peduli.
Manfaat :

Manfaat dari membuat Format Diagnosa Keperawatan (Checklist) adalah


agar tersedianya Format Diagnosa Keperawatan sebagai acuan perawat
dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan pada pasien agar masalah
kesehatan pasien dapat diatasi dengan optimal.

Manfaat dari penerapan nilai-nilai ANEKA dalam membuat Format


Diagnosa Keperawatan adalah akan terciptanya Format Diagnosa
Keperawatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan
perkembangan keilmuan yang terbaru serta sesuai dengan Fokus
masalah kesehatan yang dialami pasien.
Dengan membuat Format Diagnosa Keperawatan, maka pasien
mendapatkan pelayanan yang lebih baik, karena tindakan keperawatan
yang diberikan kepada pasien akan fokus untuk mengatasi masalah
kesehatan pasien sehingga pasien bisa sembuh.
Analisa Dampak

Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, Format Diagnosa Keperawatan tidak akan tersusun dengan
baik, kegiatan Perumusan Diagnosa Keperawatan menjadi tidak terarah
dan tidak fokus. Perawat juga kehilangan keprofesionalan sehingga pasien
tidak dapat menerima Asuhan Keperawatan dengan baik dan pasien juga
akan kehilangan kepercayaan terhadap perawat.
Kontribusi terhadap visi misi:
Dengan membuat format diagnosa keperawatan checklist, maka saya
berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas Pahauman yakni
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat,
juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu: Memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Membuat format diagnosa keperawatan checklist, maka saya berkontribusi
terhadap terwujudnya nilai-nilai dasar pelayanan Puskesmas Pahauman
tentang nilai berbasis keilmuan

Bukti fisik

 Kegiatan: Membuat format


diagnosa keperawatan
 Waktu: 05 - 06 april 2021
 Tempat: Puskesmas
Pahauman
Membuat format diagnosa keperawatan checlist

Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas


Tabel 5.3 Capaian Aktualisasi Kegiatan 3

Kegiatan 3 : Mensosialisasikan cara penggunaan format


diagnosa checklist pada perawat puskesmas
Tanggal Pelaksanaan : 07pahauman
april 2021
Lampiran : Foto pelaksanaan dan output.
Uraian Kegiatan Aktualisasi/ Pemaknaan nilai-nilai dasar:
Merumuskan diagnosa keperawatan dengan menggunakan Format
diagnosa keperawatan checklist merupakan cara yang lebih mudah dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
 Saya menjelaskan kepada rekan sejawat mengenai cara
penggunaan format diagnosa keperawatan checklist
(Akuntabilitas: Kejelasan Target ),
 Saya menjelaskan kepada rekan sejawat mengenai cara
penggunaan format diagnosa keperawatan checklist dengan cara
berkomunikasi dua arah sehingga terjadi interaksi (Nasionalisme:
kerja sama).
 Saya mendemonstrasikan cara penggunaan format diagnosa
keperawatan checklist dengan bahasa yang sopan dan santun
(Etika Publik: Sopan).

Manfaat :

Manfaat dari Mensosialisasikan cara penggunaan format diagnosa


checklist pada perawat puskesmas pahauman adalah agar perawat
memahami cara menggunakan format diagnosa keperawatan checklist
shingga dapat mempermudah perawat dalam merumuskan diagnosa
keperawatan sehingga asuhan keperawatan yang diberikan lakan lebih
fokus pada masalah kesehatan yang dialami pasien.

Manfaat dari penerapan nilai-nilai ANEKA dalam Mensosialisasikan cara


penggunaan format diagnosa checklist pada perawat puskesmas
pahauman adalah perawat akan mengerti dan memahami cara
penggunaan format diagnosa keperawatan checklist dengan baik
Dengan Mensosialisasikan cara penggunaan format diagnosa checklist
pada perawat puskesmas pahauman, maka pasien mendapatkan
pelayanan yang lebih baik, karena asuhan keperawatan yang diberikan
kepada mereka akan lebih fokus dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dialami pasien sehingga pasien bisa cepat sembuh.
Analisis Dampak:

Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, sosialisasi penggunaan format diagnosa keperawatan
checklist tidak akan berjalan dengan baik,sehingga perawat kurang
memahami cara menggunakan format yang akan mengakibatkan kegiatan
pemberian Asuhan Keperawatan menjadi tidak terarah dan tidak fokus
pada masalah kesehatan yang dialami pasien. Perawat juga kehilangan
keprofesionalan sehingga pasien tidak dapat menerima Asuhan
Keperawatan dengan baik dan pasien juga akan kehilangan kepercayaan
terhadap perawat.
Kontribusi terhadap visi misi:
Dengan mensosialisasikan cara penggunaan format diagnosa checklist
pada perawat puskesmas pahauman , saya berkontribusi dalam
mewujudkan visi Puskesmas Pahauman yakni tercapainya kecamatan
sehat menuju terwujudnya indonesia sehat, juga mendukung misi
puskesmas pahauman yaitu: Memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Dengan, mensosialisasikan cara penggunaan format diagnosa
keperawatan checklist, maka penulis berkontribusi terhadap terwujudnya
nilai-nilai dasar pelayanan Puskesmas Pahauman tentang nilai Berbasis
keilmuan.

Bukti fisik

 Kegiatan: Menjelaskan pada rekan sejawat cara


Mensosialisasikan cara penggunaan format diagnosa
penggunaan format keperawatan checklist
diagnosa checklist pada
perawat puskesmas
pahauman
 Waktu: 07 april 2021
 Tempat: ruang perawat
puskesmas pahauman
Tabel 5.4 Capaian Aktualisasi Kegiatan 4

Kegiatan 4 : Menerapkan Asuhan keperawatan pada


Tanggal Pelaksanaan : 08 april Gastritis
pasien 2021 s/d 06 mei 2021
Lampiran : Foto pelaksanaan dan output.
Uraian Kegiatan Aktualisasi/ Pemaknaan nilai-nilai dasar:
Berdasarkan Undang-undang No.38 tahun 2014 Asuhan keperawatan
adalah rangkaian interaksi antara perawat dan pasien dan lingkungan nya
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian pasien
dalam merawat dirinya. Asuhan keperawatan terdiri dari 5 tahapan:
1.Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien (mengkaji keluhan dan
keadaan pasien, melakukan pemeriksaan fisik dan mengobservasi tanda-
tanda vital pasien), 2.Merumuskan diagnosa (merumuskan masalah
kesehatan yang dialami pasien), 3.Menyusun intervensi keperawatan pada
pasien ( menyusuh rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi
masalah kesehatan pasien), 4.Melakukan implementasi keperawatan pada
pasien (melaksanakan rencana keperawatan yang sudah disusun
sebelumnya pada pasien), dan 5.Melakukan evaluasi keperawatan pada
pasien (melakukan evaluasi dengan mengkaji ulang keadaan dan keluhan
pasien, serta mengukur tanda- tanda vital pasien).
 Dalam melakukan pengkajian keperawatan peserta latsar
mengucapkan salam dan meminta izin pada pasien dan keluarga
(etika publik: sopan, nasionalisme : tidak memaksakan
kehendak),
 Dalam melakukan pengkajian peserta latsar mejaga privacy
pasien dengan tidak menceritakan hasil pengkajian yang saya
dapat pada orang lain kecuali tenaga kesehatan yang terkait (etika
publik : menjaga rahasia),
 Peserta latsar melakukan pengkajian keperawatan khususnya
dalam pemeriksaan fisik dan observasi tanda – tanda vital dengan
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dipuskesmas dengan
hati – hati dan cermat agar alat kesehatan tersebut tidak
mengalami kerusakan (anti korupsi : peduli , akuntabilitas:
bertanggung jawab),
 Peserta latsar merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan
keadaan dan keluhan pasien serta mengacu pada referensi yang
terpercaya (komitmen mutu : berorientasi mutu),
 Dalam menyusun intervensi keperawatan pada pasien peserta
latsar mempertimbangkan intervensi – intervensi keperawatan
yang mungkin saya lakukan dan dapat mengatasi masalah
kesehatan pasien(komitmen mutu: efektivitas),
 Peserta latsar melakukan implementasi keperawatan sesuai
dengan intervensi keperawatan yang sudah disusun sebelumnya
(komitmen mutu: efektivitas),
 Peserta latsar mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan
pada pasien apa adanya tanpa melebihkan atau mengurangi
(akuntabilitas : jujur)
Manfaat :

Manfaat dari Menerapkan Asuhan keperawatan pada pasien Gastritis


adalah agar perawat dapat melaksanakan tugas secara profesional
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Manfaat dari penerapan nilai-nilai ANEKA dalam Menerapkan Asuhan


keperawatan pada pasien Gastritis adalah peserta latsar akan
memberikan asuhan keperawatan optimal pada pasien secara
profesional.
Dengan Menerapkan Asuhan keperawatan pada pasien Gastritis, maka
pasien mendapatkan pelayanan yang lebih baik, karena asuhan
keperawatan yang diberikan kepada mereka akan optimal sehingga
pasien bisa cepat sembuh.
Analisis Dampak:
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, maka asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien tidak
akan berjalan dengan optimal,sehingga Asuhan Keperawatan yang
diberikan menjadi tidak terarah dan tidak fokus pada masalah kesehatan
yang dialami pasien. Perawat juga kehilangan keprofesionalan sehingga
pasien tidak dapat menerima Asuhan Keperawatan dengan baik dan pasien
juga akan kehilangan kepercayaan terhadap perawat.
Kontribusi terhadap visi misi:

Dengan menerapkan Asuhan keperawatan pada pasien gastritis, maka


peserta latsar berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas
Pahauman yakni tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
indonesia sehat, juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu:
Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:


Dengan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien gastritis ,
maka peserta latsar berkontribusi terhadap terwujudnya nilai-nilai dasar
pelayanan Puskesmas Pahauman tentang nilai Responsif
Dokumentasi

 Kegiatan: Menerapkan Melakukan pengkajian pada


Asuhan keperawatan pada pasien gastritis
pasien Gastritis
 Waktu: 08 april – 06 mei
2021
 Tempat: ruang rawat inap
puskesmas pahauman

Merumuskan diagnosa, menyusun intervensi


keperawatan

Status pasien gastritis


Tabel 5.5 Capaian Aktualisasi Kegiatan 5

Kegiatan 5 : Membuat media leaflet tentang penyakit


Tanggal Pelaksanaan
gastritis : 08 april 2021
Lampiran : Output.
Uraian Kegiatan Aktualisasi/ Pemaknaan nilai-nilai dasar:
Media leaflet adalah bahan selembaran kertas yang berisi tulisan tulisan
dengan kalimat-kalimat yang singkat,padat mudah dimengarti dan gambar-
gambar sederhana (Notoadmojo,2010).
 Dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang gastritis kepada
pasien dan keluarga saya peserta latsar menggunakan media
leaflet. Saat membuat media leaflet peserta latsar merancang
konsep sesuai dengan referensi yang terpercaya (Akuntabilitas :
Tanggung Jawab),
 Dalam menentukan isi maupun pembuatan media peserta latsar
berkonsultasi dengan kepala puskesmas agar mendapat arahan
mengenai isi maupun pembuatan media leaflet (Nasionalisme :
Kerjasama)(Etika Publik : Taat Perintah),
 Sebelum mencetak media peserta latsar mengecek kembali isi dari
media leaflet. (Komitmen Mutu = Efisien)
 Peserta latsar membuat media dengan barang-barang yang
sudah ada di ruangan (Anti Korupsi : Kesederhanaan)

Manfaat :

Manfaat dari Membuat media leaflet tentang penyakit gastritis adalah


agar tersedianya leaflet gastritis sebagai media pendidikan kesehatan
kepada pasien dan keluarga yang dilakukan perawat.

Manfaat dari penerapan nilai-nilai ANEKA dalam Membuat media leaflet


tentang penyakit gastritis adalah akan terciptanya leaflet Gastritis yang
sesuai dengan referensi yang ada serta sesuai perkembangan keilmuan
yang terbaru.
Dengan Membuat media leaflet tentang penyakit gastritis, maka pasien
dan keluarga akan lebih memahami penjelasan perawat tentang penyakit
Gastritis.
Analisis Dampak:

Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, maka leaflet tentang penyakit Gastritis tidak akan tersusun
dengan baik, sehingga pasien dan keluarga akan sulit memahami
pendidikan kesehatan yang diberikan. Perawat juga kehilangan
keprofesionalan sehingga pasien dan keluarga tidak menerima informasi
dengan baik .
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:
Dengan, membuat media leaflet tentang penyakit gastritis, maka
peserta latsar berkontribusi terhadap terwujudnya nilai-nilai dasar
pelayanan Puskesmas Pahauman tentang nilai Berbasis keilmuan

Kontribusi terhadap visi misi:

Dengan membuat media leaflet tentang penyakit gastritis maka


peserta latsar berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas
Pahauman yakni tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
indonesia sehat, juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu:
Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

Dokumentasi

 Kegiatan: Membuat media


Mencetak leaflet Gastritis di Puskesmas Pahauman
leaflet tentang penyakit
gastritis
 Waktu: 08 april 2021
 Tempat: puskesmas
pahauman
Tabel 5.6 Capaian Aktualisasi Kegiatan 6

Kegiatan 6 : Melakukan pendidikan kesehatan tentang


Tanggal Pelaksanaan
penyakit gastritis : 09 april 2021 s/d 06 mei 2021
Lampiran : Foto pelaksanaan dan output.
Uraian Kegiatan Aktualisasi/ Pemaknaan nilai-nilai dasar:
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakanmandiri
keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui
pembelajaran yang didalamnya perawat sebagai perawat pendidik
(Suliha,dkk. 2002).
 Dalam melakukan pendidikan kesehatan sebelumnya Tahapan
kegiatan yang akan peserta latsar lakukan ialah mencari materi
terkait dari sumber terpercaya (Komitmen mutu:orientasi mutu),
 Selanjutnya peserta latsar merancang isi atau materi dari
pendidikan kesehatan yang akan saya sampaikan (Komitmen
mutu:efisiensi),
 Peserta latsar membuat satuan acara penyuluhan agar target dari
kegiatan ini jelas (Akuntabilitas: kejelasan target),
 Peserta latsar melakukan persiapan penyampaian materi di
ruangan (Akuntabilitas: Tanggung Jawab),
 Peserta latsar meminta ijin kepada keluarga untuk berpartisipasi
dalam acara ini jika tidak ada keperluan lain dan memintanya untuk
berkumpul dalam satu tempat (Nasionalisme:tidak memaksakan
kehendak),
 Peserta latsar menyapa pasien dan keluarga dengan ramah,
sopan dan santun (Etika public:sopan)
 Peserta latsar memperkenalkan nama saya dan rekan saya yang
terlibat(Nasionalisme:kerja sama),
 Peserta latsar menjelaskan tujuan kegiatan ini dan melakukan
kontrak waktu target) (Akuntabilitas:kejelasan),
 Peserta latsar menyampaikan pendidikan kesehatan dengan
jelas(Komitmen mutu:orientasi pada mutu)
 Peserta latsar mempersilakan keluarga dan pasien untuk bertanya
mengenai materi yang disampaikan (Komitmen mutu:efektifitas),
 Peserta latsar menjawab pertanyaan dengan sebaik baiknya
(Komitmen mutu:orientasi mutu),
 Saya mengakhiri sesi pendidikan kesehatan jika sudah tidak ada
yang bertanya(Etika public: cermat)
 Peserta latsar mengucapkan terima kasih atas partisipasi yang
telah diberikan(Etika public :Hormat),
 Setelah menggunakan alat, peserta latsar akan mengembalikan
alat alat tersebut ditempat semula dan dipastikan tidak ada yang
hilang (Anti korupsi:peduli).
Manfaat :

Manfaat dari Melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis


adalah agar pasien dan keluarga mengerti dan memahami tentang penyakit
Gastritis, serta mengetahui tanda dan gejala, penyebab, cara mencegah, sara
menangani, serta komplikasi dari penyakit Gastritis.

Manfaat dari penerapan nilai-nilai ANEKA dalam Melakukan pendidikan


kesehatan tentang penyakit gastritis adalah akan pendidikan kesehatan
tentang penyakit Gastritis pada pasien dan keluarga akan berjalan baik dan
lancar.
Dengan Melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis , maka
pasien dan keluarga akan lebih memahami tentang penyakit Gastritis.
Analisis Dampak:

Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, maka pendidikan kesehatan tentang Gastritis tidak akan berjalan
dengan baik,. Perawat juga kehilangan keprofesionalan sehingga pasien dan
keluarga tidak dapat menerima informasi dengan baik .
Kontribusi terhadap visi misi:
Dengan Melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis , maka
peserta latsar berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas Pahauman
yakni tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat,
juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu: Memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:

Dengan Melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis , maka


peserta latsar berkontribusi terhadap terwujudnya nilai-nilai dasar pelayanan
Puskesmas Pahauman tentang nilai Berbasis keilmuan

Dokumentasi

 Kegiatan: Melakukan pendidikan Screnshoot video pendidikan keseshatan


kesehatan tentang penyakit gastritis
 Waktu: 09 april – 06 mei 2021
 Tempat: ruang rawat inap puskesmas
pahauman
Tabel 5.7 Capaian Aktualisasi Kegiatan 7
Kegiatan 7 : Mengajarkan cara mengatasi / manajemen
nyeri pada pasien
Tanggal Pelaksanaan : 09 april 2021 s/d 06 mei 2021
Lampiran : Foto pelaksanaan dan output.
Uraian Kegiatan Aktualisasi/ Pemaknaan nilai-nilai dasar:
Manajemen nyeri atau cara mengatasi nyeri pada pasien bisa dilakukan
dengan dua cara yakni manajemen nnon farmakologi dan manajemen
farmakologi. Manajemen non farmakologi merupakan tindakan
menurunkan respon nyeri tanpa menggunakan agen farmakologi
(Sulistyo,2013).
 Peserta latsar menjelaskan cara mengatasi / manajemen nyeri
yaitu dengan tehnik relaksasi nafas dalam dan tehnik distraksi/
pengalihan beserta tujuannya (Akuntabilitas: Kejelasan Target ),
 Peserta latsar mendemonstrasikan cara melakukan tehnik
relaksasi nafas dalam dengan cara berkomunikasi dua arah
sehingga terjadi interaksi antara perawat, pasien dan keluarga
pasien (Nasionalisme: kerja sama),
 Peserta latsar menjelaskan kepada pasien dan keluarga
mengenai cara mengatasi / manajemen nyeri yaitu dengan tehnik
relaksasi nafas dalam dan tehnik distraksi/ pengalihan dengan
memperhatikan kode etik keperawatan sehingga terjalin etika
yang baik kepada pasien dan keluarga (Etika Publik: Sopan),
 Peserta latsar melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan yang
ingin di capai (Komitmen Mutu : efektifitas),
 Peserta latsar mendemonstrasikan cara melakukan tehnik
relaksasi napas dalam dan tehnik distraksi secara jujur dan
terbuka tidak mengurangi setiap tahapan dalam kegiatan(Anti
Korupsi : Jujur).
Manfaat :

Manfaat dari Mengajarkan cara mengatasi / manajemen nyeri pada pasien


adalah agar pasien dan keluarga mengerti dan memahami cara
mengatasi / manajemen nyeri, serta pasien dapat melakukan nya untuk
mengatasi bila nyeri timbul.

Manfaat dari penerapan nilai-nilai ANEKA dalam mengajarkan cara


mengatasi / manajemen nyeri adalah informasi yang diberikan perawat
dapat di pahami pasien dan keluarga serta pasien dapat mempraktekkan
cara mengatasi/ manajemen nyeri (tehnik relaaksasi nafas dalam ).
Dengan mengajarkan cara mengatasi / manajemen nyeri, maka pasien
dan keluarga akan lebih memahami dan dapat mempraktekkan cara
mengatasi / manajemen nyeri, serta pasien bisa melakukan manajemen
nyeri bila nyeri timbul.
Analisis Dampak:

Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
diterapkan, maka pemberian informasi tentang cara mengatasi / manajemen
nyeri tidak akan berjalan dengan baik,. Perawat juga kehilangan
keprofesionalan sehingga pasien dan keluarga tidak dapat menerima informasi
dengan baik .

Kontribusi terhadap visi misi:


Dengan Mengajarkan cara mengatasi / manajemen nyeri pada pasien maka
peserta latsar berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas Pahauman
yakni tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat,
juga mendukung misi puskesmas pahauman yaitu: Memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:


Dengan Mengajarkan cara mengatasi / manajemen nyeri pada pasien ,
maka peserta latsar berkontribusi terhadap terwujudnya nilai-nilai dasar
pelayanan Puskesmas Pahauman tentang nilai Responsif

Dokumentasi

 Kegiatan: Mengajarkan cara Screnshoot video manajemen nyeri


mengatasi / manajemen nyeri
pada pasien
 Waktu: 09 april – 06 mei 2021
 Tempat: ruang rawat inap
puskesmas pahauman
B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
dilaksanakan pada tanggal 31 maret 2021 sampai dengan 06 Mei
2021 di Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten
Landak. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.8 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No Tanggal Kegiatan Daftar Lampiran

1 31 maret 2021s/d Meriview SOP asuhan  Foto kopi lembar


01 april 2021 Keperawatan SOP Asuhan
keperawatan
 Lembar Absensi
 Dokumentasi /
foto
2 05 april 2021s/d Membuat format  Foto kopi Format
06 april 2021 diagnosa keperawatan diagnosa
checklist keperawatan
checklist
 Lembar Absensi
 Dokumentasi /
foto
3 07 april 2021 Mensosialisasikan cara  Lembar Absensi
penggunaan format  Dokumentasi /
diagnosa checklist foto
pada perawat
puskesmas pahauman
4 08 april 2021 s/d Menerapkan Asuhan  Dokumentasi
06 mei 2021 keperawatan pada /foto
pasien Gastritis
5 08 april 2021 Membuat media leaflet  Foto kopi Leaflet
tentang penyakit
gastritis
6 09 april 2021 s/d Melakukan pendidikan  Satuan acara
06 mei 2021 kesehatan tentang penyuluhan
penyakit gastritis  Lembar Absensi
 Dokumentasi /
foto
 Video
7 09 april 2021 s/d Mengajarkan cara  Dokumentasi /
06 mei 2021 mengatasi /manajemen foto
nyeri pada pasien  Video
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan Aktualisasi merupakan laporan yang memuat
tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh ASN ketika
kembali ke Instansi atau tempat tugas. Kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan selama ± 30 hari kerja yaitu dari tanggal 31 Maret
2021 hingga 06 Mei 2021 dan bertempat di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila kabupaten
Landak guna untuk mengoptimalkan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Gastritis.
Terdapat 7 (tujuh) kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh
peserta latsar, yaitu meriview SOP asuhan keperawatan, membuat
format diagnosa keperawatan checklist, mensosialisasikan cara
penggunaan format diagnosa keperawatan checklist, menerapkan
asuhan keperawatan pada pasien gastritis, membuat leaflet,
melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis , dan
mengajarkan cara mengatasi/ manajemen nyeri pada pasien.
Pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan aktualisasi dapat berjalan
dengan baik dan lancar karena adanya dukungan dari berbagai
pihak, walaupun ada beberapa kendala tehnis yang masih dapat
diatasi.
Dengan melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan tersebut, terjadi
pencapaian berupa lebih optimalnya pemberian asuhan
keperawatan pada pasien gastritis di ruang rawat inap Puskesmas
Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.
Kegiatan aktualisasi tersebut memuat nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA). ANEKA diharapkan menjadi karakter
dan jiwa dari seorang ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai
Abdi Negara. Pelaksanaan Aktualisasi di Instansi dibuktikan
dengan Laporan Aktualisasi.

B. Saran
Peserta latsar berharap agar kegiatan yang telah dilakukan
dalam realisasi aktualisasi ini dapat pula diterapkan di unit-unit
pelayanan keperawatan/kesehatan lainnya. Peserta latsar
menerima dengan lapang dada terhadap kritik dan saran dari
pembaca, khususnya rekan-rekan ASN yang tersebar di wilayah
Indonesia agar dapat menanamkan dan mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA dalam melaksanakan tugas
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat
serta pemersatu bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS Akuntabilitas . Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Anti Korupsi . Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Komitmen Mutu . Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar Calon Sipil PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Pelayanan Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Whole Of Goverment. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
BIODATA

DATA PRIBADI
NAMA : NS. AURELIA CITRA SILALAHI,S.KEP
TTL : PAHAUMAN, 29 APRIL 1988
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
ALAMAT : JL.P.HAJI HUSIN II
KOMP.GRIYA CARAKA TELKOM
RT 004/ RW 005 KEL. BANSIR DARAT
KEC. PONTIANAK TENGGARA
AGAMA : KATOLIK
NO. HP : 081345670204
EMAIL : skybot0506@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN


NO NAMA SEKOLAH JURUSAN / PRODI TAHUN

1 SD SUBSIDI II PAHAUMAN - 1993-1999


2 SLTP KATOLIK PAHAUMAN - 1999-2002
3 SMU N 1 SUNGAI RAYA - 2002-2005
PONTIANAK

4 AKADEMI KEPERAWATAN D III KEPERAWATAN 2005-2008


DHARMA INSAN PONTIANAK

5 STIK MUHAMMADIYAH S1 KEPERAWATAN + 2008-2011


PONTIANAK PROFESI NERS
PUSKESMAS PAHAUMAN

Jl. Raya Pahauman Desa Pahauman –


Kecamatan Sengah Temila 79356

E-mail. puskesmaspahauman17@gmail.com
Telepon 082124977496

ASUHAN KEPERAWATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

1. PENGERTIAN Asuhan keperawatan adalah serangkaian proses yang terorganisir /


terstruktur untuk mengidentifikasi keluhan, kebutuhan, permasalahan
pasien serta menyelesaikan permasalahan permasalahan yang
dihadapi.

2. TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membantu


individu untuk mandiri, mengajak individu atau masyarakat
berpartisipasi dalam bidang kesehatan, membantu individu
mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan secara
optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam
memelihara kesehatannya, dan membantu individu
memperoleh derajat kesehatan yang optimal
2. Sebagai acuan pelaksanaan perawat dalam melaksanakan
pemberian asuhan keperawatan di Puskesmas Pahauman
3. REFERENSI 1. Permenkes nomor 279 tahun 2006 tentang penyelenggaraan
upaya keperawatan kesehatan masyarakat
2. Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan
masyarakat
3. Buku saku NANDA NIC NOC
4. Buku pedoman standar akreditasi puskesmas
4. PROSEDUR / Alat dan bahan : alat tulis dan rekam medis

LANGKAH- Langkah- langkah:

LANGKAH 1. Perawat menyapa pasien


2. Perawat melakukan komunikasi terapeutik sesuai urutan
dengan pasien
3. Perawat melakukan pengkajian
4. Perawat menentukan diagnosa keperawatan berdasar hasil
analisa pengkajian
5. Perawat menyusun intervensi keperawatan berdasarkan
diagnosa keperawtan yang muncul
6. Perawat melaksanakan kegiatan implementasi keperawatan
7. Perawat melakukan evaluasi terhadap implementasi
keperawtan yang telah dilakukan
8. Perawat melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan
yang telah telah dilakukan pada form yang tersedia
5. UNIT TERKAIT Ruang rawat inap Puskesmas Pahauman
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis


Sasaran : Pasien dan keluarga di ruang rawat inap
Puskesmas Pahauman
Waktu : 12 Juni 2019 dan 19 Juni 2019
Tempat : Ruang rawat inap Puskesmas Pahauman
Media/alat : Leaflet

1. Proses Belajar Mengajar :


TAHAP KEGIATAN ESTIMASI
KEGIATAN MAHASISWA
KEGIATAN PENGAJAR WAKTU
Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Peserta menjawab salam 5 menit
2. Menyebutkan 2. Peserta memperhatikan
kontrak waktu 3. Peserta memperhatikan
3. Menyampaikan 4. Peserta memperhatikan
tujuan kegiatan
4. Menjelaskan pokok
materi yang akan
dibahas dan
metode yang akan
digunakan untuk
mencapai tujuan.
Penyajian 1. Menjelaskan materi 1. Peserta memperhatikan 20 menit
secara benar dan 2. Peserta memperhatikan
jelas 3. Peserta memperhatikan
2. Memberikan contoh 4. Peserta memperhatikan
yang mudah 5. Peserta bertanya
dipahami 6. Peserta memperhatikan
3. Memberikan kontak 7. Peserta menjawab
dan feedback 8. Peserta memperhatikan
kepada peserta
4. Memberikan
demonstrasi
5. Memberi
kesempatan untuk
bertanya
6. Menjawab
pertanyaan
7. Melemparkan
pertanyaan
8. Memberikan
reinforcement positif
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Peserta memperhatikan 5 menit
materi 2. Peserta memperhatikan
2. Memberikan 3. Peserta menjawab salam
rencana selanjutnya
3. Memberi salam

2. Pengorganisasian Tempat

Keterangan :
2 1 : perawat
2 : keluarga pasien
1 2
\
2

3. Metode penyuluhan :
- Ceramah.
- Demonstrasi.
- Diskusi/tanya jawab.
- Evaluasi terhadap materi penyuluhan untuk mengetahui
seberapa paham peserta memahami materi penyuluhan.
4. Materi penyuluhan
- Pengertian gastritis
- Proses terjadinya gastritis
- Tanda dan gejala gastritis
- Penyebab gastritis
- Jenis- jenis gastritis
- Bahaya jika tidak ditangani
- Cara mencegah gastritis
- Cara perawatan gastritis .

5. Rencana evaluasi

Aspek Waktu Metode Evaluator

1. Kognitif Setelah materi Pertanyaan Tim penyaji


2. Afektif selesai
3. Psikomotor

Evaluasi Proses
a. Keluarga pasien dapat mengerti langkah-langkah mencuci tangan.
b. Penyuluh menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung
jawab.

Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan rencana yang telah
dirancang.
b. Peserta mampu menjelaskan tentang penyakit gastristis

Anda mungkin juga menyukai