Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KOSMETOLOGI

“ADNEKSA KULIT”

Oleh:
NAMA : SIFERA SONIA RANGGATAU
NIM : 17 3145 201 037
KELAS : A-017

DOSEN : Apt. UMMU KALSUM, M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI

Sampul……………………………………………………………………….

Daftar isi……………………………………………………………………..

Kata pengantar……………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...

I.1 Latar belakang……………………………………………………………

I.2 Rumusan masalah………………………………………………………...

I.3 Tujuan…………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………

II.1 Bagian kelenjar kulit beserta fungsinya …………………………………

II.2 Unsur kimia,bagian, fungsi, dan fase pertumbuhan dari rambut………...

II.3 Unsur kimia,bagian, fungsi, dan fase pertumbuhan dari kuku…………...

BAB III PENUTUP…………………………………………………………

III.1 Kesimpulan……………………………………………………………..

III.2 Saran…………………………………………………………………….

Daftar pustaka………………………………………………………………
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah kosmetologi dengan
judul “Adneksa kulit”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak telah membimbing
dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 18 November 2020

Sifera Sonia Ranggatau


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital

serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat

kompleks, elastik dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis

kelamin, ras dan juga sangat bergantung pada lokasi tubuh (Djuanda, 2005).

Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari

pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan

terluas ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50 – 1,75 m².

Rata-rata tebal kulit 1-2 mm (Harahap, 2000). Penyakit kulit di Indonesia pada

umumnya lebih banyak disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, parasit, dan

penyakit dasar alergi. Hal ini berbeda dengan negara Barat yang lebih banyak

dipengaruhi oleh faktor degeneratif. Disamping perbedaan penyebab, faktor

lain seperti iklim, kebiasaan dan lingkungan juga ikut memberikan perbedaan

dalam gambar klinis penyakit kulit (Siregar, 2005). Jamur adalah

mikroorganisme yang menyerupai tumbuh-tumbuhan (tetapi tanpa

fotosintesa), dapat ditemukan pada bahan organik dan tersebar luas secara

alamiah sebagai saprofit. Dari sekitar 100.000 macam jamur hanya kira-kira

100 yang human pathogen (Rassner, 1995). Data epidemiologik menunjukan

bahwa penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) superfisial merupakan

penyakit kulit yang banyak dijumpai pada semua masyarakat, baik di pedesaan

maupun perkotaan, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara


maju sekalipun. Meskipun penyakit ini tidak fatal, namun karena sering

bersifat kronik dan kumat-kumatan, serta tidak sedikit yang resisten dengan

obat anti jamur, maka penyakit dapat menyebabkan gangguan kenyamanan

dan menurunkan kualitas hidup bagi penderitanya (Soebono, 2001). Penyakit

kulit yang disebabkan infeksi jamur ini merupakan penyakit yang sering

dijumpai terutama di negara tropis karena keadaan suhu dan kelembaban

udara berubah-ubah setiap waktu. Udara yang lembab dan panas sepanjang

tahun sangat cocok bagi berkembangnya penyakit jamur. Prevalensi penyakit

jamur lebih tinggi pada daerah tropis (Putra, 2008).

Di Indonesia angka yang tepat, berapa sesungguhnya kejadian dermatomikosis

belum ada. Penelitian di Denpasar menunjukkan penyakit ini menempati

urutan kedua setelah dermatitis. Angka kejadian tersebut diperkirakan kurang

lebih sama dengan di kota-kota besar Indonesia lainnya. Di daerah pedalaman

angka ini mungkin akan meningkat dengan variasi penyakit yang berbeda.

Angka kejadian dermatomikosis yang terjadi di rumah sakit pendidikan

bervariasi antara 2,93% - 27,6%, angka ini mungkin belum merupakan

kejadian populasi di Indonesia. (Adiguna, 2004). Menurut Budimulja,

dermatofitosis atau infeksi ringworm termasuk penyakit pada jaringan yang

mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis rambut,

dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita. Penularan

dermatofitosis pada manusia terbanyak berasal dari hewan (zoofilik), manusia

(antropofilik), serta dari tanah (geofilik) ke manusia. Spesies dermatofitosis

yang paling banyak diisolasi adalah T. rubrum (Adiguna, 2004).


I.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :

1. Jelaskan bagian kelenjar kulit beserta fungsinya

2. Jelaskan unsur kimia,bagian, fungsi, dan fase pertumbuhan dari rambut

3. Jelaskan unsur kimia,bagian, fungsi, dan fase pertumbuhan dari kuku

I.3 Tujuan

Adapun tujuan pada makalah ini yaitu :

1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami bagian kelenjar kulit beserta

fungsinya

2. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami unsur kimia,bagian, fungsi,

dan fase pertumbuhan dari rambut

3. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami unsur kimia,bagian, fungsi,

dan fase pertumbuhan dari kuku


BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Bagian kelenjar kulit beserta fungsinya

1. Kelenjar Keringat dan fungsinya

Kelenjar keringat ( Glandula Sudorifera ) tersebar diseluruh kulit,

manusia memiliki 3 juta kelenjar keringat. Kelenjar keringat dapat

ditemukan di dermis, dekat permukaan luar kulit. Kebanyakan terdapat

di telapak tangan dan kaki, dan tidak terdapat di bibir. Dengan aktivitas

fisik yang berat dalam suhu hangat sampai panas, kelenjar akan

mengeluarkan sekitar 2 liter keringat lebih banyak dari biasanya. Kulit

memiliki 2 jenis kelenjar keringat: kelenjar keringat

apokrin dan merokrin. Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel

mioepitel (dari bahasa Latin: myo-, "otot"), sel epitel khusus yang terletak

antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya. Kontraksi sel

mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang sudah

menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel


dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan hormon yang beredar

dalam tubuh. Di samping itu, kelenjar serumen, yang

memproduksi kotoran telinga, dan kelenjar susu, sering dianggap sebagai

modifikasi kelenjar keringat. Kelenjar keringat berfungsi untuk

menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.

2. Kelenjar minyak dan fungsinya

Kelenjar minyak (bahasa Inggris: sebaceous glands) adalah

kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit

yang mengeluarkan minyak yang disebut sebum. Fungsi Penting Kelenjar

Minyak Berlawanan dengan apa yang dikhayalkan evolusionis, kelenjar

minyak bukan tak berfungsi dan berlebih, bahkan, jaringan yang sangat

penting bagi tubuh. Sebagaimana kita ketahui, kelenjar keringat

ditemukan bersama dengan kelenjar minyak di kulit. Keringat

melembabkan kulit. Namun, tanpa campuran apapun, keringat cepat

menguap, mengakibatkan pengeringan kulit yang lebih parah. Untuk


mencegahnya, zat lain dibutuhkan. Karena minyak menyebabkan air

dapat dipertahankan di kulit. Dengan cara ini, kelenjar keringat dan

minyak bekerja sama melembabkan kulit. Karena itu kedua kelenjar ini

harus ada bersamaan agar kulit tetap halus dan elastis. Kelenjar Minyak

( Grandula Sebaceae ) Berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya kulit

dan rambut tidak kering dan mengkerut, fungsi kelenjar minyak, yang

mengeluarkan pelumas dan lemak lainnya, penting bagi kesehatan kulit

kita.

II.2 Unsur kimia,bagian, fungsi, dan fase pertumbuhan dari rambut

1. Unsur kimia rambut

Komponen rambut terdiri dari 70 – 80% keratin, 3-6% senyawa

minyak, 1% zat warna melanin dan pheomelanin (pigmen warna lebih

muda), 15% kelembaban air dan sisanya adalah karbohidrat dan unsure-

unsur mineral. Sedangkan komposisi kimiawi batang rambut adalah

44,5% karbon, 30% Oksigen, 14% Nitrogen, 6,5% Hidrogen, 5%

Belerang.Unsur-unsur ini terutama terdapat dalam zat tanduk (keratin).

Keratin adalah suatu protein yang terdiri atas gabungan gugus- gusus

peptide, (yang merupakan gabungan kompleks-kompleks asam amino)

hasil penggabungan inilah membentuk molekul keratin yang berbentuk

ulir.

2. Bagian rambut
Struktur rambut terdiri dari tiga lapisan utama, susunan dari yang terluar

ke dalam adalah selaput rambut ( cuticle ), kulit rambut ( cortex ) dan

sumsum rambut ( medulla ).

a. Selaput rambut (cuticle)

Lapisan terluar batang rambut terdiri dri susunan sekitar 7-10 sel-sel

tanduk pipih, keras dan transparan/tembus cahaya yang memancarkan

warna rambut. Lapisan ini tersusun bagaikan ge nteng atau sirap

rumah, terbuat dari keratin dengan tepi luarnya searah dengan arah

pertubuhan rambut. Celah-celah di antara susunan sel-sel itu disebut

imbrikasi. Kutikula berfungsi melindungi kulit rambut (korteks) di

bawahnya, dari kerusakan dan kekeringan.

b. Kulit Rambut (cortex)

Kortex terdiri dari sel-sel tanduk yang membentuk kumparan panjang,

sejajar dengan batang rambut. Masing-masing sel tanduk dapat

diuraikan lagi menjadi satuan yang lebih halus dan disebut

mikrofibril. Setiap mikrofibril terdiri dari pilinan sekitar 11 molekul

keatin yang disebut protofibril, berbentuk spiral inilah yang


menjadikan rambut bersifat elastic, dapat ditarik memanjang dan

ketika dilepas kembali memendek ke ukuran semula. Selain itu di

tempat-tempat tertentu disepanjang alur spiral tersbut , terdapat

hubungan antar molekul yang terjadi karena adanya ikatan hydrogen

dan ikatan sulfide. Secara bersama-sama ikatan hydrogen dan ikatan

sulfide membuat rambut kita elastis, kuat, dan memberi bentuk

( keriting atau lurus). Ikatan hydrogen mudah terpatahkan hanya oleh

air , tetapi ikatan sulfida sangat kuat dan hanya dapat dipatahkan oleh

larutan kimiawi (seperti proses pengeritingan dan pelurusan rambut).

Struktur rambut 90%nya terdiri dari korteks dan semua proses tata

rambut yang menggunakan zat-zat kimiawi berlangsung di dalam

korteks.

c. Sumsum Rambut ( Medulla)

Medulla merupakan inti dari rambut . medulla terdapat di bagian

terdalam lingkaran konsentris batang rambut yang tebal. Terdiri dari

sel-sel tanduk yang mengecil dalam bentuk tidak teratur. Di antara sel-

sel tanduk yang mengecil terdapat rongga-rongga udara .seangkan

untuk batang rambut tipis ( umumnya pada rambut pirang ) tidak

memiliki medulla. Fungsi utama medulla adalah penghasil sel, untuk

menumbuhkan rambut , pigmentasi rambut dan penghasil protein

keratin.

3. Fungsi rambut

a. Pelindung
Ketika nenek moyang manusia masih hidup dihutan belukar dan

tinggal di dalam gua-gua, satu-satunya pelindung utama bagi kepala

adalah rambutnya. Akibat berbagai benturan dan gesekan dengan

kekejaman alam sekitar diperkecil oleh rambut subur yang tumbuh

dikepala. Kandung rambut di dalam kulit berhubungan langsung

dengan ujung-ujung saraf perasa, dengan cepat mampu mengantar

denyut-denyut sinyal ke otak, sehingga manusia segera mampu

bereaksi terhadap keadaan yang menjadi penyebabnya. Jika kita

mendadak menjadi sangat tegang atau sangat ketakutan, otot penegak

rambut yang menempel dikandung rambut dalam kulit akan mengerut

dan menjadikan rambut, bulu kuduk, atau bulu roma kita berdiri.

Keadaan ini merupakan peringatan dini agar kita segera dapat bereaksi

terhadap hal-hal yang secara instingktif perlu kita hindari.

b. Penghangat

Selain sebagai penyangga benturan dan alat sensorik, rambut akan

memberi kehangatan kepada tubuh manusia. Manusia purba yang

hidup dialam terbuka dengan segala kekerasannya. Rambut kepala

yang paling dominan pertumbuhan dan ketebalannya, membentuk

semacam insulator alami yang menjaga stabilitas suhu kulit kepala

dari pengaruh suhu udara disekitarnya. Dinginnya udara sekitar tidak

dapat langsung mengenai kulit kepala berhubung adanya insulator

udara yang memperoleh pemanasan tetap dari suhu badan kita.

Sebaliknya, panasnya udara sekitar akan meningkatkan suhu insulator 


yang segera merangsang terjadinya perkeringatan. Kulit kepala akan

terbasahi oleh keringat. Keringat akan menguap dan untuk menguap

membutuhkan panas yang akan diambil dari suhu kulit kepala.

Dengan demikian tidak akan terjadi peningkatan suhu kulit kepala.

4. Fase pertumbuhan rambut

a. Fase anagen

Fase anagen atau disebut juga dengan fase pembentukan rambut,

dimulai dengan proses pembentukan folikel yang berasal dari

epidermis kea rah dalam menuju lapisan dermis, yang diikuti dengan

proses keratinisasi sehingga terbentuk rambut, waktu fase anagen ini

berkisar antara 2-3, hingga 6 tahun.

b. Fase katagen/masa istirahat


Setelah rambut terbentuk dan mulai tumbuh, rambut lama berada di

tempatnya, tidak bekerja dan tidak berhubungan dengan papil rambut,

tidak terjadi pembentukan apapun selama kurang lebih 2-3 minggu

c. Fase telogen/masa pergantian

Pada masa pergantian, papil rambut bekerja membentuk umbi baru

dan mendorong rambut lama lepas, jangka waktu yang diperlukan

dalam fase telogen ini adalah 100 hari.

II.3 Unsur kimia,bagian, fungsi, dan fase pertumbuhan dari kuku

1. Unsur kimia kuku

Unsur-unsur kimia pada kuku terdiri atas.

Carbon 51%, Hidrogen 6%,Nitrogen 17%,Oxygen 21%,Sulfur 5%

2. Bagian kuku
a. Badan kuku atau lempeng kuku (nail plate) : yaitu bagian yang

kelihatan dari kuku yang berada di atas palung kuku mulai dari atas

batas akar sampai tepi ujung lepas.

b. Akar kuku (lunula) : yaitu akar kuku berada pada dasar kuku dan

tersembunyi dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang

tumbuh yaitu matrix atau kandungan kuku.

c. Ujung lepas (eponychium) : merupakan bagian yang berbatasan

dengan badan kuku dan ujung jari.

3. Fungsi kuku

a. Indikator kesehatan
Wajar jika dokter juga memeriksa kondisi kuku seseorang saat

rangkaian pemeriksaan kesehatan. Jari kuku merupakan indikator

kondisi kesehatan seseorang secara umum. Bahkan, bintik atau

benjolan di kuku bisa menjadi indikator penyakit dan masalah entah

itu di paru-paru, jantung, juga liver.

b. Membantu aktivitas

Lapisan keras pada kuku menjadikannya sebagai bagian terkeras pada

tangan manusia. Adanya kuku membuat seseorang bisa melakukan

berbagai aktivitas dengan mudah seperti memegang objek. Bahkan,

kuku juga memiliki banyak pembuluh darah dan memastikan aliran

darah tetap lancar ketika sedang menggenggam sesuatu dengan erat.

c. Melindungi dari virus dan bakteri

Fungsi kuku lainnya adalah melindungi seseorang dari virus dan

bakteri agar tidak masuk ke dalam tubuh seseorang. Itulah mengapa


ketika seseorang mengalami penyakit kuku, risiko terjadinya infeksi

di tempat lain juga ikut meningkat.Fungsi proteksi ini juga ada pada

kuku kaki yang dapat melindungi seseorang dari cedera dan infeksi.

Dibandingkan dengan kuku tangan, kuku jari kaki lebih lambat

tumbuhnya.

4. Fase pertumbuhan kuku

Kuku terbuat dari lapisan protein yang disebut keratin. Sel kuku

baru terus tumbuh dari kantong matriks yang berada di bawah kutikela.

Sel kuku ini kemudian terdorong keluar ke arah ujung jari, lama-lama

menebal dan mengeras menjadi kuku yang bisa Anda lihat saat ini.

Pertumbuhan kuku rata-rata sekitar 0,1 milimeter per harinya. Agar bisa

memenuhi seluruh permukaan jari, kuku butuh waktu sekitar enam bulan

untuk bertumbuh. Kecepatan pertumbuhan kuku pada umumnya

dipengaruhi oleh aliran darah menuju matriks kuku dan dari nutrisi

makanan. Selain itu, musim juga dipercaya mampu memengaruhi

pertumbuhan kuku. Beberapa penelitian menunjukkan kuku tumbuh lebih

cepat di musim panas daripada di musim dingin.


BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

1. Kelenjar kulit terbagi menjadi dua yaitu kelenjar keringat dan kelenjar

minyak

2. Komponen rambut terdiri dari 70 – 80% keratin, 3-6% senyawa minyak,

1% zat warna melanin dan pheomelanin (pigmen warna lebih muda),

15% kelembaban air dan sisanya adalah karbohidrat dan unsure-unsur

mineral.

3. Struktur rambut terdiri dari tiga lapisan utama, susunan dari yang terluar

ke dalam adalah selaput rambut ( cuticle ), kulit rambut ( cortex ) dan

sumsum rambut ( medulla ).


4. Unsur-unsur kimia pada kuku terdiri atas Carbon 51%, Hidrogen

6%,Nitrogen 17%,Oxygen 21%,Sulfur 5%

III.2 Saran

Adapun saran dari makalah ini adalah kiranya kedepannya penulis lebih

bisa untuk memberikan pemahaman yang lebih lagi agar dapat dengan

mudah untuk di mengerti dan di pahami

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai