Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(PERTEMUAN I)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien : Klien terlihat menyendiri dan murung.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri.

3. Tujuan Khusus : Sp 1 pasien :

- Membina hubungan saling percaya dengan perawat.

- Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial

- Membantu pasien mengenal keuntungan

berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak

berhubungan dengan orang lain.

4. Tindakan Keperawatan :

- Membina hubungan saling percaya ; salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan

tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas pada

setiap pertemuan (topik yang akan dibicarakan, tempat pembicaraan dan waktu

pertemuan).

- Memberikan perhatian dan penghargaan : temani klien saat tidak menjawab, katakana

“Saya akan duduk disamping Anda, jika ingin mengatakan sesuatu saya siap

mendengarkan”. Jika klien menatap wajah perawat katakan “ada yang ingin Anda

katakan ?”.

- Mendengarkan klien dan empati : berikan kesempatan bicara (jangan buru-buru),

tunjukkan perawat mengikuti pembicaraan klien.

- Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain.

- Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang

lain.

- Mendiskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab

dengan mereka.

- Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan

orang lain.

- Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien.


B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

 Orientasi

“ Assalamu’alaikum”

“ Saya perawat Mawardatul Wajihah, Saya sering dipanggil mawar, Saya Mahasiswa

Akademi Keperawatan Pamekasan yang sedang praktek disini sela dua minggu. Saya

perawat di ruang mawar ini yang akan merawat Mbak.”

“ Siapa nama,Mbak? Senang dipanggil siapa?”

“ Apa keluhan Mbak hari ini?” Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang

keluarga dan teman-teman Mbak? Kita mau bercakap-cakap dimana? Bagaimana

kalau di ruang tamu? Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”

 Kerja

(Jika pasien baru)

“Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan,Mbak? Siapa

yang paling dekat dengan Mbak? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan Mbak?

Apa yang membuat mbak jarang bercakap-cakap dengannya?”.

(Jika pasien sudah lama dirawat)

“Apa yang dirasakan selama Mbak dirawat disini? O..Mbak merasa sendirian? Siapa

saja yang Mbak kenal di ruangan ini?”

“Apa saja kegiatan yang biasa Mbak lakukan dengan teman yang Mbak kenal?”

“Apa yang menghambat Mbak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien

yang lain?”

“Menurut Mbak apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman? Wah benar,

ada teman bercakap-cakap. Apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)

Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya,Mbak?Ya, apa lagi? (samapi

pasien dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya.

 Terminasi

“Bagaimana perasaan Mbak setelah berbincang-bincang dengan saya?”

“Mbak ternyata asyik juga diajak berbincang-bincang. Nah, bagaimana kalau Mbak

juga berbincang-bincang dengan orang lain? Besok pagi jam 09.30 saya akan
menemui Mbak. Saya akan mengajarkan Mbak untuk berkenalan dengan teman saya

ya? Bagaimana Mbak mau kan?”

“Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(PERTEMUAN II)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien : Klien tidak terlihat murung dan tidak ketakutan ketika

dihampiri oleh orang yang belum ia kenal.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri.

3. Tujuan Khusus : Sp 2 pasien :

- Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap

(berkenalan dengan orang pertama yaitu seorang

perawat).

4. Tindakan Keperawatan :

- Mengobservasi perilaku klien saat berhubungan sosial.

- Memberikan motivasi dan membantu klien untuk berkenalan/ berkomunikasi

dengan perawat lain.

- Melibatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

- Mendiskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan klien bersosialisasi.

- Memberikan motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang

telah dibuat.

- Memberikan pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui

aktivitas yang dilaksanakan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

 Orientasi

“Assalamu’alaikum, Mbak!”

“Bagaimana perasaan Mbak hari ini?”

“Nah sesuai dengan janji saya kemarin, saya akan mengajarkan Mbak berkenalan

dengan orang lain? Apakah Mbak sudah siap?”

“Begini lho Mbak, untuk berkenalan dengan orang lain,kita sebutkan dulu nama kita

dan nama panggilan yang kita suka, asal kita dan hobi. Contoh : “Nama saya B,

senang dipanggil B. Asal saya dari Pamekasan, hobi memasak”


“Ayo Mbak coba! Misalnya saya belum kenal dengan Mbak. Coba berkenalan dengan

saya!”

“Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali”

“Setelah Mbak berkenalan dengan orang tersebut, Mbak bisa melanjutkan

percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan. Misalnya tentang cuaca, hobi,

keluarga, pekerjaan dan sebagainya.”

“Nah seperti janji saya kemarin, saya akan mengajak Mbak mencoba berkenalan

dengan teman saya, perawat M. Tidak lama kok, sekitar 10 menit. Mbak siap kan?”

“Ayo kita temui perawat M disana”.

 Kerja

(Bersama-sama dengan Nn. D menghampiri perawat M)

“Selamat pagi perawat M, ini ingin berkenalan dengan M”

“Baiklah, Mbak bisa berkenalan dengan perawat M seperti yang kita praktekkan tadi”

(Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan perawat M: memberi salam,

menyebutkan nama, menanyakan nama perawat dan seterusnya)

“Ada lagi yang Mbak ingin tanyakan kepada perawat M? Coba tanyakan tentang

keluarga perawat M”

“Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Mbak bisa sudahi perkenalan ini. Lalu

Mbak bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat M, misalnya jam 1 siang nanti”

“Baiklah perawat M, karena D sudah selesai berkenalan, saya dan D akan kembali ke

ruangan. Selamat pagi”

(Bersama-sama dengan pasien meninggalkan perawat M untuk melakukan terminasi

dengan D di tempat lain).

 Terminasi

“Bagaimana perasaan Mbak setelah berkenalan dengan perawat M?”

“Mbak tampak bagus sekali saat berkenalan tadi”

“Pertahankan terus apa yang sudah Mbak lakukan tadi. Jangan lupa untuk

menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan

keluarga, hobi dan sebagainya. Bagaimana mau coba dengan perawat lain. Mari kita

masukkan pada jadwalnya. Mau berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik
nanti Mbak coba sendiri. Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10?

Sampai besok”.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(PERTEMUAN III)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien : Kontak mata klien tidak kosong dan mau bersosialisasi

dengan orang lain.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

3. Tujuan Khusus : Sp 3 pasien :

- Melatih pasien berinteraksi secara bertahap

(berkenalan dengan orang kedua yaitu seorang

pasien).

4. Tindakan Keperawatan :

- Mengobservasi perilaku klien saat berhubungan sosial.

- Memberikan motivasi dan membantu klien untuk berkenalan/ berkomunikasi

dengan pasien lain.

- Melibatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

- Mendiskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan klien bersosialisasi.

- Memberikan motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang

telah dibuat.

- Memberikan pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui

aktivitas yang dilaksanakan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

 Orientasi

“ Assalamu’alaikum, Mbak! Bagaimana perasaan Mbak hari ini?”

“ Apakah Mbak bercakap-cakap dengan perawat M kemarin siang?”

(Jika jawaban pasien : ya, maka kita bisa lanjutkan komunikasi berikutnya d menjadi

engan orang lain)

“ Bagaimana perasaan Mbak setelah bercakap-cakap dengan perawat M kemarin

siang?”
“ Bagus sekali Mbak menjadi senang karena punya teman lagi”

“ Kalau begitu, Mbak ingin punya banyak teman lagi?”

“ Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu pasien F”.

“ Seperti biasa kira-kira 10 menit”

“ Mari kita temui dia di ruang makan”

 Kerja

( Bersama-sama D mendekati pasien)

“ Selamat pagi, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan”

“ Baiklah, Mbak sekarang bisa berkenalan dengannya seperti telah Mbak lakukan

sebelumnya”

( Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam, menyebutkan nama,

nama panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal yang sama kepada pasien F)

“ Ada lagi yang Mbak ingin tanyakan kepada F?”

“ Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Mbak bisa sudahi perkenalan ini.

Laulu Mbak bisa buat janji untuk bertemu lagi jam 4 sore nanti”

( D membuat janji untuk bertemu kembali dengan pasien F)

“ Baiklah F, karena D sudah selesai berkenalan, saya dan D akan kembali ke ruangan

D. Selamat pagi”

( Bersama-sama pasien D meninggalkan pasien F untuk melakukan terminasi dengan

D di tempat lain)

 Terminasi

“ Bagaimana perasaan Mbak setelah berkenalan dengan F?”

“ Dibandingkan kemarin pagi, Mbak tampak lebih baik saat berkenalan dengan

pasien F”

“ Pertahankan apa yang sudah Mbak lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu

kembali dengan F jam 3 sore nanti”

“ Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan

orang lain ini kita tambahkan lagi di jadwal harian. Jadi satu hari Mbak dapat

berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak 3x, jam 10 pagi, jam 1 siang dan jam

8 malam. Mbak bisa bertemu dengan perawat U dan tambahkan dengan pasien yang
baru dikenal. Selanjutnya Mbak bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara

bertahap. Bagaimana, Mbak setuju kan?”

“ Baiklah. Kalau begitu Mbak harus biasakan berbincang-bincang dengan banyak

orang agar memiliki banyak teman ya.”

“ Mulai besok aka nada perawat lain yang akan merawat Mbak. Jadi Mbak bisa

berkenalan dengan dia juga.”

“ Sesuai perjanjian kita kemarin, pertemuan kita hari ini sudah 10 menit. Sampai

ketemu lagi ya, Mbak. Jangan lupa pesan saya untuk memiliki banyak teman. Nah,

untuk pertemuan kita besok saya akan mengajarkan Mbak minum obat ya. Saya aka

akan menemui Mbak di tempat ini jamnya seperti hari ini juga ya. Sekarang saya

harus menengik pasien lain lagi, ya Mbak ! Assalamu’alaikum”.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(PERTEMUAN IV)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien : Kontak mata klien tidak kosong dan mau bersosialisasi

dengan orang lain.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

3. Tujuan Khusus : Sp 4 pasien :

- Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang

benar.

4. Tindakan Keperawatan :

- Mendiskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat,

nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.

- Memantau klien saat penggunaan obat.

- Memberi pujian jika klien menggunakan obat dengan benar.

- Mendiskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter.

- Menganjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

 Orientasi

“ Assalamualaikum, Mbak D.”

“Bagaimana? Sudah punya berapa teman?”

“ Sesuai janji saya kemarin, bagaimana kalau kita sekarang membicarakan tentang

obat yang Mbak D minum?”

“ Berapa lama Mbak D kita mau berbicara? Bagaimana kalau 20 sampai 30 menit?”

 Kerja

“ Mbak D, berapa macam obat yang diminum? Jam berapa saja obat diminum?”

“ Mbak D perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”
“ Obatnya ada dua macam Mbak, yang warnanya CPZ gunanya agar tenang,

sedangkan yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks. Semuanya ini diminum

3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam.”

“ Bila nanti setelah minum obat, maka nanti mulut Mbak D terasa kering sehingga

untuk membantu mengatasinya Mbak bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu”

“ Sebelum minum obat ini Mbak dan ibu harus mengecek dulu label di kotak obat

apakah benar nama Mbak D tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus

diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah

benar.

“ Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum

dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya Mbak D tidak

menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter”

 Terminasi

“Bagaimana perasaan Mbak D setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang Mbak

D minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”

“ Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan Mbak. Jangan lupa minum obatnya dan

nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster”

“ Jadwal yangtelah kita buat kemarin dilanjutkan ya, Mbak!”

“ Saya harus kembali bertugas ke ruangan lain”

“ Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(PERTEMUAN I)

Sp 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi

sosial dan penyebab isolasi sosial.

 Tindakan Keperawatan :

- Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial

di rumah.

- Menjelaskan tentang : - Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien.

- Penyebab isolasi sosial.

A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

 Oriemtasi

“ Assalamu’alaikum, Pak/ Bu”

“ Perkenalkan saya perawat H, saya yang merawat anak Bapak/Ibu, pasien H, di

ruang mawar ini”

“Nama Bapak/Ibu siapa? Senang dipanggil siapa?”

“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Bagaimana keadaan pasien H sekarang?”

“ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak Bapak/Ibu”

“ Kita diskusi disini saja ya ? Berapa lama Bapak/Ibu punya waktu? Bagaimana

kalau setengah jam?”

 Kerja

“ Apa masalah yang Bapak/Ibu hadapi dalam merawat pasien H? Apa yang sudah

yang sudah dilakukan?”

“Masalah yang dialami oleh anak Bapak/Ibu disebut isolasi social. Ini adalah salah

satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain”

“ Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri,

walaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk”


“ Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan

saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau

berpisah dengan orang-orang terdekat”

“ Apabila masalah isolasi social ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami

halusinasi yaitu mendengar sesuatu atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak

ada.”

“ Untuk menghadapi keadaan demikian, Bapak/Ibu dan anggota keluarga yang lain

harus sabar menghadapi pasien H”.

 Terminasi

“Nah, coba Bapak/Ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan

tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial”

“ Bagus sekali Bapak/Ibu, Bapak/Ibu bisa menyebutkan apa itu isolasi sosial lengkap

dengan tanda-tandanya”

“ Bagaimana kalau kita bertemu 3 hari lagi untuk latihan cara merawat pasien H?”

“ Kita ketemu disini saja ya, Pak/Bu, pada jam yang sama”

“ Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(PERTEMUAN II)

Sp 2 Keluarga : Memberikan penyuluhan dan pelatihan cara merawat pasien dengan

isolasi sosial.

 Tindakan Keperawatan :

- Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara bersikap peduli dan

tidak ingkar janji.

- Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan

bersama-sama dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan

memberikan pujian yang wajar.

- Tidak membiarkan pasien sendirian di rumah.

- Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien.

- Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.

- Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah dipelajari, diskusikan

yang dihadapi.

A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

 Orientasi

“ Assalamu’alaikum, Pak/Bu”

“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?”

“ Bapak/Ibu masih ingat tentang apa yang dimaksud isolasi sosial itu dan tanda-

tandanya yang kita bicarakan kemarin?”

“Nah sesuai janji saya kemarin, hari ini saya akan mengajarkan Bapak/Ibu cara

merawat anak Bapak/Ibu. Kalau Bapak/Ibu sudah bisa melakukannya sesuai yang

saya contohkan, nanti kita langsung praktekkan ke pasien H,ya.”

 Kerja

“Untuk merawat H, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus

membina hubungan saling percaya dengan pasien H yang caranya adalah bersikap
peduli dengan H dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan

semangat dan dorongan kepada H untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama

dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien”.

“ Selanjutnya jangan biarkan H sendiri. Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap

dengan H. misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan

kegiatan rumah tngga bersama.”

“ Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu”

“ Begini contoh komunikasinya, Pak/Bu : H, bapak/ibu lihat sekarang kamu sudah

bisa bercakap-cakap dengan orang lain. Pebincangannya lumayan lama. Bapak/Ibu

senang sekali melihat perkembangan kamu, Nak. Coba kamu berbincang-bincang

dengan teman-temanmu yang lain? Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu

sholat berjemaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat dimana? Kalau di rumah

nanti, kamu sholat bersama-sama keluarga atau di musholla kampong. Bagaimana H,

kanu mau coba kan, Nak?”

“ Nah coba sekarang Bapak/Ibu peragakan cara komunikasi seperti yang saya

contohkan”

“ Bagus, Pak/Bu. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali”

“ Sampai disini ada yang mau ditanyakan, Pak/Bu? Kalau tidak mari kita praktekkan

langsung ke S! Berapa lama waktu Bapak/Ibu? Baik kita akan coba 30 menit”

“ Sekarang mari kita temui H”

(Menuju pasien H)

“ Assalamu’alaikum, Mbak. Bagaimana perasaan Mbak hari ini?”

“ Bapak/Ibu Mbak datang membesuk. Beri salam! Bagus. Tolong Mbak tunjukkan

jadwal kegiatannya!”

(Kemudian kita berbicara kepada keluarga sebagai berikut : )

“ Nah Pak/Bu, sekarang Bapak/Ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan

tadi”

(Observasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah

dilatihkan pada pertemuan sebelumnya)

“ Bagaimana perasaan Mbak setelah berbincang-bincang dengan orangtua Mbak?”

“ Baiklah, sekarang saya dan orangtua ke ruang perawat dulu”


(Meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga)

 Terminasi

“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi? Bapak/Ibu sudah bagus”

“ Mulai sekarang Bapak/Ibu sudah bisa melakukan cara merawat tadi ke pasien H.

Jadi intensitas percakapannya bisa ditingkat sesuai kemampuan pasien,ya. Terima

kasih atas kerja samanya selama ini. Assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai

  • Gastritis Fix
    Gastritis Fix
    Dokumen22 halaman
    Gastritis Fix
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Format Asuhan Keperawatan Dasar
    Format Asuhan Keperawatan Dasar
    Dokumen10 halaman
    Format Asuhan Keperawatan Dasar
    nurisnofana
    Belum ada peringkat
  • Cover PADA TN Diare
    Cover PADA TN Diare
    Dokumen2 halaman
    Cover PADA TN Diare
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Format Askep KMB
    Format Askep KMB
    Dokumen11 halaman
    Format Askep KMB
    Ainur
    Belum ada peringkat
  • EVALUASI
    EVALUASI
    Dokumen1 halaman
    EVALUASI
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen59 halaman
    Hipertensi
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen14 halaman
    PPOK
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • LP - Diare Fix
    LP - Diare Fix
    Dokumen15 halaman
    LP - Diare Fix
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Cover PADA TN Diare
    Cover PADA TN Diare
    Dokumen2 halaman
    Cover PADA TN Diare
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • ASUHAN KEPERAWATAN JIWATn
    ASUHAN KEPERAWATAN JIWATn
    Dokumen3 halaman
    ASUHAN KEPERAWATAN JIWATn
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Dokumen14 halaman
    LAPORAN
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Abseennn
    Abseennn
    Dokumen4 halaman
    Abseennn
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Dokumen14 halaman
    LAPORAN
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Krisis Tyroid
    Krisis Tyroid
    Dokumen9 halaman
    Krisis Tyroid
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • S A P Insomnia
    S A P Insomnia
    Dokumen9 halaman
    S A P Insomnia
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Cover KTI
    Cover KTI
    Dokumen12 halaman
    Cover KTI
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Asam Kuat
    Asam Kuat
    Dokumen4 halaman
    Asam Kuat
    Ella Masliana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen15 halaman
    Bab I
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen20 halaman
    Kejang Demam
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • 2.5 Kerangka Konseptual
    2.5 Kerangka Konseptual
    Dokumen1 halaman
    2.5 Kerangka Konseptual
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Askep Jiwa
    Askep Jiwa
    Dokumen2 halaman
    Askep Jiwa
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Anggota Tata Surya
    Anggota Tata Surya
    Dokumen21 halaman
    Anggota Tata Surya
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Mutu Pelayanan Keperawatan Dan Kepuasan Pelanggan
    Mutu Pelayanan Keperawatan Dan Kepuasan Pelanggan
    Dokumen16 halaman
    Mutu Pelayanan Keperawatan Dan Kepuasan Pelanggan
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Rencana Tindakan Keperawatan
    Rencana Tindakan Keperawatan
    Dokumen2 halaman
    Rencana Tindakan Keperawatan
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • MAKP
    MAKP
    Dokumen20 halaman
    MAKP
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Pelayanan Publik
    Pelayanan Publik
    Dokumen27 halaman
    Pelayanan Publik
    Nuris Syarifah
    Belum ada peringkat