Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DAFID APRIYANTO

KELAS : 1A

NPM : 20110043

TEKS 1
Kanker prostat adalah penyakit yang mematikan. Jumlah penderita kanker prostat akhir-akhir ini
semakin banyak, seiring meningkatnya harapan hidup masyarakat. Di Indonesia, penyakit ini
termasuk sepuluh besar penyebab kematian pada pria. Sedangkan di Eropa dan Amerika, kanker
prostat adalah penyakit ganas nomor satu yang diderita pria yang banyak menyebabkan kematian.
Penyebab kanker prostat adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel di kelenjar prostat.
Namun, penyebab mutasi itu sendiri belum diketahui secara pasti. Selain itu, ada beberapa faktor
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, antara lain: Pertambahan usia, menderita
obesitas, pola makan kurang serat, menderita penyakit menular seksual, memiliki keluarga yang
menderita kanker prostat. Kanker prostat tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal.
Namun ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, penderita
akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil. Skrining kanker prostat dalam bentuk tes
PSA dan colok dubur masih menjadi hal yang kontroversial, karena tes ini tidak dapat memberikan
hasil yang spesifik. Hasil tes yang tidak akurat dapat membuat pasien menjalani pemeriksaan dan
penanganan yang sebenarnya tidak perlu dan justru membahayakan. Oleh karena itu, diskusikanlah
dahulu dengan dokter mengenai perlu tidaknya Anda melakukan skrining kanker prostat melalui tes
PSA. Untuk mendeteksi dan mengetahui stadium kanker prostat, dokter akan melakukan
pemeriksaan USG prostat, MRI, dan biopsi prostat. Dokter akan menentukan jenis pengobatan
berdasarkan tingkat keparahan kanker dan kondisi pasien secara keseluruhan. Metode pengobatan
yang dapat dilakukan adalah operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan krioterapi.

TEKS 2
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan.
Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang
menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi,
loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung
pembangunan di berbagai bidang. Zaman semakin maju kita tidak lagi dihadapkan dengan para
penjajah dari luar negeri. Kita menghadapi penjajah dari dalam negeri sendiri. Jajahannya berupa
saling menghujat, saling membenci, saling mencela, saling menyalahkan, saling merasa paling benar,
saling mengafirkan, banyaknya informasi tidak benar disebarkan dan masih banyak lagi. Di sini peran
generasi milenial sangat dibutuhkan. Sebagai generasi muda ia berperan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia menjadikan mereka pahlawan bangsa. Para generasi milenial harus memiliki
jiwa kepahlawanan untuk bisa menjaga negara Indonesia. Jiwa pahlawan berupa toleransi yang
tinggi, jujur dalam berkata, bertindak, bahkan bersosial media, memiliki pemikiran kritis yang tidak
mudah tergiyurkan dengan hal-hal baru yang sifatnya materialis, tidak mudah termakan berita
kebohongan dan tidak menyebarkannya, saling menyayangi sesama saudara sebangsa dan setanah
air, mencintai negara Indonesia dan lain-lainnya yang merupakan sifat dan sikap nasionalisme yang
tinggi. Semua berawal dari jiwa yang akan di praktikkan dalam lapangan. Jiwa harus di perbaiki dulu
sebelum terjun di lapangan. Banyak orang yang suka menghujat, menyalahkan, dan mengafirkan
karena tidak memiliki jiwa kepahlawanan. Jika definisi pahlawan itu adalah orang yang menonjol
karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah
berani. Maka sebagai generasi milenial yang dihadapkan pada kemajuan zaman, mereka harus
berani menujukan kebenaran dan tidak mudah dibohongi dengan berita-berita yang sengaja dibuat
bohong. Sudah semestinya peran pemuda sebagai generasi milenial ikut berjuang mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Jika dulu para pemuda perang bertumpah darah di Surabaya. Kini para
pemuda harus berjuang membuat Indonesia kembali menjadi negara yang harmonis, beragam suku,
ras, budaya dan agama tetapi tetap satu, saling menghargai, bertoleransi dan lain-lain. Negara-
negara lain sudah maju sedangkan Indonesia masih berjibaku dalam konflik dalam negeri karena
hanya berbeda pendapat, pandangan, agama, ras, suku dan budaya.

PERBANDINGAN
Teks pertama

sebuah karangan yang memiliki isi tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai
informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini yaitu untuk memberikan informasi yang sejelas-
jelasnya kepada para pembaca.

Teks kedua

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat, kesimpulan dengan data/fakta
sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai