Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus


pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
China. Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifkasi pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (novel coronavirus).
Pada awal tahun 2020 NCP mulai menjadi pendemi global dan menjadi masalah
kesehatan di beberapa negara di luar RRC. (Ceraolo et al., 2019)
Berdasarkan World Health Organization (WHO) kasus kluster pneumonia
dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan telah menjadi permasalahan
kesehatan di seluruh dunia. Penyebaran epidemi ini terus berkembang hingga
akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel
Coronavirus. Pandemi ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan
kasus-kasus baru di luar China.
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) / Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada tanggal 12
Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia
ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). (Tribun, 2020)
Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan
penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia masih melawan
Virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah kasus
Virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi
tidak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan
demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu. Kasusnya dimulai dengan
pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019.
Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan yang berada di Wuhan
yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa

1
dikonsumsi seperti ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar
belakang tersebut, Virus Corona bukan kali ini saja memuat warga dunia panik.
Memiliki gejala yang sama-sama mirip Flu, Virus Corona berkembang cepat
hingga mengakibatkan infeks yang lebih parah dan gagal organ. (Handayani et al.,
2020)
Penularan covid-19 juga dapat meluas dengan saling bersentuhan tangan,
polusi udara serta dengan benda – benda benda mati, yang bersifat logam maupun
benda benda yang non logam. maka dari itu diperlukan pencegahan penularan dari
corona virus dengan tidak saling bersentuhan, menggunakan masker jika
berpergian keluar rumah serta perlunya mencuci tangan ketika sedang memegang
sesuatu saat berada di luar rumah tanpa harus menyentuhnya.
Pencuci Tangan tanpa sentuhan tangan adalah alat yang dapat di gunakan
untuk menuci tangan tanpa harus menyentuh air dan sabun sehingga menjaga diri
dalam pencegahan penularan corona virus yang saling bersentuhan. pencuci
tangan semi otomatis telah di lengkapi dengan air dan sabun, sehingga ketika kita
sedang memegang sesuatu diluar rumah dan hendak mencuci tangan tanpa harus
memegang air dan sabunnya, kita hanya menggunakan kedua kaki untuk
menjalankan air dan sabun tersebut.

1. Penerapan 3M Untuk Mencegah Penularan Covid-19?


Laman resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menginformasikan
langkah-langkah yang baik dan benar dalam menerapkan perilaku 3M untuk
mencegah penularan virus Corona, yaitu sebagai berikut:

a. Memakai Masker
1) Semua orang harus memakai masker, terutama jika di luar rumah.
2) Sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
(minimal 20 detik).
3) Bila tidak tersedia air, gunakan cairan pembersih tangan (minimal
alkohol 60%).
4) Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung.
5) Pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.

2
6) Hindari menyentuh masker saat digunakan

b. Mencuci Tangan
1) Basahi tangan dengan air mengalir.
2) Sabuni tangan.
3) Gosok semua permukaan tangan, termasuk telapak dan punggung
tangan, sela-sela jari dan kuku, selama minimal 20 detik.
4) Bilas tangan sampai bersih dengan air mengalir.
5) Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu pengering tangan yang
harus dibuang ke tempat sampah segera setelah digunakan.
6) Sering cuci tangan pakai sabun terutama sebelum makan, usai batuk atau
bersin, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah ke kamar mandi.
7) Biasakan mencuci tangan pakai sabun setelah dari luar rumah atau
sebelum masuk ke tempat lain. Bila sabun dan air mengalir tidak ada,
gunakan cairan pembersih tangan berbahan alkohol (minimal 60%).

c. Menjaga Jarak
1) Selalu menjaga jarak fisik lebih dari 1 meter dengan orang lain.
2) Tetap berada di rumah sesuai panduan pemerintah, kecuali ada keperluan
mendesak.
3) Bekerja, belajar dan beribadah di rumah.
4) Keluar hanya untuk belanja hal penting atau pengobatan, itu pun
seminimal mungkin.
5) Gunakan masker saat di luar rumah.
6) Sebisa mungkin hindari penggunaan kendaraan umum.
7) Tunda atau batalkan acara berkumpul bareng keluarga besar atau teman.
(Raditya, 2020)

3
B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan yang dikaji, maka timbul rumusan masalah, antara lain:
1. Bagaimana cara membuat alat pencuci tangan tanpa sentuhan tangan,
agar terhindar dari penularan covid 19 ?
2. Apa saja komponen yang diperlukan dalam membuat alat pencuci tangan
tanpa sentuhan tangan ?

C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat alat pencuci tangan tanpa harus harus
menyentuhnya ?
2. Bagaimana cara membuat alat pencuci tangan tanpa sentuhan tangan
bekerja dengan baik ?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membuat alat pencuci tangan tanpa sentuhan tangan.
2. Untuk membuat desain alat pencuci tangan tanpa sentuhan tangan.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1. Dapat membuat alat alat pencuci tangan tanpa sentuhan tangan.
2. Sebagai referensi untuk mengatasi pencegahan serta penularan Covid 19
di Masyarakat.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perlunya Mencuci Tangan Guna Mencegah Penularan Covid-19


Para ahli telah merekomendasikan cuci tangan menggunakan air dan sabun
sebaiknya dilakukan setidaknya selama 20 detik. Hal itu penting karena sabun
membutuhkan waktu untuk mengikat molekul air dan minyak secara bersamaan.
Selain itu, sabun juga memerlukan waktu tidak sebentar untuk bisa mengangkat
kuman – kuman.
Berikut beberapa pendapat tentang mencuci tangan menurut para ahli:
1. ''Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ini penting
dilakukan. Ini yang akan jadi kunci untuk membunuh, merusak, dan
mematikan virus yang mencemari tangan kita'' (Dr.Yurianto, 2020).
2. “Terlebih jika tangan kita kotor atau berminyak, hand sanitizer juga tidak akan
membersihkannya dengan efektif di perlukan sabun juga . Cara menggunakan
hand sanitizer cukup mudah,setelah mengoleskan gel pada tangan, gosok
permukaan tangan, jari, dan sela-sela jari hingga mongering” (Widiastuti,
2020).
3. “Virus memiliki membran yang mengelilingi partikel genetik yang disebut
membran lipid, karena memiliki struktur berminyak , jenis struktur yang bisa
dinetralkan oleh sabun dan air." Melarutkan "lapisan" luar memecah sel virus,
dan materi genetik - RNA yang membajak sel manusia untuk membuat salinan
virus - dapat tersapu dan dihancurkan” (Prof.dr.Gilbert, 2020)
4. “Disiplin dan konsisten menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti
mencuci tangan menjadi salah satu kunci menghalau infeksi Covid-19
menjangkiti tubuh. Hal ini untuk menghindari diri terjangkit penyakit dan
menyebarkannya kepada orang lain, tidak hanya ketika pandemi berakhir
namun untuk seterusnya. Apalagi ketika kita tidak bisa menghindar dari
menyentuh benda-benda di sekitar kita" (Gani, 2020).
5. “Mencuci dengan air saja jauh lebih kecil kemungkinannya untuk
memindahkan virus dari permukaan kulit. Jadi, cucilah tangan dengan sabun

5
karena ia mengandung senyawa seperti lemak yang disebut amphiphiles, yang
mirip dengan lipid yang ditemukan dalam membran virus. Ketika sabun
bersentuhan dengan zat berlemak ini, sabun mengikatnya dan
menyebabkannya terlepas dari virus. Ini juga memaksa virus melepaskan diri
dari kulit” (Dr. Fichtenbaum, 2020)

B. Beberapa Jenis Alat Pencuci Tangan Di Masa New Normal


Di masa new normal saat ini sangat membutuhkan alat pencuci tangan
yang praktis, Sehingga banyak yang membuat produk dan alat pencuci tangan
yang bermacam – macam. Berikut beberapa jenis alat pencuci tangan di masa new
normal:
1. Hand Sanitizer
a. Sumber : “Hand Sanitizer Ekstrak Metanol Daun Mangga Arumanis
(Mangifera Indica L)”
Ekstrak n-heksan daun sirsak dapat diformulasikan sebagai gel hand
saitizer dan telah diuji memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Propionibacterium acne. Daun binahong dapat diformulasikan menjadi hand
sanitizer dan daun binahong memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli.
Hal tersebut menggambarkan potensi ekstrak tanaman diformulasikan sebagai
hand sanitizer. (Ningsih et al., 2020)
1) Kelebihan : Harga lebih terjangkau dan efek samping yang ditibulkan pada
kulit tidak separah menggunakan alkohol.
2) Kekurangan : Tingkat kebersihan tidak sebersih menggunakan alkohol
yang bisa membersihkan luka sekaligus.

2. Alat Pencuci Tangan Otomatis


a. Sumber : “Rancang Bangun Alat Cuci Tangan Otomatis Portable Dengan
Teknologi Mikrokontroler Arduino Uno”
Panel surya dapat menghasilkan daya sebesar 46,364 Wh dengan rentang
waktu penggunaan selama 7 jam. Daya yang dibutuhkan untuk pengisian
baterai mendapatkan hasil sebesar 11,59 Wh, dan ketahanan baterai

6
mendapatkan hasil bahwa baterai hanya dapat bertahan selama 70 menit.
(Febriansyach et al,. 2020)
1) Kebihan : Kinerja alat lebih cepat dan praktis Karena menggunakan sensor
2) Kekurangan : Harga alat tergolong mahal, waktu penggunaan kurang
optimal karena hanya bertahan selama 7 jam, ketahanan baterai kurang
optimal karena tidak dapat digunakan lebih lama ketika panel tidak dapat
cahaya matahari.

b. Sumber : “Rancang Bangun Sistem Wastafel Otomatis Berbasis


Mikrokontroler Atmega8535 Dengan Menggunakan Sensor Fotodioda”
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
wastafel yang telah dirancang bangun dapat berfungsi sebagaimana yang
diinginkan berdasarkan pada kinerja alat dan tegangan keluaran pada sistem
driver otomatisasi solenoid valve sebesar +12V dan sistem relay sebesar +5V.
Solenoid valve pada kran air mampu bekerja dengan air yang bersumber
langsung dari tandon air di lantai 2. Solenoid valve pada tempat sabun mampu
bekerja dengan air yang tidak bersumber langsung dari tandon air. Sabun cair
yang dapat dikeluarkan solenoid valve adalah sabun cair yang dicampur
dengan air dengan perbandingan minimal 1:1. Waktu pengeringan tangan rata-
rata adalah 31 sekon pada jarak 5 cm dari pengering tangan. (Wildian, 2020).
1) Kelebihan : Memiliki pengering tangan.
2) Kekurangan : debit air yang keluar dari kran air masih kecil, dan waktu
yang dibutuhkan untuk mengeringkan tangan masih relatif lama.

Gambar 2.1 Rancang Bangun Sistem Wastafel Otomatis Berbasis


Mikrokontroler Atmega8535 Dengan Menggunakan Sensor
Fotodioda. (Wildian, 2020)

7
3. Alat Pencuci Tangan Semi – Otomatis.
a. Sumber : “Pembuatan Tempat Cuci Tangan Dengan Pijakan Kaki Di
Masjid Taqwa Padang Bulan Abepura”
Alat cuci tangan ini dibuat dengan meniadakan kontak tangan secara langsung
dengan stop kran dan tempat sabun, dengan cara memanfaakan injakan kaki untuk
membuka kran dan untuk mengambil sabun dari tempatnya. Diharapkan dengan
adanya alat cuci tangan ini akan bermanfaat untuk mengurangi kemungkinan
adanya penularan covid 19 di cluster Masjid Taqwa. (Suyatno et al,. 2020)
1) Kelebihan : Meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat setempat untuk
mencuci tangan.
2) Kekurangan : Perancangan alat dinilai kurang efektif, karena letak pencuci
tangan yang berdekatan, sehingga dinilai tidak mematuhi protokol kesehatan
karena tidak menjaga jarak

Gambar 2.2 Pembuatan Tempat Cuci Tangan Dengan Pijakan Kaki Di


Masjid Taqwa Padang Bulan Abepura (Suyatno et al,. 2020)

b. Sumber : “Alat Cuci Tangan Injak Mekanik”


Seperti kita ketahui di masa pandemi Virus Corona (Covid-19) penularan
paling rentan melalui telapak tangan. Seperti alat untuk cuci tangan jika tidak
berhati-hati bisa jadi sarana penularan, terutama pada bagian kran yang sering
dipegang semua orang ketika bercuci tangan. (Wafa, 2020).
1) Kelebihan : Harga lebih murah karena rangka alat menggunakan besi
stainless steel

8
2) Kekurangan : Perancangan alat dinilai kurang efektif karena peletakan
komponen kurang terstruktur dan bahan dianggap kurang kokoh.

Gambar 2.3 Alat Cuci Tangan Injak Mekanik (Wafa, 2020)

4. Alat Pencuci Tangan Manual


a. Sumber : “Tempat Cuci Tangan Portable Untuk Menurunkan Angka
Kuman Di Tangan” (Istiqomah, 2020)
Pembuatan alat pencuci tangan portable ini didasari dari survey di tempat
umum yang tidak memiliki tempat pencuci tangan di sekitar lokasi.
1) Kelebihan : Biaya pembuatan alat murah karena tidak menggunakan
sensor dan tambahan mekanisme lainnya.
2) Kekurangan : menyentuh kran dan sabun dengan banyak orang, sehingga
resiko tertular covid-19 masih memungkinkan.

Gambar 2.4 Tempat Cuci Tangan Portable Untuk Menurunkan Angka


Kuman Di Tangan. (Istiqomah, 2020)

9
C. Hal Yang Perlu Dilakukan Sebagai Bentuk Pencegahan Penyebaran
Covid – 19
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran
covid-19 :
1. Rajin Mencuci Tangan
Walau terdengar umum, namun mencuci tangan adalah pangkal kebersihan
dan kesehatan. Tangan adalah sumber kuman dan bakteri yang dapat
menyebabkan beragam penyakit. Cuci tangan minimal 20 detik dengan
menggunakan sabun, dan air mengalir.
2. Kenakan Masker
Meskipun virus corona tidak menular lewat udara, upayakan untuk
menggunakan masker agar tetap terlindungi dari virus. Jika kondisi Anda
sehat, maka masker kain sudah cukup aman untuk dipakai.
Tapi jika kamu dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, maka upayakan
untuk menggunakan masker medis yang memiliki ketebalan 3 lapis.
3. Hindari Bersentuhan
Berpelukan, dan berjabat tangan, adalah hal yang harus dihindari. Dengan
menghindari kontak kulit maka tak ada kemungkinan perpindahan virus dan
kuman yang terjadi. 
4. Jangan Sentuh Area Wajah
Virus corona bisa menyerang tubuh lewat area segitiga wajah seperti mulut,
mata, dan hidung. Jadi, hindari untuk menyentuhnya agar tidak ada
kemungkinan masuknya virus corona ke tubuh.
5. Etika Bersin dan Batuk
Virus corona bisa menular lewat droplet. Jadi saat bersin dan batuk, tutup
dengan tisu atau lipatan tangan agar virus tidak menyebar ke orang lain.
Jangan lupa untuk segera mencuci tangan setelahnya.
6. Hindari Berbagi Barang Pribadi
Demi kesehatan bersama. Perlu diingat jika virus corona dapat bertahan pada
permukan hingga tiga hari. Oleh sebab itu, usahakan untuk menggunakan
barang pribadi dan tidak memakainya secara bergantian.

10
7. Bersihkan Perabot Rumah
Selain menjaga kebersihan tubuh, Anda juga harus menjaga kebersihan
rumah. Jangan lupa untuk gunakan cairan desinfektan untuk
membersihkannya secara teratur sehingga tak ada kuman dan virus penyebab
penyakit yang bersarang di rumah. 
8. Physical Distancing
Hindari kerumunan dan jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
Langkah ini bisa diterapkan saat berada di tempat umum atau luar ruangan
sehingga kamu bsa mencegah terpapar virus corona.
9. Selalu Mencuci Bahan Makanan
Jangan lupa untuk mencuci bahan makanan sebelum disantap atau disimpan di
dalam lemari pendingin. Buah-buahan dan sayuran bisa dibersihkan dengan
larutan hidrogen peroksida atau cuka putih yang sangat aman digunakan untuk
makanan.
10. Tingkatkan Imunitas Tubuh
Hindari stres, makan makanan bergizi yang kaya vitamin dan mineral serta
lakukan olahraga ringan agar badan tetap fit selama WFH di rumah. Saat
imunitas tubuh baik, maka akan memperkecil kemungkinan Anda untuk
terkena virus corona yang membahayakan kesehatan. (Mecadinisa, 2020)

11
BAB III
PENETAPAN SPESIFIKASI

A. Perencanaan Komponen Alat Pencuci Tangan Mekanisme Pijakan

1. Kerangka Alat
Kerangka alat ini berfungsi sebagai pendukung komponen lainnya, yang
terbuat dari besi hollow yang memiliki ukuran yaitu :
a. Rangka menggunakan besi hollow berukuran 3cm dan 1,5cm
b. Tinggi total alat, dirancang setinggi 144cm. Dengan posisi tempat cuci
tangan ( wastafel ) setinggi 81cm. Diperkirakan bahwa dengan tinggi alat
tersebut akan memudahkan pemakai untuk menggunakan alat.
c. Panjang dan lebar alat dirancang 86cm dan 56cm, dalam hal ini
dibutuhkan kerangka alat yang mampu untuk menopang komponen pada
alat tersebut.

Gambar 3.1 Rangka Alat Pencuci Tangan

12
2. Wastafel
Wastafel berfungsi untuk tempat menampung dan saluran buang air pada
alat yang berukuran 50cm × 40cm × 14cm yang terbuat dari stainless steel. Alat
ini juga dilengkapi dengan panduan 6 langkah mencuci tangan menurut WHO.

Gambar 3.3 Wastafel


3. Pijakan / Pedal
Berfungsi untuk mengeluarkan air dan sabun pada saat memijaknya
dengan menggunakan kaki sebelah kiri dan kanan. Terbuat dari stainless steel
sepanjang 15cm¸ lebar 10cm, dan tebal 1cm. Menggunakan pegas yang berfungsi
sebagai penarik pijakan agar penekan kran air dan sabun dapat kembali ke posisi
semula setelah pijakan dilepaskan.

Gambar 3.2 Pijakan / Pedal

13
4. Jerigen Air
Pada alat ini memiliki 2 buah jerigen untuk tempat penyimpanan air dan
pembuangan air yang memiliki ukuran panjang 36cm, lebar 27cm, tinggi 56cm
dan memiliki kapasitas 50 Liter. Diperkiran dengan ukuran kapasitas jerigen
tersebut, kerangka alat dapat menahan beban.

Gambar 3.4 Jerigen Air

5. Kran Air
Terbuat dari bahan plastik yang berfungsi sebagai tempat keluar air saat
memijak yang digerakkan dengan besi beton yang dihubungkan ke pijakan kaki.

Gambar 3.5 Kran Air

14
6. Tempat Sabun
Terbuat dari bahan plastik yang berfungsi sebagai tempat keluar sabun saat
memijak yang digerakkan dengan besi beton yang dihubungkan ke pijakan sabun.
Pada alat ini sabun yang digunakan berukuran 500ml.

Gambar 3.6 Tempat Sabun

7. Roda
Pada alat pencuci tangan ini menggunakan 4 roda yang mempunyai ukuran
roda 2inch dengan tinggi 7cm, lebar 4,7cm, dan panjang 6cm. Berfungsi untuk
mempermudah alat pencuci tangan saat dipindahkan.

Gambar 3.7 Roda

15
B. Perhitungan Yang Dilakukan Pada Komponen Alat
1. Perhitungan Energi Potensial Pada Pegas
Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi benda karena posisi
benda tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak terhingga dengan
arah dari gaya yang ditimbulkan dari energi potensial tersebut.
Alat ini menggunakan pegas yang berfungsi sebagai penarik pijakan agar
penekan kran air dan sabun dapat kembali ke posisi semula setelah pijakan
dilepaskan.

Grafik (F – x) menunjukkan hubungan antara gaya dan perpanjangan gaya pegas.

F (N)

∆x (m)
0,04
 F=6N
 ∆x = 0,04 m = 4×10-2 m

Untuk mendapatkan hasil konstanta:


F = k . ∆x
6 = k.(4.10-2)
F = m.a 6
k=
4 × 10¿ 2
= 20 . 0,3
= 6 kg m/s2 = 150 N/m

=6 N Ep = 1/2 k ∆x2
Ep = 1/2 . 150 . (0,04)2
= 1/2 . 150 . 0,0016
= 0,12 J

16
2. Perhitungan Tinggi Wastafel Secara Ergonomis
Unsur ergonomis yang harus ada pada benda kerajinan antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Keamanan, unsur ini berupa jaminan atas penggunaan dari produk
kerajinan sehingga pengguna tidak terancam keselamatannya dan
sebagainya.
b. Keluwesan, adalah unsur yang berkenaan dengan fleksibilitas dalam
penggunaan benda kerajinan.
c. Kenyamanan, adalah unsur ergonomis yang berkaitan dengan rasa nyaman
yang dialami pengguna ketika memanfaatkan benda kerajinan

Tabel 3.1 Tabel Dimensi Tubuh Manusia


DIMENSI TUBUH PRIA WANITA
( cm ) 5th 50th 95th 5th 50th 95th
No Posisi Berdiri Tegak
1 Tinggi Tubuh Berdiri 153.2 163.2 173.2 146.4 156.3 166.2
2 Tinggi Mata 142.5 152 142.9 118.4 127.2 136.1
3 Tinggi Bahu 127.4 133.8 107.4 88.6 95.7 102.8
4 Tinggi Siku 93.2 100.3 107.4 88.6 95.7 102.8
5 Tinggi Genggaman 66.5 71.8 78.2 64.6 70.8 77.1
Tangan Posisi Kebawah

Dalam mencari tinggi rata – rata siku manusia di dapatkan dengan cara:

Maka dilakukan perhitungan:


93,2+ +100,3+107,4+88,6+ 95,7+102,8
¿
6
588
¿ =98 cm
6
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh hasil ketinggian rata – rata siku
manusia dengan tinggi 98cm. Ketinggiaan instalasi wastafel dipilih dari sudut
pandang ergonomis dengan ketentuan yaitu: tinggi rata-rata manusia – 10cm.
Maka diperoleh hasil dengan: 98cm – 10cm = 88cm.

17
BAB IV
PERKIRAAN BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN

A. Perkiraan Biaya Alat Pencuci Tangan Mekanisme Pijakan


Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui total biaya pembuatan alat
yang dikeluarkan.

Tabel 4.1 Tabel Perkiraan Biaya


Harga /
No Bahan / Alat Jumlah Satuan Total
Satuan
1. Besi hollow 3×3 1 1/4 (7,50m) Batang Rp 88.000,- Rp 660.000,-
3
2. Besi hollow 1,5×1,5 /4 (4,50m) Batang Rp 58.000,- Rp 261.000,-
3. Drum air 2 Buah Rp 105.000,- Rp 210.000,-
4. Kran air 1 Buah Rp 48.000,- Rp 48.000,-
5. Sabun cuci tangan 1 Buah Rp 14.900,- Rp 14.900,-
6. Wastafel 1 Buah Rp 296.000,- Rp 296.000,-
7. Roda 1 (4 bh) Unit Rp 33.500,- Rp 33.500,-
8. Cat 1 (1/2 kg) Kaleng Rp 25.000,- Rp 25.000,-
Total Rp 1.548.400,-

Pada fase ini tergantung dari harga setiap toko, karena setiap toko bisa saja
berbeda harga bahannya.

B. Perhitungan Waktu Pengerjaan


Perhitungan lama waktu pengerjaan alat dihitung sebagai berikut:
 Standar Time = 815 menit (ST × output)
Waktu kerja =
tenagakerja
 Tenaga kerja = 2 orang
(815 ×1)
 Target output = 1 unit = = 407,5 menit
2

BAB V
PENUTUP

18
A. Kesimpulan
1. Alat pencuci tangan mekanisme pijakan dibuat menggunakan besi hollow
berukuran 3cm × 3cm dan 1,5cm × 1,5cm
2. Alat ini berukuran tinggi 144cm dengan lebar 85cm dan ukuran tempat
wastafel setinggi 81cm
3. Secara ergonomis, letak tinggi wastafel yaitu 88cm dengan penambahan roda
setinggi 7cm.

B. Saran
1. Menggunakan besi beton sebagai penghubung antara pijakan dan penekan
kran air dan sabun agar kuat dan tidak mudah rusak.
2. Menggunakan tangki air berkapasitas ±50 liter agar kerangka dapat menahan
berat beban tangki
3. Bagian bawah alat menggunakan 4 buah roda agar alat dapat dipindahkan
dengan mudah.

DAFTAR PUSTAKA

19
Ningsih et al., 2020. Jurnal. Hand Sanitizer Ekstrak Metanol Daun Mangga
Arumanis (Mangifera Indica L). Purwokerto: Universitas Jenderal
Soedirman.

Febriansyach et al,. 2020. Jurnal. Rancang Bangun Alat Cuci Tangan Otomatis
Portable Dengan Teknologi Mikrokontroler Arduino Uno. Karawang:
Universitas Singaperbangsa.

Wildian, 2020. Jurnal . Rancang Bangun Sistem Wastafel Otomatis Berbasis


Mikrokontroler Atmega8535 Dengan Menggunakan Sensor Fotodioda.
Padang: Universitas Andalas.

Suyatno et al,. 2020. Jurnal. Pembuatan Tempat Cuci Tangan Dengan Pijakan
Kaki Di Masjid Taqwa Padang Bulan Abepura. Jayapura: Universitas
Sains dan Teknologi Jayapura.

Istiqomah, 2020. Jurnal. Tempat Cuci Tangan Portable Untuk Menurunkan


Angka Kuman Di Tangan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Yogyakarta

Wafa. 2020. Artikel. “Alat Cuci Tangan Injak Mekanik”


https://ungarannews.com/2020/08/08/mahasiswa-kkn-undip-sidqul-wafa-
ciptakan-alat-cuci-tangan-injak-mekanik/ diakses pada 18 Januari 2020

Raditya. 2020. Artikel. “Apa Itu 3M?” https://tirto.id/apa-itu-3m-untuk-


mencegah-menekan-penularan-virus-covid-19-f5tV diakses pada 23
Januari 2021

Ayohidupsehat. 2020. Artikel. “Tips Mencgah Terinfeksi Corona Virus”


https://www.diskes.baliprov.go.id/waspadai-coronavirus-covid-19-kenali-
penyebabnya-dan-lakukan-pencegahannya/, diakses pada 22 Januari 2021

20

Anda mungkin juga menyukai