Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini di PT. PLN
(Persero) Pembangkit Sumbagut Sicanang Belawan.

Laporan ini di susun berdasarkan kegiatan kerja praktek selama 3 minggu


di unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas tepatnya LOT III yang telah kami lakukan
pada tanggal 17 Desember 2018 sampai17 Januari 2019 yang dibimbing
supervisor dan staf pemeliharaan harian boiler.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak


yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini

1. Ketua jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan, Bapak


Drs.Robbert Silaban,M.Pd.
2. Bapak Syahminan Siregar, Manager PT. PLN (PERSERO) UPK
BELAWAN
3. Bapak T. CHAIRIN NIZA, Manager Bagian KEU, SDM & ADM PT.
PLN (PERSERO) UPK BELAWAN
4. Bapak Wendi Saswita, Supervisor HAR TURBIN GAS.
5. Bapak Fauzi, Hufaz, Dendi Saputro, Dhoamsal, Erwin, dan Tim HAR
TURBIN GAS yang telah memberi bimbingan kepada kami selama kerja
praktek dan penyelesaian laporan ini.
6. Seluruh staf karyawan PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA
KEBANGKITAN BELAWAN yang membantu kami selama kerja
praktek.
7. Kepada Orang Tua Kami yang telah memberikan dorongan moril dan
materil kepada kami selama kerja praktek dan penyusunan laporan.
8. Semua teman-teman kuliah yang memberi dukungan dan masukan yang
sangat berharga bagi kami.

i
Dalam penyelesaian laporan ini kami menyadari banyak kekurangan yang
kami perbuat dan dengan kerendahan hati kami mengharapkan masukan dari
semua pihak yang bersifat membangun.
Demikian laporan kerja praktek ini kami susun, kami berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca dana khir kata kami ucapkan terimakasih

Medan,Januari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

ABSTRAK...............................................................................................................v

BABI. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Tujuan Kerja Praktek...............................................................................2

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek..................................................................2

1.4 Manfaat Kerja Praktek.............................................................................3

1.5 Sasaran ....................................................................................................3

1.6 Target ......................................................................................................4

1.7 Peserta yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan....................................4

1.8 Waktu dan Tempat Kegiatan....................................................................4

1.9 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................5

BAB II.TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan.....................................................................6

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan...............................................................8

2.3 Tata Letak Perusahaan...........................................................................12

BAB III. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS ( PLTG )

3.1 Pengertian dasar PLTG..........................................................................14

iii
3.2 Keuntungan dan kerugian PLTG...........................................................15

3.3 Gas Turbin..............................................................................................16

3.4 Prinsip Kerja Gas Turbin.......................................................................17

3.5 Bagian Utama Turbin Gas .....................................................................17

3.5.1 Generator.......................................................................................18

3.5.2 Compressor...................................................................................18

3.5.3 Combustion Chamber ( Combustor )............................................19

3.5.4 Turbin ...........................................................................................20

3.5.5 Komponen Bantu PLTG...............................................................20

a). Air inlet............................................................................................20

b). Sistem- sistem pada PLTG..............................................................20

 Sistem Udara Pendingin dan Perapat..................................21

 Sistem Udara Pengabut.......................................................22

 Sistem Bahan Bakar............................................................22

 Sistem Pelumasan...............................................................22

3.6 Sistem Pengoperasian PLTG.................................................................23

3.7 Siklus PLTG dan Diagram ( T-S dan P – V )........................................24

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan............................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

iv
ABSTRAK

PLTG adalah sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan


peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang
dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis
dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan
kebutuhannya.

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:

1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mencapai tujuan pendidikan yang utuh diperguruan tinggi, mahasiswa


memerlukan pengetahuan tentang aplikasi ilmu yang didapat dibangku kuliah.
Pengetahuan tentang aplikasi tersebut dapat melengkapi ilmu yang didapat
dibangku kuliah sehingga dapat menjadi suatu bahan pembanding antara ilmu
yang didapatkan dibangku kuliah dengan aplikasi dilapangan.

Pengetahuan tentang aplikasi dari ilmu tersebut dilapangan bisa didapatkan di


perusahaan–perusahaan yang mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dikuliah.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengetahuan tersebut maka
Mahasiswa akan melakukan Praktek Kerja Lapangan di perusahaan yang dipilih
mahasiswa tersebut, dalam hal ini adalah PT. PLN (Persero) UPK Belawan.

Menyikapi kebijakan tersebut Universitas Negeri Medan menawarkan pada setiap


program studi untuk melakukan PKL sebagai salah satu mata kuliah untuk
menyelesaikan Mata kuliah dan Tugas Akhir.

PKL juga dilakukan untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi antara dunia
usaha dan perguruan tinggi. Salah satu penyebabnya adalah Mahasiswa banyak
menghabiskan waktunya diruang perkuliahaan yang banyak menekan hal teoritis.

Praktek Kerja Lapangan pada dasarnya merupakan :

1. Perwujudan dari program pendekatan dunia pendidikan dan dunia kerja.


2. Pendekatan interdisipliner dan koompetitif ilmu-ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Lintas program studi.
4. Memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ).
5. Merangsang aktivitas mahasiswa dalam proses pengumpulan informasi,
analisa situasi dan evaluasi kerja.

vi
Oleh karena itu setiap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Progarm Studi
Teknik Mesin Produksi yang telah menempuh semester tiga (3) dan telah
menyelesaikan 62 SKS diwajibkan untuk melaksanakan PKL sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan Mata kuliah di Universitas Negeri Medan.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek diperusahaan tersebut adalah :


1. Agar mahasiswa dapat mengetahui implementasi dari teori yang telah
didapatkan dimata kuliah dengan keadaan yang ada dilapangan.
2. Melatih mahasiswa agar dapat bekerja dalam kelompok/instansi
pemerintah, dunia usaha atau instansi yang terkait dibidang ilmu
pengetahuan dan sekaligus memberi aran pemecahan masalah yang
dihadapi dengan berdasarkan potensi mahasiswa.
3. Mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang terampil penerus
pembangunan yang menghayati permasalahan yang dihadapi masyarakat
dan belajar menanggulangi masalah tersebut secara pragmatis dan
terpadu.
4. Mendekatkan perguruan tinggi kepada kelompok masyarakat/instansi
pemerintah atau dunia usaha dan instansi–instansi yang terkait dengan
bidang keteknikan sesuai dengan tujuan pembangunan.
5. Memicu mahasiswa untuk bekerja pada bidang keahlian.
6. Mempersiapkan kader–kader masyarakat, khusunya bidang keteknikan.
7. Menjadikan mahasiswa lebih berkepribadian yang lebih dewasa dan
menambah wawasan yang dimiliki.
8. Sebagai syarat menyelesaikan Tugas Akhir.

vii
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan kerja praktek ini baik
bagi mahasiswa perguruan tinggi maupun perusahaan.

1. Bagi mahasiswa :
a. Melatih mahasiswa agar dapat bekerja keras, bertanggung jawab dan
berdisiplin.
b. Mendapat ilmu pengetahuan yang baru, mengenai pengoperasian mesin–
mesin pabrik, dan sosial terhadap lingkungan.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih lanjut tentang permasalahan
perusahaan yang terkait dengan pengopereasisan dan ilmu–ilmu
permesinan sehingga dapat dijadikan pilihan untuk pengambilan judul
pada tugas Akhir nantinya.

2. Bagi perguruan tinggi :


a. Mendapatkan masukan mengenai ilmu–ilmu yang baru yang dapat
dijadikan landasan perbaikan kurikulum agar mata kuliah yang diajarkan
sesuai dunia kerja.
b. Meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi dengan perusahaan .

3. Bagi PT. PLN (Persero) UPK Belawan :


a. Perusahaan dapat memberikan pengetahuan mengenai struktur kerja yang
standart suatu perusahaan bagi mahasiswa sebagai generasi yang akan
datang.
b. Dapat berpartisipasi dalam pembagunan ilmu pengetahuan.

1.4 Target
Adapaun target Praktek Kerja Lapangan ini adalah adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang cerdas, berkualitas, profesional
serta mempunayi keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Membentuk Mahasiswa Teknik Mesin yang siap terjun kedunia kerja dan
masyarakat.

viii
1.5 Peserta Yang Mengikuti Praktek Kerja Lapangan

ANDI DEBRON PARULIAN SITOHANG NIM : 5173520003


DENDY WANDIRA NIM : 5173520012
M. RANGGA ATSIL NIM : 5173520023
RONI CRISTOFEL SIMBOLON NIM : 5173520027

1.6 Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktek Kerja Lapangan ini direncanakan pada Tanggal 17 Desember 2018
s/d 17 Januari 2019 bertempat di PT. PLN (Persero) UPK BELAWAN.

1.7 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan


Penulis akan menjabarkan secara singkat mengenai pekerjaan dan tugas
yang dilakukan selama menjalankan Praktik Kerja Lapangan pada PT PLN
(Persero) UPK Belawan, dimana penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
selama satu bulan penuh yang dimulai tanggal 17 Desember 2018 sampai dengan
17 Januari 2019. Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada pagi hari
dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Adapun kegiatan penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
adalah sebagai berikut:

1.7.1 Minggu Pertama Senin-Jum’at (17 Des – 21 Des)


Pada minggu pertama Mahasiswa PKL diajak berkeliling sekitar wilayah
PT.PLN (PERSERO) UPK Belawan Unit PLTU Dan PTGU Sicanang Belawan.
Mahasiswa diperkenalkan tentang lingkungan sekitar PLN dan blok-blok pada
PT.PLN

1.7.2 Minggu Kedua Rabu-Kamis (26 Des - 27 Des)


Pada minggu kedua rabu mempelajari tentang siklus PLTG LOT 3 serta
mendata dan pengecekan persediaan barang atau material di gudang. Pada hari
kamis melanjutkan pendataan persediaan barang atau material di gudang.

ix
1.7.3 Minggu Kedua Jum’at (28 Desember)
Diminggu Kedua ini mahasiswa PKL diajak kegiatan rutinitas di PLN
untuk mengikuti senam sehat bersama pegawai PLN di lapangan yang dilakukan
setiap jum’at jam 8.30-selesai dan diakhir senam para peserta diajak sarapan pagi
bersama dan diakhiri dengan lakukan lucky draw. Setelah selesai istirahat siang
Mahasiswa PKL diajak terjun kerja kelapangan untuk memindahkan stator turbin
untuk dilakukan pemeliharaan dan perbaikan.

1.7.4 Minggu Ketiga Senin-Jum’at (31 Des – 4 Jan)


Pada minggu ketiga mahasiswa PKL dibimbing kelapangan perkenalan
tentang alat-alat yang terdapat dibengkel. Pada hari kamis, mahasiswa PKL
dibimbing melakukan pekerjaan lapangan melakukan perawatan terhadap pompa
pada lot 3, dan pada hari jumat mahasiswa PKL diajak kegiatan rutinitas di PLN
untuk mengikuti senam sehat bersama pegawai PLN di lapangan yang dilakukan
setiap jum’at jam 8.30-selesai dan diakhir senam para peserta diajak sarapan pagi
bersama dan diakhiri dengan lakukan lucky draw. Setelah selesai istirahat siang
Mahasiswa PKL diajak terjun kerja kelapangan untuk memindahkan stator turbin
untuk dilakukan pemeliharaan dan perbaikan.

1.7.5 Minggu keempat Senin dan selasa (14 dan 15 januari 2019)
Pada hari senin dan selasa pada minggu keempat ini, mahasiswa PKL
mulai menyusun laporan tentang hasil Magang (PKL) di PT. PLN UPK belawan.

1.8 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan,yaitu :


1. Peninjauan langsung ke PT. PLN (Persero) UPK Belawan.
2. Melihat langsung proses pembangkitan tenaga Listrik serta Mesin dan
peralatan yang digunakan di PT. PLN (Persero) UPK Belawan.

x
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat PT PLN ( Persero ) UPK Belawan

PT. PLN (Persero) UPK Belawan terletak didalam sebuah pulau yang
bernama Naga Putri dengan Luas wilayah 47 Hektar, didesa pulau sicanang,
kecamatan Medan Belawan, 24 KM sebelah Utara kota Medan, dekat dengan
pesisir pantai dan pelabuhan Belawan.

Berdiri pada tahun 1983 dan mulai berproduksi pada tahun 1984 dengan
kapasitas awal 130 MW. Saat ini sudah berkembang menjadi 1.156,3 MW yang
terdiri dari 4 unit PLTU, 2 Unit Blok PLTGU dan 5 Unit PLTG.

PT.PLN (Persero) UPK Belawan adalah salah satu unit pembangkit di


Sumatrea bagian utara yang mempunyai tugas pokok mengoperasikan dan
memelihara mesin pembangkit. Pada tahun 1973 dilakukan studi kelayakan oleh
pemerintah Jepang (OCTA) yang dilanjutkan pada tuhun 1974 oleh tim Survey
Direktorat Bina Program.

Pada tanggal 31 Oktober 1974 diusulkan lokasi sebagai berikut :

1. Kampung Belawan II.

2. Kampung Belawan III.

3. Muara Sungai Dua.

4. Pulau Naga Putri.

PT. PLN bersama-sama dengan Energoinvest Yugoslavia melakukan


survey menentukan lokasi yang diusulkan untuk pembangunan PLTU unit 1 dan 2
pada lokasi yang diusulkan tersebut, yang akhirnya ditentukan lokasi Pulau Naga
Putri. Pada tanggal 02 April 1977 ditandatangani kontrak pembangunan PLTU
unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 x 65 MW antara PLN dengan Energoinvest
dengan nomor kontrak PJ.005/PST/1977.

xi
Beradasarkan hasil penelitian, maka dipilihlah pulau sicanang ( ± 24 km
dari kota medan ) sebagai tempat berdirinya PT. PLN (Persero) UPK Belawan.
Adapun jenis pembangkitan, kapasitas dan jumlah unit di Sektor Belawan dapat
dilihat pada Tabel.

Tabel 1.1 Unit UPK Belawan

Jenis Pembangkit Jumlah Kapasitas Terpasang

( Unit ) ( MW )

1. PLTU 4 260
2. PLTG 5 626,3
3. PLTGU 2 270

Total 1.156,3

Pada tanggal 30 Mei 1984 PLTU unit 2 paralel dengan sistem Medan
kemudian disusul dengan PLTU unit 1 yang paralel pada tanggal 14 November
1984. Kemudian disusul dengan pembangunan PLTU Unit 3 dan PLTU unit 4,
Kemudian disusul dengan pembangunan Unit PLTGU.

Pada tahap pertama dilakukan pembangunan pembangkit PLTGU Blok I


yang terdiri dari 2 pembangkit Gas Turbin (GT 11 dan GT 12) dan satu
pembangkit tenaga Uap (ST10). Pembangkit ini dinyatakan berhasil
dikombinasikan dan mulai beroperasi tanggal 05 November 1993.

Sementara pembangunan PLTGU Blok II yang terdiri dari dua unit


instalasi tenaga Gas Turbin (GT 21 dan GT 22) dan satu unit instalasi Tenaga
Uap (ST 20) mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun 1994. Pada tanggal 11
Oktober 1994, PLTG unit 21 (GT 21) mulai di operasikan dalam siklus terbuka
( Open cycle ) dan kemudian pembangunan terus dilakukan untuk instalasi Tenaga
Uap (ST 20). Pembangkit tenaga kombinasi PLTG Blok II dinyatakan bekerja
dalam siklus tertutup ( close Cycle ) mulai tanggal 08 Agustus 1995.

xii
Sementara itu juga pembangunan PLTG lot 3 dilakukan pada bulan maret 2008
dan mulai beroprasi pada bulan februari 2010, dengan menggunakan bahan bakar
HSD dan daya terpasang 120 MW.
Berikut adalah gambar sisi depan kantor PT.PLN (Persero) UPK Belawan.

Gambar 2.1. Gedung PLN UPK Belawan

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dimana


dengan struktur organisasi yang baik akan membuat pembagian tugas yang jelas
dan aktivitas kerjasama yang baik serta semangat kerja yang lebih tinggi sehingga
tercapailah mekanisme prosedur kerja yang effisien dan efektif.
Adapun struktur organisasi PT. PLN (Persero) UPK Belawan. Adalah seperti
terdapat di bawah ini.

xiii
2.3 Tata Letak Perusahaan

Organisasi PT. PLN (Persero) UPK Belawan. berlokasi di sebuah pulau


yang bernama Naga Putri di Belawan. Tempatnya dikelilingi oleh laut dan
dihubungkan oleh sebuah jembatan. Lokasi ini dipilih karena pertimbangan
sebagai berikut :

1. Uap yang dihasilkan boiler diperoleh dari air laut lalu di evaporasi
(diuapkan) setelah itu diubah menjadi air demin di water treatment plan
(air yang telahmengalami treatment sehingga dihasilkan air murni).
2. Mudah mendapatkan air untuk sistem pendingin.
3. Jauh dari pemukiman penduduk.
4. Memudahkan kapal laut yang membawa bahan bakar pembangkit.

Berikut adalah gambar PT. PLN (Persero) UPK Belawan. yang berada di Pulau
Naga Putri.

Gambar 2.2Peta Lokasi PT. PLN Belawan.

xiv
BAB III

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS ( PLTG )

3.1 Pengertian Umum

PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) merupakan suatu mesin


pembangkit yang memanfaatkan hasil pembakaran bahan bakar dan udara
bertekanan tinggi untuk memutar turbinnya.
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit
energi listrik yang digerakan oleh turbin gas

3.2 Keuntungan dan Kerugian PLTG

Keuntungan dan kerugian PLTG dibanding dengan unit pembangkit thermal lain
adalah :

 Efisiensi/Kelebihan

1. Dapat Start dengan cepat, hanya membutuhkan ±15 Menit untuk sampai
Sinkron.
2. Konstruksinya simple dan kompak sehingga waktu pembangunannya
cepat.
3. Dapat dioperasikan dari lokal maupun Remote
4. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya tanah lebilh
sedikit.
5. Pengoperasian PLTG yang menggunakan komputerisasi memudahkan
operasinya.
6. Prosedur pemeliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya fasilitas
sistem diagnosa.

xv
 Kerugian

1. Biaya Operasinya Mahal


2. Biaya pemeliharaannya lebih mahal
3. Materialnya (spare part) mahal
4. Tingkat kebisingan cukup tinggi
5. Membutuhkan pasokan udara yang besar
6. Material hot part bersifat korosif

3.3 Turbin Gas

Gas Turbin adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar
sudu turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana
terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

xvi
3.4 Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).


Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Didalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan
ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik.

3.5 Bagian Utama Sistem Turbin Gas


Adapun bagian utama PLTG tersebut adalah:

1. Compressor
2. Combustor
3. Turbin
4. Generator
5.

xvii
3.5.1 Generator

Gambar 3.3 Generator

Generator terdiridari stator dan rotor. Rotor berfungsi sebagai medan


magnet putar, sedang stator berfungsi sebagai kumparan tetap.
Generator merubah energi kinetik menjadi energi listrik. Ketika rotor
diputar oleh turbin maka medan magnet memotong kumparan stator sehingga
timbul tegangan pada ujung terminalnya.

3.5.2 Compressor

Gambar 3.4 Compressor


FUNGSI UTAMA
 untuk mengkompresikan udara yang berasal dari air inlet untuk proses
pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar .
 Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor
berkapasitas besar

xviii
 Terdiri dari blade rotor dan stator yang dilengkapi dengan Adjustable inlet
guide vanes (IGV).
 Udara Primer yang masuk kedalam ruang bakar sebagai udara
pembakaran.
 Udara Sekunder yang masuk kedalam ruang bakar dan bercampur
dengan gas hasil pembakaran dengan tujuan melindungi bagian dalam
ruang bakar dan gas hasil pembakaran guna mencegah panas lebih dari
bagian dalam ruang bakar
 Udara pelindung sebagai pendingin sudu turbin.

3.5.3 Combustion Chamber ( Combustor )

Gambar 3.5 Combustion Chember ( Combustor ).

Combustion Chamber adalah ruangan tempat terjadinya proses


pembakaran.
 Terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang
berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi.
 Hasil pembakaran ini berupa energy panas yang diubah menjadi energi
kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces
yang juga berfungsi sebagai nozzle.
 Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke
siklus turbin.

xix
3.5.4 Turbin

Gambar 3.6 Turbin


 Turbin merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi
energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan
perlengkapan lainnya.

 Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar


kompresornya sendiri dan sisanya digunakan untuk memutar poros
generator.
 Banyak energy terbuang terbawa oleh gas sisa pembakaran dari turbin
yang keluar melalui exhaust, karena gas panas yang keluar suhunya masih
tinggi

3.5.5 Komponen Bantu PLTG

a. Air Inlet

Air inlet terdiri dari filter house yang berfungsi menyaring udara masuk
kompresor. Kotoran tidak boleh terbawa masuk kedalam kompresor maupun

xx
turbin karena menyebabkan deposit atau punerosi. Filter house dapat berupa filter
berputar atau filter yang dapat membersihkan sendiri. Pembersihan otomatis
bekerja apabila perbedaan tekanan melintas filter mencapai harga setnya. Filter
house dihubungkan kesaluran udara masuk kompresor dan inlet silincer.

b. Sistem – sistem pada PLTG

Peralatan bantu PLTG selain terdiri dari peralatan yang berbentuk


komponen. Juga berupa suatu siklus atau sirkiut yang disebut sistem.Sistem
tersebut diantaranya terdiri dari :

 Sistem udara pendingin dan perapat

Sebagaimana telah disebutkan diatas sistem udara terutama menyediakan


udara untuk pembakaran, dimana udara dihasilkan oleh kompresor utama. Tetapi
udara dari kompresor ini sebagian juga digunakan sebagai pendingin dan perapat.
Udara pendingin berfungsi untuk mendinginkan sudu-sudu turbin.

Material turbin gas akan mengalami stress yang berat karena dilalui oleh
gas yang temperaturnya sangat tinggi hasil dari pembakaran bahan bakar. Untuk
mencegah agar tidak terjadi overheating, maka bagian turbin yang dilalui oleh gas
panas tersebut didinginkan dengan udara.

Sudu-sudu gerak (moving blade) didinginkan dengan udara yang diambil


dari kompresor (tingkat tertentu).

Sudu-sudu diam (fixed blade) atau diapragma tingkat pertama akan


menerima temperaratur dan tekanan yang paling tinggi. Oleh karena itu udara
pendinginnya diambil dari kompresor utama tingkat terakhir yang tekanannya
paling tinggi. Udara ini terlebih dahulu didinginkan sebagaimana yang digunakan
untuk pendingin sudu gerak. Sedangkan sudu diam tingkat kedua didinginkan
dengan udara yang diambil dari kompresor tingkat yang lebih rendah.

Pendinginan sudu gerak dan sudu diam dilakukan dengan mengalirkan


udara kedalam rongga (lubang) yang ada didalam sudu-sudu tersebut. Udara ini

xxi
kemudian keluar dari permukaan sudu dan melapisi permukaan sudu sehingga
melindungi dari kontak langsung dengan gas panas.

Selain digunakan sebagai pendingin sebagian udara dari kompresor juga


digunakan sebagai perapat pada bantalan (bearing seal air). Fungsi udara perapat
adalah mencegah bocornya minyak pelumas dari ujung bantalan (celah antara
rumah bantalan dan poros).

Sebagaimana pada udara pendingin, udara perapat sebelum digunakan juga


didinginkan terlebih dahulu.

 Sistem udara pengabut

Proses pembakaran akan berlangsung dengan sempurna apabila bahan


bakar dapat bertemu dengan Oksigen (udara) yang cukup. Untuk mempermudah
pertemuan antara bahan bakar dan udara dalam proses pembakaran, maka bahan
bakar harus dipecah menjadi partikel yang sangat kecil. Proses memecah bahan
bakar menjadi partikel yang kecil ini disebut atomisasi (pengabutan). Atomisasi
dapat dilakukan secara mekanik (dengan tekanan tinggi) atau dengan uap atau
udara.

Bahan bakar Gas pada turbin gas umumnya diatomisasi dengan udara.
Udara atomising ini diambil dari kompresor khusus atau dari kompresor utama.
Pada saat start udara pengabut biasanya diambil dari kompresor khusus, dan
setelah operasi normal udara pengabut diambil dari kompresor utama.

 Sistem bahan bakar

Bahan bakar yang dipakai untuk PLTG adalah Natural Gas ( gas alam) dan
HSD. Penggunaan bahan bakar gas untuk turbin gas (PLTG ) akan lebih
menguntungkan dibanding dengan bahan bakar minyak ( HSD ) karena :
 Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang
 Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan Start .
 Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan lebih
hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi.

xxii
Disamping ada keuntunganya, penggunaan bahan bakar gas juga
mempunyai kelemahan yaitu : Kebocoran gas dari instalasi tidak dapat terlihat
langsung, dan ini mengundang bahaya kebakaran .

 Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan diperlukan untuk mensupply minyak pelumas yang


bersih dengan tekanan dan suhu tertentu kedalam bantalan (bearing) turbin,
bantalan alternator, bantalan kompresor, bantalan load gear, bantalan generator ,
sistem pengaman dan lain- lainnya.

3.6 Sisitem pengoperasian PLTG

Pemeriksaan dan Persiapan START

a. Pemeriksaan secara umum, meliputi sistem TAG, kebocoran minyak, dan


pasok listrik.
b. Pemeriksaan sistem kontrol dan instrumen, meliputi power supply,
indikator dan interlock.
c. Pemeriksaan kompresor dan perlengkapannya, meliputi inlet filter,
penggerak IGV, bleed valve, atomising air dan pendingin udara.
d. Pemeriksaan turbin dan perlengkapannya, meliputi level minyak pelumas,
turning gear, pompa pelumas, pendingin pelumas, dan minyak hidrolik.
e. Pemeriksaan sistem pendingin, meliputi level air pendingin, pompa,
radiator, fan (kipas) dan kebocoran.
f. Pemeriksaan sistem bahan bakar minyak, meliputi level tangki, pompa,
filter, shut off valve dan salurannya.
g. Pemeriksaan generator dan eksiter, meliputi pendingin generator, sikat
arang dan slipring, dan switch gear.
h. Pemeriksaan sistem pemadam kebakaran, meliputi tekanan air, dan
kebocoran saluran.

xxiii
3.7 Siklus PLTG dan diagram ( T-S dan P-V )

Prinsip kerja suatu PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :

Gambar 3.7 Prisinp Kerja PLTG


Sebelum turbin gas menghasilkan energi mekanik untuk memutar poros,
untuk menggerakan kompresor poros, mula-mula untuk pemutar dapat berupa
diesel, motor listrik atau generator menjadi motor, setelah kompresor berputar,
maka udara luar terhisap sehingga mendapatkan udara bertekanan dan menaikan
temperatur pada sisi discharge kemudian masuk ke ruang bakar tersebut diatas.
Pada ruang bakar tersebut, bahan bakar cair dikabutkan didalamnya, kemudian
terjadilah proses pembakaran dengan penyala awal berupa busi, yang kemudian
menghasilkan api dan gas panas. Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga
turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas bekas
dari turbin gas dibuang ke atmosfir dengan temperatur yang masih tinggi. Proses
seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang disebut siklus tekanan
tetap dan merupakan penerapan Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :

xxiv
Gambar 3.8 Diagram Siklus T - S dan P – V

Siklus T – S :
1-2 = Udara luar dihisap dan ditekan didalam kompresor, menghasilkan
udara bertekanan. ( Proses Adiabatis Isentropis). Langkah Kompresi.

2-3 = Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar,


terjadi reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas Pembakaran di
Ruang bakar, (Proses Isobar). Langkah Pemberian panas

3-4 = Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar turbin. Proses
Langkah Ekspansi.

4-1 = Pembuangan gas bekas keatmosfir. ( proses isobar ). Langkah


Pembuangan.

Siklus P – V :

1-2 = Volume Berkurang, Tekanan Naik.

2-3 = Tekanan Tetap, Volume Naik.

3-4 = Tekanan Turun, Volume Naik.

4-1 = Tekanan Turun, Volume Turun

xxv
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja peraktek yang telah dilaksanakan pada tgl 17 Desember –

17 Januari 2019 di PT. PLN (Persero) UPK Belawan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan telah

terpupuk dengan baik di lingkungan kerja PT. PLN (Persero) UPK

Belawan

2. PT. PLN (Persero) UPK Belawan merupakan pemasok utama kebutuhan

listrik di Sumatra Utara, dapat mencapai 95% dari total kebutuhan listrik.

3. Pada kondisi saat ini kapasitas daya terpasang tidak sebanding dengan

kebutuhan beban puncak sehingga apabila terjadi ganguan ataupun

perawatan pada salah satu pembangkit maka sebagian besar konsumen

akan mengalami pemadaman listrik.

4. Peralatan-peralatan pada pembangkit bekerja secara optimal dan kontiniu,

karena dilakukan pemeliharaan (maintenance) pada seluruh peralatan-

peralatan secara berkala, seperti pemeliharaan harian, bulanan, dan

pemeliharaan tahunan.

5. Kedisiplinan kerja sangat diutamakan.

xxvi
4.2 Saran

Penulis telah melaksanakan kegiatan PKLI dengan target yang sesuai

dengan yang diamanahkan dari pihak kampus. Dan mendapatkan banyak

pengalaman yang menambah ilmu serta wawasan penulis.

xxvii
DAFTAR PUSTAKA

Literature PLN/Buku-buku tentang PLGU Belawan, terjemahan dari Energoivest.


Modul-1/PU, “Kursus Pemeliharaan Mesin PLGTU”, PT. PLN (Persero) Jasa
Pendidikan dan Pelatihan : Jakarta Selatan.
http://www.pln.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Gas_dan_Uap
https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara
https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin

xxviii

Anda mungkin juga menyukai