DISUSUN OLEH
P17212205063
Malang, ……………………………..
NIP : NIP :
Kepala Ruangan
NIP :
LAPORAN PENDAHULUAN
1) Perubahan Fisika
a. Sistem Indra
Sistem pendengaran: Prebiakusis (gangguan pada pendengaran)
oleh karenahilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga
dalam, terutamaterhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi,
suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada
usia diatas 60 tahun.
b. Sistem Integumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastiskering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis
danberbercak. Kekeringan kulit disebabkan atropi glandula
sebaseadan glandula sudoritera,timbul pigmen berwarna coklat
pada kulit dikenal dengan liver spot.
c. Sistem Muskuloskeletal
Perubahan system muskuloskeletal pada lansia: Jaringan
penghubung (kolagendan elastin), kartilago, tulang, otot dan sendi.
Kolagen sebagai pendukungutama kulit, tendon, tulang, kartilago
dan jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan
yang tidak teratur.
d. Sistem kardiovaskuler
Perubahan pada sistem kardiovaskuler pada lansia adalah massa
jantung bertambah, ventrikel kiri mengalami hipertropi sehingga
peregangan jantung berkurang, kondisi ini terjadi karena perubahan
jaringan ikat. Perubahan ini disebabkan oleh penumpukan
lipofusin, klasifikasi SA Node dan jaringan konduksi berubah
menjadi jaringan ikat.
e. Sistem Respirasi
Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas
total parutetap tetapi volume cadangan paru bertambah untuk
mengkompensasi kenaikan ruang paru, udara yang mengalir ke
paru berkurang. Perubahan pada otot, kartilago dan sendi torak
mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu dan kemampuan
peregangan toraks berkurang.
f. Pencernaan dan Metabolisme
Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan
produksi sebagai kemunduran fungsi yang nyata karena kehilangan
gigi, indra pengecap menurun, rasa lapar menurun (kepekaan rasa
lapar menurun), liver (hati) makin mengecil dan menurunnya
tempat penyimpanan, dan berkurangnya aliran darah.
g. Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak
fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi,
ekskresi, dan reabsorpsi oleh ginjal.
h. Sistem saraf
Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi
yang progresif pada serabut saraf lansia. Lansia mengalami
penurunan koordinasi dan kemampuan dalam melakukan aktifitas
sehari-hari.
i. Sistem reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya
ovary dan uterus. Terjadi atropi payudara. Pada laki-laki testis
masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun adanya
penurunan secara berangsur-angsur.
3) Perubahan mental
4) Perubahan Psikososial
a. Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal
terutama jika lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti
menderita penyakit fisik berat, gangguan mobilitas atau gangguan
sensorik terutama pendengaran.
b. Duka cita (Bereavement)
Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan hewan
kesayangan dapat meruntuhkan pertahanan jiwa yang telah rapuh
pada lansia. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan fisik
dan kesehatan.
c. Depresi
Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu
diikuti dengan keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi
suatu episode depresi. Depresi juga dapat disebabkan karena stres
lingkungan dan menurunnya kemampuan adaptasi.
d. Gangguan cemas
Dibagi dalam beberapa golongan : fobia, panik, gangguan cemas
umum, gangguan stress setelah trauma dan gangguan obsesif
kompulsif, gangguan-gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari
dewasa muda dan berhubungan dengan sekunder akibat penyakit
medis, depresi, efek samping obat, atau gejala penghentian
mendadak dari suatu obat.
e. Parafrenia
Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan waham
(curiga), lansia sering merasa tetangganya mencuri barang-
barangnya atau berniat membunuhnya. Biasanya terjadi pada lansia
yang terisolasi/diisolasi atau menarik diri dari kegiatan sosial.
f. Sindroma Diogenes
Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan perilaku
sangat mengganggu. Rumah atau kamar kotor dan bau karena
lansia bermain-main dengan feses dan urinnya, sering menumpuk
barang dengan tidak teratur. Walaupun telah dibersihkan, keadaan
tersebut dapat terulang kembali.
6. Tujuan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
1. Definisi CVA
2. Etiologi CVA
6. Patofisiologi CVA
1. Pengkajian
1) Identitas
3) Riwayat Keluarga
4) Riwayat Pekerjaan
6) Riwayat Rekreasi
10) Obat-Obatan
12) Nutrisi
2. Diagnosa Keperawatan
- Intoleransi aktivitas
Alamat :-
Hasil - - - - - - -
Tgl - - - - - - -
2. Foto rontgen : -
3. ECG : -
4. USG : -
5. Lain-lain : -
DAFTAR PENGOBATAN SEKARANG (diresepkan)
Pertanyaan tahap 1
1) Apakah klien mengalmi susah tidur (tidak)
2) Ada masalah atau banyak pikiran (tidak)
3) Apakah klien murung atau menangis sendiri (tidak)
4) Apakah klien was-was atau khawatir (tidak)
Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban “ya” 1
atau lebih.
Pertanyaan tahap 2
1) Keluhan lebih dari3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu
bulan
2) Ada masalah atau banyak pikiran
3) Ada gangguan atau masalajh dengan orang lain
4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
5) Cenderung mengurung diri
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban “ya”,
maka masalah emosional ada / ada gangguan.
Gangguan Emosional
Kesimpulan : Tidak ada gangguan emosional
Lampiran Form 3
JUM 8
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : fungsi intelektual keruskan ringan
Salah 6 – 8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Total nilai 30 21
Interpretasi hasil :
24 - 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 – 17 : gangguan kognitif berat
Pengkajian Depresi
Geriatric Depression Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006
No Pertanyaan Ya Tidak Hasil
1 Anda puas dengan kehiupan anda saat ini 0 1 1
2 Anda merasa bosan dengan bebagai aktifitas dan 1 0 1
kesenangan
3 Anda merasa bahwa hidup anda hampa/kosong 1 0 0
4 Anda sedang merasa bosan 1 0 1
5 Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 1
6 Anda takut ada sesuatu yang buruk tejadi pada anda 1 0 1
7 Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8 Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9 Anda lebih sering tinggal di rumah daripada keluar 1 0 1
melakukan suatu hal
10 Anda merasa memliki banyak masalah dengan ingatan 1 0 1
anda
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13 Anda merasa diri anda sangat energik/bersemangat 0 1 0
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15 Anda berfiir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 8
Interpretasi :
Jika diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Lampiran Form 7
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat skrinning yang dapat digunakan mengkaji fungsi social lansia
NO URAIAN FUNGSI SKORE
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga
(teman-teman)saya untuk membantu pada waktu ADAPTATION 2
ssuatu menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
membicarakan sesuatu dengan saya dan PARTNERSHIP 2
mengungkapkan masalah dengan saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
menerima dan mendukung keinginan saya untuk GROWTH 2
melakukan aktivitas/arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi- AFFECTION 1
emosi saya seperti marah, sedih/mencintai
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya RESOLVE 2
menyediakan waktu bersama-sama
Kategori skor :
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab : TOTAL 9
1) Selalu : skor 2
2) Kadang-kadang : skor 1
3) Hampir tidak pernah : skor 0
Interpretasi :
< 3 : Disfungsi berat
4- 6 : Disfungsi sedang
> 6 : Fungsi baik
Kesimpulan : Fungsi baik
Lampiran Form 8
Pengkajian Keseimbangan
No INSTRUKSI PENILAIAN (TINETTI BALANCE) Skor
1. Posisi duduk
a. Belajar atau slide di kursi 0
b. Stabil dan aman 1
2. Berdiri dari kursi
a. Tidak mampu bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, tapi menggunakan kekuatan lengan 1
c. Mampu berdiri spontan tanpa menggunakan lengan 2
3. Usaha untuk berdiri
a. Tidak mampu, bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, lebih dari satu upaya 1
c. Mampu dalam satu kali upaya 2
4. Berdiri dari kursi (segera dalam 5 detik pertama)
a. Tidak kokoh (goyah, terhuyun-huyun, tidak stabil) 0
b. Kokoh, tapi dengan alat bantu (walker,tongkat, pegangan 1
sesuatu)
c. Berdiri tegak, jarak kaki berdekatan, tanpa alat bantu atau 2
pegangan
5. Keseimbangan berdiri
a. Tidak kokoh (goyah, tidak stabil) 0
b. Berdiri dengan kaki melebar (jarak antara kedua kaki > 4 1
inch) atau menggunakan alat bantu (walker atau tongkat,
pegangan sesuatu)
c. Berdiri tegak, jarak kaki berdekatan, tanpa alat bantu dan 2
pegangan
6. Subjek dalam posisi maksimum dengan kaki sedekat mungkin,
kemudian pemeriksa mendorong perlahan tulang dada subjek 3 kali
dengan telapak tangan
a. Mulai terjatuh 0
b. Goyah/smpoyongan, tapi dapat mengendalikan diri 1
c. Kokoh berdiri 2
7. Berdiri dengan mata tertutup (dengan posisi seperti no 6)
a. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
b. Berdiri kokoh (stabil) 1
8. 8.1 Berbalik 360°
a. Tidak mampu melanjutkan langkah (berputar) 0
b. Dapat melanjutkan langkah 1
8.2 berbalik 360°
a. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
b. Berdiri kokoh (stabil) 1
9. Duduk ke kursi
a. Tidak aman (kesalahan mempersepikan jarak, langsung 0
menjatuhkan diri ke kursi)
b. Menggunakan kekuatan tenaga atas, tidak secara perlahan 1
c. Aman, gerakan perlahan-lahan 2
10 Melakukan perintah untuk berjalan
. a. Ragu-ragu, mencari objek untuk dukungan 0
b. Tidak ragu-ragu, mantap, aman 1
11 11.1 ketinggian kaki saat melangkah
. a. Kaki kanan
- Kenaikan tidak konstan, menyeret atau mengangkat kaki 0
terlalu tinggi > 5 cm
- Konstan dan tinggi, langkah normal 1
b. Kaki kiri
- Kenaikan tidak konstan, menyeret atau mengangkat kaki 0
terlalu tinggi > 5 cm
- Konstan dan tinggi, langkah normal 1
11.2 Panjang langkah kaki
a. Kaki kanan
- Langkah pendek, tidak melewati kaki kiri 0
- Melewati kiri 1
b. Kaki kiri
- Langkah pendek, tidak melewati kaki kanan 0
- Melewati kanan 1
12 Kesimetrisan langkah
. a. Panjang langkah kaki kanan dan kiri tisak sama 0
b. Panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri sama 1
13 Kontinuitas langkah kaki
. a. Menghentikan langkah kaki diantara langkah (langkah- 0
berhenti-langkah)
b. Langkah terus menerus/berkesinambungan 1
14 Berjalan pada lajur yang ditentukan atau koridor
. a. Penyimpangan jalur yang terlalu jauh 0
b. Penyimpangan jalur ringan,/sedang/butuh alat bantu 1
c. Berjalan lurus sesuai jalur tanpa alat bantu 2
15 Sikap tubuh saat berdiri
. a. Terhuyun-huyun, butuh alat bantu 0
b. Tidak terhuyun-huyun, tapi lutut fleksi/kedua tangan 1
dlebarkan
c. Tubuh stabil, tanpa lutut fleksi dan meregangkan tangan 2
16 Sikap berjalan
. a. Tumit tidak menempel lantai sepenuhnya 0
b. Tumit menyentuh lantai 1
TOTAL SKOR 16
Tinetti Balance + Tinetti Gait (1993) 28
Interpretasi : resiko jatuh tinggi
≤ 18 : resiko jatuh tinggi
19 – 23: resiko jatuh sedang
≥ 24 : resiko jatuh rendah
2. ANALISA DATA
8 Desember 2020
No. Data Fokus Penyebab Masalah
DO : gangguan perfusi
- Kekuatn otot klien jaringan serebral
menurun
5 2 peningkatanTIK
5 2
- Rentang gerak (ROM)
menurun Arteri Cerebri media
- Gerakan klien tampak
terbatas
- Fisik klien lemah Disfungsi nefron XI
Kegagalan
menggerakkan anggota
tubuh
- Tanda-tanda vital :
PeningkatanTIK
TD : 140/80 mmHg
N : 86
S : 36.4 °C
RR : 25 x/menit Arteri vertebra basialis
Disfungsi nefron XI
(accesories)
Kelemahan anggota
gerak
Intoleransi aktifitas
Disfungsi nefron XI
Kegagalan
menggerakkan anggota
tubuh