Anda di halaman 1dari 6

SLIDE 2 - Determinants of Organizational Performance

Keberhasilan suatu organisasi bergantung dari bagaimana organisasi tersebut dapat beradaptasi dengan
lingkungannya, memperoleh sumber daya yang diperlukan, dan melakukan sistem operasi di organisasi
dengan cara yang efisien. Seorang pemimpin dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan beberapa
cara yaitu memutuskan mengenai strategi yang digunakan, memilih sumber daya manusia dan program
manajemen, serta sistem yang digunakan di organisasi.

Adaptasi penting untuk diperhatikan ketika lingkungan eksternal mudah berubah dan tidak pasti.
Misalnya seperti adanya perubahan teknologi, politik dan ekonomi yang sedang kacau atau munculnya
pesaing baru. Memiliki strategi untuk bersaing dan menghadapi permasalahan adalah kunci perusahaan
berhasil dalam adaptasinya.

Kinerja SDM bergantung pada motivasi anggota, kualitas diri dan bagaimana mereka bersosialisasi. SDM
menjadi sangat penting ketika suatu perusahaan sangat bergantung padanya karna memiliki bakat unik,
memiliki sertifikat pelatihan yang ekstensif dan sulit untuk digantikan misalnya seperti orang yang
bekerja di rumah sakit, firma konsultan, atau firma hukum. SDM bisa juga menjadi kurang penting untuk
perusahaan dengan proses yang sangat otomatis dan sedikit karyawan.

Strategi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan yang lain muncul ketika ada jenis produk atau
layanan baru dari perusahaan, menemukan metode baru dalam pemasaran, dan mempunyai dasar jelas
untuk menarik konsumen yang potensial karna punya harga dan kualitas yang berbeda dari perusahaan
lain.

Program manajemen yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi contohnya adalah program
pengurangan biaya, proses dan program peningkatan kualitas, manajemen kinerja dan program
penetapan tujuan dan sistem penilaian kepada SDM.

SLIDE 3 - How Leaders Influence Organizational Performance

Dalam Flexible Leadership Theory atau Teori kepemimpinan yang fleksibel terdapat 2 pendekatan.
Pertama, adalah menggunakan perilaku pemimpin untuk mempengaruhi kelompok. Misalnya perilaku
pemimpin yang berorientasi pada tugas digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses. Perilaku
pemimpin berorientasi pada hubungan digunakan untuk meningkatkan hubungan manusia dan sumber
daya manusia. Perilaku pemimpin berorientasi perubahan digunakan untuk meningkatkan inovasi dan
adaptasi terhadap lingkungan eksternal. Kedua, adalah Membuat keputusan tentang strategi, struktur
organisasi dan program manajemen. Kedua pendekatan tersebut baik perilaku langsung ataupun
keputusan tentang strategi merupakan bentuk pengaruh dari seorang pemimpin.

Trade-off dalam suatu organisasi perusahaan penting untuk menemukan keseimbangan antar masing-
masing anggota. Trade-off atau tarik ulur digunakan untuk meningkatkan kualitas dengan
mengurangkan dari hal lain. Ketika muncul adanya ketergantungan terhadap suatu kelompok dalam
organisasi hal ini menjadi sulit bagi seorang pemimpin. Pemimpin yang kemudian menekan kelompok
lain untuk lebih termotivasi akan menimbulkan efek buruk dan kinerja dari organisasi/perusahaan itu
menjadi rendah. Pemimpin harus mencari cara untuk meningkatkan lebih dari satu penentu kinerja dari
suatu perusahaan dengan adaptasi dan efisiensi inovatif dengan kombinasi dari praktek standard dan
kreativitas dalam menggunakan pendekatan baru.

Pemimpin bertanggung jawab untuk mengordinasikan semua pemimpin di seluruh tingkatan dan
subunit. Suatu kepemimpinan melibatkan banyak pemimpin baik formal atau informal. Meskipun ada
pemimpin yang bertanggung jawab utama untuk keputusan strategis, namun pekerjaan tidak mungkin
berhasil tanpa adanya dukungan dan komitmen dari pemimpin sub-unit yang dibawahnya. Kerjasama
dan koordinasi sulit dicapai bila anggota kepemimpinan dibawahnya tidak memiliki visi misi dan cita-cita
yang sama, oleh karena itu pemimpin puncak bertanggung jawab untuk merekrut anggota nya dengan
mengidentifikasi visi dan strategi dari masing-masing anggotanya sesuai dengan perusahaan.

SLIDE 4 - Situations Affecting Strategic Leadership

Situasi yang mempengaruhi pemimpin dalam membuat keputusan yang strategis ada 2 yaitu pengaruh
pemimpin terhadap kinerja organisasi dan perubahan lingkungan yang tidak pasti dan situasi krisis yang
terjadi.

Pertama, pengaruh pemimpin terhadap kinerja organisasi. Jenis kendala internal salah satunya adalah
adanya koalisi dalam suatu organisasi yang mengakibatkan adanya kekuatan argument baru yang
timbul. Contoh lain misalnya CEO berperan ganda dalam suatu organisasi, sehingga dapat dengan
mudah mempengaruhi dewan direksi yang lain untuk mendukungnya. Jenis kendala eksternal misalnya
ketika perusahaan bergantung pada suatu sumber bahan utama yang dibatasi oleh peraturan
lingkungan, ataupun undang-undang. Contoh lain misalnya ketika organisasi dilakukan monopoli oleh
pihak terkait seperti pemerintah terkait penetapan harga atau untuk perubahan produk tertentu.

Kedua, perubahan lingkungan yang tidak pasti dan situasi yang terjadi. Dalam situasi krisis, pemimpin
diharapkan untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dan inovatif. Ketika dihadapkan pada situasi
perubahan lingkungan seperti persaingan baru, teknologi baru, atau perubahan pelanggan, pemimpin
kebanyakan bertahan dengan strategi lama yang masih relevan. Mereka hanya membuat perubahan
tambahan daripada membuat perubahan besar. Ketika kinerja organisasi menurun dan kelangsungannya
dipertanyakan, hal yang lumrah terjadi adalah mengganti atau mengubah pemimpinnya atau CEO,
karena pemimpin baru biasanya membawa perubahan diawal dengan mencari bantuan segera, berfikir
untuk solusi jangka panjang dan menciptakan banyak kebijakan untuk perubahan masalah mendatang.

SLIDE 5 - Organizational Culture

Budaya organisasi terdiri dari asumsi, keyakinan, dan nilai bersama bagi anggotanya. Suatu budaya yang
dominan dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi budaya dalam keseluruhan organisasi tersebut.

Poin kedua yaitu fungsi budaya. Fungsi utama budaya adalah membantu orang memahami lingkungan
dan menentukan cara menanggapinya sehingga mengurangi kecemasan, ketidakpastian dan
kebingungan. Tujuan dan strategi tidak dapat dicapai secara efektif tanpa adanya kerjasama yang
melibatkan anggota lain dalam organisasi. Sehingga budaya dapat memfasilitasi atau bahkan membatasi
upaya untuk membuat perbahan besar dalam organisasi.

Poin ketiga adalah budaya dan kinerja organisasi. Nilai budaya dapat meningkatkan kinerja suatu
organisasi jika konsisten dan mampu saling beradaptasi. Budaya organisasi dapat mencakup nilai
penting dalam budaya nasional dan dapat berdampak langsung pada kinerja organisasi. Budaya
perusahaan yang kuat dapat menjadi kelemahan jika keyakinan dan nilai bersama tidak konsisten
dengan strategi yang digunakan organisasi.

Selanjutnya, Seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh pada budaya di suatu organisasi. Salah
satu bentuk pengaruh pemimpin pada budaya organisasi adalah penggunaan daya tarik ideologis.
Pemimpin mengkomunikasikan nilai-nilainya ketika mereka membuat pernyataan tentang nilai dan
tujuan yang penting dan merumuskan strategi dan rencana jangka panjang untuk mencapainya.
Pendekatan lain untuk mempengaruhi budaya melibatkan penggunaan bentuk budaya seperti simbol,
atau slogan, untuk menekankan nilai-nilai inti dan memperkuat identifikasi dengan organisasi. Pemimpin
juga dapat mempengaruhi budaya dengan pembuatan atau modifikasi program, sistem, dan fasilitas
formal hal ini untuk menekankan beberapa nilai dan keyakinan tentang perilaku yang tepat organisasi
tersebut.

Kesulitan perubahan budaya bergantung pada tahap perkembangan organisasi. Secara umum, lebih sulit
bagi pemimpin untuk mengubah budaya dalam organisasi yang telah matang daripada menciptakannya
dalam organisasi baru alasannya adalah bahwa banyak dari keyakinan dan asumsi yang dimiliki oleh
orang-orang dalam organisasi yang matang bersifat mutlak dan tidak disadari.

SLIDE 6 - Research on Effects of Strategic Leadership

Pengaruh kepemimpinan seorang CEO terhadap kinerja perusahaan telah diteliti dalam penelitian
dengan beberapa metode yaitu:

Succession studies  Penelitian ini digunakan untuk memahami pentingnya kepemimpinan strategis
dari seorang CEO. Sebagian besar dari penelitian ini adalah studi lapangan suatu arsip tentang CEO dari
perusahaan bisnis.

Intensive case studies Studi deskriptif digunakan untuk meyelidiki pengaruh CEO pada organisasinya.
Sumber informasi yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, catatan perusahaan, laporan tahunan
dan database keuangan. Sumber lainnya yang biasa digunakan adalah biografi. Studi ini memeriksa jenis
keputusan dan tindakan yang menjelaskan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Batasan dari
studi deskriptif adalah sulit mendapatkan informasi yang akurat tentang perilaku CEO. Namun terlepas
dari itu penelitian ini dapat memberikan bukti tambahan bahwa CEO dapat memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja suatu organisasi.

Survey studies of CEO behavior  Perilaku kepemimpinan diukur dengan kuesioner yang diisi oleh satu
atau lebih anggota, dan perilaku tersebut kemudian dikorelasikan dengan ukuran kinerja keuangan
perusahaan. Studi ini difokuskan pada efek kepemimpinan dari CEO yang diteliti.
SLIDE 7 - Executive Teams

Suatu organisasi biasanya diisi oleh seorang CEO, seorang kepala operasional, dan eksekutif dibawahnya
yang mengepalai berbagai subunit organisasi. Tim eksekutif bertanggung jawab untuk mengelola
operasional dari organisasi dan membantu CEO merumuskan strategi.

Tim eksekutif menawarkan sejumlah keuntungan potensial untuk sebuah organisasi. Jadi, anggota
biasanya memiliki keterampilan ataupun pengetahuan yang tidak dimiliki oleh CEO sehingga tugas dan
kerja dari kelompok dapat terselesaikan dengan baik. Ketika setiap anggota memiliki tugas dan
tanggungjawab masing-masing, CEO dan dewan direksi lain dapat menilai kinerja setiap anggotanya
sehingga digunakan untuk menentukan CEO berikutnya yang memenuhi syarat.

Lingkungan yang bertumbuh karena perubahan teknologi yang cepat dan meningkatkan persaingan,
membuat tanggung jawab untuk mengembangkan strategi menjadi lebih sulit. Pada beberapa
perusahaan, pemimpin mungkin tidak memiliki keahlian yang luas sehingga membutuhkan anggota lain
yang memiliki latar belakang dan perspektif yang sesuai dengan masalah yang timbul tersebut. Hal ini
sayangnya terkadang juga dapat menjadikan kinerja tim menjadi terhalang karena perbedaan
latarbelakang pendidikan, pengalaman ataupun demografis dari masing-masing anggota kelompok.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa manfaat potensial dari keanekaragaman tidak akan tercapai
kecuali bila suatu tim dapat memproses informasi dan membuat keputusan dengan cara yang
memanfaatkan pengetahuan.

Kepemimpinan yang efektif mungkin terjadi bila CEO memiliki nilai, sifat, dan keterampilan yang relevan.
Penting bagi CEO untuk membantu timnya menghindari masalah dan membuat tim untuk memilih
keputusan yang baik dengan tepat waktu.

SLIDE 8 - Other Conceptions of Organizational Leadership

Konsep lain tentang kepemimpinan sebuah organisasi pada beberapa tahun terakhir telah berkembang.

Pertama adalah Shared and Distributed Leadership. Teori ini mengakui bahwa pemimpin yang efektif
akan melibatkan orang lain untuk berpartisipasi dalam setiap proses dan dinamika dalam kelompok.
Disini pemimpin fokus untuk mendorong dan membagi tanggung jawab kepada anggota lain untuk
masing-masing tugas yang diberikan. Menurut teori ini mengakui bahwa tindakan dari setiap pemimpin
yang melakukan kerjaindividu kurang penting daripda pemimpin yang membagi tanggung jawabnya
kepada para anggotanya.

Kedua adalah relational leadership. Teori ini melihat seorang pemimpin melalui proses dan tindakan
yang dilakukannya dan bagaimana pemimpin memelihara hubungan dengan orang lain atau anggotanya
secara kooperatif, seperti interaksi kelompok, bertukar pendapat dan proses lain yang melibatkan orang
banyak dalam suatu organisasi. Pemimpin didefinisikan sebagai orang yang secara konsisten
mempengaruhi aktivitas terhadap orang lain.

Ketiga adalah Complexity Theory of Leadership. Teori ini Melibatkan interaksi kelompok yang dinamis
dan adaptif. Sistem adaptif yang kompleks maksudnya adalah proses adaptasi organisasi ke lingkungan.
Kepemimpinan adaptif melibatkan tindakan dan keputusan oleh pemimpin formal yang bertanggung
jawab untuk perencanaan dan koordinasi kegiatan untuk organisasi. Kepemimpinan adaptif adalah
proses yang muncul ketika orang-orang dengan pengetahuan, keyakinan, dan preferensi yang berbeda
berinteraksi dalam upaya untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan konflik. Teori kompleksitas
melibatkan proses yang muncul dan hasil adaptasi yang seringkali tidak dapat diprediksi sebelumnya.

SLIDE 9 - External Monitoring and Strategy Formulation

Dua fungsi utama Eksekutif dalam organisasi adalah:

Pertama, Pemantauan eksternal. Eksekutif harus peka terhadap tren yang mempengaruhi organisasi.
Penting untuk mempelajari tentang perhatian pelanggan dan klien, ketersediaan pemasok dan vendor,
tindakan pesaing, tren pasar, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan perkembangan teknologi.
Pemantauan eksternal memberikan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan strategis dan
manajemen krisis. Pemantauan eksternal yang lebih banyak diperlukan ketika organisasi sangat
bergantung pada pihak luar, ketika lingkungan berubah dengan cepat, dan ketika organisasi menghadapi
persaingan dengan ancaman serius.

Kedua, Mengembangkan strategi kompetitif. Fungsi ini berbicara bagaimana bersaing secara efektif dan
tetap menguntungkan. Pengembangan strategi kompetitif dapat meningkatkan kinerja organisasi di
lingkungan yang kompleks serta banyak ancaman.

SLIDE 10 - Guidelines for Strategic Leadership

Salah satu tanggung jawab yang tidak mudah bagi pemimpin adalah mengembangkan strategi bersaing
untuk organisasi, dan tidak ada jawaban sederhana tentang bagaimana melakukannya secara efektif.
Berikut dijabarkan beberapa strategi yang dapat dilakukan:

Pertama. Menentukan tujuan dan prioritas jangka panjang. Tentunya tujuan dan prioritas jangka
panjang harus didasarkan pada misi dan visi yang ditetapkan oleh organisasi.

Kemudian, mempelajari apa sebenarnya yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Penting untuk
mempelajari sebanyak mungkin tentang kebutuhan dan keinginan konsumen serta apa yang mereka
pikirkan tentang produk dan layanan yang perusahaan kita berikan. Sangat berguna untuk menemukan
apa yang konsumen sukai sehingga dapat mengatur strategi untuk dapat meningkatkan produk atau
layanan yang diberikan. Survei pasar adalah salah satu cara untuk mengetahui hal tersebut.

Selanjutnya, mempelajari tentang produk atau layanan pesaing. Dengan mempelajari produk pesaing
dapat memberikan dasar bagi perusahaan kita untuk mengevaluasi produk dari perusahaan kita dan
memberikan sumber ide untuk mengembangkan produk yang telah dipunyai.

Kedua, menilai kekuatan dan kelemahan saat ini. Setelah mempelajari produk dan layanan pesaing,
membandingkan produk dan layanan pesaing dengan produk kita juga disarankan untuk dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kita saat ini. Selain produk, perbandingan juga dapat
dilakukan antara proses dari suatu organisasi.
Ketiga, mengidentifikasi kompetensi inti. Kompetensi inti adalah pengetahuan dan kemampuan untuk
melakukan jenis aktivitas tertentu. Kompetensi inti biasanya melibatkan kombinasi keahlian teknis dan
keterampilan aplikasi. Kompetensi inti memberikan potensi sumber keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan jika digunakan untuk menyediakan produk dan layanan inovatif serta berkualitas tinggi
yang tidak dapat dengan mudah ditiru atau diduplikasi oleh pesaing. Kompetensi inti dapat membantu
organisasi tetap kompetitif dalam bisnisnya saat ini dan melakukan pengembangan ke bisnis baru.

Keempat, mengevaluasi kebutuhan akan perubahan besar dalam strategi. Salah satu tanggung jawab
penting dari pemimpin adalah membantu menjelaskan suatu kejadian yang terjadi dan menentukan
apakah organisasi memerlukan strategi yang berbeda atau hanya perbaikan tambahan dalam strategi
yang ada. Strategi baru mungkin diperlukan ketika ada krisis kinerja.

Kelima, melakukan identifikasi strategi yang menjanjikan. Jika perubahan besar dalam strategi
diperlukan, lebih baik memulai dengan mengeksplorasi berbagai kemungkinan strategi. Terlalu fokus
pada satu strategi dapat menjadi penghalang untuk menemukan strategi lain yang lebih baik.

Keenam, melakukan evaluasi kemungkinan hasil dari suatu strategi. Suatu strategi harus dievaluasi
dalam kaitannya dengan kemungkinan konsekuensi untuk pencapaian tujuan utama.

Yang terakhir adalah melibatkan eksekutif lain atau anggota lain dalam memilih strategi. Tanggung
jawab utama para eksekutif adalah membuat keputusan strategis yang akan meningkatkan organisasi,
namun tidak semua pemimpin dapat memberikan strategi yang tepat terhadap semua masalah.
Pemimpin membutuhkan anggota-anggota lainnya untuk dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai