Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR PENGESAHAN

Kumpulan tugas Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Poltekkes Kemenkes


Surakarta Program Studi Profesi Ners di ruang anggrek RSUD Kota Surakarta.

Disahkan pada tanggal ... April 2019

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Sri Mulyanti, S. Kep., Ns, M.Kep Ns. Slamet


NIP: 19740101 199803 2 001 NIP: 19651019 199403 1 006

Kepala Ruang Anggrek


RSUD Kota Surakarta

Ns. Slamet
NIP: 196510191994031006
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan desiminasi praktik klinik manajemen
keperawatan di ruang anggrek RSUD Kota Surakarta. Dengan terselesaikannya
laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ns. Slamet selaku Kepala Ruang Anggrek RSUD Kota Surakarta dan
Pembimbing Klinik.
2. Sri Mulyanti, S. Kep., Ns, M.Kep selaku Pembimbing Institusi Poltekkes
Kemenkes Surakarta
Kami menyadari bahwa laporan desiminasi praktik klinik manajemen
keperawatan yang kami buat ini masih banyak kekurangan dan perlu adanya
perbaikan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun. Agar laporan ini menjadi lebih sempurna dari
sebelumnya.
Demikianlah laporan ini kami buat, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Surakarta, ... April 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama
dalam pengembangan bidang keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa steiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara professional, dengan memperlihatkan
setiap perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2011).
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bertujuan memberikan
pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi kwbutuhan dasar pasien dan
keluarga, sehingga pasien dan keluarga merupakan subyek penting dalam
pelayanan di rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-
sumber yang memadai antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan,
standar praktek keperawatan serta fasilitas yang tersedia dimanfaatkan sebaik-
baiknya agar berdaya guna sehingga tercapai kualitas yang tertinggi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sistem pelayanan kesehatan menagalami
perubahan mendasar dalam memasuki abad XXI. Perubahan tersebut sebagai
dampak dari perubahan sosiaal polotik kependuduan serta perkembangan
pengetahuan dan teknologi. Dari ketiga perubahan membawa implikasi terhadap
perubahan system pelayanan kesehatan atau keperawatan sebagai tantangan bagi
keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisasi. Manajemen keperawatan
harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata yaitu di rumah sakit dan
komnikasi dan komunikasi sebagai perawatan perlu memahami konsep dan
aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan
bahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana
strategi melalui pendekatan, pengumpulan data anlisa SWOT dan penyusunan
langkah perencanaan secara operasional khususnya dalam pelaksanaan MAKP
delegasi dan melakukan pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2002).
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi dilapangan berada sejajar
dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan
dimaksudkan untuk mempermudah proses keperawatan (Arwani, 2005) sehingga
dapat mengarahkan keperawatan professionalism. Salah satu sistem pelayan
keperawatan professional adalah dengan melaksanakan suatu Model Asuhan
Keperawatan Profesional Tim yang merupakan metode penugasan menggunakan
tim yang terdiri dari atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2
tim/grup yang terdiri dari atas katim (perawat primer) dan perawat associate
(perawat pelaksana) yang menjaga pasien selama 24 jam, teknikal dan pembantu
dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.
Keuntungan dari MAKP Tim antara lain asuhan keperawatan yang
diberikan bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap
pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi. Selain itu pembagian
tugas yang jelas dan dilakukan sesuai peran akan meringankan beban kerja
perawat. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan bagi pasien, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya sehingga terapai suatu pelayanan yang paripurna.
Berdasarkan pengkajian yang kami laksanakan di Ruang Anggrek, kami
mendapatkan bahwa model asuhan keperaatan yang digunakan di ruang anggrek
adalah MAKP Tim.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktik Klinik Keperawatan manajemen diharapkan
mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan bagaimana suatu model
asuhan keperawatan yang professional.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses praktik klinik manajemen keperwatan
diharapkan mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan analisis situasi berdasarkan analisis SWOT
c. Menentukan rumusan masalah
d. Memprioritaskan masalah
e. Menyusun rencana strategi: (1) Peran MAKP Primer, (2) Supervisi,
(3) Discharge Planning, (4) Timbang terima, (5) Dokumentasi.
f. Melaksanakan rencana strategi: (1) Peran MAKP Primer, (2)
Supervisi, (3) Discharge Planning, (4) Timbang terima, (5)
Dokumentasi.
g. Melakukan evaluasi pelaksanaan: (1) Peran MAKP Primer, (2)
Supervisi, (3) Discharge Planning, (4) Timbang terima, (5)
Dokumentasi.

C. Manfaat
1. Bagi Pasien dan Keluarga
a. Mendapatkan pelayanan yang optimal
b. Tercapainya kepuasan klien dan keluarga yang ada di ruang Anggrek
secara optimal.
2. Bagi aperawat Ruang Anggrek
a. Tercapainya tingkt kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan atau komunikasi yang adekuat antara perawat
dan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat
dengan pasien serta keluarga
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas, dan disiplin diri perawat

3. Bagi Rumah Sakit


a. Mengetahui masalahmasalah yang ada di ruang perawatan anggrek
yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional
b. Dapat menganalisa naslah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi
c. Mempelajari penerapan model keperawatan prfesional (MAKP)

4. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan kritis dalam
pengelolaan pelayanan keperawatan
b. Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam pengelolaan perawatan
professional.

Anda mungkin juga menyukai