Fasilitator :
Disusun Oleh :
2021
PEMICU 2
Diskusi Kelompok 1
Tujuan Pembelajaran :
Seorang wanita berusia 25 tahun, saat ini sedang hamil bayi pertamanya setelah
menikah 6 bulan yang lalu. Ia dirawat di klinik pada minggu ke-15 kehamilannya
dengan keluhan utamademam dan sakit kepala. Selain itu, tenyata pasien juga
mengalami pembesaran kelenjar getah bening, batuk dan pilek. Pasien adalah
seorang pembantu rumah tangga dan biasa makan daging, terutama kebab. Ia juga
sering melakukan kontak dengan kucing serta tinggal di area pertanian. Pasien
kemudian diminta untuk tes serologi toksoplasma dengan teknik ELISA dan
ditemukan kadar IgG 98 IU/mL dan IgM 44 IU/mL. Hasil pemeriksaan serum
pasien menunjukan C-reaktif protein (CRP) dan mono negatif, terlihat adanya
peningkatan sedimentasi eritrosit. Pemeriksaan parameter biokimia dan indeks
hematologi normal. Pasien kemudian diberikan spiramisin dengan dosis 1g per oral,
setiap 8 jam, diikuti dengan pirimetamin (50 mg / harisecara oral) dan sulfadiazine
(3 g / harisecara oral dalam 2-3 dosisterbagi). Pada minggu ke 24 kehamilan, hasil
pemeriksaan janin memperlihatkan hidrosefali ringan dan menurunnya cairan
amnion.
A. Terminologi
1. Pirimetamin: antagonisasamfolat, digunaansebagaiobat malaria dan
toksoplasmosis (Dorland ed 30)
2. Hydrocephalus : kelainan congenital atau didapat yang ditandai dengan
dilatasi ventrikel otak, biasanya terjadi sekunder akibat obstruksi pada
lintasan aliran cairan serebrospinal, disertai penimbunan, cairan
serebrospinal di dalam cranium. (Dorland, ed 30)
3. Hematologi : Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari darah dan jaringan
pembentuk darah, termasuk morfologinya, fisiologinya, dan patologinya.
(Dorland, ed.30)
4. Spiramisin : suatu antibiotic makrolid yang dihasilkan oleh Streptomyces
ambofaciens dan digunakan sebagai obat alternative dalam pengobatan
toksoplasmosis selama kehamilan (dorland 31)
5. Sulfadiazine : sulfonamide yang sering digunakan dalam kombinasi dengan
sulfonamide lainnya dalam pengobatanin feksi yang disebabkan oleh
organisme yang rentan, termasuk toksoplasmolisis (Doeland, ed 31)
6. Amnion : kantong air ( dorland ed.30 )
7. Tesserologi :Pengukuran titer antibody serum pada penyakit menular
(Dorland, Ed.31)
8. Serologi : kajian mengenaireaksi antigen-antibodi in vitro
9. Toxoplasma : genus sporozoa yang merupakan parasit intraseluler pada
banyak organ dan jaringan burung dan mamalia termasuk manusia
10. ELISA : Teknik ELISA adalah salah satu teknik serologi yang digunakan
untuk mendeteksi Patogen dengan memanfaatkan reaksi antigen-antibodi
(Taufik, M., Khaeruni, A., &Rombe, W. S. (2011). Penggunaan ELISA
untukmendeteksi Cucumber mosaic virus dan Tobacco mosaic virus)
11. IgM :Imunoglobulin yang memiliki fungsi sebagai aktivasi jalur komplemen
klasik dan opsonisasi. (dorland, 30)
B. Keywords
1. Wanitahamil 25 tahun
2. Riwayatdi rawatpadakehamilan 15 minggu
3. Pasienseringkontakdengankucing
4. Pembesarankelenjargetahbening
5. Biasamakandaging
6. Penurunancairan amnion
7. Tinggaldi lingkunganpertanian
8. Tesserologi toxoplasma IgM
9. Batukdanpilek
10. Hidrosefaliringan
11. Peningkatansedimentasieritrosit
12. Pemeriksaan serum C-reaktif protein (CRP)
13. Pasiendiberikanspirimisin, pirimetamindan sulfadiazine
14. Demamdansakitkepala
C. Identifikasi Masalah
Wanita hamil, 25 tahun dengan riwayat pada minggu ke 15 kehamilannya
dengan keluhan demam dan sakit kepala disertai pembesaran kelenjar getah
bening, batuk dan pilek. Dan ditemukan hidrosefali ringan pada janin dan
penurunan cairan amnion pada minggu ke-24 pasien biasa makan daging, sering
kontak dengan kucing dan tinggal di area pertanian.
D. Analisis Masalah
E. Hipotesis
1. Pasien pada pemicu mengalami penyakit Toksoplasmosis
2. Etiologi penyakit yang dialami pasien pada pemicu disebabkan oleh
kebiasaan memakan daging
3. Etiologi penyakit yang dialami pasien pada pemicu disebabkan oleh
kebiasaan kontak dengan kucing.
4. Hidrosefali ringan pada janin disebabkan oleh parasite toxoplasma gondii
5. Penurunan cairan amnion pada janin disebabkan oleh parasite toxoplasma
gondii
F. Pertanyaan Terjaring
1. Jelaskan komponen sistem imun dan respon imun terhadap berbagai
mikroorganisme!
a. Parasit
b. Virus
c. Bakteri
2. Jelaskan pathogenesis penyakit toxoplasmosis!
3. Jelaskan dampak apa saja yang dapat terjadi pada janin yang terinfeksi
parasite toksoplasmo gondii !
4. Jelaskan manifestasi klinis dari toxoplasmosis !
5. Jelaskan faktor-faktor yang memperparah toxoplasmosis !
6. Bagaimana siklus hidup dari toxoplasmosis gondii ?
7. Jelaskan faktor resiko pada penyakit toksopalsmosis !
8. Jelaskan tindakan preventiv pasien pada pemicu !
9. Jelaskan bagaimana tatalaksana untuk penyakit pada pemicu !
10. Pemeriksaan penunjang dan gold standar dalam pendiagnosisan
toxoplasmosis !
11. Jelaskan farmakodinamik dan farmakokinestik dari
a. Spiramisin
b. Pirimeatmine
c. Sulfadiazine
DK 2
Setelah terjadi infeksi T. gondii ke dalam tubuh akan terjadi proses yang terdiri
dari tiga tahap yaitu sebagai berikut.
a) Parasitemia, parasit menyerang organ dan jaringan serta memperbanyak diri dan
menghancurkan sel-sel inang. Perbanyakan diri ini paling nyata terjadi pada
jaringan retikuloendotelial (sistem fagosit mononuklear) dan otak, di mana
parasit mempunyai afinitas paling besar.
b) Pembentukan antibodi.
c) Fase kronik, terbentuknya kista-kista yang menyebar di jaringan otot dan saraf
yang sifatnya menetap tanpa menimbulkan peradangan lokal.
3. Jelaskan dampak apa saja yang terjadi janin yang terinfeksi parasit toksoplasma
gondi?
- sebelum kehamilan memberikan sedikit atau bahkan tidak ada risiko pada janin
- awal kehamilan : hidrosefalus, mikrosefali, kalsifikasi intrakranial,
retinochoroiditis, strabismus, kebutaan, epilepsi, psikomotor dan retardasi
mental, petekie akibat trombositopenia, dan anemia
- trimester ketiga sering menyebabkan bayi baru lahir tanpa gejala. Namun, jika
tidak ditangani dengan tepat, bayi baru lahir ini dapat mengalami
retinochoroiditis dan defisit neurologis di masa kanak-kanak atau dewasa awal
- Komplikasi kehamilan yang meliputi:
Kelahiran prematur. Kelahiran sebelum 37 minggu kehamilan
Infeksi parasit toxoplasmosis ini pada ibu hamil seakan-akan tanpa menimbulkan
gejala yang nyata atau tidak berpengaruh terhadap ibu sendiri, tetapi mempunyai
dampak yang serius terhadap janin yang dikandungnya, dapat terjadi keguguran
atau seandainya berhasil lahir kemungkinan anak menjadi cacat fisik maupun
mental di kemudian hari, dan biasanya akan tetap disandang untuk selamanya.
Cacat kongenital ini dapat melanda semua jaringan organ tubuh termasuk organ
sistem syaraf pusat dan perifer yang mengendalikan fungsi-fungsi gerak,
penglihatan, pendengaran, sistem kardiovaskuler serta metabolisme tubuh
Toksoplasmosis Kongenital
Tanda dan gejala yang sering timbul pada ibu hamil : demam, sakit kepala,
dan kelelahan
Penularan pada janin :
awal kehamilan transmisi ke fetus jarang
risiko penularan meningkat seiring dengan meningkat nya usia kehamilan
derajat kelainan yang timbul tergantung pada saat terjadinya infeksi selama
masa kehamilan dan daya tahan tubuh penderita
1. kehamilan
Toksoplasmosis pada wanita hamil menyebabkan terjadinya abortus, lahir mati,
dan kelainan kongenital. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas faktor janin
dan faktor ibu. Abortus dari faktor janin disebabkan karena terdapat kelainan pada
perkembangan genetik pada triwulan pertama, sedangkan abortus dari faktor ibu
yang berperan dalam kelainan genetik yaitu infeksi pada kehamilan, salah satunya
toksoplasmosis. Pada ibu hamil yang terinfeksi T. gondii akan ditularkan ke fetus
secara langsung melalui plasenta. Takizoit yang terlepas akan berproliferasi dan
menyebabkan nekrosis plasenta serta jaringan sekitarnya, sehingga membahayakan
janin dimana dapat terjadi abortus.
Infeksi dari T. gondii bermanifestasi berat pada janin dan kadang bersifat
asimptomatis pada ibu, sehingga perlu dideteksi lebih dini. Jika ibu hamil positif
terinfeksi Toxoplasma maka diperlukan pengobatan untuk mencegah penularan
dari ibu ke janin. Obat anti-Toxoplasma yang aman untuk ibu hamil, yaitu
spiramisin. Untuk ibu hamil yang memiliki kemungkinan infeksi tinggi atau infeksi
janin telah terjadi, pengobatan dengan spiramisin harus ditambahkan pirimetamin,
sulfadiazin, dan asam folat setelah usia kehamilan 18 minggu.
2. Menderita HIV/AIDS
3. menjalani kemoterapi
2. Fase aseksual terjadi dalam tubuh hospes perantara. Pada fase ini terbentuk
takizoit yang masuk dalam peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh
sehingga menyebabkan infeksi akut. Daya tahan tubuh akan menghambat proses
infeksi dan takizoit berubah menjadi bentuk kista yang mengandung bradizoit, yang
dapat bertahan seumur hidup.
Faktor Risiko
Penyebaran toxoplasmosis terjadi melalui dua jalur, yaitu secara horizontal dan
vertikal (transmisi ibu hamil dengan janinnya). Faktor risiko dari infeksi
toksoplasma yang ditularkan secara horizontal antara lain:
• Konsumsi makanan yang tidak matang dan/atau terkontaminasi, contoh: daging
babi, daging sapi, daging ayam dan makanan laut seperti golongan kerang-kerangan
• Konsumsi air yang terkontaminasi dan susu yang tidak melewati proses
pasteurisasi
• Pekerjaan yang berhubungan dengan daging mentah
• Kontak dengan kucing, khususnya feses dari kucing.
8. Jelaskan tindakan preventif pasien pada pemicu!
Pencegahan primer:
a. Memberi makanan dengan makanan yang matang
b. Menjaga sanitasi kandang
c. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Karena tangan selalu kontak
dengan lingkungan luar sehingga harus selalu di bersihkan terutama saat makan
untuk menghindari masuknya zat zat kecil yang tak terlihat oleh mata masuk
kedalam tubuh
d. Memasak daging dengan baik dan benar
e. Memasak daging benar-benar matang jangan warnanya masih merah muda
(pink), termasuk daging yang diasap atau daging yang sudah dikemas
kemungkinan masih terinfeksi parasite
f. Menghindari kontak dengan lendir atau cairan dari daging tanpa pelindung
tangan,
g. Mencuci tangan dengan hati-hati setelah kontak tanpa pelindung dengan daging
h. Membersihkan atau mencuci semua peralatan masak dengan menggunakan
pelindung setelah kontak dengan daging mentah
i. Menghindari untuk memotong hewan
j. Menghindari kontak dengan semua yang berhubungan dengan feces kucing
khususnya yang memelihara kucing ataupun ketika berkebun
k. Mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum di makan,
l. Menghindari minum air yang beresiko terkontaminasi dengan oocysts.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Maternal serologic screening, pemeriksaan penapis serologi secara luas pada ibu
hamil yang diikuti dengan pemeriksaan USG untuk menentukan adanya kelainan
pada janin yang dikandungnya (misalnya hidrosefalus dan gangguan
pertumbuhan janin) yang sudah menguat telah terjadinya infeksi toksoplasmosis
pada ibu.
Uji laboratorium toxoplasmolisis deteksi IgG dan IgM
PCR, dengan menggunakan antigen dan antibodi, cairan serebrospinal, cairan
vitreous dan aqueous, cairan ketuban (amniocentesis), dan bronchoalveolar
lavage (BAL).
Biopsi jaringan otak, Isolasi parasit dari cairan tubuh dan biopsi jaringan dapat
dilakukan namun membutuhkan kultur yang memakan waktu lama (kurang lebih
6 bulan).
Arjana, AAG, dan Ketut Budiasa. 2016. Peran Immunomodulator dalam Mengaktifkan
Respon Imun Terhadap Infeksi Virus.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/97dcf66cc368fb6295cdcd1b2de
86ba0.pdf. 7 April 2021
Kurniawan, A., R. Wahyuningsih, dan L. Susanto. 2008. Ifeksi Parasit Jamur pada
PasienTerinveksi HIV. Jakarta: Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran
Uiversitas Indonesia dan Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia
Marthalia, W., & Sulistyorini, L. 2020. Infeksi Toksoplasmosis Kronis pada Anggota
Organisasi Pembiak Kucing di Surabaya. Jurnal Kesehatan Nasional. 12 (1): 48-58.
Suparman, Erna. 2012. Toksoplasmosis dalam Kehamilan. Jurnal Biomedik. 4 (1). 13-
19.
PLENO PEMICU 2
Narasumber : dr. Dessy Triana, M.Biomed dan dr. Bestly Sinuaji, Sp.PK.
Feedback Narasumber :
- hipotesis harus disesuaikan dengan tujuan dan dibuat dengan kalimat yang
jelas., untuk sumber-sumber jurnal ditingkatkan lagi
- Diagnosis toksoplasma perlu ditingkatkan, untuk sekarang tekinik ELISA
yang sering digunakan - Gold standarnya dapat berubah. Dapat berubah
apabila ada pemeriksaan lainnya yang memiliki sensitivitas dan spesitivitas
yang lebih baik.
- Pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cyto, Herpes) kenapa sama
karena sama
- sama termasuk virus dan sehingga untuk pemeriksaan dibuat empat serial
dari TORCH.