Anda di halaman 1dari 8

1

Proposal Skripsi

Prevalensi Tuberkulosis Paru Dengan BTA Positif Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Analis Kesehatan Program
Studi D4 Analis Kesehatan Analis Kesehatan

Disusun Oleh :

Zuhrotunnisa
1804034010

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2020
2
Proposal Skripsi

Prevalensi Tuberkulosis Paru Dengan BTA Positif


Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Yang diajukan oleh :

Zuhrotunnisa
1804034010

Telah disetujui
Pembimbing I :

Wijiastuti, M.Si Tanggal :

Pembimbing II :

Nurul Azmah Nikmatullah, M.Kes Tanggal :

MENGETAHUI :

Ketua Program Studi :

Dra. Fatimah Nisma, M.Si Tanggal:


3
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………….……………………………………………………… i
Halaman Persetujuan ………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi ………………………...……………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3.Tujuan Penelitian........................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang sangat berbahaya, oleh karena


itu penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global yang harus segera
ditindaklanjuti. Diperkirakan bahwa sepertiga dari populasi dunia memiliki infeksi
TB, dan ada 9,4 juta kasus TB setiap tahunnya. Penurunan imunitas merupakan
resiko salah satu yang menyebabkan seseorang untuk menderita TB, seperti DM
merupakan penyakit yang erat dengan terganggunya kekebalan tubuh seseorang.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ada kaitan erat antara pasien yang menderita
DM dengan terjadinya peningkatan TB. Di Negara-Negara maju dengan
meningkatnya prevalensi DM disebutkan bahwa terjadi pula peningkatan TB, oleh
karena itu hal ini menimbulkan pertanyaan apakah DM meningkatkan risiko
terjadinya TB.1

Hubungan antara TB dan DM sudah diketahui oleh Ibnu Sina lebih dari
seribu tahun yang lalu. Lebih dari seratus tahun yang lalu, setengah dari pasien DM
yang meninggal ditemukan pada post-mortem akan menderita TB paru, TB Tidak
hanya lebih sering terjadi pada penderita DM tapi infeksi lain juga, tetapiini lebih
sering terjadi pada penderita DM itu sendiri, dan beberapa yang terjadi hampir
secara eksklusif di pasien DM. Infeksi lain terjadi dengan keparahanmeningkat dan
berhubungan dengan peningkatan risiko komplikasi pada pasien dengan DM.
Peningkatan risiko TB pada pasien dengan DM telah disorot oleh beberapa
retrospektif dan studi prospektif.2

Dalam sebuah studi di Mumbai, India, TB merupakan penyakit rumit paling


umum pada penderita DM (5,9%), dalam studi kohort besar lebih dari 8000 pasien
dengan DM. Dalam penelitian terbaru dari Institut Daerah Medical Sciences,
Imphal-India, prevalensi TB paru pada penderita DM ditemukan 27% dengan
diagnosis radiologi dan 6% dengan positif dahak.2
5

Sebuah penelitian terbaru di Taiwan didapatkan bahwa pada penderita


diabetes didapatkan sekitar 21,5% menderita TB.2

Karena besarnya dampak yang ditimbulkan oleh DM ini maka perlu


6

1.2. Rumusan Masalah

Prevalensi tuberkulosis di Indonesia pada penderita DM sudah


sangat tinggi. Telah banyak studi yang meneliti tentang risiko yang
ditimbulkan oleh DM, tetapi penelitian yang menjelaskan tentang TB paru
pada DM belum banyak, mengingat pemahaman ini sangat penting dan
diperlukan. Masalah penelitian ini adalah berapa prevalensi TB paru pada
penderita DM tipe 2.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum


Mengetahui prevalensi penderita TB paru pada DM di
RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui prevalensi penderita TB paru pada
penderita DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013.
2. Untuk mengetahui hubungan (jenis kelamin, usia, jenis
pekerjaan, tingkat pendidikan) dengan TB paru padaDM
tipe 2.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti
 Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran
( S. Ked)
 Menambah ilmu pengetahuan peneliti terutama tentang
prevalensi TB paru pada DM tipe 2.
b. Bagi masyarakat
Diharapkan agar masyarakat, khususnya penderita DM
mempunyai wawasan baru tentang TB paru ini.
c. Bagi dokter dan perawat
7

Menambah pengetahuan baru bagi dokter dan perawat akan


resiko yang ditimbulkan oleh penderita DM, dalam hal ini
adalah TB paru.
8

Anda mungkin juga menyukai