Anda di halaman 1dari 20

PEMERIKSAAN HIV METODE

DIRECT (ELISA)
Kelompok 3:
1.Tuti sugiarti 1804034007
2.Ma’rifatusolihat 1804034009
3.Desuita 1804034035
4.Dita Putri Dwi Rahayu 1804034043
5.Fadila dasriyanti 1804034093
ELISA
(Enzyme-linked-immunosorbent assay)
Salah satu metode imunoassay yang digunakan untuk
deteksi:
•Antibodi
•Protein
•Peptida
•Biomolekul
Imunoassay
Immunoassay berasal dari kata “immuno”
(=secara imunologi) dan “assay” (=kemurnian
suatu substansi/jumlah konstituen dalam
suatu campuran).
Kenapa disebut Enzyme Linked
Immunosorbent Assay?
1. Antigen/antibodi yang diinginkan diabsorbsi
ke permukaan plastik (‘sorbent’)
2. Antigen dikenali oleh antibodi spesifik
(‘immuno’)
3. Antibodi ini dikenali oleh antibodi kedua
(‘immuno’) yang ditempeli oleh enzim
(‘enzyme-linked’)
4. Substrat bereaksi dengan enzim untuk
memproduksi produk, berupa warna
Dalam pengertian sederhana:
sejumlah antigen yang tidak dikenal
ditempelkan pada suatu permukaan 
antibodi spesifik dicucikan pada permukaan
tersebut  sehingga akan berikatan dengan
antigennya.
Antibodi ini terikat dengan suatu enzim, dan
pada tahap terakhir, ditambahkan substansi
yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal
yang dapat dideteksi.
Komponen Penting dalam Imunoassay

• Antibodi (antiserum)
• Antigen
• Labeling material
Antibodi (antiserum)
• Antibodi: protein yg diproduksi oleh sistem
imun untuk melawan antigen
Antigen
• Antigen: molekul yang menginduksi produksi
antibodi ketika dikenali oleh tubuh
• Apapun yang asing bagi sistem imun, misal:
bakteri, virus, dll
Labeling Material
• Diperlukan adanya marker untuk mengetahui
ikatan antigen-antibodi
• Marker tidak boleh mengganggu ikatan
Komponen kit
• Pre-coated, stabilized 96-well microtiter
• Plate
• Sample diluent
• Standard and controls
• Conjugated detection antibody
• 10x wash solution
• Substrate
• Stop solution
Prinsip Dasar ELISA
1. Antigen/sampel ditambahkan ke plate
2. Blocking buffer ditambahkan untuk
menghalangi tempat pengikatan
protein
3. Tambahkan antibodi primer yang
sesuai
4. Tambahkan konjugat antibodi
sekunder-enzim yang sesuai yang
mengenali dan berikatan dengan
antibodi primer
5. Tambahkan substrat TMB yang akan
dikonversi oleh enzim menjadi bentuk
yang terdeteksi
Keuntungan ELISA
• Reagen, waktu simpan lama
• Spesifitas dan sensitivitas ELISA tinggi
• Mudah dilihat hasilnya dan prosedur cepat
• ELISA dapat digunakan untuk berbagai
infeksi
Kekurangan ELISA
• Pengukuran aktivitas enzim jauh lebih kompleks
dibandingkan pengukuran aktivitas dengan
menggunakan radioisotop
• Aktivitas enzim dapat terpengaruh oleh
konstituen plasma
• Kit tersedia secara komersial, tapi tidak murah
• Sangat spesifik untuk antigen tertentu. Tidak
akan mengenali antigen lain
• Bisa terjadi positif/negatif palsu, terutama
dengan antigen yang termutasi.
Tipe ELISA
1. Direct ELISA
2. Indirect ELISA
3. Sandwich ELISA
4. Competitive ELISA
5. Ogives ELISA
Prosedur kerja
1. Inkubasi dengan sampel uji
100 μL sampel uji atau standar dalam buffer
ditambahkan ke tiap well.
Tutup plate dan inkubasi pada suhu ruang
selama 2 jam.
2. Cuci
3. Lapisi well dengan antibodi
100 μL antibodi yang terlarut dalam buffer ditambahkan ke tiap
well.
Tutup plate dan inkubasi pada 4 °C semalaman.
4. Cuci
Prosedur kerja
5. Inkubasi dengan enzim-antibodi terkonjugasi
100 μL enzim-antibodi terkonjugasi dalam buffer ditambahkan ke tiap well.
Tutup plate dan inkubasi pada suhu ruang selama 1 jam.
Enzim-antibodi terkonjugasi seharusnya melawan antigen agar dapat
ditunjukkan.
Antibodi terkonjugasi harusnya spesifik untuk antigen yang diinginkan
6. Cuci
7. Pembentukan warna
100 μL substrat kromogenik ditambahkan pada tiap well.
Tutup plate dan inkubasi 15 menit, hingga terbentuk warna yang sesuai. Plate
sebaiknya dihindarkan dari cahaya selama inkubasi.
8. Penghentian pembentukan warna
Pengentian reaksi dengan menambahkan 100 μL 0.5M H2SO4 pada tiap well.
9. Membaca hasil
Baca hasil secara langsung melalui bagian bawah plate menggunakan
fotometer (ELISA reader) otomatis atau semi-otomatis. Panjang gelombang yang
direkomendasikan antara 620-650 nm.
Fluoresensi dalam ELISA
Saat cahaya dengan panjang gelombang  tertentu
disinarkan pada suatu sampel, kompleks
antigen/antibodi akan berfluoresensi sehingga jumlah
antigen pada sampel dapat disimpulkan berdasarkan
besarnya fluoresensi dengan menggunakan
spektrofotometer.
Spektrofotometer
• Spektrofotometer : sebuah alat yang dapat
mengukur jumlah dari cahaya yang menembus
sumuran dari microplate.
• Kompleks antigen-antibodi yang kita buat pada well
microplate akan memberikan perubahan warna
pada cairan tersebut, sehingga akan memberikan
optical density yang berbeda.
• Optical density dapat dinyatakan meningkat atau
menurun berdasarkan pengenceran material
standart, sehingga akan menghasilkan kurva dose-
response yang nantinya akan digunakan untuk
mengestimasi kadar protein tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai