Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAA

N
BIOMOLECUL
AR ELISA NON
KOMPETITIF

PEMERIKSAAN
BIOMOLECULAR UNTUK
EKSPRESI GEN DAN
PROTEIN
E N Z Y M E - L I N K E D I M M U N O S O R B E N T A S S AY
(ELISA)

• Teknik imunologi yang bertujuan untuk mengetahui atau mengukur kadar


dari aktivitas/respon ekspresi protein dan status reaksi imun

• Salah satu dari Teknik imunologi assay yang berbasiskan plat/lempeng untuk
mendeteksi dan kuantifikasi peptida, protein, antibodi dan hormone
ANTIGEN
• Sering disebut imunogen terdapat pada berbagai patogen
• merangsang sel limfosit B atau T dan menghasilkan produk respon imun yang
disebut antibody dan atau TCR
• antigen terdiri dari immunogen dan hapten
• Jenis antigen dibedakan berdasarkan beberapa hal ; menurut epitope ; menurut
spesifisitas ; menurut ketergantungan terhadap sel T ; menurut sifat kimiawi.
MEKANISME RESPONS SEL B TERHADAP HAPTEN
STRUKTUR ANTIBODY
JENIS PEMERIKSAAN ELISA
ELISA (ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT
A S S AY ) D I R E C T

Antigen diimobilisasi ke permukaan dari plat dan dideteksi dengan antibodi spesifik
terhadap antigen dan secara langsung terkonjugasi dengan HRP atau molekul deteksi
lain (ABCAM, 2020)
kelemahan ELISA direct kelebihan dari ELISA direct
a. Cukup mahal a. Lebih cepat
b. Kurang sensitive (penurunan b. reaksi silang dapat dihindari.
imunoreaktifitas antibodi) c. memiliki lebih sedikit kesalahan karena
c. Imobilisasi antigen kurang spesifik menggunakan sedikit reagen
sehingga menyebabkan background noise d. Pemeriksaan ELISA yang terbaik ketika
d. Tidak memiliki fleksibilitas enzim menganalisis respon imun terhadap antigen
e. Kurang fleksibel karena masing-masing
target protein memerlukan antibodi
primer terkonjugasi spesifik
f. Tidak ada amplifikasi sinyal sehingga
dapat menurunkan sensitivitas assay
ELISA (ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY)
INDIRECT

Metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi spesifik


dalam sampel serum dengan substitusi serum untuk antibodi primer
(ABCAM, 2020)
TA H A PA N E L I S A D I R E C T
1. Antigen dari sampel yang dicari dimasukkan pada microtiter sehingga antigen
tersebut dapat menempel pada dinding microtiter.
2. microtiter dibilas untuk menghilangkan antigen yang tidak menempel pada
dinding microtiter tersebut.
3. Antibodi yang berlabel enzim (dicoated dengan enzim misalnya HRP)
ditambahkan sehingga terjadi ikatan komplek
4. pencucian dilakukan pada tahapan ini untuk menghilangkan antibodi yang tidak
terikat dengan antigen yang diinginkan.
5. Tahapan akhir sebelum pemberian stop solution adalah dengan menambahkan
substrat yang bereaksi dengan 13 enzim yang akan menghasilkan presipitat
warna
kelemahan ELISA direct kelebihan dari ELISA direct

a. Sensitivitas tinggi a. Bisa mungkin timbul background noise


b. lebih ekonomis apabila terjadi cross-reactive dari antibodi
c. lebih fleksibel sekunder
d. Pemeriksaan ELISA yang terbaik untuk b. Prosedur yang lebih panjang jika
menentukan konsentrasi antibodi total pada dibandingkan dengan teknik ELISA langsung
sampel karena membutuhkan tambahan tahap
inkubasi tambahan untuk antibodi sekunder
TA H A PA N E L I S A I N D I R E C T
• 1) Mikrotiter dilapisi dengan antigen yang sudah dimurnikan selama 30-60 menit.
• 2) Dilakukan proses pencucian
• 3) antibodi spesifik dibiarkan berikatan dengan antigen.
• 4) Dilakukan pencucian untuk membilas antibodi yang tidak terikat.
• 5) Anti-Ig ditambahkan agar berikatan pada daerah Fc pada antibodi yang spesifik secara kovalen dengan enzim.
• 6) Dilakukan pencucian untuk membilas kompleks antibodi-enzim yang tidak terikat.
• 7) Substrat chromogenic ditambahkan agar dapat dihidrolisis oleh enzim sehingga menghasilkan warna setelah
diinkubasi pada waktu tertentu.
• 8) Intensitas warna yang terjadi diukur pada Elisa reader atau spektrofotometer pada Panjang gelombang tertentu.
Semakin pekat warna yang terjadi semakin tinggi kadar antibodi yang ada pada sampel.
ELISA SANDWICH

dua spesifik antibodi untuk epitop berbeda dari antigen. Kedua antibodi biasanya disebut sebagai pasangan
antibodi yang cocok. Salah satu antibodi akan berikatan pada permukaan dari plat dan digunakan sebagai
antibodi 7 penangkap untuk memfasilitasi imobilisasi dari antigen. Antibodi yang lain akan berkonjugasi dan
memfasilitasi deteksi dari antigen (ABCAM, 2020)
kelemahan ELISA sandwich kelebihan dari ELISA sandwich

a. sensitivitas tinggi, 2-5 kali lebih sensitive a. Optimasi antibodi dapat sulit dilakukan
dibandingkan dengan ELISA langsung karena cross reactivity dapat terjadi antara
ataupun tidak langsung antibodi penangkap dan pendeteksi.
b. spesifisitas tinggi, karena dua antibodi ikut b. Membutuhkan kit ELISA terstandar atau
serta sebagai antibodi penangkap dan antibodi pasagan antibodi yang telah teruji.
pendeteksi
c. lebih fleksibel karena deteksi secara langsung
atau tidak langsung bisa dilakukan
d. yang terbaik untuk analisis sampel yang
kompleks.
TA H A PA N T E K N I K E L I S A
SANDWICH
1. Plate yang digunakan sudah disiapkan dengan antibodi spesifik (non spesifik binding site diblokir)
2. Sampel yang berisi antigen yang dicari dimasukkan dalam plate
3. Untuk membuang kelebihan antigen yang tidak bereaksi, maka dilakukan pencucian plate.
4. Ditambahkan antibodi primer agar berikatan dengan antigen secara spesifik.
5. Ditambahkan antibodi sekunder yang berlabel enzim agar berikatan dengan antibodi primer.
6. Untuk membuang konjugat antibodi-enzim yang tidak berikatan maka dilakukan pencucian plate.
7. Substrat ditambahkan agar dapat diubah oleh enzim menjadi presipitat warna yang yang dapat diukur
intensitasnya.
8. Ditambahkan stop solution untuk menghentikan reaksi.
9. Intensitas warna diukur menggunakan Panjang gelombang tertentu menggunakan Elisa
reader/spektrofotometer.
• Arini Krisna Oktavia. 2012. TES ELISA Melalui Haussmann, M. F., C. M. Vleck,
and E. S. Farrar. 2007. A laboratory exercise toillustrate increased salivary
cortisol in response to three stressful conditionsusing competitive ELISA. Adv.
Physiol. Educ. 31: 110–115.
• Lequin, RM .2005. "Enzyme Immunoassay (EIA)/Enzyme-Linked
Immunosorbent Assay (ELISA)" Clinical Chemistry 51 (12): 2415–2418.
• Setiawan, I Made. 2007. Pemeriksaan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
(ELISA)untuk diagnosis Leptospirosis. EBERS PAPYRUS

Anda mungkin juga menyukai