M
DENGAN KASUS STEMI
OLEH :
FITRIANI
NIM. .2004003
CI LAHAN CI INSTITUSI
keluarganya ke rumah sakit dikarenakan Tn”M” mengeluh nyeri dada selama 9 jam
hilang timbul dan tidak berhenti dengan istirahat SMRS disertai dengan keringat dingin dan
sesak napas,Klien nampak lemah dan gelisa, nyeri dirasakan seperti tertekan di dada kiri
tembus ke belakang. Mual dan muntah (-) setelah di rumah sakit di dapatkan data bahwa
pemeriksaan EKG di dapatkan Perubahan pada hasil pemeriksaan EKG tersebut antara
Troponin T (-) GDS (-) Sehingga dianjurkan oleh dokter untuk di Rawat inap , dari
anamnesis lanjut diketahui klien sebelum terkena Stemi belum pernah berobat, dan klien
bukan perokok aktif dan tidak menderita diabetes mellitus,waktu kecil dia menderita asma
namun belakangan ini tidak pernah kambuh.pada saat pengkajian di temukan hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan TTV Klien : TD: 110/80mmHg, N : 80x/i , S : 36,5°c ,
disimpulkan terjadi ST elevasi myokard infarction dan kemudian klien ditatalaksana dengan
mendapatkan terapi oksigen (O2) 4 Liter/menit karena pada klien STEMI baik dengan
komplikasi ataupun tidak dapat di berikan oksigen selama 6 jam pertama ,IV NaCl 0,9 20
tetes per menit untuk memenuhi kebutuhan cairan harian , Aspillet 80 mg/24jam/oral,
Ramipril 2,5mg/24jam/oral.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM PROFESI NERS
I. IDENTITAS
A. Klien
Nama initial : Tn’ M.
Tempat tanggal lahir : 17-08-1954
Jenis kelamin : laki-laki
Status perkawinan : kawin
Jumlah anak :5
Agama/suku : islam/Bugis
Warga Negara : indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kardu induk maros No 5
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. H
Alamat : Jl. Kardu induk maros No 5
Hubungan dengan klien : Anak
II. DATA MEDIK
Dikirim oleh : UGD
Diagnosa medis : ST elevasi miokard infark
Saat masuk : ST elevasi miokard infark
Saat pengkajian : ST elevasi miokard infark
III. KEADAAN UMUM
A. Keadaan umum : Klien berbaring lemah
Penggunaan alat medik : Terpasang monitor, terpasang terapi IV NaCl 0.9
% 20 tetes/menit
B. Keluhan utama : nyeri dada, perasaan sulit bernapas, dan
perasaan lemah
Dirasakan 9 jam SMRS disertai dengan keringat dingin dan sesak napas, nyeri
dirasakan seperti tertekan di dada tembus ke belakang. Mual dan muntah (-)
Pengkajian nyeri
P : saat bernapas
Q : tertusu-tusuk tembus di belakang
R : Bagian Dada
S : skala 6
T: Hilang timbul
C. Tanda – tanda vital:
1. Kesadaran :
Kualitatif : compos mentis
Kuantitatif : skala coma scale: 15 E: 4 M:6 V: 5
Kesimpulan : tidak ada gangguan
Tremor : negatif
2. Tekanan darah: 137/70 mmHg
3. Suhu : 36,60 C axilla
4. Nadi : 98x/menit
5. Pernafasan : 28 x/menit
6. Irama : normal
D. Pengukuran:
1. Lingkar lengan : 36 cm
2. Lingkar kulit tricep : -
3. Tinggi badan : 165 cm
4. Berat badan : 75 kg
E. Genogram
67
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sudah meninggal
: Garis keturunan
: Pasien
Generasi I : Kakek dan nenek pasien dari ayah dan ibu sudah meninggal
dan tidak diketahui penyebabnya.
Generasi II : Bapak dan ibu klien sudah meninggal karena factor usia
Generasi III :Pasien saat ini berumur 67 tahun sedang dirawat dengan
diagnosa medis stemi, pasien merupakan anak keempat dari
enam bersaudara.
F. Pengkajian Pola Kesehatan
Kajian Persepsi Kesehatan – Pemeliharaan Kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah di alami :-
Abortus/transfuse/reaksi allergi.
Kapan : -
Catatan : -
Kapan :
Catatan :
Riwayat kesehatan sekarang :
1. Data subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit : tidak ada gangguan kesehatan
b. Keadaan sejak sakit/ sakit saat ini : pasien mengeluh nyeri dada
2. Data objektif :
Observasi :
Kebersihan rambut : bersih
Kulit : berisih
Kebersihan kulit : bersih
Hyegiene rongga mulut : bersih
Kebersihan hyegiene : bersih
Kebersihan anus : bersih
Kesimpulan :
Tidak ada tanda – tanda infeksi
2. Clopidogrel 75 mg/24jam/oral
4. Bisoprolol 1,25mg/24jam/oral
7. Ramipril 2,5mg/24jam/oral
2. Data Obyektif
a. Observasi :
BAK : jumlah air kemih 200 – 300 ml dalam 1 kali BAK,
warna kuning muda
b. Pemeriksaan Fisik
Peristaltik usus : 15 X/ menit
Nyeri ketuk ginjal kiri : negatif
Nyeri ketuk ginjal kanan : negatif
Mulut Urethra :-
Anus : tidak ada kelainan
Peradangan : negatif
Fissure : negatif
Hemorhoid : negatif
Prolapsus Recti : negatif
Fistula Ani : negatif
Massa Tumor : negatif
2. Data Objektif
a. Observasi
Aktivitas harian
Makan : dibantu sebagian
Mandi : dibantu
Kerapian : dibantu
Buang air besar : dibantu
Buang air kecil : dibantu
Mobilisasi ditempat tidur : sering mengubah posisi
Ambulasi : kursi roda
Postur tubuh : tidak ada kelainan
Anggota gerak yang cacat: tidak ada kelainan
Gaya jalan :-
Fixasi :-
Tracheostomi :-
b. PemeriksaanFisik
JVP :-
Kesimpulan : Tidak ada kelainan
Perfusi pembuluh perifer kuku : -
Troraks dan pernapasan :
Inspeksi
bentuk Thoraks : simetris
Stridor : negatif
Dyspnea d’effort : negatif
Syanosis : negatif
Palpasi Vocal Fremitus : tidak dikaji
Perkusi : Sonor
Batuk : negatif
Batas paru hepar : normal
Auskultasi :
Suara nafas : vesikuler
Suara Ucapan : vesikuler
Suara tambahan : -
Jantung
Inspeksi
Klien menggunakan alat pacu jantung : Negatif
Auskultasi
Bunyi jantung : S1/S2 tunggal
Mur-mur : negatfi
Bruit Aorta : negatif
A.Renalis : negatif
A.Femoris : negatif
Nyeri dada : positif
Lengan dan tungkai
Atrofi otot : tidak
Rentang Gerak : normal
Mati sendi : tidak
Kaku sendi : tidak
Uji kekuatan otot : Kiri 5 5
Kanan
5 5
S : skala 5
T: Hilang timbul Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera fisiologis iskemia
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan gangguan perfusi jaringan
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi dan irama jantung
Rencana Keperawatan
N Diagnosa Tujuan / Hasil yang Intervensi Rasional
O Keperawatan diharapkan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
berhubungan tindakan keperawatan lokasi,karakterist derajat dan
dengan agen selama 3x24 jam dengan ik, durasi, lokasi nyeri,
pecedera Kriteria Hasil frekuensi, serta membantu
fisiologis - Keluhan Nyeri kualitas,intensita
menentukan
iskemia Menurun s nyeri
penyebab dan
- Meringis menurun 2. Ajarkan teknik
efek nyeri.
- Sikap protektif non farma kologi
2. Suplay oksigen
menurun untuk
mengurangi
ke jaringan
11.00
2.Memonitor pola nafas P: hentikan intervensi
abnormal
Hasil : P : 20x/i klien
Nampak tidak sesak
11.15
3. Memposisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi
Hasil : Klien dalam posisi
semi fowler (45-60 derajat)
11.30
4.mempertahankan jalan
nafas yang paten
Hasil : pernafasan normal