Anda di halaman 1dari 25

Oleh :

Nita Yunianti Ratnasari

ETIK DAN LEGAL DALAM


RISET KEPERAWATAN
Latar Belakang
*) Integritas dan kejujuran merupakan cerminan dari etika penelitian
Peran Perawat
Perawat Peneliti
Penelitian Keperawatan
Penelitian Keperawatan
Riset Keperawatan
Karakteristik Metode Ilmiah
Ruang Lingkup Penelitian
Tahapan Penelitian
Etika dalam Riset Keperawatan
4 prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan
(Milton,1999; Loiselle, Profeto-McGgrath, Polit & Beck, 2004):
Legal dalam Riset Keperawatan
Plagiat dalam Riset Keperawatan
Kasus 1
Studi mengenai pria kulit hitam penderita sifilis yang dilakukan di tahun
1932 oleh U.S. Public Health Service. Riset ini didesain sebagai studi
jangka panjang mengenai efek sifilis yang tidak diobati pada sampel pria
kulit hitam semimiliter di Macon County, Alabama. Pengobatan khusus
untuk penyakit tersebut ditangguhkan bagi 399 sampel pria kulit hitam
yang didiagnosis menderita sifilis. Subjek riset mengira bahwa mereka
menjalani pengobatan untuk untuk menyembuhan “darah buruk”, yang
disalahartikan oleh peneliti sebagai istilah yang dikenal subjek sebagai
arti sifilis. Kemajuan mereka dibandingkan dengan kelompok kontrol
yang terdiri dari 201 pria kulit hitam yang tidak menderita penyakit itu.
Peneliti tersebut kemudian berniat untuk meneliti subjek selama masa
kehidupan subjek tersebut untuk menetukan efek jangka panjang sifilis
yang tidak diobati sehingga “perjalan alami” penyakit dapat diobservasi.
Walaupun tingkat mortalitas subjek bersifilis ini menjadi dua kali lebih
tinggi di tahun 1940-an dan semakin tinggi daripada mortalitas kontrol,
U.S. Public Health Service tidak memberikan pengobatan subjek yang
terinfeksi sampai riset terungkap di tahun 1972, 40 tahun setelah
eksperimen dimulai. Di tahun 1980, saat edisi pertama riset ini ditulis,
mereka yang bertahan tetap dicari, dan kompensasi dana dalam jumlah
besar diberikan bagi mereka dan keluarganya.
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Kasus 2
Seorang dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta ketahuan melakukan tindakan
kejahatan intelektual dalam penulisan artikel ilmiah. Ia
melakukan plagiat atau penjiplakan karya skripsi
mahasiswa bimbingannya untuk kenaikan jabatan
fungsional akademik. Rektor UIN langsung memberi sanksi
pemecatan sebagai dosen pada yang bersangkutan
(Tulisan ini sudah dimuat harian Jawa Pos Radar Semarang, 25
Juni 2012 Oleh: Andreas Lako, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unika Soegijapranata, Semarang)
Pembahasan
• Perbuatan plagiarisme merupakan kejahatan intelektual
fenomena umum dalam dunia pendidikan maupun dalam
masyarakat kita.
• Solusi dan agenda aksi untuk mencegah perbuatan yang
tidak beretika tersebut perlu dilakukan secara sistematis,
terintegrasi, komprehensif dan berkesinambungan serta
memerlukan komitmen bersama dari semua pihak.
• Plagiarisme merupakan tindakan menjiplak, mencuri atau
mengambil ide, hasil karya atau tulisan orang lain, baik
seluruh, sebagian besar maupun sebagian kecil, untuk jadi
ide atau karya tulisan sendiri tanpa menyebutkan nama
penulis dan sumber aslinya.
Kesimpulan
• Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung
jawab dan bertanggung gugat atas riset
keperawatan yang dilakukan.
• Riset keperawatan harus berdasarkan pada
landasan hukum dan etika keperawatan.
• Para pelaku riset harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan dalam menerapkan etika dan legal
dalam riset keperawatan, pengetahuan tentang
hukum disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya.
TERIMA KASIH
SEMOGA KITA SEMUA MENJADI ORANG SUKSES

Anda mungkin juga menyukai