Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK

Kelompok I

Anggota:

Cut Shentia Samara (1406103040032)


Cut Siti Rachma (1406103040050)
Dina Sari (1306103040036)
Farah Diana (1406103040052)
Faisal Al-Banna (1406103040011)
Megawati (1406103040005)
Muhammad Isra Fardhian (1306103040015)
Putri Dewi Septiani (1406103040016)

LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
SINTESIS GAS HIDROGEN
Hari/Tanggal : Rabu/12 April 2017

I. TujuanPercobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan gas hidrogen.

II. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah spatula, tabung reaksi, rak
tabung reaksi, timbangan, pipet tetes, mancis dan cawan petri.

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan adalah serbuk seng(Zn), serbuk
magnesium (Mg), asam klorida (HCl) 3N, asam klorida (HCl) 4N, asam klorida
(HCl) 5N, balon dan aquades (H2O).

III. ProsedurKerja ( DibuatBaganAlir )

Serbuk Zn

 Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak


0,5 gram
 Ditambahkan 3 ml HCl 3N
 Tabung reaksi segera ditutup dengan balon
 Balon diikat
 Ditambahkan tisu diatas balon
 Dibakar ujung tisu

Hasil Pengamatan

Note : diulangi dengan HCl 4N dan HCl 5N


IV. Pengamatan

4.1. Pengamatan sebelum perlakuan

No Nama Bahan Bentuk Warna


1 Zn Padatan Abu-abu
2. Mg Serbuk Abu-abu
3. HCl Cair Tidak berwarna
4. H2O Cair Tidak berwarna
Merah jambu, hijau, dan
5. Balon Padat
merah

4.2 Pengamatan Setelah Perlakuan

No Prosedur Kerja/Perlakuan Hasil Pengamatan


1. Pembuatan gas H2 menggunakan HCl 3 N
a. Dimasukkan Zn kedalam tabung reaksi
sebanyak 0,5 gram
b. Ditambahkan 3 ml HCl 3N Sedikit gelembung gas H2
c. Tabung reaksi segera ditutup dengan
Balon terisi dengan gas H2
balon.
d. Balon diikat dan ditambahkan tisu diatas
balon.
e. Dibakar ujung tisu Ledakan kecil
2. Pembuatan gas H2 menggunakan HCl 4 N
a. Dimasukkan Mg kedalam tabung reaksi
sebanyak 0,5 gram
b. Ditambahkan 3 ml HCl 4N Banyak gelembung gas H2
c. Tabung reaksi segera ditutup dengan
Balon terisi dengan gas H2
balon.
d. Balon diikat dan ditambahkan tisu diatas
balon.
e. Dibakar ujung tisu Ledakan sedang
3 Pembuatan gas H2 menggunakan HCl 5 N
a. Dimasukkan Mg kedalam tabung reaksi
sebanyak 0,5 gram
b. Ditambahkan 3 ml HCl 5N Sangat banyak gelembung gas H2
c. Tabung reaksi segera ditutup dengan
Balon terisi dengan gas H2
balon.
d. Balon diikat dan ditambahkan tisu diatas
balon.
e. Dibakar ujung tisu Ledakan besar
4.3 Reaksi-Reaksi

1. Zn(s) + HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)


2. Mg(s) + HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
3. 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

4.4 Perhitungan

4.4.1 Perhitungan volume HCl pekat

1. HCl 3N

V1.N1 = V2.N2

5 ml . 3N = 12N . V2

15 N.ml = 12N . V2

15
V2 = = 1,25 ml
12

2. HCl 4N

V1.N1 = V2.N2

5 ml . 4N = 12N . V2

20 N.ml = 12N . V2

20
V2 = = 1,667 ml
12

3. HCl 5N

V1.N1 = V2.N2

5 ml . 5N = 12N . V2

25 N.ml = 12N . V2

25
V2 = = 2,083 ml
12
4.4.2 Perhitungan volume gas H2 yang didapat

1. HCl 3N

N .V
Mol HCl =
e

3 N . 0,003 L
=
1

= 0,009 mol

m
Mol Zn =
Mr

0,5 g
= = 0,00769 mol
65 g /mol

Reaksi:

Zn(s) + 2HCl(aq)  ZnCl2(aq) + H2(g)

R 0,00769 mol 0,009 mol

M -0,0045 mol -0,009 mol +0,0045 mol +0,0045 mol

S 0,00319 mol 0,0045 mol 0,0045 mol

V H2 pada RTP = 24 L X 0,0045 mol

= 0,108 L = 108 ml

2. HCl 4N

N .V
Mol HCl =
e

4 N . 0,003 L
=
1

= 0,012 mol

m
Mol Mg =
Mr

0,5 g
= = 0,020 mol
24 g/mol
Reaksi:

Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)

R 0,020 mol 0,012 mol

M -0,006 mol -0,012 mol 0,006 mol 0,006 mol

S 0,014 mol 0,006 mol 0,006 mol

V H2 pada RTP = 24 L X 0,006 mol

= 0,144 L = 144 ml

3. HCl 5N

N .V
Mol HCl =
e

5 N . 0,003 L
=
1

= 0,015 mol

m
Mol Mg =
Mr

0,5 g
= = 0,020 mol
24 g/mol

Reaksi:

Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)

R 0,020 mol 0,015 mol

M -0,0075 mol -0,015 mol 0,0075 mol 0,0075 mol

S 0,0125 mol 0,0075 mol 0,0075 mol

V H2 pada RTP = 24 L X 0,0075 mol

= 0,18 L = 180 ml
V. Pembahasan

Percobaan tentang sintesis gas hidrogen ini menggunakan logam dan asam kuat encer.
Hal ini sesuai dengan Fitri (2017: 7), “Hidrogen dapat diperoleh dari reaksi beberapa logam
dengan asam encer. Umumnya digunakan asam klorida encer.” Reaksinya adalah sebagai
berkut:

L(s) + HCl(aq) L+(aq) + Cl-(aq) + H2(g) (Douglass, 1974 dalam Sunardi, 2015: 119)

Reaksi ini merupakan rangkaian reaksi reduksi-oksidasi dimana L (logam) mengalami


oksidasi dan HCl mengalami reduksi menjadi gas H2. Logam yang digunakan adalah
magnesium (Mg) dan seng (Zn), sementara asam kuat yang digunakan adalah asam klorida
(HCl) dengan variasi 3N, 4N dan 5N. Percobaan dengan HCl 3N menggunakan logam seng
(Zn). Magnesium digunakan karena kelimpahannya sangat tinggi di alam dan termasuk unsur
utama penyusun kulit bumu (Fitri, 2009:74)
Logam Zn berbentuk butiran logam yang keras sehingga ketika bereaksi membutuhkan
waktu yang sangat lama sehingga bahan logam diganti dengan logam magnesium yang
berbentuk serbuk yang dapat meningkatkan laju reaksi. Hal ini sesuai dengan Oxtoby (2001),
“luas permukaan memiliki peranan penting dalam laju reaksi. Apabila semakin kecil luas
permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antarpartikel sehingga laju reaksi
semakin lambat. Begitupun sebaliknya, karakteristik keingan yang direaksikan juga turut
berpengaruh yaitu semakin halus kepingan makan semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi.” Sementara logam magnesium menggunakan larutan HCl 4N dan 5N.
Percobaan pertama yaitu logam Zn ditambahkan dengan larutan HCl 3N, reaksi tersebut
menghasilkan gelembung-gelembung gas H2 yang sedikit. Hal ini menyebabkan gas yang
tertampung dibalon hanya sedikit. Sebagai uji identifikasi adanya gas hidrogen pada balon
digunakan tisu yang dilampirkan pada pengikatan balon pada saat dibakar. Hasil ledakan
menandakan adanya gas hidrogen pada balon. Fitri (2017: 6), “Hidrogen dapat terbakar
diudara atau dnegan oksigen membentuk air sambil mengeluarkan ledakan.” Gas hidrogen yg
didapat didalam balon hanya sedikit sehingga ledakan yang terjadi kecil.
Selanjutnya, percobaan kedua adalah serbuk magnesium direaksikan dengan larutan
HCl 4N, didapatkan gas hidrogen lebih banyak dari percobaan sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena reaksi antara logam magnesium dan larutan asam klorida habis bereaksi
dengan lebih cepat karena logam magnesium berbentuk serbuk yang luas permukaannya lebih
besar. Hal ini terbukti dari uji ledakan sebagai identifikasi adanya gas hidrogen yang lebih
besar.
Kemudian, percobaan ketiga menggunakan serbuk magnesium dengan larutan HCl 5N.
Hasil yang didapat adalah gas hidrogen berjumlah lebih sedikit. Alasannya karena terjadi
kesalahan dalam memasukkan serbuk magnesium ke dalam balon sehingga yang bereaksi
dengan larutan HCl 5N hanya sedikit.
Dari data hasil pengamatan pengaruh konsentrasi pada laju reaksi,menunjukkan bahwa
semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin cepat pula laju reaksinya, hal ini dapat
dijelaskan dengan teori tumbukan. Menurut teori tumbukan, pita Mg baru dapat bereaksi
dengan HCl jika kedua zat tersebut saling bersentuhan(bertumbukan). Semakin pekat suatu
asam, jumlah partikelnya akan semakin banyak. Artinya, peluang tumbukan antara asam dan
pita Mg akan semakin besar. Semakin banyak tumbukan yang terjadi, laju reaksi akan
semakin cepat dan jumalah gas hidrogen lebih banyak.
Hidrogen banyak dimanfaatkan dalam kehidupan. Pemanfaatannya dalam sintesis
senyawa anorganik seperti pembuatan asam klorida, asam nitrat, ammonia melalui proses
Haber; pembuatan senyawa organik seperti metanol; pembuatan obor pemotong dan pengelas;
pengisian udara balon; dan sebagai bahan bakar roket dalam bentuk cair (Fitri, 2017: 14).
VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah:
1. Reaksi pembentukan gas hidrogen lebih cepat dengan menggunakan logam
berbentuk serbuk.
2. semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin cepat pula laju reaksinya, hal
ini dikarenakanbanyak tumbukan yang terjadi laju reaksi akan semakin cepat dan
jumalah gas hidrogen lebih banyak.
3. Uji adanya gas hidrogen pada balon adalah dengan uji ledakan karena hidrogen
menimbulkan ledakan ketika dibakar.
4. Pita Mg baru dapat bereaksi dengan HCl jika kedua zat tersebut saling bertumbukan.
5. Gas yang paling banyak dihasilkan adalah pada reaksi serbuk magnesium dengan
HCl 4N.

VII. Daftar pustaka

Fitri, Z. 2009. Kimia Anorganik Bagian I. Banda Aceh : Unsyiah Press.

Fitri, Z. 2017. Kimia Unsur Golongan Utama. Banda Aceh : Unsyiah Press.

Oxtoby. 2001. Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.

Sunardi, dkk. 2015. Sintesis Ferri Klorida dari Scrap Besi Bengkel Bubut. Jurnal
EKOSAINS. 7(2) : 117-120.

Anda mungkin juga menyukai