Anda di halaman 1dari 9

Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

BAB III
SYARAT-SYARAT BAHAN

Pasal 1
Umum

Semua bahan-bahan yang dipakai dalam pekerjaan ini, harus mengutamakan penggunaan
bahan-bahan yang telah diproduksi di dalam negeri dan sesuai dengan standard ketentuan
ketentuan umum yang berlaku seperti SNI (Standard Nasional Indonesia), BS (British
Standard), ASTM (American Society of Testing Material), dan JIS (Japan Industrial Standard)

Bilamana akibat satu atau lain hal bahan yang diisyaratkan tidak diperoleh, Kontraktor boleh
mengajukan usul perubahan kepada Konsultan Pengawas sepanjang mutunya paling tidak
sama atau lebih tinggi dari apa yang diisyaratkan.

Semua bahan dan barang yang diajukan oleh pelaksana pekerjaan harus dpat diperiksa,
diuji, dan dianalisa setiap waktu. Pelaksana pekerjaan wajib dapat menyertakan sertifikat
dari pabrik yang mengeluarkan produksi bahan dan barang/benda yang diminta

Kontraktor wajib mengajukan sampel bahan sebelum dipakai pada suatu pekerjaan dan
apabila bahan tidak disetujui Konsultan Pengawas, kontraktor memberikan pilihan yang lain
atau meminta saran kepada Konsultan Pengawas mengenai bahan yang dapat memenuhi
ketentuan.

Konsultan Pengawas akan menilai dan akan memberi persetujuannya secara tertulis
sepanjang memenuhi persyaratan teknis dan Kontraktor diwajibkan untuk sejauh mungkin
mempergunakan bahan-bahan produksi dalam negeri

Jika manager proyek / pengawas menganggap perlu, maka pelaksana pekerjaan atas
biayanya sendiri harus dapat melaksanakan pengujian sesuai standard pengujiannya.

Pasal 2
Agregat Beton

Agregat Halus

Persyaratan agregat halus harus mengikuti ASTM C 33. Agregat halus untuk beton dapat
berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau berupa pasir buatan
yang dihasilkan dari alat pemecah batu.

Agregat halus harus terdiri dari atas butiran yang tajam dank eras yang tidak dapat pecah
atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan.

Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur dan material organik (butir-butir yang dapat
melalui ayakan 0,063 mm) lebih dari 3% (ditentukan terhadap berat kering). Apabila kadar
lumpur dan material organik melampaui 3%, agregat halus harus dicuci

Agregat halus harus diuji dengan percobaan warna dari Abrams-harder (dengan larutan
NaOH) seusai ASTM C 40.

Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai, asalkan
kekuatan tekan sample mortar dengan agregat tersebut pada umur 7 (tujuh) dan 28 (dua

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-1


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

puluh delapan) hari tidak kurang dari 95% dari kekuatan adukan dengan agregat yang sama,
tapi dicuci dalam larutan 3% NaOH yang kemudian dicuci dengan air hingga bersih pada
umur yang sama. Test ini harus dilakukan dengan ASTM C 87.

Susunanpembagian butir halus (prosentase lewat saringan) harus memenuhi persyaratan


yang ditentukan dalam BS 1198 – 1200 atau dalam SNI atau JIS :

Tabel 3.1. Prosentase terhadap berat agregat halus yang lolos saringan (JIS A 1102
sieve)
Uk SARINGAN (mm)
10 5 2.5 1.2 0.6 0.3 0.15
% 100 90-100 80-100 50-90 25-26 10-35 2-10

Semua ketentuan mengenai agregat halus beton (pasir) pada SNI-2847-2013 harus
dipenuhi. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton.

Agregat Kasar

Agregat kasar terdiri dari kerikil / gravel ataupecahan batuan dengan ukuran butir maksimum
3 cm yang mempunyai bidang pecah minimal 4 buah dan mempunyai bentuk lebih kurang
seperti kubus. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.
Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah berat
butir pipih tersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya

Batu pecah diperoleh dari batu yang keras, bersih serta bebas dari kotoran yang dapat
mempengaruhi kekuatan mutu beton maupun baja seperti zat-zat reaktif alkali.Butir – butir
agregat kasar tidak boleh hancur oleh pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan.
Batu kapur, batu karang dan batuan lainnya yang bersifat rapuh, berongga dan berpori tidak
boleh digunakan sebagai agregat kasar.

Kekerasan dari butir-butir agregat kasar harus diperiksa dengan bejana uji dari Rudeloff
dengan beban penguji 20 ton, dimana harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5-19 mm, lebih dari 24% berat
b. Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19-30 mm lebih dari 22% berat

Atau dengan mesin pengaus Los Angeles, dimana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih
dari 40%

Untuk seluruh pekerjaan beton agregat kasar harus memenuhi persyaratan gradasi yang
ditentukan dalam BS 882, 1201, Part 2, table 1, untuk saringan 40 mm – 5 mm, 20 mm – 5
mm ukuran nominal atau syarat dalam SNI atau sesuai dengan prosentase terhadap berat
yang lolos saringan berdasarkan standard JIS A. 1002 sieve :

Tabel 3.2. Prosentase terhadap berat agregat kasar yang lolos saringan (JIS A 1102
sieve)
Uk SARINGAN (mm)
30 25 20 15 10 5 2.5
% 100 95-100 - 30-70 - 0-10 0-5

Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengadakan pencampuran-pencampuran butir untuk


memperoleh pembagian butir (grain size distribution) seperti yang diisyaratkan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-2


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

Pelaksana kegiatan wajib memerintahkan pelaksana pekerjaan untuk mengambil contoh


agregat dari lapangan atau sumber agregat untuk dilakukan pengujian menurut cara yang
diuraikan di dalam ASTM D 75, SNI, BS 812 atau JIS A 1102

Agregat halus dan kasar harus dipisahkan secara langsung dengan tanah dalam peletakan
dan penyimpanannya dengan bak atau lantai papan untuk mencegah tercampurnya agregat
dengan tanah dasar, debu, zat-zat organic atau bahan pencemar lainnya

DI tempat-tempat dimana tanahnya menjadi lembek dan terjadi genangan air, maka
penggunaan bak dengan lantai adukan semen dan pasir menjadi suatu keharusan.

Pasal 3
Baja Tulangan

Semua tulangan beton harus berupa tulangan ulir kecuali ditetapkan pada gambar kerja
harus. Tulangan-tulangan itu harus mempunyai tegangan leleh minimum 4000 kg/cm2,
secara lengkap diuraikan dalam bab tersendiri.
Setiap pengiriman sejumlah besi tulangan ke proyek harus dalam keadaan baru dan disertai
dengan sertifikat dari pabrik pembuat dan bila direksi memandang perlu, contoh akan diuji ke
Laboratorium atas beban Kontraktor, jumlahnya akan ditentukan kemudian sesuai
kebutuhan.
Penyimpanan atau penumpukkan harus sedemikian rupa sehingga baja tulangan terhindar
dari pengotoran-pengotoran minyak, udara lembab, lingkungan yang menyebabkan baja
berkarat dan lain-lain pengaruh luar yang mempengaruhi mutunya, sebaiknya baja terlindung
atau ditutup dengan terpal-terpal sebelum dan sesudah pembengkokkan.
Baja tulangan ditumpuk di atas balok-balok kayu agar tidak langsung berhubungan dengan
tanah.

Pasal 4
Semen

Jenis Semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah Semen
PortlandType II atau V, Portland Composite Cement (PCC), dan Portland Pozzolan
Cement (PPC)dansesuai dengan persyaratan dalam Peraturan SNI 15-2049-2004.
a. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru, kantong-
kantong pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan.
b. Penyimpanan semen harus dilakukan dalam gudang tertutup dan terlindung dari
pengaruh hujan lembab udara serta tanah, semen ditumpuk di dalamnya diatas lantai
panggung kayu minimal 30 cm di atas tanah. Tinggi penumpukkan maksimum adalah 15
lapis, semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan keluar
proyek.
c. Semen yang dipakai selalu diperiksa oleh Konsultan Pengawas sebelumnya. Semen
yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian semen
harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut di lapangan sehingga untuk itu kontraktor
harus menumpuk semen berkelompok menurut urutannya di lapangan.
d. Semen yang umumnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkannya dari pabrik tidak
diperkenankan dipakai untuk pekerjaan yang bersifat struktural.
e. Bilamana Konsultan Pengawas memandang perlu, Kontraktor harus melakukan
pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi
syarat , atas biaya Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-3


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

Pasal 5
Air Kerja

a. Air yang dipakai untuk adukan beton dan adukan spesi harus bersih, bebas zat-zat
organik atau anorganik yang terkandung dalam air, yang dapat mempengaruhi kekuatan,
keawetan dari beton. Mutu air tersebut sedapat mungkin bermutu air minum.
b. Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas, membasahi dan lain-lain harus
mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dipakai.
c. Air harus diuji mutunya di Laboratorium pengujian yang ditentukan oleh Direksi, untuk
menetapkan memenuhi atau tidaknya sebagai bahan campuran beton sesuai ketentuan-
ketentuan dan persyaratan yang terdapat di dalam SNI 03-2847-2002
d. Pemborong harus menyediakan tempat-tempat penampungan air kerja di lapangan untuk
menjamin kelancaran kerja.
e. Untuk memenuhi kebutuhan air kerja, apabila dipandang perlu Pemborong diperbolehkan
membuat sumur air bersih dalam daerah kerja pelabuhan sepanjang memenuhi
persyaratan atas beban biaya Pihak Pemborong.
f. Tidak diperkenankan menggunakan air laut untuk campuran apapun.

Pasal 6.
Bekisting

a. Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas II.
b. Ukuran tebal papan bekisting minimal 7 cm dan toleransi perbedaan tebal minimal
adalah ± 2 mm. bila untuk papan bekisting dipakai plywood tebal minimal 12 mm. papan
bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada waktu dipakai.
c. Apabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat
diperoleh di pasaran, maka Pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada
Direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya minimal sama atau
lebih tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan
secara tertulis.
d. Untuk konstruksi gelagar/rusuk-rusuk penguat dipakai kayu sejenis atau kayu yang lebih
baik dengan ukuran yang memadai sesuai perhitungan. Bilamana akan dipergunakan
dolken, diameter minimal harus 12 cm, lurus tidak banyak cacat dan diameter terkecil
pada salah satu ujungnya harus lebih besar dari 10 cm.
e. Setelah umur beton dilewati, maka harus dilakukan pembongkaran cetakan beton
(bekisting) serta memotong stek tulangan yang muncul kepermukaan beton dan
menutupnya dengan adukan beton.

Pasal 7.
Urugan

Material yang boleh digunakan adalah material yang memenuhi syarat besar butir rata-rata
kurang dari 20% lewat saringan No 200. Untuk material urugan tersebut harus memenuhi
batas-batas gradasi (grain size distribution) sebagai berikut :
Tabel 3.3. Batas-batas Gradasi
U.S. STANDARD SIEVE SIZE % FINNER BY WEIGHT
¾ Inch 20mm -100
#4 5mm 80-100
# 10 2mm 45-100
# 40 0.4mm 10-80
# 200 0.075 mm 0-20

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-4


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

Material urugan harus bersih dan tidak dibolehkan mengandung bahan-bahan organik, seperti
sisa-sisa tanaman dan lain-lain.
Butiran ukuran urugan harus cukup keras dan tidak mudah lapuk, serta mempunyai berat jenis
minimal 1,7 ton/m3 dan Specific Gravity minimal (Gs) adalah rata-rata 2,4.

Pasal 8.
Material Sirtu

Untuk material sirtu yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan batas
gradasi sebagai berikut :
Tabel 3.4. Batas-batas Gradasi
U.S. STANDARD SIEVE SIZE % FINNER BY WEIGHT
6 Inch 150mm -100
3 Inch 75mm 70-100
¾ Inch 20mm 35-100
# 10 2mm 0-90
# 40 0.4mm 0-50
# 200 0.075 mm 0-5

Material sirtu harus bersih dan tidak boleh mengandung bahan-bahan organik, seperi sisa
tanaman dan lain-lain.
Bagian material sirtu cukup keras dan tidak mudah lapuk, serta mempunyai berat jenis minimal
1.700 ton/m3 dan Specific Gravity (Gs) adalah rata-rata 2,4

Pasal 9.
Sumber Material Urugan Dan Sirtu

Kontraktor harus bertanggung jawab atas suplai seluruh material yang diperlukan sebagai
bahan urugan atau sirtu dalam pekerjaan ini, serta mencari lokasi-lokasi sumber material yang
akan ditetapkan dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
Kontraktor diwajibkan mengambil beberapa sampel dan memeriksa grain size distribution dan
mutu urugan dan sirtu tersebut diajukan ke Konsultan Pengawas.
Bila material urugan dan sirtu tidak tersedia secara cukup disatu lokasi, maka Konsultan
Pengawas dapat menyetujui penggunaan material campuran dari beberapa lokasi. Dalam hal
ini material-material tersebut harus dicampur terlebih dahulu untuk memenuhi persyaratan di
atas sebelum dipakai.

Pasal 10.
Batu

Batu yang akan dipakai untuk beberapa keperluan dalam pekerjaan ini haruslah batu pecah
(belah) yang ukurannya disesuaikan dengan keperluan atau gambar kerja.
Batu yang digunakan untuk konstruksi talud, batu pelindung (armor rock) harus dari batu yang
bersifat keras dengan berat jenis 1.500 Kg/m3, tidak menunjukkan tanda lapuk, bentuk persegi
panjang tak beraturan, bergradasi baik, dengan ukuran sesuai dengan persyaratan, berupa
batu belah yang berasal dari batu kali atau batu gunung. Batu yang tidak bersudut sama sekali
tidak diperbolehkan untuk dipakai. Jenis batuan Armor yang digunakan dalam pekerjaan ini
adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Tabel Berat dan Ukuran Batuan Armor


Berat Batu Armor (kg) Diameter Batu (cm)
219,63 66 cm
45-60 38-42

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-5


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

20-40 29-37

Untuk konstruksi pasangan batu kosong, bentuk batu sedemikian rupa mengingat pasangannya
tidak menggunakan perekat, sehingga celah-celah kosong dapat dan harus diisi dengan batu
yang berukuran lebih kecil, dan disesuaikan dengan gambar desain atau gambar kerja.
Ukuran batu kosong yang biasa digunakan adalah berukuran 15-20 cm dengan berat batu 1,5-
3,5 kg dengan berat jenis 1.500 Kg/m3.

Pasal 11.
Standar Quality Control

Standar Quality Control untuk masing-masing bahan tercantum pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6. Standar Quality Control


No Pekerjaan Peneliti – Satuan Kegiatan
1. Pemadatan tanah dengan Ukuran standar 1 titik Kepadatan lapangan- CBR
mesin gilas mewakili 200m 2
2. Pemadatan untuk sirtu Diambil 1 titik mewakili 150 Kepadatan lapangan- CBR
tebal 35 – 40 cm m2
3. Pemadatan untuk sirtu Diambil 1 titik mewakili 250 Kepadatan lapangan- CBR
tebal 20 – 30 cm m2
4. Pemadatan untuk Diambil 1 titik mewakili Kepadatan lapangan- CBR
maccadam tebal 25 - 40 150m2
cm
5. Pasir Urug Ukuran standar 1 sampel Pemeriksaan terhadap pasir
mewakili 100m2 urug meliputi berat jenis dan
kadar Lumpur
6. Kualitas Batuan Diambil 1 sampel mewakili Pemeriksaan kualitas
60m2 batuan meliputi jenis, berat
jenis, impack, test, kadar
lumpur, kepekaan asam

Pasal 12.
Baja

1. Pancang Pipa Baja


Tiang Pipa Baja yang akan dipakai untuk pelaksanaan dalam kontrak ini adalah pipa baja
diameter dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja dan mutu tiang pancang baja
minimal grade 2 (SNI 8052:2014 atau ASTM 252) dengankomposisi kimia dan sifat-sifat
mekanisnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7. Komposisi Kimia Pipa Baja untuk Pancang


Unsur Panduan
P Cu Cr V Nb Ti Mo B Ni Co
0,05% 0,40% 0,30% 0,10% 0,06% 0,05% 0,08% 0,0008% 0,30% 0,3%
Max. Min. Min. Min. Min. Min. Min. Min. Min. Min.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-6


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

Tabel 3.8. Sifat Mekanis Pipa Baja untuk Pancang

Toleransi pada bentuk dan Dimensi dari profil baja


a. Dimensi luar Toleransi
Ujung-ujung pipa +0,5%
Batang-batang pipa +1,0%
b. Tebal Maksimum 12,5% dibawah tebal pipa yang ditentukan
c. Panjang pipa + Tidak terbatas
-0
d. Lenturan Maximum 0,1% dari panjang tiang
e. Berat + 15%
- 5%
f. Diameter Luar Maximum 1% dari diameter yang ditentukan
g. Diameter Tiang 508 mm dengan ketebalan 14 mm

Toleransi tidak mulusnya sambungan-sambungan


Dimensi luar Toleransi
Kurang dari 700 mm kurang dari 2 mm
Lebih dari 700 mm kurang dari 3 mm
Jika dianggap perlu Direksi/Engineer/Pengawas dapat mengirim sampel-sampel pipa baja
tersebut ke laboratorium yang diakui untuk dianalisa mekanis dan kimiawi.

2. Pengangkutan dan penyimpanan pipa baja


Dalam pengangkutan tiang pipa baja harus diambil langkah-langkah yang tepat untuk
melindungi tiang pipa baja menjadi bengkok, cacat-cacat permanen. Pada waktu
pemuatan dan pembongkaran pipa baja, semua pipa baja harus diperlakukan sedemikian
rupa sehingga tidak terjadi pelengkungan-pelengkungan yang besar. Pipa baja tidak
boleh ditumpuk lebih dari 3,5 m dan balok-balok penumpunya ditempatkan diantara
lapisan dengan jarak sebesar 4,0m. ukuran standar balok kayu penumpu adalah 10x10
cm2. Dimana ada kemungkinan profil baja melendut, maka harus segera dilakukan
penumpukan/pengaturan kembali. Kontraktor harus mendapatkan sertfikat dari pabrik
baja yang memproduksinya dan sertifikat harus dapat disetujui
Direksi/Engineer/Pengawas.

3. Plat dan profil baja


Plat Baja yang akan dipakai untuk pelaksanaan dalam kontrak ini harus mengikuti kelas
2SS-41, JIS G 34444 dan JIS A 5525. Komposisi kimia dan sifat-sifat mekanisnya harus
sesuai dengan standar-standar tersebut dibawah ini:

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-7


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

C. : 0,30% max; Si = 0,35 max.


P. : 0,04% max; Mn = 0,30 – 1,00
S. : 0,04% max

Sifat-sifat mekanis
Kekuatan Tarik : 40 kg/mm2 atau lebih Grade X-46
Yield Point : 32 kg/mm2 atau lebih
Perpanjangan : 15% atau lebih

Toleransi pada bentuk dan Dimensi dari profil baja


a. Dimensi luar Toleransi
Ujung-ujung pipa +0,5%
Batang-batang pipa +1,0%
b. Tebal + Tidak terbatas
-0,7 mm
c. Panjang pipa + Tidak terbatas
-0
d. Lenturan Maximum 0,1% dari panjang tiang

Toleransi tidak mulusnya sambungan-sambungan


Dimensi luar Toleransi
Kurang dari 700 mm kurang dari 2 mm
Lebih dari 700 mm kurang dari 3 mm
Jika dianggap perlu Direksi/Engineer/Pengawas dapat mengirim sampel-sample pipa baja
tersebut ke laboratorium yang diakui untuk dianalisa mekanis dan kimiawi.

4. Tulangan baja
Mutu tulangan beton agar mengikuti aturan SNI 2052-2014 dan dicantumkan juga pada
kolom keterangan gambar sebagai berikut:
- Tulangan beton dengan ∅ ≥13mm, menggunakan tulang ulir BJTS 40;
- Tulangan beton dengan ∅< 13 mm, menggunakan tulangan polos BJTP 24

5. Penyimpanan tulangan baja


Baja untuk tulangan tidak boleh ditempatkan langsung diatas tanah, tapi harus diatas
ganjal-ganjal atau rak-rak dan harus dibawah atap untuk melindungi dari hujan. Tulangan
baja harus disimpan terpisah sesuai dengan dimensi dan panjangnya.

6. Lapisan pencegah karat pada pipa baja


- Permukaan luar pipa baja harus dilindungi dengan lapisan Coalter Epoxy (coating)
atau yang sejenis agar tidak mudah berkarat akibat air laut. Pelapisan dilaksanakan 3
kali dengan tebal akhir tidak boleh lebih dari 75 mikron dan rata-rata 100 mikron.
Sebelum dilakukan pelapisan pipa baja harus dibersihkan sand blasting seluruh proses
ini dilakukan dipabrik.
- Setelah pipa baja ini tiba dilokasi dan/atau sebelum dan selama pemancangan, harus
dilakukan pemeriksaan terhadap coating untuk melihat apakah cacat atau terkupas
akibat hadling dan lain-lain.
- Coating yang terkupas atau cacat harus diperbaiki kembali. Sebelum dicoating kembali
bagian-bagian yang rusak harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat kawat baja
dan dikeringkan lalu dilakukan pelapisan kembali dengan bahan dan ketebalan yang
sama dengan coating semula.
- Sebelum melakukan coating, Pemborong wajib menyerahkan keterangan-keterangan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-8


Rencana Kerja dan Syarat-syarat DED Pelabuhan Sangkulirang

yang lengkap mengenai metode pelaksanaan coating dan jenis/material yang akan
dipakai untuk mendapat persetujuan Direksi Pelaksana coating harus menurut
petunjuk produsen yang bersangkutan.
- Pemborong wajib menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan tebal
coating pada permukaan tiang. Apabila Direksi menilai perlu diadakan pengukuran.

Pasal 13.
Bata Merah

Bata harus bata biasa dari tanah liat, hasil produksi lokasl dengan ukuran dimensi standar
sesuai SNI 15-2094-2000 sebagai berikut:

Tabel 3.9. Standar Dimensi Bata Merah

Bata Merah tersebut harus dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan rata, tanpa cacat
atau mengandung kotoran. Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah
mungkin berbeda dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya tidak
menyimpang dari ukuran-ukuran tersebut. Sesuai dengan pasal 81 dari A.V.1041, minimum
daya tekan ultimate harus 30 kg/cm2 dan harus memenuhi NI-10.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT III-9

Anda mungkin juga menyukai