Perkembangan Intelektual
Perkembangan Intelektual
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Elya Siska Anggraini, S.Sn., M.A.
Oleh :
ARIF RAHMAN GINTING 4203111137
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan
Intelektual” , mata kuliah perkembangan perserta didik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis juga menyadari, bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan kita.
Tim Penulis
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan Intelektual....................................................... 2
2.2 Tahap Perkembangan Intelektual.............................................................. 2
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual............................ 4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini mempunyai tujuan penulisan yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan intelektual.
2. Untuk mengetahui tahap perkembangan intelektual.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual.
BAB II
PEMBAHASAN
Intelek merupakan tingkat kecerdasan seseorang, dimana kemampuan setiap individu untuk
berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
Pada umumnya orang merujuk teori Jean Piaget yang mengemukakan bahwa perkembangan
intelektual merupakan hasil interaksi dengan lingkungan dan kematangan anak. Perkembangan
intelek setiap orang berbeda, tergantung bagaimana orang tersebut mampu mengembangkannya.
Dengan intelek memungkinkan suatu mahluk hidup dapat menyesuaikan dirinya lebih baik
dengan alam sekitar, semakin tinggi tingkat intelek seseorang maka semakin dapat ia bertahan
danmeyesuaikan diri dalam berbagai lingkungan alam (Honggowiyono, 2015).
Piaget membedakan perkembangan intelektual anak kedalam empat tahapan. Tiap tahapan
mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan tahapan yang lain, dan hal itu berkaitan
dengan respons anak. Tahapan perkembangan intelektual yang dimaksud adalah sebagai berikut
(Nurgiantoro, 2018) :
Tahap ini merupakan tahapan pertama dalam perkembangan kognitif anak. Tahap ini
disebut sebagai tahap sensori-motor karena perkembangan terjadi berdasarkan informasi dari
indera (senses) dan bodi (motor). Karakteristik utama dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar
lewat koordinasi persepsi indera dan aktivitas motor serta mengembangkan pemahaman
hubungan-hubungan berdasarkan sesuatuyang dapat diraih atau dapat berkontak langsung.
Artinya anak mulai dapat memahami hubungannya dengan orang lain dan mengembangkan
1
pemahaman objek secara permanen. Dalam usia 1 – 2 tahun anak akan menyukai aktivitas
2
permainan bunyi. Anak menyukai bunyi-bunyian yang bersajak dan berirama. Permaianan bunyi
yang dimaksud dapat berupa nyanyian, kata-kata yang dinyanyikan, atau kata-kata biasa yang
tidak dilagukan. Bunyi-bunyian ritmis akan memicu tumbuhnya rasa keindahan padadiri anak.
Kesenangan anak terhadap hal-hal tersebut dapat juga dipahami bahwa anak mempunyai bakat
keindahan dan menyenangi hal-hal yang terasa indah di inderanya.
Tahap Praoperasional (2 - 7 Tahun)
Dalam tahap ini anak mulai dapat “mengoperasikan” sesuatu yang sudah mencerminkan
aktivitas mental dan tidak lagi semata-mata bersifat fisik. Karakteristik dalam tahap ini antara
lain adalah (i) bahwa anak mulai belajar mengaktualisasikan dirinya lewat bahasa, bermain,
menggambar (coret-coret). (ii) jalan pikiran anak masih egosentris, menempatkan dirinya sebagai
pusat dunia yang didasarkan persepsi dan pengalaman langsung karena masih kesulitan
menempatkan dirinya diantara orang lain. (iii) anak memperguanakan simbol dengan cara
elementer yang pada awalnya lewat gerakan-gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa dalam
pembicaraan. (iv) pada masa ini anak mengalami proses asimilasi, dimana anak
mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan dengan cara menerima ide-ide
tersebut kedalam suatu bentuk skema didalam kognisinya.
Pada tahap ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil. Karakteristik anak pada
tahap ini antara lain adalah (i) anak dapat membuat klasifikasi sederhana, misalnya klasifikasi
warna dan klasifikasi karakter tertentu. (ii) anak dapat membuat urutan sesuatu secara
semestinya, misalnya mengurutkan abjad, angka, dan lain-lain. (iii) anak mulai dapat
mengembangkan imajinasinya kemasa lalu dan masa depan atau adanya perkembangan dari pola
berpikir egosentris menjadi lebih memahami sesuatu dengan mempertimbangkan dari sudut
pandang yang berbeda. (iv) anak mulai dapat berpikir argumentatif dan memecahkan masalah
sederhana, dengan adanya kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana yang dilakukan
orang dewasa walaupun masih terbatas.
Pada tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu berpikir abstrak. Karakteristik
penting dalam tahap ini antara lain adalah (i) anak sudah mampu berpikir "secara ilmiah"
berpikir teoretis, beragumentasi dan menguji hipotesis yang mengutamakan kemampuan
berpikir. (ii) Anak sudah mampu memecahkan masalah secara logis dengan melibatkan berbagai
masalah yang terkait. Implikasi terhadap pemilihan buku bacaan sastra anak adalah (i)buku-buku
bacaan cerita yang menampilkan masalah yang membawa anak untuk mencari dan menemukan
hubungan sebab akibat serta implikası terhadap karakter tokoh; (ii) buku-buku bacaan cerita
yang menampilkan alur cerita ganda, alur cerita yang mengandung plot dan subplot, yang dapat
membawa anak untuk memahami hubungan antar subplot tersebut, serta yang menampilkan
persoalan (atau konflik) dan karakter yang lebih kompleks.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual
Menurut Andi Mappiare (1982), hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelektual antara
lain (Jahja, 2011) :
1. Bertambahnya informasi yan gdisimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu
berpikir reflektif
2. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang
dapat berpikir proporsional.
3. Adanya kebebesan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun
hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan dan
menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baik
dan benar.
Keluarga
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah memberikan
pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi
yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berfikir. Cara-cara yang digunakan,
misalanya memberi kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ide-idenya. menghargai ide-
ide tersebut memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan seperti menyediakan bacaan,
alat-alat keterampilan, dan alat-alat yang dapat mengembangkan daya kreativitas anak. Memberi
kesempatan atau pengalaman tersebut akan menuntut perhatian orang tua.
Sekolah
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan
perkembangan anak termasuk perkembangan berfikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya
menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di tangannya. Beberapa cara di
antaranya adalah sebagai berikut.
Perkembangan intelektual adalah hasil interaksi dengan lingkungan dan kematangan anak.
Perkembangan intelektual terjadi dengan melewati tahap-tahap yang saling berkaitan. Tahap-
tahapan sama akan terjadi pada anak walaupun dalam usia yang berbeda. Kemampuan berpikir
berpengaruh terhadap tingkah laku. Seorang yang berkemampuan tinggi akan cekatan dan cepat
dalam bertindak, sebaliknya seseorang yang berkemampuan berpikir yang rendah akan bersikap
bergantung pada orang lain dan sulit untuk beradaptasi. Perkembangan intelektual akan
dipengaruhi dengan adanya factor baik dari diri maupun dari lingkungan.
3.2 SARAN
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi pembacanya dan meningkatkan
pengetahuan pembaca tentang Perkembangan Intelektual.Penulis menyadari jika makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan
dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiantoro, B. (2018). Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?
id=_ZtjDwAAQBAJ&pg=PA50&dq=Perkembangan+Intelektual&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjyl
97Uy47sAhVS4nMBHRYRApEQ6AEwA3oECAEQAg#v=onepage&q=Perkembangan
Intelektual&f=false