Sikap mencintai tanah air dapat disebut juga dengan sikap nasionalisme.
nasionalisme merupakan rasa kecintaan dan bangga terhadap tanah air tanpa
merendahkan bangsa atau negara lain. Contoh kecil dari sikap nasionalisme yaitu
selalu menggunakan produk dalam negeri dan melestarikannya. Dengan adanya sikap
nasionalisme, para pemuda bangsa akan lebih peduli terhadap keadaan bangsa dan
negaranya. Jika dalam diri seseorang ada sikap nasionalisme, maka sikap patriotisme
akan tumbuh dengan sendirinya. Sikap patriotisme adalah sikap berani, rela berkorban,
dan pantang menyerah demi bangsa dan negaranya. Rasa patriotisme tidak hanya
harus berjuang demi bangsanya seperti pada zaman penjajahan saat perang. Salah
satu cerminan dari sikap patriotisme yaitu dengan adanya kemauan untuk menuntun
bangsa dan negaranya kearah yang lebih baik. Sebagai contoh, guru merupakan tokoh
masyarakat yang memiliki sikap patriotisme karena berperan dalam kemajuan
bangsanya lewat pendidikan.
Sumpah Pemuda memiliki arti sangat penting bagi berdirinya bangsa yaitu
sebagai bukti otentik kelahiran bangsa Indonesia yang menjadi bangsa kesatuan,
membangkitkan dan menjaga rasa nasionalisme, untuk mendorong sebuah semangat
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar erat, dan sebagai daya ingat bahwa
bangsa Indonesia memiliki berbagai budaya, suku, etnis, bahasa, ras, agama yang
sebagai alat untuk mempersatukan bangsa walaupun memiliki banyak ragam.
Dari sejarah sumpah pemuda dapat mendapat kan kutipan nilai-nilai yang dapat
diambil pada generasi muda. Dahulu pemuda sangat bergegas untuk melawan panjajah
dan mempersatuan para pemuda lainnya. Memang pemuda pada waktu itu telah
mengubah keadaan dalam memperjuangkan pergerakan nasional untuk bangkit. Lantas
bagaimana sikap pemuda sekarang yang bergegas untuk pemersatu bangsa?
Dibanding pemuda jaman dahulu sangatlah berbeda dalam konteks apapun.
Kini Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki letak wilayah yang
strategis darat ataupun laut. Dengan ini sangatlah mudah untuk memberikan pengaruh
dari luar, budaya asing sangatlah mudah keluar-masuk untuk mempengharuhi
budayanya untuk di terapkan di negara Indonesia. Perlu di tegaskan peran generasi
muda penerus bangsa agar tidak melemahnya semangat nasionalisme dan kepedulian
terhadap bangsa. Kita sebagai generasi pemuda bangsa menginginkan menjadi bangsa
yang selalu sejahtera bukan?
Untuk menghadapi perubahan globalisasi pada zaman yang semakin maju ini
generasi pemuda dapat meningkatkan kepeduliaan terhadap negara yaitu harus kritis
terhadap sesuatu hal yang baru untuk menyaring budaya-budaya yang masuk dalam
negara. Pemuda penerus bangsa harus merubah kebiasaan yang konsumtif agar tidak
konsumtif terhadap suatu produk.
Saat ini bangsa Indonesia telah merdeka seutuhnya. Apakah nasionalisme
masih tertanam dalam diri pemuda pemudi Indonesia?. Fenomena pelajar saat ini di
Indonesia adalah banyak pelajar yang tidak menyadari arti penting nasionalisme.
Mereka hanya sekedar “belajar” tanpa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari. Kebanyakan pelajar berpikiran bahwa wujud rasa cinta terhadap tanah air
ditunjukan dengan cara ikut dalam pertempuran mengangkat senjata melawan penjajah
atau dengan masuk menjadi anggota TNI yang bertugas melindungi negara. Ada juga
pelajar yang berpikiran, bahwa hanya dengan mengikuti upacara bendera setiap hari
Senin di sekolah sudah menunjukan rasa nasionalisme. Padahal jika kita mengkaji lebih
jauh mengenai nasionalisme, kita bisa melakukan hal-hal yang sederhana yang bisa
menunjukan rasa cinta kita terhadap negara. Contohnya adalah dengan menjaga
fasilitas umum, fasilitas sekolah, dan belajar dengan baik. Pelajar yang melakukan
tawuran dan merusak fasilitas umum tidak menyadari bahwa mereka telah
mengganggu hak warga negara lain. Jika fasilitas umum yang disediakan oleh negara
saja dirusak oleh mereka bagaimana mungkin mereka bisa melindungi bangsa dan
negaranya?. Contoh lainnya adalah dengan mendekorasi kelas dengan tema kearifan
lokal tentang budaya-budaya Indonesia agar siswa yang sedang melakukan proses
belajar mengajar juga bisa memahami dan mengetahui bahwa kebudayaan di
Indonesia itu sangat beragam, tidak hanya budaya asing yang menarik. Dampaknya
adalah banyak sekali para pemuda generasi penerus bangsa yang menjadi seorang
“kpopers” mereka lebih senang menonton dan mendengarkan karya yang dibuat oleh
aktor dan aktris dari korea selatan, daripada karya-karya yang telah dibuat oleh anak
bangsa. Lagu-lagu dan drama yang dibuat oleh para artis kpop itu sangat menarik
sesuai dengan tren anak muda zaman sekarang ditambah dengan visual para artis
yang sanat tampan, cantik, dan menawan, berbanding terbalik dengan budaya
Indonesia yang cenderung membosankan dan kuno. Sebenarnya budaya di Indonesia
itu sangat menarik, tetapi cara penyampaiannya yang kurang menarik, berbeda dengan
budaya asing yang penyampaiannya sangat menarik.
Hilangnya kesadaran nasionalisme dalam jiwa generasi muda saat ini terutama
pelajar merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya menjadi tugas untuk guru
Pendidikan Kewarganegaraan ataupun guru sejarahnya. Kesadaran nasionalisme
harus ditanamkan dari lingkungan masyarakat terkecil, yaitu keluarga. Banyak anak-
anak Indonesia yang lebih mengenal tokoh-tokoh asing daripada tokoh-tokoh dari
Indonesia. Tidak sedikit pula generasi muda saat ini yang lebih bangga menggunakan
produk-produk dari negara lain daripada produk Indonesia. Tidak mengherankan jika
banyak warga negara Indonesia yang tidak hafal dengan dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila. Bahkan baru-baru ini terjadi fenomena yang menggelikan ketika seseorang
yang menghina dasar negara dijadikan seorang duta Pancasila. Apakah mereka telah
lupa bagaimana susahnya menyusun dasar negara?. Apakah mereka lupa bagaimana
susahnya mengibarkan bendera Merah Putih?, bahkan nyawa menjadi taruhannya.
Apakah mereka lupa berapa abad waktu yang dibutuhkan untuk mencapai proklamasi?.
Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno pernah mengatakan “JAS MERAH” (Jangan
sekali-kali melupakan Sejarah), bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat
sejarahnya.
Contoh yang bisa dibilang mengurangi dan mengotori rasa nasionalisme adalah
dimana banyaknya kasus korupsi bahkan kolusi dan nepotisme yang jelas sekali
membuat Negara ini tetap dalam keadaan terpuruk. Bagaimana mungkin orang yang
benar mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi dapat menguras harta yang bukan
haknya. Harta yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat. Apalagi kasus-kasus
yang menyangkut para elit politik dan orang nomor sekian di Indonesia. Itu sudah
menodai nasionalisme.
Ditambah lagi perbedaan sedikit saja di negeri ini bisa jadi masalah besar.
Contohnya dalam masalah supporter sepak bola yang sering terjadi kerusuhan,
pengrusakan dan tawuran antar supporter, rasisnya para supporter. Kapan bangsa
Indonesia ini akan dewasa dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi jika adanya
perbedaan sedikit saja bisa jadi masalah besar?.
Kapan Indonesia akan seperti Negara Jepang yang bisa dibilang jiwa patriotisme
dan nasionalisme sangat tinggi sekali. Kita tanya saja pada masyarakat mungkin saja
masih banyak yang tidak tahu Pancasila, padahal pancasila bisa dibilang wadah tempat
menyatukan berbagai penghalang yang menghantui bangsa Indonesia ini.
Tapi rasa optimis ini akan terus ada karena dari gejala situasi saat ini. Sebagai
contoh pengakuan budaya batik oleh Negara tetangga menimbulkan rasa persatuan
dan nasionalisme sebab kita pun tidak mau budaya bangsa yang asli kita miliki menjadi
hilang begitu saja menjadi milik orang. Rasa tersebut timbul dari rasa senasib untuk
memiliki bangsa Indonesia ini. Akan tetapi jika rasa itu tidak di imbangi dengan rasa
penghormatan terhadap bangsa dan negara lain maka akan menimbulkan sikap
cauvinisme. Sikap yang mengagungkan bangsa dan Negara sendiri tanpa menghormati
bangsa dan Negara lainnya.
Rasa optimis itu tentu saja harus diimbangi dengan pembenahan diberbagai
aspek kehidupan seperti pembenahan sistem perekonomian dan perpolotikan serta
sistem hukum yang bagus. Karena sekali lagi jika faktor yang mempengaruhinya kurang
baik maka Indonesia akan tetap tertinggal dan rasa nasionalisme itu mungkin saja akan
menghilang dan rasa percaya terhadap para pemimpin akan habis. Dan tentu mungkin
apa yang kan diprediksikan setelah itu adalah mungkin saja kita akan mengalami
evolusi seperti tahun 98? Tapi diharapkan tidak demikian karena kita yakin masih punya
semangat untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak hilang ditelan masa.
Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana dalam
Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara Indonesia sendiri tapi
juga menghormati Negara dan bangsa lainnya. Di zaman sekarang ini, rasa
nasionalisme di Indonesia sedang mengalami kemerosotan akibat dari dampak
globalisasi budaya asing. Untuk dapat memupuk kembali semangat nasionalisme
bangsa Indonesia, salah satu caranya adalah dengan kesadaran dalam diri masing-
masing dan mengadakan berbagai kegiatan yang mengandung unsur budaya lokal.
DAFTAR PUSTAKA
“Nasionalisme Bukan Sekedar Kata”. SMAN 1 Sukabumi. 14 september 2017.
Web. 17 sepetember 2019.
“Membangun Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda”. Kompasiana. 25
oktober 2016. Web. 17 september 2019.
“Bangkitlah Tekad Patriotisme Dan Nasionalisme Generasi Muda Bangsa”.
Hipwee. 14 mei 2018. Web. 15 september 2019.
“Artikel Nasionalisme Pemuda Indonesia”. Irvanhermawanto. 5 november 2017.
Web. 15 september 2019.
“Menjadi Generasi Muda Bangsa Yang Berbudaya”. Tribunnews.11 januari 2018.
Web. 15 september 2019.