Anda di halaman 1dari 8

Pentingnya Rasa Nasionalisme Untuk Generasi Milenial Bangsa

Indonesia merupakan negara maritim yang dikelilingi oleh keanekaragaman


budaya dari berbagai pulau, karena faktor keanekaragaman budaya serta keunikan
yang berasal dari masing-masing daerah tersebut, Indonesia menjadi daya tarik
tersendiri bagi bangsa lain. Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin
pesat ini, kebudayaan di Indonesia mulai terkikis oleh kebudayaan dari luar, para
generasi muda penerus bangsa seharusnya mencintai dan melestarikan kebudayaan
bangsa sampai akhir hayat. Pada era globalisasi ini, sikap mencintai tanah air
Indonesia sudah mulai mengalami kemerosotan, semisal para remaja zaman sekarang
yang bersikap acuh tak acuh terhadap kebudayaan di Indonesia. Sebagai contoh kecil,
para remaja di era globalisasi ini cenderung lebih mengikuti tren atau fashion dari
budaya asing. Hal ini mungkin tidak mengurangi rasa kecintaan terhadap tanah air, tapi
alangkah baiknya para pemuda Indonesia ikut berperan dalam melestarikan dan
menjaga kebudayaan bangsa.

Sikap mencintai tanah air dapat disebut juga dengan sikap nasionalisme.
nasionalisme merupakan rasa kecintaan dan bangga terhadap tanah air tanpa
merendahkan bangsa atau negara lain. Contoh kecil dari sikap nasionalisme yaitu
selalu menggunakan produk dalam negeri dan melestarikannya. Dengan adanya sikap
nasionalisme, para pemuda bangsa akan lebih peduli terhadap keadaan bangsa dan
negaranya. Jika dalam diri seseorang ada sikap nasionalisme, maka sikap patriotisme
akan tumbuh dengan sendirinya. Sikap patriotisme adalah sikap berani, rela berkorban,
dan pantang menyerah demi bangsa dan negaranya. Rasa patriotisme tidak hanya
harus berjuang demi bangsanya seperti pada zaman penjajahan saat perang. Salah
satu cerminan dari sikap patriotisme yaitu dengan adanya kemauan untuk menuntun
bangsa dan negaranya kearah yang lebih baik. Sebagai contoh, guru merupakan tokoh
masyarakat yang memiliki sikap patriotisme karena berperan dalam kemajuan
bangsanya lewat pendidikan.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat ini terutama di bidang komunikasi,


juga dapat menyebabkan merosotnya nasionalisme anak bangsa. Mereka cenderung
menggunakan hp untuk melakukan segala cara. Sekarang ini, di sidoarjo menciptakan
sebuah kafe yang tidak menggunakan gadget saat berada di dalamnya, nama kafe ini
adalah “Kampung Lali Gadget” yang berlokasi di Wonoayu, disana pengunjung dilarang
menggunakan gadget nya dan hanya boleh memainkan permainan tradisonal. Inovasi
tersebut juga sangat baik karena dapat mengurangi rasa kecanduan pada gadget yang
dapat menurunkan rasa nasionalisme pemuda penerus bangsa

Sebagai pemuda bangsa Indonesia bagaimana sikap kita untuk


mempertahankan kemerdekaan ini? Apakah kalian sebagai pemuda rela untuk
mengorbankan bangsanya sendiri rela runtuh karena pemuda bangsa yang tidak peduli
dengan bangsa nya sendiri? Apa gunanya jika pahlawan yang bersih keras untuk
membela bangsa demi kemerdekaan ini ?

Generasi muda adalah harapan bangsa untuk membangun dan meneruskan


cita-cita bangsa atas nasib bangsa di tahun-tahun yang akan mendatang. Generasi
muda sumber semangat, penuh harapan dan gigih untuk mencapai mimpi dan
mewujudkan cita-cita. Semangat para pemuda begitu gigih membela bangsa, dengan
ini jangan pernah membiarkan nasib jiwa muda terganggu oleh pengaruh-pengaruh
yang menjeremuskan para pemuda bangsa. Merusak jiwa bangsa sangatlah mudah,
namun membangun karakter anak bangsa sangatlah sulit membangun karakter bangsa
tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan namun membutuhkan proses
dan langkah yang benar untuk menciptakan karakter yang anak bangsa yang baik dan
memiliki budi pekerti.

Generasi muda memang diciptakan untuk berkarakter membangun bangsa untuk


membangun visi dan misi bangsa agar menjadi bangsa yang kokoh dan dapat
mempertahankan keutuhan dari segala ancaman. Dengan ini generasi pemuda harus di
mempunyai sikap nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsanya sendiri.

Mengingat dahulu dengan adanya banyak pemberontakan dan penjajahan dari


negara lain. Pahlawan Indonesia dahulu yang telah bersikap tumpah darah, pasrah dan
bahkan berserah diri dalam kematian hanya untuk membela bangsanya sendiri demi
kesekmakmuran hidup dan membela hak-hak hidup rakyat Indonesia. Beberapa
penyemangat bangsa yang telah disampaikan oleh pahlawan-pahlawan salah satunya
adalah ikar Sumpah Pemuda pada akhir Kongres Pemuda ke-2 pada tanggal 27-28
Oktober tahun 1928 yang dahulu berada di Batavia (Jakarta).

Sumpah Pemuda memiliki arti sangat penting bagi berdirinya bangsa yaitu
sebagai bukti otentik kelahiran bangsa Indonesia yang menjadi bangsa kesatuan,
membangkitkan dan menjaga rasa nasionalisme, untuk mendorong sebuah semangat
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar erat, dan sebagai daya ingat bahwa
bangsa Indonesia memiliki berbagai budaya, suku, etnis, bahasa, ras, agama yang
sebagai alat untuk mempersatukan bangsa walaupun memiliki banyak ragam.

Dari sejarah sumpah pemuda dapat mendapat kan kutipan nilai-nilai yang dapat
diambil pada generasi muda. Dahulu pemuda sangat bergegas untuk melawan panjajah
dan mempersatuan para pemuda lainnya. Memang pemuda pada waktu itu telah
mengubah keadaan dalam memperjuangkan pergerakan nasional untuk bangkit. Lantas
bagaimana sikap pemuda sekarang yang bergegas untuk pemersatu bangsa?
Dibanding pemuda jaman dahulu sangatlah berbeda dalam konteks apapun.

Kini Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki letak wilayah yang
strategis darat ataupun laut. Dengan ini sangatlah mudah untuk memberikan pengaruh
dari luar, budaya asing sangatlah mudah keluar-masuk untuk mempengharuhi
budayanya untuk di terapkan di negara Indonesia. Perlu di tegaskan peran generasi
muda penerus bangsa agar tidak melemahnya semangat nasionalisme dan kepedulian
terhadap bangsa. Kita sebagai generasi pemuda bangsa menginginkan menjadi bangsa
yang selalu sejahtera bukan?

Untuk menghadapi perubahan globalisasi pada zaman yang semakin maju ini
generasi pemuda dapat meningkatkan kepeduliaan terhadap negara yaitu harus kritis
terhadap sesuatu hal yang baru untuk menyaring budaya-budaya yang masuk dalam
negara. Pemuda penerus bangsa harus merubah kebiasaan yang konsumtif agar tidak
konsumtif terhadap suatu produk.
Saat ini bangsa Indonesia telah merdeka seutuhnya. Apakah nasionalisme
masih tertanam dalam diri pemuda pemudi Indonesia?. Fenomena pelajar saat ini di
Indonesia adalah banyak pelajar yang tidak menyadari arti penting nasionalisme.
Mereka hanya sekedar “belajar” tanpa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari. Kebanyakan pelajar berpikiran bahwa wujud rasa cinta terhadap tanah air
ditunjukan dengan cara ikut dalam pertempuran mengangkat senjata melawan penjajah
atau dengan masuk menjadi anggota TNI yang bertugas melindungi negara. Ada juga
pelajar yang berpikiran, bahwa hanya dengan mengikuti upacara bendera setiap hari
Senin di sekolah sudah menunjukan rasa nasionalisme. Padahal jika kita mengkaji lebih
jauh mengenai nasionalisme, kita bisa melakukan hal-hal yang sederhana yang bisa
menunjukan rasa cinta kita terhadap negara. Contohnya adalah dengan menjaga
fasilitas umum, fasilitas sekolah, dan belajar dengan baik. Pelajar yang melakukan
tawuran dan merusak fasilitas umum tidak menyadari bahwa mereka telah
mengganggu hak warga negara lain. Jika fasilitas umum yang disediakan oleh negara
saja dirusak oleh mereka bagaimana mungkin mereka bisa melindungi bangsa dan
negaranya?. Contoh lainnya adalah dengan mendekorasi kelas dengan tema kearifan
lokal tentang budaya-budaya Indonesia agar siswa yang sedang melakukan proses
belajar mengajar juga bisa memahami dan mengetahui bahwa kebudayaan di
Indonesia itu sangat beragam, tidak hanya budaya asing yang menarik. Dampaknya
adalah banyak sekali para pemuda generasi penerus bangsa yang menjadi seorang
“kpopers” mereka lebih senang menonton dan mendengarkan karya yang dibuat oleh
aktor dan aktris dari korea selatan, daripada karya-karya yang telah dibuat oleh anak
bangsa. Lagu-lagu dan drama yang dibuat oleh para artis kpop itu sangat menarik
sesuai dengan tren anak muda zaman sekarang ditambah dengan visual para artis
yang sanat tampan, cantik, dan menawan, berbanding terbalik dengan budaya
Indonesia yang cenderung membosankan dan kuno. Sebenarnya budaya di Indonesia
itu sangat menarik, tetapi cara penyampaiannya yang kurang menarik, berbeda dengan
budaya asing yang penyampaiannya sangat menarik.

Hilangnya kesadaran nasionalisme dalam jiwa generasi muda saat ini terutama
pelajar merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya menjadi tugas untuk guru
Pendidikan Kewarganegaraan ataupun guru sejarahnya. Kesadaran nasionalisme
harus ditanamkan dari lingkungan masyarakat terkecil, yaitu keluarga. Banyak anak-
anak Indonesia yang lebih mengenal tokoh-tokoh asing daripada tokoh-tokoh dari
Indonesia. Tidak sedikit pula generasi muda saat ini yang lebih bangga menggunakan
produk-produk dari negara lain daripada produk Indonesia. Tidak mengherankan jika
banyak warga negara Indonesia yang tidak hafal dengan dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila. Bahkan baru-baru ini terjadi fenomena yang menggelikan ketika seseorang
yang menghina dasar negara dijadikan seorang duta Pancasila. Apakah mereka telah
lupa bagaimana susahnya menyusun dasar negara?. Apakah mereka lupa bagaimana
susahnya mengibarkan bendera Merah Putih?, bahkan nyawa menjadi taruhannya.
Apakah mereka lupa berapa abad waktu yang dibutuhkan untuk mencapai proklamasi?.
Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno pernah mengatakan “JAS MERAH” (Jangan
sekali-kali melupakan Sejarah), bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat
sejarahnya.

Contoh yang bisa dibilang mengurangi dan mengotori rasa nasionalisme adalah
dimana banyaknya kasus korupsi bahkan kolusi dan nepotisme yang jelas sekali
membuat Negara ini tetap dalam keadaan terpuruk. Bagaimana mungkin orang yang
benar mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi dapat menguras harta yang bukan
haknya. Harta yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat. Apalagi kasus-kasus
yang menyangkut para elit politik dan orang nomor sekian di Indonesia. Itu sudah
menodai nasionalisme.
Ditambah lagi perbedaan sedikit saja di negeri ini bisa jadi masalah besar.
Contohnya dalam masalah supporter sepak bola yang sering terjadi kerusuhan,
pengrusakan dan tawuran antar supporter, rasisnya para supporter. Kapan bangsa
Indonesia ini akan dewasa dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi jika adanya
perbedaan sedikit saja bisa jadi masalah besar?.
Kapan Indonesia akan seperti Negara Jepang yang bisa dibilang jiwa patriotisme
dan nasionalisme sangat tinggi sekali. Kita tanya saja pada masyarakat mungkin saja
masih banyak yang tidak tahu Pancasila, padahal pancasila bisa dibilang wadah tempat
menyatukan berbagai penghalang yang menghantui bangsa Indonesia ini.
Tapi rasa optimis ini akan terus ada karena dari gejala situasi saat ini. Sebagai
contoh pengakuan budaya batik oleh Negara tetangga menimbulkan rasa persatuan
dan nasionalisme sebab kita pun tidak mau budaya bangsa yang asli kita miliki menjadi
hilang begitu saja menjadi milik orang. Rasa tersebut timbul dari rasa senasib untuk
memiliki bangsa Indonesia ini. Akan tetapi jika rasa itu tidak di imbangi dengan rasa
penghormatan terhadap bangsa dan negara lain maka akan menimbulkan sikap
cauvinisme. Sikap yang mengagungkan bangsa dan Negara sendiri tanpa menghormati
bangsa dan Negara lainnya.

Rasa optimis itu tentu saja harus diimbangi dengan pembenahan diberbagai
aspek kehidupan seperti pembenahan sistem perekonomian dan perpolotikan serta
sistem hukum yang bagus. Karena sekali lagi jika faktor yang mempengaruhinya kurang
baik maka Indonesia akan tetap tertinggal dan rasa nasionalisme itu mungkin saja akan
menghilang dan rasa percaya terhadap para pemimpin akan habis. Dan tentu mungkin
apa yang kan diprediksikan setelah itu adalah mungkin saja kita akan mengalami
evolusi seperti tahun 98? Tapi diharapkan tidak demikian karena kita yakin masih punya
semangat untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Sekarang saatnya bagi kita, terutama generasi muda membangkitkan kembali


semangat nasionalisme untuk membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik
dengan cara membangun nilai-nilai nasionalisme yang kuat, seperti toleransi dan
penghargaan terhadap pluralitas sosial-kultural.  Nasionalisme bukan hanya sekedar
kata. Nasionalisme harus ditanamkan dalam diri setiap rakyat Indonesia. Nasionalisme
bukan tentang seberapa banyak lagu nasional yang dihafal, bukan tentang seberapa
banyak jumlah pahlawan yang diketahui, bukan pula tentang seberapa banyak tempat
bersejarah yang pernah dikunjungi. Nasionalisme adalah tentang seberapa banyak
pengorbanan untuk negara. Mengutip kata-kata John. F. Kennedy “Jangan tanyakan
apa yang negara berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang sudah kau berikan untuk
negaramu. 

Pemahaman tentang wawasan kebangsaan diberikan dalam bentuk sosialisasi


dan penyuluhan kepada pelajar SMA maupun Madrasah Aliyah yang ada di berbagai
wilayah di Indonesia. Wawasan kebangsaan perlu diberikan kepada Generasi Muda
karena generasi muda merupakan target dalam menjalankan pembangunan
berkelanjutan. Para pelajar dinberikan pemahaman yang baik tentang Pancasila dan
bagaimana membentuk pelajar-pelajar yang ber Pancasila, sehat jasmani dan rohani,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, memiliki tanggung jawab, tenggang rasa,
mencintai bangsa dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam Undang-Undang Dasar 1945. 

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, wawasan


kebangsaan merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan bagi generasi muda
khususnya pelajar sebgai proses dalam pembentukan sikap moral agar memiliki
kecintaan terhadap tanah airnya dalam memelihara kesinambungan perjalanan
kehidupan bangsa, serta terpeliharanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya
peningkatan wawasan kebangsaan bagi generasi muda khususnya pelajar dilakukan
dengan membangun karakter agar memiliki wawasan dan motivasi yang kuat serta
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masa depan bangsa dan negaranya.

Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak hilang ditelan masa.
Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana dalam
Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara Indonesia sendiri tapi
juga menghormati Negara dan bangsa lainnya. Di zaman sekarang ini, rasa
nasionalisme di Indonesia sedang mengalami kemerosotan akibat dari dampak
globalisasi budaya asing. Untuk dapat memupuk kembali semangat nasionalisme
bangsa Indonesia, salah satu caranya adalah dengan kesadaran dalam diri masing-
masing dan mengadakan berbagai kegiatan yang mengandung unsur budaya lokal.
DAFTAR PUSTAKA
“Nasionalisme Bukan Sekedar Kata”. SMAN 1 Sukabumi. 14 september 2017.
Web. 17 sepetember 2019.
“Membangun Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda”. Kompasiana. 25
oktober 2016. Web. 17 september 2019.
“Bangkitlah Tekad Patriotisme Dan Nasionalisme Generasi Muda Bangsa”.
Hipwee. 14 mei 2018. Web. 15 september 2019.
“Artikel Nasionalisme Pemuda Indonesia”. Irvanhermawanto. 5 november 2017.
Web. 15 september 2019.
“Menjadi Generasi Muda Bangsa Yang Berbudaya”. Tribunnews.11 januari 2018.
Web. 15 september 2019.

Anda mungkin juga menyukai