Anda di halaman 1dari 33

B.

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA INTRANATAL


1. Asuhan Kala I Fase Aktif
Tanggal Pengkajian : 15 April 2018
Waktu Pengkajian : 09.20 WIT
Tempat Pengkajian : RS Sele Be Solu
Pengkaji : Cici Paramitha
a. DATA SUBYEKTIF
1) Identitas/Biodata
Nama Ibu : Ny. T Nama Suami : Tn. I
Umur : 21 Tahun Umur : 21 tahun
Suku : Ayamaru Suku : Ayamaru
Agama : K. Protestan Agama : K. Protestan
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Jl. F. Kalasuat
Telp : 08219997xxxx
2) Status Kesehatan
a) Datang pada tanggal : 15 April 2018, Pukul 09.20 WIT
b) Keluhan utama
Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut hingga menjalar ke
bagian punggung dan keluar lendir darah dari jalan lahir.
c) Riwayat Kehamilan ini
(1) Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 16-07-2017
(2) Taksiran persalinan (TP) : 22-04-2018
(3) Pergerakan janin dalam 12 jam terakhir : 12 kali
d) Keluhan yang dirasakan
(1) Rasa letih : Tidak ada
(2) Mual-muntah yang lama : Tidak ada
(3) Panas, menggigil : Tidak ada
(4) Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada
(5) Penglihatan yang kabur : Tidak ada
(6) Rasa nyeri/panas saat BAK : Tidak ada

247
(7) Oedema : Tidak ada
e) Pola ibu sehari-hari
Tabel 3.4 Pola sehari-hari
No Pola sehari-hari Saat hamil Saat ini
1 Pola nutrisi
a. Makan Makan terakhir jam
10.00 WIT
Frekuensi 4 kali / hari dalam 2-3 kali (saat
porsi kecil dilakukan pengkajian
dalam porsi kecil)
Jenis makanan Nasi ,sayur,tempe, Nasi, ikan dan sayur
buah apel dan jeruk
bergantian
Makanan Tidak ada Tidak ada
pantangan
b. Minum minum terakhir jam
11.15 WIT
Jenis minum Air putih, the Air gula hangat, air
putih
Frekuensi, 9 gelas/ hari 5-7 gelas

2 Pola eliminasi
a. BAK BAK terakhir jam
11.00 WIT
Frekwensi 6-7 x/hari 3 kali (saat dilakukan
pengkajian)
Warna Kuning Kuning
b. BAB BAB terakhir jam
07.00 WIT, tanggal
15-04-2018
Frekwensi 1x/hari
Konsistensi Padat Padat
Warna Kuning khas feses Kuning khas feses

248
3 Pola istirahat dan
tidur
a. Siang 2 jam( 13.00 – 15.00 Tidur terakhir 1 jam
wit) (12.00 – 13.00 wit)
b. Malam 10 jam (20.00 – Ibu terjaga di
05.00 wit ) karenakan merasa
sakit pada bagian
perut.
4 Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari pagi dan 2x/hari pagi dan sore
sore hari hari
b. Gosok gigi 4x/hari, setelah 4x/hari, setelah
bangun tidur pagi, bangun tidur pagi,
setelah mandi dan setelah mandi dan
sebelum tidur sebelum tidur
c. Keramas 3x/minggu 3x/minggu
d. Perawatan Setiap kali saat Setiap kali saat
Payudara mandi mandi

e. Perawatan Setiap kali saat Setiap kali saat


vulva mandi mandi
5 Pola aktivitas Aktivitas ibu melakukan aktivitas
memasak, ringan karena ibu
membersihkan merasakan nyeri
rumah, mencuci pada perut
baju merawat anak
dan suami,
melakukan
pekerjaan rumah
tangga
6 Pola seksual 2 kali / minggu Tidak dilakukan

f) Imunisasi TT
TT 1 : 10 Agustus 2017

249
TT 2 : 08 September 2017
TT 3 : 09 Maret 2018
g) Kontrasepsi yang pernah digunakan :
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
h) Riwayat kesehatan
(1) Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat dan tidak
sedang menderita penyakit menular atau menurun seperti
TBC, asma, diabetes militus, hipertensi dan jantung
koroner.
(2) Ibu mengatakan dari pihak keluarga dan suami tidak ada
yang mempunyai penyakit menular atau menurun seperti
TBC, asma, diabetes militus, hipertensi dan jantung
koroner.
(3) Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan
kembar
i) Riwayat social
(1) Status perkawinan 1 kali
(2) Usia ibu saat menikah 20 tahun
(3) Ibu dan keluarga menerima dengan senang
(4) Pengambilan keputusan dalam keluarga suami
(5) Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok

b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 37°C
Tinggi badan : 150 cm

250
Berat badan : 53 kg, Sebelum hamil 42 kg
b) Kepala
Rambut : Hitam, keriting, bersih, tidak ada
Ketombe
Muka : Tidak ada edema, tidak pucat
Mata : Sklera tidak ikterus, konjungtiva
tidak anemis
Telinga : Bersih, tidak ada serumen
Hidung : Bersih, tidak ada secret dan polip
Mulut dan gigi : Mukosa bibir merah, tidak pucat,
gigi bersih, tidak ada caries
c) Leher
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
Vena jugularis : Tidak ada pembesaran vena
jugularis
d) Dada dan payudara
1) Dada : Bentuk simetris
2) Payudara (Kanan dan Kiri)
Bentuk : Simetris
Keadaan : Bersih
Putting susu : Kedua putting susu menonjol
Pengeluaran : Sudah ada pengeluaran air susu
Rasa nyeri : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada

e) Pemeriksaan Abdomen
1) Inspeksi
Striae : Terdapat striae gravidarum
Bekas luka : Tidak ada

251
2) Palpasi
Leopold I : TFU 29 cm (menurut spigelbert) 3
jari di bawah px, bokong (bagian
fundus teraba agak bundar dan tidak
melenting)
Leopold II : Punggung (bagian kanan teraba
teraba keras dan panjang)
Leopold III : Presentasi kepala (bagian terendah
teraba bundar dan melenting)
Leopold IV : Bagian terendah janin sebagian
sudah masuk PAP dengan perabaan
3/5
TBJ : (29-11) x 155 = 2.790 gr
HIS : Frekuensi 3x dalam 10 menit,
lamanya 30 detik
Auskultasi
DJJ : 150 x/menit
f) Ekstremitas atas dan bawah
1) Atas : Bentuk : simetris, kuku pendek dan
Bersih
2) Bawah : Bentuk : simetris, kuku pendek dan
bersih, refleks patella : +/+
(normal), oedema : tidak ada
g) Genetalia
1) Inspeksi
Vulva, vagina : Tidak ada oedema, tidak ada
Varices

Kelenjar Bartholini : Tidak ada kista bartholini


& Skene
Pengeluaran : Lendir darah
Anus

252
Haemoroid : Tidak ada
2) Pemeriksaan Dalam, tanggal 15– 04 – 2018, jam 09.25
WIT
a) Melihat dan menilai vulva dan vagina :
Di vulva tidak ada varises, tidak ada kondiloma, tidak
ada odema, dan tidak ada infeksi.
b) Promontorium dan kedua spina iskiadika tidak teraba.
c) Porsio teraba tipis dan lunak.
d) Pembukaan serviks 6 cm.
e) Selaput ketuban belum pecah.
f) Denominator (petunjuk) letak belakang kepala (os
oksiput).
g) Penurunan kepala Hodge III.
h) Tidak ada penumbungan tali pusat.
i) Tidak ada molase.
j) Menilai handscoen ada lendir bercampur darah.
3) Pemeriksaan Laboratorium
a) Hb : 12,5 gr/dl
b) Protein urin : Negative (-)
c) DDR : Negative (-)
d) VCT : Negative (-)
e) VDRL : Negative (-)
f) Glukosa urine : Negative (-)

c. Interpretasi data dasar, masalah dan kebutuhan


1) Diagnose

253
Ny.T GIP0A0 UK 39 minggu, letak kepala, kesan jalan lahir
normal, KU ibu dan janin baik dengan inpartu kala I fase aktif.
2) Data Dasar
a) Data subjektif
- Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut hingga menjalar ke
bagian punggung dan keluar lendir darah dari jalan lahir.
- Ibu mengatakan BAB terakhir jam 07.00 WIT tanggal 15 –
04 – 2018 dan BAK terakhir jam 11.00 WIT.
b) Data objektif
- TD 120/80 mmHg, N 86 x/menit, R 24 x/menit, dan SB
37°C, TFU 29 cm , punggung kanan , presentasi kepala,
kepala sebagian sudah masuk PAP,
- VT : vulva/vagina tidak ada massa atau tumor, portio tipis,
pembukaan 6 cm, ketuban utuh, presentasi belakang kepala,
denominator occiput, penurunan kepala hodge III, molase
tidak ada penyusupan, bagian menumbung tidak adanya
lilitan tali pusat, dan handcoon lendir bercampur darah,
- His : frekuensi 3x10’30”
- DJJ : 150 x/menit,
- TBJ : (29-11) x 155 = 2.790 gram.
3) Masalah : tidak ada
4) Kebutuhan : tidak ada

d. Identifikasi Diagnose Potensial Dan Tindakan Antisipasi


Tidak ada

e. Tindakan Segera, Kolaborasi Dan Rujukan


Tidak ada

f. Intervensi
Tanggal : 15 April 2018 , jam 09.35 WIT

254
1) Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
Rasional :
Ibu dapat mengerti dan memahami kondisinya, sehingga tidak
terdapat kecemasan pada ibu dan ibu lebih kooperatif dengan
tindakan yang dilakukan.
Evidence based :
Merupakan langkah awal bagi bidan dalam membina hubungan
komunikasi yang efektif sehingga dalam proses KIE akan tercapai
pemahaman yang optimal (Sulistyawati, 2013)
2) Observasi DJJ, kontraksi His, nadi 30 menit, SB setiap 2 jam, TD,
observasi urine dan pemeriksaan dalam setiap 4 jam.
Rasional :
Pemantauan DJJ dan TTV salah satu indikator mengetahui kondisi
janin dan ibu dalam menentukan tindakan selanjutnya. Observasi
pemeriksaan dalam untuk memantau kemajuan persalinan atau
penurunan kepala setiap pembukaan dan observasi kandung kemih
sebagai upaya pengosongan kandung kemih sehingga tidak
menahan penurunan kepala.
Evidence based :
Pemantauan ibu dan anak kala I disesuaikan dengan tahap
persalinan yang sedang dilaluinya, apakah ibu dalam fase aktif
ataukah masih fase laten persalinan. Pemantauan meliputi :
frekuensi nadi, suhu tubuh, tekanan darah, urinalisis,
keseimbangan cairan, pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan jalan
lahir. (Kostania, Gita. 2016)
3) Jelaskan penyebab nyeri yang di rasakan oleh ibu.
Rasional :
Penjelasan tentang penyebab nyeri yang di rasakan ibu dapat
mengurangi kecemasan pada ibu.

Evidence based :

255
Dari hasil penelitian mengemukakan bahwa sebagian besar ibu
yang mengalami kecemasan berat ataupun sedang akan mengalami
nyeri persalinan yang berat (Anisyah Dwi Puspita, 2013)
4) Anjurkan ibu relaksasi dalam pengaturan pernapasan terutama saat
kontraksi.
Rasional :
Ibu dapat merasa nyaman dan dapat mengurangi rasa nyeri pada
saat persalinan kala 1
Evidance Based :
Hasil penelitian memnunjukan relaksasi pernapasan merupakan
metode yang efektif dalam mengurangi rasa nyeri, disebabkab
karena tehnik pernapasan tidak mengharuskan ibu untuk tetap
focus. (Rika Herawati, 2016)
5) Anjurkan ibu untuk berbaring dengan posisi miring kanan atau
miring ke kiri atau berjalan-jalan.
Rasional :
Nyeri persalinan bersifat sangat individual sehinngga posisi
nyaman tiap individu akan berbeda, miring kiri dianjurkan karena
memaksimalkan curah jantung ibu, meningkatkan oksigen janin
dan posisi miring kanan dapat mencegah penekanan pada vena
cava anterior yang dapat mengurangi rupture. Berjalan – jalan
dapat menghindari penekanan pada aorta dan mempercepat
pembukaan seviks.
Evidance based :
Dalam hasil penilitian saat posisi miring kiri tidak ditemukan
komplikasi sehingga dalam penerapan asuhan persalinan normal
merupakan upaya terintregasi dan lengkap (Nurul Dwi dkk, 2015)

256
6) Anjurkan suami untuk memberikan minuman kepada ibu di saat
tidak ada his.
Rasional :
Pemberian asupan cairan oleh suami termasuk dalam prinsip
asuhan sayang ibu melalui perhatian dengan memberikan asupan
cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi yang dapat
memperlambat kontraksi atau kontraksi tidak teratur.
Evidance based :
Penelitian menunjukan terdapat hubungan pelaksanaan asuhan
sayang ibu dengan lamanya persalinan kala I dan II. (Iceu Mulyati,
2016)
7) Siapkan alat-alat partus, obat oksitosin dan methergin serta alat
pelindung diri
Rasional :
Disaat pembukaan sudah lengkap, alat dan obat telah disiapkan dan
letakkan di dekat ibu dan penolong. Dan alat pelindung diri untuk
mencegah infeksi.
Evidence based :
Peralatan sangat diperlukan untuk mensukseskan jalannya sebuah
persalinan (APN).
8) Dokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf
Rasional:
Dokumnetasi dalam partograf memudahkan untuk mengambil
keputusan dan perencanaan asuhan selanjutnya.

g. Implementasi
Tanggal : 15 April 2018
1) Jam: 09.35 WIT menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga TD 120/80 mmHg, N 86 x/menit, R 24 x/menit, SB 37°C.
2) Mengobservasi kemajuan peersalinan : DJJ, kontraksi His, N setiap
30 menit, SB setiap 2 jam, TD dan pemeriksaan dalam setiap 4 jam

257
- Volume urine tidak dilakukan dikarenakan ibu BAK dikamar
mandi
- Jam 09.25 WIT DJJ 150 x/menit, His 3x10’30”, N 86 x/menit
- Jam 11.25 WIT DJJ 132 x/menit, His 4x10’40”, N 80 x/menit
- Jam 12.25 WIT DJJ 140 x/menit, His 5x10’40”, N 82, SB
36.5°C, TD 110/80 mmHg dan pemeriksaan dalam vulva
sfingerter ani membuka, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
ketuban sudah pecah spontan warna jernih, presentasi belakang
kepala, denominator occiput, penurunan kepala hodge IV (1/5),
molase tidak ada penyusupan, tidak menumbung dan tidak ada
lilitan talu pusat, dan handschoen lendir bercampur darah.
3) Jam 12.26 WIT menjelaskan penyebab nyeri yang di rasakan
karena tertekannya ujung-ujung syaraf saat uterus sednag
berkontraksi.
4) Jam 12.27 WIT menganjurkan ibu relaksasi pengaturan pernafasan
terutama saat kontraksi dengan cara menarik nafas panjang melalui
hidung dan kelurkan lewat mulut bila ada kontraksi.
5) Jam 12.28 WIT menganjurkan ibu untuk berbaring dengan posisi
miring kiri memaksimalkan curah jantung ibu, meningkatkan
oksigen janin. Dan menganjurkan ibu untuk berjalan untuk
mempercepat pembukaan dan mengurangi nyeri.
6) Jam 12.29 WIT menganjurkan suami untuk memberikan minuman
yang manis sehingga ibu lebih banyak energi untuk mencegah
dehidrasi.
7) Jam 12.30 wit menyiapkan kelengkapan partus set, alat pelindung
diri serta menyiapkan kelengkapan ibu dan bayi.
(a) Partus Set
 Satu buah ba k instrument steril
 Dua buah klem
 Satu buah setengah koher
 Satu buah penjepit tali pusat
 Satu buah gunting episiotomy

258
 Satu pasang sarung tangan DTT
 Satu buah kateter
 Satu buah bola tampon
 Kassa secukupnya
(b) Heacting Set
 Satu buah nald vooder
 Satu buah jarum heacting
 Satu buah gunting benang
 Satu buah pinset anatomis
 Satu buah pinset cirurgis
 Kassa secukupnya
 Tampon secukupnya
 Benang jahit: catgut dan zeide
 Betadin dalam tempatnya
(c) Spuit 3 cc
Obat-obatan : 1 ampul oksitosin, 1 ampul metergin
(d) Kapas alcohol dalam tempatnya
(e) 1 buah doppler
(f) Pemeriksaan vital sign: tensimeter, stetoskop dan thermometer
(g) 1 buah korentang dalam tempatnya
(h) 1 buah plastic plasenta
(i) Cairan infuse, infuse set sesuai kebutuhan
(j) 1 buah bengkok/nierbeken
Persiapan penolong :
(a) 1 buah celemek plastic
(b) 1 buah sandal tertutup
(c) 1 buah sarung tangan panjang
Persiapan ibu :
(a) 1 buah baju ibu
(b) 1 buah kain ibu
(c) 1 buah bra ibu

259
(d) Pembalut secukupnya
(e) 2 buah underped
Persiapan bayi :
(a) 1 buah baju bayi
(b) 1 buah celana bayi
(c) 1 pasang kaos tangan
(d) 1 pasang kaos kaki
(e) 1 buah topi
(f) 3 buah kain bersih
(g) 1 buah handuk
(h) Timbangan
(i) Pengukur panjang badan
Perlindungan Diri :
(a) 3 buah tempat sampah: basah, kering, medis.
(b) 3 buah Waskom: 2 buah berisi larutan klorin 0,5% dan 1 buah
berisi air DTT
(c) 1 buah wastafel + air mengalir
(d) 1 botol sabun cuci tangan
8) Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I pada pertograf.

h. Evaluasi
Tanggal : 15 April 2018 Jam: 12.30 WIT
1) Ibu dan keluarga telah memahami hasil pemeriksaan dibuktikan
dengan ibu nampak tenang setelah mengetahui hasil pemeriksaan.
2) Telah dilakukan observasi kemajuan persalinan dibuktikan dengan:
- DJJ 140 x/menit, His 5x10’40”, N 82, SB 36.5°C, TD 110/80
mmHg dan pemeriksaan dalam vulva sfingerter ani membuka,
portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban sudah pecah
spontan warna jernih, presentasi belakang kepala, denominator
occiput, penurunan kepala hodge IV (1/5), molase tidak ada
penyusupan, tidak menumbung dan tidak ada lilitan talu pusat,
dan handschoen lendir bercampur darah.

260
3) Ibu memahami penyebab nyeri yang di rasakan.
4) Ibu nampak sudah melakukan relaksasi pernapasan saat his.
5) Ibu tidur dalam posisi miring kiri, dan ibu mengatakan rasa sakit
bertambah pada perut bagian bawah sampai dibagian kemaluan dan
ibu ingin BAB serta ibu ingin mengedan.
6) Suami telah memberikan minuman untuk ibu berupa teh manis
disaat tidak ada his.
7) Partus set, alat pelindung diri telah disiapkan serta kelengkapan ibu
dan janin.
8) Pemantauan kala I terdapat dalam partograf.

261
Tabel 3.5 LEMBAR OBSERVASI
Tgl Jam K/U TFU His DJJ TD N R S Ket
15- 09.25 Baik 29 3x10’30” 150x/m 120/80 86 24x/m 36,5oC Ø6
04- WIT cm enit mmHg x/menit enit
2018
09.55 Baik - 3x10’35” 152x/m - 82 24x/m - -
WIT enit x/meit enit

10.25 Baik - 4x10’40” 148x/m - 84 25x/m - -


WIT enit x/menit enit

10.55 Baik - 4x10’40” 142x/m - 88 22x/m - -


WIT enit x/menit enit

11.25 Baik - 4x10’40” 132x/m 110/70 80 24x/m 37 oC Ø9


WIT enit mmHg x/menit enit

11.55 Baik - 5x10’40” 138x/m - 80x/me - -


WIT enit nit

12.25 Baik - 5x10’40“ 140x/m 110/80 82 25x/m 36,5 Ø 10


o
WIT enit mmHg x/menit enit C

262
2. Asuhan Kala II
Tanggal Pengkajian : 15 April 2018
Waktu Pengkajian : 12.25 WIT
Tempat Pengkajian : RS Sele Be Solu
Pengkaji : Cici Paramitha
a. Data Subjektif
1) Ibu mengatakan rasa sakit bertambah sering
2) Ibu mengatakan ingin meneran
3) Ibu mengatakan ingin buang air besar
b. Data Objektif
1) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 36,50C
2) DJJ 140 x/menit, His 4x10’40”
3) Rectum dan vagina meregang, perineum menonjol dan vulva
sfingerter ani membuka,
4) VT : portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban sudah pecah
spontan warna jernih, letak kepala denominator occiput sutura
tegak lurus, penurunan kepala hodge IV (1/5), tidak ada molase,
tidak menumbung, tidak ada lilitan tali pusat, dan handscoen
terdapat lendir bercampur darah.

c. Analisa
1) Diagnosa
Ny. T umur 21 tahun UK 39 minggu, janin tunggal hidup intrauteri,
presentasi kepala, puka, U (kepala sudah masuk PAP), ketuban (-),
hodge IV inpartu kala II

263
d. Penatalaksanaan
1) Rencana/Intervensi
Tanggal : 15 April 2018, Jam 12.30 WIT
a) Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
Rasional :
Ibu dapat mengerti dan memahami kondisinya, sehingga tidak
terdapat kecemasan pada ibu dan ibu lebih kooperatif dengan
tindakan yang dilakukan.
Evidence based :
Merupakan langkah awal bagi bidan dalam membina hubungan
komunikasi yang efektif sehingga dalam proses KIE akan
tercapai pemahaman yang optimal (Sulistyawati, 2013)
b) Pastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan ibu dan bayi.
Rasional :
Partus set , bahan-bahan dan obat- obatan yang tidak lengkap
saat persiapan kelahiran bayi akan meningkatkan resiko
terjadinya penyulit pada ibu dan bayi.
Evidance based :
Persiapan perlengkapan, bahan dan obat-obatan yang
diperlukan. Pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-
bahan yang diperlukan serta dalam keadaan siap pakai pada
setiap persalianan dan kelahiran bayi. (Prof. Dr.Hj. Dewi
Laelatul Badriah, M.Kes.Alfo, dkk, 2014).
c) Anjurkan ibu untuk meneran disaat kontraksi
Rasional :
Berbaring kemudian menekuk lutut, kedua kaki dibuka, peluk
paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha dan menarik
paha ke arah dada, dan pandangan ke arah perut dan atur napas
untuk mengumpulkan tenaga dan mengurangi ras sakit.

264
d) Pimpin proses persalinan dan lakukan pertolongan persalinan
sesuai dengan APN (Asuhan Persalinan Normal).
Rasional :
APN merupakan pedoman penatalaksanaan Asuhan Persalinan
Normal.
Evidance based :
Hasil penelitian menunjukan bahwa APN sebagai paradikma
baru pada pertolongan persalinan yang memberi manfaat
kepada ibu karena di dasari oleh langkah langkah kerja dengan
sistematis dan holistik berorientasi pada kebutuhan ibu.
(Muspyanti Putri, 2017)

2) Tindakan / Implementasi
Tanggal pengkajian 15 April 2018
a) Jam 12.30 WIT menjelaskan pada ibu dan keluarga hasil
pemeriksaan TTV : TD 120/70 mmHg, N 82 x/menit, R
24x/menit, SB 36,5°C, DJJ 140 x/menit.
b) Jam 12.31 WIT memastikan perlengkapan partus set dan
dekatkan partus set ke ibu agar lebih mudah bagi penolong bila
sudah waktu bersalin.
c) Jam 12.35 WIT menganjurkan ibu ke posisi dorsal recumbent
dengan berbaring kemudian menkuk lutut, kedua kaki dibuka,
peluk paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha dan
menarik paha ke arah dada, dan pandangan ke arah perut dan
atur napas untuk mengumpulkan tenaga dan mengurangi ras
sakit. Dan anjurkan ibu untuk meneran di saat sakit.
d) Jam 12.40 WIT memimpin persalinan serta melakukan
pertolongan persalinan sesuai dengan APN (Asuhan Persalinan
Normal). Setelah semua persiapan baik peralatan, bahan-bahan
dan obat-obatan telah dipersiapkan dengan baik. Minta ibu
untuk mengatur posisi yang telah dianjurkan. Setelah tampak
kepala bayi membuka vulva letakkan tangan kiri untuk

265
menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala tangan
kanan menahan atau melindungi perineum setelah itu ibu
dipimpin meneran, tidak ada lilitan tali pusat bayi. Tanggal 15
April 2018, Jam 14.05 WIT bayi lahir spontan, letak belakang
kepala, langsung menangis, jenis kelamin perempuan, apgar
score 9/10, berat 2.600 gram, panjang 49 cm, lingkar kepala 30
cm, lingkar dada 30 cm, lingkar perut 31 cm, tidak ada caput,
anus ada. Inisiasi menyusui dini dilakukan. Bayi telah
disuntikan vit K di paha kiri.

3) Evaluasi
Tanggal 15 April 2018, jam 14.07 WIT
a) Ibu dan suami sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
b) Telah disiapkan kelengkapan partus set dan didekatkan ke ibu.
c) Ibu telah mengatur posisi dorsal recumbent dan meneran di saat
sakit.
d) Tanggal 15 April 2018, jam 14.05 WIT bayi lahir spontan,
letak kepala, langsung menangis, jenis kelamin perempuan,
apgar score 8/10, berat badan 2.600 gr, panjang badan 49 cm,
lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 30 cm, lingkar perut 31 cm,
tidak ada caput, anus ada. Inisisiasi menyusu dini dilakukan.
Telah disuntikan oksitosin 10 unit secara IM setelah 1 menit
setelah bayi lahir. Plsenta belum lahir, tampak tali pusat di
depan vulva, terjadi semburan darah secara tiba-tiba, tali pusat
memanjang dan uterus berkontraksi dengan baik.

266
3. Asuhan Kala III
Tanggal Pengkajian : 15 April 2018
Waktu Pengkajian : 14.07 WIT
Tempat Pengkajian : RS Sele Be Solu
Pengkaji : Cici Paramitha
a. Data Subjektif
1) Ibu mengatakan senang dan bersyukur atas kelahiran bayinya,
2) Ibu mengatakan perut masih rasa mules dan sedikit kelelahan.
b. Data Objektif
1) Keadaan umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,5°C
2) Abdomen
TFU : Setinggi pusat
Uterus : Berat : 1000 gr
: Diameter : 12,5 cm
Kontraksi : Baik
Kandung kemih : Kosong
3) Genetalia
Tampak tali pusat didepan vulva, tali pusat memanjang dan uterus
kontraksi baik, serta terdapat robekan jalan lahir di mukosa vagina
dan kulit perineum (derajat I) dengan jahitan 5/4.
4) Perdarahan pervaginam kurang lebih 200 cc.
c. Analisa
1) Diagnosa : Ny. T umur 21 tahun PIA0 inpartu kala III dengan
pengeluaran uri.

267
a) Dasar
DS :
- Ibu mengatakan senang dan bersyukur atas kelahiran
bayinya,
- Ibu mengatakan perut masih rasa mules dan sedikit
kelelahan.
DO :
- Keadaan umum ibu lemas
- Tinggi fundus uteri setinggi pusat
- Kandung kemih kosong
- Vulva/vagina tampak tali pusat
- Palpasi tidak ada bayi kedua
b) Masalah
Ada robekan dibagian mukosa vagina dan kulit perineum
(derajat I)
c) Kebutuhan
Melakukan penjahitan untuk mengobati robekan jalan lahir
(5/4)
2) Masalah Potensial
Tidak ada, hanya ketidaknyamanan sehubungan dengan bekas
jahitan
3) Tindakan Segera
- Informasikan keadaan ibu
- Asuhan saying ibu
d. Penatalaksanaan
1) Rencana / Intervensi
Tanggal 15 April 2018, Jam 14.07 WIT
a) Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
Rasional :
Ibu dapat mengerti dan memahami kondisinya, sehingga tidak
terdapat kecemasan pada ibu dan ibu lebih kooperatif dengan
tindakan yang dilakukan.

268
Evidence based :
Merupakan langkah awal bagi bidan dalam membina hubungan
komunikasi yang efektif sehingga dalam proses KIE akan
tercapai pemahaman yang optimal (Sulistyawati, 2013)
b) Kosongkan kandung kemih dengan gunakan kateter karet.
Rasional : bila kandung kemih penuh dapat menghambat
plasenta yang dilahirkan.
c) Berikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada
1/3 bagian atas paha luar.
Rasional:
Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi dengan
kuat dan efektif sehingga dapat membantu pelepasan placenta
dan mencegah perdarahan.
Evidence based :
Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh pemberian
oxytosin dengan lama pengeluaran palsenta kala III. (Sugi
Purwanti, 2017)
d) Beritahukan ibu untuk tidak mengedan
Rasional : ibu tidak mengedan tetapi ibu hanya cukup atur
nafas.
e) Observasi adanya pelepasan plasenta
Rasional : Observasi untuk memastikan telah terdapat tanda-
tanda pelepasan plasenta.
f) Lahirkan plasenta dengan melakukan peregangan tali pusat
sesuai APN.
Rasional :
Lahirkan plasenta dengan peregangan tali pusat sesuai dengan
pedoman APN.
Evidence base :
Hasil penelitian menunjukan bahwa APN sebagai paradikma
baru pada pertolongan persalinan yang memberi manfaat

269
kepada ibu karena di dasari oleh langkah- langkah kerja
dengan sistematis dan holistik berorientasi pada kebutuhan ibu.
(Muspyanti Putri, 2017)
g) Melakukan masase pada fudus uteri
Rasional:
Masase di lakukan untuk merangsang kontraksi uteri mencegah
terjadinya perdarahan.
h) Melakukan penjahitan robekan jalan lahir.
Rasional :
Untuk mencegah perdarahan
2) Tindakan / Implementasi
Tanggal 15 April 2018
a) Jam 14.09 WIT mengosongkan kandung kemih dengan
menggunakan kateter karet. Setelah kandung kemih kossong
maka dapat lahirkan plasenta.
b) Menyuntikkan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3
bagian atas paha luar.
c) Jam 14.10 WIT memberitahu ibu untuk tidak mengedan.
d) Jam 14.11 WIT mengobservasi adanya pelepasan plasenta.
(1) Terjadi semburan darah secara tiba-tiba,
(2) Tali pusat memanjang
(3) Uterus berkontraksi dengan baik
e) Jam 14.11 WIT melahirkan plasenta dengan melakukan
peregangan tali pusat sesuai APN.
(1) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva
(2) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
simfisi untuk mendeteksi, tangan yang lain menegangkan
tali pusat.
(3) Setelah uterus berkontraksi, tegnagkan tali pusat ke arah
bawah sambil tangan lain mendorong uterus ke arah

270
belakang atas (dorsolkranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversio uteri).
(4) Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan kedua tangan dan putasr plasenta hingga selaput
ketuban terpilin kemudian keluarkan plasenta dan
tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
(5) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan
masase uterus letakkan telapak tangan di fundus dan
lakukan mesase dengan gerakan melingkar dengan lembut
hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).
f) Melakukan masase uterus secara perlahan agar uterus
berkontraksi
g) Melakukan penjahitan luka robekan jalan lahir
3) Evaluasi
Tanggal 15 April 2018, Jam 14.28 WIT
a) Kandung kemih ibu telah kosong, dibuktikan dengan
dikeluarkan menggunakan kateter.
b) Ibu telah di suntik oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada
1/3 bagian atas paha luar.
c) Ibu tidak mengedan dibuktikan dengan mengatur nafas.
d) Telah ada tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu semburan
darah, tali pusat memanjang, dan uterus berkontraksi dengan
baik.
e) Plasenta lahir jam 14.15 wit berat plasenta 500 gram, panjang
tali pusat 50 cm dan jumlah kotiledon 20 buah, selaput ketuban
lengkap. TFU 3 jari di bawah pusat, kandung kemih kosong
dan kontraksi uterus baik. Ibu mengatkan masih sedikit mules.
f) Telah dilakukan penjahitan luka robekan jalan lahir di mukosa
vagina dan kulit perineum.

271
3. Asuhan Kala IV
Tanggal Pengkajian : 15 April 2018
Waktu Pengkajian : 14.41 WIT
Tempat Pengkajian : RS Sele Be Solu
Pengkaji : Cici Paramitha

a. Data Subjektif
1) Ibu mengatakn merasa masih mules
2) Ibu merasa lelah dan ingin beristirahat
b. Data Objektif
1) Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah` : 110/70 mmHg
Respirasi : 23 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5°C
2) Abdomen
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus : Baik
Kandung kemih : Kosong
3) Genetalia : Mukosa vagin dan kulit perineum ada
robekan derajat I , heacting 5/4 perdarahan
pervaginam kurang lebih ±200 cc

c. Analisa
1) Diagnosa
Ny. T umur 21 tahun PIA0 dengan post partum kala IV normal
2) Masalah

272
Ibu mengatakan perut terasa mules
3) Kebutuhan
Berikan KIE penyebab rasa mules dan nyeri pada perineum
d. Penatalaksanaan
1) Rencana/ Intervensi
Tanggal 15 April 2018, jam 14.46 WIT
a) Jelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
Rasional :
Ibu dan kelurga dapat mengetahui hasil pemeriksaan, dan dapat
mengerti dan memahami kondisi ibu dan agar ibu merasa
tenang.
Evidance based :
Merupakan langkah awal bagi bidan dalam membina hubungan
komunikasi yang efektif sehingga dalam proses KIE akan
tercapai pemahaman yang optimal (Sulistyawati, 2013)
b) Observasi keadaan ibu pada kala IV pengawasan 2 jam Post
partum, dengan observasi tanda-tanda vital, TFU, kontraksi
uterus, kandung kemih dan perdarahan
Rasional :
TTV mencerminkan gambaran kondisi fisik dan psikis ibu
untuk menilai KU ibu menentukan intervensi selanjutnaya.
Kontraksi uterus dan lochea adalah indicator untuk menilai
proses involution dan mendeteksi secara dini adanya gejala-
gejala perdarahan paasca bersalin
c) Berikan KIE pada ibu dan keluarga penyebab rasa mules pada
perutnya
Rasional :
Rasa mules yang di rasakan merupakan kontraksi uterus yang
baik sehingga mencegah terjadinya perdarahan.
Evidence based :
Penelitian mengemukakan bahwa ketidakmampuan
miometrium untuk berkontraksi akan menyebabkan terjadinya

273
perdarahan pasca persalinan dengan beberapa faktor penyebab
yaitu paritas dan usia ibu. (Sugi Purwanti dkk, 2015)

d) Bersihkan ibu dan mengganti pakaian ibu


Rasional:
Bersihkan ibu dari sisa cairan ketuban maupun darah sehingga
mencegah terjadinya infeksi
e) Berikan nutrisi dan cairan yang cukup
Rasional :
Memberikan asupan nutrisi pada ibu agar memulihkan
kesehatan dan mempercepat pemulihan luka perineum
Evidence based :
Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu nifas
tentang makanan gizi seimbang dengan penyembuhan luka
perineum (Abdul Khodir dkk, 2017 )
f) Anjurkan ibu memberikan ASI aksklusif dan melihat apakah
kolostrum sudah keluar atau belum
Rasional:
ASI sangat penting untuk bayi, terutama kolostrum karena
dapat menambah kekebalan tubuh, meningkatakan
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Evidence based :
Pada hasil penelitian menunjukan bahwa anak yang di beri asi
secara eksklusif memiliki perkembangan yang lebih baik
khususnya pada sensor motorik kasar (Febriana, 2015)
g) Anjarkan kepada ibu atau suami cara melakukan masasse
uterus dan memeriksa kontraksi uterus
Rasional:
Mengajarkan pada ibu dan suami cara masasse uterus yang
terkoordinasi dan membantu petugas dalam pemeriksaan
involusi uterus

274
Evidence based :
Hasil penelitian menunjukan tinggi fundus yang di berikan
perlakuan masase uterus lebih cepat mengalami proses involusi
di bandingkan yang tidak di berikan perlakuan masase fundus
(Yuni Restianti dkk, 2015)
h) Anjurkan ibu untuk istirahat
Rasional:
Beristirahat yang cukup bisa membuat kondisi ibu segera pulih
i) Dekontaminasi alat yang di gunakan selama proses persalinan
dengan larutan klorin 0.5% dan membilasnya denga air DTT
dan air bersih
Rasional:
Mendekontaminasi alat, alat-alat akan tetap steril dan untuk
mencegah resiko terjadinya infeksi
2) Tindakan/Implementasi
Tanggal 15 April 2018
a) Jam 14.46 WIT memberitahu hasil pemeriksaannya TD 110/70
mmHg, R 23 x/menit, N 82 x/menit, SB 36,5°C dan ada
robekan 5/4, kontraksi baik.
b) Mengobservasi ibu pada kala IV selama 2 jam post partum
untuk mengetahui keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua
- 14.41 WIT TD 110/70 mmHg, N 82 kali/menit, R 23
kali/menit, SB 37,2°C, kandung kemih kosong, kontraksi
uterus baik, tinggi fundus 2 jari di bawah pusat, perdarahan
±50 cc lochea kruenta
- 14.56 WIT TD 110/80 mmHg, N 84 kali/menit, R 24
kali/menit, SB 37°C, kandung kemih kososng, kontraksi
uterus baik perdarahan ±50 cc
- 15.11 WIT TD 110/80 mmHg,N 80 kali/menit, R 21
kali/menit, SB 36°C, kandung kemih kosong, kontraksi
uterus baik, perdarahan ± 30 cc

275
- 15.26 WIT 120/80 mmHg, N 88 kali/menit, R 25
kali/menit, SB 36°C, urine ± 100 cc, kontraksi uterus baik,
perdarahan ± 30 cc
- 15.56 WIT TD 120/70 mmHg,N 80 kali/menit, R 22
kali/menit, SB 36,3°C, kandung kemih kosong, kontaksi
uterus baik, perdarahan ± 20 cc
- 16.26 WIT TD 120/70 mmHg, N 82 kali/menit, R 24
kali/menit, SB 36,5°C, kandung kemih kosong, kantraksi
uterus dan perdarahan ± 20 cc
c) Jam 16.27 WIT memberikan KIE pada ibu dan keluarga
penyebab rasa mules pada perutnya bahwa meras mules itu
merupakan hal yang fisiologis sehingga ibu tidak perlu merasa
cemas. Karena uterus berkontraksi untuk menutup pembulu
darah yang terbuka, dan mengembalikan ke ukuran semula.
Rahim yang teraba keras menunjukan bahwa rahim
berkontraksi baik, apabila rahim teraba lembek menunjukan
kontraksi uterus kurang baik dan bisa menimbulkan
perdarahan
d) Jam 16.29 WIT membersihkan ibu dan ganti pakaian ibu
dengan pakaian yang bersih dan kering
e) Jam 16.34 WIT meminta pada suami untuk memberikan nutrisi
dan cairan yang cukup, sehingga kondisi ibu segera pulih
f) Jam 16.35 WIT menganjurkan ibu memberikan ASI aksklusif
dan melihat apakah kolostrum sudah keluar atau belum, karena
ASI adalah makanan yang sehat untuk bayi serta kolostrum
sangat berguna untuk imun bayi.
g) Jam 16.40 WIT telah di lakukan dekontaminasi pada alat yang
di guanakan saat proses persalinan
h) Jam 16.50 WIT telah di lakukan dekontaminasi di buktikan
dengan telah merendam alat dalam larutan klorin selama 10
menit, kemudian bilas dengan sabun dan air mengalir.
Membuang alat bekas pakai dalam tempat sampah.

276
e. Evaluasi
Tanggal : 15 April 2018 Jam : 17.00 WIT
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Telah dilakukan observasi selama 2 jam untuk pemantauan
keadaan ibu dibuktikan dengan partograf.
3. Ibu telah mengetahui rasa mules yang dirasakannya, dibuktikan
dengan ibu yang sudah lebih tenang dan tidak cemas.
4. Ibu telah dibersihkan, dibuktikan dengan ibu telah memakai
pakaian yang bersih.
5. Ibu telah mendapatkan asupan nutrisi dibuktikan dengan
suami/keluarga memberikan makanan dan minuman.
6. Kolostrum telah keluar dibuktikan dengan ibu meremas
payudaranya dan ibu pun memberikan ASI pada anaknya.
7. Ibu dan suami telah mengetahui cara massase dibuktikan dengan
ibu memperagakan yang telah diajarkan.

277
Tabel 3.6 LEMBAR OBSERVASI

Tinggi
Jam Tekanan Kontraksi Kandung Pendaraha
Waktu Nadi Suhu Fundus
Ke Darah Uterus Kemih n
Uteri
1. 14.41 110/70 82 x/m 37,,2°C 2 jari di Baik Kosong ± 50 cc
WIT mmHg bawah
pusat

2. 14.56 110/80m 84 x/m 37°C 2 jari di Baik Kosong ± 50 cc


WIT mHg bawah
pusat

3. 15.11 110/80 80 x/m 36°C 2 jari di Baik Kosong ± 30 cc


WIT mmHg bawah
pusat

4. 15.26 120/80 88 x/m 36°C 2 jari di Baik ± 100 cc ± 30 cc


WIT mmHg bawah
pusat

5. 15.56 120/80 80 x/m 36,3°C 3 jari di Baik Kosong ± 20 cc


WIT mmHg bawah
pusat

6. 16.26 120/70 80 x/m 36,5°C 3 jari di Baik Kosong ± 20 cc


WIT mmHg bawah
pusat

278
279

Anda mungkin juga menyukai